Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL BOOK REPORT SOSIOLOGI OLAHRAGA

DI SUSUN OLEH

DANANG DWI NOPRIANDA


PKO REG B 2019
6191121002

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Eaa, yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book
Report ini. Apabila ada kekurangan dalam Penyusunan makalah ini saya mohon maaf apabila
ada kritik dan saran saya terima untuk sebuah hal membangun diman tujuan penugasan ini
adalah ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi olahraga.

Medan, 22 November 2020

Khairul Fahmi
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................

Daftar isi ....................................................................................................

Bab I

pendahuluan ..............................................................................................

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan

D. Manfaat

E. Identitas Buku

Bab II

pembahasan ..............................................................................................

A. Ringkasan Buku Utama

B. Ringkasan Buku Pembanding

Bab III

kelebihan dan kelemahan buku.................................................................

Bab IV

Kesimpulan dan saran ...............................................................................

Bab V

Daftar Pustaka .............................................................................................


BAB I

PEBDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kajian olahraga terhadap ilmu olahraga diawali dengan keterlibatan sosiologi sebagai salah
satu ilmu yang digunakan untuk mengkaji fenomena keolahragaan. Konsep sosiologi
dipaparkan sebagai dasar untuk memahami konsep-konsep sosiologi olahraga, khususnya
berkaitan dengan proses sosial yang menyebabkan terjadinya dinamika dan perubahan nilai
keolahragaan dari waktu ke waktu. Fenomena olahraga mengalami perkembangan begitu
pesat sampai kedalam seluruh aspek olahraga. Olahraga tidak hanya dilakukan untuk tujuan
kebugaran badan dan kesehatan, tetapi juga menjangkau aspek politik, ekonomi, sosial,dan
budaya. Oleh karenanya pemecahan masalah dalam olahraga dilakukan dengan pendekatan
inter-disiplin, dan salah satu disiplin ilmu yang dimanfaatkan adalah sosiologi.

Dari sisi pelaku dan proses sosial yang terbentuk, semakin memantapkan keyakinan bahwa
olahraga merupakan kegiatan yang kecil dan dilakukan dalam perikehidupan masyarakat,
artinya fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat telah tercermin dalam
aktivitas olahraga dengan terdapatnya nilai, norma, pranata, kelompok, lembaga, peranan,
status, dan komunitas.

Sosiologi berupaya mempelajari masyarakat dipandang dari aspek hubungan antar individu
atau kelompok secara dinamis, sehingga terjadi perubahan-perubahan sebagai wujud
terbentuknya dan terwarisinya tata nilai dan budaya bagi kesejahteraan pelakunya untuk
peningkatan harkat dan martabat kemanusiaan secara utuh menyeluruh. Manusia memiliki
hasrat bermain dan bergerak sebagai wujud nyata aktualisasi dirinya untuk
mengembangkan dan membina potensi yang dimilikinya yang berguna bagi keperluan hidup
sehari-hari. Olahraga yang kita lihat pada era sekarang pada hakekatnya merupakan
aktivitas gerak fisik yang sudah mengalami pelembagaan formal. Disana terdapat nilai dan
norma baku yang bersifat mengikat para pelaku, penyelenggara, dan penikmatnya agar
olahraga bisa berlangsung dengan adil, tertib, dan aman.
B. Rumusan Masalah

 Apa saja identitas dari buku ?


 Apa saja isi ringkasan dari kedua buku ?
 Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kedua buku ?

C. Tujuan

 Untuk memenuhi tugas wajib di mata kuliah Sosiologi Olahraga


 Sebagai tolak ukur perkembangan mengkritik sebuah buku
D. Manfaat

 Untuk menambah pengetahuan ilmiah dalam membandingkan buku sehingga dapat


mengambil kesimpulan yang lebih baik.
 Untuk mempermudah pemahaman mahasiswa terhadap materi dalam buku.
 Memahai tujuan penulis Sebagai wawasan pengetahuan dan bahan kajian.

E. Identitas Buku

BUKU UTAMA

Judul Buku : Sosiologi Olahraga

Penulis : Tim DOsen Fik Unimed

Penerbit : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan


Tahun Terbit : 2020

Kota terbit : Medan

Cover buku :

BUKU PEMBANDING
Judul buku : Kekerasan Simbolik di Sekolah Sebuah Ide Sosiologi Pendidikan Piere
Bourdieu
Penulis : Nanang Martono
Penerbit : RajaGrafindo Persada
Tahun terbit : 2017
Tebal Buku : 240 halaman
Cover Buku :
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BUKU UTAMA
BAB I ILMU ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI

A. ILMU SOSIAL
Ilmu sosial dikatakan demikian karna ilmu ilmu tersebut mengambil masyarakat atau ilmu
bersama sebagai obyek yang di pelajari nya , karna sifat masyarakat yang selalu berubah
ubah hingga kini belum dapat di selidiki atau di analisis secara tuntas antara hubungan
unsur unsur di dalam mastarakat secara lebih mendalam . Lain hal nya dengan ilmu
pengetahuan alam yang lama sudah berkembang sehingga telah mempunyai nilai atau
kaidah kaidah dan dalil dalil yang terstur dan diterima oleh masyrakat hal mana juga
disebabkan karna objek nya bukan manusia .salah satu jalan yang mudah untuk manusia
memproleh karakteristik suatu ilmu pengetahuan adalah dengan cara melukiskan nya secara
kongkrit .
Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang obyek nya adalah masyarakat sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karna telah memenuhi segenap unsur
unsur ilmu pengetahuan Sosiologi dibagi menjadi :

 Sosilogi bersifat empiris yang berarrinilmu pengetahuan tersebut didasarkan


teehadap observasi terhadap kenyataan dan akal sehat
 Sosiologi bersifat teoritis , ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk
menyusun abtraksi dari hasil hasil observasi
 Sosiologi bersifat kumulatif , teori sosiologi dibentuk atas dasar teori teori yang
sudah ada dalam arti memperbaiki
 Sosiologi bersifat non etis , dipersoalkan bukanlah baik buruknya persoalan tertentu
akan tetapi tujuan nya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis
Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana membedakan sosiologi dengan ilmu
ilmu pengetahuan lainnya yang tergabung pula dalam ilmj ilmu sosial
1. Defienisi sosiologi dan sifat hakikatnya
Adalah sangat sukar untuk merumuskan suatu defenisi yang dapat mengemukakan
keselruhuan pengertiannya , oleh sebab itu defenisi hanya dapat dipakai sebagai suatu
pegangan sementara saja.
Ciri keempat sosiologi adalah sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan
bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkrit
Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian pengertian dan pola pola umum
Sosiologi merupakan ilmu yang empiris dan rasional
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan.
2. Pengertian sosiologi dan olahraga
A.pengertian sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dan proses proses sosial yang
terjadi di dalam nya antar hubungan manusia dengan manusia secara individu maupun
kelompok baik dalam suasana formal maupun material baik statis maupun dinamis
Konsep masyarakat dibatasi oleh unsur unsur seperti sibawah ini :
1. Manusia yang hidup bersama
2. Hidup bersama dalam waktu yang relatif lama
3. Mereka sadar dalam satu kesatuan
4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama yang mampu melahirkan
kebudayaan

B.Pengertian olahraga
Adalah gerak badan yang dilakukan satu orang atau lebih yang merupakan regu atau
rombongan. Tujuan utama olahraga adalah bukan hanya pembangunan fisik saja melainkan
juga membangun mental dan spritual sebagai suatu pranata sosial olahraga mempunyai
hubungan yang erat dan saling berkaitan dengan prsnata pranata sosial dan budaya yang
ada di dalam masyrakat yang bersangkutan.
C. pengertian sosiologi olahraga
Sosiologi merupakan ilmu terapan yaitu kajian sosiologi pada masalah keolahragaan , proses
sosial dalam olahraga menghasilkan karakteristik perilaku dalam bersaing dan kerjasama
dalam membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai , norma dan pranata yanf
sudah melembaga
Untuk meningkatkan kerja sama dalam pertandingan dapat meningkatkan kerja sama antara
atlet satu dengan atlet lain nya dengan mudah dan cepat berinteraksi dengan lingkungan
sekitar.
1. Cakupan sosial dalam dunia olahraga

 Situasi olahraga
 Tipe cakupan olahraga
 Cakupan afektif
 Cakupan kognitif
2. Cakupan psikomotor , yang terbagi dalam :

 Faktor evaluasi
 Faktor potensi
 Faktor aktivitas
BAB II SOSIOLOGI OLAHRAGA SEBAGAI ILMU

1. Sosiologi olahraga sebagai ilmu


2. Mempunyai objek tertentu
3. Menggunakan metode ilmiah tertentu
4. Memiliki sistematika tertentu
Objek material adalah bahan atau masalah yang menjadi sasaran pembahasan atau
peneltian yang bersifat umum dari suatu ilmu pengetahuan misalnya manusia , masyarakat ,
hukum , ekonomi , dan sebagainya . Mengenai metode ilmiah setiap ilmu pengetahuan
harus mengaplikasikan metode metode yang bersifat ilmiah . Loy dan kenyon menemukan
dua kutub orientasi yang berbeda di kalangan ilmuan tersebut dalam menetapkan tujuan
dari sosiologi olahraga yakni :
1. Kelompok yang berorientasi normatif
2. Kelompok yang berorientasi non normatif
Loy sebagai dua orang tokoh dari kelompok non normatif dalam suatu karya tulis
patungan berpendapat bahwa sosiologi olahraga banyak di ilhami oleh sosiologi dan
psikologi sosial , kajian tentang ringkah laku manusia dalan konteks olahraga dapar
diaimpulkan bahwa kelompok berorientasi normatif lebih mementingkan nulai ekstrinsik
dari kegiatan olahraga , sedangkan kaum yang berorientasi non normatif lebih
mementingkan nilai intrinsiknya namun kedua kelompok yersebut telah menunjuk adanya
objek formal dari sosilogi olahraga yang tidak tersentuh oleh ilmu ilmu lainnya Masa depan
sosiologi olahraga Sosiologi olahraga yang masih sangat muda ini usianya sangat potensial
untuk berkembang di masa depan , dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti
kmputer dan metode multi variat dan reduksi data dan di analisis kemajuan dalan disiplin
lainnya pun tidak pula boleh di remehkan akan banyak jalan yang akan terbuka ke arah
peneltian apabila para ilmuan yang berminat dalam sosiologi olahraga mau mendalami teori
teori sosilogi olahraga. Beberapa diantaranya yang disebutkan oleh kenyon dan loy adalah
sebagai berikut :
1. Simulasi komputer
2. Laboratorium situasi permainan
3. Kajian kajian inter disipliner
4. Penhembangan model sosial
5. Kajian lintas nasional dan lintas budaya
6. Teori bermain
7. Makna olahraga dan kegiatan fisik dalam waktu senggang
Perubahan sosial dan sport

BAB III DUNIA OLAHRAGA SEBAGAI SUATU PRANATA SOSIAL


1. Organisasi Olahraga
Organisasi olahraga dewasa ini telah berkembang demikian pesatnya sehingga
cenderung membentuk suatu Pranata di dalam Pranata ini terdapat :

 Keberlanjutan organisasi
 Peran yang terspesialisasi
 Interaksi dinamis dengan penonton
 Tatanan Sport (sports order)

2. Struktur
Dalam tahanan sport terdapat unsur-unsur yang terdiri atas:

 Pemain -baik yang amatir maupun yang professional.


 Coach atau manajer dan para personil pendukung, seperti dokter, trainer, manajer
peralatan, fisikal terapis, masseur dan pelatih fisik.
 Wasit, juri, dan official pertandingan lainnya.
 Program pelatihan untuk para personil tersebut.
 Badan-badan sponsor.
Manajemen – direktur dan staf olahraga sekolah, manajemen tim professional, para
pengurus organisasi induk olahraga, pencari pemain, pengacara, penanam modal,
personil purel, personil stadion atau lapangan.
Badan-badan pengayom (governing bodies)- organisasi olahraga komite olahraga
nasional, organisasi olahraga fungsional (semacam POPSI, PERWOSI, SIWO), badan-
badan keolahragaan pemerintah.
 Kelompok fans atau supporter.
 Kelompok-kelompok lainnya yang terkait dengan atlet.
 Band cheerleaders, organisasi pelayanan teman kencan atlet.
 Asosiasi alumni.

3. Konflik-konflik Kepentingan
Konflik kepentingan yang serius, pertama-tama dapat terjadi antara pemain dan
coach sebagai konsekuensi dari peran masing-masing. Dalam perannya, seorang coach
merasa bahwa atlet asuhannya harus menang agar ia dapat survive.
Yang kedua adalah konflik peran antara Coach dengan manajer. seseorang manajer
merasa bahwa Coach adalah pegawai yang dibayar sedangkan Ia adalah majikan.
Lapangan konflik yang ketiga dapat terjadi antara orang yang berwenang merekrut
pemain Dengan pengurus badan olah raga. Hal merekrut pemain ini bahkan dapat menjadi
tindakan kriminal (penipuan) yaitu ketika pemimpin suatu perguruan tinggi, misalnya
mengambil orang lain yang bukan mahasiswanya untuk memperkuat timnya Dalam suatu
pertandingan antar kampus.
4. Sub-Budaya Olahraga
Otoriter
Otoritarianisme dalam budaya olahraga dapat terlihat dalam hubungan coach
pemain. gejalanya juga kadang-kadang terlihat pada sikap pemilik dan direktur klub
olahraga. Kadang otoriter seorang coach bergantung kepada tiga variabel :
 Tekanan untung menang.
 Kekuatan dari pengaruh otoriter atau demokrasi dalam situasinya.
 Kepribadian seorang Coach.
 Diskriminasi Jantina
Diskriminasi jantina juga nampak dalam larangan pertandingan olahraga antar
perempuan lawan laki-laki. Sebagian orang berpendapat bahwa pertandingan non-
contact sport antara laki-laki dan perempuan tidak masalah kalau dilakukan oleh anak-
anak atau orang dewasa. Tetapi di kalangan anak berusia belasan tahun harus dilarang
karena ego Pemuda harus dilindungi dari trauma kekalahan melawan perempuan.
Dimensi lain adalah pengucilan perempuan dari ikatan laki-laki (male bond).
Menurut antropologi, laki-laki mempunyai kecenderungan genetik untuk membentuk
ikatan kerjasama yang kuat dengan sesama laki-laki dan mengucilkan perempuan.
dalam peraturan yang melarang perempuan olahraga berada di atas nama laki-laki dan
dilarangnya atlet bercampur dengan istri atau pacarnya selama waktu pertandingan itu.
Ada tiga alasan yang sering dipakai orang untuk pelarangan ini :
 Hubungan seks akan menguras kekuatan laki-laki.
 Dijauhkan dari perempuan akan membakar semangat bermusuhan sebelum
bertempur.
 Kehadiran perempuan akan melemahkan ikatan tim.

A. Diskriminasi Ras
Diskriminasi ras dalam sport hanya terjadi di Amerika Serikat. Orang kulit hitam
di Amerika mengalami diskriminasi dalam sport karena adanya upaya pengawetan status
kulit putih sebagaimana halnya yang dialami perempuan terhadap laki-laki dalam dunia
sport di tempat-tempat lain dan di Amerika Serikat sendiri. Karena itu olahragawati kulit
hitam di Amerika mengalami macam pengucilan sekaligus, pertama karena ia
perempuan kedua karena ia ras kulit hitam.
B. Militerisme
Relevansi antara olahraga dengan perang sudah lama dikenal. Kemenangan
perang dari suatu negara banyak disumbang oleh intensitas kegiatan olahraga di
kalangan generasi muda nya.
C. Nasionalisme
Nasionalisme dalam olahraga memakai berbagai macam wajah, Tergantung
situasi titik bagi negara-negara komunitas dan dunia.

5.Keyakinan Dalam Sports


Semua lembaga sosial, termasuk sport, didukung oleh suatu system keyakinan atau
ideologi yang diayakini, dihayati dan dijunjung tinggi olah semua anggota lembaga itu
kevakinan itu tentu saja ada yang benar berdasarkan fakta, ada yang salah, dan ada vang
tidak terbuktikan. Namun apakah benar, salah atau tidak terbuktikan, keyakinan tersebut
diyakini oleh semua anggota.
Edwards (1973) mengidentifikasi 12 butir keyakinan dalam sub budaya sport yang
diterima oleh para pemain, coach,official, fans, dan personil media:
1) Partisipasi dalam sport mengembangkan watak yang baik.
2) Sport mengembangkan nilai kesetiaan.
3) Sport menghidupkan altruism.
4) Sport menghidupkan nilai sosial dan/atau pengendalian diri.
5) Sport mengembangkan “fortitude” (daya tahan atas penderitaan).
6) Sport mempersiapkan atlet untuk kehidupan.
7) Sport memberikan peluang bagi kemajuan individu.
8) Sport membina kebugaran jjasman.
9) port menghidupkan kepiawaian mental (mental alertness).
10) Sport membantu prestasi belajar.
11) Sport mengembangkan ras keagamaan.
12) Sport mengembangkan patriotisme

BAB IV
MEMPERKENALKAN OLAHRAGA KEMASYARAKAT
A. Olahraga dan Politik

Arti sosial dari olahraga dikehidupan Amerika tidaklah parallel, tetapi di Amerika
tidaklah aneh jika dalam kesenangan, keantusiasan , keinginan, dedikasi dan fanatisme,
discbabkan oleh penonton dan partisipasi/peserta olahraga. Dalam beberapa ataupun
keseluruhan ada sama seperti kegiatan olahraga dan untuk mendemonstrasikan.
Menetralisir dari sosial olahraga tidaklah sulit, kebanyakan dari kita mengetahui dari
waktu, uang, encrgy dan emosi yang kita keluarkan untuk olahraga permainan kita lebih
boros, waktu seperti : kita tidak memilih untuk mengetahui terlalu banyak tentang sesuatu
yang berharga milik kita, hal ini adalah perilaku umum dari masyarakat Amerika terhadap
kecintaan mereka dengan olahraga. Orang bisa menjadi budak, daripada terikat dalam latihan
bebas.
Walaupun frekuensi kegiatan, kita dibayangi ketidakyakinan pertentangan, tapi Ikatan
cinta dengan olahraga adalah benar-benar serius, Contohnya : bermilyar-milyar dolar
dibelanjakan bertahuntahun untuk menjadi bagan dari aktifis olahraga hanya melihatnya, dan
mungkin sebanyak itu juga. dalam taruhan olahraga baik legal maupun illegal, dalam acara
olahraga berhubungan dengan hitungan Astronomi. Untuk mempersembahkan sesuatu yang
berhubungan dengan permainan: tidaklah normal jika mendengar seorang menyesal
mengeluarkan jalan lain. yang. lebih besar: dalam olahraga ketika perbandingannya adalah
tempat / area, pekerjaan, pendidikan atau menjaga kesehatan.
B. Olahraga Sebagai Alat Politik

Ketika sosialis nasional dipimpin oleh: adolf hitler yang menjadi penguasa sampai tahun
1933, permainan kadang disebut dengan nazi yang mempunyai persiapan jadwal untuk berli
(Richard mandell, olyimpiade naz, New york: Macmlan 1970). Hilter telah menyediakan
tempat untuk pertandingan itu, tapi desakan dari propaganda mentrinya telah menggodanya
untuk menggunakan mereka untuk tujuan propaganda.
Melaporkan tentang perkembangan ke alamiah Berlin dan tempat Olimpiade yang
mengesankan. Perhitungan medali emas, perka, perunggu, kesaksian memihak kepada atlet
Jerman dengan susunan olahraga mereka. tapi pemenang sesungguhnya adalah peraih 4
(empat)emas orang kulit hitam Amerika dengan nama Yesse owens.
C. Olympiade 1905

Beberapa figur politik meluruskan mereka dengan olahraga dan iming-iming yang bagus
karena orang rata-rata biasa mudah mengidentifikasikan dengan menarik dari perang yang
mengambil tempat lokal ataupun tingkat normal, politikus menemukan ini dan digunakan
pemerintah untuk membuat perbandingan berulang-ulang. Di antara kehidupan politik
kehidupan olahraga sebaiknya mengubah (memulai) pendidikan olahraga contoh: melalui
jalan tengah pada tahun 1905 di Musim sepakbola, Dia mengancam untuk menghapus
permainan ini jika terjadi lagi. tanpa perubahan adalah aspek utama/tepat, pengaruhnya juga
besar dalam susunan asosiasi atlet perguruan tinggi, pelapor dari asosiasi atlet perguruan
tinggi nasional.
D. Olympiade 1972

Olimpiade modern memperbanyak kemerosotan mereka selama permainan Munick


(1972) ini adalah politik pengetahuan. di hari ke-10 Olimpiade 1972, 8 teroris Arab
membunuh sekaligus dari orang Arab itu. sementara itu atlet dari Mesir dan Syria dikeluarkan
akan dipulangkan, sesaat kemudian karena ditakutkan mereka akan membalas dendam.
E. Olympiade 1976

Seperti kebanyakan Olimpiade 1976, permainan negara bagian Amerika disebabkan oleh
pertentangan politik, Taiwan telah dikeluarkan karena komite internasional Olimpiade hanya
mengakui yang dari Cina. tetapi 20 s/d30 kesatuan afrika hitam menolak untuk berpartisipasi
karena New Zealand mengirimkan sebuah tim rugby untuk bermain di Afrika Utara yang
apptice diskriminasi yang kaku memisahkan sistem operasi pemerintahan tertinggi disana.
orang kulit hitam afrika tidak memanfaatkan peristiwa olahraga ini dan meregristasi proses
mereka yang menarik dari kontes.
F. Diplomasi Ping Pong
Contoh akhir dari penggunaan olahraga sebagai alat politik yang menyangkut perbaikan
hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan China tahun 1971. pertandingan pingpong
ini bermula dari tim permainan Tenis Amerika Serikat melawan dan mengadakan kompetisi
dengan orang Cina untuk periode sekitar 29 tahun. kompetisi internasional lewat tenis meja
merupakan katlisator atau perekat kehidupan kembali negosiasi politik di antara dua Negara.
G. Olahraga sebagai suatu konsep

Konsep adalah susunan yang mendasar dari ilmu pengetahuan dan komunikasi sehari –
hari/ konsep mungkin anggapan sebagai kata/symbol yang mewakili suatau benda.
H. Apakah olahraga itu?

Olahraga merupakan simbol sosial, dan salah satu cara untuk memahami konsep.
olahraga dipandang dari kegiatan penonton, khususnya diasosiasikan dengan sepak bola
(73%), baseball (67%), bola basket (43%) sedangkan sebagian respon bersifat konvensional.
kegiatan-kegiatan seperti sex, film, pekerjaan, perkayuan, pertukangan dan relaksi juga
Sebutkan.
I. Jenis – jenis yang ideal

Dengan mengakui adanya kekacauan konsep seputar olahraga dan gagasan-gagasan yang
dihubungkan dengan olahraga, kiranya perlu untuk paling tidak secara umum membuat
perbedaan di antara 3 konsep yang saling berhubungan yaitu: permainan, pertandingan,
olahraga
Ahli Sosiologi merupakan orang-orang profesional yang mempelajari kehidupan sosial
dengan cara ilmiah. para ahli sosiologi memfokuskan pada tiga kegiatan utama yaitu:
pengajaran, rejet dan kebijaksanaan administrasi
para ahli sosiologi sering dijumpai lembaga-lembaga pengajaran yang lebih tinggi
meskipun pekerjaan bersifat non akademis terus meningkat menjadi pilihan utama bagi
mereka secara formal dilatih dalam bidang ilmu sosiologi.
J. Perpaduan antara sosiologi dan olahraga

Sosiologi olahraga melambangkan suatu penerapan dari berbagai konsep sosiologis,


khususnya terhadap susunan sosial dalam proses sosial dalam proses sosial sampai pada sifat
institusional olahraga.
K. Ahli sosiologi olahraga

Menggunakan definisi Edward yang terdahulu hal-hal terpenting dalam olahraga


sosiologis melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:
 Hal ini ditandai dengan relativisme pola-pola tetap dari organisasi sosial
 hal ini terjadi dalam suatu organisasi formal dalam tim liga divisi pelatih komisioner
sponsor perekrutan resmi dan pergantian personil
 menekankan pada keahlian fisik.
L. Susunan yang bersifat fungsional
Sosialisasi olahraga menekankan pada fungsional olahraga baik secara sosial maupun
individu menurut Dahrendorf para ahli teori fungsional menganggap:
 Setiap masyarakat merupakan unsur konfigurasi yang secara relatif berjalan terus-
menerus
 setiap masyarakat merupakan unsur konfigurasi yang terintegrasi dengan baik
 setiap elemen di dalam masyarakat memberikan kontribusi terhadap fungsi-fungsinya
 setiap masyarakat menempatkan pada kesempatan para anggota-anggotanya
M. pertandingan

Pertandingan dapat dibedakan dengan permainan. pertandingan merupakan hal yang tak
bisa dipisahkan dengan berbagai tujuan bagi keikutsertaan yang berasal dari luar
pertandingan itu sendiri orang mungkin berpartisipasi untuk memproses tujuan akhir seperti
prestasi pengakuan dan status lagipula pertandingan dipatuhi oleh pemain.
N. Sport / olahraga

Menurut asal-usul katanya olahraga berasal dari bahasa Latin "desperato"yang berarti
mempengaruhi dengan demikian hal ini menyarankan adanya rekreasi yang diperoleh
pemenuhan waktu luang. olahraga untuk beberapa peserta mengandung arti yang sangat
bertentangan dengan arti kata menurut artinya faktor yang harus dipertimbangkan dalam
mendefinisikan olahraga.

BAB V
OLAHRAGA DALAM ILMU SOSIAL/TINGKAH LAKU

Olahraga dan sifat sifatnya

Banyak disiplin ilmu seperti sosialisasi psikologis ekonomi antropologi dan pendidikan
olahraga antara lain telah memberikan sumbangan pengetahuan mengenai olahraga di dalam
kehidupan masyarakat.
Teori pertentangan

Sejak pertengahan 1960 and teori fungsional kurang begitu berpengaruh dan terkenal
teori konflik menukarkan pada kekuatan sosial yang menciptakan ketidakstabilan kekacauan
disorganisasi dan konflik menurut dahrendorf teori konflik didasarkan atas pemikiran sebagai
berikut :
a) Setiap masyarakat dihadapkan pada perubahan sewaktu-waktu perubahan sosial
terjadi kapan saja
b) setiap masyarakat mengalami pertentangan sosial setiap saat pertentangan sosial
terjadi setiap saat
c) Setiap unsur yang ada di dalam masyarakat memberikan kontribusi terhadap adanya
perubahan
d) setiap masyarakat mendapatkan tekanan dari beberapa anggota yang lain
Organisasi sosial dan olahraga

Seorang ahli sosial berusaha dengan keras mengomentari dua dasar fakta bahwa:
 Manusia itu merupakan bintang yang mempunyai sifat-sifat sosial
 tingkah laku manusia mempunyai sifat yang berulang-ulang dan berlaku pernyataan
seperti ini merupakan alat vital yang harus diterangkan dan dipahami.
menurut baru dan Scott pengaruh kondisi kondisi sosial dapat dibagi dalam dua kategori:
 pola hubungan sosial dalam kelompok dimana individu-individu dilibatkan hal ini
dinamakan tatanan sosial.
 Saling berbagi pandangan kepercayaan, perspektif antar anggota sosial dan sebaliknya
cetakan biru bagi tingkah tingkah laku mereka, misalnya budaya.
Organisasi olahraga sebagai asosiasi

Kata asosiasi mempunyai kesamaan arti dengan organisasi resmi. kita menggunakan kata
asosiasi daripada organisasi untuk membatasi kerancuan dengan konsep sosiologi dan
organisasi sosial. kata organisasi lebih luas untuk masalah yang didiskusikan dalam hal ini.
marilah kita mendemonstrasikan bagaimana olahraga itu bisa dipahami dari segi perspektif.
formasi Liga nasional di tahun 1876 pemain baseball pindah dari tim ke tim tergantung pada
di mana mereka mendapatkan upah paling besar, keberhasilan dan pertumbuhan olahraga
menimbulkan masalah-masalah yang menaburkan bibit perubahan organisasi.
Olahraga sebagai institusi sosial

Demikian kelangsungan syarat-syarat organisasi manusia operasi fungsi-fungsi


kemasyarakatan tertentu yang bersifat vital juga mempunyai tugas dan kegiatan yang harus
dipertunjukkan Apabila mereka ada dan tumbuh dengan subur. pilihan hidup dalam
masyarakat dihasilkan oleh suatu institusi pola kebudayaan dari pusat kebutuhan suatu
individu atau masyarakat adalah:
 Perkawinan dan keluarga
 Pemerintahan
 Pendidikan
 Agama
 Ekonomi
Posisi, Aturan, Norma, Role Set, Role Strain

Untuk memahami tempat perseorangan dalam suatu lembaga sosial. Dua konsep ilmu
sosial yang menjadi landasan penting adalah Posisi yang biasa disebut status sosial dan
Aturan sosial
Status adalah salah satu hal yang ada dalam masyarakat luas. Harapan masyarakat luas
atau sebagian masyarakat adalah mempunyai status sosial yang benar – benar sesuai
dengan tugasnya. Status sosial memiliki kepentingan sendiri – sendiri dengan kategori
dari masing – masing orang.

BAB VI. KEBUDAYAAN DAN NILAI-NILAI

1. Nilai
Nilai-nilai merpakan konsep-konsep dari suatu hal yang diinginkan. Nilai-nilai merupakan
asumsi-asumsi mendasar, dengan asumsi-asumsi tersebut ujuan-tujuan individu osial dipilih.
Salah satu terna penting yang muncul dari sosiologi literature (OR) adalah bahva OR bisa
dipandang scbagai mikrosmos kehidupan masyarakat yang lcbih luas. Nixon mcnulis orang
bisa mengintrepetasikan introduksi OR lari aturan: yang minimum, permainan masa dan the
forward pass sebagai respon terhadap kebutuhan penonton Amcrika yang menginginkan
hiburan yang konstan dan aksi yang nyata. Area OR akan mengakorodasikan dirinya dan
kebudayaannya pada aturan-aturan dan tema-tcma yang telah terbentuk di kebudayaan
masyarakat yang lebih luas. Kcbudayaan OR dan proses sosialisasi OR menghasilkan
kesamaan-kesamaan penting pola-pola-budaya dan sosialisasi dalam konteks sosial yang
lebih luas memiliki fungsi ulama dalam disseminating dan menekankan nilai-nilai yang
mengalur lingkah laku dan tujuan-tujuan scrta menentukan solusi-solusi bagi masalah-
masalah di lingkungan kehidupan sekuler. Nilai-nilai Integrasi Sosial dan Kontrol Sosial Agar
masyarakat berfungsi dengan cfektif masyarakat perlu mengint massa ~dan menyediakan~
control sosial. OR juga iclah digunakan untuk meningkatkan rol sosial di negara-ncgara
sosialitas dan komunis, OR digunakan scbagai hal sial dimana minat akti vitas dn kesen
angan dicapai melalui tujuan-tujuan yang di negara. Dua lingkah laku muncul dalam
penerapan OR di tingkat intemasional
1. Negara-ncgara sosialis dn komnunis menggunakan OR sebagai all control sosial
terhadap tujuan -tujuan partai politik
2.Negara-negara Barat secara historis memiliki pemahaman yang sedikit naif
mengenal implikasi sosial politik OR.

2. Nilai-Nilai Or
Hany Edvards mcugtlompokkan nilai-nilai sosial sosiai OR dalam Dominant American Sport
Crced. Mclalui analisis ia membagi tema-tema lerscbut menjadi gujuh. kategori dasar yang
mereNicksikan orientasi nilai-nilai dominan OR.
A. Pembentukan Karakier

 Disiplin
 Kompetisi
 Kebugaran Fisik
 Keschatan Mental
 Keberagaman
 Nasionalisme
3. Olahraga Dan Penyimpangan Sosial
Tujuan dari sosialisi adalah untuk menghasilkan pembentukan sccara individu yang ada dari
aluran atau norma sosial. Ciri positif penyimpangan di bidang olahraga adalah pembaharuan
ponymos "Fosbury Flop" yang mana seorang peloncat tinggi melintasi palang Belakang
dengan kepala ke bawah dan mendarat dengan punggung scperti yang akar-akar dari
penyimpangan dapat secara individu atau secara sosial ata pertimbangan kejadian-kcjadian
penyimpangan berikut di bidang olahraga. Perdcbatan-baru-baru ini mengenai seks wanita
di persaingan intemasional adalah kejadian utama. Pada tahun 1968 wanita Olimpide yang
punya test menunjukkan scdikit dari 10 sel per 100 dibentuk dri persaingan. Di olimpiade
Montreal tahun i976 scorang pemain. anggar Rusia .yang diketahui berbakat memasang
eplenya. Kota Guctemala pup gemar sepak bola lokal guetemala marah setelah klub mereka
kalah dengan tim tcntar. dsto torceom' melucuti senjata Cpl Sebastian Espinosa Doping.

BAB VII. OLAHRAGA DAN TINGKATAN SOSIAL

I. Interaksi Sosial Olahraga


Olahraga merupakan aktivitas sosial, sama halnya dengan aktivitas lain dalam proses sosial
yang menycbabkan terjadi interaksi antara satu individu dengan individu yang lainnya serta
dengan lingkungan dimana individu berada. Dalam interaksi sosial yang terjalin dengan
tcrtatur dantersusun, maka sctiap orang mcmpunyai situasi tertentu yang menycbabkan
terjadinya penbahan pada 'Ihal apa" yang harus dicmban dan dikerkannya. Dalam kasus
olahraga pun, interaksi yang tejadi di antara parisipannya melahirkan Tingkatan tingkatan
tertentu atau stratifikasi sosial scbagai sistem lapisan masyarakat.
D. Pariwisata Olahraga (Sport Tourism)
Pariwisata untuk olahraga (Sport tourisin) Spillanc (1987) dapat bibagi rcnjadi dua
1. Big sport event yaitu peristiwa-petistiva olahraga besar seperti Olympic games,
kejuaran ski dunia, kejuaraan tinju dunia dan olahraga lainnya.
2. Sporting tourism of the practicioners yaitu peristiva olahraga bagi mercka yang
ingin berlath dan mempraktekkan scndiri scperti pendaki gunung, olahraga naik
kuda, berbur, memancing, dan lain-lain.
Olch scbab itu,- olahraga parivisata saat ini mendapal perhiatian besar bai dari pihak
pcmcrintah swasta, indust ri olahraga, industr pari visata, akademi maupun masyrarakat
luas.

BAB VIII. WANITA DALAM DUNIA OLAHRAGA


I. Wanita
Kelcrlibatan wanita jaman sckarang dalam olahraga bukan hal yang baru. Menurut
scjaranya, wanita sudah menjadi penonton dan peserta. Kegiatan mereka sekarang bcrkisar
dari rekrcasi sederhana di masa lampau: menjadi pendidikan serius, Interasioan! din
kompetisi professional, bukan hanya itu, peraturan tentang jenis kelamin yang diharapkan
selama bertahun-tahun telah terbukti sebagai hanbatan-hambatan hasil untuk mewujudkan
secara penuh polensi olahraga mereka. Meskipun peraturan-peraturan wanita dalam
olahraga sckarang tidak berpedoman. Scbagian besar kegiatan secara harafiah.
Ketidakadilan tcrhadap sikap atau memihak sebagian pihak dan individu berdasarkan jenis
kclamin masih berlangsung dan tctap. Pada bagian ini kita akan mengusut munculnya
Peraturan terhadap wanita dalam olahraga di jaman Yunani kuno sampai sekarang.
Pcriode Medieval ( 400-1500 M) juga membantu membentuk sikap para wanita. Pada akhir
abad Ig olahraga bisa diterima dengan usaha keras bagi wanita pemberani yang ikut serta
dimasa iln olahraganya yaitu ski es dan Gousting, tapi ini hanya schentar bagainanapun seak
masa akhir medievel, kembali membuat perubahhan atas perinan Masa Chilvary merubawa
wanita kembali kebelakang dinana mer dikasilani, diindungi. Thomas Aquinas memberikan
pandangannya bahwa wanita adalah kepada laki-laki untuk bergantung karena
kclemahannya secar ล alumni maupun tubuhnya. Wanila menjadi subyck menurut
hukumalan, tctapi perbudakan tidsk seperti itu. Pada akhir abad 16, satu olahraga wanita
yang ditcrima hanya olch kaum ningrat, dan kcmiudian hanya dijinkan kcgiatan seperti Bulu
tangkis, menunggang kuda dan menari ini verlanjut untuk mempertahankan kckuasaan
sampai cra masuknya lahraga ditengah 1800 M.
2 Olahraga Scbagai Kelainan untuk Wanita
Jan Tclshin, ponulis tcrkcmuka dalam aspek sosial terhadap olahrags, menggunakan kata "
kcanehan sosial" dalam menggambarkan peranan wanila dalam olahraga, olahraga
sclagaimana@ tcrlihat, tcnwujud sebagai wujud kcjantaman, wanita dalam pandangan
uradisional, Lidak-punya tcmpat dalam olahraga. Kclihatannya pemotongan di sckeliling
pcranan wanita dalan olabraga terlihat unik, anak laki-laki nuuda yang pergi secara letap
bcrolahraga mcngatakan bathuya hal ini bagus untuk dirinya, olahaga adalah scbagian dan
tidak terpisahkan dari masyarakai dan gambaran dirinya ketika kulit hiam mulai menesuki
angk ing olahraga profesional, mercka melawan dengan berbagai untuk deskriminasi
Peranan Iradisional wanita dalan olahraga adalah bukan karena pesaing agaknys wanita iclal
dipaksa kcluar dari lintasan untuk mengisi berbagai macam peranna yang pengaruhi dan
mendukung, hubungan ini diharapkan olch percmpuan, walaupun bukan yang penting,
orang-orang hanya melihat perkembangan. ter banu dari Checle didorng hanya olch
kckaguman lerhadap cheleaders kelihatannya scluruh liga telah mcmbuat pasukan
chccicaders yang penampilannya tidak hanya ceria tetapi juga rambut sutra yang memang
panjang memakai bju pendek dan rok yang sangat pendck, mungkin ini.sepak bola salah
satu dari olahaga.
3. Cidera Atler Wanita Berlainan
Atlel wanita biasanya berusaha menjaga keutuhan kepalanya lebih baik dari pada atlct pria,
telapi mempunyai kccenderungan cedera pada lutut dan menderula ancmia, kata shli-ahli di
Universitas Minncsota. Satu abad yang lalu, para dokter memperingatkan para wanita
terhadap beberapa jcnis olahraga bcrat. Roger Hallin, dokrer tim atlclik wanita Universitas
Minnesota mengatakan tidak ada hal yang perlu diakulkan pada tubuh scorang arler wanita,
kclihatannya saja berbeda. Sclama beberapa tahun para dokter mengabaikan dugaan-
bahwa scbuah benluran kcras di dada wanita bisa mcnycbabkan kanker. Dalam scbuah
wawancara, Harlin mengatakan dia mclihat bahwa cidera Icher dan kepala pada atlct wanita
Icbih sedikit daripada allct pria. Dia menyatakan cedera lutut merupakan hal yang biasa
terjadi di amtara atlet wanita dikarenakan lebamya tulang panggul wanita akibat sudut
miring tulang paha.

BAB IX
OLAHRAGA DAN KELOMPOK KECIL
Pengertian Olahraga
Olahraga adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu atau lebih yang merupakan regu
atau rombongan, olahraga juga merupakan suatu bentuk bermain kompetitif.
Pengertian Kelompok Kecil
Kelompok kecil adalah suatu organisasi atau perkumpulan banyak orang untuk
menyampaikan pikiran dan tindakan dimana kedua hal tersebut akan memberikan
keuntungan yang adil bagi seluruh elemen yang terdapat didalamnya.
Kelompok Kesar dan Kecil
Kelompok besar merupakan perkumpulan orang yang elit di mana kebutuhan
kelompok tersebut dapat dipenuhi mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap sehingga
mudah dalam melakukan kegiatan olahraga.
Kelompok kecil ini terbentuk karena adanya sifat malas, cara mengikuti rapat apabila
ada pertemuan kelompok, walaupun itu paling hanya duduk dan melamun. sehingga orang
seperti ini apabila di saat tidak mengikuti rapat akan terlupakan atau tidak ada yang peduli
disaat dia tidak datang. Maka akan timbul maka akan timbul rasa ingin memisahkan diri dari
kelompok tersebut dan membuat kelompok baru.
Hubungan Olahraga dan Kelompok Kecil
Olahraga juga ada hubungannya dengan kelompok kecil olahraga dalam kelompok kecil juga
perlu dilakukan akan tetapi olahraga dalam kelompok kecil mungkin agak sulit dilakukan
karena kurangnya sarana yang dimiliki sehingga olahraga yang dilakukan hanya sekedar saja.
Terbentuknya kelompok kecil dalam sebuah organisasi adalah hal yang wajar karena sifat
manusia yang selalu ingin berkumpul dengan orang-orang yang sepahaman dengan dirinya,
namun kita juga harus bisa memaksimalkan potensi dari seluruh anggota kelompok
sehingga tidak ada lagi nantinya anggota yang hanya numpang artinya aktif dalam mengikuti
rapat kelompok.
Kelompok-kelompok Kecil yang Terbentuknya Dalam Sebuah Kelompok Besar
1. Kelompok eksekutif, kelompok ini biasanya diisi oleh orang-orang yang mempunyai
kelebihan dalam dirinya dari segi materi, fisik, talenta, maupun kepribadian yang unik.
2. Kelompok etnis atau periang,kelompok ini tidak memiliki karisma yang bagus sebagai
pemimpin mereka hanya senang tampil di depan dan merebut perhatian publik.
3. Kelompok sholeh dan jaim, kelompok ini mempunyai kelebihan dalam pengetahuan
agama mereka biasa pendiam namun sekali mereka bicarakan dihargai oleh orang lain.
4. Kelompok oposisi,kelompok ini berisi orang-orang aktif dan pandai berbicara serta pintar
dan mereka tipe orang yang susah disuruh dan dengan pengetahuan mereka yang tinggi
mereka dapat mengubah pemikiran banyak anggota lain.
5. Kelompok terbuang atau tak penting,kelompok ini sama sekali kumpulan orang-orang
yang tidak berminat mengikuti organisasi. Mereka sering duduk melamun, bolos rapat atau
kau kerja lainnya. Kehadiran mereka pun merupakan sesuatu yang tidak penting.
Sifat Komunikasi Kelompok Kecil
1. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka,interaksi yang melibatkan hal berbicara dan
mendengar dalam lingkungan yang umum.
2. Kelompok memiliki sedikit partisipan,yaitu kelompok yang terdapat bermacam-macam
opini mengenai pengambilan keputusan dan apabila keanggotaan suatu kelompok besar
maka terdapat semua fungsi yang berorientasi dalam penyelesaian tugas.
3. Kelompok bekerja di bawah arahan seorang pemimpin,kelompok-kelompok kerja dapat
berfungsi melalui kepemimpinan yang ditunjuk hal ini penting adalah tindakan pimpinan
dapat membentuk kelompok-kelompok dalam mencapai tujuannya.
4. Kelompok membagi tujuan dan sasaran bersama, untuk menjadi sebuah kelompok para
anggota harus membagi tujuan bersama.untuk menjadi sebuah tim yang efektif sebuah
kelompok harus memiliki identitas bersama yang tujuan oleh ditunjukkan oleh cita-cita atau
tujuan bersama.
5. Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu dengan yang lain, anggota harus terbuka
terhadap kegiatan pengaruh bersama setiap orang dalam kelompok itu harus ikut serta
dalam kegiatan mempengaruhi dan dipengaruhi.
BAB X
OLAHRAGA, EKONOMI DAN POLITIK
Hubungan Olahraga dan Politik
Olahraga bukan hanya sekadar aktivitas melatih tubuh seseorang agar lentur dan sehat,
tetapi bisa menjadi alat diplomatis dua negara. Atau hal yang harus didorong dari dunia
olahraga ke dunia lain terutama dunia politik adalah aspek sportivitas. olahraga bisa
mencairkan ketegangan politik karena nilai-nilai sportivitas yang terkandung bisa menjadi
jembatan ajang pertukaran budaya dan menciptakan pengertian antara 2 negara yang
terlibat ketegangan.
Hubungan Olahraga dan Ekonomi
Olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan bagi kesehatan tubuh dan jasmani kita.
Namun dibalik manfaat tersebut, olahraga mempunyai peluang bisnis yang menguntungkan.
Apabila jika melihat minat atau antusiasme masyarakat internasional terhadap kompetisi
olahraga tingkat nasional maupun internasional khususnya pada cabang sepakbola sudah
sangat tinggi. Untuk melakukan pembinaan olahraga membutuhkan dana yang tidak sedikit,
itu adalah fakta yang tidak dipungkiri titik ketika suatu negara atau daerah
menyelenggarakan sebuah event olahraga mendapatkan tumbuhnya ekonomi dan
mendatangkan keuntungan langsung seperti Olimpiade Los Angeles 1984 nyatanya panitia
mendapatkan keuntungan yang sangat besar titik dari pernyataan diatas memberikan bukti
bahwa olahraga apabila dikelola secara profesional akan mendatangkan untung dari segi
ekonomi.
BAB XI
OLAHRAGA DAN MASS MEDIA
Mass Media
Secara sosiologi, perkembangan dari mass media atau press, radio dan televisi
mempunyai dasar kebudayaan yang populer.kebudayaan yang populer itu termasuk
standarisasi dari barang-barang material, seni gaya hidup ide-ide citarasa gaya pakaian, dan
nilai. Ini merupakan produk sederhana dari mass media. olahraga yang akan kita lakukan
menjadi elemen yang paling tampak dan berpengaruh di dalam budaya umum.
Salah satu faktor yang menentukan perbedaan adalah olahraga yang tepat melalui
press. Pada waktu yang sama perkumpulan olahraga yang pertama dimulai dan dibangun.
Hubungan antara olahraga dan meja tersebut diharapkan cepat terjalin karena olahraga
menjadi alat promosi dalam penjualan.
Kebudayaan populer dan penggemar olahraga
A. Konsumen Olahraga
1. Konsumen langsung, konsumen langsung adalah seseorang yang menonton kegiatan
olahraga secara langsung pergi ke lintasan lari, lapangan sepak bola hijau, dll.
2. Konsumen tidak langsung,konsumen tidak langsung mengetahui kegiatan olahraga
melalui media massa dari TV, radio, buku atau majalah dan koran.
B. Ekonomi Berpengaruh Pada TV dan Olahraga
Aspek ekonomi dari TV dan olahraga mungkin sangat penting dan dibutuhkan untuk
saling pengertian. Media massa melalui produknya dan dari teknologi industri dan kemudian
di transmisi ke dalam bentuk pesan untuk sampai pada pembaca. Istilah yang biasa
digunakan dalam aktivitas dari siaran radio, siaran TV press, dan melalui layar lebar.
Perkembangan dari mass media berdasar pada penentuan dari popules or mass culture.

