Anda di halaman 1dari 9

Radioaktivitas

Pengamatan tentang aktivitas inti dimulai dari Henry Becquerel yang menyelidiki
tentang gejala fosforesensi dan fluoresensi. Fosforesensi yaitu peristiwa
berpendarnya zat setelah cahaya yang menyinari zat tersebut dihentikan,
sedangkan fluoresensi yaitu peristiwa berpendarnya zat pada saat zat tersebut
mendapatkan sinar. Dalam penyelidikan Becquerel, unsur uranium selalu
memancarkan sinar radiasi meskipun unsur tersebut disimpan di tempat yang tidak
terkena cahaya dalam waktu yang lama. Sinar radiasi berasal dari dalam inti atom.
Selanjutnya Piere Curie dan Marie Curie menyelidiki sinar radiasi yang berasal dari
inti
atom, yang kemudian menemukan dua unsur yang selalu memancarkan sinar
radiasi yang kemudian dinamakan Poloniun dan Radium. Unsur yang selalu
memancarkan sinar radiasi tersebut dinamakan unsur radioaktif (isotop radioaktif).

Radioaktivitas adalah gejala terpancarnya partikel-partikel radioaktif akibat


peluruhan (disintegrasi) inti dalam rangka menuju inti stabil. Inti-inti yang mengalami
peluruhan ini disebut inti radioaktif.

Sinar Radioaktif
Pemancaran sinar radioaktif dibedakan menjadi tiga, yaitu sinar α , β ,dan γ .
Pemancaran sinar radioaktif tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan
nukleon pada inti atom sehingga inti atom akan berubah menjadi inti atom yang
lain. Inti atom sebelum terjadi peluruhan disebut inti induk dan inti atom yang
terjadi setelah peluruhan disebut inti anak. Jika inti anak yang terbentuk masih
bersifat radioaktif, akan secara spontan meluruh sehingga akhirnya akan diperoleh
inti yang stabil.

a. Pemancaran Sinar α ,(alfa)


Suatu inti atom radioaktif yang memancarkan sinar α ,(alfa) akan menyebabkan
nomor atom inti induk berkurang dua dan nomor massa induk berkurang empat
sehingga berubah menjadi inti atom yang lain.
Sinar α ,(alfa) sebenarnya merupakan pemancaran partikel yang terdiri atas dua
proton dan dua neutron yang merupakan partikel yang bermuatan positif yang
memiliki massa 4 kali massa proton yang diberi lambang 2α 4 atau 2He4
Bentuk peluruhannya:

A → B+¿ 2He4 dimana, A = unsur Induk; B = unsur anak (hasil)

b. Pemancaran Sinar β

Pemancaran sinar β , akan menyebabkan inti atom anak bernomor massa tetap
sedangkan nomor atomnya bertambah satu.

Sinar β sebenarnya merupakan pancaran elektron dari inti atom karena perubahan
0
neutron menjadi proton dan diberi lambang -1e

Bentuk peluruhannya:

A → B+¿ -1e0 dimana, A = unsur Induk; B = unsur anak (hasil)

c. Pemancaran Sinar gamma ( γ )


Pemancaran sinar gamma ( γ) tidak menyebabkan perubahan massa dan muatan pada
inti atom.

Contoh peluruhan sinar γ yaitu:

1) 6C*12 → C 12 + γ
6

2) 28Ni*61 → 28 Ni61 + γ

Aktivitas Inti Radioaktif


Inti atom radioaktif adalah inti yang tidak stabil, yaitu secara spontan memancarkan sinar
radioaktif (α , β ,dan γ ) secara terus menerus.

Akibat pemancaran sinar ini menyebabkan jumlah inti makin lama makin berkurang
(meluruh). Laju perubahan inti atom radioaktif yang meluruh tiap satu satuan
waktu disebut aktivitas inti yang besarnya tidak dipengaruhi oleh faktor luar,
misalnya tekanan dan suhu melainkan hanya dipengaruhi oleh banyaknya inti atom
radioaktif. Makin banyak inti atomnya, semakin tinggi aktivitas inti, makin sedikit
inti atomnya, makin kecil aktivitas intinya. Peluruhan menyebabkan inti atom berku
rang, sehingga aktivitas intinya pun berkurang sesuai dengan perubahan waktu.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa laju peluruhan inti sebanding dengan jumlah inti pada

dN
saat itu. Secara matematika ditulis sbb: =−λ N .
dt

 λ = konstanta peluruhan;
 N = jumlah inti pada waktu tertentu.
 Tanda (-) menyatakan bahwa jumlah inti yang meluruh selalu berkurang setiap saat.
 Laju peluruhan = aktivitas radioaktif (A), jadi A = λN
 Jika persamaan laju peluruhan diintegralkan, maka akan diperoleh Jumlah inti (N) pada

saat t, yaitu N=N O e−λt

 No = jumlah inti semula

Waktu Paruh (T½)


Waktu paruh unsur radioaktif yaitu waktu yang diperlukan oleh unsur radioaktif untuk
meluruh sehingga unsur radioaktif yang belum meluruh tinggal separuh dari jumlah unsur
radioaktif mula-mula. Hubungan antara waktu paruh dengan tetapan peluruhan dapat
ditentukan dari persamaan : ln 2 0,693
λ= =
T T
T = T1/2 = Waktu paruh ( detik)

Hubungan antara banyaknya inti yang masih radioaktif dengan waktu peluruhan
dapat dinyatakan pada Gambar 1 Pada gambar terlihat bahwa kurva yang
dihasilkan sebagai fungsi eksponensial.

Berdasarkan grafik tersebut disimpulkan bahwa hubungan antara inti atom yang
tinggal dibandingkan dengan jumlah inti atom radioaktif mula-mula dapat dituliskan :

t
1
N=N o
2 [] T

dengan
N = jumlah inti yang tinggal
No = jumlah inti mula-mula
Gambar 1 Peluruhan radioaktif

CONTOH

10 gram sampel bahan radioaktif dengan waktu paruh 10 hari disimpan dalam suatu wadah
yang terisolasi. Berapakah sisa sampel tersebut yang belum meluruh setelah 1 bulan?
(anggap 1 bulan = 30 hari)

Penyelesaian:

Diketahui:
Mo = 10 gram

T1/2 = 10 hari

Ditanyakan: M = . . .?

Jawab: Massa benda sebanding dengan jumlah partikel sehingga:


Deret Radioaktif
Pada beberapa peluruhan inti radioaktif, inti tidak stabil akan meluruh beberapa kali
sehingga membentuk suatu deret. Deret ini disebut deret radioaktif. Deret radioaktif ada 4
macam, yaitu:

Dengan n = bilangan bulat

Reaksi Inti
Inti atom tidak hanya mengalami proses peluruhan radioaktif. Jika inti atom ditembak
dengan partikel berenergi tinggi, akan terjadi suatu reaksi inti. Tumbukan antara inti atom
dengan partikel penembak akan mengakibatkan terbentuknya inti baru yang berbeda
dengan inti asal. Inti baru ini disebut sebagai inti transmutasi.

Dalam setiap reaksi inti berlaku hukum-hukum, yaitu;

Misalnya suatu reaksi inti dinyatakan menurut persamaan : A + a → B + b + Q


Besarnya energi yang timbul dapat dicari dengan persamaan :
Dalam reaksi inti jika diperoleh Q > 0, maka reaksinya dinamakan reaksi eksoterm
yaitu selama reaksi berlangsung dilepaskan energi sedangkan jika Q < 0, maka
reaksinya dinamakan reaksi indoterm yaitu selama reaksi berlangsung
diperlukan energi.

Reaksi inti dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.

Reaksi Fisi

Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom lain yang
lebih ringan dengan disertai timbulnya energi yang sangat besar.

Contohnya:

Reaksi Fusi

Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom ringan menjadi inti atom lain yang lebih
berat dengan melepaskan energi.
CONTOH
TUGAS
1. Perhatikan grafik berikut

Deskripsikan grafik di atas

2 3
2. Perhatikan reaksi inti di samping ini! 1 He + 2 He → 42He+ 01n +Q ;

Diketahui massa 21 H e =2,0141 sma ; massa 32 He = 3,0160 sma; massa


He=4,0026 sma. 10n =1,0087 sma .
4
2

Jika 1 sma setara energi 931 MeV, maka Q (energi yang dibebas)
sebesar....

Anda mungkin juga menyukai