Anda di halaman 1dari 18

Laporan tetap praktikum

BIOLOGI UMUM II
ACARA III
“Reproduksi Tumbuhan”

OLEH:

NAMA: MUHAMMAD. NURFAHMI RAMADHAN

NIM : 190104099

KELAS: II/D

LABORATORIUM TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tetap Praktikum “Biologi Umum II” Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Mengikuti Praktikum Selanjutnya.

Mataram, Maret 2020

Disahkan oleh :

Asisten Co.Asisten

(Yunuta Irawandi S.Si,MBiotecSt) (Hidiatul fitria)


NIM: 180104027
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
kasih sayang-Nya, laporan ini bisa penulis selesaikan meskipun jauh dari kata sempurna. Dan
tidak lupa shalawat beserta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya tidak lepas dari bantuan pihak lain, baik dalam
bentuk moril dan materil. Sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada teman–teman
yang ikut serta dalam penulisan laporan ini, ucapan terima kasih juga kepada dosen yang
menyalurkan ilmunya untuk menambah wawasan kami, serta kakak – kakak, baik Co.As maupun
kakak yang senantiasa memberikan waktunya untuk membimbing kami.
Harapan penulis atas laporan ini adalah semoga menjadi konstribusi dalam proses
pembelajaran. penulis menyadari bahwa laporan ini membutuhkan pengayaan–pengayaan
dengan ide dan saran yang bersifat membangun demi mendekati kesempurnaan. Maka semoga
laporan ini bisa bermanfaat untuk penulis ataupun pembaca. Allah SWT tempat kembali
segalanya dan kebenaran hanya milik-Nya, maka semoga laporan ini bermaanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Mataram, Maret 2020

Penulis,
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................3
BAB IIIMETODOLOGI................................................................................6
A. pelaksanaan ................................................................................…….6
B. Alat dan bahan .....................................................................................6
C. Cara kerja..............................................................................................6
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................8
A. Gambar hasil pengamatan.....................................................................8
B. ..............................................................................................................
BAB V KESIMPULAN..................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Kritik.....................................................................................................12
C. Saran.....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Mahluk hidup dibekali kemampuan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat
mempertahankan jenisnya yaitu dengan melakukan reproduksi. Tumbuhan merupakan mahkluk
hidup yang tidak mempunyai alat gerak aktif. Perlu adanya alat bantu dalam proses reproduksi
untuk menghasilkan keturunan. Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual
pada tumbuahan berbunga organ reproduksi (benang sari dan putik) terdapat pada bunga
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji penyerbukan dan pembuahan berlangsung
pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur
yang membawa biji. Morfologi suatu bunga dapat menjadi dasar bagi klasifikasi tanaman.
Tanaman yang memiliki system kekerabatan dekat umumnya memiliki ciri atau morfologi bunga
yang hampir sama.
Pengetahuan tentang morfologi bunga dapat mempermudah kita dalam menentukan
metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan jenis penyerbukannya. Proses
penting dalam daur hidup suatu tanaman adalah penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan
(pollination) merupakan peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan
merupakan tahap awal dari terbentuknya individu atau tanaman baru. Penyerbukan dapat terjadi
secara alami dengan bantuan angin, air, manusia, serangga atau hewan lainnya dan lain-lain.
B.     Rumusan Masalah
Bagaiman cara  untuk mempelajari dan mengenal system  reproduksi pada masing
masing tumbuahan?
C.       Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari dan mengenal system reproduksi
pada tumbuhan
BAB II
TINJAUAN  PUSTAKA

