Anda di halaman 1dari 8

EKOMBIS Sains

Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis Volume 5, Nomor 01, Juni 2020

PENGARUH EFEKTIFITAS KERJA TERHADAP KINERJA


PEGAWAIPADA KANTOR BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN SOSIAL BANDAR LAMPUNG
Nelson
Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai
Nelson12@saburai.co.id

Abstrak.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh efektivitas kerja terhadap kinerja
pegawai pada Kantor Badan Penyelanggara Jaminan Sosial Kota Bandar Lampung. Jenis penelitian ini
menggunakan kuantitatif dengan analisis deskriptifyaitu yang bermaksud membuat pemaparan secara
sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat populasi tertentu. Analisis kualitatif
dengan menggunakan table dan analisis kuantitaif menggunakan regresi linear sederhana Penelitian ini
menggunakan 31 responden penelitian. Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu: Variabel bebas (X) dan
variable terikat (Y). Dari hasil pengolahan data telah berhasil ditemukan jawaban hipotesis yakni sebagai
berikut; terdapat pengaruh efektifitas (X) terhadap kinerja (Y) sebesar 95,9%. Terdapat pengaruh antara
efektifitas (X), kinerja pegawai (Y) dengan, dengan tingkat pengaruh sebesar 95,9% yang berarti bahwa
efektifitas dan kinerja pegawai memberikan pengaruh dan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak masuk
dalam penelitian ini.

Kata kunci: Efektifitas, Kinerja Pegawai, Badan Penyelenggaea Jaminan Sosial

Abstract.
The purpose of this study was to determine how much influence the effectiveness of work on employee
performance at the Office of the Social Security Organizing Agency Bandar Lampung City. This type of
research uses quantitative with descriptive analysis which intends to make systematic, factual, and accurate
exposure of the facts and characteristics of certain populations. Qualitative analysis using tables and
quantitative analysis using simple linear regression This study used 31 research respondents. There are two
variables in this study, namely: Independent variable (X) and dependent variable (Y). From the results of data
processing has been found the answers to the hypothesis are as follows; there is an effect of effectiveness (X)
on performance (Y) of 95.9%. There is an influence between effectiveness (X), employee performance (Y) with,
with a level of influence of 95.9% which means that the effectiveness and performance of employees gives effect
and the rest is influenced by other variables not included in this study.

Keywords:Effectiveness, EmployeePerformance, Badan Penyelenggaea Jaminan Sosial

PENDAHULUAN organisasi(Karambut, 2017). oleh sebab itu


perilaku pekerja sangat berpengaruh
Pada era seperti saat ini mengelola terhadap pencapaian tujuan organisasi.
sumber daya manusia (SDM) menjadi Menurut UU Nomor 40 Tahun 2004
sangat penting. Pada kenyataannya para dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
anggota organisasi merupakan faktor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau
pengaruh yang paling penting karena BPJS merupakan lembaga yang dibentuk
perilaku merekalah yang dalam jangka untuk menyelenggarakan program Jaminan
panjang akan memperlancar atau merintangi Sosial Nasional dan program BPJS
tercapainya tujuan organisasi. Pekerja Kesehatan ini resmi mulai berlaku pada
merupakan sumber daya yang langsung tanggal 1 Januari 2014. Namun setelah
berhubungan dengan pengelolaan semua dibentuknya BPJS Kesehatan terjadi
sumber daya yang ada di dalam sejumlah masalah di berbagai daerah.

E-ISSN : 2502 – 1798 29


P-ISSN : 2527– 4198
EKOMBIS Sains
Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis Volume 5, Nomor 01, Juni 2020

Masalah tersebut seperti masih banyak pengawasan, motivasi, fasilitas


kalangan yang kurang paham dengan kerja.(Karambut, 2017)
program yang diselenggarakan BPJS Pada umumnya efektivitas sering
Kesehatan yaitu Program Jaminan dihubungkan dengan efisiensi dalam
Kesehatan Nasional (JKN). Bukan hanya pencapaian tujuan organisasi. Padahal suatu
peserta, pihak pemberi layanan kesehatan tujuan atau saran yang telah tercapai sesuai
juga banyak yang tidak paham tentang dengan rencana dapat dikatakan efektif,
program baru tersebut.(Widada et al., 2017). tetapi belum tentue fisien.Walaupun terjadi
Setiap organisasi akan selalu suatu peningkatan efektivitas dalam suatu
berusaha semaksimal mungkin organisasi maka belum tentu itue fisien
melaksanakan tugas dan pokoknya dalam jelasnya, jika sasaran atau tujuan telah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. tercapai sesuai dengan yang direncanakan
Oleh karena itu selayaknya organisasi selalu sebelumnya dapat dikatakan efektif. Jadi
mengupayakan dan memelihara efektivitas bila suatu pekerjaan itu tidak selesai sesuai
kerja karyawan yang tinggi.(Nuzleha et al., waktu yang telah di mencapai sasaran yang
2019) telah ditetapkan dan adanya keterkaitan
Efektivitas berasal dari kata efektif antara nilai - nilai yang bervariasi.
yaitu suatu pekerjaan dikatakan efektif jika Pelatihan adalah upaya yang
dapat menghasilkan atau mencapai sasaran dilakukan organisasi untuk memperbaiki
dan diselesaikan tepat pada waktunya sesuai efisiensi dan efektivitas kerja pegawai dalam
dengan rencana yang telah melaksanakan pekerjaan guna mencapai
ditetapkan.(Murti, 2013) Efektivitas tujuan program kerja yang telah ditetapkan
merupakan suatu keadaan yang dengan indikator: perubahan pengetahuan,
menunjukkan keberhasilan kerja yang perubahan sikap, perubahan keterampilan,
ditetapkan.Efektivitas kerja adalah kemampuan melakukan perbaikan, dan
penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu kemampuan meningkatkan produktivitas
yang telah ditentukan, artinya pelaksanaan kerja.(Manurung et al., 2018) Terciptanya
suatu tugas ditandai baik atau tidak, sangat lingkungan kerja yang nyaman, aman dan
tergantung pada penyelesaian tugas tersebut menyenangkan merupakan salah satu cara
bagaimana cara melaksanakannya, dan perusahaan untuk dapat meningkatkan
berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu. kinerja.(Rahmawanti, 2014) salah satu
(Siti Maysita, 2016:236). Dari pengertian faktor dari efektivitas kerja adalah fasilitas
menurut para ahli tersebut dapat disimpukan kerja yang termasuk dalam lingkungan
bahwa efektivitas kerja adalah suatu kerja.
penyelesaian pekerjaan yang mencapai Fenomena yang terjadi pada Kantor
sasaran atau tepat pada waktunya. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Faktor-faktor yang dapat (BPJS) Ketenagakerjaan Lampung adalah
menentukan efektivitas kerja pegawai Masih adanya beberapa pegawai yang
berhasil dilakukan dengan baik atau tidak kualitas pelayanannya menurun sedangkan
dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Pemberian Pendidikan tetap didapatkan.
Tugas pegawai dapat berjalan dengan baik Masih adanya pegawai yang mempunyai
apabila dilakukan pemberitahuan Pelatihan kerja yang rendah, hal ini terlihat
(komunikasi) tentang pendelegasian dari kurangnya semangat dan gairah
tugas/tanggung jawab serta adanya evaluasi kerja.Masih dirasakan kurangnya Pelatihan
kerja dari pimpinan.Faktor yang kerja yang diberikan pimpinan baik
mempengaruhi efektivitas kerja adalah Pelatihan kerja material maupun Pelatihan
waktu, tugas, produktivitas, evaluasi, kerja non material. Pelatihan kerja belum

30 E-ISSN : 2502 – 1798


P-ISSN : 2527– 4198
EKOMBIS Sains
Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis Volume 5, Nomor 01, Juni 2020

maksimal, hal ini ditunjukkan dengan masih sebaiknya mendapatkan perhatian atau
banyak pekerjaan yang tidak selesai tepat tanggapan dari organisasi dan atasan dengan
pada waktunya karena pelatihan kerja yang baik. Dengan perkataan lain inisiatif
diberikan tidak diaplikasikan pada karyawan merupakan daya dorong kemajuan
pelaksanaan pekerjaan. Kualitas pelayanan yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja
belum optimal, pelayanan masih terasa karyawan.(Deni, 2014)
lambat dan terbentur dengan birokrasi yang Penelitian sebelumnya menunjukan
panjang dan berbelit-belit. bahwa motivasi berpengaruh pada kinerja
Secara terminology kinerja pegawai kantor sekretariat daerah
merupakan terjemahan dari kata Kabupaten Gunung Kidul.(Amin,
performance. Kata kinerja tersusun dari dua 2015).Penelitian lain menunjukan bahwa
kata yaitu “kinetika” yang berarti efektifitas kerja dapat ditingkatkan melalui
kemampuan atau prestasi dan kata “kerja”. pelaksanaan pelatihan yang relevan,
Dengan demikian dalam kinerja terkandung pelaksanaan penjaminan mutu secara baik,
pengertian kemampuan kerja atau prestai perbaikan kompetensi pedagogic dan
kerja (Josiah et al., 2019). Kinerja pegawai penguatan efikasi diri.(Manurung et al.,
merupakan kinerja yang dilakukan untuk 2018).Penelitian juga membuktikan bahwa
memberikan pelayanan kepada konsumen. terdapat pengaruh yang cukup kuat dari
Pelayanan merupakan segala bentuk layanan kepuasan kerja terhadap kinerja
yang diberikan pada dasarnya bertujuan pegawai.(Sari & Hadijah, 2016). Dari
untuk memenuhi kepentingan umum atau beberapa penelitian tersebut dapat dituliskan
kepentingan perorangan yang bertumpu bahwa persamaan penelitian sebelumnya
pada hak dasar sebagai warga negara. dengan penelitian yang akan teliti adalah
(Hidayati & Ermiyanto, 2017). Penilaian sama-sama membahas tentang kinerja kerja.
kinerja pada dasarnya merupakan factor Perbedaanya pada metodelogi dan pada
kunci guna mengembangkan suatu faktor yang mempengaruhi peneliti disini
organisasi secara efektif dan efisien, karena ingin mengetahui tentang pengaruh
adanya kebijakan atau program yang lebih efektivitas kerja terhadap kinerja pegawai.
baik atas sumber daya manusia yang ada Berdasarkan uraian tersebut, peneliti
dalam organisasi.(Erawati et al., 2017) tertarik untuk mengatahui adakah pengaruh
Mengukur kinerja dimaksudkan efektivitas kerja terhadap kinerja pegawai
untuk menilai hasil dan keluaran yang pada kantor badan penyelenggara jaminan
dihasilkan oleh seorang karyawan dalam sosial Bandar Lampung.
kurun waktu tertentu. Prawirosentono yang
dikutip oleh Deni menerangkan kinerja METODE PENELITIAN
dapat diukur dengan beberapa indicator
yaitu: 1) Efektifitas yaitu bila tujuan Dalam penelitian ini yang menjadi
kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan Objeknya adalah :Kantor Badan
yang direncanakan. 2) Tanggung jawab Penyelenggara Jaminan Sosial Kota Bandar
Merupakan bagian tak terpisahkan atau Lampung. Kantor ini terletak di Jl. Zainal
sebagai akibat kepemilikan wewenang. 3) Abidin Pagar Alam No.35 Rajabasa Bandar
Disiplin Yaitu taat pada hukum dan aturan Lampung. Pelaksanaan penelitian mulai
yang berlaku. Disiplin karyawan adalah bulan April sampai Agustus 2016.
ketaatan karyawan yang bersangkutan dalam a. Penelitian ini dilakukan secara langsung
menghormati perjanjian kerja dengan ke Kantor Badan Penyelenggara
organisasi dimana dia bekerja. 4) Inisiatif Jaminan Sosial Kota Bandar Lampung
Berkaitan dengan daya pikir, Sifat inisiatif dengan langkah-langkah :

E-ISSN : 2502 – 1798 31


P-ISSN : 2527– 4198
EKOMBIS Sains
Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis Volume 5, Nomor 01, Juni 2020

b. Observasi, yaitu pengamatan langsung Rumus regresi linear sederhana yang


guna menguji kebenaran hasil digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara yang telah dilakukan sebagai berikut :
sebelumnya hingga diperoleh bukti dan
fakta empiris dari perusahaan. Ŷ = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑒
c. Wawancara, dilakukan dengan cara Keterangan :
bertemu langsung dan bertanya secara Ŷ = Variabel Dependen
langsung dengan pegawai pada Kantor a = Intercept (harga Konstan)
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial b = Koefisien Regresi
Kota Bandar Lampung. X = Variabel Independen
d. Kuesioner, yaitu melakukan penyebaran (Sugiyono, 2014)
daftar pertanyaan yang diajukan kepada
pegawai pada Kantor Badan Dan untuk menguji signifikansi
Penyelenggara Jaminan Sosial Kota digunakan Uji t dengan rumus sebagai
Bandar Lampung. berikut :
e. Dokumentasi, yaitu merupakan Teknik 𝑡 𝑟
√𝑛−2
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1−𝑟2
pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mencari data mengenai hal- Dimana :
hal yang berhubungan dengan thitung = Nilai t
penelitian. r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah responden
Analisis kualitatif dilakukan dengan (Sugiyono, 2014)
analisis tabel tunggal atau secara parsial Kriteria untuk Uji t adalah sebagai
yang menggambarkan kriteria masing- berikut :
masing variabel independent, dalam a) Jikathitung>ttabelmaka Ha diterimadan Ho
penelitian ini yaitu varibel efektivitas (X). ditolak.
Kriteria masing-masing variabel b) Jika thitung ≤ ttabel maka Ha ditolak dan
pada analisis tabel mengacu pada interval Ho diterima.
skor dengan rumus sebagai berikut : Taraf signifikan dalam penelitian ini
digunakan α = 0,05 atau 5%.
𝑁𝑇 − 𝑁𝑅
𝐼 =
𝐽𝐼 Yang dimaksud dengan Hipotesis
nol (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha) adalah
Keterangan : :
I = Lebar interval Ho = r1 ≤ 0 = Berarti tidak ada pengaruh
NT = Nilaitertinggi antara efektivitas kerja terhadap
NR = Nilaiterendah kinerja
JI = Jumlah interval Ha = r1 > 0 = Berarti ada pengaruh antara
efektivitas kerja terhadap kinerja
Analisis kuantitatif yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Efektivitas Kerja Deskripsi Responden berdasarkan
terhadap Kinerja pada Kantor Badan Tingkat Pendidikan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kota Bandar Karakteristik pegawai yang menjadi
Lampung. subyek dalam penelitian ini menurut Tingkat
Pendidikan ditunjukkan dalam Tabel 2
dibawah ini :

32 E-ISSN : 2502 – 1798


P-ISSN : 2527– 4198
EKOMBIS Sains
Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis Volume 5, Nomor 01, Juni 2020

Tabel 1. Distribusi frekuensi Responden Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden


Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan Masa Kerja
No Keterangan Frekuensi Persentase No Keterangan Frek Persentase
1 SMP/SMA 8 25.81% 1 1 tahun - 0%
2 D2/ D3 6 19.35% 2 1 – 5 tahun 13 41.94%
3 S1 17 54.84%
Total 31 100,0 % 3 6 – 10 tahun 4 12.90%
Sumber : Data diolah, 2016 4 > 10 Tahun
14
45.16%
Karakteristik responden dilihat dari Total 31 100,0 %
latar belakang pendidikan didominasi oleh Sumber : Data diolah, 2016
S1, yakni sebanyak 17 orang dengan tingkat
persentase sebesar 54,84%, kemudian Karakteristik responden dilihat dari
tingkat pendidikan SMP/SMA/SMK masa kerja didominasi oleh responden
sebanyak 8 orang dengan tingkat persentase dengan masa kerja diatas 10 tahun yakni
sebesar 25,81%, tingkat pendidikan D2/D3 sebanyak 14 orang dengan tingkat
sebanyak 6 orang dengan tingkat persentase persentase sebesar 45,16 %, masa kerja 1 –
sebesar 19.35%. Secara visualisasi diagram 5 tahun sebanyak 13 orang dengan tingkat
Tingkat Pendidikan responden dapat dilihat persentase sebesar41.94 % dan masa kerja 6-
pada Gambar 1 sebagai berikut : 10 tahun memiliki jumlah 4 orang dengan
tingkat persentase 12.90 %. Secara
visualisasidiagram masa kerja responden
Tingkat Pendidikan dapatdilihat pada Gambar 2 sebagaiberikut:

25.81%
SMP/SM Masa Kerja
A
54.84% D2/D3
1 - 5 Tahun
19.35% 45.16% 41.94%
6 - 10 Tahun
Sumber : Data diolah, 2016
12.90%
Gambar 1. Diagram Pie Tingkat Sumber : Data diolah, 2016
Pendidikan Responden Gambar 2. Diagram Pie Masa Kerja
Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Analisis Kuantitatif
Kerja Berikut data distribusi hasil
Karakteristik pegawaiyang menjadi tanggapan responden variabel Efektifitas
subyek dalam penelitian ini menurut Masa Kerja (X), dan Kinerja (Y) secara
Kerja ditunjukkan dalam Tabel 2 dibawah keseluruhan.
ini

E-ISSN : 2502 – 1798 33


P-ISSN : 2527– 4198
EKOMBIS Sains
Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis Volume 5, Nomor 01, Juni 2020

Tabel 3. Distribusi Data Efektifitas Kerja secara umum Efektifitas Kerja dan Kinerja
(X) pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Bandar Lampung dalam kondisi
No Skor Kategori Frek % baik. Kecenderungan jawaban yang secara
1 41-50 Sangat Baik 10 33,3% dominan menggambarkan kondisi yang baik
2 31-40 Baik 17 54,4% ini tentunya bila semakin ditingkatkan akan
3 21-30 Sedang 4 12,3%
mendorong Kualitas Pelayanan yang tinggi
4 11-20 Buruk - -
pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
5 0-10 Sangat Buruk - -
JUMLAH 31 100%
(BPJS) Bandar Lampung.
Sumber :data diolah, 2016
Pengaruh Efektivitas Terhadap Kinerja
Dari 31 orang responden penelitian, Karyawan
Efektifitas Kerja (X) pada Badan Dari hasil penelitian dinyatakan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bahwa Efektifitas Kerja pada Badan
Bandar Lampung dalam kategori ”sangat Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
baik” ada 10 orang (33,3%), yang Bandar Lampung dalam kategori baik. Hasil
menyatakan “baik” ada 17 orang (54,4%), perhitungan tingkat korelasi antara variabel
dan yang menyatakan “sedang” ada 4 orang Efektifitas Kerja (X) dengan Kinerja (Y)
(12,3%). Sedangkan responden yang sebesar 0,979 termasuk dalam kategori
menyatakan “buruk” ada 0 orang (0%) dan sangat kuat yakni (0,800 – 0,100). Besarnya
yang menyatakan “sangat buruk” ada 0 koefisien Determinasi antara Efektifitas
orang (0%). Kerja terhadap Kinerja adalah = 95,9%. Uji
hipotesis parsial melalui uji t (test) diperoleh
Tabel 4. Distribusi Data Kinerja (Y) nilai thitung antara Efektifitas Kerja terhadap
Kinerja sebesar = 35,938 dan thitung35,938>
No Skor Kategori Frek %
1 41-50 Sangat 9 28,1%
ttabel 1,6720. Persamaan regresi antara
Baik Efektifitas Kerja dan Kinerja Badan
2 31-40 Baik 19 61,4% Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
3 21-30 Sedang 3 10,5% Bandar Lampung adalah sebesar Y = 1,821
4 11-20 Buruk - - + 0,918X1, yang menunjukkan setiap
5 0-10 Sangat - - kenaikan satu point dari variabel Efektifitas
Buruk Kerja akan diikuti oleh naiknya variabel
JUMLAH 31 100% Kinerja pada Badan Penyelenggara Jaminan
Sumber :Data diolah, 2016 Sosial (BPJS) Bandar Lampung sebesar =
0,918 point. Hal ini sejalan dengan
Dari 31 orang responden penelitian, penelitian Yusro Hakimah yang hasil
Kinerja (Y) pada Badan Penyelenggara penelitianbahwa Efektivitas Kerja dan
Jaminan Sosial (BPJS) Bandar Lampung Motivasi Kerja dapat dipengaruhi oleh
dalam kategori ”sangat baik” ada 9 orang Kinerja Karyawan dengan regresi berganda
(28,1%), yang menyatakan “baik” ada 19 persamaan Y = 13.744 + 0,305 X1 + 0,339
orang (61,4%), dan yang menyatakan X2. (Hakimah, 2019). Dengan demikian
“sedang” ada 3 orang (10,5%). Sedangkan bahwa bahwa efektivitas kerja berpengaruh
responden yang menyatakan “buruk” ada 0 pada kinerja seseorang ini sesuai dengan
orang (0%) dan yang menyatakan “sangat teori bahwa kinerja dapat diukur dengan
buruk” ada 0 orang (0%). beberapa indikator salah satunya adalah
Berdasarkan hasil jawaban efektifitas
responden di atas, dapat dijelaskan bahwa

34 E-ISSN : 2502 – 1798


P-ISSN : 2527– 4198
EKOMBIS Sains
Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis Volume 5, Nomor 01, Juni 2020

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Padaefektifitas kerja yang perlu


mendapat perhatian adalah pegawai
Kesimpulan mengeluh terhadap pekerjaan yang
diemban, hal ini dapat ditingkatkan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini
dengan memberikan motivasi kepada
adalah. Koefisien Determinasi (KD) = R2=
pegawai agar selalu mengerjakan
0,959=95,9%. Dapat disimpulkan bahwa
tupoksi dengan penuh tanggung jawab
variabel Efektifitas Kerja (X) menjelaskan
dan merupakan kewajiban terhadap
variasi perubahan terhadap variabel Kinerja
setiap pegawai untuk menyelesaikan
(Y) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
semua pekerjaan.
(BPJS) Bandar Lampung sebesar 95,9%,
2. Pada variabel kinerja pegawai yang perlu
sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor
ditingkatkan adalah kondisi lingkungan
lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Y
kerja yang nyaman. Untuk saat ini
= 1,821 + 0,918X, yang artinya setiap
kondisi kerja terutama ruangan kurang
kenaikan satu point daripada variabel
nyaman, hal ini membuat kinerja
Efektifitas Kerja akan diikuti oleh naiknya
pegawai menurun karena merasa tidak
variabel Kinerja pegawai Badan
betah berlama-lama diruangan. Solusi
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
untuk hal ini adalah merenovasi ruangan
Bandar Lampung sebesar 0,918 point.
agar kondisi menjadi nyaman dan
Dari hasil penelitian dinyatakan
pegawai betah bekerja dalam ruangan.
bahwa Efektifitas Kerja pada Badan
3. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
efektivitas kerja berpengaruh pada
Bandar Lampung dalam kategori baik. Hasil
kinerja pegawai. Namun dari
perhitungan tingkat korelasi antara variabel
perhitungan koefisien determinasi
Efektifitas Kerja (X) dengan Kinerja (Y)
membuktikan bahwa ada faktor-faktor
sebesar 0,979 termasuk dalam kategori
lain yang mempengaruhi kinerja
sangat kuat yakni (0,800 – 0,100). Besarnya
pegawai kantor. Oleh karena itu
koefisien Determinasi antara Efektifitas
diharapkan bagi peneliti selajutnya
Kerja terhadap Kinerja adalah = 95,9%. Uji
memberikan kontribusi tentang yang
hipotesis parsial melalui uji t (test) diperoleh
mempengaruhi kinerja pegawai kantor.
nilai thitung antara Efektifitas Kerja terhadap
Kinerja sebesar = 35,938 dan thitung35,938>
DAFTAR PUSTAKA
ttabel 1,6720. Persamaan regresi antara
Efektifitas Kerja dan Kinerja Badan
Amin, N. M. (2015). Pengaruh Kompetensi
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Terhadap Kinerja Pegawai di
Bandar Lampung adalah sebesar Y = 1,821
Sekretariat Daerah Kabupaten
+ 0,918X1, yang menunjukkan setiap
Sidenreng Rappang. Fakultas Ilmu
kenaikan satu point dari variabel Efektifitas
Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu
Kerja akan diikuti oleh naiknya variabel
Admimistrasi Program Studi
Kinerja pada Badan Penyelenggara Jaminan
Administrasi Negara.
Sosial (BPJS) Bandar Lampung sebesar =
0,918 point. Deni, M. (2014). Pengaruh Pendidikan dan
Pelatihan, Motivasi serta Budaya
Saran
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan hasil penelitian dan
Distrik Navigasi Kelas I Palembang.
kesimpulan, maka peneliti memberikan
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas
saran :
Muhammadiyah Palembang, 4(1), 1–

E-ISSN : 2502 – 1798 35


P-ISSN : 2527– 4198
EKOMBIS Sains
Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis Volume 5, Nomor 01, Juni 2020

14. https://doi.org/DOI: 18.31-04


https://doi.org/10.32502/jimn.v4i1.255
Murti, N. (2013). Pengaruh Motivasi Dan
Erawati, I., Darwis, M., & Nasrullah, Disiplin Terhadap Efektivitas Kerja
M.(2017). Efektivitas Kinerja Pegawai Karyawan (Studi Pada Karyawan Pt.
pada Kantor Kecamatan Pallangga Pln (Persero) Distribusi Jawa Timur
Kabupaten Gowa. Jurnal Office. Area Pelayanan dan Jaringan
https://doi.org/10.26858/jo.v3i1.3450 Malang). Jurnal Administrasi Bisnis S1
Universitas Brawijaya, 6(2), 78049.
Hakimah, Y. (2019). Analisis Kebutuhan
Energi Listrik Danprediksi Nuzleha, Yamin, Y. Y., & Novalia. (2019).
Penambahan Pembangkit Listrik Di Pengaruh Efektifitas Kerja Terhadap
Sumatera Selatan. Jurnal DESIMINASI Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan
TEKNOLOGI. Penyelenggara Jaminan Sosial Bandar
https://doi.org/10.1017/CBO97811074 Lampung. Ekombis Sains Jurnal
15324.004 Ekonomi Keuanga Dan Bisnis
Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai, 4
Hidayati, S. N., & Ermiyanto, A. (2017). No. 1, 17–26.
Analisis Faktor Motivasi Intrinsik dan
Motivasi Ekstrinsik Pengaruhnya Rahmawanti, N. P. (2014). Pengaruh
terhadap Kinerja Karyawan dengan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Kepuasan Kerja sebagai Mediasi. Karyawan ( Studi pada Karyawan
Jurnal Maksipreneur: Manajemen, Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Koperasi, Dan Entrepreneurship. Malang Utara ).Jurnal Administrasi
https://doi.org/10.30588/jmp.v7i1.320 Bisnis (JAB)8(2), 1–9.
Josiah, T., Novalia, & Wuandari, A. U. Sari, R. N. I., & Hadijah, H. S .(2016).
2019. Pengaruh Kemampuan Dan Peningkatan Kinerja Pegawai Melalui
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja.
Sekretariat Penggerak Pkk Kota Bandar Jurnal Pendidikan Manajemen
Lampung. Jurnal Ekonomi, Keuangan Perkantoran.https://doi.org/10.17509/j
Dan Bisnis, 4(No 2), 9 15. pm.v1i1.3389
Karambut, A. C. (2017). Pengaruh Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Terhadap Efektivitas Kerja Pada Pt. Alfabeta.
Asri Griya Utama, Project Holland
Village Manado. Jurnal Manis Vol. 1. Widada, T., Pramusinto, A., & Lazuardi, L.
No2. (2017). Peran Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dan
Manurung, S., Hidayat, R., Patras, Y. E., Implikasinya Terhadap Ketahanan
&Fatmasari, R. (2018). Peningkatan Masyarakat (Studi Di Rsud Hasanuddin
Efektivitas Kerja melalui Perbaikan Damrah Manna Kabupaten Bengkulu
Pelatihan, Penjaminan Mutu, Selatan, Provinsi Bengkulu). Jurnal
Kompetensi Akademik dan Efikasi Diri Ketahanan
dalam Organisasi Pendidikan. Nasional.https://doi.org/10.22146/jkn.
MANAGERIA: Jurnal Manajemen 26388
Pendidikan Islam.
https://doi.org/10.14421/manageria.20

36 E-ISSN : 2502 – 1798


P-ISSN : 2527– 4198

Anda mungkin juga menyukai