Anda di halaman 1dari 5

Sifat Fisika Unsur

1. Muatan inti efektif

Muatan inti efektif atau muatan nuklir efektif adalah muatan positif bersih yang dialami oleh sebuah
elektron dalam atom polielektronik. Digunakan istilah "efektif" karena efek pemerisaian elektron
bermuatan negatif mencegah elektron pada orbital yang lebih tinggi dipengaruhi oleh muatan inti atom
karena efek tolakan elektron lapisan dalam. Muatan inti efektif yang dialami oleh elektron pada kulit
terluar juga disebut sebagai muatan pokok (bahasa Inggris: core charge). Kekuatan muatan inti
memungkinkan untuk ditentukan melalui bilangan oksidasi atom.

2. Energi Ionisasi

Energi ionisasi (IE) adalah energi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dari tiap mol spesies
dalam keadaan gas. Energi untuk mengeluarkan satu elektron pertama (dari atom netralnya) disebut
sebagai energi ionisasi pertama dan untuk mengeluarkan satu elektron ke dua disebut energi ionisasi
kedua, dan begitu seterusnya untuk pengeluaran satu elektron berikutnya. Mudah dipahami bahwa
mengeluarkan satu elektron pertama dari atom netralnya akan lebih mudah daripada mengeluarkan
satu elektron kedua dan seterusnya dari kation yang bersangkutan karena pengaruh muatan inti
menjadi semakin lebih efektif terhadap elektron yang semakin berkurang jumlahnya.

Betapapun lemahnya, pasti ada interaksi ikatan antara elektron valensi dengan inti atom, sehingga
untuk mengeluarkan selalu diperlukan energi ; dengan demikian, energi ionisasi selalu berharga positif.
Energi ionisasi ini dapat ditentukan secara eksperimen dengan menempatkan spesies gas di dalam
tabung. Kemudian tegangan (voltase) dalam tabung dinaikkan secara perlahan, praktis tidak ada arus
listrik sampai dengan harga voltase tertentu pada saat sebuah elektron dilepas oleh spesies yang
bersangkutan. Harga voltase pada saat mulai terjadinya arus listrik inilah yang didefinisikan sebagai
energi ionisasi; oleh karena itu, energi ionisasi biasanya dinyatakan dalam satuan SI, elektron volt, eV (1
eV = 1,60 × 10–19 J = 96,485 kJ.mol–1, dan sering pula disebut sebagai potensial ionisasi.

Dengan batasan tersebut berarti bahwa energi ionisasi bergantung pada seberapa kuat elektron terikat
oleh atomnya atau seberapa kuat muatan inti efektif Zef berpengaruh terhadap elektron terluar yang
akan dikeluarkan. Dengan demikian, energi ionisasi bervariasi seiring dengan bervariasinya gaya tarik
elektrostatik Coulomb, yaitu mempunyai harga terendah untuk Zef terkecil dan r (jari-jari atom)
terbesar.

Kecenderungan energi ionisasi dalam golongan


Untuk unsur-unsur dalam satu golongan dalam tabel sistem periodik unsur, pengaruh muatan inti efektif
terhadap elektron valensi relatif konstan atau naik sangat sedikit dengan naiknya nomor atom karena
bertambahnya muatan inti diimbangi pula dengan bertambahnya fungsi perisai elektron (screening /
shielding effect) sedangkan jari-jari atom bertambah secara tajam dengan bertambahnya kulit elektron
utama. Dengan demikian dapat dipahami bahwa secara umum energi ionisasi menurun dengan
bertambahnya nomor atom.

Kecenderungan energi ionisasi dalam periode

Untuk unsur-unsur dalam satu periode dalam tabel periodik unsur, dengan naiknya nomor muatan inti
efektif semakin membesar secara kontinu, yaitu naik kira-kira sebesar 0,65 satuan untuk setiap
tambahan satu elektron, yang berakibat jari-jari atom semakin pendek. Dengan demikian, elekton
terluar semakin sukar dikeluarkan yang berarti energi ionisasi semakin besar. Jadi, unsur-unsur alkali
mempunyai energi ionisasi terendah sedangkan unsur-unsur gas mulia mempunyai energi ionisasi
tertinggi. Namun demikian, terdapat beberapa kekecualian yaitu naiknya energi ionisasi unsur-unsur
dalam satu periode ternyata tidak menunjukkan alur yang mulus.

3. Afinitas elektron

Afinitas elektron merupakan salah satu sifat keperiodikan unsur. Afinitas elektron adalah energi yang
dilepaskan oleh suatu atom (dalam wujud gas) ketika menangkap satu elektron membentuk ion negatif.
Karena energi dilepas, maka harga afinitas elektron diberi tanda minus.

Afinitas Elektron dalam Tabel Periodik

Grafik afinitas elektron vs nomor atomNilai afinitas elektron untuk beberapa unsur dalam satu golongan
dan satu periode tidak teratur. Sebagai contoh, unsur-unsur dalam golongan IIIA, IVA, dan VA. Meskipun
demikian, secara umum keperiodikan afinitas elektron dalam tabel periodik adalah dalam satu periode,
dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung semakin besar. Adapun dalam satu golongan, dari bawah
ke atas, afinitas elektron cenderung semakin besar.
Afinitas Elektron Terbesar

tabel afinitas elektron(Selengkapnya baca artikel


tentang Afinitas Elektron Terbesar)

Semua unsur golongan utama mempunyai afinitas elektron bertanda negatif. Kecuali unsur alkali tanah
(IIA) dan gas mulia (VIIIA). Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur halogen (VIIA) karena unsur
golongan ini yang paling mudah menangkap elektron. Jadi, unsur yang memiliki afinitas elektron
terbesar adalah Klor dengan nilai afinitas –349,0.

Afinitas Elektron Terkecil

Afinitas elektron terkecil menurut kecenderungan tabel periodik adalah Fransium. Tetapi pada
kenyataannya afinitas elektron terkecil adalah berilium dengan nilai afinitas +240,0.

4. Jari-jari atom

Jari-jari atom adalah jarak yang dihitung dari inti atom hingga lintasan paling luar suatu atom. Dalam
satu golongan, jari-jari atom meningkat dari atas ke bawah. Adapun dalam satu periode, jari-jari atom
meningkat dari kanan ke kiri. Dalam satu periode, semakin ke kanan jumlah proton dan neutron semakin
banyak sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kuat sehingga jari-jari atom semakin
kecil.
5. Keelektronegatifan

Keelektronegatifan adalah nilai kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron dalam pembentukan
ikatan kimia. Dalam satu golongan, keelektronegatifan meningkat dari bawah ke atas. Adapun dalam
satu periode, keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan. Sifat keelektronegatifan sangat penting
dalam pembentukan ikatan antaratom.

6. Kepolaran

Dalam kimia, polaritas (atau kepolaran) adalah pemisahan muatan listrik yang mengarah pada molekul
atau gugus kimia yang memiliki momen listrik dipol atau multipol.[1]

Molekul polar harus mengandung ikatan kimia polar karena perbedaan elektronegativitas antara atom
yang berikatan. Molekul polar dengan dua atau lebih ikatan kutub harus memiliki geometri asimetris
sehingga momen ikatan tidak saling meniadakan.[2]

Molekul polar berinteraksi melalui gaya antarmolekul dipol-dipol dan ikatan hidrogen. Polaritas
mendasari sejumlah sifat fisik termasuk tegangan permukaan, kelarutan[3], serta titik leleh dan titik
didih.

Sifat kimia unsur


1. Hidrogen

Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur
kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar,
hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas
diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu[n 1], hidrogen adalah unsur
teringan di dunia.
2. Logam Alkali

Logam alkali adalah golongan (kolom) dalam tabel periodik yang berisi unsur-unsur litium (Li), natrium
(Na), kalium (K),[note 1] rubidium (Rb), sesium (Cs),[note 2] dan fransium (Fr). Golongan ini terletak
pada blok-s tabel periodik karena seluruh logam alkali memiliki elektron terluarnya pada posisi orbital-s:
konfigurasi unsur/elektron ini tercermin pada sifat karakteristik mereka. Logam-logam alkali menyajikan
contoh terbaik sifat-sifat tren golongan pada tabel periodik, dengan unsur-unsur yang menunjukkan
perilaku homolog yang terkarakterisasi dengan baik.

3. Alkali Tanah

Logam alkali tanah adalah enam unsur kimia dalam kolom (golongan) 2 pada Tabel periodik. Mereka
adalah berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra).[1]
Unsur-unsurnya memiliki sifat yang sangat mirip: mereka semua adalah logam berkilau, putih
keperakan, agak reaktif pada suhu dan tekanan standar.

4. Unsur periode 3

Unsur periode 3 adalah unsur-unsur pada baris (atau periode) ketiga tabel periodik. Tabel periodik
disusun dalam baris-baris untuk menggambarkan keberulangan tren (periodik) sifat kimia unsur-unsur
seiring kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika tabel periodik melompati suatu baris dan
perilaku kimia mulai berulang, artinya unsur-unsur dengan sifat yang sama jatuh pada kolom yang sama.
Periode ketiga terdiri dari delapan unsur: natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, klor,
dan argon. Dua pertama, natrium dan magnesium, adalah anggota blok-s tabel periodik, sementara
lainnya adalah anggota blok-p. Perlu dicatat bahwa sudah ada subkulit 3d, tetapi belum terisi hingga
periode 4, hal semacam ini memberi bentuk karakteristik pada tabel periodik "dua baris dalam satu
waktu". Seluruh unsur periode 3 terdapat di alam dan memiliki setidaknya satu isotop stabil.[1]

Anda mungkin juga menyukai