LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Umur kehamilan antara 28-42 minggu ( Kapita Selekta kedokteran, hal: 253 ),umur
kehamilan dari bulan ke 7-9 bulan ( Pelayanan Kesehatan Maternal neonatal, hal: 89 ), umur
kehamilan antara 28-40 minggu ( Sinopsis obstetri Jilid 1, hal: 43 ). Merupakan waktu
mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada
kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai periode penantian ( Perawatan Ibu Hamil)
TM III disebut juga sebagai periode penantian. Ibu merasa tidak sabar dan gelisah
menanti kelahiran bayinya. Ibu juga cenderung merasa ketakutan dan kekhawatiran terhadap
hidup dan bayinya karena tidak tahu kapan akan melahirkan. Ibu juga akan merasa takut akan
rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul waktu persalinan. Selain itu ibu juga takut kalau nanti
bayi yang akan dilahirkan akan cacat/tidak normal. Oleh karena itu, ibu sangat memerlukan
dukungan dari suami, keluarga, bidan dan orang tredekat lainnya. Disamping itu pada
pertengahan TM III, hasrat seksual tidak setinggi pada TM II karena adanya pembesaran
abdomen.
Kehamilan berarti mulainya kehidupan berdua karena ibu mempunyai tugas penting untuk
memelihara janinnya sampai cukup bulan dan menghadapi proses persalinan. Dengan
demikian ibu seyogyanya memperhatikan diri, apalagi saat ini telah dicanangkan konsep “
janin sebagai penderita ( pasien )” yang berarti janin mempunyai hak untuk dilindungi dan
mendapatkan hak khusus.
Diantara nasihat yang diberikan pada ibu hamil adalah menjaga kebersihan, rajin bekerja
sebagaimana mestinya, banyak membaca ceritera/bacaan yang dapat meningaktkan budi
pekerti, menciptakan suasana kekeluargaan agar penuh dengan aktivitas positif, dan isteri
membaca bacaan yang bermanfaat dalam perkembagan kejiwaan. Metode lama dalam
membantu tumbuh-kembang janin dalam rahim terutama “ kejiwaan “ sehingga dengan
dasar jiwa yang sehat akan tumbuh jasmani yag sehat.
Akhir bulan 7 : panjangnya 35-38 cm, beratnya ± 1000 gram. Kalau lahir dapat hidup di
dunia luar walaupun kemungkinan untuk hidup terus masih kecil. Kalau menangis
mengeluarkan suara yang lemah.
Akhir bulan 8 : panjangnya 42,5 cm dan beratnya 1700 gram. Permukaan kulit masih
merah dan keriput seperti kulit orang yang tua.
Akhir bulan 9 : panjangnya 46 cm dan beratnya 2500 gram, karena sudah ada lapisan
lemak di bawah kulit, ia sudah berisi.
Akhir bulan 10 : janin sudah cukup bulan ( matur, a terme ). Panjangnya 50 cm, beratnya
3000 gram. Bayi laki-laki biasanya lebih berat dari bayi wanita. Kulitnya halus dan hamper
tidak ada lanugo lagi. Pada kulit masih terdapat vernik caseosa ialah campuran sel-sel
epitel kulit, lanugo dan secret kelenjar lemak. Kepala ditumbuhi rambut, kuku melebihi
ujung jari. Pada laki-laki testis sudah ada dalam skrotum dan pada wanita labia mayora
menutupi labia minora.
Masalah bayi:
1. Gerakan janin jarang ( secara subjektif kurang dari 7x / 20 menit atau secara objektif
kurang dari 10x / menit., pada bayi ditemukan tanda lewat waktu yang terdiri dari:
a. Stadium I : kulit kehilangan vernix caseosa dan terjadi maserasi sehingga kulit
menjadi kering, rapuh dan mudah terkelupas.
b. Stadium II : seperti stadium I, ditambah dengan pewarnaan mekoneum ( kehijuan
di kulit.
c. Stadium III : seperti stadium I, ditambah dengan warna kuning pada kuku, kulit
dan tali pusat.
2. Berat badan bayi lebih berat dari bayi matur.
3. Tulang dan sutura lebih keras dari bayi matur
4. Rambut kepala lebih tebal.
d. Pemeriksaan Penunjang
1. USG : untuk mengetahui usia kehamilan, derajat maturitas plasenta.
2. Kardiotokografi : untuk menilai ada atau tidaknya gawat janin.
3. Amniocentesis : pemeriksaan sitologi air ketuban.
4. Amnioskopi : melihat kekeruhan air ketuban.
5. Uji Oksitisin : untuk menilai reaksi janin terhadap kontraksi uterus.
6. Pemeriksaan kadar estriol dalam urine.
7. Pemeriksaan sitologi vagina.
e. Penatalaksanaan
1. Setelah usia kehamilan lebih dari 40- 42 minggu, yang terpenting adalah monitoring
janin sebaik – baiknya.
2. Apabila tidak ada tanda – tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu
dengan pengawasan ketat.
3. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan kematangan cervik, apabila sudah
matang, boleh dilakukan induksi persalinan.
4. Persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan sangat merugikan
bayi, janin postmatur kadang – kadang besar dan kemungkinan disproporsi cephalopelvix
dan distosia janin perlu diperhatikan. Selain itu janin post matur lebih peka terhadap
sedative dan narkosa.
5. Tindakan operasi section caesarea dapat dipertimbangkan bila pada keadaan onsufisiensi
plasenta dengan keadaan cervix belum matang, pembukaan belum lengkap, partus lama
dan terjadi gawat janin, primigravida tua, kematian janin dalam kandungan,pre eklamsi,
hipertensi menahun, anak berharga dan kesalahan letak janin.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
1. Nama : Ny. S
2. Usia/ tgl lahir : 27 thn/ 09 september 1988
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : JL.Wiajaya kusuma K2/8
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : IRT
7. Pendidikan : S1
8. No cm/Rm : 0000 93976
Diagnose medis :-
a) Menarchea : 11 tahun
b) Siklus : Teratur tiap bulan
c) Banyaknya :-
d) HPHT : Lupa
3. Keluarga Berencana
b. Riwayat obstetric
Kehamilan : G2 P1 A0
Gestesi : 32 minggu
Nifas yang lalu : anak 1 perempuan (7 tahun), persalinan spontan (bidan), penyulit tidak
ada
4. Pemeriksaan fisik
A. Pemeriksaan persistem
a. System pernapasan
RR : 20 x/menit (hiverpentilasi, tyidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada suara
wheezing, ronchi,stridor.
b. System cardiovascular
DJJ : 143x/menit (normal 120-160) TD:130/60 mmHg, nadi: 88x/menit, teratur, tidak ada
edema , conjungtiva : normal, suhu badan :36,2 ºC, akral teraba hangat. CRF: <3 detik.
c. System reproduksi
Payudara : membesar, areola hitam kecoklatan, tidak ada nyeri tekan
Abdomen membesar, ada linea nigra, strie (+)
Leopold 1 : TFU 28 cm
Leopold 2 : letak janin melintang
Leopold 3 : bagian terbawah pipih dan panjang (punggung) saat di palpasi
Leopold 4 : bagian terbawah belum masuk pintu atas panggual
Kontraksi uterus baik dan kuat
DJJ 143x/menit
ANALISA DATA
Asupan O2 menurun
DS:
- FR 22x/menit
- TFU 28 cm Hiperventilasi
Meningkatnya miksi
DO:
tampak gelisah
- F. BAK selama sakit
8x/hari
DO:
Intake makanan
- Hb 9,9 g/dl
- LL 18cm, bb 54kg,
- TB 172
Meningkatnya peristaltik
Konstipasi
DIAGNOSA
INTERVENSI
NO Dx TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
4 Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan askep 1) Timbang BB dan ukur TB ibu
kebutuhan 3x24 jam nutrisi klien 2) Hitung IMT, BBLH, dan LL
behubungan dengan dapat terpenuhi dengan 3) Observasi adanya mual/muntah
intake inadekuat, kiteria hasil: sedikit dan/banyak
peningkatan HCG 4) Kolaborasi pemberian
- IBu mampu menjelaskan
suplemen zat besi/vitamin yang
komponen diat yang
sesuai
seimbang prenatal
5) Kolaborasi dengan ahli gizi
gr/hari
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yoyakarta: Graha Ilmu
Hani, Ummi dkk. 2011. Asuhanan Kebidanan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika