Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TAFSIR AYAT TARBAWI II

PENJELASAN (TAFSIR) AYAT AL-QUR’AN SURAH AL-ALAQ AYAT


15 TENTANG ORANG-ORANG YANG MELAMPAUI BATAS

Dosen Pengampu : Sahroni. S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Kelompok I
Asmaul Husna
Dwi Purwanti
Indah Sari

Pendidikan Agama Islam (PAI V A)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH

KUALA TUNGKAL

2020/2021
BAB I
PEMBAHASAN
A. Surah Al-‘Alaq Ayat 15
ِ ‫َكالَّ لَئِ ْن لَّ ْم يَ ْنتَ ِه لَنَ ْسفَعًا بِا لنَّا‬
‫صيَ ِة‬
Artinya : “ Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti ( berbuat demikian )
niscaya Kami tarik ubun-ubunnya ( kedalam neraka). (Q.S. Al Alaq: 15)1

B. Tafsir Surah Al-‘Alaq Ayat : 15


Allah mengancam orang yang melarang dan menghalangi orang lain yang ingin
beribadah, dengan contoh Abu Lahab. Bahkan Allah mengancam bahwa bila
mereka tidak menghentikan perbuatannya, maka Allah akan mencabut nyawanya
sehingga mati seketika.
Penjelasan :
ِ َّ‫ " َكاَّل لَئِ ْن لَ ْم يَ ْنتَ ِه لَن َْس?فَعًا بِالن‬Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat
‫اص?يَ ِة‬
demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya," Kalla di sini bemakna kepastian,
dan mungkin juga benmakna untuk teguran, maksudnya untuk menegur perbuatan
buruknya yang ia lakukan terhadap Rasulullah shallallaah 'alaihi wa sallam, atau
ِ َّ‫ " لَنَ ْسفَعًا بِالن‬niscaya Kami tarik ubun-ubunnya," Penggalan
bermakna pemastian. ‫اصيَ ِة‬
ayat ‫ لَنَ ْسفَعًا‬adalah jawaban sumpah yang tersembunyi, dan penjelasannya:
Demi Allah jika dia tidak menghentikannya maka kami akan terik ubun-
ubunnya, jawab syaratnya disembunyikan dan yang tetap muncul adalah jawab
sumpah, karena demikianlah kaedah yang berlaku dalam bahasa Arab, bahwa jika
sumpah dan syarat berkumpul maka disembungikan jawaban yang datang
terakhir. Ibnu Malik mengatakan dalam alfiyahnya: ‫اب‬ ِ ‫ف لَدَى اجْ تِ َم‬
َ ‫اع شَرْ ٍط َوقَ َس ْم َج َو‬ ْ ‫َواحْ َذ‬
‫ َما أَ َّخرْ تَ فَه َْو ُم ْلتَزَ ْم‬Dan hapuslah (sembunyikanlah) ketika berkumpulnya syarat dan
qosam (sumpah) Jawabannya yang terakhir, ini adalah keharusan... Yang letaknya
terakhir di sini adalah syarat ‫[ لَئِ ْن‬La in], dan qasam disembunyikan yang terletak
sebelumnya. Jika dimunculkan, maka ia berupa kalimat:
Demi Allah jika ia tidak menghentikan perbuatannya maka benar-benar
akan kami tarik ubun-ubunnya, makna menarik ubun-ubun di sini adalah dengan
1
www.tafsirweb.com

1
2

cara yang kasar, An-nashiyah maknanya adalah bagian depan kepala (ubun-ubun).
ِ َّ‫[ الن‬an-Nashiyah] adalah al-'Ahd adz-Dzihni (yang
Jenis alif lam pada ‫اص???يَة‬
menunjukkan kata an-Nashiyah sudah diketahui maksudnya) dan maksudnya
adalah ubun-ubun Abu Jahak, yang mengancam Nabi shallallaahu 'alaihi
wasallam karena sholat beliau dan melarang beliau darinya. Makna pengalan ayat
ini: Kami benar-benar akan menarik dengan kasar kepalanya Abu jahal, apakah
ini dilakukan di dunia atau di akhirat ditarik ubun-ubunnya menuju neraka? Bisa
mengandung dua makna tersebut, bisa bermakna bahwa dia ditarik ubun ubunnya,
dan dia telah ditarik ubun-ubunya pada saat perang Badr ketika ia terbunuh
bersama orang-orang musyrikin yang terbunuh yang lainnya, dan bisa bermakna
bahwa ia ditarik ubun-ubunnya untuk dilemparkan ke dalam neraka, sebagaiman
Allah berfirman: ‫اص ?ي َواأْل َ ْق?دَام‬
ِ ‫?رفُ ْال ُمجْ ِر ُم??ونَ بِ ِس ?ي َماهُ ْم فَي ُْؤخَ ? ُذ بِالنَّ َو‬
َ ?‫" يُ ْع‬Orang-orang yang
berdosa dikenal dengan tanda-tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki
mereka."(QS. Ar-Rahman: 41) Jika ayat ini bisa dimaknakan dengan kedua makna
tersebut tanpa ada pertentangnan maka wajib dibawa maknanya kepada keduanya
semuanya, sebagaimana telah diketahui dan telah kami tetapkan sebelunya, yaitu
apabila ayat memiliki dua kemungkinan penafsiran yang tidak saling bertentangan
maka wajib keduanya itu diambil semuanya.2

C. Definisi Ghuluw (Melampaui Batas) Dalam Agama


Sikap ghuluw (melampaui batas atau berlebih-berlebihan) dalam agama
adalah sikap yang tercela dan dilarang oleh syariat. Sikap ini tidak akan
mendatangkan kebaikan bagi pelakunya; juga tidak akan membuahkan hasil yang
baik dalam segala urusan. Terlebih lagi dalam urusan agama. Banyak sekali dalil-
dalil al-Qur’ân dan Sunnah yang memperingatkan dan mengharamkan ghuluw
atau sikap melampaui batas tersebut.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari `Abdullah bin Abbâs Radhiyallahu
anhu, dia berkata: “Pada pagi hari di Jumratul Aqabah ketika itu Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di atas kendaraan, beliau berkata kepadaku:
“Ambillah beberapa buah batu untukku!” Maka aku pun mengambil tujuh buah

2
https://tafsirweb.com/12881-quran-surat-al-alaq-ayat-15.html
3

batu untuk beliau yang akan digunakan melontar jumrah. Kemudian beliau
ُّ ?ُ‫أَ ْمثَا َل هَ ُؤالَ ِء فَارْ ُموْ ا ثُ َّم قَا َل يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِيَّا ُك ْم َو ْال ُغلُ َّو فِي الدِّي ِن فَإِنَّهُ أَ ْهلَكَ َم ْن َك??انَ قَ ْبلَ ُك ُم ْال ُغل‬
berkata: ‫?و فِي‬
‫ِّين‬
ِ ‫“ الد‬Lemparlah dengan batu seperti ini!” kemudian beliau melanjutkan: “Wahai
sekalian manusia, jauhilah sikap ghuluw (melampaui batas) dalam agama.
Sesungguhnya perkara yang membinasakan umat sebelum kalian adalah sikap
ghuluw mereka dalam agama.”3
Ghuluw dalam agama itu sendiri adalah sikap dan perbuatan berlebih-
lebihan melampaui apa yang dikehendaki oleh syariat, baik berupa keyakinan
maupun perbuatan.4

D. Macam-Macam Guluw
1. Tanaththu’ (Sikap Ekstrem). `Abdullah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu
meriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda:
َ‫ك ال ُمتَنَطِّعُوْ ن‬
َ َ‫“ هَل‬Celakalah orang-orang yang ekstrim!” Beliau mengucapkannya
tiga kali.”5
2. Tasyaddud (Memberat-Beratkan Diri). Anas bin Malik Radhiyallahu anhu
meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‫الَ تُ َش ِّد ُدوْ ا َعلَى‬
َّ ‫أَ ْنفُ ِس ُك ْم فَيُ َش ِّد ُ?د هللاُ َعلَ ْي ُك ْم فَإ ِ َّن قَوْ ًما َش َّد ُدوْ ا َعلَى أَ ْنفُ ِس ِه ْم فَ َش? َّد َد هللاُ َعلَ ْي ِه ْم فَتِ ْل??كَ بَقَايَ?ا ُ ْهم فِي‬
ِ َ‫الص? َوا ِم ِع َوال? ِّدي‬
‫ار‬
‫“ َو َر ْهبَانِيَّةً ا ْبتَ??? َد ُعوْ هَا َم???ا َكتَ ْبنَاهَ???ا َعلَ ْي ِه ْم‬Janganlah kamu memberat-beratkan dirimu
sendiri, sehingga Allah Azza wa Jalla akan memberatkan dirimu.
Sesungguhnya suatu kaum telah memberatkan diri mereka, lalu Allah Azza wa
Jalla memberatkan mereka. Sisa-sisa mereka masih dapat kamu saksikan dalam
biara-biara dan rumah-rumah peribadatan, mereka mengada-adakan
rahbaniyyah (ketuhanan/kerahiban) padahal Kami tidak mewajibkannya atas
mereka.”6

3
Hadits shahîh, diriwayatkan oleh an-Nasâ’i (V/268), Ibnu Mâjah (3029) dan Ahmad (I/215), al-
Hâkim mengatakan: “Shahîh, sesuai dengan syarat al-Bukhâri dan Muslim.” Dan disetujui oleh
adz-Dzahabi
4
Mu’jamul Maqâyis IV/388
5
Hadits riwayat Muslim (2670)
6
Hadits riwayat Abu Dâwud dan dishahîhkan oleh al-Albâni dalam Silsilah Shahîhah (3124)
4

Dalam hadits lain pula Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ،ٌ‫إِ َّن ال ِّد ْينَ يُ ْسر‬
ُ‫“ َولَ ْن يُ َشا َّد ال ِّد ْينَ إِالَّ َغلَبَه‬Sesungguhnya agama ini mudah. Dan tiada seseorang yang
mencoba mempersulit diri dalam agama ini melainkan ia pasti kalah (gagal).”7
3. I’tidâ’ (Melampaui Ketentuan Syariat).
4. Takalluf (Memaksa-Maksa Diri).8

E. Sebab Munculnya Sikap Ghuluw


Sebab-sebab munculnya sikap ghuluw ini bermacam-macam, di antaranya:
1. Kebodohan dalam agama. Ini meliputi kebodohan terhadap tujuan inti syariat
Islam dan kaidah-kaidahnya serta kebodohan dalam memahami nash-nash al-
Qur’ân dan Sunnah. Sehingga kita lihat sebagian pemuda yang memiliki
semangat akan tetapi masih dangkal pemahaman dan ilmunya terjebak dalam
sikap ghuluw ini.
2. Taqlîd (ikut-ikutan). Taqlîd hakikatnya adalah kebodohan. Termasuk di
antaranya adalah mengikuti secara membabi-buta adat istiadat manusia yang
bertentangan dengan syariat Islam serta mengikuti tokoh-tokoh adat yang
menyesatkan. Kebanyakan sikap ghuluw dalam agama yang berlaku di tengah-
tengah masyarakat berpangkal dari sebab ini.
3. Mengikuti hawa nafsu. Timbangan hawa nafsu ini adalah akal dan perasaan.
Sementara akal dan perasaan tanpa bimbingan wahyu akan bersifat liar dan
keluar dari batasan-batasan syariat.
4. Berdalil dengan hadits-hadits lemah dan palsu. Hadits-hadits lemah dan palsu
tidak bisa dijadikan sandaran hukum syar’i. Dan pada umumnya hadits-hadits
tersebut dikarang dan dibuat-buat bertujuan menambah semangat beribadah
atau untuk mempertebal sebuah keyakinan sesat.

F. Kiat-Kiat Menghindari Ghuluw


Ada beberapa langkah yang harus ditempuh untuk menghindari fenomena
ghuluw dalam agama, diantaranya:

7
Hadits riwayat Bukhâri
8
Fathul Bâri (XIII/263-265)
5

1. Menuntut ilmu syar’i. Ilmu adalah lentera yang menerangi langkah kita di
dunia dan menjadi asset yang amat bernilai di akhirat. Apabila lentera ini
padam, maka setan akan leluasa menyesatkan anak Adam. Maka dari itu
janganlah absen dari majelis-majelis ilmu. Banyak sekali faidah yang
dapat kita petik dari majelis ilmu. Di antaranya adalah kita dapat bertatap
muka secara langsung dengan ahli ilmu.
2. Jangan malu dan segan bertanya kepada ahli ilmu (Ulama). Malu bertanya
sesat di jalan, begitulah kata pepatah kita. Terlebih lagi dalam urusan
agama. Janganlah kita malu bertanya kepada ulama dalam perkara-perkara
agama yang belum kita ketahui, baik dalam perkara aqidah, ibadah,
mu’amalah dan lainnya. Terlebih lagi perkara yang berkaitan dengan
perincian dalam agama, misalnya prosedur pelaksanaan sebuah ibadah,
perincian dalam hal aqidah dan lain sebagainya.
Kesimpulannya, kita harus menjauhi segala macam bentuk ghuluw
dalam agama, baik berupa keyakinan, ucapan maupun perbuatan yang
diatas-namakan agama. Dan hendaknya kita juga harus waspada jangan
sampai tergelincir dalam sikap taqshîr. Di samping itu, janganlah
sembrono dan serampangan dalam menilai ‘ghuluw’ tanpa ilmu.

G. Berita Viral Terkait Tema dan Ayat


”Viral Presiden Prancis Emmanuel Macron Dilempari Telur Karena Hina
Islam”
Beberapa pernyataan kontroversi Presiden Prancis Emmanuel Macron,
pernyataan-pernyataan tersebut banyak menuai kontra dan kecaman dari umat
Islam karena dianggap telah melampaui batas dan terlalu menghina umat Islam.
Pernyataan-pernyataan tersebut di antaranya :
1. Tidak Tegas Terhadap Penerbitan Ulang Kartun Nabi
Saat Majalah Satire Charlie Hebdo menerbitkan ulang karikatur Nabi
Muhammad yang sempat menuai kecaman umat Muslim sedunia, Presiden
6

Prancis Emmanuel Macron tak mau mengecam itu. Menurutnya Prancis


memiliki kebebasan berekspresi.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (2/9/2020), Macron yang berbicara dalam
kunjungannya ke Lebanon, mengatakan bahwa warga Prancis berkewajiban
untuk menujukkan kesopanan dan rasa hormat satu sama lain, dan
menghindari “dialog kebencian”.
Kendati demikian, Macron enggan menilai penerbitan kembali karikatur
Nabi Muhammad SAW oleh Majalah Satire Charlie Hebdo.” Tidak menjadi
tempatnya bagi seorang Presiden Republik ini untuk menilai pilihan editorial
seorang jurnalis atau ruang redaksi, tidak pernah. Karena kita memiliki
kebebasan pers” Kata Macron.
Pernyataan Macron ini di nilai kontroversial karena abai dengan
penghinaan Nabi. Absennya sikap tegas Macron memicu protes di beberapa
negara Arab.
2. Sebut Islam Alami Krisis
Macron juga pernah menyebut Islam sebagai agama yang sedang
mengalami krisis di seluruh dunia saat ini. Seperti di lansir AFP,Jum’at
(2/10/2020), Macron dalam pidato terbarunya menegaskan ‘tidak ada konsesi’
yang akan dibuat dalam upaya baru untuk mendorong agama keluar dari
sektor pendidikan dan sektor publik di Prancis.
“Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia saat
ini, kita tidak hanya melihat ini di negara kita”, Ucap Macron. Dia
mengumumkan bahwa pemerintah akan mengajukan sebuah RUU pada
Desember mendatang, untuk memperkuat UU tahun 1905 yang secara resmi
memisahkan gereja dan negara di Prancis.
Langkah-langkah tersebut kata Macron ditujukan untuk mengatasi
persoalan tumbuhnya radikalisasi Islam di Prancis dan meningkatkan
kemampuan kita untuk hidup bersama. “Sekularisme adalah dasar dari
Prancis yang bersatu”, tegas Macron. Namun menambahkan bahwa tidak ada
gunanya menstigmatisasi semua Muslim yang beriman.
3. Tidak Akan Menyerah Pada Islam Radikal
7

Terbaru, Macron menyinggung soal Islam Radikal usai kasus


pemenggalan guru di Prancis. Macron menyebutPrancis tidak akan menyerah
pada Islam radikal. “Kami tidak akan pernah menyerah. Kami menghormati
semua perbedaan dalam semangat damai. Kami tidak menerima perkataan
yang mendorong kebencian dan membela perdebatan yang masuk akal. Kami
akan selalu berpihak pada martabat manusia dan nilai-nilai universal”,
tulisannya di Twitter, Minggu (25/10)
Untuk diketahui, Samuel Paty guru yang di penggal itu terbunuh usai
menunjukkan kartun Nabi Muhammad dalam kelasnya. Penggambaran Nabi
Muhammad dapat sangat menyinggung bagi umat Islam karena tradisi Islam
secara eksplisit melarang gambar Muhammad dan Allah. Para pemimpin
poilitik di Turki dan Pakistan telah marah kepada Macron, menuduhnya tidak
menghormati “kebebasan berkeyakinan” dan memarjinalkan jutaan Muslim di
Prancis.9
Dari pernyataan-pernyataan di atas, sebagian umat muslim telah
mengambil tindakan untuk memperingatkan Presiden Prancis untuk meminta
maaf dan tidak menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad. Namun
sepertinya himbauan tersebut tidak di indahkan Macron, sehingga akhirnya
beberapa negara melakukan pemboikotan terhadap produk Prancis.
Hal ini sesuai dengan surah Al-‘Alaq ayat 15 yang menjelaskan tentang
peringatan Allah swt terhadap orang-orang yang melampaui batas,seperti Abu
Jahal yang telah di peringatkan secara halus, namun tidak bisa menerima
peringatan tersebut, sehingga Allah memberi peringatan secara kasar.

9
www.detiknews.com
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Surah Al-‘Alaq Ayat 15
ِ ‫َكالَّ لَئِ ْن لَّ ْم يَ ْنتَ ِه لَنَ ْسفَعًا بِا لنَّا‬
‫صيَ ِة‬
“ Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti ( berbuat demikian ) niscaya
Kami tarik ubun-ubunnya ( kedalam neraka). (Q.S. Al Alaq: 15)
2. Tafsir Surah Al-‘Alaq Ayat 15
Allah mengancam orang yang melarang dan menghalangi orang lain yang
ingin beribadah, dengan contoh Abu Lahab. Bahkan Allah mengancam
bahwa bila mereka tidak menghentikan perbuatannya, maka Allah akan
mencabut nyawanya sehingga mati seketika.
3. Sikap ghuluw (melampaui batas atau berlebih-berlebihan) dalam agama
adalah sikap yang tercela dan dilarang oleh syariat. Sikap ini tidak akan
mendatangkan kebaikan bagi pelakunya; juga tidak akan membuahkan
hasil yang baik dalam segala urusan. Terlebih lagi dalam urusan agama.
4. Macam- macam guluw yaitu tanaththu’ (sikap ekstrem), tasyaddud
(memberat-beratkan diri), i’tidâ’ (melampaui ketentuan syariat), dan
takalluf (memaksa-maksa diri).
5. Sebab-sebab munculnya sikap ghuluw ini bermacam-macam, di antaranya:
kebodohan dalam agama, taqlîd (ikut-ikutan), mengikuti hawa nafsu.
6. Kiat-kiat menghindari ghuluw yaitu janganlah absen dari majelis-majelis
ilmu. Banyak sekali faidah yang dapat kita petik dari majelis ilmu dan
jangan malu dan segan bertanya kepada ahli ilmu (Ulama).
7. Berita viral terkait tema dan ayat ”viral presiden prancis emmanuel macron
dilempari telur karena hina islam”. Beberapa pernyataan kontroversi
Presiden Prancis Emmanuel Macron, pernyataan-pernyataan tersebut di
antaranya :
a. Tidak Tegas Terhadap Penerbitan Ulang Kartun Nabi
b. Sebut Islam Alami Krisis

8
9

c. Tidak Akan Menyerah Pada Islam Radikal


Dari pernyataan-pernyataan di atas, sebagian umat muslim telah
mengambil tindakan untuk memperingatkan Presiden Prancis untuk meminta
maaf dan tidak menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad. Namun
sepertinya himbauan tersebut tidak di indahkan Macron, sehingga akhirnya
beberapa negara melakukan pemboikotan terhadap produk Prancis.
Hal ini sesuai dengan surah Al-‘Alaq ayat 15 yang menjelaskan tentang
peringatan Allah swt terhadap orang-orang yang melampaui batas,seperti Abu
Jahal yang telah di peringatkan secara halus, namun tidak bisa menerima
peringatan tersebut, sehingga Allah memberi peringatan secara kasar.

B. Saran
Semoga makalah yang telah penulis susun ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya bagi penulis sendiri. Namun penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dari makalah ini, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari rekan-sekan sekalian.
DAFTAR PUSTAKA

https://tafsirweb.com/12881-quran-surat-al-alaq-ayat-15.html

Fathul Bari (XIII/263-265)

Hadits shahîh, diriwayatkan oleh an-Nasâ’i (V/268), Ibnu Mâjah (3029) dan
Ahmad (I/215), al-Hakim: “Shahîh, sesuai dengan syarat al-Bukhâri dan Muslim.”
dan disetujui oleh adz-Dzahabi

https://tafsirweb.com/12881-quran-surat-al-alaq-ayat-15.html

Hadits riwayat Muslim (2670)

Hadits riwayat Abu Dâwud dan dishahîhkan oleh al-Albâni dalam Silsilah

Hadits riwayat Bukhâri

Mu’jamul Maqâyis IV/388

www. Detiknews.com

Anda mungkin juga menyukai