Anda di halaman 1dari 6

TINGKAT KECUKUPAN ENERGI PROTEIN PADA IBU HAMIL

TRIMESTER PERTAMA DAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI


KRONIS
Energy and Protein Adequacy Level in First Trimester of Pregnancy and the Occurance of
Cronic Energy Deficiency

Anisatun Azizah1, Merryana Adriani2


1Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
2Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
Email: anisatunazizah2@gmail.com

ABSTRAK
Kasus Kekurangan Energi Kronis (KEK) banyak terjadi di Indonesia terutama disebabkan oleh ketidakseimbangan
asupan gizi sehingga dapat mengakibatkan pertumbuhan tubuh baik fisik maupun mental yang tidak sempurna. Usia
kehamilan yang paling penting adalah usia trimester pertama karena pada usia tersebut terbentuk berbagai organ
vital janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecukupan energi protein
dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester pertama. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik
dengan menggunakan desain cross sectional. Besar sampel sebanyak 22 orang ibu hamil trimester pertama yang
dipilih dengan cara simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square dan fisher exact (α = 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 50% ibu hamil mengalami KEK dan 50% tidak mengalami KEK.
Berdasarkan tabulasi silang, ibu hamil yang memiliki tingkat kecukupan protein yang kurang (53%) memiliki
prevalensi KEK yang tidak berbeda dengan kecukupan protein yang baik (47%). Uji hubungan menunjukkan tidak
terdapat hubungan antara tingkat kecukupan karbohidrat (p = 1,000), protein (p = 1,000), dan lemak (p = 0,635)
dengan KEK ibu hamil (p > 0,05).

Kata-kata kunci: Ibu hamil trimester pertama, KEK, tingkat kecukupan gizi

ABSTRACT
Chronic Energy Deficiency (CED) cases are still occur in Indonesia, mainly due the imbalance of nutrients intake
and it can lead to the growth retardation, either physical or mental. The most important period of the gestational age
is at the first trimester because the formation of various vital organs of the fetus occurs. The purpose of this
research was to analyze the relationship between energy and protein adequacy level with the occurance of CED in
the first trimester of pregnant women. This research was an observational analytic study with cross sectional
design. The number of sample taken was 22 people which randomly selected. The data was analyzed using chi
square and fisher exact test (α = 0,05). The results showed that there were 50% of pregnant women having Chronic
Energy Deficiency and 50% did not have Chronic Energy Deficiency. Based on cross-tabulation, pregnant women
who have low protein adequacy level have a similar CED prevalence with good protein adequacy level. There was
no relationship between carbohydrate (p = 1,000), protein (p = 1,000), and fat (p = 0,635) adequacy level with
CED in pregnant women (p > 0,05).

Keywords: first trimester of pregnant women, CED, nutrient adequacy level

PENDAHULUAN Salah satu masalah gizi yang dihadapi di


Indonesia merupakan negara yang kaya akan Indonesia adalah masalah gizi pada masa
Sumber Daya Alam namun banyak terjadi kasus kehamilan. Gizi pada masa kehamilan adalah
Kekurangan Energi Kronis (KEK). Hal tersebut salah satu faktor penting yang mempengaruhi
disebabkan oleh ketidakseimbangan asupan zat gizi perkembangan embrio dan janin serta status
sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnan kesehatan ibu hamil. Kehamilan merupakan
pertumbuhan tubuh baik fisik maupun mental tahapan yang berkesinambungan, sehingga
(Chinue, 2009). defisiensi pada suatu periode akan memberikan

21
22 Media Gizi Indonesia, Vol. 12, No. 1 Januari–Juni 2017: hlm. 21–
26

dampak secara berbeda pada outcome kehamilan. pertama sebanyak 50 orang ibu hamil di Puskesmas
Periode perikonsepsional terdiri dari prekonsepsi, Badas Kabupaten Kediri tahun 2015. Adapun
konsepsi, implantasi, plasentasi, serta masa kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah
embryogenesis. Kualitas bayi yang dilahirkan usia kandungan ibu hamil memasuki trimester
sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum pertama, tidak menderita penyakit baik kronis
dan selama kehamilan (Cetin, et al., 2009). maupun akut, meliputi TBC, kelainan jantung,
Menurut hasil Riskesdas tahun 2007, dan DM. Besar sampel dihitung menggunakan
provinsi Jawa Timur merupakan salah satu dari rumus korelasi antar dua variabel dengan harga
10 provinsi di Indonesia dengan prevalensi KEK koefisien korelasi (r) sebesar 0,57, α = 5%, dan
penduduk wanita usia subur di atas pevalensi power = 80%. Berdasarkan rumus tersebut
nasional (13,6%). Sementara hasil Riskesdas diperoleh sampel sebesar 22 ibu hamil trimester
tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi pertama.
penduduk wanita usia subur (usia 15–49 tahun) Pengambilan sampel dilakukan dengan
sedang hamil dan mengalami risiko KEK di teknik simple random sampling yakni setiap
Jawa Timur sebesar 29,8%, sedangkan di tingkat anggota atau unit dari populasi mempunyai
nasional prevalensi penduduk WUS yang sedang kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
hamil dan mengalami risiko KEK sebesar 24,2%. sampel. Penelitian ini terdiri dari dua variabel,
Hal ini menunjukkan bahwa penduduk WUS variabel bebas yaitu tingkat kecukupan gizi
yang sedang hamil dan KEK di Jawa Timur (karbohidrat, protein, dan lemak) dan variabel
masih lebih tinggi daripada di tingkat nasional. tergantung yaitu status gizi ibu hamil (kekurangan
Prevalensi ibu hamil Kekurangan Energi energi kronis).
Kronis di Kediri tahun 2013 dan 2014 sebesar Data yang dikumpulkan dalam penelitian
6,6% dan 6,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pada ini terdiri atas data primer yang diperoleh secara
tahun 2014, angka KEK ibu hamil di Kediri langsung melaui wawancara dengan
mengalami kenaikan 0,1% dari tahun menggunakan kuesioner, form Food Recall 2 ×
sebelumnya. Prevalensi ibu hamil KEK di 24 jam, form Food Frequency, data catatan gizi
Puskesmas Badas tahun 2013 dan 2014 sebesar melalui KMS dan pengukuran lingkar lengan
7,8% dan 6,1%. Adapun angka BBLR di Kediri atas (LILA) menggunakan pita LILA. Data
tahun 2013 dan 2014 sebesar 2,71% dan 2,46%. sekunder meliputi jumlah ibu hamil dari seluruh
Angka BBLR di Kediri pada tahun 2014 Bidan Desa di wilayah kerja Puskesmas Badas.
mengalami penurunan sebesar 0,15% (Dinas Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis
Kesehatan Kabupaten Kediri, 2013 dan 2014). menggunakan uji Chi Square dan Fisher Exact
Wanita yang menderita malnutrisi sebelum dengan α=0,05 Penelitian ini telah mendapatkan
hamil atau selama minggu pertama kehamilan persetujuan dari Komisi Etik nomor 374-KEPK
cenderung melahirkan bayi yang menderita Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
kerusakan otak dan sumsum tulang karena sistem Airlangga.
saraf pusat sangat peka pada 2–5 minggu
pertama. Apabila hal tersebut diderita ibu hingga HASIL DAN PEMBAHASAN
sepanjang minggu terakhir kehamilan, maka
ibu akan melahirkan bayi dengan berat badan Penyebab Kekurangan Energi Kronis (KEK)
lahir rendah (< 2500 gram) (Arisman, 2009). akibat adanya ketidakseimbangan antara asupan
dalam pemenuhan gizi dan pengeluaran energi
(Erma, dkk., 2013). Karakteristik responden
METODE PENELITIAN
dalam penelitian ini meliputi status Kekurangan
Penelitian observasional dengan rancangan Energi Kronis (KEK) dan tingkat kecukupan gizi
cross sectional ini dilakukan di wilayah kerja ibu hamil (karbohidrat, protein, dan lemak).
Puskesmas Badas, Kecamatan Badas, Kabupaten Berikut disajikan karakteristik ibu hamil trimester
Kediri pada bulan Juli 2015. Populasi trimester pertama.
Berdasarkan Tabel 1, diperoleh bahwa
sebagian responden (94,5%) mengalami KEK
Tabel 1. Distribusi
Frekuensi Karakteristik n
Persentase
Karakteristik
Ibu Hamil
Trimester I KEK
Anisatun Azizah, dkk., Tingkat Kecukupan Energi 23
Protein....

Ya (LILA < 23,5 cm) Apabila kondisi ini


Tidak (LILA ≥ 23,5 cm) Menurut 2012). Dampak gizi
berlangsung dalam Ratzan, et al. (2000) buruk ibu sebelum
Tingkat Kecukupan Karbohidrat
Sedang-Baik waktu yang lama kekurangan gizi dan selama hamil
Kurang-Defisit maka akan terjadi merupakan spektrum dapat menyebabkan
Tingkat Kecukupan Protein ketidakseimbangan gizi yang pertumbuhan janin
Sedang-Baik asupan untuk berhubungan dengan terhambat (PJT),
Kurang-Defisit pemenuhan
Tingkat Kecukupan Lemak ganggua n, berat badan bayi
kebutuhan dan kekurangan, dan lahir rendah (BBLR),
Sedang-Baik
Kurang-Defisit pengeluaran energi kondisi retardasi gangguan
Jumlah sehingga pertumbuhan pertumbuhan dan
menyebakan ibu intrauterin, perkembangan
hamil mengalami malnutrisi energi- berbagai organ vital
Kekurangan Energi protein dan bayi serta
(50%) dan sebagian Kronis (Yuliastuti,
tidak mengalami kekurangan zat meningkatnya risiko
2013). yodium, kekurangan kesakitan dan
KEK (50%). Adapun Kehamilan
tingkat kecukupan vitamin A, dan kematian bayi
menyebabkan defisiensi besi (Yongki, dkk., 2009)
karbohidrat, meningkatnya
mayoritas responden anemia.
metabolisme energi, Malnutrisi
memiliki konsumsi TINGKAT
seperti diketahui menimbulkan
sedang- baik (80% – KECUKUPAN IBU
bahwa sumber berbagai ancaman
≥ 100% AKG), HAMIL
energi makanan terhadap wanita, di
sedangkan tingkat dapat mempengaruhi Tingkat Kecukupan
kecukupan protein antaranya
pertumbuhan janin. Karbohidrat
sebagian besar melemahkan
Faktor gizi telah kemampuan wanita Karbohidrat
responden (81,8%) lama dianggap untuk melahirkan, merupakan sumber
mengalami kurang- sebagai penentu dari lebih mudah tenaga untuk tumbuh
defisit (< 70–79% kesehatan ibu dan terkena infeksi, dan kembang janin dan
AKG) dan tingkat janin (Moore, et al., kemampuan untuk proses perubahan
kecukupan lemak 2004). Status gizi ibu bisa pulih dari biologis yang
sebagian besar berperan dalam penyakit lebih terjadi dalam tubuh
responden (72,7%) perkembangan sedikit. Selain itu, meliputi
adalah sedang-baik bayinya (Meltzer, et malnutrisi pada pembentukan sel
(80% – ≥ 100% al., 2011). wanita juga bisa baru, pemberian
AKG). Kekurangan zat gizi mengurangi makanan bayi
Kekurangan Energi tertentu yang melalui plasenta,
kemampuan
Kronis (KEK) diperlukan saat hamil pembentukan enzim
produktivitas
Faktor yang dapat menyebabkan dan hormon
mereka, sehingga
berpengaruh janin tumbuh tidak penunjang
dalam hal pekerjaan
terhadap kejadian sempurna (Raiten, et pertumbuhan janin
bisa mengurangi
kekurangan energi al., 2007). (Kristiyanasari,
pendapatan mereka,
kronis adalah pola 2010). Hasil
dan mengurangi
makan yang kurang penelitian
kemampuan
beragam dan porsi menunjukkan bahwa
mereka untuk
yang kurang. antara tingkat
merawat keluarga.
Dampak dari kecukupan
Hal tersebut
ketidakseimbangan karbohidrat ibu hamil
mengakibatkan
asupan gizi ibu hamil trimester pertama
kerugian ekonomi
dapat menimbulkan sedang-baik yang
keluarga,
gangguan selama tidak mengalami
masyarakat dan
kehamilan, baik KEK dengan tingkat
negara (Pelletier
terhadap ibu maupun kecukupan
and Frongillo,
janin yang karbohidrat ibu hamil
2003, dalam
dikandungnya. trimester pertama
Kulasekaran,
24 Media Gizi Indonesia, Vol. 12, No. 1 Januari–Juni 2017: hlm. 21–
26

sedang-baik yang mengalami KEK (80% – ≥ 100%), tahu dan tempe,


mengalami KEK, dengan tingkat mayoritas tidak sedangkan 100%
mempunyai kecukupan mengalami KEK, dan 95,5% ibu hamil
persentase yang karbohidrat ibu sedangkan tingkat tidak pernah
sama yaitu 50%. hamil trimester kecukupan protein mengonsumsi jeroan
Adapun tingkat pertama kurang- ibu hamil trimester dan daging
kecukupan defisit yang pertama kurang- sapi/udang baik
karbohidrat ibu mengalami KEK defisit (< 70%–79% kepiting.
hamil trimester juga mempunyai AKG), mayoritas Daging/udang/
pertama kurang- persentase yang (53%) mengalami kepiting merupakan
defisit (< 70%– sama yaitu 50%. Kekurangan Energi sumber protein yang
79%) yang tidak Kronis (KEK) (77%). bagus dan berfungsi
Ibu hamil trimester mengkonsumsi Ibu hamil trimester untuk menjaga
pertama, mayoritas makanan yang pertama mayoritas kesehatan,
memiliki tingkat bersumber dari mengalami tingkat pertumbuhan
kecukupan karbohidrat. kecukupan protein plasenta, cairan
karbohidrat sedang- Penelitian ini adalah kurang-defisit amnion, pembentuk
baik (80% – ≥ 100%) sejalan dengan (< 70–79% AKG). jaringan baru pada
yakni sebesar 20 penelitian Djamilah Hasil uji Fisher Exact janin, pertumbuhan
orang dari 22 (2008) dan diperoleh nilai p = berbagai organ janin,
responden. Mulyaningrum 1,000 (p > 0,05) yang perkembangan organ
Hasil analisis (2009) yang menunjukkan tidak kandungan ibu
hubungan menyatakan bahwa adanya hubungan hamil, dan
menggunakan uji tidak terdapat antara tingkat penambahan volume
Fisher Exact pada hubungan yang kecukupan protein darah. Dampak
penelitian ini bermakna antara ibu hamil trimester kekurangan asupan
menunjukkan tingkat kecukupan pertama dengan protein adalah
bahwa tidak ada energi ibu hamil kejadian KEK. gangguan
hubungan yang trimester pertama Hasil analisis pertumbuhan pada
bermakna dengan dengan KEK. pola konsumsi janin, seperti
nilai p = 1,000 (p > Menurut Hardinsyah pangan sumber retardasi intrauterine,
0,05). Hasil tersebut (2007), konsumsi protein menunjukkan cacat bawaan,
menunjukkan bahwa pangan sebelum dan bahwa 31,8% ibu BBLR, dan
antara ibu hamil selama kehamilan hamil setiap hari keguguran
tingkat kecukupan berpengaruh pada mengonsumsi protein (Kristiyanasari,
karbohidrat sedang- status gizi ibu hamil. nabati berupa 2010).
baik dengan tingkat Ibu hamil yang cukup Penelitian ini
kecukupan konsumsi pangan dan sejalan dengan
karbohidrat kurang- gizinya akan jarang penelitian
defisit, memiliki mengalami masalah Usmelinda (2015)
persentase yang yang berarti selama dan Asrul (2013)
sama dan sama-sama kehamilan. Status bahwa tidak terdapat
berisiko untuk gizi sebelum hubungan yang
mengalami KEK. kehamilan bermakna antara
Konsumsi merupakan salah tingkat kecukupan
karbohidrat yang satu faktor yang protein dengan
berada di atas mempengaruhi gizi. kejadian KEK pada
Angka Kecukupan ibu hamil, namun
Gizi (AKG) tersebut Tingkat Kecukupan penelitian ini tidak
disebabkan pola Protein sejalan dengan
kebiasaan makan Tingkat penelitian Efrinita
masyarakat yang kecukupan protein (2010) yang
mayoritas sama ibu hamil trimester menyatakan bahwa
yakni lebih banyak pertama sedang-baik terdapat hubungan
Anisatun Azizah, dkk., Tingkat Kecukupan Energi 25
Protein....

yang bermakna mayoritas


antara konsumsi mengalami
protein dengan Kekurangan Energi
kejadian KEK. Kronis (KEK)
Kebiasaan sebesar 66,7%. Ibu
mengonsumsi lebih hamil trimester
banyak protein pertama mayoritas
nabati yang mengalami
dibandingkan tingkat kecukupan
dengan protein lemak adalah
hewani sedang-baik (80% –
menyebabkan ≥ 100% AKG)
absorbsi zat besi sebesar 16 orang
kurang optimal. Hal dari 22 responden
ini dikarenakan (73%). Hasil uji
protein hewani hubungan
mengandung heme menggunakan Fisher
yang diperlukan Exact diperoleh nilai
oleh tubuh p = 0,635 (p > 0,05)
(Krisnawati, 2010). yang menunjukkan
tidak adanya
Tingkat Kecukupan hubungan antara
Lemak tingkat kecukupan
Lemak lemak ibu hamil
berfungsi sebagai trimester
sumber kalori untuk
persiapan menjelang
persalinan dan
untuk
memetabolisme
vitamin A, D, E,
dan K. Sumber
makanan yang dapat
menghasilkan lemak
yaitu minyak,
margarin, dan
mentega
(Kristiyanasari,
2010).
Tingkat
kecukupan lemak
ibu hamil trimester
pertama sedang-
baik (80% – ≥
100% AKG),
mayoritas tidak
mengalami KEK
sebesar 56,25%,
sedangkan tingkat
kecukupan lemak
ibu hamil trimester
pertama kurang-
defisit (< 70%–
79% AKG),
Tabel 2. Tingkat Kecukupan Ibu Hamil Trimester I pada Kelompok Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan Tidak Kekurangan
Energi Kronis (Non-KEK)

KEK Non KEK


(n = 11) (n = 11) Total
Tingkat Kecukupan (n = 22) p–value
n % n %

Karbohidrat
Sedang-Baik 10 50,00 10 50,00 20
1,000
Kurang-Defisit 1 50,00 1 50,00 2
Protein
Sedang-Baik 2 40,00 3 60,00 5
1,000
Kurang-Defisit 9 53,00 8 47,00 17
Lemak
Sedang-Baik 7 43,75 9 56,25 16 0,635
Kurang-Defisit 4 66,67 2 33,33 6

ekonomi dengan kejadian KEK pada ibu of pregnancy complication. Result from the
hamil di Kabupaten Gowa tahun 2013. Norwegian mother and child cohorts study.
Diakses dari http://repository.unhas.ac.id/ Am J Clin Nutr, 94(6), 1970S-1974S. doi:
handle/123456789/5508 10.3945/ ajcn.110.001248
Hardinsyah. (2007). Review faktor determinan Moore, V.M., Davies, M.J., Willson, K.J.,
keragaman konsumsi pangan. Jurnal Gizi dan Worsley, A., & Robinson, J.S. (2004). Dietery
Pangan, 2(2), 55 – 745. Diakses dari composition of pregnant woman is related to
jai.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/ size of the baby at birth. Journal Of Nutrition,
viewFile/4424/2976 134(7), 1820- 1826.
Kemenkes RI. (2013). Riskesdas tahun 2013 Pelletier, D.L., & Frongillo, E.A. (2003).
tentang Laporan Provinsi Jawa Timur (2013). Changes in child survival are strongly
Badan Penelitian dan Pengembangan associated with changes in malnutrition in
Kesehatan. developing countries. J Nutr, 133(1), 107-119.
Krisnawati, N. (2010). Hubungan antara tingkat Ratzan, S.C., Filerman, G.L., & Lesar, J.W.
kecukupan pada ibu hamil dengan kejadian (2000). Attaining global health: Challenges
kekurangan energi kronis (KEK) di and opportunities. Population Bulletin of the
Puskesmas Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Popoullation Reference Bureau, 55(1), 1-48.
(Skripsi yang tidak dipublikasikan). Raiten, D.J., Kalhan, S.C., & Hay, W.W.Jr.
Universitas Airlangga, Surabaya. (2007). Maternal nutrition and optimal infant
Kristiyanasari, W. (2010). Gizi ibu hamil. feeding practices: Executive summary. AM
Yogyakarta: Nuha Medika. Journal Clinc Nutr, 85(2), 577S-583S.
Kulasekaran, R.A. (2012). Influence of mothers’ Usmelinda, S.W. (2015). Analisa pola makan,
chronic energy deficiency on the nutritional ibu hamil dengan kekurangan energi kronis di
status of preschool children in empowered Kecamatan Bobotsari Kabupaten
action group states in India. International Purbalingga (Skripsi yang tidak
Journal of Nutrition, Pharmacology, dipublikasikan). Universitas Negeri
Neurogical Disease, 2 (1), 198-209. Diakses Yogyakarta, Yogyakarta. Diakses dari
dari http:// www.ijnpnd.com/article.asp? http://eprints.uny.ac.id/id/21590
issn=2231-0738; Yongki, Hardinsyah, Gulardi, & Marhamah.
year=2012;volume=2;issue=3;spage=198;epa (2009). Status gizi awal kehamilan dan
ge=209;aulast=Kulasekaran;type=0 pertambahan berat badan ibu hamil kaitannya
Mulyaningrum, S. (2009). Faktor-faktor yang dengan BBLR. Jurnal Gizi dan Pangan, 4(1),
berhubungan dengan risiko kurang energi 8-12.
kronis (KEK) pada ibu hamil di Provinsi DKI Yuliastuti, E. (2013). Faktor-faktor yang
Jakarta (Skripsi yang tidak dipublikasikan). berhubungan dengan kekurangan energi
Universitas Indonesia, Depok. kronis pada ibu hamil di Wilayah Kerja
Meltzer, H.M., Brantsæter, A.L., Nilsen, R.M., Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. Jurnal
Magnus, P., Alexander, J., & Haugen, M. An Nadaa, 1(2), 72-76.
(2011). Effect of dietery factors in pregnancy
on risk

Anda mungkin juga menyukai