Anda di halaman 1dari 4

Latihan 2

Nama : Arneta Lola Carolin


NPM : C0C0190
Prodi : D3 Akuntansi
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

1. Jelaskan langkah-langkah penyajian catatan atas laporan keuangan pemerintah

2. Jelaskan mengenai laporan realisasi anggaran (LRA). Apa tujuan penyajiaan LRA

3. Coba saudara jelaskan hubungan antar laporan keuangan dalam pelaporan keuangan
Pemerintahan.

4. Jelaskan basis yang digunakan dalam pelaporan keuangan pemerintahan di Indonesia

5. Siapa saja pengguna laporan keuangan pemerintah dan apa kegunaan laporan tersebut bagi
mereka

Jawab :
1. Langkah 1 (Kertas Kerja)
1. PPK-SKPD menyiapkan kertaskerja (worksheet) 10 lajur sebagai alat untuk
menyusun Laporan Keuangan. Worksheet adalah alat bantu yang digunakan dalam
proses pembuatan Laporan Keuangan. Worksheet berguna untuk mempermudah
proses pembuatan laporan keuangan yang dihasilkan secara manual.
PPK-SKPD melakukan rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi
neraca saldo. Angka-angka saldo dari semua akun buku besar dipindahkan ke kolom
neraca saldo dalam worksheet, sesuai dengan posisi debit atau kredit dalam saldo di
buku besar masing-masing.
Format Neraca Saldo dapat dilihat pada Lampiran IV.1 sedangkan Format Kertas
Kerja/Worksheet pada Lampiran IV.2.
2. PPK-SKPD membuat jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuat dengan tujuan
melakukan penyesuaian atas saldo pada akun-akun tertentu dan pengakuan atas
transaksi-transaksi yang bersifat akrual. Jurnal penyesuaian tersebut diletakkan dalam
kolom “Penyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja.
Jurnal penyesuaian telah dijelaskan dalam pembahasan Prosedur Akuntansi Aset,
Kewajiban dan Ekuitas Dana SKPD.
Jurnal Penyesuaian yang ada SKPD meliputi setidaknya :
Koreksi kesalahan pencatatan merupakan koreksi terhadap kesalahan dalam membuat
jurnal dan telah diposting ke buku besar. Jurnal koreksi sebaiknya segera dilakukan
begitu diketahui terjadi kesalahan pencatatan tanpa menunggu akhir tahun.
Pengakuan aset, hutang, dan ekuitas.
merupakan pengakuan terhadap perolehan aset yang dilakukan oleh SKPD,
diantaranya pengakuan piutang, persediaan dan utang. Sedangkan pengakuan aset
tetap sangat terkait dengan belanja modal yang dilakukan oleh SKPD.Pemerintah
Kabupaten Bandung 93
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Merupakan jurnal depresiasi terhadap aset yang dimiliki oleh SKPD.
Jurnal terkait dengan transaksi yang bersifat accrual dan prepayment
Merupakan jurnal yang dilakukan dikarenakan adanya transaksi yang sudah dilakukan
SKPD namun pengeluaran kas belum dilakukan (accrual) atau terjadi transaksi
pengeluaran kas untuk belanja di masa yang akan datang (prepayment).
Bukti transaksi yang digunakan dalam jurnal penyesuaian berupa bukti memorial
yang dilampiri dengan bukti-bukti transaksi jika tersedia. Jurnal Penyesuaian dicatat
pada Buku Jurnal Umum untuk selanjutnya diposting ke Buku Besar. Format Jurnal
Umum dapat dilihat pada pembahasan sebelumnya yaitu Lampiran II.3, sedangkan
Format Buku Besar pada Lampiran II.4.
3. PPK-SKPD melakukan penyesuaian atas neraca saldo berdasarkan jurnal
penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yang telah disesuaikan diletakkan
pada kolom ”Neraca Saldo Setelah Penyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja.
4. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, PPK-SKPD mengidentifikasi
akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi Anggaran dan
memindahkannya ke kolom “Laporan Realisasi Anggaran” yang terdapat pada Kertas
Kerja.
5. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, PPK-SKPD mengidentifikasi
akun-akun yang termasuk dalam komponen Neraca dan memindahkannya ke kolom
“Neraca” yang terdapat pada Kertas Kerja.
6. Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, PPK-SKPD dapat menyusun Laporan
Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran. Sebagai catatan,
neraca yang dihasilkan belum final karena PPK-SKPD belum membuat Jurnal
Penutup.
Langkah 2 (Jurnal Penutup)
Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldo nominal menjadi nol
pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang digunakan
untuk Laporan Realisasi Anggaran, yaitu Pendapatan, dan Belanja.Pemerintah
Kabupaten Bandung

2. Tujuan pelaporan realisasi anggaranadalah memberikan


informasi realisasidan anggaran entitas pelaporan. Perbandingan antara anggaran dan
realisasinya menunjukkan tingkat ketercapaian target-target yang telah disepakati
antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. “Laporan keuangan pemerintah merupakan hak publik yang harus diberikan oleh
pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hak publik atas informasi keuangan muncul
sebagai konsekuensi konsep pertanggungjawaban publik. Pertanggungjawaban publik
mensyaratkan organisasi publik untuk memberikan laporan keuangan sebagai bukti
pertanggungjawaban dan pengelolaan (accountability dan stewardship)”.
Akuntabilitas yang efektif tergantung kepada aksesibilitas publik terhadap laporan
pertanggungjawaban maupun laporan temuan yang dapat dibaca dan dipahami. Dalam
demokrasi yang terbuka, akses ini diberikan olehmedia, seperti surat kabar, majalah,
radio, stasiun televisi, dan website (internet), dan forum yang memberikan perhatian
langsung atau peranan yang mendorong akuntabilitas pemerintah terhadap
masyarakat.

4. Basis Akuntansi yang digunakan dengan laporan keuangan pemerintah


adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan
ekuitas dalam Neraca.

5. Pengguna laporan keuangan pemerintah yaitu :

1. Masyarakat

2. Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa

3. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman
4. Pemerintah

Pembahasan
Laporan keuangan pemerintah berperan sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara. Ada 4 (empat) kebutuhan pengguna terhadap laporan keuangan pemerintah, yaitu :

1. Financial viability, yaitu menilai kemampuan keuangan pemerintah untuk


tetap survive dalam menjalankan pemerintahan sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat.

2. Fiscal compliance, yaitu untuk membandingkan antara pengeluaran aktual dengan


anggaran yang telah ditetapkan.

3. Management performance, yaitu menilai kemampuan manajemen (pemerintah)


untuk menggunakan dana yang ada sebijak mungkin.

4. Cost of service provided, yaitu untuk membandingkan antara tujuan organisasi


dengan kebutuhan yang sekarang dan yang akan datang.

Oleh karena itu, pemerintah wajib menyajikan informasi keuangan negara secara
terstruktur, sistematis dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sehingga informasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.

Berdasarkan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 pasal 30 Laporan Keuangan


diaudit oleh BPK, kemudian presiden menyampaikan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) yang notabene merupakan wakil/representasi dari masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai