Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Senin/15 September 2020

Peralatan Industri Pertanian Dosen : Ir. Ade Iskandar, Msi


Golongan : P2
Asisten :
1. Ersalina Hasna Alitta (F34170066)
2. Rahmat Ramdani (F34170110)
3. Yogi Rahmat Buulolo (F34170132)

MOTOR LISTRIK DAN BOILER

Disusun oleh:
Salsabila (F34180038)
Andika Adya Putra (F34180040)
Sylvia Paramitha (F34180054)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mesin atau alat di dalam suatu industri merupakan komponen teknologi


yang tidak dapat dilepaskan dalam suatu penanganan dan pengolahan bahan.
Mesin atau alat tersebut diantaranya motor bakar, motor listrik dan mesin boiler.
Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang mengubah
energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan
bakar menjadi tenaga mekanis. Energi diperoleh dari proses pembakaran, proses
pembakaran juga mengubah energi tersebut yang terjadi didalam dan diluar mesin
kalor. Motor listrik merupakan sebuah perangkat yang merubah energi listrik ke
energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk memutar empeller pompa,
menggerakkan kompessor, mengangkat bahan dan lain-lainnya. Mesin ini juga
digunakan dalam alat rumah tangga seperti blender, mixer, kipas angin dan
lainnya (Boentarto 2007).
Salah satu pembangkit tenaga yang paling banyak digunakan di industri
dalam skala besar adalah mesin boiler. Mesin ini lebih banyak digunakan di
industri karena menghasilkan tenaga yang lebih besar dibanding mesin lainnya.
Boiler-boiler tersebut menggunakan bahan bakar untuk menghasilkan energi yang
kemudian digunakan untuk memanaskan air dan mengubah fase air menjadi uap
air. Berbagai bentuk boiler telat berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan
evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi gas buang
boiler yang mempengaruhi lingkungan dan steam. Perkembangan ini membuat
dampak positif dan efisien dalam penggunaan boiler. Semua mesin pembangkit
tenaga tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena
itu, diperlukan adanya pengenalan terhadap mesin tersebut.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan megenal dan memahami mesin pembangkit tenaga


yang dapat dikelompokkan menjadi motor bakar, motor listrik dan boiler/ketel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan

[Terlampir]
Pembahasan

Motor DC (Direct Current) menggunakan Silicon Controller Rectifier


untuk memfasilitasi kontrol kecepatan pada motor. Pada motor listrik tersebut
terjadi proses konversi energi dari energi listrik menjadi energi mekanik
(Markarim et al. 2011). Motor DC itu sendiri memerlukan suplai tegangan searah
dari kumparan jangkar sebagai kumparan medan magnit untuk diubah menjadi
energi mekanik. Kumparan medan pada motor DC (Direct Current) disebut stator
(bagian yang tidak berputar) dankumparan jangkar yang disebut rotor (bagian
yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan
magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap
setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari
arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai
nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik
arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet (Mashuda
2014).
Keberadaan motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan
motor induksi, atau terkadang disebut AC Shunt Motor. Motor DC telah
memunculkan kembali Silicon Controller Rectifier yang digunakan untuk
memfasilitasi kontrol kecepatan pada motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai
motor listrik apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses konversi dari
energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik merupakan perangkat
elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor dan mengangkat bahan. Motor listrik digunakan juga di
rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Adapun keuntungan
menggunakan alat dengan motor DC yaitu antara lain, torsi dan kecepatannya
mudah dikendalikan, torsi awalnya besar, performansinya mendekati linier, sistem
kontrolnya relatif lebih murah dan sederhana, cocok untuk aplikasi motor servo
karena respon dinamiknya yang baik, untuk aplikasi berdaya rendah, dan juga
motor DC lebih murah dari motor AC.
Motor AC (Alternating Current) dapat bekerja dalam hubungan dengan
tegangan sumber AC, sehingga konstruksi dari motor AC juga berbeda pada
gulungan rotor maupun statornya. Pada kumparan statornya dibuat hanya satu fasa
yang digulung sedemikian rupa, sehingga apabila dialiri dengan arus listrik akan
membentuk kutub-kutub yang berpasangan. Sedangkan untuk rotornya digunakan
rotor sangkar, yang apabila motor AC diberikan suatu sumber tegangan DC maka
motor tidak akan dapat bekerja sebagaimana mestinya (Budic Utom 2014).
Prinsip kerja motor induksi secara sederhana adalah apabila sumber tegangan 3
fasa dipasang pada kumparan stator, timbullah medan putar dengan kecepatan
kecepatan tertentu. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor
pada rotor sehingga menimbulkan tegangan induksi gaya gerak listrik. Rangkaian
tertutup kumparan motor sebagai akibat ggl akan menghasilkan arus listrik. Arus
litrik dalam dalam medan magnet menimbulkan gaya pada rotor. Jika kopel mula
yang dihasilkan oleh gaya tersebut pada rotor cukup besar untuk memikul kopel
beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator (Abidin et al. 2013).
Kegunaan dalam industri, motor induksi merupakan motor arus bolak-
balik (AC) yang paling Iuas digunakan. Motor AC merupakan motor yang banyak
digunakan pada industri, bisnis transportasi dan lain-lain. Salah satu penggunaan
motor AC yang sering ditemui yaitu terdapat diperabotan rumah tangga berupa
mesin cuci dan peralatanperalatan yang serig dijumpai dalam rumah seperti kipas
angin, AC, dan yang lainnya. AC motor induksi adalah motor yang paling umum
yang digunakan dalam sistem kontrol gerak industri, serta home appliances
powered utama. Sederhana dan kasar desain, murah, pemeliharaan rendah dan
sambungan langsung ke sumber listrik AC adalah keuntungan utama AC induksi
motor. Disamping itu, konstruksinya yang kokoh (robust) juga merupakan
keunggulan dari motor AC disamping harga yang murah dan bebas perawatan,
sehingga peranan dari motor DC sekarang banyak digantikan oleh motor AC
(Wahjono 2015).
Boiler merupakan mesin kalor (thermal engineering) yang mentransfer
energi-energi kimia atau energi otomis menjadi kerja/usaha . Boiler atau ketel uap
adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk menghasilkan
steam. Steam diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air dengan bahan
bakar (Yohana dan Askhabul 2009). Boiler berfungsi untuk mengubah air menjadi
uap superheated yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Alat yang digunakan
untuk membuat uap disebut boiler atau lebih tepat steam generator (Pembangkit
Uap). Boiler mengubah energi-energi kimia menjadi bentuk energi yang lain
untuk menghasilkan kerja. Boiler dirancang untuk melakukan atau memindahkan
kalor dari suatu sumber pembakaran, yang biasanya berupa pembakaran bahan
bakar. Boiler pipa api merupakan pengembangan dari ketel lorong api dengan
menambah pemasangan pipa-pipa api, dimana gas panas hasil pembakaran dari
ruang bakar mengalir didalamnya, sehingga akan memanasi dan menguapkan air
yang berada di sekeliling pipa-pipa api tersebut. Pipa-pipa api berada atau
terendam didalam air yang akan diuapkan. Volume air kira-kira ¾ dari tangki
ketel. Jumlah pass dari boiler tergantung dari jumlah laluan vertikal dari
pembakaran diantara furnace dan pipa-pipa api.
Prinsip aliran gas dalam ketel steam pipa api ada 3 macam, yaitu
konstruksi dua laluan (pass), konstruksi tiga laluan (pass) dan konstruksi empat
laluan (pass). Konstruksi dua laluan (pass) merupakan konstruksi ketel scoth yang
mula-mula lorong api yang besar dibutuhkan untuk mendapatkan bidang – bidang
pemanas yang luas. Konstruksi tiga laluan (pass), konstruksi ini gas asap
melewati jalan yang lebih panjang sebelum meninggalkan cerobong, sehingga
dapat menaikkan effisiensi kalor, akan tetapi tenaga yang dibutuhkan draft fan
akan membesar akibat kerugian tekanan gas asap. Konstruksi empat laluan (pass)
merupakan unit yang mempunyai efisiensi yang lebih tinggi, karena jalan asap
menjadi lebih panjang, maka tenaga draft fan 6 menjadi lebih besar pula. Agar gas
asap lebih tinggi dibuat ukuran pipa-pipa untuk pass-pass berikut yang lebih kecil.
Laluan gas pembakaran pada furnace dihitung sebagai pass pertama. Boiler jenis
ini banyak dipakai untuk industri pengolahan mulai skala kecil sampai skala
menengah (Raharjo dan Karnowo 2008). Contohnya seperti boiler pipa api untuk
perebusan bubur kedelai pada industri tahu (Purba 2016).
Boiler pipa air merupakan boiler yang memiliki prinsip dimana proses
pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa
yang berisi air, dimana didalam pipa air ini air yang mengalir harus dikondisikan
terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut terhadap air tersebut (Fajar
2019). Pada boiler pipa air, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk
kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk
steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan
tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga.
Jenis boiler pipa air digunakan oleh industri/pembangkit listrik yang memerlukan
tekanan uap yang tinggi. Selain itu boiler pipa air juga digunakan PT. Pupuk
Sriwidjaja, dalam hal ini menggunakan ketel uap pipa air sebagai alat penghasil
uap untuk keperluan industrinya. Dalam pabrik Pupuk Sriwijaya, uap air
diperlukan untuk melangsungkan beberapa proses produksinya antara lain
reforming unit, pada proses pembentukan ammonia dan lain-lain (Fusito 2010).
Motor induksi tiga fasa dan satu fasa secara luas banyak digunakan
sebagai motor penggerak mekanik peralatan rumah tangga, perkantoran, maupun
industri. Motor induksi satu fasa khususnya digunakan sebagai penggerak
peralatan mekanik yang berukuran kecil tetapi membutuhkan torsi awal (starting
torque) yang besar, misalkan pompa, kompresor, Air Conditioning, bor listrik,
gerinda dan sebagainya (Purnomo 2009). Motor induksi tiga fasa berputar pada
kecepatan yang pada dasarnya adalah konstan, mulai dari tidak berbeban sampai
mencapai keadaan beban penuh. Kecepatan putaran motor ini dipengaruhi oleh
frekuensi dengan demikian pengaturan kecepatan tidak dapat dengan mudah
dilakukan terhadap motor ini. Walaupun demikian, motor induksi tiga fasa
memiliki beberapa keuntungan, yaitu sederhana, konstruksinya kokoh, harganya
relatif murah, mudah dalam melakukan perawatan, dan dapat diproduksi dengan
karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan industri. Motor Induksi satu fasa dan
tiga fasa dibedakan pada berbagai faktor seperti Supply motor beroperasi, torsi
motor awal, pemeliharaan, fitur, efisiensi motor, faktor kekuatan motor dan
contoh di mana kedua motor digunakan. Motor induksi satu fasa banyak
digunakan karena konstruksinya yang kokoh, relatif sederhana, mudah dalam
perawatan, dan harga yang murah (Santoso et al. 2018). Selain itu, motor induksi
satu fasa dan tiga fasa juga dibedakan berdasarkan kontruksi motor, sumber listrik
motor dan tegangan yang digunakan. Kontruksi motor induksi satu fasa terdiri
atas dua komponen yaitu rotor (bagian bergerak) dan stator (bagian yang diam).
Sementara itu, motor induksi tiga fasa memiliki komponen dasar yaitu stator dan
rotor. Akan tetapi motor ini tersusun oleh beberapa batangan logam yang
dimasukkan melaui slot-slot yang ada pada motor-motor induksi. Sumber listrik
yang digunakan oleh motor induksi satu fasa menggunakan listrik satu fasa. Jadi
hanya satu buah penghantar fasa dan pengantar nol yang masuk ke motor.
Sedangkan motor induksi tiga fasa menggunakan tiga penghantar fasa sekaligus
ditambah nol. Pada motor induksi satu fasa, karena hanya menggunakan satu fasa
listrik, maka tegangan yang digunakan sebesar 220 Volt. Sedangkan pada motor
induksi tiga fasa, kita bisa memilih apakah ingin menggunakan tegangan 220 Volt
atau 380 Volt.

PENUTUP

Simpulan

Saran

Praktikum sudah berjalan dengan baik. Sarannya semoga praktikum bisa


selesai lebih cepat, penjelasannya semakin dapat dimengerti, dan mulai tepat
waktu. Semoga untuk kedepannya, praktikum ini dapat berjalan dengan lancar dan
praktikan bisa memahami dengan baik materi yang diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin Z, Darmanto, Priangkoso T. 2013. Pengujian performance motor listrik


AC 3 fasa dengan daya 3 HP menggunakan pembebasan generator listrik.
Jurnal Momentum. 9(1): 30-34.
Boertanto. 2007. Panduan Praktis Tune-up Mesin Mobil. Malang (ID): Kawan
Pustaka.
Budic Utom. 2013. Catatan bebas mesin AC [Internet]. Surabaya (ID): Universitas
Sebelas Maret; [diunduh 2020 September 18]. Tersedia pada:
http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=1216.
Fajar DB. 2019. Sistem Pengoperasian Dan Perawatan Boiler Pipa Air Di
KM. Jakarta (ID): Amarilis Indah PT. Pelayaran Inti Internasional.
Fusito. 2010. Analisa penurunan efisiensi package boiler tipe pipa air pada pabrik
pt pupuk sriwijaya. Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM)
ke-9; 2010 Okt 13-15; Universitas Sriwijaya. Palembang (ID): 552-560.
Markarim H, Syamsuar S, Wibawaningrum R. 2011. Jurnal Teknologi Industri
dan Transportasi. 23 (5) : 509-512.
Mashuda. 2014. Kajian optimasi untuk kerja motor DC sepeda motor listrik rojo
geni dengan etode rewiring dan recoiling pada kondisi stasioner. [Tugas
Akhir]. Surabaya (ID) : Institut Teknologi Sepuluh November.
Purba J. 2016. Perancangan boiler pipa api untuk perebusan bubur kedelai pada
industri tahu kapasitas uap jenuh 160 kg/jam. Jurnal Mahasiswa Teknik.
2(1) : 1-8.
Purnomo H. 2009. Analisis pengaruh penempatan dan perubahan kapasitor
terhadap unjuk kerja motor induksi 3-fasa bercatu 1-fasa. Jurnal EECCIS.
3(2): 27-39.
Raharjo WD. 2008. Mesin Konversi Energi. Semarang (ID): Universitas Negeri
Semarang Press.
Santoso AH, Hasanah RN, Suyono H. 2018. Pengaruh tipe belitan terhadap unjuk
kerja motor induksi satu fasa. Jurnal EECCIS. 12(2): 65-71.
Wahjono E. 2015. Pengaturan kecepatan motor induksi sebagai penggerak mobil
listrik dengan kontroler fuzzy logic berbasis direct torque control. Jurnal
Ilmiah Mikrotek. 1 (3) : 136-140.
Yohana E dan Askhabulyamin. 2009. Perhitungan efisiensi dan konversi dari
bahan bakar solar ke gas pada boiler Ebara HKL 1800 ka. Rotasi. 11(3):
13-16.
LAMPIRAN

Hasil Pengamatan

1. Motor AC
 Motor AC Sinkron (Motor Sinkron)

Gambar 1. Motor AC Sinkron

(http://blog.unnes.ac.id/antosupri/motor-ac-teori-motor-ac-dan-jenis-motor-ac/)

 Motor AC Induksi (Motor Induksi)

Gambar 2. Motor AC Induksi

(http://blog.unnes.ac.id/antosupri/motor-ac-teori-motor-ac-dan-jenis-motor-ac/)
2. Motor DC

Gambar 3. Motor DC

(https://www.tambangilmu.com/2017/03/motor-arus-searah.html)

3. Boiler Pipa Api

Gambar 4. Boiler Pipa Api

(https://ilmuteknikmesinindonesia.blogspot.com/2016/09/klasifikasi-pada-mesin-
boiler.html)
4. Boiler Pipa Air

Gambar 5. Boiler Pipa Air

(https://ilmuteknikmesinindonesia.blogspot.com/2016/09/klasifikasi-pada-mesin-
boiler.html)

Anda mungkin juga menyukai