Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TASAWUF AKHLAKI,IRFANI dan FALSAFI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas makalah
Mata kuliah Akhlak Tasawuf
Dosen pengampu : Haris Munandar, M.Pd

Disusun oleh:
Iis kartika sari
Rosmawati
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MIFTAHUL HUDA SUBANG 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan penyusunan
makalah Akhlak Tasawuf dengan judul “Tasawuf akhlaki,irfani dan falsafi” tepat
pada waktunya.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya,
oleh karena itu kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penyusun sangat mengharapkan, semoga dari makalah
sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat
menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan
pada makalah – makalah selanjutnya.

Pamanukan, 29 November 2019


Tim Penyusun

IIS KARTIKA SARI


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ....................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tasauf Kahlaki,Irfani dan Falsafi..............................................3
B.Tokoh - tokoh tasauf Kahlaki,Irfani dan Falsafi........................................18
C. Perbedaan dan Persamaan tasauf Kahlaki,Irfani dan Falsafi.....................19
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................... 19
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ...................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tasawuf merupakan visi langsung terhadap sesuatu, bukan melalui dalil.
Orang yang mendapat pengetahuan ini di anggap berada dalam cahaya Alloh di
jalan yang benar, karena mereka mampu melihat sesuatu langsung dari
hakikatnya, itu sebabnya tasawuf sukar untuk di ungkap dengan kata-kata yang
mudah di pahami masyarakat awam. Apalagi pengalaman tasauf ini merupakan
karunia dari Tuhan setelah seseorang menempuh penyucian rohani itu melalui
pelatihan-pelatihan fisik-psikis yang berat. Dalam konteks ini tasauf hanya di
karuniakan Alloh kepada nabi dan wali, karena merekalah yang mencapai
puncak tertinggi proses pentucian rohaninya dalam mendekatkan diri kepada
Alloh.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tasawuf akhlaqi, irfani dan falsafi ?
2. Siapa saja Tokoh – tokoh dalam tasawuf akhlaki, irfani dan falsafi?
3. Apa perbedaan tasawuf akhlaqi, irfani dan falsafi ?
4. Apa persamaan tasawuf akhlaqi, irfani dan falsafi ?

C. Tujuan
1. Agar kita mengetahui pengertian dari tasawuf akhlaqi, irfani dan falsafi.
2. Agar kita mengetahui tokoh-tokoh yang mengembangkan tasawuf akhlaqi,
Irfani dan falsafi.
3. Agar kita mengetahui persamaan dan perbedaan tasawuf akhlaqi, irfani dan
falsafi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TASAWUF AKHLAKI DAN IRFANI


a. Pengertian Tasawuf Akhlaki.
Menurut Amin Syukur, ada dua aliran dalam tasawuf, pertama aliran
tasawuf sunni yaitu bentuk tasawuf yang memagari dirinya dengan Al-Qur'an
dan Al-Hadits secara ketat serta mengaitkan akhwal (keadaan), maqomat
(tingkat kesadaran rohani) mereka pada pada dua sumber tersebut. Kemudian
yang kedua adalah aliran tasawuf falsafi yaitu memahami tasawuf
berdasarkan dalil naqli (Alqur'an dan Assunah) dan masih menggunakan alat
Bantu aqli filsafati .
Tasawuf akhlaqi adalah tasawuf yang berkonstrasi pada teori-teori perilaku,
akhlaq atau budi pekerti atau perbaikan akhlaq. Dengan metode-metode
tertentu yang telah dirumuskan, tasawuf seperti ini berupaya untuk
menghindari akhlaq mazmunah dan mewujudkan akhlaq mahmudah. Tasawuf
seperti ini dikembangkan oleh ulama’ lama sufi. Dalam pandangan para sufi
berpendapat bahwa untuk merehabilitasi sikap mental yang tidak baik
diperlukan terapi yang tidak hanya dari aspek lahiriyah. Oleh karena itu pada
tahap-tahap awal memasuki kehidupan tasawuf, seseorang diharuskan
melakukan amalan dan latihan kerohanian yang cukup berat tujuannya adalah
mengusai hawa nafsu, menekan hawa nafsu, sampai ke titik terendah dan -
bila mungkin- mematikan hawa nafsu sama sekali. Oleh karena itu dalam
tasawuf akhlaqi mempunyai tahap sistem pembinaan akhlak yang disusun
sebagai berikut:
1. Takhalli
Takhalli merupakan langkah pertama yang harus di lakukan oleh
seorang sufi. Takhalli adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku dan
akhlak tercela. Salah satu dari akhlak tercela yang paling banyak
menyebabkan akhlak jelek antara lain adalah kecintaan yang berlebihan
kepada urusan duniawi.
1

2. Tahalli
Tahalli adalah upaya mengisi dan menghiasi diri dengan jalan
membiasakan diri dengan sikap, perilaku, dan akhlak terpuji. Tahapan tahalli
dilakukan kaum sufi setelah mengosongkan jiwa dari akhlak-akhlak tercela.
Dengan menjalankan ketentuan agama baik yang bersifat eksternal (luar)
maupun internal (dalam). Yang disebut aspek luar adalah kewajiban-
kewajiban yang bersifat formal seperti sholat, puasa, haji dll. Dan adapun
yang bersifat dalam adalah seperti keimanan, ketaatan dan kecintaan kepada
Tuhan
3. Tajalli
Untuk pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui pada fase
tahalli, maka rangkaian pendidikan akhlak selanjutnya adalah fase tajalli.
Kata tajalli bermakna terungkapnya nur ghaib. Agar hasil yang telah
diperoleh jiwa dan organ-organ tubuh –yang telah terisi dengan butir-butir
mutiara akhlak dan sudah terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang
luhur- tidak berkurang, maka, maka rasa ketuhanan perlu dihayati lebih
lanjut. Kebiasaan yang dilakukan dengan kesadaran optimum dan rasa
kecintaan yang mendalam dengan sendirinya akan menumbuhkan rasa rindu
kepada-Nya.

b. Pengertian Tasawuf Irfani.


Secara etimologis, kata Irfani berasal dari bahasa arab adalah
bentuk mashdar (infinitif) dari kata ‘arafa yang berarti tahu/
mengetahui. Seakar pula dengan kata Ma’ruf (Keba-jikan)
dan Ma’rifat (pengetahuan). Dalam kalangan sufi al-irfan berarti al-
kasyf dan al-ilham. Dilihat dari segi maknanya dapat dilihat bahwasannya
sistem pengetahuan irfani adalah sebuah sistem pengetahuan dimana sumber

1
Ihsan.7/21/2013.Tasawuf akhlaki dan irfani
http://dmskelask.blogspot.com/2013/07/tasawuf-akhlaki-dan-irfani-disusun-
guna.html?m=1
pengetahuannya adalah intuisi. Suatu pengetahuan diperoleh secara langsung
tanpa perantara dan proses pembuktian. Pengetahuan tercipta dalam kalbu
sedemikian rupa setelah kalbu memperoleh pembersihan melalui mujahadah
dan latihan spiritual sehingga tirai yang menutupi kalbu terhadap kebenaran
tersebut itu menjadi terbuka.
Sebagai sebuah ilmu, ‘irfan memiliki dua aspek yakni aspek praktis dan
aspek teoritis. Aspek praktisnya adalah bagian menjelaskan hubungan dan
penaggungjwaban manusia terhadap dirinya, dunia dan Tuhan. Sebagai ilmu
praktis, bagian ini menyerupai etika. Bagian praktis ini juga di sebut syar wa
suluk (perjalanan rohani). Bagian ini menjelaskan bagaimana seorang
penempuh rohani (salik) yang ingin mencapai tujuan puncak kemanusiaan,
yakni tauhid, harus mengawali perjalanan, menempuh tahapan-tahapan
(maqam) perjalanannya secara berturutan, dan keadaan jiwa (hal) yang bakal
dialami sepanjang perjalanannya tersebut.
C. Ramli Bihar Anwar mengatakan, Irfan muncul untuk pertama
kalinya sebagai reaksi atas praktik-praktik tasawuf tertentu dalam dunia Syiah
yang dianggap telah menyimpang dari syariat. Karena itu, di dalam ’irfan
sangat mementingkan syariat sebagai dasar bertasawuf.
Irfan secara etimologi bermakna pengetahuan, sebab itu irfan dan
tasawuf Islam menunjukkan suatu bentuk pengetahuan, bahwa perjalanan sair
suluk (riyâdhâ) seorang hamba kepada Allah SWT akan meniscayakan suatu
bentuk pengetahuan yang lebih hakiki dari pada pengetahuan konsepsi
(tashawwur) dan afrimasi (tashdiq) panca indra dan akal. Sebab itu bentuk
pengetahuan irfani adalah hudhuri (presentif), bahkan bentuk pengetahuan
hudhuri yang memiliki derajat tinggi.
Para sufi adalah urafa (jamak dari arif), yakni mereka yang memperoleh
pengetahuan hakiki ontologis.

2
Ihsan.7/21/2013.Tasawuf akhlaki dan irfani
http://dmskelask.blogspot.com/2013/07/tasawuf-akhlaki-dan-irfani-disusun-
guna.html?m=1
Menurut Rosihan Anwar dan Mukhtar Solihin, kerangka irfani yaitu
lingkup perjalanan menuju Allah untuk memperoleh pengenalan (ma’rifat)
yang berlaku di kalangan sufi secara rasa (rohaniah). Manusia tidak akan tahu
banyak mengenai penciptaan-Nya apabila belum melakukan perjalanan
menuju Allah walaupun ia adalah orang yang beriman secara aqliyah. Hal ini
karena adanya perbedaan yang dalam antara iman secara aqliyah atau logis
teoritis (al- iman al-aqli an-Nazhari) dan iman secara rasa (al-iman asy-syu’ri
ad-dzauqi). Lingkup irfani ini tidak dapat dicapai dengan mudah atau secara
spontanitas, tetapi melalui proses yang panjang.
B. TOKOH – TOKOH TASAWUF AKHLAKI
1. Tasawuf Akhlaki merupakan tasawuf yang berorientasi pada
perbaikan akhlak’ mencari hakikat kebenaran yang mewujudkan menusia
yang dapat ma’rifah kepada Allah. Tasawuf Akhlaki, biasa disebut juga
dengan istilah tasawuf sunni. Tasawuf Akhlaki ini dikembangkan oleh
ulama salaf as-salih. Berikut ini adalah contoh para sufi beserta ajarannya
yang termasuk dalam tasawuf akhlaqi.
Tokoh sufi yang mengembangkan tasawuf akhlaqi antara lain :
1). Hasan Al-Basri (21 H – 110 H) Ajaran tasawufnya adalah rasa takut
dan pengharapan tidak akan dirundung kemuraman karena mengingat
Alloh SWT.
2). Al-Muhasibi (165H – 243H) Ajaran tasawufnya adalah ketakwaan
kepada Alloh SWT, melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meneladani
Rasululloh SAW.
3). Al-Qusyaeri (376H – 465H) Ajaran tasawufnya adalah landasan tauhid
yang benar berdasarkan doktrin Ahlus sunnah.
4). Al-Gazali (450H – 505H) Ajaran tasawufnya adalah berdasarkan Al-
Qur’an dan As-Sunnah Nabi Muhammad SAW. Serta doktrin Hlus Sunnah
Wal Jamaah (tasawuf suni).

3
Dudus.mang, 11/2017, makalah akhlaki irfani falsafi.
http://mangdudus.blogspot.com/2017/11/makalah-akhlaqi-irfani-falsafi.html?m=1
2. Tasawuf irfani adalah tasawuf yang berusaha menyikap hakikat
kebenaran atau ma’rifah diperoleh dengan tidak melalui logika atau
pembelajaran atau pemikiran, tetapi melalui pemberian Tuhan.
Tokoh sufi yang mengembangkan tasawuf irfani antara lain :
1). Rabi’ah Al-Adawiyah (96 – 185H) Ajaran tasawufnya adalah Cinta
Kepada Alloh SWT.
2). Dzu An-nun Al-Bizri (180H – 246 H) Ajaran tasawufnya adalah
ma’rifat kepada Alloh dengan jalan ma’rifat batin.
3). Abu Yazid Al-Bustami (200 H – 261 H) Ajaran tasawufnya adalah
Fana dan Baqa.
4). Abu Manshur Al-Halla (224H – 309H) Ajaran tasawufnya adalah Al-
Hulul dan Wahdat Asy-Syuhud.
3. Tasawuf Falsafi adalah tasawuf yang didasarkan kepada
keterpaduan teori-teori tasawuf dan falsafah. Tasawuf falsafi ini tentu saja
dikembangkan oleh para sufi yang filosof. Menurut At-taftazani,tasawuf
falsafi mulai muncul dalam khazanah islam sejak abad keenam
Hijriah,meskipun para tokohnya baru dikenal seabad kemudian.Sejak saat
itu,tasawuf ini terus hidup dan berkembang,terutama dikalangan para sufi
yang juga filosof.Adanya pemaduan antara tasawuf dan filsafat dalam
ajaran tasawuf ini,dengan sendirinya telah membuat ajaran-ajaran tasawuf
ini bercampur dengan sejumlah ajaran filsafat diluar islam,seperti dari
Yunani,Persia,India,dan agama Nasrani.Akan tetapi,orisinalitasnya
sebagai tasawuf tetap tidak hilang,meskipun mempunyai latar belakang
kebudayaan dan pengetahuan yang berbeda dan beragam,seiring dengan
ekspansi Islam yang telah meluas pada waktu itu.Para tokohnya tetap
berusaha menjaga kemandirian ajaran aliran mereka,apabila dikaitkan
dengan kedudukannya sebagai Umat Islam.

4
Dudus.mang, 11/2017, makalah akhlaki irfani falsafi.
http://mangdudus.blogspot.com/2017/11/makalah-akhlaqi-irfani-falsafi.html?m=1
Tokoh-tokoh penting yang termasuk kelompok sufi falsafi antara
lain :
1). Ibnu’ Arabi (560 H – 638 H) ajaran tasawufnya adalah wahdat al-
wujud (kesatuan wujud).
2). Al-Jili (767 H – 805 H) ajaran tasawufnya adalah paham insan kamil
(manusia sempurna).
3). Ibnu Sab’in (614 - 669 H) ajaran tasawufnya adalah paham kesatuan
mutlak (wujud adalah satu alias wujud Allah semata)

C. PERBEDAAN TASAWUF AKHLAKI, IRFANI, DAN FALSAFI


1. Tasawuf Akhlaki
Tasawuf Akhlaki adalah ajaran akhlak dalam kehidupan sehari-hari guna
memperoleh kebahagiaan yang optimal.Dengan kata lain tasawuf akhlaki adalah
tasawuf yang berkonsentrasi pada teori-teori prilaku,akhlak atau budi pekerti atau
perbaikan akhlak.
2. Tasawuf Irfani
Tasawuf Irfani adalah tasawuf yang berusaha menyingkap hakikat kebenaran atau
ma’rifah diperoleh dengan tidak melalui logika atau pembelajaran atau pemikiran
tetapi melalui pemberian Tuhan (mauhibah).Ilmu itu diperoleh karena si sufi
berupaya melakukan tasfiyat al-Qalb.Dengan hati yang suci seseorang dapat
berdialog secara batini dengan Tuhan sehingga pengetahuan atau ma’rifah
dimasukkan Allah kedalam hatinya,hakikat kebenaran tersingkap lewat ilham
(intuisi).
3. Tasawuf Falsafi
Tasawuf Falsafia dalah sebuah konsep ajaran tasawuf yang mengenal Tuhan
(ma’rifat) dengan pendekatan rasio (filsafat) hingga menuju ketingkat yang lebih
tinggi,bukan hanya mengenal Tuhan saja (ma’rifatullah) melainkan yang lebih
tinggi dari itu, yaitu wahdatul wujud (kesatuan wujud).

5
Dudus.mang, 11/2017, makalah akhlaki irfani falsafi.
http://mangdudus.blogspot.com/2017/11/makalah-akhlaqi-irfani-falsafi.html?m=1
D. PERSAMAAN TASAWUF AKHLAQI,IRFANI DAN FALSAFI
1) Merupakan cabang dari ilmu tasawuf.
2) Tasawuf diciptakan sebagai media untuk mencapai maqashid al-Syar’I
(tujuan-tujuan syara’),karena bertasawuf pada hakikatnya melakukan serangkaian
ibadah.
3) Sama-sama bertujuan beribadah (pendekatan diri) kepada Allah secara
murni.
4) Ketiga bagian tersebut secara esensial semua bermuara pada penghayatan
terhadap ibadah murni (mahdhah) untuk mewujudkan akhlak-alkarimah baik
secara maupun sosial.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari uraian sebelumnya dapat kita simpulkan bahwasanya Tasawuf
Akhlaki adalah tasawuf yang mengarah pada perilaku/akhlak yang dimiliki
seseoprang yang berlandaskan al-Qur’an dan Hadits. Sedangkan Tasawuf Irfani
adalah tasawufnya mengandalkan hati karena hati dapat mengetahui hakikat
ma’rifat serta tidak melalui logika atau pembelajaran atau pemikiran tetapi
melalui pemberian Tuhan (mauhibah).
Tokoh-tokoh dari pendiri Tasawuf Akhlaki antara lain :Hasan Al-
Bashri, Al- Muhasibi, Al-Quroisyi dll. Sedangkan tokoh dari Tasawuf Irfani
antara lain : Robi’ah Al-Adawiyah, Dzun al-Nun al-Mishri dll.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Ihsan.7/21/2013.Tasawuf akhlaki dan irfani
http://dmskelask.blogspot.com/2013/07/tasawuf-akhlaki-dan-irfani-disusun-
guna.html?m=1
Dudus.mang, 11/2017, makalah akhlaki irfani falsafi.
http://mangdudus.blogspot.com/2017/11/makalah-akhlaqi-irfani-falsafi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai