Anda di halaman 1dari 8

BAB I DASAR-DASAR BANGUNAN

BAB I
BAB I
DASAR-DASAR BANGUNAN
Ilmu bangunan adalah ilmu yang digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan perbaikan
bangunan.
Syarat dalam perencanaan bangunan diantaranya:
-Bangunan harus dibuat sesuai dengan fungsinya
-Memperhatikan aspek struktural
-Memperhatikan aspek arsitektoris
-Memperhatikan aspek ekonomis

Jenis Bangunan

Bangunan teknik sipil kering (Bangunan gedung dan bangunan transportasi) : Rumah tinggal,
Perkantoran, Mall, Jalan Raya, Bandara

Bangunan teknik sipil basah (Hidro) : Bendungan, Saluran irigasi, Pelabuhan, Jembatan.
Jenis Bangunan Gedung
-Rumah tinggal
-Kantor/perkantoran
-Toko/pertokoan
-Industri/pabrik
-Rekreasi
-Ibadah
-Sekolah
Sosial
-Singgah penumpang
Bagian-Bagian Bangunan Gedung
Bangunan bawah
Bagian bangunan yang letaknya di bawah lantai : pondasi. Bangunan bawah berfungsi untuk
menahan seluruh berat bangunan yang ada di atasnya, kemudian meneruskannya ke tanah.
Bangunan atas
Bagian bangunan yang letaknya di atas lantai : tembok, kolom, pintu, jendela, ring balk, atap.

Skema Bangunan Sederhana


BAB I
DASAR-DASAR BANGUNAN
Ilmu bangunan adalah ilmu yang digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan perbaikan
bangunan.
Syarat dalam perencanaan bangunan diantaranya:
Bangunan harus dibuat sesuai dengan fungsinya
Memperhatikan aspek struktural
Memperhatikan aspek arsitektoris
Memperhatikan aspek ekonomis
Jenis Bangunan
Bangunan teknik sipil kering (Bangunan gedung dan bangunan transportasi) : Rumah tinggal,
Perkantoran, Mall, Jalan Raya, Bandara
Bangunan teknik sipil basah (Hidro) : Bendungan, Saluran irigasi, Pelabuhan, Jembatan.
Jenis Bangunan Gedung
Rumah tinggal
Kantor/perkantoran
Toko/pertokoan
Industri/pabrik
Rekreasi
Ibadah
Sekolah
Sosial
Singgah penumpang
Bagian-Bagian Bangunan Gedung
Bangunan bawah
Bagian bangunan yang letaknya di bawah lantai : pondasi. Bangunan bawah berfungsi untuk
menahan seluruh berat bangunan yang ada di atasnya, kemudian meneruskannya ke tanah.
Bangunan atas
Bagian bangunan yang letaknya di atas lantai : tembok, kolom, pintu, jendela, ring balk, atap.

Skema Bangunan Sederhana


Bahan Bangunan
Kayu : Pembuatan kusen, pintu, rangka atap dll
Tanah : Pembuatan bata, genteng
Beton : Campuran dari pasir, kerikil, semen untuk pembuatan kolom, balok, ring balk dll
Besi : Penulangan pada beton bertulang
Baja : Pembuatan kolom, balok, rangka atap
Batu : fondasi, dinding.
Alumunium : Pembuatan kusen
Untuk dapat merencanakan bangunan dengan baik, kita harus dapat mengenal sifat dari masing-
masing bahan yang akan kita gunakan. Sebagai contoh, bahan yang dipakai untuk perencanaan
rangka atap.
Perencanaan Denah Bangunan Gedung
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan denah
Fungsi bangunan
Luas lahan yang tersedia
Tata letak ruangan
Luas masing-masing ruangan
Anggaran yang tersedia
Peraturan penggambaran
Skala 1 : 100
Ukuran rapido
Garis tepi : 0.5
Denah : 0.2
Keterangan/Text : 0.3
Simbol
Tembok 1/2 bata (tebal 1,5 mm)

Pintu (kusen 6 mm)

Jendela

Bouven light

Kolom (ukuran 15 x 15)


Pedoman & Peraturan Bangunan Gedung
Peraturan Bangunan Nasional
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung
Pedoman Perencanaan Bangunan Tahan Gempa
Standar Arsitektur di Bidang Perumahan
Peraturan Beton, Baja, Kayu.
Dsb.
Bahan Bangunan
Kayu : Pembuatan kusen, pintu, rangka atap dll
Tanah : Pembuatan bata, genteng
Beton : Campuran dari pasir, kerikil, semen untuk pembuatan kolom, balok, ring balk dll
Besi : Penulangan pada beton bertulang
Baja : Pembuatan kolom, balok, rangka atap
Batu : fondasi, dinding.
Alumunium : Pembuatan kusen
Untuk dapat merencanakan bangunan dengan baik, kita harus dapat mengenal sifat dari masing-
masing bahan yang akan kita gunakan. Sebagai contoh, bahan yang dipakai untuk perencanaan
rangka atap.
Perencanaan Denah Bangunan Gedung
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan denah
Fungsi bangunan
Luas lahan yang tersedia
Tata letak ruangan
Luas masing-masing ruangan
Anggaran yang tersedia
Peraturan penggambaran
Skala 1 : 100
Ukuran rapido
Garis tepi : 0.5
Denah : 0.2
Keterangan/Text : 0.3
Simbol
Tembok 1/2 bata (tebal 1,5 mm)

Pintu (kusen 6 mm)


Jendela

Bouven light

Kolom (ukuran 15 x 15)


Pedoman & Peraturan Bangunan Gedung
Peraturan Bangunan Nasional
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung
Pedoman Perencanaan Bangunan Tahan Gempa
Standar Arsitektur di Bidang Perumahan
Peraturan Beton, Baja, Kayu.
Dsb.

Pengertian ilmu bangunan adalah


Pengertian ilmu bangunan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari
tentang bagaimana mendata, mendesain, melaksanakan dan memelihara bangunan. intinya ialah
mencari tahu bagaimana cara membangun dengan mudah,kuat, murah, kualitas bagus dan tahan
lama. dari uraian pengertian tersebut kemudian muncul beberapa cabang bidang studi pendidikan
yang fokus mempelajari satu bidang keilmuan saja, berikut ini macam-macam cabang ilmu
bangunan dibangku kuliah atau sekolah menengah kejuruan (SMK).

Cabang ilmu bangunan di kampus ( D3, sarjana S1,S2,S3 )

 Teknik arsitektur tentang bagaimana merancang bangunan yang indah, sesuai keinginan pemilik
bangunan atau menyesuaikan budaya masyarakat sekitar.
 Teknik sipil mempelajari bagaimana cara mendesain bangunan yang kuat dan murah, bagaimana
cara terbaik dalam melaksanakan pembangunan dan bagaimana cara memelihara bangunan
tersebut agar tetap awet tahan lama.

Setelah lulus kuliah maka masing-masing mendapatkan gelar akademik sebagai berikut

1. Lulusan D3 bergelar Ahli madya A.Md


2. Lulusan S1 bergelar sarjana teknik S.T
3. Lulusan S2 bergelar magister teknik M.T
4. Lulusan S3 bergelar Doktor Dr.
Contoh pe : Dr. Ilmusipil, S.T, M.T

Cabang ilmu bangunan di sekolah menengah kejuruan ( SMK )

 Teknik konstruksi batu dan beton mempelajari tentang cara membangun yang bagus. lulusanya
punya peluang besar untuk bekerja sebagai pelaksana, mandor, pemborong, kontraktor dan
berbagai macam usaha dibidang bangunan.
 Teknik gambar bangunan mempelajari tentang cara membuat gambar perencanaan, gambar
pelaksanaan (shop drawing ), gambar laporan hasil pelaksanaan ( asbuilt drawing ). lulusanya
punya prospek menjadi drafter.
 Teknik perkayuan belajar tentang konstruksi bangunan yang terbuat dari kayu.
 Teknik
 Teknik surveyor ( teknik survey dan pemetaan ) tentang bagaimana mengukur dan membuat
data tanah sehingga dapat dijadikan acuan untuk merancang bangunan. surveyor juga disebut
sebagai uitzet yang bertugas melaksanakan pekerjaan pengukuran dalam pelaksanaan
pembangunan agar sesuai dengan gambar perencanaan.

Pada zaman dahulu di indonesia hanya menggunakan dua jurusan pada sekolah SMK bangunan,
yaitu

1. Teknik bangunan air, mendalami bangunan yang berhubungan dengan pengairan dan
infrastruktur seperti sungai, bendungan, jalan raya, pelabuhan dan sejenisnya.
2. Teknik bangunan gedung , mendalami tentang bangunan gedung. dimulai dari cara menggambar
bangunan, menghitung biaya bangunan, melaksanakan pembangunan dan memelihara
konstruksi bangunan

Ilmu Bangunan Gedung

A. Pengertian Ilmu Bangunan Gedung


Yang dimaksud dengan ilmu bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun perbaikan bangunan.
Dalam penyelenggaraan bangunan diusahakan ekonomis dan memenuhi persyaratan tentang
bahan, konstruksi maupun pelaksanaannya.
Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air. Bangunan biasanya
dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan
dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi, dan lain-lain.
Bangunan yang dimaksud di atas meliputi:
a. Bangunan merupakan hasil karya orang yang mempunyai tujuan tertentu untuk kepentingan
perorangan maupun untuk umum.
b. Bangunan yang bersifat penambahan atau perubahan dan telah ada menjadi sesuatu yang
lain/berbeda, tetapi juga dengan tujuan tertentu dan untuk kepentingan perorangan maupun untuk
umum.

Adapun tujuan bangunan tersebut didirikan antara lain:


Bangunan rumah tinggal dibuat orang untuk kepentingan tempat tinggal dalam arti yang luas.
Untuk masa sekarang tidak hanya sekedar tempat berlindung atau berteduh tetapi sebagai tempat
pembinaan keluarga. Kantor dibuat untuk pelayanan masyarakat, sedangkan jembatan dan
bendungan dibuat orang untuk tujuan prasarana kemakmuran rakyat. Kesemua hal di atas disebut
dengan bangunan karena tidak dapat dengan mudah dipindahkan mengingat berat kecuali bila
dibongkar. Lemari dibuat orang juga mempunyai tujuan anatara lain untuk menyimpan barang,
bangku untuk tempat duduk, tetapi benda- benda ini mudah dipindahkan ke tempat lain, untuk itu
benda-benda disini tidak dapat dikatakan bangunan. Dalam pembuatannya bagunan tidak cukup
hanya satu orang pekerja saja, tetapi kadang-kadang memerlukan ratusan sampai ribuan pekerja
tergantung besar kecilnya bangunan yang dibuat.

B. Jenis Bangunan
Jenis bangunan dapat dibedakan menjadi:
a. Bangunan teknik sipil kering, antara lain meliputi: bangunan rumah, gedung-gedung.
monumen, pabrik, gereja, masjid dan sebagainya.
b. Bangunan teknik sipil basah, antara lain meliputi: bendungan, bangunan irigasi, saluran air,
dermaga pelabuhan, turap-turap, jembatan dan sebagainya.

Untuk sekarang jenis bangunan dibedakan menjadi 3 bagian besar yang dikelola oleh Direktorat
Jenderal meliputi Bangunan Gedung, Bangunan Air dan Jalan Jembatan.

Jenis bahan yang digunakan dalam bangunan dapat berupa kayu, bata, beton atau baja. Bahkan
dewasa ini bahan bangunan yang digunakan sudah berkembang antara lain dari bahan aluminium
atau plastik.
C. Fungsi Bangunan
Fungsi Pokok Pembuatan Bangunan
Fungsi pembuatan bangunan yang terpenting ialah agar setiap bangunan kuat, dan tidak mudah
rusak, sehat untuk ditempati, di samping biayanya relatif murah. Untuk mendapatkan bangunan
kuat dan murah tidak perlu konstruksinya terlalu berlebihan. Bila demikian tidak sesuai dengan
tujuan dan merupakan pemborosan. Konstruksi bangunan harus diperhitungkan secara teliti
berdasarkan syarat-syarat bangunan termasuk perhitungan yang menunjang misalnya mekanika
teknik. Keawetan suatu bangunan juga tergantung bahan bangunan yang digunakan, pelaksanaan
dalam pembuatan dan juga perawatannya. Di samping hal tersebut di atas faktor lain yang
berpengaruh dan perlu mendapatkan perhatian adalah air tanah, gempa bumi, angin dan
sebagainya.
Fungsi bangunan gedung
Fungsi suatu bangunan gedung dapat dikelompokkan menjadi fungsi hunian, fungsi keagamaan,
fungsi usaha, fungsi sosial budaya dan fungsi khusus
Fungsi hunian merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
tinggal yang berupa bangunan hunian tunggal, hunian jamak, hunian sementara, dan hunian
campuran.
Fungsi keagamaan merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
melakukan ibadah yang berupa bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk
kapel, pura, wihara, dan kelenteng;
Fungsi usaha merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
melakukan kegiatan usaha yang terdiri dari bangunan gedung perkantoran, perdagangan,
perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, dan bangunan gedung tempat
penyimpanan
Fungsi sosial dan budaya merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya yang terdiri dari bangunan gedung pelayanan
pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, dan bangunan gedung pelayanan
umum
Fungsi khusus merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama yang mempunyai tingkat
kerahasiaan tinggi, atau tingkat resiko bahaya tinggi

Pentingnya Kolom Praktis pada Bangunan

Pengertian kolom praktis, kolom praktis adalah, struktur kolom praktis, Kolom praktis bangunan, kolom
praktis rumah 2 lantai, kolom praktis untuk bata ringan, kolom praktis dan kolom struktur, kolom praktis
precast, kolom praktis hebel.
Kolom praktis adalah struktur kolom (biasanya dari beton) yang umunya dipasang pada dinding
bangunan dengan jarak 3 - 4 meter yang berfungsi untuk perkuatan dinding agar lebih kokoh, stabil,
tidak mengalami keretakan.

Ukuran atau dimensi dari kolom praktis pun biasanya disesuaikan dengan ketebalan dinding, sehingga
struktur kolom praktis tidak terlihat bila dinding sudah di plester dan di cat, sehingga tidak mengganggu
estetika.

Anda mungkin juga menyukai