Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

DI NAS KESEH ATA N


PUSKESMAS HULU GURUNG
JalanSunan Kali Jaga No.3 Nanga TepuaiKecamatan Hulu Gurung
Email : pusk.hg@gmail.com
Nanga Tepuai 78764
============++++

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN UPAYA PERBAIKAN GIZI

A. Pendahuluan
Keadaan gizi yang baik merupakan syarat utama dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang sehat dan berkualitas. Masalah gizi dapat terjadi di setiap siklus
kehidupan, dapat terjadi sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa atau
usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena
pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan
gizi yang terjadi pada peride ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan maupun
kebutuhan gizi pada masa selanjutnya.
B. Latar Belakang
Kurang gizi masih menjadi masalah utama di Indonesia. Menurut RISKESDAS Tahun
2013, secara nasional prevalensi balita gizi kurang dan buruk (BB/U <-2 SD) sebesar
19,6 %, prevalensi balita pendek (stunting) sebesar 37,2 %, balita sangat kurus (BB/U
<-2 SD) hasil PSG Thun 2013 sebesar 8,8 %. Setiap anak dengan gizi buruk
mempunyai resiko kehilangan IQ 10-13 poin. Proporsi penduduk umur ??? 1 tahun
dengan keadaan anemia mencapai 21,7 % secara nasional. Dikecamatan Puskesmas
Hulu Gurung, Tahun 2013 preverensi ibu hamil anemia sebesar 26,22 %. Pada ibu
hamil, anemia meningkatkan resiko ibu melahirkan bayi BBLR, prematur, resiko
kematian ibu dan bayi. Konsumsi garam beriodium tingkat rumah tangga
menunjukkan 77,1 % rumah tangga yang mengkonsumsi garam dengan kandungan
cukup iodium, 14,8 % rumah tangga mengkonsumsi garam dengan kandungan
kurang iodium dan 8,1 % rumah tangga mengkonsumsi garam yang tidak
mengandung iodium. Masalah gizi lebih juga masih menjadi masalah penting di
Indonesia karena resiko meningkatnya penyakit kardiovaskuler, penyakit diabetes
melitus. Prevalensi obesitas di Indonesia pada penduduk laki-laki dan perempuan
dewasa (>18 tahun) pada tahun 2013 sebanyak 19,7 % dan 32,9 % (RISKESDAS,
2007). Di kecamatan Puskesmas Hulu Gurung, prevalensi obesitas pada balita
sebesar 6,08 % (PSG 2013).
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan Umum :
Sebagai upaya mewujudkan kondisi gizi yang baik dalam setiap siklus kehidupan
manusia sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Tujuan Khusus :
1. Memantau perkembangan masalah gizi di wilayah
2. Mencegah masalah gizi di wilayah
3. Mengatasi masalah gizi di wilayah
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
a. Upaya pencegahan dan penanggulangan KEP (Kurang Energi Protein)
b. Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi
c. Upaya pencegahan kurang Vitamin A (KVA)
d. Upaya pencegahan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
e. Upaya pencegahan dan penanggulangan obesitas
2. Rincian Kegiatan
a. Pemberian makanan tambahan pemulihan (PMP P) pada balita gizi kurang,
gizi buruk dan ibu hamil KEK dan ibu hamil anemia
b. Pemberian MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu)
c. Sosialisasi gerakan nasional 1000 hari pertama kehidupan (gernas 1000 HPK)
d. Sosialisasi pedoman gizi seimbang tahun 2014
e. Pemberian tablet tambahan darah pada ibu hamil, ibu nifas, remaja
f. Pemberian sirup zat besi pada balita kurang/buruk anemia
g. Sosialisasi anemia pada kader, wanita usia subur, dan ibu hamil
h. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 6-59 bulan dan ibu nifas
i. Pemantauan KADARZI
j. Survey garam beryodium
k. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Metode pelaksanaan kegiatan PMT dan MPASI dengan melakukan
koordinasi petugas terkait (gizi, BPU, KIA, Laboratorium, Farmasi, bagian
keuangan), perencanaan, pemberin bahan makanan, dan distribusi PMT
P/MPASI
2. Metode pelaksanaan kegiatan pemberian tablet tambahan darah pada
ibu hamil, ibu nifas, dan remaja adalah dengan melakukan koordinasi
dengan BPU, KIA, Laboratorium, dan Farmasi
3. Metode pelaksaan kegiatan pemberian tablet tambahan darah pada
remaja dilakukan dengan penyuluhan/sosialisasi tentang anemia gizi
besi, koordinasi dengan sekolah dan petugas puskesmas terkait
4. Metode pelaksanaan kegiatan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
dengan melakukan koordinasi dengan KIA, Farmasi, dan posyandu
5. Metode pelaksanaan kegiatan survey KADARZI dan garam beryodium
dilakukan dengan koordinasi dengan kader posyandu
6. Metode pelaksaan kegiatan penanggulangan obesitas dilakukan dengan
penyuluhan/sarahsehan, sosialisasi, konseling gigi
E. Sasaran
1. Sasaran kegiatan pencegahan dan penanggulangan KEP adalah balita gizi
kurang dan gizi buruk
2. Sasaran kegiatan pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi adalah
ibu hamil, wanita usia subur, remaja putri
3. Sasaran kegiatan pencegahan kekurangan vitamin A adalah balita 6-69 bulan
4. Sasaran kegiatan pencegahan GAKY adalah pada tingkat rumah tangga
5. Sasaran kegiatan pencegahan dan penanggulangan obesitas adalah balita,
anak, remaja, dewasa dan lansia
F. Jadual pelaksanaan kegiatan
BULAN
No. Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemberian PMT 
Pemulihan, MP ASI   

untuk Baduta X X
X
Gakin
2. Pertemuan Kader   
        
Posyandu di
X X X X X X X X X
Puskesmas X X X

3. Distribusi kapsul  
vitamin A bagi X X
balita 6-59 bulan
4. Pemantauan  
KADARZI dan X X
garam beryodium
5. Sarasehan gizi

untuk orang tua
X
balita gizi kurang
dan gizi buruk
6. Sarasehan orang 
tua balita dengan X
masalah gizi lebih
7. Pertemuan TPG 

(Tim Pangan dan
X
Gizi) X

8. Pelacakan gizi  
        
buruk/BGM
X X X X X X X X X
X X

9. Kegiatan promosi  
       
gizi
X X X X X X X X
X X

10 Pemberian FE ibu            
hamil dan remaja X X X X X X X X X
putri X X X
G. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk melihat apakah kegiatan sudah
terlaksana sesuai jadwal yang telah di rencanakan. Evaluasi ini dilakukan setiap
tiga bulan sekali. Pelaporan di buat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah bukti pelaksanaan
kegiatan (notulen, daftar hadir, undangan). Pelaporan kegiatan ini dilakukan
ketika telah selesai melakukan kegiatan dan di laporkan kepada penanggung
jawab UKM dan Kepala Puskesmas. Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan sekali
dengan melakukan analisis terhadap pelaksaan kegiatan.

Nanga Tepuai,
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Hulu Gurung Koordinator Program Gizi

Anda mungkin juga menyukai