Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN ANAK

MAKALAH RESPON HOSPITALISASI

Dosen Pembimbing :

Indriatie.Skp.M.MKes

Disusun Oleh :

Adelia Suci Almaarij

P27820119051

TINGKAT II REGULER B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN SOETOMO
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“Respon Hospitalisasi” ini dengan baik.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah Keperawatan
Anak yang telah membimbing dalam penulisan makalah ini. Tak lupa pula ucapan terima
kasih kepada teman-teman yang telah memberikan saran serta bantuan dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
terciptanya makalah yang baik dan benar di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Surabaya, 24 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................1

1.3.Tujuan..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi Respon Hospitalisasi.............................................................................2

2.2. Macam-macam Respon Terhadap Hospitalisasi.................................................2

A. Cemas.............................................................................................................2
B. Marah.............................................................................................................2
C. Sedih...............................................................................................................3
D. Takut..............................................................................................................3
E. Rasa Bersalah.................................................................................................3

2.3.Reaksi Pada Hospitalisasi Anak...........................................................................3

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan..........................................................................................................5

3.2.Saran.....................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Permasalahan pokok yang sering dihadapi dalam dunia kesehatan tidak lain adalah
reaksi hospitalisasi serta dampak yang ditimbulkannya.Hospitalisasi merupakan suatu proses
yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di
rumah sakit menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah. Selama
proses tersebut, anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut
beberapa penelitian di tunjukkan dengan pengalaman yang sanagat traumatic dan penuh stress
(Supartini,2004).

Berbagai pertasaan yang sering muncul pada anak yaitu, Cemas, Marah, Sedih, Takut,
dan rasa bersalah (Wong, 2000). Perasaaan itu dapat timbul karena menghadapi sesuatu
yanmg baru dan belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan tidak nyaman,
perasaan kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya, dan sesuatu yang dirasakannya
menyakitkan. Apabila anak stress selama dalam perawatan, orang tua menjadi stress pula, dan
stress orang tua akan menjadi stress anak semakin meningkat (Supartini,2000).

1.2.Rumusan Masalah

 Definisi Respon hospitalisasi ?


 Macam-macam Respon Terhadap Hospitalisasi ?
 Apa saja reaksi yang muncul saat dilakukannya hospitalisasi pada anak ?

1.3.Tujuan

 Untuk mengetahui definisi Respon hospitalisasi


 Untuk mengetahui Reaksi dalam hospitalisasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Definisi Respon Hospitalisasi

Hospitalisasi pada anak adalah suatu sindrom yang terjadi pada anak yang dirawat di
rumah sakit secara terpisah dari ibunya atau pengganti peran ibu dalam kurun waktu yang
lama. Kondisi ini ditandai dengan tidak adanya kegairahan, tidak responsif, kurus, pucat,
nafsu makan buruk, tidur terganggu, episode demam, hilangnya kebiasaannya menghisap dan
nampak tidak bahagia.

Respon Hospitalisasi bersifat individual dan sangat tergantung pada usia


perkembangan anak, pengalaman sebelumnya terhadap sakit,sistem pendukung yang tersedia
dan kemampuan koping yang dimilikinya. Pada umumnya respon anak terhadap sakit adalah
kecemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh dan nyeri.

Hospitalisasi bagi keluarga dan anak dapat dianggap sebagai pengalaman yang
mengancam dan stressor. Kedua hal ini dapat menimbulkan krisis bagi anak dan keluarga.
Bagi anak hal ini mungkin terjadi karena beberapa hal seperti :

1. Anak tidak memahami mengapa dirawat/terluka


2. Stress dengan adanya perubahan akan status kesehatan, lingkungan dan kebiasaan
sehari-hari
3. Keterbatasan mekanisme koping

2.2. Macam-macam Respon Terhadap Hospitalisasi

A. Cemas

Kecemasan Hospitalisasi adalah kecemasan yang dialami oleh anak yang


menjalani hospitalisasi karena anak harus menghadapi stressor – stressor yang berada
dirumah sakit seperti kecemasan karena perpisahan,kecemasan karena anak
kehilangan kontrol atas dirinya dan kecemasana karena tindakan medis.

B. Marah

Marah adalah jenis emosi anak yang disebabkan oleh terhambatnya keinginan.
Ekspresi emosi anak yaitu menangis, berteriak, memukul, membanting barang, dan
berguling-guling di lantai.

2
C. Sedih

Sedih adalah jenis emosi anak atas kehilangan sesuatu yang dianggap penting
dan dicintainya. Bisa karena berpisah dengan teman bermain atau kehilangan binatang
kesayangannya. Ekspresi emosi anak yaitu menangis, berwajah murung, mengambek
atau tidak mau makan. Sacara khas anak mengungkapkan kesedihannya dengan
menangis dan kehilangan minat terhadap keigiatan normalnya seperti makan.

D. Takut

Takut adalah jenis emosi anak yang berkaitan erat dengan upaya pertahanan
diri terhadap bahaya. Rasa takut juga bisa ditimbulkan oleh ingatan tentang pengalaman
yang tidak menyenangkan. Ekspresi emosi anak yaitu panik, lari, menghindar, menutup
muka, bersembunyi, dan menangis.

E. Rasa Bersalah

Rasa bersalah adalah suatu eksistensial pemahaman yang berpusat pada diri
individu yang memiliki tanggung jawab atas tindakannya yang bersifat bebas yang
berarti suatu ciri fundamental dari desain atau kemampuan manusia dalam
eksistensialnya atau kemampuan menetap dan memaknai hidupnya. Rasa bersalah pada
anak biasanya timbul karena anak merasa dirinya merepotkan orang tua. Ekspresi anak
biasanya cenderung murung dan enggan untuk berbicara.

2.3.Reaksi Pada Hospitalisasi Anak

1. Masa Bayi (0 – 1 Tahun)


Dampak perpisahan, usia anak > 6 bulan terjadi Cemas (stanger anxiety)
 Menangis Keras
 Pergerakan tubuh yang banyak
 Ekspresi wajah yang tidak menyenangkan

3
2. Masa Todler (2 – 3 Tahun)
Sumber utama adalah cemas akibat perpisahan. Disini respon perilaku anak dengan
tahapannya.
 Tahap protes menangis, menjerit, menolak perhatian orang lain
 Putus asa menangis berkurang, anak tidak aktif, kurang menunjukkkan minat
bermain, sedih, apatis.
 Pengingkaran / denial
 Mulai menerima perpisahan
 Membina hubungan secara dangkal
 Anak mulai menyukai lingkungannya
3. Masa Prasekolah ( 3 – 6 Tahun)
Sering kali di persepsikan anak sekolah sebagai hukuman, sehingga menimbulkan
reaksi agresif.
 Menolak makanan
 Sering Bertanya
 Menangis Perlahan
 Tidak Kooperatif terhadap petugas kesehatan
4. Masa Sekolah (6 – 12 Tahun)
Perawatan di rumah sakit memaksakan :
 Meninggalkan lingkungan yang di cintai
 Meninggalkan Keluarga
 Kehilangan kelompok sosial, sehingga menimbulkan kecemasan
5. Masa Remaja (12 – 18 Tahun)
Anak remaja begitu percaya dan terpengaruh kelompok sebayanya. Reaksi yang
muncul :
 Menolak perawatan / tindakan yang dilakukan
 Tidak kooperatif dengan petugas
 Bertanya Tanya
 Menarik Diri
 Menolak Kehadiran Orang Tua.

4
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan

Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan rumah
sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau pengobatan sehingga dapat
mengatasi atau meringankan penyakitnya. Tetapi pada umumnya hospitalisasi dapat
menimbulkan gangguan emosi atau tingkah laku yang mempengaruhi kesembuhan dan
perjalanan penyakit pasien selama dirawat di rumah sakit. Reaksi hospitalisasi bersifat
individual.

Perawat berperan penting dalam memberikan respon yang positif untuk keluarga dan
pasien dalam hospitalisasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

3.2.Saran

Perawat sebaiknya sudah harus memahami dan mengerti tentang hospitalisasi agar
dapat menerapkannya dan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pasien dan
keluarga.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohammad, dkk. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta didik. Bumi


Aksara.2011:Jakarta.

Hidayat,A.Aziz. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika.

Wong, Donna L. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta :


EGC.

Anda mungkin juga menyukai