Anda di halaman 1dari 5

NAMA : A.

RAHMI FITRIA RAMADHANI


NIM : PO714203181001

IDENTIFIKASI JAMUR Candida albicans


A. Tujuan
Untuk mengidentifikasi sampel kerokan kuku yang diduga mengalami
kandidiasis.

B. Dasar Teori
Candidiasis atau kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh
jamur Candida albicans. Infeksi jamur ini biasanya terjadi di kulit, mulut, dan
organ intim. Jika tidak mendapatkan penanganan, infeksi akibat jamur ini bisa
menyebar ke bagian tubuh lain, seperti usus, ginjal, jantung, dan otak.
Candidiasis dapat dialami oleh siapa saja. Namun, orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih berisiko terkena infeksi ini.
Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan turunnya kekebalan tubuh adalah
diabetes, kanker, dan HIV/AIDS.
Infeksi jamur dikenal sebagai mikosis semakin dikenal sebagai
penyebab morbiditas dan mortalitas pada pasien rawat inap di rumah sakit
terutama pasien imunokompromais (seperti Human Immunodeficiency
Virus/HIV). Penyakit lain dapat mendorong individu terinfeksi jamur yang
umumnya terpapar dari sumber lingkungan dan aktivasi flora jamur endogen
akibat penyakit yang mendasari ataupun intervensi diagnostik dan terapi
(misalnya pemberian antibiotik). Candida albicans/C. albicans merupakan
bagian dari mikroba flora normal yang beradaptasi dengan baik untuk hidup
pada manusia, terutama pada saluran cerna, urogenital, dan kulit. Candida
albicans penyebab kandidiasis yang merupakan infeksi jamur dengan insiden
tertinggi disebabkan oleh infeksi oportunistik. Organisma ini juga
menyebabkan sejumlah infeksi dari mulai mucosal kandidiasis hingga
lifethreatening disseminated.
Candida albicans yaitu organisma yang memiliki dua wujud dan bentuk
secara simultan/dimorphic organism. Pertama adalah yeast-like state (non-
invasif dan sugar fermenting organism). Kedua adalah fungal form
memproduksi root-like structure/struktur seperti akar yang sangat
panjang/rhizoids dan dapat memasuki mukosa (invasif). Jamur Candida
tumbuh dengan cepat pada suhu 25-37 C pada media perbenihan sederhana
sebagai sel oval dengan pembentukan tunas untuk memperbanyak diri, dan
spora jamur disebut blastospora atau sel ragi/sel khamir. Morfologi
mikroskopis C. albicans memperlihatkan pseudohyphae dengan cluster di
sekitar blastokonidia bulat bersepta Panjang berukuran 3-7x3-14 µm. Jamur
membentuk hifa semu/pseudohifa yang sebenarnya adalah rangkaian
blastospora yang bercabang, juga dapat membentuk hifa sejati. Pseudohifa
dapat dilihat dengan media perbenihan khusus. Candida albicans dapat
dikenali dengan kemampuan untuk membentuk tabung benih/germ tubes
dalam serum atau dengan terbentuknya spora besar berdinding tebal yang
dinamakan chlamydospore.

C. Alat dan bahan


Alat :
- Mikroskop
- Objek glass
- Scaple
- Batang pengaduk
- Cawan petri
- Erlenmeyer
- Lampu spritus
- Ose
- Pinset
- Deck glass
Bahan :
- Sampel kerokan kulit
- Alkohol 70%
- Sabaroud Dektose Agar
- Khloramfenicol
- NaCl 0,85%

D. Prosedur kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil sampel keroan kulit yang telah didesinfektan dengan alkohol
70% menggunakan scapel kemudian ditanam pada media Sabaroud
Dektose Agar yang telah ditambahkan Khloramfenicol.
3. Menginkubasi pada suhu 25-28°C selama 1 minggu sambil mengamati
pertumbuhannya.
4. Pemeriksaan mikroskop, mengambil sedikit sampel dari koloni jamur
dengan menggnakan ose lurus, meletakkan pada objek glass yang sudah
terisi larutan NaCL 0,85% kemudian menutup dengan deck glass,
memeriksa dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 10x
dan 40x.
E. Hasil dan pembahasan
a. Gambar koloni

Pertumbuhan pada SDA plate terlihat jamur yang menunjukkan tipikal


kumpulan mikroorganisme yang tampak seperti krim putih dan licin disertai
bau khas/yeast odour.

b. Gambar mikroskopis

Hifa Panjang bervariasi, lebar 4µ, ujung membulat dan pseudohyfa


(hifa semu).

Kandidiasis merupakan suatu penyakit jamur yang bersifat akut dan


sub akut yang disebabkan oleh spesies Candida sp. Jamur ini memiliki lebih
dari 20 jenis. Meski demikian, jenis Candida yang paling sering menyebabkan
infeksi adalah Candida albicans. Diagnosis laboratorium penyakit kandidiasis
dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan mikroskopis,
identifikasi molekuler, uji serologi dan sistem kultur terhadap spesimen
(Jawetz, 2010). Dalam sistem kultur penyakit kandidiasis dilakukan dengan
mengisolasi jamur Candida albicans dari sampel pasien pada media. Media
atau medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang
dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam mengkultur bakteri,
jamur, dan mikroorganisme lainnya. Media berfungsi untuk mengisolasi,
menumbuhkan mikroorganisme, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat
fisiologi, dan menghitung jumlah mikroba (Safitri dan Novel, 2010). Syarat
nutrisi media pertumbuhan jamur antara lain harus mengandung karbohidrat,
kalsium, fosfor, zat besi, dan lain-lain. Karbohidrat dan derivatnya merupakan
substrat utama untuk metabolisme karbon pada jamur (Gandjar, 2006). Salah
satu media semi sintetik yang digunakan untuk pertumbuhan jamur Candida
albicans adalah media SDA (Sabaroud Dextrose Agar).
Daftar Pustaka

Gandjar, Indrawati. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Yayasan Obor


Indonesia. Jakarta.
Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 2010. Medical Micobiology Ed. 25. McGraw-
Hill. USA.
Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 2013. Medical Micobiology Ed. 26. McGraw-
Hill. USA.
Safitri, R. dan Novel, S.S. 2010. Medium Analisis Mikroorganisme. Trans Info
Media. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai