Disusun oleh:
Iis kartika sari
Rosmawati
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MIFTAHUL HUDA SUBANG 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan penyusunan
makalah Akhlak Tasawuf dengan judul “Tasawuf akhlaki,irfani dan falsafi” tepat
pada waktunya.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya,
oleh karena itu kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penyusun sangat mengharapkan, semoga dari makalah
sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat
menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan
pada makalah – makalah selanjutnya.
A. Latar Belakang
Tasawuf merupakan visi langsung terhadap sesuatu, bukan melalui dalil.
Orang yang mendapat pengetahuan ini di anggap berada dalam cahaya Alloh di
jalan yang benar, karena mereka mampu melihat sesuatu langsung dari
hakikatnya, itu sebabnya tasawuf sukar untuk di ungkap dengan kata-kata yang
mudah di pahami masyarakat awam. Apalagi pengalaman tasauf ini merupakan
karunia dari Tuhan setelah seseorang menempuh penyucian rohani itu melalui
pelatihan-pelatihan fisik-psikis yang berat. Dalam konteks ini tasauf hanya di
karuniakan Alloh kepada nabi dan wali, karena merekalah yang mencapai
puncak tertinggi proses pentucian rohaninya dalam mendekatkan diri kepada
Alloh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tasawuf akhlaqi, irfani dan falsafi ?
2. Siapa saja Tokoh – tokoh dalam tasawuf akhlaki, irfani dan falsafi?
3. Apa perbedaan tasawuf akhlaqi, irfani dan falsafi ?
4. Apa persamaan tasawuf akhlaqi, irfani dan falsafi ?
C. Tujuan
1. Agar kita mengetahui pengertian dari tasawuf akhlaqi, irfani dan falsafi.
2. Agar kita mengetahui tokoh-tokoh yang mengembangkan tasawuf akhlaqi,
Irfani dan falsafi.
3. Agar kita mengetahui persamaan dan perbedaan tasawuf akhlaqi, irfani dan
falsafi.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tahalli
Tahalli adalah upaya mengisi dan menghiasi diri dengan jalan
membiasakan diri dengan sikap, perilaku, dan akhlak terpuji. Tahapan tahalli
dilakukan kaum sufi setelah mengosongkan jiwa dari akhlak-akhlak tercela.
Dengan menjalankan ketentuan agama baik yang bersifat eksternal (luar)
maupun internal (dalam). Yang disebut aspek luar adalah kewajiban-
kewajiban yang bersifat formal seperti sholat, puasa, haji dll. Dan adapun
yang bersifat dalam adalah seperti keimanan, ketaatan dan kecintaan kepada
Tuhan
3. Tajalli
Untuk pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui pada fase
tahalli, maka rangkaian pendidikan akhlak selanjutnya adalah fase tajalli.
Kata tajalli bermakna terungkapnya nur ghaib. Agar hasil yang telah
diperoleh jiwa dan organ-organ tubuh –yang telah terisi dengan butir-butir
mutiara akhlak dan sudah terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang
luhur- tidak berkurang, maka, maka rasa ketuhanan perlu dihayati lebih
lanjut. Kebiasaan yang dilakukan dengan kesadaran optimum dan rasa
kecintaan yang mendalam dengan sendirinya akan menumbuhkan rasa rindu
kepada-Nya.
1
Ihsan.7/21/2013.Tasawuf akhlaki dan irfani
http://dmskelask.blogspot.com/2013/07/tasawuf-akhlaki-dan-irfani-disusun-
guna.html?m=1
pengetahuannya adalah intuisi. Suatu pengetahuan diperoleh secara langsung
tanpa perantara dan proses pembuktian. Pengetahuan tercipta dalam kalbu
sedemikian rupa setelah kalbu memperoleh pembersihan melalui mujahadah
dan latihan spiritual sehingga tirai yang menutupi kalbu terhadap kebenaran
tersebut itu menjadi terbuka.
Sebagai sebuah ilmu, ‘irfan memiliki dua aspek yakni aspek praktis dan
aspek teoritis. Aspek praktisnya adalah bagian menjelaskan hubungan dan
penaggungjwaban manusia terhadap dirinya, dunia dan Tuhan. Sebagai ilmu
praktis, bagian ini menyerupai etika. Bagian praktis ini juga di sebut syar wa
suluk (perjalanan rohani). Bagian ini menjelaskan bagaimana seorang
penempuh rohani (salik) yang ingin mencapai tujuan puncak kemanusiaan,
yakni tauhid, harus mengawali perjalanan, menempuh tahapan-tahapan
(maqam) perjalanannya secara berturutan, dan keadaan jiwa (hal) yang bakal
dialami sepanjang perjalanannya tersebut.
C. Ramli Bihar Anwar mengatakan, Irfan muncul untuk pertama
kalinya sebagai reaksi atas praktik-praktik tasawuf tertentu dalam dunia Syiah
yang dianggap telah menyimpang dari syariat. Karena itu, di dalam ’irfan
sangat mementingkan syariat sebagai dasar bertasawuf.
Irfan secara etimologi bermakna pengetahuan, sebab itu irfan dan
tasawuf Islam menunjukkan suatu bentuk pengetahuan, bahwa perjalanan sair
suluk (riyâdhâ) seorang hamba kepada Allah SWT akan meniscayakan suatu
bentuk pengetahuan yang lebih hakiki dari pada pengetahuan konsepsi
(tashawwur) dan afrimasi (tashdiq) panca indra dan akal. Sebab itu bentuk
pengetahuan irfani adalah hudhuri (presentif), bahkan bentuk pengetahuan
hudhuri yang memiliki derajat tinggi.
Para sufi adalah urafa (jamak dari arif), yakni mereka yang memperoleh
pengetahuan hakiki ontologis.
2
Ihsan.7/21/2013.Tasawuf akhlaki dan irfani
http://dmskelask.blogspot.com/2013/07/tasawuf-akhlaki-dan-irfani-disusun-
guna.html?m=1
Menurut Rosihan Anwar dan Mukhtar Solihin, kerangka irfani yaitu
lingkup perjalanan menuju Allah untuk memperoleh pengenalan (ma’rifat)
yang berlaku di kalangan sufi secara rasa (rohaniah). Manusia tidak akan tahu
banyak mengenai penciptaan-Nya apabila belum melakukan perjalanan
menuju Allah walaupun ia adalah orang yang beriman secara aqliyah. Hal ini
karena adanya perbedaan yang dalam antara iman secara aqliyah atau logis
teoritis (al- iman al-aqli an-Nazhari) dan iman secara rasa (al-iman asy-syu’ri
ad-dzauqi). Lingkup irfani ini tidak dapat dicapai dengan mudah atau secara
spontanitas, tetapi melalui proses yang panjang.
B. TOKOH – TOKOH TASAWUF AKHLAKI
1. Tasawuf Akhlaki merupakan tasawuf yang berorientasi pada
perbaikan akhlak’ mencari hakikat kebenaran yang mewujudkan menusia
yang dapat ma’rifah kepada Allah. Tasawuf Akhlaki, biasa disebut juga
dengan istilah tasawuf sunni. Tasawuf Akhlaki ini dikembangkan oleh
ulama salaf as-salih. Berikut ini adalah contoh para sufi beserta ajarannya
yang termasuk dalam tasawuf akhlaqi.
Tokoh sufi yang mengembangkan tasawuf akhlaqi antara lain :
1). Hasan Al-Basri (21 H – 110 H) Ajaran tasawufnya adalah rasa takut
dan pengharapan tidak akan dirundung kemuraman karena mengingat
Alloh SWT.
2). Al-Muhasibi (165H – 243H) Ajaran tasawufnya adalah ketakwaan
kepada Alloh SWT, melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meneladani
Rasululloh SAW.
3). Al-Qusyaeri (376H – 465H) Ajaran tasawufnya adalah landasan tauhid
yang benar berdasarkan doktrin Ahlus sunnah.
4). Al-Gazali (450H – 505H) Ajaran tasawufnya adalah berdasarkan Al-
Qur’an dan As-Sunnah Nabi Muhammad SAW. Serta doktrin Hlus Sunnah
Wal Jamaah (tasawuf suni).
3
Dudus.mang, 11/2017, makalah akhlaki irfani falsafi.
http://mangdudus.blogspot.com/2017/11/makalah-akhlaqi-irfani-falsafi.html?m=1
2. Tasawuf irfani adalah tasawuf yang berusaha menyikap hakikat
kebenaran atau ma’rifah diperoleh dengan tidak melalui logika atau
pembelajaran atau pemikiran, tetapi melalui pemberian Tuhan.
Tokoh sufi yang mengembangkan tasawuf irfani antara lain :
1). Rabi’ah Al-Adawiyah (96 – 185H) Ajaran tasawufnya adalah Cinta
Kepada Alloh SWT.
2). Dzu An-nun Al-Bizri (180H – 246 H) Ajaran tasawufnya adalah
ma’rifat kepada Alloh dengan jalan ma’rifat batin.
3). Abu Yazid Al-Bustami (200 H – 261 H) Ajaran tasawufnya adalah
Fana dan Baqa.
4). Abu Manshur Al-Halla (224H – 309H) Ajaran tasawufnya adalah Al-
Hulul dan Wahdat Asy-Syuhud.
3. Tasawuf Falsafi adalah tasawuf yang didasarkan kepada
keterpaduan teori-teori tasawuf dan falsafah. Tasawuf falsafi ini tentu saja
dikembangkan oleh para sufi yang filosof. Menurut At-taftazani,tasawuf
falsafi mulai muncul dalam khazanah islam sejak abad keenam
Hijriah,meskipun para tokohnya baru dikenal seabad kemudian.Sejak saat
itu,tasawuf ini terus hidup dan berkembang,terutama dikalangan para sufi
yang juga filosof.Adanya pemaduan antara tasawuf dan filsafat dalam
ajaran tasawuf ini,dengan sendirinya telah membuat ajaran-ajaran tasawuf
ini bercampur dengan sejumlah ajaran filsafat diluar islam,seperti dari
Yunani,Persia,India,dan agama Nasrani.Akan tetapi,orisinalitasnya
sebagai tasawuf tetap tidak hilang,meskipun mempunyai latar belakang
kebudayaan dan pengetahuan yang berbeda dan beragam,seiring dengan
ekspansi Islam yang telah meluas pada waktu itu.Para tokohnya tetap
berusaha menjaga kemandirian ajaran aliran mereka,apabila dikaitkan
dengan kedudukannya sebagai Umat Islam.
4
Dudus.mang, 11/2017, makalah akhlaki irfani falsafi.
http://mangdudus.blogspot.com/2017/11/makalah-akhlaqi-irfani-falsafi.html?m=1
Tokoh-tokoh penting yang termasuk kelompok sufi falsafi antara
lain :
1). Ibnu’ Arabi (560 H – 638 H) ajaran tasawufnya adalah wahdat al-
wujud (kesatuan wujud).
2). Al-Jili (767 H – 805 H) ajaran tasawufnya adalah paham insan kamil
(manusia sempurna).
3). Ibnu Sab’in (614 - 669 H) ajaran tasawufnya adalah paham kesatuan
mutlak (wujud adalah satu alias wujud Allah semata)
5
Dudus.mang, 11/2017, makalah akhlaki irfani falsafi.
http://mangdudus.blogspot.com/2017/11/makalah-akhlaqi-irfani-falsafi.html?m=1
D. PERSAMAAN TASAWUF AKHLAQI,IRFANI DAN FALSAFI
1) Merupakan cabang dari ilmu tasawuf.
2) Tasawuf diciptakan sebagai media untuk mencapai maqashid al-Syar’I
(tujuan-tujuan syara’),karena bertasawuf pada hakikatnya melakukan serangkaian
ibadah.
3) Sama-sama bertujuan beribadah (pendekatan diri) kepada Allah secara
murni.
4) Ketiga bagian tersebut secara esensial semua bermuara pada penghayatan
terhadap ibadah murni (mahdhah) untuk mewujudkan akhlak-alkarimah baik
secara maupun sosial.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian sebelumnya dapat kita simpulkan bahwasanya Tasawuf
Akhlaki adalah tasawuf yang mengarah pada perilaku/akhlak yang dimiliki
seseoprang yang berlandaskan al-Qur’an dan Hadits. Sedangkan Tasawuf Irfani
adalah tasawufnya mengandalkan hati karena hati dapat mengetahui hakikat
ma’rifat serta tidak melalui logika atau pembelajaran atau pemikiran tetapi
melalui pemberian Tuhan (mauhibah).
Tokoh-tokoh dari pendiri Tasawuf Akhlaki antara lain :Hasan Al-
Bashri, Al- Muhasibi, Al-Quroisyi dll. Sedangkan tokoh dari Tasawuf Irfani
antara lain : Robi’ah Al-Adawiyah, Dzun al-Nun al-Mishri dll.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Ihsan.7/21/2013.Tasawuf akhlaki dan irfani
http://dmskelask.blogspot.com/2013/07/tasawuf-akhlaki-dan-irfani-disusun-
guna.html?m=1
Dudus.mang, 11/2017, makalah akhlaki irfani falsafi.
http://mangdudus.blogspot.com/2017/11/makalah-akhlaqi-irfani-falsafi.html?m=1