“FUNGI”
FUNGI (JAMUR)
Di dalam dunia mikrobia, jamur termasuk division Mycota (fungi). Mycota berasal dari
kata mykes (bahasa Yunani), disebut juga fungi (bahasa Latin). Ada beberapa istilah yang
dikenal untuk menyebut jamur, (a) mushroom yaitu jamur yang dapat menghasilkan badan buah
besar, termasuk jamur yang dapat dimakan, (b) mold yaitu jamur yang berbentuk seperti benang-
benang, dan (c) khamir yaitu jamur bersel satu.
Jamur merupakan jasa deukariot, yang berbentuk benang atau sel tunggal, multi seluler
atau uniseluler. Sel-sel jamur tidak berklorofil, dinding sel tersusun dari khitin, dan belum ada
diferensiasi jaringan. Jamur bersifat khemoorganoheterotrof karena memperoleh energi dari
oksidasi senyawa organik. Jamur memerlukan oksigen untuk hidupnya (bersifat aerobik).
Habitat (tempat hidup) jamur terdapat pada air dan tanah. Cara hidupnya bebas atau
bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofit atau parasit pada tanaman, hewan dan manusia.
B. Perkembangbiakan Jamur
Contoh jamur yang termasuk kelas Oomycetes adalah Saprolegnia sp. (jamur
air). dan jamur patogen seperti Phytophthora infestans (penyebab penyakit potato
blight), Plasmoporaviticola (penyebab penyakit embun tepung pada tanaman). Jamur
yang termasuk Zygomycetes ada 3 order, yaitu Mucorales, Entomophthorales, dan
Zoopagales. Jamur yang penting dari kelompok Mucorales adalah Mucor sp. dan
Rhizopus sp. Rhizopus nigricans adalah jamur roti, R. oryzae, R. olygosporus, dan R.
stolonifer adalah jamur yang biasa digunakan pada fermentasi tempe.
4. Ascomycetes
Ciri jamur ini mempunyai hifa bersepta, dan dapat membentuk konidiofor.
Secara vegetatif dapat berkembangbiak dengan potongan hifa, dan pada beberapa
jenis dapat menghasilkan konidia secara aseksual. Fasekonidi jamur ini disebut juga
fase imperfect. Fungi yang hanya dalam bentuk fase imperfect disebut fungi
imperfecti (Deuteromycetes). Secara generative dapat membentuk badan buah yang
disebut askokarp, yang di dalamnya terdapat askus (kantong) yang menghasilkan
askospora. Askospora merupakan hasil kariogami dan meiosis.
Pembentukan askospora ada 4 cara, yaitu:
a. Konyugasi langsung seperti pada khamir.
b. Pembelahan sel miselium.
c. Peleburan sel-sel kelamin kemudian oogonium menjadi askus.
d. Dari hife askogen timbul organ-organ tertentu yang mengandung inti rangkap.
Berdasarkan bentuknya dapat dibedakan 3 macam askus, yaitu:
1) Cleistothecium, bentuknya bulat, kasar dan tidak mempunyai lubang khusus
untuk jalan keluarnya spora.
2) Perithecium, bentuk bulat seperti labu, mempunyai osteol untuk jalan
keluarnya spora.
3) Apothecium, bentuk seperti cawan atau mangkuk, bagian permukaan terdiri
atas hymenium yang mengandung askus-askus dalam lapisan palisade, dari
lapisan tersebut dapat dilepaskan askospora.
Contoh jamur ini yang penting adalah genus Aspergillus dan Penicillium.
Jamur ini umumnya dapat menghasilkan pigmen hitam, coklat, merah, dan hijau.
Pigmen tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis jamur tersebut.
Jamur ini umumnya dapat merombak bahan organic seperti kayu, buah, kulit, dan
sisa-sisa tanaman. Spesies seperti P. roqueforti dan P. camemberti dapat digunakan
untuk flavour (aroma). Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum untuk
produksi antibiotic penisilin. Jamur Aspergillusniger untuk fermentasi asam sitrat,
Aspergillus oryzae dan Aspergilluswentii untuk fermentasi kecap.
5. Basiodiomycetes
Ciri khusus jamur ini yaitu mempunyai basidium yang berbentuk seperti gada,
tidak bersekat, dan mengandung 4 basidiospora di ujungnya. Pada jamur tertentu
mempunyai hymenium atau lapisan-lapisan dalam badan buah. Hymenium terdapat
padamushroom, maka disebut juga Hymenomycetes.
6. Deuteromycetes (Fungi Imperfecti)
Semua jamur yang tidak mempunyai bentuk (fase) seksual dimasukkan ke
dalam kelas Deuteromycetes. Jamur ini merupakan bentuk konidial dari klas
Ascomycetes, dengan askus tidak bertutup atau hilang karena evolusi. Jamur ini juga
tidak lengkap secara seksual, atau disebut paraseksual. Proses plasmogami,
kariogami dan meiosis ada tetapi tidak terjadi pada lokasi tertentu dari badan
vegetatif, atau tidak terjadi pada fase perkembangan tertentu. Miseliumnya bersifat
homokariotik. Contoh jamur ini adalah beberapa spesies Aspergillus, Penicillium,
dan Monilia.
D. Identifikasi Jamur Benang
Untuk mengidentifikasi jamur benang lebih diutamakan pengujian sifat-sifat
morfologinya, tetapi perlu juga pengujian sifat-sifat fisiologi. Hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pengamatan morfologi jamur benang adalah:
1. Tipe hifa, bersepta atau tidak, jernih atau keruh, dan berwarna atau tidak.
2. Tipe spora, seksual (oospora, zygospora, askospora, atau basidiospora), aseksual
(sporangiospora, konidia, atauoidia).
3. Tipe badan buah, bentuk, ukuran, warna, letak spora atau konidi. Bentuk
sporangiofor /konidiofor,kolumela/vesikula.
4. Bentukan khusus, misalnya adanya stolon, rhizoid, sel kaki, apofisa, klamidospora,
sklerosia, danlain-lain.
E. Khamir
Khamir atau disebut yeast, merupakan jamur bersel satu yang mikroskopik, tidak
berflagela. Beberapa genera membentuk filamen (pseudomiselium). Cara hidupnya sebagai
saprofit dan parasit. Hidup di dalam tanah atau debu di udara, tanah, daun-daun, nectar
bunga, permukaan buah-buahan, di tubuh serangga, dan cairan yang mengandung gula
seperti sirup, madu dan lain-lain.
Khamir berbentuk bulat (speroid), elips, batang atau silindris, seperti buah jeruk,
sosis, dan lain-lain. Bentuknya yang tetap dapat digunakan untuk identifikasi. Khamir
dapat dimasukkan ke dalam klas Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes.