Oleh Kelompok 01
2020
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
berkah yang melimpah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Ulumul Qur’an dan Perkembangannya”. Kami selaku penyusun mengucapkan
banyak terima kasih kepada Ibu Fatiyaturrahmah, M.Ag selaku dosen
pengampu dari mata kuliah “Studi Alqu’an dan Tafsir Tarbawi”.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Hormat Kami
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...
ii
BAB I PENDAHULUAN …..………………………………………………...……..
1
A. Latar Belakang …..………………………………………………...………….
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………..........
1
C. Tujuan ………………………………………………………………...... .....
2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................
3
A. Pengertian Ulumul Qur’an ....................... …………………........................................
3
B. Ruang Lingkup Ulumul Qur’an …… ....................................................... 4
C. Cabang-cabang Ulumul Qur’an ……......................................................... 6
D. Sejarah Ulumul Qur’an …………………............................................ 8
E. Urgensi dan Kegunaan Ulumul Qur’an………. .................................... 9
BAB III PENUTUP .................................................................................. 13
A. Kesimpulan .................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril sebagai ajaran yang
membimbing manusia dari kegelapan kepada satu-satunya jalan kebenaran
yaitu ridho Allah SWT.
Al-Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam, dan juga
merupakan pedoman hidup bagi setiap manusia. Al-Qur’an bukan sekedar
memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga
mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, bahkan hubungan manusia
dengan alam sekitarnya (Choiruddin Hadliri:1993) Dengan deimkian, untuk
dapat memahami ajaran Islam secara sempurna, maka langkah pertama yang
harus dilakukan adalah memahami Al-Qur’an. Al-Qur’an, sebagaimana
diketahui, diturunkan dalam bahasa Arab, baik lafal maupun uslubnya.
Bahkan menurut Ahmad Amin (1975) para Sahabat sendiri tidak sanggup
memahami kandungan Al-Qur’an dengan hanya sekedar mendengarkannya
dari Rasulullah saw, karena menurut beliau, memahami Al-Qur’an tidak
cukup dengan menguasai bahasa Arab saja.
Maka dari itu untuk dapat memahami Al-Qur’an dengan sempurna,
bahkan untuk menterjemahkannya, diperlukan sejumlah ilmu pengetahuan
yang disebut dengan ilmu-ilmu Al-Quran, atau didalam istilah bahasa Arab
dikenal dengan istilah ulum al-Qur`an. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
mengupas lebihdalam tentang uluml qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Ulumul Qur’an ?
2. Apa saja yang menjadi ruang lingkup dari Ulumul Qur’an ?
3. Apa cabang-cabang dari Ulumul Qur’an?
4. Bagaimana sejarah dari Ulumul Qur’an?
5. Apakah kegunaan dan urgensi mempelajari Ulumul Qur’an?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Ulumul Qur’an.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dari Ulumul Qur’an
3. Untuk mengetahui sejarah dari Ulumul Qur’an
4. Untuk mengetahui cabang-cabang dari Ulumul Qur’an
5. Untuk mengetahui kegunaan dan urgensi mempelajari Ulumul Qur’an
2
BAB II
PEMBAHASAN
العلم الذي يتناول األحباث املتعلقة بالقرأن من حيث معرفة أسباب النزول و مجع
القرأن و ترتيبه و معرفة املكى و املدىن و الناسخ و املنسوخ و احملكم و املتشابه
.اىل غري ذالك مما له صلة بالقرأن
”Ilmu yang mencakup pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan
Al-Qur’an dari sisi informasi tentang asbab an-nuzul turunnya Al-Qur’an,
kodifikasi dan tertib penulisan Al-Qur’an, ayat-ayat yang diturunkan di
Mekkah (makkiyah) dan ayat-ayat yang diturunkan di Madinah
(madaniyyah), dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Al-Qur’an.”
