Guidelines For Determining The Fullness of Pipelines Between Vessels and Shore Tanks
Guidelines For Determining The Fullness of Pipelines Between Vessels and Shore Tanks
17.6.1 Introduction
Tujuan dari API MPMS ch. 17.6 adalah memberikan prosedur rekomendasi untuk
menentukan kondisi isi system pemipaan yang digunakan dalam transfer liquid sebelum
dan setelah liquid di muat atau dibongkar dari kapal.
17.6.1 Scope
Section ini adalah bagian dari API MPMS ch. 17 yang diperuntukkan crude oil
dan petroleum product dalam keadaan cair pada tekanan atmosphere dan suhu ambient.
Digunakan dalam loading dan discharge cargo, sebelum dan sesudah transfer. Mencakup
rekomendasi bagaimana seharusnya menentukan pipeline fullness. Dalam section ini
meliputi pula gambaran metode, prosedur, perhitungan dan contoh.
Bilamana API MPMS ch.17.6 dimaksudkan untuk menggambarkan metode dan
procedure yang tersedia untuk penentuan kondisi isi system pipa, procedure – procedure
tersebut menjelaskan dengan tidak menentukan dengan tepat volume cairan di dalam pipa
yang digunakan.
Bab ini tidak berniat untuk merekomendasikan peralatan atau menggambarkan
peralatan secara detail. Petunjuk ini hanya dimaksudkan untuk menggambarkan hasil
akhir yang diperkirakan dari instalasi dan fungsi peralatan. Bilamana API MPMS ch. 17
melibatkan penjelasan dari metode line fill verifikasi secara umum, hal ini tidak
direkomendasikan salah satu metode sebagai yang lebih baik. Tanggung jawab untuk
efektivitas pendokumentasian dari metode yang digambarkan menjadi tanggung jawab
terminal atau instalasi yang menggunakan.
Disarikan sebagai bahan materi pelatihan Static & Dinamic Measurement of Petroleum
Hari Nurbianto
SBU MIGAS PT Sucofindo
Page 2 10-Mar-21
17.6.7 Glossary
Term berikut yang digunakan dalam bab ini dari API MPMS ch. 17 seperti
diindikasikan oleh penjelasannya.
Disarikan sebagai bahan materi pelatihan Static & Dinamic Measurement of Petroleum
Hari Nurbianto
SBU MIGAS PT Sucofindo
Page 3 10-Mar-21
17.6.8.1 Tidak ada dalam API MPMS ch. 17 yang harus ditafsirkan sebagai
penolakan terhadap procedure operasi yang aman atau peraturan lingkungan yang
digunakan.
17.6.8.3 Prosedure line fill verification yang dipilih harus segera dilaksanakan
sebelum dan/atau setelah custody transfer.
17.6.8.4 Shore tanki yang kosong tidak dapat dijadikan untuk menerima volume
cairan line displacement atau internal circulation.
17.6.8.6 Jika metode hpbv dipilih untuk menentukan, jika system pipeline penuh,
lokasi valve atau sight glass dibuat untuk tujuan ini harus diidentifikasi.
17.6.8.7 Jika line displacement atau metode internal silculation digunakan, catat
hasil sebelumnya dari metode ini yang mengindikasikan keefektifannya dan harus
disediakan.
17.6.8.8 Data yang menunjukkan hasil dari metode yang dipilih harus disediakan.
17.6.9.1 Kapasitas dari line vessel yang digunakan untuk operasi displacement
harus tersedia sebagai referensi. Personil kapal juga harus mengindikasikan apakah pipa
yang digunakan adalah full atau empty.
17.6.9.2 Kondisi dari pipa kapal akan berakibat langsung pada keakurasian line
displacement atara kapal dan darat. Personil kapal seharusnya menyediakan asisten
(membantu) untuk penentuan kondisi fullness pipa yang akurat.
Disarikan sebagai bahan materi pelatihan Static & Dinamic Measurement of Petroleum
Hari Nurbianto
SBU MIGAS PT Sucofindo
Page 4 10-Mar-21
17.6.10 Procedure
17.6.10.1.2 Persetujuan atas metoda verivikasi isi pipa yang akan digunakan dan
perluasannya-jika ada-tindakan koreksi yang mungkin diperlukan.
17.6.10.1.3 Jika peralatan automatic digunakan untuk pengukuran, alat tersebut harus
sesuai dengan ketelitian yang dibutuhkan yang dijabarkan dalam API MPMS 3.1A dan
API MPMS 7.
17.6.10.1.4 Review batasan akurasi pengukuran seperti dalam API MPMS 3.1A, dan
menyetujui batas toleransi sesuai dengan metoda yang dipilih (lihat API MPMS ch.
17.6.11).
17.6.10.1.5 Prosedure yang dijabarkan dalam API MPMS 3.1A dan API MPMS 17.2
untuk pemilihan, kalibrasi dan penggunaan alat ukur harus diikuti dengan benar.
