Anda di halaman 1dari 3

Baldiaz Ryana Sunaryo

No. BP: 2010536006

Audit atas Saldo Piutang


Metodologi untuk desain tes rincian saldo
Fase 1: Mengidentifikasi risiko bisnis klien

 Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi rekening piutang


yang didasarkan pada pemahaman auditor atas industri dan bisnis klien.
 Menentukan kesalahan yang dapat ditolerir adalah alokasi pertimbangan persiapan
jumlah setiap perkiraan rekening saldo yang signifikan.
 Menilai risiko pengawasan untuk siklus penjualan dan penagihan
Fase 2: Mendesain dan melaksanakan tes pengawasan dan tes substantif transaksi
penjualan dan penagihan

 Hasil tes pengawasan: menentukan apakah penilaian risiko pengawasan penjualan


dan penerimaan tunai perlu ditinjau kembali
 Hasil tes substansif transaksi: menentukan tingkat risiko pendeteksian yang
direncanakan meliputi masing-masing tujuan audit rekening piutang yang berkaitan
dengan saldo
Fase 3: Mendesain dan melaksanakan analisis prosedur untuk saldo rekening piutang

 Dilaksanakan setelah saldo diberi tanggal tetapi belum tes rincian saldo
Fase 3: Mendesain tes rincian saldo rekening piutang yang memenuhi tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo: Prosedur audit, ukuran sampel, Hal yang dipilih, penentuan waktu.

 Tergantung pada penyatuan faktor lembar kerja

9 Audit rekening piutang yang berkaitan dengan saldo


1. Rekening umur piutang dalam neraca saldo sesuai jumlahnya dengan data asli (Detail
ke-in)
2. Rekening piutang catatan nya ada (Keberadaan)
3. Rekening piutang yang ada selalu dimasukan (Kelengkapan)
4. Rekening piutanng Akurat (Akurasi)
5. Rekening Piutang di klasifikasikan dengan baik (Klasifikasi)
6. Cut Off Rekening piutang dengan benar (Cut Off)
7. Rekening piutang ditetapkan dengan nilai yang dapat dicapai (Nilai dapat dicapai)
8. Klien mempunyai hak terhadap rekening piutang (Hak)
9. Rekening piutang Presentasinya dan keterbukaannya sesuai (Presentasi dan
Keterbukaan)
Perancangan tes Rincian saldo
1. sesuai dengan tujuan audit rekening piutang ang berkaitan dengan saldo
2. Tes rincian saldo semua siklus diarahkan pada: Rekening Neraca dan Laporan
rekening pendapatan
3. Tes rekening piutang dan cadangan piutang tak tertagih didasarkan pada: Neraca
saldo berumur sebagai berikut:
 Neraca saldo berumur piutang dagang yang dicatat memang ada
 Piutang dagang dimasukan  berkas induk rekening piutang (Foto saldo
rekening piutang dan adjustment dengan rekening kontrol dalam buku besar.
 Akurasi rekening piutang  untuk konfirmasi rekening yang terpilih dari neraca
saldo
 Klasifikasi rekening piutang adalah benar  apabila klien dengan tepat
memisahkan klasifikasi rekening piutang
 Pisah batas (Cut Off) untuk rekening piutang  memverifikasi apakah transaksi
dari periode terakhir akuntansi dicatat didalam periode yang sesuai.
 Rekening piutang yang dinyatakan pada nilai yang dapat dicapai
 Klien mempunyai hak terhdap rekening piutang
 Presentasi dan keterbukaan  auditor perlu mengevaluasi ketercukupan dari
catatan kaki.

Konfirmasi rekening Piutang

 Tujuan utama konfirmasi rekening piutang  untuk memenuhi tujuan keberadaan,


ketelitian, dan cut off.
 Keputusan konfirmasi mempertimbangkan
Pemilihan waktu  dikirim sedeket mungkin dengan neraca saldo
Ukuran sampel/contoh  Faktor kesalahan yang dapat ditolerir
Pemilihan materi untuk pengujian  mempertimbangkan jumlah saldo yang besar
dan panjang waktu rekening.
 Jenis konfirmasi:
- Konfirmasi positif (lebih dapat dipercaya)  komunikasi yang ditunjukan kepada
debitur yang meminta untuk dapat mengkonfirmasi secara langsung apakah
saldonya dinyatakan dengan benar atau salah.
- Konfirmasi Negatif (Lebih murah)  ditunjukan kepada debitur tetapi tanggapan
yang diminta sekedar menanyakan ketidaksetujuan dengan jumlah yang
dinyatakan.
Faktor yang mempengaruhi Keputusan konfirmasi
1. Materialitas total rekening piutang
2. Ukuran dan nomor rekening individu
3. Risiko pengawasan
4. Risiko audit yang melekat
5. Efektivitas konfirmasi sebagai bukti audit
6. Ketersediaan bukti audit lainnya

Memelihara pengawasan,
- untuk memastika komunikasi mandiri antara auditor dan pelanggan
Menindaklanjuti konfirmasi yang tidak direspon
- dengan melakukan permintaan ketiga, kemudian dengan cara konfirmasi
- jika konfirmasi positif tidak dikembalikan, dapat menguji akurasi keberadaan transaksi
penjualan dengan dokumentasi : Penerimaan tunai berikutnya, salinan faktur
penjualan, Dokumen pengiriman, surat menyurat dengan klien.
Analisis Pengecualian
- disebabkan adanya perbedaan pemilihan waktu antara klien dan pelanggan, jenis
perbedaan umum yang terjadi: Pembayaran yang telah dilakukan, barang yang belum
diterima, barang yang telah dikembalikan, kesalahan klien dan memperdebatkan
jumlah.

Anda mungkin juga menyukai