Anda di halaman 1dari 1

Argumen Bisnis Internasional

Indonesia dinilai lamban dalam menanggapi Revolusi Industri 4.0. Beberapa pernyataan salah
satunya Menurut Firma konsultasi AT kearney menyebutkan bahwa belanja nasional dibidang
teknologi komunikasi dan informasi pada 2016 masih sangat terbatas yakni hanya 1,3% terhadap
PDB , jauh lebih kecil dibandingkan dengan Singapura (6,6%), Malaysia (4,5%), dan Thailand (2,4%).
Sementara itu Indonesia di tahun 2017 Indonesia hanya membelanjakan 0,2% dari PDB untuk riset
dan pengembangan. Hal tersebut merupakan bukti bahwa pemerintah Indonesia lamban dalam
menanggapi adanya Revolusi Industri 4.0. Dampaknya membuat perlambatan pertumbuhan
produktivitas manufaktur di Indonesia yang hanya naik 50% dari tahun 2000 hingga tahun 2017, jauh
dari India yang naik dua kali lipat dan China yang naik tiga kali lipat. Diketahui di tahun 2017 industri
batu bara dan pengolahan migas melambat ke 4,46% dari 4,85% sedangkan industri non migas
melambat 5,46% ke 5,14 %. Melambatnya sektor manufaktur tersebut nantinya akan berdampak
pada perlambatan pertumbuhan perekonomian indonesia dimana diketahui sektor manufaktur
menyumbang 20,16% terhadap ekonomi nasional.

Anda mungkin juga menyukai