Anda di halaman 1dari 13

Nama : Berlian Nursyanti Mahardhika

NPM : 165324001
kelas: A
Mata kuliah: Genetika

PEMBAHASAN I
(MATERI GENETIK PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK)

1. Kromosom
kromosom (kroma = benang, soma = badan) merupakan badan yang
berbentuk panjang seperti benang yang berfungsi membawa sifat
keturunan atau membawa informasi genetika. Kromosom (kroma =
benang, soma = badan) merupakan badan yang berbentuk panjang seperti
benang yang berfungsi membawa sifat keturunan atau membawa informasi
genetika.
2. DNA (Deoksiribo Nukleat Acid)
DNA Merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk
hidup, yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari
makhluk dalam keseluruhannya dari satu generas ke generasi berikutnya.
Molekul DNA pertama diisolir oleh F. Miescher 1869.  DNA tersusun atas
gula deoksiribosa, basa-basa nitrogen, dan juga fosfat.
3. RNA
RNA adalah suatu polimer asam nukleotida dari empat ribonukleotida.
Tiap ribonukleotida terdiri dari gula pentosa, molekul gugsan fosfat, dan
sebuah basa nitrogen. Berbeda dengan DNA, basa Timin dari golongan
pirimidin tidak terdapat dalam RNA melainkan digantikan oleh Urasil.
RNA berperan dalam membuat kode-kode genetik sesuai dengan perintah
DNA. Kemudian kode ini akan disusun atau diterjemahkan dalam bentuk
urutan asam amino dalam proses sistesis protein
Struktur RNA
Berbentuk pita tunggal atau pita dobel tetapi tidak berpilin sebagai spiral
seperti molekul DNA.
Tersusun atas:
1. gula pentosa yang dikenal sebagai ribosa
2. asam fosfat
3. basa nitrogen : purin dan pirimidin

Materi genetik pada Eukariotik dan Prokariotik


Prokariotik
1. Materi genetiknya terdapat di sitoplasma, disebut nukleoid. Sitoplasma
merupakan cairan sel yang berada di luar membran inti. Komponen utama
penyususn sitoplasma adalah :
Sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel
Substansi genetik simpanan dalam sitoplasma
Cairan seperti gel yang disebut sitosol
Organel-organel sel
2. Kromosom melingkar
3. DNA ditemukan dalam sitoplasma

Penyebaran materi genetik pada eukariotik dan prokariotik

N Prokarioti Eukarioti
o Organel k k
1 Membran Plasma Ada
2 Sitoplasma Ada Ada
3 Ribosom Ada Ada
4 Dinding Sel Ada
5 Mesosom Ada
6 Nukleus Ada
Retikulum
7 Endoplasma Ada
8 Sentriol Ada
9 Lisosom Ada
10 Kompleks Golgi Ada
11 Mitokondria Ada
12 Badan Mikro Ada
Bentuk Kromosom

Dalam struktur heliks ganda, arah nukleotida pada satu untai berlawanan
dengan arah berdiri mereka yang lain (yaitu anti-paralel). Ujung asimetris
dari untaian DNA terdiri 5 ‘(prime lima) dan 3’ (prime tiga) berakhir di
mana ujung 5 ‘ memiliki gugus fosfat terminal, dan ujung 3’ memiliki
gugus hidroksil terminal.DNA heliks ganda distabilkan oleh ikatan
hidrogen antara nukleotida dan interaksi susun basa- antara nukleobasa.
Ada empat basa yang ditemukan dalam DNA seperti adenin (A) sitosin
(C), guanin (G), dan timin (T). A dan G disebut purin dan C dan T disebut
pirimidin. Keempat basa mengikat gula atau fosfat dan membentuk
nukleotida lengkap. Setiap nukleobasa pada satu untai berinteraksi dengan
satu jenis nukleobasa dalam untai lainnya. Purin membentuk ikatan
hidrogen untuk pirimidin. Di sini, A berikatan hanya untuk T oleh dua
ikatan hidrogen, dan ikatan C hanya untuk G dengan tiga ikatan hidrogen.
PEMBAHASAN II
(KETERKAITAN ANTARA GEN-DNA-KROMOSOM)

Gen
Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom,
yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen diwariskan
oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi. Dengan
demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu
organisme dapat terjaga. Pengertian Gen (gene) itu sendiri adalah unit dasar dari
hereditas yang terletak pada kromosom (chromosome), yaitu dalam lokus yang
mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen diwariskan oleh satu individu
kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi.

Kromosom

Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi
genetik dalam sel disimpan. Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti
sel (nukleus). Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein.
Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein. Kromosom homolog
(2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur dan komposisi
yang sama. sel yang memiliki 2n kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid.
Bila tidak berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel dengan n kromosom
adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel kelamin betina saja
(Desrizal, 2012).

DNA

DNA (Asam deoksiribonukleat) merupakan sejenis asam nukleat yang tergolong


biomolekul utama setiap organisme.

DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama:

1. gugus fosfat

2. gula deoksiribosa

basa nitrogen, yang terdiri dari:

Adenina (A)

Guanina (G)
Sitosina (C)

Timina (T)
angka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula
pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula
terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada
cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama
DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa (Desrizal, 2012).

HUBUNGAN GEN DENGAN DNA

Menurut Bowo (2010), secara substansi sesungguhnya gen merupakan sepenggal


DNA yang diseliputi dan diikat oleh protein, serta berfungsi sebagai arah penentu
sifat organisme.  Selain itu gen bersifat antara lain :

1. Sebagai suatu materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom.


2. Mengandung informasi genetika./ sifat herediter

3. Mengatur perkembangan dan proses metabolism individu.

4. Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel

HUBUNGAN GEN DENGAN KROMOSOM 

Kromosom mengandung DNA. Total keseluruhan informasi genetik yang


disimpan didalam kromosom disebut genom. Genom DNA tersusun atas gen-gen.
satu gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu sifat yang dapat diamati.
Gen juga dianggap sebagai fragmen DNA didalam kromosom (Bio, 2012).

HUBUNGAN GEN, KROMOSOM DAN DNA

Bagian utama sebuah sel adalah nukleus, di dalam nukleus terdapat


benang-benang halus yang disebut kromatin. Pada saat sel akan mulai
membelah diri, benang-benang halus tersebut menebal, memendek dan
mudah menyerap warna membentuk kromosom. Kromosom adalah
struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu DNA dan
protein.

Secara struktural perubahan DNA dan protein menjadi kromosom di awali


pada saat profase. Molekul DNA akan berikatan dengan protein histon dan
nonhiston membentuk sejumlah nukleosom. Unit-unit nukleosom
bergabung memadat membentuk benang yang lebih padat dan terpilin
menjadi lipatan-lipatan solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi
benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin akan tersusun
memadat membentuk lengan kromatin. Selanjutnya kromatin akan
mengganda membentuk kromosom.
PEMBAHASAN III
(REPLIKASI)

Pengertian Replikasi

Replikasi adalah peristiwa penggandaan DNA yang terjadi pada semua sel hidup.
DNA perlu digandakan untuk mempersiapkan terjadinya pembelahan sel, karena
tiap sel baru yang terbentuk akan memiliki copian DNA yang sama. Replikasi
membutuhkan bantuan dari beberapa enzim untuk membuka rantai DNA,
membentuk DNA baru, dan menggabungkan DNA yang terbentuk.
Replikasi diawali dengan terbentuknya titik awal replikasi atau yang disebut
dengan ori (origin of replication). Ori adalah rangkaian nukleotida khusus pada
rantai DNA yang akan menjadi titik awal terjadinya replikasi. Sel prokariotik
memiliki DNA yang pendek, oleh karena itu replikasi DNA prokariotik hanya
akan diawali dengan satu ori saja. Namun replikasi DNA eukariotik akan diawali
ratusan bahkan beberapa ribu ori karena DNA yang sangat panjang.

1. Konservatif
Replikasi DNA Konservatif yaitu pembentukan DNA baru dengan pita double
helix parental tetap utuh dan berperan sebagai pencetak pita double helix baru,
sehingga DNA parental tidak tercampur dengan DNA baru.
rantai ganda DNA induk langsung membentuk salinan berupa rantai ganda DNA
baru tanpa ada pemisahan rantai ganda DNA induk terlebih dahulu. Replikasi
pertama menghasilkan dua rantai ganda DNA, terdiri dari satu rantai ganda DNA
induk dan satu rantai ganda DNA yang benar-benar baru. Pada replikasi kedua,
masing-masing rantai ganda DNA tersebut langsung membentuk salinan DNA
yang baru lagi. Akhirnya, menghasilkan empat buah DNA. Satu DNA tetap
merupakan DNA induk yang utuh dan tiga DNA merupakan DNA baru.
2. Dispersif
Replikasi DNA Dispersif yaitu dua buah rantai double helix parental terputus
putus sehingga segmen-segmen DNA parental dan Segmen-segmen DNA baru
yang dibentuk saling bersambungan dan menghasilkan double helix baru. Rantai
ganda DNA hasil replikasi pertama maupun replikasi ke dua dari DNA induk
mengandung segmen campuran antara rantai DNA induk dan rantai DNA baru.
Artinya,rantai ganda DNA salinannya terdiri dari dua rantai tunggal DNA yang
masing-masing mengandung segmen (bagian atau potongan) DNA induk dan
segmen DNA baru.
3. Semikonservatif
Replikasi DNA Semikonservatif yaitu pembentukan DNA baru dengan dua pita
spiral dari double helix parental memisahkan diri dan masing-masing pita
menjadi model atau sebagai pencetah untuk membentuk pasangan pita yang
baru. Hipotesis model semi konservatif ini dikemukakan oleh Watson dan Crick,
menyatakan bahwa rantai ganda DNA induk membuka atau memisah terlebih
dahulu sehingga terbentuk dua buah rantai tunggal DNA. Masing-masing rantai
tunggal tersebut berfungsi sebagai cetakan untuk membentuk rantai tunggal
DNA baru, melalui pembentukan pasangan basa yang komplementer dengan
basa nitrogen DNA induk. Dengan demikian, hasil replikasi pertama adalah dua
buah DNA.Masing-masing DNA terdiri dari satu rantai tunggal induk dan satu
rantai tunggal yang baru. Pada replikasi kedua, masing-masing rantai ganda DNA
tersebut membuka kembali sehingga dihasilkan empat buah DNA. Dua buah
DNA mengandung rantai tunggal induk dan dua buah DNA yang lain merupakan
rantai DNA baru.

Replikasi yang sesuai


Berdasarkan eksperimen yang dilakukan oleh Mesolson-Stahl dengan
mengamati raplikasi DNA Pada Bakteri E.Coli membuktikan bahwa replikasi DNA
terjadi secara semikonservatif.
PEMBAHASAN IV
(PERBEDAAN REPLIKASI DNA PROKARYOTA DAN
EUKARYOTA)

Replikasi DNA
Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Proses ini
sangat penting bagi seluruh makhluk hidup dari replikasi DNA antara
organisme prokariotik dan eukariotik adalah berbeda. Untai yang pada sel,
replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel.

1. Replikasi DNA pada prokaryota


Organisme yang tidak memiliki nukleus atas membran pembatas
organel disebut prokaryota. Pada prokaryta DNA biasanya terjadi
dalam kromosom yang melingkar. Prokariota terus-menerus
melakukan replikasi DNA.

2. Replikasi DNA pada eukaryota


Pada eukaryota, sebagian besar DNA disimpan di dalam inti sel,
namun ada juga yang ditemukan dalam organel seperti kloroplas dan
mitokondria. Pada eukaryota DNA biasanya terjadi dalam kromosom
yang linier.

Perbedaan replikasi DNA pada prokayota dengan eukarota


Mula-mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua untai tunggal oleh
enzim helikase (9) dengan bantuan topoisomerase (11) yang mengurangi tegangan
untai DNA. Untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein pengikat untaian
tunggal (10) untuk mencegahnya membentuk heliks ganda kembali. Primase (6)
membentuk oligonukleotida RNA yang disebut primer (5) dan molekul DNA
polimerase (3 & 8) melekat pada seuntai tunggal DNA dan bergerak sepanjang
untai tersebut memperpanjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru
yang disebut leading strand (2) dan lagging strand (1). DNA polimerase yang
membentuk lagging strand harus mensintesis segmen-segmen polinukleotida
diskontinu (disebut fragmen Okazaki (7)). Enzim DNA ligase (4)
kemudian menyambungkan potongan-potongan lagging strand tersebut.

Tahapan-tahapan dalam proses replikasi


 Inisiasi, DNA dalam sel-sel eukaryotik memiliki ARCs (autonomously
replicating sequence) yang berperan sebagai asal muasal replikasi dan
mereka saling berlawanan dari asal bakterial (ORI). ARCs terdiri atas 11
pasangan landasan rentetan tambah dua atau tiga rentetan nucleotida
pendek tambahan dengan 100 hingga 200 pasangan landasan sepanjang
area DNA. Grup utama dari enam protein, secara kolektif  dikenal dikenal
sebagai ORC (Origin Recognition Complex), mengikat asal muasal
replikasi, menandai replikasi DNA dengan tepat pada saat waktu yang
sesuai melalui siklus sel. Pengenalan situs awal replikasi, oleh suatu
protein komponen polymerase DnaA yang dihasilkan oleh gen dnaA.

 Terbentuknya Garpu Replikasi. Garpu replikasi atau cabang replikasi


(replication fork) ialah struktur yang terbentuk ketika DNA bereplikasi.
Garpu replikasi ini dibentuk akibat enzim helikase yang memutus ikatan-
ikatan hidrogen yang menyatukan kedua untaian DNA, membuat
terbukanya untaian ganda tersebut menjadi dua cabang yang masing-
masing terdiri dari sebuah untaian tunggal DNA.

 Pemanjangan Untaian DNA. DNA polimerase membentuk untaian DNA


baru dengan menambahkan nukleotida dalam hal ini, deoksiribonukleotida
ke ujung 3′ hidroksil bebas nukleotida rantai DNA yang sedang tumbuh.
Dengan kata lain, rantai DNA baru (DNA “anak”) disintesis dari arah
5’→3′, sedangkan DNA polimerase bergerak pada DNA “induk” dengan
arah 3’→5′. Namun demikian, salah satu untaian DNA induk pada garpu
replikasi berorientasi 3’→5′, sementara untaian lainnya berorientasi
5’→3′, dan helikase bergerak membuka untaian rangkap DNA dengan
arah 5’→3′. Oleh karena itu, replikasi harus berlangsung pada kedua arah
berlawanan tersebut

 Pembentukan Leading strand. Pada replikasi DNA, untaian pengawal


(leading strand) ialah untaian DNA disintesis dengan arah 5’→3′ secara
berkesinambungan. Pada untaian ini, DNA polimerase mampu membentuk
DNA menggunakan ujung 3′-OH bebas dari sebuah primer RNA dan
sintesis DNA berlangsung secara berkesinambungan,  searah dengan arah
pergerakan garpu replikasi.
 Pembentukan Lagging strand. Lagging strand ialah untaian DNA yang
terletak pada sisi yang berseberangan dengan leading strand pada garpu
replikasi. Untaian ini disintesis dalam segmen-segmen yang disebut
fragmen Okazaki.
 Modifikasi Post-Replikasi DNA, Setelah DNA direplikasikan, dua helaian
tersintesis terbaru dipasangkan ke modifikasi enzimatik. Perubahan-
perubahan ini biasanya melibatkan penambahan molekul-molekul tertentu
untuk mengkhususkan titik-titik sepanjang helix ganda. Pada cara ini, tags
sel, atau label-label, DNA, sehingga ini bisa membedakan material
genetiknya sendiri dari berbagai DNA asing yang mungkin bisa masuk ke
dalam sel. Modifikasi post-replikasi DNA mungkin juga mempengaruhi
cara molekul diikat. DNA merupakan faktor utama modifikasi dengan
penambahan kelompok methyl ke beberapa adenine dan residu-residu
cytosine. Grup methyl ditambahkan oleh DNA methylasess setelah
nucleotides telah digabungkan dengan DNA polymerases.
 Penambahan methyl ke cytosine membentuk 5-methylcytosine dan
methylasi dari adenine membentuk 6-methyladine. Methyladine lebih
umum daripada methylcytosine dalam sel-sel bakterial, di mana dalam sel-
sel eukaryotik, grup methyl paling banyak ditambahkan ke cytosine.
Methylase muncul hanya pada beberapa rentetan nucleotide khusus.
 Pola methylasi melindungi DNA dari cernaan oleh sel yang memiliki
endonucleases tapi tidak melawan pembatasan enzim-enzim yang
diproduksi sel-sel spesies yang lain. Pembatasan ini menyederhanakan
pertukaran DNA antar sel dari spesies yang diproduksi sel-sel spesies yang
berbeda. Methylasi DNA pada titik-titik tertentu mungkin akan berakhir
pada konversi terdekat dari B-DNA ke bentuk-bentuk Z-DNA. Dalam
bentuk B-DNA, grup-grup hydropholic methyl dari alur utama,
menghasilkan pengaturan yang tepat. Dengan mengubahnya ke bentuk Z,
grup-grup methyl membentuk area hydropholik yang membantu
menstabilkan DNA. Konversi lokal ini (dari B-DNA ke Z-DNA) mungkin
mempengaruhi fungsi beberapa gen.

Anda mungkin juga menyukai