Anda di halaman 1dari 3

Nama : Leaning Prameswari

NIM : 7319016

UAS-2 Menganalisis Jurnal

Sistem Informasi Keperawatan

S1 Keperawatan / Semester 3

A. Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Effect of Moringa oleifera Leaf Powder on Postprandial Blood Glucose
Response: In Vivo Study on Saharawi People Living in Refugee Camps
Penulis Jurnal : Marcela Vergara-Jimenez, Manal Almatra fi, dan Maria Luz Fernandez
Kata Kunci : Moringa oleifera; diabetes; sensory acceptability; nutritional
composition; humans
B. Latar Belakang
Moringa oleifera ( MO) adalah tanaman serba guna yang berasal dari anak benua India yang,
karena kemampuannya untuk tumbuh di lahan kering yang lembab dan panas dan bertahan
di tanah yang kurang subur yang secara kronis dipengaruhi oleh kekeringan, telah menjadi
naturalisasi di daerah tropis dan subtropis di sekitar dunia. Daun tanaman ini dikonsumsi
mentah atau sebagai bubuk oleh banyak populasi Afrika dan Asia, karena kaya akan protein
dan vitamin, termasuk prekursor vitamin A seperti beta-karoten, mineral, dan senyawa
bioaktif. Karakteristik nutrisi kimiawi seperti itu menjadikan daun ini kandidat yang baik
untuk digabungkan dengan makanan lokal guna meningkatkan pola makan orang yang
tinggal di negara berkembang, sehingga mengurangi risiko malnutrisi. Selain nutrisi
manusia, daun MO juga digunakan dalam pengobatan tradisional di banyak negara
berkembang sebagai ramuan medis untuk meringankan berbagai penyakit dan mengobati
berbagai penyakit, termasuk hiperglikemia dan diabetes
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan karakterisasi nutrisi-kimiawi serbuk daun
MO, mengevaluasi kemampuannya dalam menghambat aktivitas α- amilase, mengevaluasi
penerimaan sensorik dari persiapan makanan lokal dengan tambahan bubuk daun MO, dan
mengevaluasi efek bubuk daun MO, diproduksi secara lokal di kamp pengungsi Saharawi
dan ditambahkan ke persiapan makanan lokal, pada postprandial respon glukosa pada
subyek diabetes dan sehat SaharawI
D. Metodologi
Penelitian ini terdiri dari empat langkah berbeda :
Langkah 1 — Pengkajian kimiawi untuk mengkarakterisasi nutrisi bubuk daun MO yang
diproduksi di kamp pengungsian Saharawi.
Langkah 2 — Uji enzim untuk mengevaluasi kemampuan ekstrak serbuk daun MO dalam
menghambatα- aktivitas amilase.
Langkah 3 — Uji penerimaan untuk mengevaluasi karakteristik sensorik dan penerimaan
keseluruhan dari makanan tradisional yang ditambah dengan 20 g bubuk daun MO.
Langkah 4 — Tes respons glikemik untuk mengevaluasi bagaimana makanan tradisional
dengan tambahan 20 g bubuk daun MO memengaruhi respons glukosa postprandial pada
subjek diabetes dan non-diabetes.
Subjek penelitian adalah relawan Saharawi, warga yang tinggal di kamp Smara (provinsi
Tindouf, Aljazair Barat Daya), direkrut pada Januari 2018 dari kalangan non-diabetes dan
diabetes.
E. Hasil Penelitian
Hasil uji inhibisi secara in vitro menunjukkan bahwa ekstrak tersebut menurunkan aktivitas
α- amilase, enzim kunci yang bertanggung jawab untuk mencerna karbohidrat makanan
menjadi glukosa, menunjukkan bahwa serbuk daun MO menurunkan tingkat glukosa
postprandial dengan mengurangi kecepatan hidrolisis pati yang dimediasi amilase, dan,
penyerapan glukosa usus. Dan hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa suplementasi daun
menentukan peningkatan yang lebih rendah dari glukosa darah postprandial pada subjek
diabetes, 90 menit dari awal makan. Secara keseluruhan, subjek diabetes memiliki
perubahan rata-rata dari baseline konsentrasi glukosa postprandial ≈ 30 mg / dL lebih rendah
saat makanan dilengkapi dengan bubuk daun MO, dibandingkan dengan makanan kontrol.
Sebaliknya, tidak ada efek yang ditemukan pada subjek non-diabetes.
Selain itu, kaempferol menghambat α- aktivitas glikosidase in vitro dengan mengikat enzim
melalui ikatan hidrogen dan gaya van der Waals, dan pengikatan ini menghasilkan
perubahan konformasi α- glukosidase. Quercetin menampilkan lebih banyak aktivitas
penghambatan melalui penghambatan aktivitas maltase dan sukrase secara in vitro dan in
vivo. Demikian pula, beberapa asam fenolat, seperti asam klorogenat, ferulic, caffeic, dan
tannic, dapat berinteraksi dengan absorpsi glukosa dari usus melalui penghambatan
transporter glukosa yang dimediasi SGLT1 yang bergantung pada natrium. Penghambatan
enzim amilolitik memperlambat pencernaan karbohidrat dan mengurangi laju peningkatan
glukosa dalam aliran darah, menjelaskan kemungkinan penjelasan hasil respons glukosa
postprandial.

Anda mungkin juga menyukai