Organisme yang mempunyai tingkat reproduksi tinggi memiliki kemungkinan lebih besar


untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila dibandingkan dengan organisme yang
mempunyai tingkat reproduksi rendah. Reproduksi merupakan ciri mahluk hidup yang bertujuan
melestarikan jenisnya agar tidaak punah. Terdapat dua macam reproduksi, yaitu:  reproduksi
vegetatif (aseksual atau tak kawin) dan reproduksi generatif (seksual atau kawin). Tumbuhan pun
mengalami kedua proses reproduksi tersebut. Reproduksi generatif atau seksual terjadi persatuan
dua macam gamet dari dua individu yang berbeada jenis kelaminnya, sehingga terjadi
percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru. Individu baru
inilah yang akan melannjutkan jenisnya masing-masing (Kimbal 1983: 339).
Kedua macam gamet pada organisme tingkat tinggi dapat dibedakan berdasarkan bentuk,
ukuran, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet. Peleburan dua macam gamet disebut
sinogami. Sinogami adalah peristiwa suatu peristiwa yang didahului dengan peristiwa fertilisasi
yaitu pertemuan sperma dan sel telur. Pada organisme sederhana tidak dapat dibedakan gamet
jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Apabila salah satu lebih
besar dari lainnya disebut anisogamet. Proses vegetatif pada alga antara lain dengan membentuk
zoospora atau spora kembar, fragmentasi, dan membelah diri. Dengan membentuk spoora
kembar berupa sel reproduksi aseksual yang memiliki flagel (Nugroho 2006: 123).
Proses reproduksi pada tumbuahn bermbuluh atau Kormofita. Misalkan pada tumbuahn
paku. Pada tumbuhan paku terjadi metagenesisi (pergiliran keturunan atau generative dan
vegetatif) Tumbuhan paku merupakan generasi sporofit yang menghasilkan spora. Daun paku
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sporofil dan tropofil. Sporofil adalah daun yang bersifat
fertil atau subur mampu menghasilkan spora, xsedangkan tropofil adalah daun yang bersifat
infertil atau mandul sehingga tidak dapat menhasilkan spora.  Pada tumbuhan berbiji mengalami
proses reproduksi secara vegetatif. Reproduksi secara vegetatif pada tumbuhan berbiji dibedakan
menjadi dua macam, yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan (Ashari
2002: 54).
Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi yang terjadi secara alami tanpa bantuan
manusia  Cotoh dari repreoduksi vegetatif secara alami antara lain Rhizoma       (akar rimpang)
adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak dibawah permukaan tanah. Bentuk rhizoma
mirip seperti akar, tetapi berbuku-buku (beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya terdapat
kuncup. Setiap buku terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik dan sitiap ketiak sisik
terdapat tunas. Jika tunas diujung rhizoma dan ketiak tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman itu
akan tetap dengan induknya sehingga membentuk rumpun. Rhizoma terdapat pada tanaman
kunyit, temu lawak, lengkuas, dan sansiviera. Geragih atau stalon adalah batang yang tumbuh
menjalar diatas atau dibawah permukaan tanah (Nugroho 2006: 123).
            Pada geragih terdapat buku-buku dan tunas-tunas yang dapat tumbuh menjadi organisme
baru. Dibagian bawah tunas dapat tumbuh akar-akar serabut baru. Kuncup bagian ujung
umumnya menyentuh tanah. Setelah jauh dari induknya, ujung geragih akan membelok keatas
dan tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada ujung
batang maupun ketiak daun. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah
cocor bebek, kesemek, dan sukun. Umbi lapis merupakan tunas yang mengalami modifikasi,
terdiri atas batang yang sangat pendek dan dibungkus oleh daun-daun yang berdaging, serta
menyerupai sisik (Ashari 2002: 54).
Proses vegetative buatan biasanya sering dilakukan untuk pembudidayaan tanaman .
Misalnya mencangkok, merunduk, dan menyambung. Reproduksi secara generatif adalah proses
reproduksi yang melibatkan peleburan atau fertilisasi sel kelamin dua sel kelamin (jantan dan
betina). Pada pertumbuahan berbiji tertutup (Angiospermae), penyerbukan adalah melekatnya
serbuk sari langsung pada bakal biji . proses pembuahan atau fertilisasi adalah proses
meleburnya inti sperma dan sel telur. Fertilisasi terdiri dari dua macam pembuahan. (Kimball
1993: 338)
Kedua macam pembuahan tersebut adalah pembuahan  tunggal yang terjadi pada
Gymnospermae yaitu sel telur dan sel sperma akan menjadi 2n dan juga pembuahan ganda sel
telur dan sel sperma menjadi 2n dan inti kandung lembaga sekunder (2n) dan inti sperma
menjadi endosperm (3n). Pembuahan ganda merupakan pembuahan yang melibatkan dua
pembvuahan yaitu endisperm yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Karena dalam satu
ruang arkegonium terjadi pembuahan dua kali, maka dinamankan pembuahan ganda,
berdadasarkan letak kelaminnya tumbuhan dibedakan menjadi dua jenis yaitu .tumbuhan
berumah yaitu tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betian dalam satu tumbuhan.
Baik pada satu bunga maupun pada bunga yang lain (Nugroho 2006: 124).
Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina
dalam tumbuhan yang berbeda. Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kapal
putik, penyerbukan dapat dibadakan menjadi Anemogami yaitu penyerbukan dengan batuan
angin. Ciri-ciri tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin adakah bunga berukuran
kecil, mahkota bunga berukuran kecil atau tidak mempunyai mahkota, warna mahkota bunga
tidak berwarna, tidak mempunya kelenjar madu, tangkai bunga panjang, letak bunga jauh diatas
daun serta serbuk sari kecil, sangat banyak dan ringan serbuk sari bergantungan, jika di goyang
serbuk sari akan berhamburan, kepala putik besar dan berbulu menangkap (Ashari 2002:  4).
Hidrigami adalah penyerbukan dengan batuan air. Hidrigami terjadi pada Hydrilla sp,
enceng gondok , dan teratai. Penyerbukan dengan batuan air akan terjadi jika tumbuhan
terendam didalam air. Zoidiogami penyerbukan dengan bantuan hewan. Tumbuhan yang
penyerbuakannya dibantu oleh hewan memiliki ciri-ciri bunga besar. Warna mahkota bunga
mencolok dengan aroma khas, memiliki kelenjar madu, serbuk sari bersifat lengket (madu
melekat). Zoidiogami dapat dibedakan berdasarkan hewan yang membantu penyerbukan
Entomogami adalah penyerbukan dengan bantuan serangga (Nugroho 2006: 121)
Bunga disebut sebagai organ tumbuhan yang mereproduksi, karena pada bunga terdapat
putik-putik dan benang sari sebagai alat kelamin pada tumbuhan yang selanjutnya karena sifat
alami atau persilangan akan mewujudkan buah. Bunga pada hakikatnya merupakan cabang atau
ranting tumbuhan dengan daun-daun yang biasanya berdesakan, kesemuanya ini mempunyai
bentuk dan fungsi masing- masing secara garis besar bunga terdiri dari kelopak, mahkota,
benangsari, putik dan daun buah. Susunan dari bagian-bagian bunga tersebut berbeda-beda. Ada
yang terpencar, tersebar, atau menurut suatu spiritual seperti pada bunga pada bunga cempaka.
Ada yang berkarang, melingkar seperti pada bunnga terung da nada pula yang tersusun secara
campuran, yaitu jika bagian-bagian tercampur seperti pada bunga sirsak. (Sukmawani 2007: 29)
 BAB III

METODOLOGI
A.    Pelaksanaan
Hari, Tanggal  : Kamis , 12 Maret 2020
Waktu             : Pukul 11:00–12:20 WITA
Tempat            : Laboraturium Pendidikan IPA Biologi, UIN Mataram. 
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a. silet.
2.      Bahan yang dibutuhkan
a.       Alamanda sp
b.      Canna  sp
c.       Caesalpina pulcherima
d.      Carica papaya
e.       Hibiscis rosasinensis
f.       Vanda Sp
g.      Pinus mercusii
C.     Cara Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Memisahkan semua bahan yang dibawa sesuai dengan jenisnya (Angiospermae dan
Gymnospermae)
3.      Mengamati organ reprodiksi pada tumbuhan
4.      Membedah untuk dilihat organ bagian dalamnya
5.      Menulis hasil pengamatan
6.      Menggambar dan memberi keterangan.
BAB IV

PEMBAHASAN

  A.  Gambar Hasil Pengamatan

Nama Gambar lab internet tangan


bunga
Alamanda c f e d b a
sp

a. c. d. e. b.
f.
caesalpinia

g h c d e f a b
a f b e c h d g
Carica
papaya

a b a. b
Canna sp

a b c d e f a. b. c. d. e. f
Hibiscus
rosasinensi
s

a. b c d e f g h i a. b c d e f g h i
Pinus
mercusi

a b a b
Vanda sp

a b c
a b c

A. Alamanda sp:

Keterangan
a. Corolla: bagian kumpulan mahkota
b. Calyx : mahkota bunga
c. Pediculus: tankai bunga
d. Stela : bagian putik
e. Ovarium: bakal biji
B. Caesalpinia pulcherrima:

Keterangan
a. stamen: benang sari
b. anther: kepala sari
c. corolla: kumpulan mahkota
d. petal : satu mahkota
e. pilamen: tangkai sari
f. sepal : kelopak
g. pedikal: tangkai bunga

C. Carica papaya:

Keterangan
a. Corolla: kepala sari
b. Petal: satu mahkota

D. Canna sp;

Keterangan
a. Stamen: benag sari
b. Corolla: Kumpulan mahkota
c. Calix : mahkota bunga
d. Pediculus: tangkai bunga
e. Ovul : bakal biji
f. Ovari : bakal bua

E. Hibiscus Rosasinensis
Kterangan
a. Corolla :kumpulan mahkota
b. Petal :satu mahkota
c. Carpel :putik
d. Stele :bagian putik
e. Stamen :benang sari
f. Fillamen :tangkai
g. Sepal :kelopak
h. Calyx :mahkota
i. Epicalyx :kumpulan mahkota

F. Pinus mercusi

Keterangan
a. Strobilus betina
b. Strobilus jantan

G. Vanda sp

Keterangan
a. Carpel : putik
b. Sepal : kelopak bunga
c. Petal: Mahkota

B.        Analisis Prosedur

Pertama kita menyediakan alat seperti cutter atau silet, menyediakan bahan-bahan seperti
Alamanda sp, Canna sp, Caesalpina pulcherima, Carica papaya, Hibiscis rosasinensis,
Dendrobium phalaenopsis, dan cycas rumphii. mengelompokkan bunga yang berjenis
gimnospermae dan angiospermae. menganalisis bagian masing-masing bunga tersebut,
membelah bunga untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang di dalam bunga tersebut,
menentukan bagian-bagiannya dengan cara menulis dibuku catatan, dan terakhir mendiskripsikan
hasil dari kerja praktikum.

C.    Analisis Hasil


Pada praktikum ini membahas tentang reproduksi tumbuhan, dimana reproduksi tersebut
sangan penting bagi suatu tumbuhan umumnya untuk mahluk hidup agar mempertahankan
jenisnya atau keturunannya. Tumbuhan memiliki dua cara untuk melakukan reproduksi
diantaranya vegetatif dan generative.
Proses Vegetatif terbagi menjadi dua macam yaitu vegetatif alami dan buatan. Vegetatif
alami adalah reproduksi tumbuhan secara tak kawin atau tanpa campur tangan manusia dan
vegetatif buatan biasanya sering dilakukan untuk pembudidayaan tanaman . Misalnya
mencangkok, merunduk, dan menyambung. Perkembangan secara alami atau vegetative alami
adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi
pembuahan/anakan tanaman baru. Reproduksi generatif adalah proses reproduksi yang
melibatkan peleburan atau fertilisasi sel kelamin dua sel kelamin (jantan dan betina). Bunga
disebut sebagai organ tumbuhan yang mereproduksi, karena pada bunga terdapat putik-putik dan
benangsari sebagai alat kelamin pada tumbuhan yang selanjutnya karena sifat alami atau
persilangan akan mewujudkan buah.
Bunga disebut sebagai organ tumbuhan yang mereproduksi, karena pada bunga terdapat
putik-putik dan benang sari sebagai alat kelamin pada tumbuhan yang selanjutnya karena sifat
alami atau persilangan akan mewujudkan buah. Bunga pada hakikatnya merupakan cabang atau
ranting tumbuhan dengan daun-daun yang biasanya berdesakan, kesemuanya ini mempunyai
bentuk dan fungsi masing- masing secara garis besar bunga terdiri dari kelopak, mahkota,
benangsari, putik dan daun buah. Susunan dari bagian-bagian bunga tersebut berbeda-beda
Pada bunga Almanda sp hasil praktikum menunjukan bunga tersebut merupakan bunga
lengkap dan bunga sempurna karena memiliki kriteria bunga lengkap dan sempurna seperti
corolla, calyx, slamen dan stele. Untuk bunga Caesalpinia pulcerrima merupakan bunga tidak
lengkap karena tidak memiliki salah satu bagian dari bunga yaitu Stele. Kemudian bunga circa
papaya merupakan bunga tidak lengkap dan tidak sempurna, da nada juga disebut satu kelamin
misalnya jantan, dan pada bunga yang lain ada yang kelaminnya betina. Untuk bunga canna sp
merupakan bunga tidak lengkap karena tidak memiliki bagian stele. Kemudian bunga Hibiscus
rosasinensis bunga ini termasuk bunga lengkap dan juga bunga sempurna karena memiliki
bagian-bagian bunga. Untuk bunga cycas rumphii bunga ini termasuk bunga tidak lengkap dan
tidak sempurna karena tidak memiliki bagian-bagian bunga yaitu benang sari, putik, mahkota,
kelopak, dan hanya memiliki strobulus dan biji. Bunga cycas rumphii ini bereproduksi dibantu
oleh serangga dan selama proses pembuahannya itu, bunga ini mengeluarkan bau yang harum .
untuk bunga Vanda sp termasuk bunga tidak lengkap dan tidak sempurna karena hanya memiliki
carpel,sepal, dan petal.
BAB V

KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
Dari pratikum yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut

a. Reproduksi pada tumbuhan terjadi melalui dua cara yaitu vegetatif dan generative
b. Reproduksi secara vegetatif terbagi menjadi dua yaitu vegetatif alami dan vegetatif
buatan
c. Reproduksi secara generatif terjadi pada tumbuhan Gymnospermae dan
Angiospermae
d. Organ reproduksi pada angiospermae, yaitu bunga yang merupakan modifikasi dari
tunas
e.      Alamanda sp, Caesalpina pulcherima, Canna sp, Cararica papaya, Canda sp,
danHibiscus rosasinensis termasuk dalam golongan angiosperma sedangkan   Pinus
mercusii termasuk dalam golongan gymnospermae.

B.     Saran
a.       Untuk penelitian selanjutnya di harapkan membuahkan hasil yang lebih
baik dari sebelumnya karena kami merasa banyak kesalahan dari
penyusunan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anonima.  2011 . Reproduksi tumbuhan.http://id.Wikipedia.org/wiki. Diakses pada tanggal 25 Maret 2013,


Pukul 11.28 WIB.

Anonimb.  2011. Reproduksi tumbuhan. http://www.scribd.com/doc/. Diakses pada tanggal 25 Maret


2013, Pukul 11.39 WIB.

Ashari, S. 2002. Pengantar Reproduksi Biologi Tanaman. Jakarta: Erlangga

Campbell, N.A,Mitchell,L.G and Reece J.B.2003. Biologi Umum Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Kimball. J.W. 1993. Biologi Edisi Ke Lima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Nugroho. 2006. Struktur Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sukmawani Reni. 2007. Mengenal Tumbuhan. Sukabumi: PT. Panca Anugerah Sakti

Anda mungkin juga menyukai