NIM: 1152100262
1. Secara etimologi, ketahanan berasal dari kata “tahan” yang berarti tabah, kuat, dapat
menguasai diri, gigih, dan tidak mengenal menyerah. Ketahanan memiliki makna mampu, tahan,
dan kuat menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman yang ada guna menjamin
kelangsungan hidupnya. Sedangkan kata “nasional” berasal dari kata nation yang berarti bangsa
sebagai pengertian politik.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis redefinisi konsep ketahanan dalam konteks
regionalisme. Ketahanan Regional sebagai isu strategis diperhadapkan dengan perbedaan
kepentingan nasional dan sistem masing-masing negara anggota yang terlebih dahulu eksis. Hal
ini akan interdependensi antar negara anggota akan semakin meningkat yang dapat menjadi
peluang maupun ancaman. Peluang untuk membentuk ketahanan regional selalu ada, hanya
saja, perlu ada solusi untuk mengatasi persoalan klasik di ASEAN ada beberapa faktor penyebab
kegagalan implementasi ketahanan regional secara nyata.
Istilah bela negara, dapat kita temukan dalam rumusan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945. Pasal 27 Ayat
3 menyatakan “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
dijelaskan bahwa Pasal 27 Ayat 3 ini dimaksudkan untuk memperteguh konsep yang dianut bangsa
dan negara Indonesia di bidang pembelaan negara, yakni upaya bela negara bukan hanya monopoli
TNI tetapi merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga negara.
Berdasarkan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945 tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pembelaan
negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara Indonesia. Hal ini berkonsekuensi bahwa setiap
warganegara berhak dan wajib untuk turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan
negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan
yang berlaku termasuk pula aktifitas bela negara. Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun
oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu
kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan
eksistensi negara tersebut. Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan
menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan
kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah tentara
atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat
dari rancangan tanpa sadar (wajib militer).
a. Melestarikan budaya.
Pemerintah Indonesia saat ini menjalankan program pelatihan Bela Negara yang terbuka bagi
seluruh lapisan masyarakat. Pada tanggal 22 Oktober 2015, Menteri Pertahanan (Menhan)
Ryamizard Ryacudu meresmikan pembukaan program bela negara. Program tersebut dimaksudkan
untuk memperteguh keyakinan berdasarkan 5 unsur tersebut di atas, dan program ini bukanlah
sebuah bentuk wajib militer.
Mengenal dan mencintai tanah air agar selalu waspada dan siap membela tanah air Indonesia
terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Indikator cinta tanah air meliputi:
3. Bela negara secara fisik adalah memanggul senjata dalam menghadapi musuh (secara militer).
Bela negara secara fisik pengertiannya lebih sempit daripada bela negara secara nonfisik.
Bela Negara Secara Fisik Menurut Undang-Undang No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota
Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar Kemiliteran. Kamus Besar Bahasa Indonesia
menerjemahkan pengertian ancaman secara umum adalah usaha yang dilaksanakan secara
konsepsional melalui tindakan politik dan atau kejahatan.
Lebih lanjut, pengertian ancaman adalah segala yang diperkirakan dapat membahayakan tatanan serta
kepentingan negara dan bangsa. Ancaman bisa dilakukan secara individu dan kelompok.
Pengertian ancaman menurut Threates adalah kondisi yang tidak menguntungkan pada individu dan
kelompok tertentu lantaran dianggap sebagai pengganggu. Ancaman adalah menurut Undang-Undang
nomor 3 taun 2002 terdiri dari dua macam, militer dan nonmiliter.
3. Spionase
4. Sabotase
6. Gerakan separatis
7. Pemberontakan bersenjata
8. Perang saudara
9. Gerakan makar
Ancaman militer adalah bentuk ancaman yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Bentuk dari pengertian
ancaman militer adalah berupa ancaman militer agresi dan ancaman militer bukan agresi.
Ancaman militer agresi umumnya menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain untuk melakukan
pendudukan sehingga mengancam kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa. Sementara ancaman militer bukan agresi berupa ancaman yang dapat menggunakan senjata
atau tidak, dilakukan oleh pihak asing atau warga negara sendiri.
Umumnya ancaman militer bukan agresi adalah yang dinilai dapat mempengaruhi kemampuan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara dan keselamatan segenap bangsa (seperti
pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, ancaman terhadap obyek vital nasional, spionase,
terorisme, ancaman di laut atau di udara, serta konflik komunal).
4. Unsur-unsur ketahanan nasional model Indonesia terdiri atas delapan unsur yang dinamakan
Asta Gatra (delapan gatra), yang terdiri dari Tri Gatra (tiga gatra) alamiah dan Panca Gatra (lima
gatra) sosial. Unsur atau gatra dalam ketahanan nasional Indonesia tersebut, sebagai berikut
Tiga aspek kehidupan alamiah (tri gatra) yaitu:
➢ Gatra letak geografi atau wilayah menentukan kekuatan nasional negara. Hal yang terkait
dengan wilayah negara meliputi; Bentuk wilayah negara dapat berupa negara pantai, negara
kepulauan atau negara continental.
➢ Gatra keakayaan alam adalah tentang sumber kekayaan alam dalam suatu wilayah baik kualitas
maupun kuantitasnya sangat diperlukan bagi kehidupan nasional. Oleh karena itu,
keberadaannya perlu dijaga dan dilestarikan. Kedaulatan wilayah nasional, merupakan sarana
bagi tersedianya sumber kekayaan alam dan menjadi modal dasar pembangunan. Pengelolaan
dan pengembangan sumber kekayaan alam merupakan salah satu indikator ketahanan nasional.
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen ketahanannasional,
meliputi:
1) Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan; mencakup sumber daya alam hewani, nabati,
dan tambang.
3) Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan lingkungan hidup
➢ Gatra penduduk sangat besar pengaruhnya terhadap upaya membina dan mengembangkan
ketahanan nasional. Gatra penduduk ini meliputi jumlah (kuantitas), komposisi, persebaran, dan
kualitasnya. Penduduk yang produktif, atau yang sering disebut sebagai sumber daya manusia
yang berkualitas, mempunyai korelasi positif dalam pemanfaatan sumber daya alam serta
menjaga kelestarian lingkungan hidup (geografi), baik fisik maupun sosial.
1. Ideologi
2. Politik
3. Ekonomi
4. Sosial budaya
5. Teknologi
6. Informasi
7. Keselamatan umum
Persis seperti pengertian ancaman militer yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa. Pengertian ancaman nonmiliter dapat
berasal dari luar negeri atau dapat bersumber dari dalam negeri.
Sementara golongannya, ancaman nonmiliter digolongkan ke dalam ancaman yang berdemensi idiologi,
politik, sosial budaya, keselamatan umum, teknologi, dan legislasi.