Anda di halaman 1dari 7

PATOLOGI

Dosen : Dr. Zaldi Z,SpM

Nama : Triska Aprillia

NIM : 191354

ARO - YBS Medan

Tahun 2020
DAFTAR ISI

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II

PATOLOGI

2.1 Pengertian Patologi

2.2 Klasifikasi Patologi

2.3 Pembagian Patologi

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Patologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penyakit,


dimana meliputi pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur pada
penyakit dari tingkat molekuler sampai dengan pengaruhnya pada setiap individu.
Patologi membahas penyakit dari segala segi meliputi ; sebab penyakit, sifat, perjalanan
penyakit, perubahan anatomi dan fungsional yang disebabkan penyakit tersebut.
Patologi mempunyai tujuan utama untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit, yang
akhirnya akan memberikan petunjuk dasar pada program pengelolaan dan pencegahan
penyakit tersebut. Selain Patologi juga dikenal istilah Patofisiologi, yaitu bagian dari
ilmu Patologi yang mempelajari gangguan fungsi yang terjadi pada organisme yang
sakit, yaitu meliputi asal penyakit, permulaan dan perjalanan penyakit serta akibat yang
ditimbulkannya.

1.2 Rumusan Masalah

- Apa itu Patologi


- Klasifikasi patologi
- Pembagian patologi

1.3 Tujuan

- Mengetahui definisi patologi


- Mengetahui klasifikasi patologi
- Mengetahui pembagian patologi
BAB II

PATOLOGI

2.1 Pengertian Patologi

Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyaklit yang meliputi


pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi , struktur pada penyakit dan subjek
yang selalu mengalami perubahan , penyempurnaan dan perluasan dalam memahami
pengetahuan tentang penyakit. Patologi bertujuan utama untuk mengidentifikasi sebab
suatu penyakit.

2.2 Klasifikasi Patologi

Secara aplikasi kelimuan tersebut Patologi dibagi menjadi dua ; Patologi


Klinis dan Patologi Anatomi

- Patologi Klinis

Patologi klinis adalah ilmu patologi yang lebih menekankan pada tingkat
penyakitnya sendiri , mempelajari lebih mendalam tentang sebab, mekanisme, dan
pengaruh penyakit terhadap organ / sistem organ tubuh manusia. Ilmu Patologi Klinis
memberikan kontribusi besar terhadap kedokteran klinis yaitu bidang keilmuan yang
melakukan pendekatan terhadap sakitnya penderita, meliputi :pemeriksaan / penemuan
klinik, diagnosis dan pengelolaan penyakit. Jadi dua disiplin ilmu tersebut tidak bisa
lepas, kedokteran klinik tidak bisa dipraktekkan bila tanpa patologi, demikian juga
patologi tidak berarti apapun bila tidak memberikan keuntungan di tingkat klinik.

Ilmu patologi klinik menekankan penelitiannya pada diagnosis, pemulihan, dan


pencegahan berbagai jenis penyakit.Secara umum, pemeriksaan suatu penyakit dideteksi
berdasarakan perubahan berbagai jenis proses biokimia yang berlangsung di dalam tubuh
pasien.Sampel yang umumnya digunakan untuk pemeriksaan di laboratorium adalah
cairan tubuh seperti urine dan darah.Patologi klinik dapat digunakan untuk pemeriksaan
berbagai jenis penyakit hati terinduksi pemakaian obat tertentu, HIV, kanker, deteksi
kelainan pada paru-paru, dan gangguan metabolisme ion besi di dalam
tubuh.Pemeriksaan tersebut pada umumnya melibatkan serangkaian tes berkelanjutan,
seperti analisis mikroskopis, uji imunologis, hematologis, dan radiologis sehingga
memakan waktu yang cukup lama.
Cabang ilmu patologi klinik lebih lebih fokus pada pemeriksaan sampel cairan
tubuh, seperti:

 Darah
 Urine
 Nanah
 Dahak
 Cairan sendi
 Sumsum tulang
 Cairan pada organ tertentu, termasuk otak, paru-paru, dan rongga perut.

- Patologi Anatomi

Patologi anatomi adalah cabang ilmu patologi yang mendeteksi penyakit


dengan pemeriksaan sampel organ atau jaringan tubuh pasien. Pemeriksaan jaringan
tubuh pasien yang dilakukan oleh dokter patologi anatomi ini disebut pemeriksaan
biopsi. Ilmu patologi yang melakukan pengamatan atau observasi pengaruh perlakuan /
manipulasi terhadap suatu sistem di laboratorium (invitro). Biasanya digunakan binatang
percobaan ataupun kultur sel sebagai bahan uji. Kultur / pembiakan sel merupakan
temuan menguntungkan dalam perkembangan patologi eksperimental, karena selain
menghindari binatang sebagai bahan uji juga memberikan hasil mendekati keadaan
sebenarnya, namun demikian uji laborat (invitro) tidak bisa membuat lingkungan
fisiologis seperti dalam tubuh manusia (in vivo).

2.3 Pembagian Patologi

Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik. Perbedaannya
patologi anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ, sedangkan patologi klinik
mengkaji tentang perubahan fungsi tubuh yang dapat dideteksi melalui hasil
laboratorium dan melalui cairan tubuh. Patologi anatomi memiliki cabang ilmu, yaitu :

- Histopatologi: menemukan dan mendiagnosa penyakit dari hasil pemeriksaan


jaringan.
- Sitopatologi: menemukan dan mendiagnosis penyakit dari hasil pemeriksaan
sel tubuh yang dapat diambil.
- Hematologi: mempelajari kelainan seluler dan berbagi komponen pembekuan
darah
- Mikrobiologi: mempelajari penyakit infeksi dan organisme yang bertanggung
jawab terhadap penyakit tersebut.
- Imunologi: mempelajari mekanisme pertahanan yang spesifik dari tubuh
manusia.
- Patologi kimiawi: mempelajari dan mendiagnosis suatu penyakit dari hasil
pemeriksaan perubahan kimiawi jaringan dan cairan.
- Genetik: mempelajari kelainan-kelainan kromosom dan gen.
- Toksikologi: mempelajari pengaruh racun yang diketahui atau yang dicurigai.
- Patologi Forensic: aplikasi patologi untuk tujuan yang legal.
- Patologi bedah: adalah daerah praktek terpenting dari patologi anatomi yang
memakan waktu.
- Patologi otopsi: digunakan untuk menentukan berbagai factor yang
menyebabkan kematian seseorang

.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Patologi merupakan ilmu atau studi mengenai penyakit. Patologi juga


merupakan  spesialitas klinis pada kedokteran manusia. Dua pembagian yang luas
mengenai patologi adalah patologi anatomi (bedah, sitilogi, nekropsi) dan patologi
klinis (kimia, klinis, mikrobiologi klinis, hematologi, bank darah imunologi). Patologi
menekankan pada aspek-aspek penyakit yang dapat diukur seperti perubahan struktur
sel-sel, jaringan, dan organ-organ (makroskopik dan mikroskopik) serta temuan-temuan
laboratorium

Anda mungkin juga menyukai