Anda di halaman 1dari 1

ANALISA KEMATIAN BAYI TAHUN 2013, 2014 DAN 2015

Padatahun 2013 kematian bayi terbanyak terjadi di usia 0-7 hari dengan jumlah kasus 372
(62,9%), kemudian usia 29 hari sd 1 tahun sebanyak 165 kasus (27,9%), usia 8-28 hari
sebanyak 54 ( 9,1%).
Pada tahun 2014 kematian terbesar masih pada usia 0-7 hari juga dengan jumlah kasus
295(61,2%), kemudian usia 29 hari sd 1 tahun sebanyak 131 (27,1%), kemudian usia 8-
28 hari sebanyak 56 kasus (11,6 %)
Pada tahun 2015 tidak jauh berbeda dengan kondisi tahun sebelumnya d i mana kematian
usia terbanyak ada di usia 0-7 hari dengan jumlah sd September 2015 sejumlah 270 kasus
( 72,4%), kemudian usia bayi 29 hari sd 1 tahun sebanyak 69 kasus (18,4%), dan usia 8-
28 hari sebanyak 34 kasus (9,1%)
Kesimpulannya 3 tahun terakhir kematian bayi dilombok timur di dominasi usia 0- 7
hari dengan rata-rata kejadian 65,5 %.
Adapun penyebab terbanyak kematian bayi ini adalah kasus BBLR/Premature dengan
rata-rata kasus 52.7 dari jumlah kematian yang ada.
Pada kematian bayi kelompok umur terbanyak kedua di usia 29 hari sd 1 tahun, penyebab
terbanyak adalah Pnemonia dengan persentasi 49.7% dari jumlah kematian kelompok
usia tersebut
Berikut ini urutan daftar nama Puskesmas 15 terbanyak dalam waktu 3 tahun terakhir:
1. Aikmel
2. Terara
3. Wanasaba
4. Sakra
5. Masbagik
6. Batuyang
7. Sikur
8. Kerongkong
9. Kotaraja
10. Lab. Lombok
11. Pr. Sela
12. Selong
13. Rensing
14. Lenek
15. Mt. Betok
Walaupun sebaran kematian berdasarkan tempat meninggal terbesar terjadi di
rumah sakit yaitu 77.8% dari jumlah kematian yang ada, kemudian di rumah,
PKM, Polindes/Pustu, dan perjalanan namun bisa di simpulkan sebab kematian
lain yang menjadi pendukungnya adalah terlambat ditemukan dan terlambat
dirujuk.

Anda mungkin juga menyukai