Pre Planning Poa MMK1
Pre Planning Poa MMK1
KELOMPOK C’20
DISUSUN OLEH
KELOMPOK C’20
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
A. LATAR BELAKANG
Komunitas merupakan bagian dari masyarakat luas yang memiliki
unsur yang khas, diantaranya adalah memiliki wilayah teritorial sebagai
tempat komunitas tersebut berada. Setiap anggota komunitas seakan-akan
terpaku dan terpadu pada tanah (teritorium) dimana mereka berada. Komunitas
ditandai oleh keterlibatan individu, afeksi, dan pembentukan kebiasaan yang
tahan lama. Komunitas terdiri dari orang-orang sadar bahwa memang mereka
harus hidup bersama dan saling tergantung satu sama lain (Suharyono &
Panjaitan, 2020). Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok
risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitas dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan keperawatan (Jannah, 2020).
Perawat komunitas sebagai salah satu ujung tombak pelayanan primer
di tengah-tengah masyarakat mendapatkan amanah yang mulia ini untuk
menjadi penggerak dan penggagas perubahan (agent of change), menemukan
solusi-solusi dan bekerja bersama-sama dengan setiap lapisan masyarakat,
terhadap masalah kesehatan yang ditemukan sebelum menjadi masalah yang
lebih komplek dan luas melalui upaya promotif, preventif, rehabilitatif, dan
kuratif dalam masalah kesehatan. Tenaga kesehatan dalam hal ini perawat
komunitas tidak dapat bekerja sendirian diperlukan sinergi dan kerjasama
lintas sektor dan partisipasi setiap lapisan masyarakat demi kesuksesan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan terutama pada tahap promotif dan
preventif.
Forum komunitas merupakan pertemuan terpusat pada komunitas yang
diadakan untuk memperoleh pandangan masyarakat mengenai hal-hal tertentu
terutama yang menyangkut pembahasan tentang kesehatan. Salah satu
kegiatan dalam forum komunitas yakni Musyawarah Mufakat Kelurahan
(MMK). MMK merupakan kegiatan musyawarah antara mahasiswa dengan
komunitas yang bertujuan untuk menyampaikan hasil kegiatan proses
keperawatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa kepada masyarakat. Akibat
dari kondisi Pandemi Covid-19 yang terjadi hingga saat ini, maka MMK
dilakukan secara virtual atau daring.
Praktik Profesi Keperawatan Komunitas Mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas sebagai salah satu wadah pembelajaran
mahasiswa dan calon-calon perawat komunitas di masa depan turut
memberikan andil dan kontribusi terhadap masalah-masalah kesehatan yang
ada di Community Virtual C’20. Community Virtual C’20 ini tidak memiliki
wilayah secara khusus karena situasi wabah pandemic Covid-19 yang melanda
seluruh dunia termasuk Indonesia dan khususnya Kota Padang yang
seharusnya menjadi tempat/ lahan praktek mahasiswa profesi keperawatan
siklus komunitas. Jadi Community Virtual C’20 diambil dari keluarga dan
tetangga terdekat kelompok C’20.
Sebagai langkah awal telah dilakukan pengkajian awal melalui studi
literature dan penyebaran kuesioner/ angket secara online melalui google form
pada tanggal 21-23 Januari 2021 untuk mendapatkan gambaran umum
mengenai masalah kesehatan di Community Virtual C’20. Adapun elemen
yang dinilai melalui studi literature dan penyebaran kuesioner/ angket secara
online melalui google form antara lain : demografi dan penduduk, umur dan
jenis kelamin, distribusi suku bangsa, nilai dan keyakinan, lingkungan fisik,
kesehatan dan pelayanan sosial, ekonomi, transportasi dan keamanan, politik
dan pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi, dan data persepsi
masalah kesehatan.
Setelah dilakukan pendataan, ditemukan beberapa masalah yang masih
memerlukan tindak lanjut. Mulai dari masalah yang mungkin muncul dari
kebiasaan anggota community virtual masih ada keluarga yang memiliki
kebiasaan membakar sampah di halaman rumah, balita dan anak-anak yang
mengalami karies gigi, sebagian besar remaja pernah merokok. Adanya
anggota community virtual dewasa yang mengalami anemia dan memiliki
pengetahuan yang kurang baik terhadap anemia. Pada lansia, yang mengalami
hipertensi, sebagian lansia memiliki pemahaman mengenai pengertian, faktor
penyebab, konsumsi obat, dan juga penatalaksanaan diet untuk hipertensi,
sedangkan sebagian lagi kurang memiliki pemahaman terhadap hal tersebut.
Berdasarkan hasil pengkajian maka diperoleh hasil bahwa jumlah KK
sebanyak 18 orang dengan 73 orang anggota keluarga yang terdiri dari balita
dan anak yang berjumlah 16 orang, jumlah remaja sebanyak 8 orang, dewasa
berjumlah 47 orang dan jumlah lansia sebanyak 2 orang.
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan mahasiswa kepada orang
tua balita dan anak dengan rentang usia 1-10 tahun, didapatkan anak yang
mengalami karies gigi sebesar 37,5 %. Berdasarkan hasil survey, bahwa
semua anak mengetahui apa itu karies gigi dan akibat dari karies gigi.
Berdasarkan hasil survey, 66,7% anak mengatakan terbentuk nya karies gigi
yaitu dari plak menjadi makanan timbul bakteri menjadi karies. Berdasarkan
hasil survey, didapatkan anak yang menjawab penyebab karies gigi adalah
makanan manis yaitu 83,3% sedangkan yang menjawab makanan asam yaitu
16,7%. Berdasarkan hasil survey, 50% anak yang menjawab pada karies gigi
adalah gigi kuning.
Menurut hasil kuesioner yang dibagikan mahasiswa kepada kelompok
usia remaja (12-19 tahun), keluhan yang pernah dirasakan oleh remaja yaitu
untuk perilaku remaja yang kurang sehat sebanyak 37,5% remaja menjawab
merokok, sebanyak 37,5% yang menjawab begadang/ keluyuran, dan sekitar
25% menjawab tidak ada. Sebanyak 100% remaja menjawab ada anggota
keluarga yang merokok. Kemudian sebanyak 50% remaja memilih pernah
merokok, dan 50% memilih tidak pernah merokok. Sebanyak 37,5% remaja
memilih tetap berdekatan dengan orang yang merokok di tempat tongkrongan,
kemudian 37,5% remaja menyatakan segera pergi dari tongkrongan, dan
sebanyak 25% remaja menyatakan ikut merokok.
Pada anggota community dewasa, berdasarkan hasil pengkajian yang
dilakukan dengan mengisi kuesioner didapatkan bahwa klien komunitas
virtual C’20 ada yang mengalami gastritis, anemia, dan rematik. Hasil
penyebaran kuesioner via google form didapatkan bahwa klien komunitas
virtual C’20 usia dewasa mengalami anemia sebanyak 6 responden (12,8 %).
Klien komunitas virtual C’20 yang mengalami anemia sebanyak 6 responden
dan seluruhnya (100%) berjenis kelamin perempuan. Sebanyak 33,3% klien
komunitas virtual C’20 tidak pernah memeriksakan kadar darah merah /
hemoglobin (Hb) secara rutin. Seluruh (100%) klien komunitas virtual C’20
tidak pernah mendapatkan penyuluhan atau pendidikan kesehatan terkait
upaya pencegahan anemia.
Sementara itu berdasarkan hasil kuesioner yang dilakukan pada lansia
didapatkan hasil 1 orang pada kelompok lansia (50%) mempunyai kebiasaan
minum kopi dan 1 orang (50%) suka makanan bersantan, berlemak
(gorengan). 50% Lansia mengetahui bahwa tekanan darah normal adalah
≤140/90 mmHg dan 50% tidak mengetahui bahwa tekanan darah normal
adalah ≤140/90 mmHg. 50% Lansia mengetahui Obesitas (Berat badan lebih)
tidak berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah dan 50% tidak
mengetahui Obesitas (Berat badan lebih) tidak berpengaruh terhadap
peningkatan tekanan darah. 50% lansia mengatakan pernah lupa minum obat
hipertensi dan 50% lansia mengatakan tidak pernah lupa minum obat
hipertensi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu diadakan suatu kegiatan
pertemuan antara mahasiswa dengan anggota community virtual C’20 sebagai
wadah untuk bertukar informasi dan pendapat dalam forum diskusi melalui
kegiatan musyawarah mufakat komunitas (MMK) community virtual C’20
tahap I.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Musyawarah Masyarakat Community Virtual
(MMK) I diharapkan anggota community virtual dapat mengetahui masalah
umum yang tampak dari hasil pengisian kuesioner/ angket online terhadap
penanganan masalah kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Musyawarah Masyarakat Community Virtual
(MMK) I diharapkan anggota community virtual mampu :
a. Bersosialisasi dengan mahasiswa secara daring
b. Mengetahui permasalahan community virtual
c. Menyepakati agenda-agenda yang telah disetujui
d. Mengetahui potensi-potensi masalah kesehatan yang ada pada kelompok
masyarakat community virtual berdasarkan hasil kuesioner/ angket yang
telah diisi oleh community virtual
e. Mendiskusikan penanganan masalah-masalah kesehatan yang mungkin
masih ada dan potensi masalah kesehatan pada community virtual
f. Mensosialisasikan penanganan masalah-masalah perdivisi pada anggota
community virtual
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik/ Judul Kegiatan
Musyawarah Masyarakat Community Virtual C’20 (MMK) I.
2. Sasaran dan Target
a. Sasaran :
Anggota Community Virtual secara Daring
b. Target
1) Anggota community virtual Balita dan Anak
2) Anggota community virtual remaja
3) Anggota community virtual dewasa
4) Anggota community virtual lansia
3. Metode
Presentasi, ceramah, diskusi dan Tanya jawab
4. Media dan Alat
a. Smartphone/ laptop
b. Kuota internet
c. Power Point dan lainnya
5. Waktu dan Tempat
a. Waktu : Sabtu, 30 Januari 2021
b. Pukul : 13.30 WIB
c. Tempat : Ruang Zoom Meeting
d. Kegiatan : Penyampaian hasil masalah berdasarkan pengisian
angket secara online kepada anggota community virtual C’20
Pengorganisasian
d. Uraian Tugas
1) Penanggung jawab :
Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan pertemuan dengan anggota
community virtual secara daring
2) Mc :
a) Membuka acara
b) Menyampaikan susunan acara
c) Membuat kontrak waktu
d) Menutup acara
3) Moderator :
a) Membuka acara
b) Memimpin jalan musyawarah
c) Mengarahkan alur musyawarah
d) Memperkenalkan anggota kelompok dengan anggota community virtual
4) Presenter :
a) Menyampaikan latar belakang masalah
b) Menyampaikan tujuan dan agenda-agenda yang akan diangkatkan oleh
mahasiswa
c) Menyajikan hasil angket online oleh anggota community virtual
d) Menyampaikan tindak lanjut hasil angket online oleh anggota
community virtual
e) Mohon partisipasi dan dukungan community virtual untuk kesuksesan
acara
5) Observer dan Notulen :
a) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b) Membuat laporan hasil pelaksanaan musyawarah community virtual
C’20
c) Mendokumentasikan jalannya kegiatan
6) Fasilitator :
a) Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya musyawarah
b) Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama pertemuan
D. Evaluasi
1. Struktur
a. Undangan telah disebarkan minimal satu hari sebelum acara dilakukan
b. 75% undangan menghadiri kegiatan
c. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
d. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
2. Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Para undangan yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Peserta yang hadir berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan dan
mengemukakan pendapat selama diskusi berlangsung
d. Mahasiswa mampu mempresentasikan hasil pendataan melalui
pembagian kuesioner
3. Hasil
Setelah dilakukan kegiatan musyawarah :
a. Mahasiswa mampu bersosialisasi dengan anggota community virtual
b. Anggota community virtual mengetahui latar belakang pelaksanaan
kegiatan oleh mahasiswa
c. Anggota community virtual mampu mengetahui tujuan dan agenda-
agenda yang akan diangkatkan oleh mahasiswa
d. Mahasiswa dan anggota community virtual mampu mengidentifikasi
masalah ancaman kesehatan yang ada pada anggota community virtual
C’20
PLAN OF ACTION (POA) KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK C’20