Az-Zarqani
مب احث تتعل ق ب القران الك رمي من ناحي ة نزول ه وترتيب ه ومجع ه وكتابت ه وقراءت ه
.وتفسريه واعجازه وناسخه ومنسوخه ودفع الشبه عنه وحنو ذالك
“Beberapa pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an dari sisi turun,
urutan penulisan, kodifikasi, cara membaca, tafsirnya, kemu’jizatannya,
1
Abdul Wahid, Ramli, 1974‘Ulum al-Qur’an, Cet II; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
3
nasikh,mansukh,dan penolakan hall-hal yang menimbukan keraguan
terhadapnya serta hal-hal lain.”
Abu Syahbah:
علم ذو مب احث تتعل ق ب القران الك رمي من حيث نزول ه وترتيب ه وكتابت ه ومجع ه
وقراءته وتفسريه واعجازه وناسخه ومنسوخه وحمكمه ومتشابه واىل غري ذالك
من املباحث الىت تذكر ىف هذا العلم
“Sebuah ilmu yang memiliki banyak objek pembahasan yang berhubungan
dengan Al-Qur’an, mulai proses penurunan, urutan penulisan, kodifikasi,
cara membaca, penafsiran, kemukjizatan, nasikh-mansukh, muhkam-
mutasyabih, sampai pembahasan-pembahasan lain.”
2
Mudzakir AS, Studi Ilmu-ilmu Quran, cet II, Jakarta : Pustaka Litera Antar Nusa.1994.
4
kitabnya Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an menyebutkan 80 macam ilmu Al-
Qur’an, bahkan menurutnya jumlah tersebut masih dapat dibagi hingga
mencapai 100 macam atau lebih.
Persoalan Qira’at, Biasanya dalam persoalan ini berkaitan dengan ilmu tajwid
Persoalan Kata-kata Al-Qur’an
1. Gharib Al-Qur’an
2. Mu’rob Al-Qur’an
3. Kata-kata Al-Qur’an yang mempunyai makna sama
4. Isti’arah
5. Tasybih
Persoalan makna-makna yang Berkaitan dengan Hukum
1. ‘Am
2. Khas
3. Mujmal
4. Muqoyyad
5. Manthuq
5
6. Mafhum
7. Muhkam
8. Mutasyabih
9. Musykil
10. Nasikh-Mansukh, dll.
6
3) Al Takhalus
Yaitu ; peralihan sebagaimana istithrad, akan tetapi al takhalus disini
adalah perlaihan yang terus menerus dan tidak kembali lagi pada
pembicaraan pertama.
4) Munasabah antara fashilat (penutup ayat) dengan isi ayat
Munasabah dalam bentuk ini sebagaimana diungkap oleh Az Zarkasyi,
mengandung tujuan – tujuan tertentu . diantara tujuan itu adalah
tamkin (memperkokoh), artinya fashilat yang ada dalam ayat itu
digunakan untuk menguatkan makna yang terkandung di dalamnya.
5) Munaasabah antar awal uraian surah dengan akhir uraian surah
c. Al-Munaasabah Antar Surah
1) Pertama : Munaasabah antara satu surah dengan surah sebelumnya.
Urutan surah dalam Al Qur’an ini mengandung hikmah, karena surah
yang datang kemudian akan menjelaskan berbagai hal yang disebut
secara global pada surah sebelumnya.
2) Kedua : Persesuaian antar penutup suatu surah dengan pembuka surah
berikutnya.
3) Ketiga ; Munasabah antara nama surah dengan isi yang dikandungnya.
Kata Al Suyuti, semakin banyak nama yang diberikan kepada satu
surah, maka semakin menunjukkan kemuliaan surah itu. Surah al
fatihah diantara yang memiliki banyak nama. Menurutnya ia memiliki
lebih dari dua puluh nama. Bila dikaitkan dengan pembahasan
munaasabah, nama-nama surah itu memiliki hubungan dengan surah
itu sendiri. Baik melalui isi surah atau maupun kedudukan dari surah
itu sendiri. Surah pertama dari al quran sehingga menjadi indul al
quran. Demikian pula surah-surah lainnya.4
4
Muis, sad imam. Al-Munaasabah (Cabang Ulumul Qur’an). Tarbiyatuna. Vol. 7 No. 1, Juni 2016.
7
Istilah ulumal-Qur’an itu sendiri tidak dikenal pada masa awal pertumbuhan
Isam. Istilah ini baru muncul pada abad ke 3, tapi sebagaian ulama
berpandangan bahwa istilah ini lahir sebagai ilmu yang berdiri sendiri pada
abad ke 5. Karena ulumul Qur’an dalam arti, sejumlah ilmu yang membahas
tentang Al-Qur’an, baru muncul dalam karya Ali bin Ibrahim al-Hufiy
(w.340), yang berjudul al-Burhan fiy Ulum al-Quran (Al Zarqaniy :35).
Kitab-kitab lain yang juga lahir pada masa ini adalah Mahabis fiy
Ulum alQur’an, karya Manna’ al-Qattan, al-Tibyan fiy Ulum al-Qur’an,
8
karya Ali alSaboni, Ulum al-Qur’an wa al-Hadis, karya Ahmad Muhammad
Ali Daud. Dalam bahasa Indonesia dikenal pula T.M. hasbi sh-Shiddieqy
dengan karyanya: Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.5
5
Wahyuddin dan M.Saifulloh, Ulum Al-Quran, Sejarah Dan Perkembangannya. jurnal Sosial
Humaniora, Vol 6 No.1, Juni 2013
9
kemukjizatanya, nasikh dan manshuknya, ayat-ayat makiyah dan madaniyah,
ayat muhkam dan mutasyabih, ilmu gharib al-Quran, ilmu bada’ al-Quran,
ilmu tansabul ayat al-Quran, aqsam al-quran, amtsal al-Quran, ilmu jidal al-
Quran, ilmu adabul tilawah al-Quan dan sebagainya.6
6
Mudzakir AS Studi Ilmu-ilmu Quran, cet II, Jakarta : Pustaka Litera Antar Nusa.1994. hal 23
10
Hal ini akan mencegah upaya-upaya orang yang ingin menafsirkan al-
Quran sesuai pendapat pribadi, golongan, partai, atau kubu mereka
sendiri, jadi menafsirkan al-Quran sesuai kepantingan pribadi atau
kepentingan kelompok. Upaya-upaya menjual agama secara murah
meriah untuk kepentingan urusan duniawi yang fana.
4. Seperti telah disinggung sebelumnya untuk menafsirkan Quran secara
lebih bertanggungjawab harus ada syarat-syarat yang dimiliki, selain
ulumul Quran serta Grammer bahasa Arab ada juga ilmu-ilmu lain
yang juga sangat dibutuhkan dalam menafsirkan al-Qur’an. Sebagai
contoh ketika ingin mengungkap tafsir Quran seputar ilmu Ekonomi,
perbankan, pendidikan berdasarkan basis industri, pendidikan praktik
filsafat untuk remaja menurut ayat Quran, hal ini jelas dibutuhkan
pengetahuan yang cukup detail terkait ilmu-ilmu itu selain ilmu tafsir
serta ulumul Quran dan Grammer bahasa Arab.
5. yang pertama dan paling utama tujuan mempelajari Ilmu Ulumul
Quran adalah mengenal secara benar maksud dari ayat-ayat Quran,
maksud yang memang diinginkan oleh Allah Swt sebagai pihak yang
mengirimkan Wahyu al-Quran.
6. Dengan ulumul Quran, kitab tafsir seorang mufasir akan lebih tinggi
juga nilainya. Mengingat semua ayat Quran sebenarnya hanya bisa
dipahami jika mufasir benar-benar handal dalam ilmu hadis dan
riwayat serta dalam ilmu ulumul Quran tentunya. Tafsiran yang
dituangkan akan lebih mendekati kebenaran, yakni lebih mendekati
maksud sebenarnya dari yang mewahyukan.
7. Menerjemahkan al-quran dan mempertahankan kesucian dan
kebenaran al-Quran bukanlah perkara mudah dan sederhana.
Menerjemahkan al-Quran tidak hanya harus memiliki kemampuan
berbahasa Arab dan menguasai grammer bahasa arab saja, dua
kemampuan ini adalah kemampuan sekunder, kemampuan yang harus
pertama dimiliki adalah pengenalan luas terhadap ilmu ulumul Quran,
sebab sebenarnya menerjamahkan Quran jauh lebih sulit dibanding
menafsirkan al-Quran, menerjemahkan al-Quran adalah menafsirkan
11
Quran dengan bahasa yang sangat ringkas, padat tapi benar-benar bisa
mewakili makna yang dimaksud dari masing-masing ayat. Semakin
luas pengetahuan ulumul Quran seorang mutarjim al-Quran maka
hasil dari terjemah yang ditulis akan semakin bagus. Kualitas
terjemahnya pun pasti jauh lebih tinggi dari terjemah al-Quran yang
ditulis mufasir dengan pengetahuan ulumul Quran yang kurang
dalam.7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
Mahmud Adnan, Laonso Hamid, Ulumul Quran. Restu ilahi, Jakarta. 2005
12
Ulumul Al-Qur’an adalah ilmu yang mencakup pembahasan-
pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an dari sisi informasi tentang
asbabun nuzul, kodifikasi, dan tertib penulisan Al-Qur’an, ayat makky dan
madany dan ha-hal lain mengenai Al-Qur’an. M. Hasby As-Shiddiqy
berpendapat bahwa ruang lingkup pembahasan Ulum Al-Qur’an terdiri dari
enam pokok.
Cabang-cabang Ulumul Quran: 1) Al-Munaaasabah antar kalimat
(jumlah) persesuaian tersebut bisa berupa Tadlad (Perlawanan) & Al Istithrad
(peralihan). 2) Al-Munaasabah antar ayat : Al Tandzir (Membandingkan), Al
Muadladat (Perlawanan), Al Takhalus, Munasabah antara fashilat,
Munaasabah antar awal uraian surah dengan akhir uraian surah. 3) Al-
Munaasabah Antar Surah.
Ulum al-Qur’an tidak lahir sekaligus, melainkan melalui proses
pertumbuhan dan perkembangan. Istilah ulumal-Qur’an itu sendiri tidak
dikenal pada masa awal pertumbuhan Isam. Istilah ini baru muncul pada abad
ke 3, tapi sebagaian ulama berpandangan bahwa istilah ini lahir sebagai ilmu
yang berdiri sendiri pada abad ke 5. urgensi yang sangat penting untuk
mempelajarinya, diantaranya adalah: Untuk memahami kandungan
kalamullah yaitu al-Quran.Untuk mengetahui cara dan gaya serta methode
yang digunakan oleh para musafir dalam menafsirkan.Untuk mengetahui
persyarata-persyaratan dalam menafsirkan al-Quran.
B. Saran
Sebelumnya kami menyusun makalah ini mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan kata-kata, dan makalah ini kami pun
disini masih belum sempurna, untuk itu sekiranya apabila pembaca masih
belum cukup pembahasan-pembahasan dalam makalah ini disarankan untuk
mencari sumber referensi dari buku-buku atau sumber-sumber yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid, Ramli, 1974‘Ulum al-Qur’an, Cet II; Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
13
Anwar, Rosihon, Ulum Al-Qur’an untuk STAIN, Jakarta : Pustaka Firdaus, 2008
Mahmud Adnan, Laonso Hamid, Ulumul Quran. Restu ilahi, Jakarta. 2005
Mudzakir AS Studi Ilmu-ilmu Quran, cet II, Jakarta : Pustaka Litera Antar
Nusa.1994
14