DI ERA GLOBALISASI
OLEH :
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WARMADEWA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai Upaya Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik Pemerintah Daerah Dalam Sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pelayanan Publik
Pemerintahan Daerah, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya.
penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Redikalisme merupakan paham atau aliran yang radikal pada politik, paham atau
aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial pilirik dengan cara
kekerasan atau drastis, sikap ekstrim dalam suatu aliran politik. Gerakan redikalisme
kebanyakan mucul di kalangan agama. Di beberapa negara muslim, gerakan gerakan
agama radikal di Indonesia justru lahir pada proses demokratisasi swdang digelar.
Memasuki era globalisasi, tantangan yang dihadapi generasi muda semakin berat.
Salah satu tantangannya adalah meningkatnya paham radikalisme yang mengencam
eksistensi pancasila. Dan pentinya meningkatkan kesadaran pada generasi muda tentang
rasa cinta tanah air ini agar mereka tidak mudah terbawa arus kepada paham atau idiologi
yang mencoba menggantikan pancasila sebagai ideologi negara.
Redikalisme disebagian masyarakat bisa muncul dengan berbagai hal. Salah satunya
adalah karena lemahnya pemahaman agama. Redikalisme ini merupaka salah satu sasaran
yang tepat bagi orang orang yang bertujuan menyelewengkan ajaran ajaran agama atau
mengajarkan ajaran ajaran agama yang sesat. Di banyak kalangan redikalisme di artikan
sebagian besar adalah ajaran ajaran yang positif karena bagi kepentingan mereka masing
masing .Khudunya di kalangan generasi muda sebaiknya harus berhati hati dengan
ancaman redikalisme di era globalisasi ini.
Bela negara tidak hanya identik dengan mengangkat senjata tetapi juga diwujudkan
dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dan keahlian. Hal terpenting
adalah generasi muda bisa terus meningkatkan toleransi dalam berbangsa dan bernegara.
Sesuai dengan latar belakang di atas masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
dirumuskan dalam bentuknpertanyaan sebagai berikut.
Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin
dicapai dalam bahasan ini sebagai berikut.
Manfaat dari pembuatan karya ini adalah guna memberikan pengetahun tentng
dampak Redikalisme terhadap para generasi muda di Indonesia pada era gobalisasi
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Jika dilihat dari letak Indonesia yang strategis dan merupakan kumpulan dari pulau
pulau Indonesia serig dilewati oleh negara lain. Baik sebagai tempat tranlit atau berhenti
dengan berbagai tujuan. Selain itu, Indonesia terdiri dari beraneka budaya sehingga
redikalisme dengan mudah masuk ke Indonesia. Baik melalu jalur darat maupun laut
bahkan dengan luasnya Indonesia, banyak wilayah Indonesia oleh aparatur negara.
Selain agama, redikalisme juga sudah mejangkiti aliran aliran sosial, politik, budaya
dan ekonomi. Ada anggapan di kalangan masyarakat awam bahwa redikalisme hanya
dilakukan oleh agama tertentu saja. Sebenanya bukan karena agamanya melainkan
dengan prilaku manusia itu sendiri.
Di Indonesia, aksi kekerasan (terror) yang terjadi selama ini kebanyakan dilakukan
oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan agama tertentu agama dijadikan tameng
untuk melakukan aksinya. Selain itu mereka juga memelintir sejumlah pengertian dari
kitab suci. Beberapa contoh redikalisme keagaaman yang terjadi di Indonesia adalah
munculnya berbagai kelompok – kelompok agama yang berhaluan keras, Front Pembela
Islam ( FPI )
Alasan utama kenapa kelompok – kelompok ini melakukan aksi radikal adalah karena
tidak puasan kepada pemerintah yang ada. Menurut mereka, tidak adanya pemerintah
yang baik, mengakibatkan negara dihambang kehancuran, selain itu, mereka prcaya
negara ini terlalu mudah disetir oleh kepemimpinan dunia barat. Ideology kepemimpinan
yang mereka peroleh dari pendahulu mereka, bagi para kelompok radikal masa kini di
anggap sebagai acuan dan alasan kuat untuk melakukan terror agar tujuan mereka dapat
tercapai.
Bisa jadi pemuda adalah sasaran tempat bagi tokoh tokoh Redikalisme atau penganut
Redikalisme untuk di jadikan peganting. Pemuda pada dasarnya mempunya sifat yag
belum terlalu matang tetapi dapat berpikir kedepan juga disertai dengan pencaharian jati
diri mereka sehingga bisa dipegaruhi dengan doktrin-doktrin yang mengatas namakan
bahwa meneror adalah perbuatan ibadah
b. Mereka tidak bisa melakukan apa yang dilakukan layaknya remaja pada masa
remaja mereka.
c. Dampak Redikalisme bagi pemuda ialah dapat merusak masa depan remaja
tersebut.
Dalam hal ini imege pemuda yang tadinya sebagai panutan, mempunyai sifat
pantang menyerag menjadi tercoreng karena perbuatan nista membunuh ratusan
nyawa tak berdosa dengan dalih berhijad atau lebih tepatnya dengan dalih ibadah.
Factor umum penyebab para pemuda banyak yang menjadi pelaku terror di Indonesia
karena beerapa permasalahan yaitu
1. Frustasi kaum pemuda karena banyaknya sarjana yang menganggur di era
globalisasi di Indonesia.
2. Kurangnya pengajaran agama pada kalangan pemuda di Indonesia
3. Ketidakadilan pemerintah dalam memimpin negara Indonesia
4. Korupsi yang terus menerus yang dilakukan pejabat pemerintah.
1. Faktor Ekonomi
Saya dapat menarik kesimpulan bahwa factor ekonomi merupakan motif utama
bagi para Redikalisme dalam menjalankan misi mereka. Keadaan yang semakin tidak
menentukan kehidupan sehari-hari yang menentu dan keidupan sehari – hari yang
membuat pemuda gerah untuk membuat apa saja. Kemiskinan membuat para pemuda
gerah untuk berbuat yang tidak selayaknya seperbuat seperti : pembunuhan,
mengancaman orang , bunuh diri dan sebagainya.
2. Faktor Sosial
Factor ini yang menjadikan para pemuda yakin dengan apa yang diperbuat.
Perbuatan yang mereka lakukan didasarkan dengan apa yang sudah disepakati dari
awal dalam perjanjiannya. Dalam setiap kelompok mempunyai isi dan visi
masing-masing yang tidak terlepas dengan ideologinya.
1. Keluarga
Orang tua harus mampu memberikan pendidikan agama yang benar kepada
anak dan berusha untuk menciptakan suasana yang kondusif terhadap anak
sehingga munvul kepribadian yang poditid dari anak. Hal ini yang menjadi
peran penting dari keluarga sebagai pencegahan masalah Redikalisme di
kalangan pemuda Indonesia.
2. Masyarakat Sekitar
Perlunya pengawasan dari masyarakat sekitar untuk para generasi muda pada
era globalisasi. Apapun juga maalah yang terjadu saat ini adalah masalah
masalah sosial, kita perlu keikutsertaan masyarakat atas masalah yang timbul.
3. Pemerintah
Pemerintah bertugas untuk mencegah aksi terror pada remaja. Dengan cara
membuka banyak lapangan kerja sehingga tidak ada lagi pengangguran.
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
1.2. Saran
Website
http://tanbihun.com/pendidikan/efek-negatif-redikalisme-dalam-dunia-
pendidikan/#.UK7-F6BVKE
http://revelbrain.blogspot.com/2010/10/bagaimanasebaiknya-mengatasi-terorisme.html