Anda di halaman 1dari 1

Hanya saja, semua itu merupakan dua sisi mata koin, tinggal mau pilih "cerita" yang

mana (asli atau aspal, real atau hiperbola)?

Hendaknya, kita bisa membedahnya dengan pijakan netral diiringi semangat "Imparsial"
(berlaku adil / tidak berat sebelah), bisa? .. nah hayuk kita bahas.

1. Kekisruhan  sejarah mengenai Pepera/Penentuan Pendapat Rakyat


alias Act of Free Choice Papua, hingga integrasi Papua (Dahulu Irian
Barat lalu Irian Jaya) kedalam Republik Indonesia alias NKRI (Dahulu
sempat RIS alias United States of Indonesia)  tahun 1969. RI invasi papua?
[1]
 Ngga juga, kalau Infiltrasi memang betul (dari udara dan laut). Wah,
pada waktu itu kita beneran konfrontasi mas-mbak-pak-bu, bukan
dengan orang sipil Papua, akan tetapi dengan Tentara Kerajaan Belanda
- KNIL dan Paramiliter - PVK bentukan Pemerintah Netherland Niew-
Guinea .[2] Balik kepada narasi awal, sejarah cerita segitiga antara
Belanda-Papua-Indonesia, ketiganya saling klaim dan punya
cerita/sejarah yang diyakini. Enaknya sih kumpulkan semua referensi
dari tiap-tiap sumber data (ketiganya) barulah di periksa seksama dan
konfrontir pada masing2 medio/periode cerita (Crosscheck). Satu lagi,
Pihak PBB dan US serta Inggris juga berperan penting mendorong
integrasi Papua ke RI (dibawah bayang-bayang Rencana Operasi Djaja
Widjaja / Jaya Wijaya, ren-ops "Invasi" terbesar pasca PD2 [3]) . Akhirnya
Belanda-Indonesia "Deal" mengenai nasib Papua diteken melalui
perjanjian "New York". Papua diwalikan ke PBB (UNTEA) dan
Peacekeeping Force (UNSF) diturunkan ke West New Guinea (Biak,
Sorong, Fak-Fak & Kotabaru/Hollandia/Jayapura). Jangan lupakan,
ongkos pemerintahan sementara dan pasukan penjaga perdamaian PBB
ditanggung oleh siapa? Ngga ada yang namanya makan siang gratis
dalam politik internasional. Pepera 1969 merupakan prasyarat, terkait
dengan UNTEA-PBB sesuai Isi perjanjian NewYork. Dilain pihak, USA
sudah menunggu lama semenjak disahkannya UU no.1 tentang PMA
(Penanaman Modal Asing) pada April 1967 (UU pertama jaman Orba),
karena konsesi blok Ertsberg dengan model KK (Kontrak Karya) yang
diselenggarakan oleh Freeport Sulphur, Inc. dengan broker merangkap
konsultan Texaco, Inc. perlu disegerakan[4] [5] .
2. Konflik Timor Leste dahulu Timor-Timur (dilanjutkan 9 Agustus
15.00WiB)
3. Konflik Klaim Laut Cina Selatan sekarang Laut Natuna Utara (dilanjutkan
10 Agustus 21.00WIB)
4. Kenapa Flight Information Region (FIR) Riau - Kepri - Sebagian Kalbar
masih dikuasai Singapura sampai sekarang…?! (dilanjutkan 11 Agustus
21.00WIB)

Anda mungkin juga menyukai