“ALIRAN TASAWUF”
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“ALIRAN-ALIRAN TASAWUF”.
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar
Isi ..............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .........................................................................................
...... 17
B. Saran ..................................................................................................
....... 17
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tasawuf merupakan suatu pengetahuan pada diri kita yang mana bisa
membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan jelas. Sedangkan
secara lughowi adalah mensucikan. Tujuan dari mempelajari tasawuf
adalah mendekatkan diri pada allah.Tasawuf muncul pada masa
Tabi’in, sedangkan pada nabi dan sahabat tasawuf tidak ada (tapi
dikenal dengan naamaa zuhud). Kemunculan tasawuf pada abab ke II.
Kemudian pada abad ke III dan IV, muncullah aliran-aliran dalam
tasawuf. Aliran-aliran itu meliputi aliran tasawuf Falsafi, tasawuf
amali, dan tasawuf akhlaki.
B. Rumusan Masalah
A. Ibn Khaldun
B. Al jilli
Ajaran tasawuf al jilli yang terpenting adalah paham insan kamil
(manusia sempurna) menurut al-Jilli insane kamiul adalah nuskhah atau
copy tuhan, seperti yang disebutkan dalam hadits yang artinya: “Allah
menciptakan adam dalam bentuk yang maharman” Hadits lain Artinya:
“Allah menciptakaan adam dalam bentuk dirinya”
C. Al-Hallaj
E. Ibn Sab’in
a. Al-Qusyairi
Dia mengkritik tentang syathahiyat yang dikatakan oleh sufi semi falsafi,
dan cara berpakaian mereka yang menyerupai orang miskin. Sementara
pada saat yang sama tindakan mereka bertentangan dengan
pakaiannya. Dia menekankan bahwa kesehatan bbatin, dengan
berpegang teguh kepada al_qur’an dan sunnah, lebih penting dari
pakaian lahiriah.
b. AL-Harawi
c. Al-Ghazali
d. Hasan Al Basri
Hasan al Basri adalah seorang yang masyur dikalangan tabi’in . ajaran-
ajaran tentang kerohanian didasarkan pada Sunnah Nabi. Para sahabat
Nabi mengakui kebesaran Hasan Al Basri, karir pendidikan Hasan al
Basri dimulai di Hijaz, kemudian ia pindah ke Basrah dan memperoleh
puncak keilmuannya disana.
Pada abad VI dan dilanjutkan VII Hijriyyah, muncul cikal bakal orde-orde
(thariqah) sufi keamanan. Hingga dewasa ini, pondok-pondok
merupakan oasis-oasis ditengah-tengah gurun pasir kehidpan duniawi.
Pada abad III dan IV Hijriyah, terdapat dua aliran. Pertama, aliran
tasawuf sunni yaitu bentuk tasawuf yang memagari dirinya dengan al-
Qur’an dan al-Hadits secara ketat, serta mengaitkan ahwal (keadaan)
dan maqomat (tingkatan ruhaniyah) mereka terhadap dua sumber
tersebut. Tasawuf sunni memenangkan pertarungan, dan berkembang
sedemikian rupa, sedangkan tasawuf semi falsafi tenggelam dan akan
muncul lagi pada abad VI Hijriyah dalam bentuknya yang lain.
Kemenangan tasawuf sunni ini dikarenakan menangnya aliran
teologi[7] Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah yang di pelopori oleh Abu al-
Hasan al-Asy’ari (w 324 H), yang mengadakan kritik pedas terhadap
teori Yazid al-Bushthamy dan al-hallaj[8], sebagaimana tertuang dalam
syathahiyatnya yang nampak bertentangan dengan kaidah dan akidah
islam. Oleh karena itu tasawuf pada abad ini cenderung mengadakan
pembaharuan yang merupakan konsolidasi, yakni periode yang di
tandai pemantapan dan pengembalian tasawuf ke landasannya, yaitu
al-Qur’an dan al-Hadits. Tokoh-tokohnya ialah al-Qusyairi, al-Harawi,
dan al-Ghazali.
3. Perkembangan aliran asawuf amali
Abu Yazid al-Busthami dengan teori fana’nya, dan al-hallaj dengan teori al-
hululnya.
[5] Term dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti: istilah; kata
[8]Abu Yazid al-Busthami dengan teori fana’nya, dan al-hallaj dengan teori al-
hululnya.