17.6.10.2.1 Personil terminal harus mensirkulasi produk melewati system pipa yang
digunakan setelah system pemipaan di isolasi. Sirkulasi harus sampai melewati dock
manifold yang direncanakan dan dilakukan dengan segera sebalum dan sesudah custody
transfer. Jika sirkulasi tidak sampai melewati dock manifold tersebut, maka harus dibuat
evaluasi dari validitas dan akurasi penggunaan metode tersebut.
17.6.10.2.2 Untuk menerapkan metoda internal sirkulasi, lakukan tahapan seperti
berikut:
1. Lakukan gauging tanki deliveri dan tanki penerima sebelum line circulation.
Pengukuran harus dilakukan menggunakan alat automatic gauging yang
terpercaya atau alat ukur manual.
2. Lakukan sirkulasi dengan mentransfer produk sekurangnya 120% dari total isi
kapasitas pipa. Tutup valve tanki dan lakukan re-gauging tanki menggunakan
metode yang sama pada saat opening gauging.
3. Gunakan tabel tanki terkalibrasi, untuk menghitung volume sebelum dan sesudah
internal circulation. Total Observed Volume (TOV) harus digunakan untuk
menghitung jumlah volume yang ditransfer (lihat API MPMS 17.1, definisi
TOV).
Disarikan sebagai bahan materi pelatihan Static & Dinamic Measurement of Petroleum
Hari Nurbianto
SBU MIGAS PT Sucofindo
Page 5 10-Mar-21
4. Bandingkan jumlah volume yang dikirim dengan jumlah volume yang diterima
untuk menentukan apakah perbedaannya keluar dari toleransi. Jika perbedaan
melebihi toleransi yang disetujui, lakukan internal sirkulasi pengulangan dan
pengukurannya. Jika perbedaannya tetap melebihi batasannya, integritas /
kesesuaian system yang ada harus diinvestigasi.
5. Untuk tujuan penentuan isi pipa, system pipa yang digunakan dinyatakan full jika
perbedaan antara volume yang dikirim dan yang diterima masuk dalam toleransi
yang disetujui.
17.6.10.3.1 Kapal harus dalam posisi even keel dengan tanpa list. Sebaliknya, trim
atau list correction harus digunakan dan di buat catatan dalam laporan. Jika wedge
calculation diperlukan, merujuk pada API MPMS 17.1.
Catatan: kondisi even keel lebih disukai dalam pengukuran sebab ketelitian akan terbatas
jika melibatkan koreksi trim, list dan wedge calculation.
17.6.10.3.2 Vessel quantity survey harus dilakukan sesaat sebelum line displacement.
17.6.10.3.3 Jumlah tanki kapal yang digunakan untuk line displacement harus
seminimal mungkin, dan lokasi tanki harus dipilih untuk meminimalkan perubahan trim
dan list.
17.6.10.3.4 Deck line, riser, bottom line dan drop line dalam kondisi yang sama
sebelum dan sesudah line displacement antara kapal dan darat.
17.6.10.3.5 Setujui kuantitas yang dipindahkan. TOV dari produk yang dipindahkan
harus sekurangnya 120% dari jumlah total kapasitas pipa kapal yang digunakan dengan
shore line (lihat API MPMS 17.1 untuk menentukan TOV).
17.6.10.3.7 Perbedaan line fill tidak boleh disebutkan terpisah dari keseluruhan analisa
voyage dari seluruh transfer kargo.
17.6.10.3.8 Untuk menerapkan metode line displacement, lakukan tahapan berikut ini:
1. Lakukan gauging dan pengukuran temperature terhadap tanki pengirim dan tanki
penerima sebelum line displacement dilakukan. Pengukuran harus dilakukan
menggunakan alat automatic gauging yang terpercaya atau alat ukur manual.
2. Tranfer sejumlah volume yang dikehendaki untuk displacement antara kapal dan
darat. Lakukan re-gauging dikapal dan shore tank menggunakan type alat yang
sama dan teknik yang digunakan saat pengukuran awal (opening measurement).
3. Gunakan tabel tanki darat dan kapal yang terkalibrasi, untuk menghitung volume
sebelum dan sesudah line displacement. TOV harus digunakan untuk menghitung
kuantitas volume yang ditransfer (lihat API MPMS 17.1 , definisi TOV).
Disarikan sebagai bahan materi pelatihan Static & Dinamic Measurement of Petroleum
Hari Nurbianto
SBU MIGAS PT Sucofindo
Page 6 10-Mar-21
17.6.10.4.1 HPBV harus terpasang hanya untuk tujuan line fill verification. Valve
yang lainnya sepanjang pipa tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan ini. High point
valve atau sight glass harus diletakkan di titik sedekat mungkin dengan kapal dan pada
titik tersebut terletak paling tinggi disepanjang pipa, seperti pipa diatas lintasan jalan atau
titik elevasi yang lainnya.
Note 1: Metoda ini tidak dapat digunakan pada system pemipaan dengan adanya pipa
horizontal yang terjebak didalam pipa tersebut.
Note 2: Identifikasikan pengoperasian, letak valve dalam memilih metode ini.
Note 3: Produk yang mengalir melewati system pipa saat valve sedang terbuka akan
menyebabkan udara yang terjebak berpindah melewati bleed point.
17.6.10.4.2 Sight – glass connection harus berada di atas dan bawah pipeline dan
harus memungkinkan untuk dilihat secara visual. Jika sight – glass system tidak terdapat
bleeder valve untuk mengeluarkan udara yang terjebak, salah satu metode yang lainnya
harus dipilih.
17.6.10.4.3 Semua valve yang terletak sepanjang pipa diantara shore tank yang
digunakan dan kapal harus dibuka dan dalam kondisi tekanan yang cukup untuk
mengalirkan cairan mengisi seluruh pipa tersebut.
Disarikan sebagai bahan materi pelatihan Static & Dinamic Measurement of Petroleum
Hari Nurbianto
SBU MIGAS PT Sucofindo
Page 7 10-Mar-21
17.6.10.4.4 Tindakan yang tepat harus dilakukan untuk memastikan bahwa venting
gas atau release/mengeluarkan cairan selama bleeding operation dilakukan dengan
terkendali ,aman dan ditangani sesuai dengan peraturan yang ada.
17.6.10.4.5 Pengoperasian metode ini dilakukan oleh personil terminal dan harus
disaksikan oleh pihak pihak yang terlibat dalam pemngukuran custody transfer yang
berwenang.
Step 1 Sebelum membuka high-point bleed valve, pastikan bahwa terdapat tekanan
didalam pipa saat melakukan bleeding.
Step 2 Letakan wadah yang cukup untuk menerima liquid (drain).
Step 3 Bukalah valve secara perlahan dan biarkan tetap terbuka hingga cairan yang
keluar mengalir stabil
Note: Biarkan cukup waktu pada saat membuka valve hingga cairan mengeluarkan gas.
Step 4 Tutup valve dan lanjutkan lanjutkan ke bleed valve lainnya.
Step 5 Buka valve tersebut seperti valve sebelumnya hingga cairan mengalir.
17.6.10.5.1 Metode ini sesuai hanya bilamana terminal dilengkapi dengan launching
(peluncur) dan retrieving (penerima) system yang didesign untuk tujuan ini.
17.6.10.5.2 Dalam metode pigging, sebuah tight-fitting wipping device (atau kepala
babi) diletakkan di launching system dan kemudian didorong melewati system pipa yang
digunakan dengan cairan, gas atau udara. Isi dari system pipa akan selesai digantikan
oleh udara, gas atau cairan yang digunakan untuk mendorong pig.
17.6.10.5.3 Semua pig harus dihitung setelah digunakan. Pengoperasian harus diulangi
bilamana pig terjebak ditengah-2 pipa.
17.6.10.5.4 Metode pigging dapat dilakukan sebelum, sesudah atau sebelum dan
sesudah transfer kargo. Jika metode pigging hanya dilakukan sebelum transfer, volume
dari pipa harus ditambahkan ke dalam volume kargo transfer.
Disarikan sebagai bahan materi pelatihan Static & Dinamic Measurement of Petroleum
Hari Nurbianto
SBU MIGAS PT Sucofindo
Page 8 10-Mar-21
2. Start pompa dan lakukan hingga discharge pressure menjadi stabil dan/atau
mencapai tekanan yang ditetapkan. Tekanan yang ditetapkan seharusnya lebih
besar dari pada tekanan static maksimum yang tersedia pada system tsb.
3. Isolasikan pipeline untuk mencegah backflow dan stop pompa.
4. Setelah pemompaan dihentikan, catat tekanan dan lakukan pengukuran ulang
menggunakan cara yang sama seperti sebelumnya. Catat level cairan.
5. Jika level cairan pada tanki sebelum dan sesudah line press selisih kurang dari
atau 3mm atau 1/8 inch maka pipa dinyatakan terisi penuh dan tidak diperlukan
koreksi.
6. Jika selisih pengukuran level tanki lebih dari 1/8 inc atau 3mm, kurangi tekanan
pipa kedalam tanki hingga tekanan pada elevasi tertinggi sedikit diatas tekanan
uap produk dan ulangi pemompaan. Jika selisih level produk dalam tanki kurang
dari atau sama dengan 1/8 inch atau 3mm, pipa dinyatakan terisis penuh sebab
uap product sudah terkondensasi menjadi cairan dan tidak dibutuhkan koreksi
lebih lanjut.
7. Jika level sebelum dan sesudah dilakukan line press yang kedua melebihi 3mm
atau 1/8 inch, line fill condition dapat dilakukan dengan metode yang lainnya
sesuai 17.6.3 atau dengan persetujuan semua pihak-volume gas dapat di
perkirakan dengan procedure atau kalkulasi seperti dalam lampiran.
8. Untuk tujuan line fill verification, system pipa yang digunakan dapat dianggap
terisi penuh jika perbedaan antara volume gauging sebelum dan sesudah line press
masuk dalam ‘ketelitian pengukuran’.
Note: Hal ini tidak memastikan bahwa, ruang kosong yang sebanding dengan volume gas
yang dikompresi kurang dari ‘ketelitian pengukuran’, tidak terdapat gas dalam pipa.
Disarikan sebagai bahan materi pelatihan Static & Dinamic Measurement of Petroleum
Hari Nurbianto
SBU MIGAS PT Sucofindo