Anda di halaman 1dari 15

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Dosen Pengampu :

DISUSUN OLEH :

CHINDY ANGGITA PUTRI ( 17340005)

FAKULTAS KDOKTERAN PRODI DIV KEBIDANAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pencatatan dan Pelaporan” guna memenuhi tugas kesehatan masyarakat, Terima
Kasih saya ucapkan kepada Dosen,orang tua,yang telah membantu, baik bantuan
berupa moral maupun materil, sehingga makalah Kesehatan Dasar ini dapat
diselesaikan dalam waktu yangtelah ditentukan. Kami menyadari bahwa didalam
penyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan,
olehnya itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
lebih menyempurnakan makalah-makalah saya dilainwaktu. Harapan yang paling
besar dari kami semoga makalah ini dapat bermanfat, baik untuk pribadi , teman-
teman, serta orang yang membaca makalah ini sebagai tambahan dalam menambah
referensi yang telah ada.

ii
KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................ii

BAB I..........................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1.............................................................................LATAR BELAKANG
...............................................................................................................1
1.2.........................................................................RUMUSAN MASALAH
...............................................................................................................1
1.3..................................................................................................TUJUAN
...............................................................................................................1

BAB II........................................................................................................2

PEMBAHASAN .......................................................................................2

2.1. Pencatatan dan Pelaporan...................................................................2


2.1.1. Pencatatan...............................................................................2
2.1.2. Pelaporan................................................................................3
2.2. Tujuan Pencatatan dan Pelaporan.......................................................4
2.3. Pencatatan Dan Pelaporan Surveilans Penyakit Filariasis..................4
2.4. Alur Pelaporan Penyakit Filariasis.....................................................6
2.5. Formulir Pelaporan Penyakit Filariasis..............................................8

BAB III ....................................................................................................11

PENUTUP.................................................................................................11

3.1. Kesimpulan........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan pencatatan dan pelaporan merupakan suatu proses untuk
mendapatkan data dan informasi yang merupakan suatu substansi pokok
dalam system informasi dan dibutuhkan untuk kepentingan operasional
program.
Data dan informasi tersebut juga merupakan bahan pengambilan
keputusan, perencanaan, pemantauan, dan penilaian serta pengendalian
program. Oleh karena itu, data dan informasi yang dihasilkan harus akurat,
tepat waktu, dan dapat dipercaya. Dalam upaya memenuhi harapan data dan
informasi yang dihasilkan merupakan data dan informasi yang berkualitas,
maka selalu dilakukan langkah – langkah penyempurnaan sesuai dengan
perkembangan program dengan visi dan misi, program baru, serta
perkembngan kemajuan teknologi informasi..

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari Pembuatan Makalah ini adalah
a. Bagaimana cara alur proses pencatatan ?
b. Bagaimana mekanisme Pelaporan?

1.3. Tujuan
-           
a. Menjelaskan dan memahami pengertian pencatatan dan pelaporan
b. Menjelaskan dan memahami tujuan dan manfaat pencatatan dan pelaporan
c. Menjelaskan dan memahami bentuk pencatatan dan pelaporan

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan merupakan kegiatan yang harus diperhatikan
oleh tenaga kesehatan (khususnya epidemiolog) dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi individu, keluarga dan masyarakat.
Untuk dapat melakukan kegiatan pencatatan dan pelaporan dengan baik,
maka dibutuhkan Data dan Informasi yang tepat dan akurat

Pengertian pencatatan dan pelaporan menurut beberapa ahli:

a. Menurut Kron dan gray


Pencatatan dan pelaporan adalah mengkomunikasikan secara tertulis
kepada tim kesehatan lain yang memerlukan data kesehatan atau data
epidemiologi secara teratur
b. Menurut Kozier dan Erb
Pencatatan dan pelaporan adalah adalah dokumen formal dan legal yang
dibuat secara tertulis tentang data-data kesehatan.

Maka dapat disimpulkan pencatatan & pelaporan adalah :

a. Suatu kegiatan mencatat dengan berbagai alat/media tentang data


kesehatan yang di perlukan sehingga terwujud tulisan yang bisa dibaca dan
dipahami isinya.

b. Salah satu kegiatan administrasi kesehatan yang harus dikerjakan dan


dipertanggung jawabkan oleh petugas kesehatan.

c. Kumpulan informasi kegiatan upaya pelayanankesehatan yang berfungsi


sebagai alat/saran komunikasi yang penting antar petugas kesehatan.

2.1.1. Pencatatan

Sistem Pencatatan secara umum terbagi dalam 2 (dua) bagian,


yaitu Sistem Pencatatan Tradisional dan Sistem Pencatatan Non-
Tradisional.

Sistem Pencatatan Tradisional adalah system pencatatan yang


memiliki catatan masing-masing dari setiap profesi atau petugas
kesehatan, dimana dalam system ini masing-masing disiplin ilmu (Dokter,
Bidan, Perawat, Epidemiolog, Ahli Gizi dsb) mempunyai catatan sendiri –
sendiri secara terpisah. Keuntungan system ini adalah Pencatatan dapat
dilakukan secara lebih sederhana. Kelemahan system ini adalah data
tentang kesehatan yang terkumpul kurang menyeluruh, koordinasi antar

2
petugas kesehatan tidak ada dan upaya pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan tuntas sulit dilakukan.
Sistem Pencatatan Non-Tradisional adalah Pencatatan yang
berorientasi pada Masalah (Problem Oriented Record /POR). Keuntungan
system ini adalah kerja sama antar tim kesehatan lebih baik dan
menunjang mutu pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
Setiap petugas kesehatan dituntut untuk membuat pencatatan
tentang data kesehatan sebaik mungkin. Adapun system criteria system
pencatatan data kesehatan yang baik mencakup hal – hal di bawah ini :
1. Pencatatan Harus Sistematis, Jelas, Ringkas dan mengacu pada respon
pasien terhadap kejadian penyakit atau intervensi yang diberikan.
2. Ditulis dengan Baik dan menghindari kesalahan.
3. Tepat Waktu, ditulis segera setelah tindakan/kegiatan dilakukan.
4. Ditulis secara Terperinci mencakup What, Why, When, Where, Who
and How
5. Menghindari kata-kata yang sulit diukur
6. Mencantumkan nama jelas dan tanda tangan setelah melakukan
pencatatan.

2.1.2. Pelaporan
Pelaporan merupakan cara komunikasi petugas kesehatan yang dapat
dilakukan baik secara tertulis maupun lisan tentang hasil dari suatu
kegiatan atau intervensi yang telah dilaksanakan.

Laporan Lisan
a. Kelemahan : Kemungkinan yang dilaporkan hanyalah hal-hal yang
baik-baik saja dan bersifat subyektif.
b. Keuntungan : Hasil dari kegiatan/intervensi yang telah dilakukan dan
data yang telah terkumpul dapat segera ditindaklanjuti dalam waktu
yang lebih cepat.

Laporan Tertulis

a. Kelemahan : memakan waktu dan biaya yang lebih.


b. Keuntungan : bisa lebih bersifat Objektif dan lebih terperinci serta
pelaporan dapat bersifat positif maupun negative.

Laporan Tahunan

Laporan tahunan meliputi :

a. Data dasar puskesmas (LT-1)

3
b. Data kepegawaian (LT-2)
c. Data peralatan (LT-3)

2.2. TUJUAN PELAPORAN & PENCATATAN


Tujuan Pencatatan dan Pelaporan menurut POTTER dan PERRY adalah :

a. Komunikasi : sebagai alat komunikasi yang efektif antar petugas kesehatan


sehingga kesinambungan informasi dan upaya penanggulangan penyakit
filariasis dapat tercapai

b. Pendidikan : sebagai informasi tentang gambaran penyakit filriasis dan


pemecahannya.

c. Pengalokasian dana : dapat digunakan untuk merencanakan tindakan dan


kegiatan yang tepat dengan dana yang tersedia.

d. Evaluasi : sebagai dasar untuk melakukan evaluasi terhadap hasil


intervensi yang diberikan.

e. Dokumen yang sah : sebagai bukti nyata dan legal yang dapat digunakan
bila didapatkan adanya penyimpangan serta bila diperlukan untuk
keperluan pengadilan.

f. Jaminan mutu : dapat memberikan jaminan kepada masyarakat terhadap


mutu layanan kesehatan yang diberikan.

g. Penelitian : merupakan sumber data yang sangat bermanfaat untuk


kepentingan penelitan atau riset

h. Analisis : merupakan dasar analisis masalah kesehatan pada individu ,


keluarga , maupun masyarakat.

2.3. PENCATATAN DAN PELAPORAN SURVEILANS PENYAKIT


FILARIASIS

a. Pencatatan
Pencatatan kasus adalah kegiatan mencatatan dari seluruh kasus kejadian
filariasis oleh petugas kesehatan sesuai dengan formulir yang berlaku

b. Pelaporan kasus
Pelaporan kasus adalah kegiatan penemuan kasus yang dilaporkan
diduga merupakan suatu kasus kejadian filariasis yang dilaporkan
masyarakat / petugas kesehatan. Laporan kasus ditanggapi serius dengan
segera. Filariasis perlu dilakukan kegiatan surveilens untuk dapat

4
ditentukan penyebab terjadinya kejadian filariasis dan ditindaklanjuti serta
dievaluasi guna keberhasilan program eliminasi filariasis
Dalam kejadian filariasis kegiatan survailens membutuhkan kerja sama
yang baik dari masyarakat/ petugas kesehatan di lapangan yang akan
melaporkan kasus ditindaklanjuti. Pada pelaksanaannya menentukan
penyebab kejadian filariasis tidak lah mudah diperlukan laporan dengan
keterangan rinci.

a. Data yang dilaporkan


Data yang diperoleh dipergunakan untuk menganalisa kasus dan
mengambil kesimpulan. Hal- hal yang perlu diperhatikan adalah pelaporan
terdapat dalam lampiran formulir kejadian filariasis.

b. Kurun Waktu pelaporan


Laporan harus dibuat secepatnya sehingga keputusan dapat dibuat
secepat mungkin untuk dilakukan tindakan selanjutnya.

c. Tujuan :
Survailens kejadian filariasis bertujuan untuk mengamati,
mendektesi dini, mencatat, melaporkan, serta merespon kasus yang terjadi
dengan cepat dan tepat serta mengurangi dampak negative kasus tersebut
terhadap kesehatan individu dan terhadap program filariasis.

5
2.4. ALUR PELAPORAN PENYAKIT FILARIASIS

Rujukan kasus dapat dilakukan dari tempat pertolongan pertama (rumah)


hingga tempat pelayanan kesehatan terdekat (PUSKESMAS atau dokter
peraktek). Dari tempat pelayanan kesehatan terdekuat, bila diperlukan kasus
dapat dirujuk ke rumah sakit terdekat dan bila kasus memerlukan rujukan
terhadap pelayanan tertentu (baik pelayanan spesialistik atau memerlukan
sarana penunjang tertentu), kasus dapat dirujuk ke rumah sakit rujukan
terakhir (Top Refferal Hospital) yang terdekat diwilyah terseut. Kasus
tersebut dapat dievaluasi oleh Komite Ahli Pengobatan Filariasis (KAPFI).
Pelaporan dilaksanakan secara bertahap dan bertingkat. Pada keadaan
tertentu bila kasus yang dilaporkan menimbulkan perhatian yang berlebihan
dari masyarakat, pelaporan dapat dilakukan langsung kepada Departement
Kesehatan Sub Direktorat Filariasis dan Schistosomiasis/ Komite Ahli
Pengobatan Filariasis ( KAPFI). Dibawah ini adalah alur kegiatan pelaaporan
kasus kejadian filariasis.

6
Agar petugas mau melaporkan kasus kejadian filariasis dengan ketentuan
laporan maka perlu dilakukan :
a) Peningkatan kepedulian terhadap pentingnya pelaporan melalui system
pelaporan yang sudah ada
b) Membekali petugas kesehatan dengan pengetahuan tentng kejadian
filariasis
c) Memberikan umpan balik yang positif terhadap pelaporan
Kasus kejadian yang dilaporkan harus ditulis didalam formulir pelaporan
secara tepat.Petugas kesehatan atau kepala Puskesmas bertanggung jawab
melengkapi formulir pelaporan tersebut yang selanjutnya dikirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota menentukan
apakah kasus kejadian tersebut dalam daftara kasus kejadian filariasis yang
harus dilaporkan. Selanjutnya laporan tersebut dilaporkan ke Provinsi sampai
ke Pusat.

7
2.5. FORMULIR PELAPORAN PENYAKIT FILARIASIS
FORMULIR PELAPORAN KEJADIAN FILARIASIS

Identitas kasus
Nama :
Tanggal lahir / umur :
Jenis kelamin : LK/PR
Berat badan :
Alamat Kasus :
RT/RW : …/… , Kel/Desa…
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Tlp :
Kode Pos :

Manifestasi Kejadian Filariasis

Keluhan dan Waktu pertama gejala Lama Gejala


gejala klinis timbul

Tanggal Jam menit jam Hari

Diare

Eritema dan
urtikaria

Abses

Asma
bronchial

Angioedema

Ikterus

Kolestasis

Serangan
epilepsy

Syok
anafilaksis

8
Spasma
larings

Lain-lain

Obat lain yang sedang diberikan saat pemberian obat filariasis:


…………………………………………………………………………….

Riwayat Perjalanan Penyakit :


…………………………………………………………………………….

Tanggal……/……/…..
TTD PELAPOR

(………………)
Formulir Investigasi Kejadian Filariasis

Wawancara dilakukan oleh


Responden

Nama : Nama
:
Instansi : Alamat
:
Hubungan dengan kasus kejadian filariasis :

Identifikasi kasus kejadian penyakit Filariasis


Nama :
Tanggal lahir :
Jenis Kelamin : LK/PR
Usia :
Untuk pasien anak
Nama Ayah :
Nama Ibu :
Alamat

Jalan : Desa/Kelurahan :

Nomor Rumah : Kecamatan :

RT/RW : Kabupaten :

Dusun/Kampung : Provinsi :

9
Obat Filariasis yang diminum saat ini

Obat Filariasis Tanggal minum Nomor BATCH Jumlah tablet obat


yang diminum obat obat diminum

Tempat minum obat filariasis


 Pos Pengobatan Masal
 Posyandu
 Rumah
 Sekolah
 Kantor
 Puskesmas

Pemberi Obat Filariasis

 Dokter
 Perawat
 TPE
 Petugas Kesehatan

10
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pencatatan dan pelaporan adalah suatu kegiatan merekam dan menyajikan


berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan.
Dalam upaya mewujudkan pencatatan dan pelaporan, hal-hal yang harus
dilakukan oleh setiap petugas adalah mengetahui dan memahami batasan-batasan
pengertian dari istilah-istilah yang dipergunakan serta mengetahui dan memahami
berbagai jenis dan fungsi instrument-instrumen pencatatan dan pelaporan yang
dipergunakan, cara-cara pengisiannya serta mekanisme dan arus pencatatan dan
pelaporan tersebut.
Tujuan system rujukan disini adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan
efisiensi pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi secara terpadu. Perhatian
khusus terutama ditujukan umtuk menunjang upaya penurunan angka kejadian
efek samping, komplikasi dan kegagalan penggunaan kontrasepsi.
System rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan kesehatan
yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik 
atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun secara horizontal kepada
fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI, 2013. INFORMASI PENGENDALIAN PENYAKIT DAN


PENYEHATAN LINGKUNGAN.
Pratiwi Adhitya, Amelia Zulfa, Lenssy Novita, Yagi P Ridwan. 2013. Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Data. Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
Rajab, W., 2009. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan. ,
pp.165171. EGC. Jakarta

Sutomo, A.H. & Machfoedz, I., Suriani & Rosmadewi, 2010. Epidemiologi
Kebidanan. , pp.175-180. Fitramaya. Yogyakarta

12

Anda mungkin juga menyukai