BUKU PEMBANDING

Ringkasan Buku Pembanding

Buku ini merupakan kado ulang tahun putri ketiga penulis.Buku yang ditulis oleh
Nanang Martono adalah buku pertama di Indonesia yang membahas mengenai masalah
kekerasan simbolik dalam dunia pendidikan. Permasalahan tersebut pertama kali diangkat
kedalam pemikiran pendidikan (dan sosiologi) oleh seorang sosiolog dari Prancis,Pierre
Bourdieu, dalam bukunya yang berjudul “Distinction” (1994).
Kekerasan merupakan salah satu istilah yang tidak asing di telinga kita dan ketika kita
mendengar kata kekerasan, sebagian besar di antara kita akan mengarahkannya pada sebuah
peristiwa yang mengerikan, menyakitkan, atau bahkan mematikan . Kekerasan atau bullying
disekolah, sering dilegitimasi dengan alasan “meneggakkan disiplin” dikalangan siswa atau
mahasiswa. Oleh karena itu, kekerasan dapat dikatakan telah menjadi sebuah budaya yang
seolah-olah dilegalkan.
Perspektif dalam sosiologi, perspektif ibarat kendala dalam sebuah rumah, melalui jendela
kita dapat melihat objek yang berada di luar rumah. Perspektif merupakan sebuah cara
pandang seseorang mengenai dunia sosial di sekitarnya atau dapat juga disebut sebagai sudut
pandang (point of view). Perspektif dalam sosiologi meliputi beberapa cara yang pertama,
perspektif yang bersifat fungsional yaitu masyarakat sebagai sebuah sistem organik
( makhluk hidup). Konsep penting dalam perspektif ini adalah struktur dan fungsi, yang
menunjuk pada dua atau lebih bagian atau komponen yang berbeda dan terpisah, akan tetapi
berhubungan satu sama lain. Kedua, perspektif konflik, perspektif ini melihat lembaga
pendidikan memiliki fungsi negatif. Mereka beranggapan masyarakat memiliki kemampuan
khusus dan terbatas, kemampuan untuk mendapatkan hasil sesuatu pun berbeda-beda.
Bab tiga, riwayat Bourdieu. Pierre-felix Bourdieu lahir di desa denguin di selatan Prancis
pada 1 Agustus 1930. Bourdieu belajar filsafat bersama Louis Althusser di paris. Setelah
lulus ia bekerja sebagai guru Lycee di Moulins dari 1955 sampai 1958. Dialah seorang
sosiolog yang mencurahkan perhatian yang sangat besar pada masalah pendidikan, yang
dikaitkan dengan masalah kelas dan budaya, yang kemudian menyebabkan terjadinya
reproduksi sosial. Beberapa konsep dasar Bourdieu yang pertama, Modal yaitu sebuah hasil
yang terakumulasi. Bourdieu menyatakan istilah Modal sosial, Modal budaya dan Modal
simbolik. Kedua Kelas, menurut Bourdieu kelas merupakan kumpulan agen atau aktor yang
menduduki posisi-posisi serupa dan ditempatkan dalam kondisi serupa serta ditundukkan atau
diarahkan pada pengondisian yang serupa. Ketiga Kekerasan dan Kekuasaan, menurut
Bourdieu kekerasan berada dalam lingkup kekuasaan. Hal tersebut berarti kekerasan
merupakan pangkal atau hasil sebuah praktik kekuasaan. Ketika sebuah kelas mendominasi
kelas yang lain, maka di dalam proses dominasi tersebut akan menghasilkan sebuah
kekerasan. Mekanisme kekerasan seperti inilah yang kemudian disebut sebagai Kekerasan
Simbolik.
Bab empat dan lima, Kekerasan Simbolik dalam kalimat, bahasa merupakan salah satu alat
yang digunakan kelas dominan untuk menjalankan mekanisme kekerasan simbolik.
Kekerasan melalui gambar, Bourdieu melihat adanya kesenjangan antara kelas atas dan kelas
bawah yang dapat kita lihat di cover dan ilustrasi buku.
Bab enam,Dominan kelas, siswa kelas bawah dipaksa untuk mempelajari berbagai kebiasaan
kelas atas, mereka diajak untuk melihat kebiasaan orang-orang kaya setiap hari, setiap saat.
Namun sisi lain kelas atas tidak pernah melakukan hal sebaliknya. Secara tidak sadar kelas
bawah hanya menjadi objek, korban penindasan kelas secara simbolis. Sering kali mereka
sebenarnya hanya menjadi bahan olokan dan ejekan dan menjadi objek belas kasihan kelas
dominan (kelas atas).
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

BUKU BUKU UTAMA

Kelebihan

 Buku ini menjelaskan secara terperinci sehingga mudah dipahami


 Penggunaan kata yang baik dan mudah di mengerti
Cover menarik yang membuat pembaca tertarik untuk membaca

Kekurangan

 Tidak memiliki rangkuman


 Tidak dilengkapi gambar sehingga pembaca mudah bosan saat membacanya
 Beberapa pembahasan menggunakan bahasa asing yang tidak diterjemahkan

BUKU PEMBANDING
Kelebihan
 Buku ini isinya sangat bagus, masalah yang ditampilkan merupakan masalah yang
sederhana namun, sering terlewatkan oleh orang lain. Penyampaian buku ini juga di
sampaikan secara gamblang, dalam setiap pembahasan masalah ditampilkan dengan
skema atau gambar yang dapat memudah kan pembaca memahami maksud dari
tulisan tersebut.
Kekurangan
 Jika dari isi buku ini ada beberapa kata yang sulit untuk kita ketahui. Karena, saya
rasa kata-kata tersebut jarang terdengar ditelinga kita. Namun untuk lainnya sudah
sangat bagus.
BAB IV
SARAN DAN KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dalam buku ini di ketahui sosiologi adalah suatu ilmu sosial dan bukan merupan
ilmu ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahun kerohanian.

Olahraga adalah segala aktivitas fisik yang dilakukan untuk kesehatan, bela diri,
maupun kompetisi, baik oleh perorangan maupun berkelompok.Artikel olahraga yang
membahas beragam jenis maupun berita seputar olahraga selalu terbit setiap hari di beragam
media.Artikel-artikel tersebut pada umumnya membahas berita terbaru tentang seorang atlet
maupun klub (tim) olahraga.

B. Saran
Dari CBR ini penulis mengharapkan:
 Pembaca mau membaca dan memahami materi yang disajikan
 Pembaca berkenan memberikan kritik yang membangun tentang hal-hal yang kurang
tepat.
 Pembaca dapat menyempatkan waktunya untuk mendiskusikan materi ini.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Tim Dosen FIK UNIMED. 2020. Sosiologi Olahraga.Medan:Fakultas Ilmu Keolahragaan


Universitas Negeri Meda

Hj. Safarina HD. 2019. Sosiologi pendidikan Abdullah idi: Individu, Masyarakat, dan
Pendidikan.Depok: Rajawali Pers.

Martono,Nanang. 2017. Kekerasan Simbolik di Sekolah Sebuah Ide Sosiologi Pendidikan


Pierre Bourdie. Jakarta : RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai