Anda di halaman 1dari 17

STUDI AL-QUR’AN DAN TAFSIR TARBAWI

ULUMUL QUR’AN DAN PERKEMBANGANNYA

Dosen Pengampu : Fatiyaturrahmah, M.Ag

Oleh Kelompok 01

Indah Sundari : T20178054

Nurul Faizah : T20181451

Hafidz Azhari : T20181470

Alfa Alfin Nurul Kamal : 202101010112

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2020
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
berkah yang melimpah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Ulumul Qur’an dan Perkembangannya”. Kami selaku penyusun mengucapkan
banyak terima kasih kepada Ibu Fatiyaturrahmah, M.Ag selaku dosen
pengampu dari mata kuliah “Studi Alqu’an dan Tafsir Tarbawi”.

Penyusunan dari makalah ini belum tentu sempurna, karena kesempurnaan


hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
teman-teman sangat dibutuhkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Harapan dari kita (penyusun makalah) semoga makalah ini bermanfaat untuk
semua pihak yang membacanya dan mudah-mudahan dengan membaca makalah
ini dapat membantu untuk lebih memahami Ulumul Qur’an dan
perkembangannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Hormat Kami

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...
ii
BAB I PENDAHULUAN …..………………………………………………...……..
1
A. Latar Belakang …..………………………………………………...………….
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………..........
1
C. Tujuan ………………………………………………………………...... .....
2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................
3
A. Pengertian Ulumul Qur’an ....................... …………………........................................
3
B. Ruang Lingkup Ulumul Qur’an …… ....................................................... 4
C. Cabang-cabang Ulumul Qur’an ……......................................................... 6
D. Sejarah Ulumul Qur’an …………………............................................ 8
E. Urgensi dan Kegunaan Ulumul Qur’an………. .................................... 9
BAB III PENUTUP .................................................................................. 13
A. Kesimpulan .................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril sebagai ajaran yang
membimbing manusia dari kegelapan kepada satu-satunya jalan kebenaran
yaitu ridho Allah SWT.
Al-Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam, dan juga
merupakan pedoman hidup bagi setiap manusia. Al-Qur’an bukan sekedar
memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga
mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, bahkan hubungan manusia
dengan alam sekitarnya (Choiruddin Hadliri:1993) Dengan deimkian, untuk
dapat memahami ajaran Islam secara sempurna, maka langkah pertama yang
harus dilakukan adalah memahami Al-Qur’an. Al-Qur’an, sebagaimana
diketahui, diturunkan dalam bahasa Arab, baik lafal maupun uslubnya.
Bahkan menurut Ahmad Amin (1975) para Sahabat sendiri tidak sanggup
memahami kandungan Al-Qur’an dengan hanya sekedar mendengarkannya
dari Rasulullah saw, karena menurut beliau, memahami Al-Qur’an tidak
cukup dengan menguasai bahasa Arab saja.
Maka dari itu untuk dapat memahami Al-Qur’an dengan sempurna,
bahkan untuk menterjemahkannya, diperlukan sejumlah ilmu pengetahuan
yang disebut dengan ilmu-ilmu Al-Quran, atau didalam istilah bahasa Arab
dikenal dengan istilah ulum al-Qur`an. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
mengupas lebihdalam tentang uluml qur’an.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Ulumul Qur’an ?
2. Apa saja yang menjadi ruang lingkup dari Ulumul Qur’an ?
3. Apa cabang-cabang dari Ulumul Qur’an?
4. Bagaimana sejarah dari Ulumul Qur’an?
5. Apakah kegunaan dan urgensi mempelajari Ulumul Qur’an?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Ulumul Qur’an.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dari Ulumul Qur’an
3. Untuk mengetahui sejarah dari Ulumul Qur’an
4. Untuk mengetahui cabang-cabang dari Ulumul Qur’an
5. Untuk mengetahui kegunaan dan urgensi mempelajari Ulumul Qur’an

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ulumul Qur’an


Istilah ulum al-Qur’an , secara etimologi, merupakan gabungan dari
dua kata bahasa Arab: Ulum dan al-Qur’an . kata ulum adalah bentuk jamak
dari kata ilm yang merupakan bentuk masdar dari kata alima, ya’lamu yang
berarti : mengetahui (Mahmud Yunus: 1990). Dalam kamus al-Muhit kata
alima disinonimkan dengan kata arafa (mengetahui, mengenal). Dengan
demikian, kata ilm semakna dengan ma’rifah yang berarti “pengetahuan”.
Sedangkan ulum berarti: sejumlah pengetahuan.1

Sedangkan Ulum Al-Qur’an menurut istilah para ulama memberikan


redaksi yang berbeda-beda, sebagaimana yang dijelaskan berikut ini.

Menurut Syaikh Manna’ al-Qathan

‫العلم الذي يتناول األحباث املتعلقة بالقرأن من حيث معرفة أسباب النزول و مجع‬
‫القرأن و ترتيبه و معرفة املكى و املدىن و الناسخ و املنسوخ و احملكم و املتشابه‬
.‫اىل غري ذالك مما له صلة بالقرأن‬
”Ilmu yang mencakup pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan
Al-Qur’an dari sisi informasi tentang asbab an-nuzul turunnya Al-Qur’an,
kodifikasi dan tertib penulisan Al-Qur’an, ayat-ayat yang diturunkan di
Mekkah (makkiyah) dan ayat-ayat yang diturunkan di Madinah
(madaniyyah), dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Al-Qur’an.”

Az-Zarqani

‫مب احث تتعل ق ب القران الك رمي من ناحي ة نزول ه وترتيب ه ومجع ه وكتابت ه وقراءت ه‬
.‫وتفسريه واعجازه وناسخه ومنسوخه ودفع الشبه عنه وحنو ذالك‬
“Beberapa pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an dari sisi turun,
urutan penulisan, kodifikasi, cara membaca, tafsirnya, kemu’jizatannya,
1
Abdul Wahid, Ramli, 1974‘Ulum al-Qur’an, Cet II; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

3
nasikh,mansukh,dan penolakan hall-hal yang menimbukan keraguan
terhadapnya serta hal-hal lain.”

Abu Syahbah:

‫علم ذو مب احث تتعل ق ب القران الك رمي من حيث نزول ه وترتيب ه وكتابت ه ومجع ه‬
‫وقراءته وتفسريه واعجازه وناسخه ومنسوخه وحمكمه ومتشابه واىل غري ذالك‬
‫من املباحث الىت تذكر ىف هذا العلم‬
“Sebuah ilmu yang memiliki banyak objek pembahasan yang berhubungan
dengan Al-Qur’an, mulai proses penurunan, urutan penulisan, kodifikasi,
cara membaca, penafsiran, kemukjizatan, nasikh-mansukh, muhkam-
mutasyabih, sampai pembahasan-pembahasan lain.”

Walaupun redaksi-redaksi berbeda tetapi memiliki maksud dan tujuan


yang sama, bahwa Ulum Al-Qur’an adalah ilmu-ilmu yang membahas
tentang Al-Qur’an. Dan pembahasannya itu mencakup materi-materi yang
menjadi pokok pembahasan Ulum Al-Qur’an.

Dari beberapa definisi mengenai Ulum Al-Qur’an, kami lebih


sependapat dengan definisi yang diutarakan oleh Imam Manna Khalil Al-
Qathan, bahwa Ulumul Al-Qur’an adalah ilmu yang mencakup pembahasan-
pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an dari sisi informasi tentang
asbabun nuzul, kodifikasi, dan tertib penulisan Al-Qur’an, ayat makky dan
madany dan ha-hal lain mengenai Al-Qur’an.2

B. Ruang Lingkup Ulumul Qur’an


Mengingat banyaknya ilmu yang berkaitan dengan pembahasan
tentang Al-Qur’an, ruang lingkup pembahasan ulum Al-Qur’an itu jumlahnya
sangat banyak. Bahkan, menurut Abu Bakar Al-‘Arabi, ilmu-ilmu Al-Qur’an
itu mencapai 77.450. hitungan ini diperoleh dari hasil perkalian jumlah
kalimat Al-qur’an dengan empat, karena masing-masing kalimat mempunyai
makna djohir, batin, hadd dan mathla. Sedangkat As-Suyuti (w.911 H) dalam

2
Mudzakir AS, Studi Ilmu-ilmu Quran, cet II, Jakarta : Pustaka Litera Antar Nusa.1994.

4
kitabnya Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an menyebutkan 80 macam ilmu Al-
Qur’an, bahkan menurutnya jumlah tersebut masih dapat dibagi hingga
mencapai 100 macam atau lebih.

Berkaitan dangan masalah ini, M. Hasby As-Shiddiqy berpendapat


bahwa ruang lingkup pembahasan Ulum Al-Qur’an terdiri dari enam pokok
yang selanjutnya terdapat cabang-cabang pembahasan tersendiri berikut ini:

Persoalan Turunnya Al-Qur’an (nuzul Al-Qur’an)

Persoalan ini menyangkut tiga hal:


1. Waktu dan tempat turunnya Al-Qur’an
2. Asbabun nuzul
3. Tarikh Al-Qur’an

Persoalan Sanad (Rangkaian Para Periwayat)


1. Riwayat Mutawatir
2. Riwayat Ahad
3. Riwayat syadz
4. Macam-macam Qira’at Nabi
5. Tahammul

Persoalan Qira’at, Biasanya dalam persoalan ini berkaitan dengan ilmu tajwid
Persoalan Kata-kata Al-Qur’an
1. Gharib Al-Qur’an
2. Mu’rob Al-Qur’an
3. Kata-kata Al-Qur’an yang mempunyai makna sama
4. Isti’arah
5. Tasybih
Persoalan makna-makna yang Berkaitan dengan Hukum
1. ‘Am
2. Khas
3. Mujmal
4. Muqoyyad
5. Manthuq

5
6. Mafhum
7. Muhkam
8. Mutasyabih
9. Musykil
10. Nasikh-Mansukh, dll.

Persoalan Makna-makna Al-Qur’an yang berpautan dengan Kata-kata Al-


Qur’an
1. Berpisah (Fasl)
2. Bersambung (Washl)
3. Uraian singkat (i’jaz)
4. Uraian panjang (Ithnab)3
C. Al-Munaasabah (Cabang-Cabang Ulumul Qur’an)
a. Al-Munaaasabah Antar Kalimat (Jumlah)
Yaitu ; Persesuaian anatara suatu kalimat dengan kalimta lainnya dalam
satu ayat. Persesuaian tersebut bisa berupa :
1) Tadlad (Perlawanan)
Yaitu ; munaasabah anatara satu kalimat dengan kalimat lain dalam
satu ayat yang dihubungkan dengan athaf dan berbentuk tadlad.
2) Al Istithrad (peralihan)
Yaitu : Munasabah antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam satu
ayat yang dihubungkan tidak dengan athaf dan berbentuk istithrad
(penjelasan lain diluar pembicaraan pokok yang menjadi inti kalimat)
b. Al-Munaasabah Antar Ayat
Yaitu : Persesuaian antara ayat dengan ayat dalam satu surah. Al
munaasabah model ini akan kelihatan jelas pada surah surah pendek yang
mengandung satu tema pokok. Adapun bentuk-bentuk al munasabah antar
ayat adalah sebagai berikut :
1) Al Tandzir (Membandingkan)
Membandingkan dua hal yang sebanding menurut kebiasaan orang
yang berakal.
2) Al Muadladat (Perlawanan)
3
Anwar, Rosihon, Ulum Al-Qur’an untuk STAIN, Jakarta : Pustaka Firdaus, 2008

6
3) Al Takhalus
Yaitu ; peralihan sebagaimana istithrad, akan tetapi al takhalus disini
adalah perlaihan yang terus menerus dan tidak kembali lagi pada
pembicaraan pertama.
4) Munasabah antara fashilat (penutup ayat) dengan isi ayat
Munasabah dalam bentuk ini sebagaimana diungkap oleh Az Zarkasyi,
mengandung tujuan – tujuan tertentu . diantara tujuan itu adalah
tamkin (memperkokoh), artinya fashilat yang ada dalam ayat itu
digunakan untuk menguatkan makna yang terkandung di dalamnya.
5) Munaasabah antar awal uraian surah dengan akhir uraian surah
c. Al-Munaasabah Antar Surah
1) Pertama : Munaasabah antara satu surah dengan surah sebelumnya.
Urutan surah dalam Al Qur’an ini mengandung hikmah, karena surah
yang datang kemudian akan menjelaskan berbagai hal yang disebut
secara global pada surah sebelumnya.
2) Kedua : Persesuaian antar penutup suatu surah dengan pembuka surah
berikutnya.
3) Ketiga ; Munasabah antara nama surah dengan isi yang dikandungnya.
Kata Al Suyuti, semakin banyak nama yang diberikan kepada satu
surah, maka semakin menunjukkan kemuliaan surah itu. Surah al
fatihah diantara yang memiliki banyak nama. Menurutnya ia memiliki
lebih dari dua puluh nama. Bila dikaitkan dengan pembahasan
munaasabah, nama-nama surah itu memiliki hubungan dengan surah
itu sendiri. Baik melalui isi surah atau maupun kedudukan dari surah
itu sendiri. Surah pertama dari al quran sehingga menjadi indul al
quran. Demikian pula surah-surah lainnya.4

D. Sejarah Ulumul Qur’an


Sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, ulum al-Qur’an tidak
lahir sekaligus, melainkan melalui proses pertumbuhan dan perkembangan.

4
Muis, sad imam. Al-Munaasabah (Cabang Ulumul Qur’an). Tarbiyatuna. Vol. 7 No. 1, Juni 2016.

7
Istilah ulumal-Qur’an itu sendiri tidak dikenal pada masa awal pertumbuhan
Isam. Istilah ini baru muncul pada abad ke 3, tapi sebagaian ulama
berpandangan bahwa istilah ini lahir sebagai ilmu yang berdiri sendiri pada
abad ke 5. Karena ulumul Qur’an dalam arti, sejumlah ilmu yang membahas
tentang Al-Qur’an, baru muncul dalam karya Ali bin Ibrahim al-Hufiy
(w.340), yang berjudul al-Burhan fiy Ulum al-Quran (Al Zarqaniy :35).

Pada tahun 911 H, seolah-olah perkembangan ulum al-Qur’an telah


mencapai puncaknya, sehingga tidak terlihat penulis-penulis yang memiliki
kemampuan seperti beliau. Hal ini menurut Ramli Abdul Wahid (1994)
disebabkan karena meluasnya sikap taklid di kalangan umat Islam, yang
dalam sejarah ilmu-ilmu agama umumnya mulai berlangsung setelah masa al-
Sayuti (awal abad ke -10 H) sampai akhir abad ke-13 H. Selanjutnya, sejak
penghujung abad ke-13 H hingga saat ini, perhatian ulama terhadap ulum al-
Qur’an bangkit kembali. Pada masa ini pembahasan dan pengkajian Al-
Qur’antidak hanya terbatas pada cabang-cabang ‘ulum al-Qur’an yang ada
sebelumnya, melainkan telah berkembang, misalnya penterjemah AlQur’an
kedalam bahasa asing. Juga telah disusun berbagai kitab ‘ulum al-Qur’an,
diantaranya ada mencakup bagian-bagian (cabang-cabang) ‘ulum al-Qur’an
secara keseluruhannya, ada pula yang hanya sebagian. Diantaranya ulama
yang menysuusn kitab Ulumul Qur’an yang mencakup sebagian besar
cabang-cabangnya adalah Tahir al-Jazayiri dalam bukunya : al-Tibyan li Ba’d
al-Mabahis al-Muta’alliqah bial-Qur’an pada tahun 1335 H. begitu pula
Syekh Mahmud Abu Daqiqah, seorang ulama besar al-Azhar, menyusun kitab
tentang ulum al-Qur’an. Setelah itu, Muhammad Ali selama menyusun kitab
Manhaj al-Furqan fiy Ulum al-Qur’an yang mencakup berbagai cabang ilmu-
ilmu Al-Qur’an. Kemudian disusul oleh Muhammamd Abd al-Azim al-
Zarqaniy dengan bukunya Manihil irfan Fiy Ulum alQur’an. Selanjutnya,
Ahmad Aliy menyusun kitab Muzakkirah Ulum al-Qur’an dan Subhi Salih
menyusun kitab Mabahis fiy Ulum Qur’an.(Manna al Qattan :hal. 15)

Kitab-kitab lain yang juga lahir pada masa ini adalah Mahabis fiy
Ulum alQur’an, karya Manna’ al-Qattan, al-Tibyan fiy Ulum al-Qur’an,

8
karya Ali alSaboni, Ulum al-Qur’an wa al-Hadis, karya Ahmad Muhammad
Ali Daud. Dalam bahasa Indonesia dikenal pula T.M. hasbi sh-Shiddieqy
dengan karyanya: Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.5

E. Urgensi dan Kegunaan Ulumul Qur’an


Ulumul quran sebagai dari ilmu yang memiliki koelasi positif dengan
al-Quran memiliki urgensi yang sangat penting untuk mempelajarinya,
diantaranya adalah :
1. Untuk memahami kandungan kalamullah yaitu al-Quran.
2. Untuk mengetahui cara dan gaya serta methode yang
digunakan oleh para musafir dalam menafsirkan al-Quran
disertai dengan penjelasan tentang tokoh-tokoh ahli tafsir
kenamaan dan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya.
3. Untuk mengetahui persyarata-persyaratan dalam menafsirkan
al-Quran.

Oleh karena itu, dengan mempelajari ulumul quran seseorang


diharapkan dapat memahami, menafsirkan dan menerjemahkan al-quran dan
mempertahankan kesucian dan kebenaran al-Quran. Begitu pentingnya
mempelajari ulumul quran, sehingga az-Zarqoni mengibaratkan ulumul
quran, sebagai anak kunci bagi para mufasir sehingga sehingga Manna’
Khalil al-Qattan menyebutnya dengan istilah ushul tafsir (dasar-dasar tafsir).
Karena yang dikaji adalah yang berhubungan dengan persoalan-persoalan
yang harus diketahui oleh seoarang mufassir sebagai sandaran dalam
memahami makna-makna yang tersurat maupun yang tersirat dalam al-Quran
dan sebagai salah satu cara dalam menggali ajaran-ajaran yang masih
terpendam, menangkap isyarat-isyarat dan makna yang tersembunyi,
menafsirkan al-quran serta menjadikanya sebagai legislasi al-Quran.

Pembahasan tentang ulumul quran adalah meliputi semua ilmu yang


berkaitan dengan al-Quran itu sendiri, yaitu berupa ilmu tentang asbabun
nuzul, urutan-urutan pengumpulanya, penulisanya, qiraatnya, tafsirnya,

5
Wahyuddin dan M.Saifulloh, Ulum Al-Quran, Sejarah Dan Perkembangannya. jurnal Sosial
Humaniora, Vol 6 No.1, Juni 2013

9
kemukjizatanya, nasikh dan manshuknya, ayat-ayat makiyah dan madaniyah,
ayat muhkam dan mutasyabih, ilmu gharib al-Quran, ilmu bada’ al-Quran,
ilmu tansabul ayat al-Quran, aqsam al-quran, amtsal al-Quran, ilmu jidal al-
Quran, ilmu adabul tilawah al-Quan dan sebagainya.6

Beberapa Manfaat mempelajari ‘Ulumul Qur’an adalah:

1. Dengan memiliki ulumul Quran diharapkan Agar para mufasir dapat


memahami kalam Allah ‘Aza Wajalla sejalan dengan keterangan yang
dikutip oleh Nabi Muhammad Saw, para Imam Ahlul Bayt, Fatimah
Az Zahra Sa serta dari para sahabat yang adil. Memahami secara tepat
maksud dari Kalamullah dari isyarat dan penjelasan Nabi Muhammad
Saw serta Para Imam penerus beliau sebagai orang yang
bertanggungjawab menjaga otentitas AlQuran, menggali tentang
interprestasi mereka terhadap seluruh ayat-ayat Al-Qur’an. Hal ini
akan membuahkan uraian tafsir Quran yang jauh lebih bisa
dipertanggungjawabkan dan jauh lebih bermanfaat bagi umat Islam.
2. Dengan memahami ilmu ini kita bisa mengetahui cara dan gaya yang
digunakan oleh para ahli tafsir, mengingat para mufasir memiliki
kekhasan sendiri dalam uraian tafsirnya, backgroun seorang mufasir
sering kali berpengaruh dalam kita tafsir yang mereka tulis. Dari sini
kita akan lebih muda memahami usaha para mufasir dalam
menjelaskan penjelasan dari riwayat nabi dan maksumin terkait
masing-masing ayat sesuai tema bahasan ayat. Pengenalan akan
kekurangan dan kelebihan dari masing-masing mufasir baik mufasir
suni maupun syi’i sehingga bisa mendapatkan manfaat lebih banyak
dari karya-karya tafsir atau bahkan karya dibidang ulumul Quran yang
sudah mereka tulis.
3. Dalam hal ini siapa saja yang mempelajari ulumul Quran juga akan
mengetahui persyaratan-persyaratan dalam menafsirkan al-Qur’an.
Syarat apa saja sehingga orang bisa memiliki legalitas menguraikan
al-Quran untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat secara umum.

6
Mudzakir AS Studi Ilmu-ilmu Quran, cet II, Jakarta : Pustaka Litera Antar Nusa.1994. hal 23

10
Hal ini akan mencegah upaya-upaya orang yang ingin menafsirkan al-
Quran sesuai pendapat pribadi, golongan, partai, atau kubu mereka
sendiri, jadi menafsirkan al-Quran sesuai kepantingan pribadi atau
kepentingan kelompok. Upaya-upaya menjual agama secara murah
meriah untuk kepentingan urusan duniawi yang fana.
4. Seperti telah disinggung sebelumnya untuk menafsirkan Quran secara
lebih bertanggungjawab harus ada syarat-syarat yang dimiliki, selain
ulumul Quran serta Grammer bahasa Arab ada juga ilmu-ilmu lain
yang juga sangat dibutuhkan dalam menafsirkan al-Qur’an. Sebagai
contoh ketika ingin mengungkap tafsir Quran seputar ilmu Ekonomi,
perbankan, pendidikan berdasarkan basis industri, pendidikan praktik
filsafat untuk remaja menurut ayat Quran, hal ini jelas dibutuhkan
pengetahuan yang cukup detail terkait ilmu-ilmu itu selain ilmu tafsir
serta ulumul Quran dan Grammer bahasa Arab.
5. yang pertama dan paling utama tujuan mempelajari Ilmu Ulumul
Quran adalah mengenal secara benar maksud dari ayat-ayat Quran,
maksud yang memang diinginkan oleh Allah Swt sebagai pihak yang
mengirimkan Wahyu al-Quran.
6. Dengan ulumul Quran, kitab tafsir seorang mufasir akan lebih tinggi
juga nilainya. Mengingat semua ayat Quran sebenarnya hanya bisa
dipahami jika mufasir benar-benar handal dalam ilmu hadis dan
riwayat serta dalam ilmu ulumul Quran tentunya. Tafsiran yang
dituangkan akan lebih mendekati kebenaran, yakni lebih mendekati
maksud sebenarnya dari yang mewahyukan.
7. Menerjemahkan al-quran dan mempertahankan kesucian dan
kebenaran al-Quran bukanlah perkara mudah dan sederhana.
Menerjemahkan al-Quran tidak hanya harus memiliki kemampuan
berbahasa Arab dan menguasai grammer bahasa arab saja, dua
kemampuan ini adalah kemampuan sekunder, kemampuan yang harus
pertama dimiliki adalah pengenalan luas terhadap ilmu ulumul Quran,
sebab sebenarnya menerjamahkan Quran jauh lebih sulit dibanding
menafsirkan al-Quran, menerjemahkan al-Quran adalah menafsirkan

11
Quran dengan bahasa yang sangat ringkas, padat tapi benar-benar bisa
mewakili makna yang dimaksud dari masing-masing ayat. Semakin
luas pengetahuan ulumul Quran seorang mutarjim al-Quran maka
hasil dari terjemah yang ditulis akan semakin bagus. Kualitas
terjemahnya pun pasti jauh lebih tinggi dari terjemah al-Quran yang
ditulis mufasir dengan pengetahuan ulumul Quran yang kurang
dalam.7

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

7
Mahmud Adnan, Laonso Hamid, Ulumul Quran. Restu ilahi, Jakarta. 2005

12
Ulumul Al-Qur’an adalah ilmu yang mencakup pembahasan-
pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an dari sisi informasi tentang
asbabun nuzul, kodifikasi, dan tertib penulisan Al-Qur’an, ayat makky dan
madany dan ha-hal lain mengenai Al-Qur’an. M. Hasby As-Shiddiqy
berpendapat bahwa ruang lingkup pembahasan Ulum Al-Qur’an terdiri dari
enam pokok.
Cabang-cabang Ulumul Quran: 1) Al-Munaaasabah antar kalimat
(jumlah) persesuaian tersebut bisa berupa Tadlad (Perlawanan) & Al Istithrad
(peralihan). 2) Al-Munaasabah antar ayat : Al Tandzir (Membandingkan), Al
Muadladat (Perlawanan), Al Takhalus, Munasabah antara fashilat,
Munaasabah antar awal uraian surah dengan akhir uraian surah. 3) Al-
Munaasabah Antar Surah.
Ulum al-Qur’an tidak lahir sekaligus, melainkan melalui proses
pertumbuhan dan perkembangan. Istilah ulumal-Qur’an itu sendiri tidak
dikenal pada masa awal pertumbuhan Isam. Istilah ini baru muncul pada abad
ke 3, tapi sebagaian ulama berpandangan bahwa istilah ini lahir sebagai ilmu
yang berdiri sendiri pada abad ke 5. urgensi yang sangat penting untuk
mempelajarinya, diantaranya adalah: Untuk memahami kandungan
kalamullah yaitu al-Quran.Untuk mengetahui cara dan gaya serta methode
yang digunakan oleh para musafir dalam menafsirkan.Untuk mengetahui
persyarata-persyaratan dalam menafsirkan al-Quran.
B. Saran
Sebelumnya kami menyusun makalah ini mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan kata-kata, dan makalah ini kami pun
disini masih belum sempurna, untuk itu sekiranya apabila pembaca masih
belum cukup pembahasan-pembahasan dalam makalah ini disarankan untuk
mencari sumber referensi dari buku-buku atau sumber-sumber yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahid, Ramli, 1974‘Ulum al-Qur’an, Cet II; Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

13
Anwar, Rosihon, Ulum Al-Qur’an untuk STAIN, Jakarta : Pustaka Firdaus, 2008

Mahmud Adnan, Laonso Hamid, Ulumul Quran. Restu ilahi, Jakarta. 2005

Muis, sad imam. Al-Munaasabah (Cabang Ulumul Qur’an). Tarbiyatuna. Vol. 7


No. 1, Juni 2016

Mudzakir AS Studi Ilmu-ilmu Quran, cet II, Jakarta : Pustaka Litera Antar
Nusa.1994

Wahyuddin dan M.Saifulloh, Ulum Al-Quran, Sejarah Dan Perkembangannya.


jurnal Sosial Humaniora, Vol 6 No.1, Juni 2013

14

Anda mungkin juga menyukai