Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang memiliki
wilayah yang sangat luas, serta menjadi salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia.
dengan jumlah pulau sekitar 18.108 pulau, baik pulau besar maupun kecil. Pulau-pulau ini
terbentang dari arah timur ke arah barat sejauh 6.400 km dan sekitar 2.500 km jarak antara
utara dan selatan. Garis terluar yang mengelilingi wilayah Indonesia adalah sepanjang
1.800 km dan sekitar 80 persen dari kawasan ini adalah laut. Wilayah perbatasan
merupakan kawasan tertentu yang mempunyai dampak penting dan peran strategis dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat didalam maupun luar wilayah.
Indonesia memiliki wilayah perbatasan dengan banyak Negara, baik perbatasan kontinen
(darat) maupun maritime (laut). Batas darat Negara Indonesia berbatasan langsung dengan
Negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG), dan Timor Leste. Yang tersebar pada 3 pulau,
4 provinsi, dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik
perbatasannya masing-masing. Sedangkan wilayah laut Indonesia berbatasan dengan
Negara Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia,
Timor Leste, dan Papua New Guinea (PNG). Wilayah perbatasan laut pada umumnya
berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya sekitar 92 pulau, termasuk dengan pulau pulau
kecil. Beberapa diantaranya masih perlu penataan dan pengelolaan yang lebih intensif
karena mempunyai kecenderungan permasalahan dengan Negara tetangga.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan wilayah Negara ?
2. Apa saja yang termasuk dalam perbatasan wilayah negara di Indonesia?
3. Bagaimana cara mendapatkan suatu wilayah negara ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian wilayah Negara Indonesia
2. Mengetahui wilayah-wilayah perbatasan darat dan laut Negara Indonesia
3. Mengetahui cara mendapatkan suatu wilayah negara
4. Mengetahui masalah-masalah yang rawan terjadi di perbatasan Negara
BAB 2

ISI

2.1 Wilayah Negara Indonesia


Wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah
kedaulatan. Sedangkan Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang
kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh
pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Jadi, wilayah negara adalah suatu daerah
yang dikuasai dari sebuah kedaulatan baik dengan politik, militer, ekonomi, social, dan
budaya yang diatur oleh pemerintah yang berada di wilayah tersebut.
Wilayah Negara Indonesia berada dalam bagian negara astronomis, karena
membentang dari 95° - 141° bujur timur dan 6° Lintang Utara - 11° Lintang Selatan. Luas
wilayah negara Indonesia ±5.176.800 km. untuk wilayah daratan ±1.919.443 km/segi,
sedangkan untuk wilayah lautan ±3.257.357 km/segi. Penduduk Negara Indonesia
mayoritas beragama muslim terbesar di dunia. Menurut pasal 1 Konvensi Motenvideo 1933
menyebutkan bahwa “Negara sebagai pribadi hukum internasional harus memiliki
kualifikasi sebagai berikut: (a) penduduk yang permanen; (b) wilayah tertentu; (c)
pemerintah; dan (d) kapasitas untuk masuk ke dalam hubungan dengan negara-negara lain.

2.2 Batas-Batas Wilayah Indonesia


Wilayah Negara Indonesia juga berbatasan dengan Negara lain seperti Malaysia,
Timor Leste, Papua Nugini, Singapura, India, Filipina, Thailand, Republik Palau, dan
Australia. Batas wilayah Negara Indonesia di bagi menjadi 2 macam :
1. Wilayah darat (Malaysia, Timor Leste, dan Papua New Guinea
2. Wilayah laut (Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik
Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua New Guinea)
Perbatasan Wilayah Darat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
1. Wilayah Darat di Pulau Kalimantan
Pulau Kalimantan memiliki perbatasan dengan Malaysia di delapan kabupaten yang
berada di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Wilayah Kalimantan Barat
berbatasan langsung dengan wilayah Sarawak yang melintasi 98 desa dalam 14 kecamatan
di 5 kabupaten, dan wilayah Kalimantan Timur berbatasan langsung dengan wilayah Sabah
yang melintasi 256 desa dalam 9 kecamatan dan 3 kabupaten. Dari kelima kabupaten di
Kalimantan Barat dan tiga kabupaten di Kalimantan Timur, terdapat 3 pintu perbatasan
resmi, yaitu di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Bengkayang di Kalimantan Barat, serta
Kabupaten Nunukan di Kalimantan Timur.Wilayah darat di kawasan perbatsan di Papua

2. Wilayah Darat di Pulau Papua


Garis perbatasan darat antara Indonesia dan PNG (Papua New Guinea) memanjang
dari Skouw, Jayapura di sebelah utara sampai muara sungai Bensbach, Merauke di sebelah
Selatan. Di perbatasan Antara Indonesia dengan PNG (Papua New Guinea) terdapat
fasilitas lintas batas sebanyak 14 PLB di Papua dan terdapat pos pamtas sebanyak 86 pos.
bukan hanya itu, jumlah pilar pembatas antara Indonesia dengan PNG (Papua New Guinea)
hanya berjumlah 52 buah yang tentu itu sangat sedikit.

3. Wilayah darat di kawasan perbatasan Timor Leste


Perbatasan antarnegara di NTT terletak di 3 kabupaten yaitu Belu, Kupang, dan
Timor Leste Utara (TTU). Perbatasan di Belu terletak memanjang dari utara ke selatan
bagian pulau Timor, sedangkan Kabupaten Kupang dan TTU berbatasan dengan salah satu
wilayah Timor Leste, yaitu Oekussi, yang terpisah dan berada di tengah wilayah Indonesia.
Garis batas antarnegara di NTT ini terletak di 9 kecamatan, yaitu 1 kecamatan di
Kabupaten Kupang, 3 kecamatan di Kabupaten TTU, dan 5 kecamatan di Kabupaten Belu.
Perbatasan Wilayah Laut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
1. Batas Laut Teritorial (BLT)
Batas Laut Teritorial ialah laut yang terletak di sisi luar garis pangkal yang tidak
melebihi lebar 12 mil laut dari garis pangkal. Garis pangkal adalah garis khayal
yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung terluar pulau di Indonesia. Laut
yang terletak di sebelah dalam garis dasar merupakan laut pedalaman. Di dalam
batas laut teritorial ini, Kedaulatan penuh / Full sovereignty. Ketentuan ini dalam
pasal 3 UNCLOS telah dianggap sebagai hukum kebiasaan internasional dan
terdapat hak lintas damai (right of innocent passage).

2. Batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)


Batas Zona Ekonomi adalah zona selebar 200 mil laut yang dihitung dari garis
pangkal. Di zona tersebut terdapat Hak Berdaulat / Sovereign rights. Hak-hak
tersebut adalah hak untuk eksplorasi & pengelolaan sumber kekayaan alam, hayati
maupun non hayati, dari perairan diatas dasar laut & dari dasar laut dan tanah
dibawahnya untuk kepentingan ekonomi.

3. Batas Landas Kontinen (BLK)


Batas Landas Kontinen ialah dasar laut yang jika dilihat dari segi geologi maupun
geomorfologinya merupakan kelanjutan dari kontinen atau benua. Kedalaman
landas kontinen tidak lebih dari 150 meter. Batas landas kontinen diukur mulai dari
garis dasar pantai ke arah luar dengan jarak paling jauh adalah 200 mil. Negara
pantai tersebut mempunyai hak berdaulat untuk melakukan eksploitasi & eksplorasi
SDAnya sesuai dgn pasal 77 UNCLOS 1982.

4. Batas Zona Tambahan (BZT)


Batas Zona Tambahan adalah zona diluar laut teritorial dimana suatu negara
mempunyai kekuasaan terbatas untuk mencegah pelanggaran terhadap peraturan-
peraturan bea cukai, fiskal, imigrasi dan kesehatan. Lebar zona tambahan ini tidak
boleh melebihi dari 24 mil laut diukur dari garis pangkal.

2.3 Cara Negara Mendapatkan Suatu Wilayah

Setiap Negara dapat menambah atau memperluas wilayahnya. Seringkali negara


bertambah wilayahnya dengan cara akresi, cessi, okupasi, preskripsi, dan perolehan wilayah
secara paksa (aneksasi). Menurut hukum internasional cara penambahan wilayah yang
benar adalah dengan cara damai tanpa kekerasan. Menurut Piagam PBB Pasal 2 ayat 4
Berikut: Dalam melaksanakan hubungan internasional, semua anggota harus mencegah
tindakan-tindakan yang berupa ancaman atau kekerasan terhadap kedaulatan atau
kemerdekaan politik Negara lain. Sangat jelas dalam Piagam PBB tersebut menyatakan
larangan untuk menambah wilayah dengan kekerasan.

Cara memperoleh yang dibenarkan menurut hukum internasional, yaitu okupasi,


akkresi, prespeksi, cessi. Sedangkan aneksasi atau penaklukan (penggabungan suatu
wilayah lain dengan kekerasan atau paksaan kedalam wilayah negara yang menganaksasi)
tidak dibernarkan. Sedangkan, referendum (plebisit) adalah cara memperoleh wilayah
melalui pilihan kemauan penduduk yang bersangkutan. Referendum adalah cara damai
dengan pemungutan suara oleh penduduk wilayah seperti, Jejak Pendapat Timor Timor
tahun 1999.

Salah satu tambahan diperolehnya wilayah kedaulatan territorial, yang tidak termasuk
dalam lima hal tadi yakni melalui keputusan Konferensi Negara-negara. Hal ini biasanya
terjadi apabila konferensi Negara-negara pemenang perang pada akhir peperangan
menyerahkan kepada Negara tertentu sehubungan dengan suatu penyelesaian perdamaian
umum.

Dari penjelasan di atas, cara-cara mendapatkan suatu wilayah menurut Hukum


Internasional :

1. Okupasi:

Adalah perolehan wilayah tak bertuan (terra nullius) dengan cara pendudukan.

2. Preskripsi:

Penguasaan wilayah (bisa bertuan/tidak) dengan cara-cara damai engan waktu


tertentu dan menunjukkan effective control terhadap wilayah tersebut.

Syarat Preskripsi adalah :

a.)   Tidak ada protes dari pemilik terdahulu.

b.)   Adanya pelaksanaan hak kedaulatan untuk jangka waktu lama

3. Akresi

Perolehan wilayah baru karena kejadian alamiah.

4. Cessie

Perolehan wilayah melalui transfer kekuasaan dari kedaulatan ke kedaulatan lainnya


yang umumnya melalui perjanjian.
2.4 Masalah-Masalah Yang Rawan Terjadi di Wilayah Perbatasan Negara

• Illegal fishing
• Transorganized crime (perdagangan manusia, penyelundupan kelompok migran dan
perdagangan senjata)
• Cross border trade issues
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bappenas.go.id/

http://campusnancy.blogspot.com/2013/04/batas-zona-ekonomi-eksklusif-laut.html

http://raninuraeni379.wordpress.com/s-i-h/hukum-internasional/1-syarat-syarat-penambahan-
wilayah-yang-dibenarkan-menurut-hukum-internasional/

Anda mungkin juga menyukai