Hernawati1,
1Administrasi Negara, Fisipol, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia.
2Dosen Fisipol, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 75124, Indonesia.
E-Mail: hernawati@untag-smd.ac.id
Abstrak
Berdasarkan Hasil Analisis Data dengan menggunakan program SPSS versi 23.0
maka persamaa regresi yang di hasilkan adalah Y + X1 + X2 dengan nilai Y = 11,111 +
0,069 X1 + 0,0432 X2. Karena dalam persamaan tersebut terdapat hubungan yang searah
dimana setiap ada penambahan 1 satuan pada variabel Independent ( X ) maka akan
menyebabkan kenaikan pada variabel Dependent ( Y ) , dan begitu juga sebaliknya.
Sedangkan nilai konstanta ( a ) sebesar 11,111 menyatakan bahwa jiak X1, X2 sama
dengan nol. Maka Kinerja sama dengan 11,111 atau dapat dikatakan jika tidak ada
variabel Efektivitas Kerja dan Kemandirian maka Kinerja hanya sebesar 11,111.
Hasil perhitungan Uji F, nilai Hitung yang dihasilkan adalah 2,214 sedangkan
nilai F tabel dengan df1 = k = jumlah variabel independent = 2 dan df2 = n – k – 1 = 30 –
2 – 1 = 27, di peroleh nilai F tabel sebesar 3,35 hal ini berarti bahwa F hitung > F
tabelnnatau 2,214 > 3,35 sehingga dapat dikatakan variabel Efektivitas Kerja dan
Kemandirian secara bersama – sama mampu menunjukan pengaruhnya terhadap
Kinerja atau Model Regresi dapat di pakai untuk mempredikasi Kinerja Pegawai pada
Kantor Kecamatan Samarinda Seberang.
Kemudian hasil UJI t untuk variabel Efektivitas Kerja dengan Kinerja hal ini
menunjukan bahwa t hitung < t tabel atau 0,235 < 2,048 dengan nilai signifikansi 0,816
yang berarti variabel Efektivitas secara parsial menunjukan bahwa tidak terdapat
pengaruh Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Seberang.
Hasil perhitungan Uji t antara Kemandirin dengan Kinerja , hal ini menunjukan
bahwa t hitung > t tabel atau 3,189 > 2,048 dengan nilai signifikansi 0,004 yang berarti
variabel Kemandirian secara parsial mampu menunjukan Pengaruhnya terhadap Kinerja
Pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Seberang.
I. PENDAHULUAN
Dalam menjalankan fungsi pemerintahan untuk memenuhi tuntutan
pembangunan dan pelayanan pada masyarakat di era reformasi ini, pemerintah
dihadapkan pada tantangan yang sangat berat dan kompleks dalam berbagai tugas dan
pekerjaan yang dihadapinya. Kehadiran organisasi birokrasi pemerintahan yang efektif
dan aparatur birokrasi profesional dan memiliki dedikasi serta integritas tinggi
merupakan suatu keharusan. Sangat penting bagi organisasi maupun aparatur pemerintah
untuk menghasilkan pegawai yang cerdas,kreatif,dan inovatif serta mempunyai motivasi
tinggi sebagai generasi penerus bangsa.
Hal ini sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang didefinisikan sebagai profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian, diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintah serta gaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian output dari pelaksanaan
tugas aparat adalah berupa jasa pelayanan kepada masyarakat sehingga pelayanan
dikatakan efektif, apabila aparat berhasil dalam melaksanakan tugasnya.
Organisasi birokrasi pemerintahan yang efektif dan aparatur birokrasi profesional
dan memiliki dedikasi dan integritas tinggi harus ditunjang oleh sumber daya
manusianya. Sumber Daya Manusia merupakan kekuatan daya piker dan berkarya yang
masih tersimpan dalam diri, yang perlu digali, dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik
- baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia. Dan Sumber Daya Manusia merupakan
kemampuan potensial yang dimiliki manusia yang terdiri dari kemampuan berpikir,
berkomunikasi, bertindak dan bermoral untuk melaksanakan suatu kegiatan, ( bersifat
teknis dan manajerial ).
Kemampuan yang dimiliki tersebut akan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku
manusia dalam mencapai tujuan hidup, baik individu maupun bersama. Sumber daya
manusia adalah semua potensi yang dimiliki oleh manusia yang dapat disumbangkan/
diberikan kepada masyarakat untuk menghasilkan barang/jasa. Sejalan dengan hal
tersebut, Sedarmayanti (2016:11) mengemukakan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah suatu proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif dan efisien
melalui kegiatan perencanaan, pergerakan dan pengendalian semua nilai yang menjadi
kekuatan manusia untuk mencapai tujuan. Semakin baik manajemen sumber daya
manusia maka kinerja yang diharapkan akan semakin baik pula.
II. PERMASALAHAN
IV. PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi
4.1.1. Tugas
Sesuai Peraturan Walikota Samarinda No. 24 Tahun 2014 Tanggal 22
September 2014 Tentang Penjabaran Tugas Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan,
organisasi Kecamatan adalah merupakan unsur pelaksana teknis kewilayahan dalam
daerah yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan
juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.
4.1.2 Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kecamatan mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya mendorong
peran serta masyarakat untuk ikut mensukseskan perencanaan pembangunan
dilingkup Kecamatan, sekaligus melakukan pembinaan, pengawasan dan evaluasi
terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah Kecamatan
baik yang dilaksanakan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta;
V. PENUTUP
A. Kesipulan
1. Berdasarkan Hasil Analisis Data dengan menggunakan program SPSS versi 23.0
maka persamaa regresi yang di hasilkan adalah Y + X1 + X2 dengan nilai Y =
11,111 + 0,069 X1 + 0,0432 X2. Karena dalam persamaan tersebut terdapat
hubungan yang searah dimana setiap ada penambahan 1 satuan pada variabel
Independent ( X ) maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel Dependent
( Y ) , dan begitu juga sebaliknya. Sedangkan nilai konstanta ( a ) sebesar 11,111
menyatakan bahwa jiak X1, X2 sama dengan nol. Maka Kinerja sama dengan
11,111 atau dapat dikatakan jika tidak ada variabel Efektivitas Kerja dan
Kemandirian maka Kinerja hanya sebesar 11,111.
2. Hasil perhitungan Uji F, nilai Hitung yang dihasilkan adalah 2,214 sedangkan
nilai F tabel dengan df1 = k = jumlah variabel independent = 2 dan df2 = n – k –
1 = 30 – 2 – 1 = 27, di peroleh nilai F tabel sebesar 3,35 hal ini berarti bahwa F
hitung > F tabelnnatau 2,214 > 3,35 sehingga dapat dikatakan variabel Efektivitas
Kerja dan Kemandirian secara bersama – sama mampu menunjukan pengaruhnya
terhadap
3. Kinerja atau Model Regresi dapat di pakai untuk mempredikasi Kinerja Pegawai
pada Kantor Kecamatan Samarinda Seberang.
4. Kemudian hasil UJI t untuk variabel Efektivitas Kerja dengan Kinerja hal ini
menunjukan bahwa t hitung < t tabel atau 0,235 < 2,048 dengan nilai signifikansi
0,816 yang berarti variabel Efektivitas secara parsial menunjukan bahwa tidak
terdapat pengaruh Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Seberang.
5. Hasil perhitungan Uji t antara Kemandirin dengan Kinerja , hal ini menunjukan
bahwa t hitung > t tabel atau 3,189 > 2,048 dengan nilai signifikansi 0,004 yang
berarti variabel Kemandirian secara parsial mampu menunjukan Pengaruhnya
terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Seberang.
B. Saran-Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan maka penulis bermaksud
memberikan saran yang mudah – mudahan dapat bermanfaat pada Kantor Kecamatan
Samarinda Seberang maupun bagi peneliti yang selanjunya, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk kedepannya diharapakan Pengawasan terhadap Kinerja Pegawai dapat di
tingkatkan dalam hal ini pemberian tugas kepada pegawai lebih
2. jelas dan rinci sehingga pegawai lebih mudah memahami tugas yang diberikan
hingga penyelesaian pekerjaanatau tugas bias tepat waktu.
3. Pendidikan atau Pelatihan terhadap Pegawai hal ini dapat terlihat semakin
banyaknya pelatihan yang diberikan akan meningkatkan sumber daya manusia
atau pegawai itu sendiri dan itu berdampak positif terhadap kinerja pegawai itu
sendiri terutama pada Kantor Kecamatan samarinda Seberang.
4. Penghargaan yang diberikan atasan kepada bawahan sangat perlu hal ini dapat
terlihat dengan hal keci seperti ucapan terima kasih kepada bawahan yang sudah
menyelesaiakn tugas dengan tepat waktu, menghargai kinerja pegawai dengan di
adakannya liburan bersama dengan sedikit permainan agar tingkat jenuh dan
bosan pada pegawai dapat tersalurkan dengan baik meski hanya satu tahun satu
kali.
5. Di adakannya Arisan bulanan pegawai hal ini menunjukan bahwa silaturahmi itu
penting, pada saat ini seluruh pegawai dapat berkumpul dan saling mengenal
keluarga lainnya sehingga jika ada salah satu pegawai yang mengalami masalah
atau musibah maka pegawai lain akan memiliki kepedulian untuk membantu
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ma’ruf. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Jakarta: Aswaja
Pressindo.
Agung, Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaharuan.
Azwar, S. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Dessler, Gary.2010. Manajemen Sumber Daya Manusia ( Edisi Kesepuluh ). Jakarta
Barat: PT Indeks
Effendy, OnongUchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti.
Gomes, Faustino Cardoso, Dr. 2003. ManajemenSumberDayaManusia. Yogyakarta:
Andi.
H. Malayu S.P. Hasibuan. 2004. Manajemen ( Dasar, Pengertiandan Masalah). Jakarta:
PT Bumi Aksara.
H. Malayu S.P. Hasibuan. 2010.Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.