Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH INDIKASI PERAWATAN PROSTODONSIA

GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)

Oleh:

Octavia Dwi Handayani

170160100111023

Pembimbing:

drg. Diwya Nugrahini Hapsari, Sp.Pros

DEPARTEMEN PROSTODONTIA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
Nama Mahasiswa : Octavia Dwi Handayani
NIM : 170160100111023
Instruktur Klinik : drg. Diwya NH, Sp.Pros
Acc:
Tgl.Diskusi IP :

MAKALAH INDIKASI PERAWATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)

DATA DEMOGRAFIS PASIEN


Nama Pasien : Ny. Nidha Arfha
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Tanggal Lahir : 1 Agustus 1991 (29 tahun)
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Alamat : Jl. Villa Bukit Sengkaling D7/12
Hp : 085706464708
Pendidikan Terakhir : S2
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pembiayaan : 100% operator

HISTORY TAKING
Keluhan Utama : Pasien wanita 29 tahun datang dengan keluhan gigi banyak yang
hilang pada rahang bawah. Pasien mengeluhkan susah untuk
mengunyah makanan dan malu, karena giginya banyak yang
hilang. Pasien menginginkan dibuatkan gigi tiruan.
Tujuan Pembuatan GT : Memperbaiki fungsi kunyah.
Riwayat Kesehatan Gigi dan Mulut
Penyebab Kerusakan atau Kehilangan Gigi : Gigi berlubang
Tindakan Pencabutan Gigi yang terakhir kali dilakukan
Urutan Pencabutan (Regio-Rahang) : posterior kanan RB, posterior kiri RB,
Waktu Pencabutan : ± 5 bulan yang lalu
Kebiasaan Buruk :-
Riwayat Kesehatan Umum
Penyakit sistemik/alergi/menular : TAK
Penggunaan obat-obatan : TAK
Riwayat Pemakaian Gigi Tiruan : Tidak pernah memakai GT
Sikap Mental : Philosophis
PEMERIKSAAN KLINIS
1.EKSTRA ORAL
16,2
Bentuk Kepala : Hyperbrachycephalic ( ×100=87 , 6)
18,5
Bentuk Wajah : Tapperd
Bentuk Profil Wajah : Cembung-prognatic mandibula
12,3
Tinggi & Lebar Wajah : Mesoprosop ( ×100=87,2)
14,5
Proporsi & Simetri Wajah : Proporsional, Asimetris
Mata : Asimetris
Warna Pupil : Coklat kehitaman
Hidung : Simetris
Bernafas melalui hidung : Ya
Bibir :
Kontur : Kompeten
Panjang bibir : Pendek
Ketebalan bibir : Medium
Mobilitas bibir : Normal
Lateral negative space : Ada
Bentuk lengkung bibir atas : Moderate arched lip
Garis senyum : Asimetris
Lengkung senyum : Asimetris
Warna kulit : Sawo matang
TMJ :
Tonus ototklas : Klas 1-normal
Range of motion rongga mulut: Normal 49 mm
Pembukaan Mulut : t.a.k
Tes beban kunyah : Tidak nyeri
Joint sound : t.a.k
Evaluasi neuromuscular : Normal
Koordinasi neuromuscular : Baik
Kelainan/ defek pada wajah : t.a.k

FOTO PROFIL WAJAH


Profil Wajah Depan Profil Wajah Tersenyum

Profil Wajah Samping Kanan Profil Wajah Samping Kiri

2. INTRA ORAL Bentuk Kepala


Refleks Muntah : Rendah
Sensitivitas Palatal : Klas 1/Normal
Saliva : Klas 1/Normal
Mukosa
Kondisi Mukosa : Klas 1/Normal
Ketebalan : Klas 1
Resiliensi Mukosa : Normal
Lidah
Klasifikasi House : Klas 1
Posisi Lidah (Klas. Wright) : Klas 1
Mobilitas Lidah : Normal
Frenulum
RA Bukalis Ka :-
RA Bukalis Ki : Klas 1 – rendah
RA Labialis :-
RB Labialis :-
RB Lingualis :-
RB Bukalis Ka : Klas 1 – rendah
RB Bukalis Ki : Klas 1 – rendah
Vestibulum
RA Posterior Ka :-
RA Posterior Ki : Dalam
RA Anterior :-
RB Anterior :-
RB Posterior Ka : Dalam
RB Posterior Ki : Dalam
Ukuran Lengkung Rahang
RA : Klas 1/Besar
RB : Klas 1/Besar
Bentuk Lengkung Rahang
RA : Klas 3/Ovoid
RB : Klas 3/Ovoid
Bentuk Dalam Palatum Keras : U-Shaped
Bentuk Palatum Lunak : Klas 1
Bentuk dan Relasi Palatal-Tenggorokan (Throat) : Klas 1
Tinggi Residual Ridge
RA Posterior Ka :-
RA Posterior Ki :-
RA Anterior :-
RB Anterior :-
RB Posterior Ka : Klas 1
RB Posterior Ki : Klas 1
Kontur Residual Ridge
RA Posterior Ka :-
RA Posterior Ki : U-shaped
RA Anterior :-
RB Anterior :-
RB Posterior Ka : U-shaped
RB Posterior Ki : U-shaped
Kesejajaran residual ridge :-
Relasi ridge maksilomandibular pada rahang tidak bergigi
Sagital :-
Transversal :-
Ruang antar rahang
Kanan : Klas 1-Ideal
Kiri : Klas 3-Insufficient
Undercut tulang/eksostosis : Klas 1
Torus Palatina : Klas 1
Torus Mandibula : Klas 1
Genial Turbecles : Normal
Ridge Mylohyoid : Normal
Tuberositas maksilaris : Normal
Ruang Retromylohyoid
Kanan : Klas 2- sedang
Kiri : Klas 2-sedang
Ruang Dasar Mulut : Dalam
Gigi Insisivus RA

Bentuk : Ovoid
Warna : 2M 2
Relasi Rahang Bergigi
Anterior : Normal
Posterior kanan : Tidak ada relasi
Posterior kiri : Tidak ada relasi
Oklusi : Terdapat Oklusi yang Stabil
Kontak Prematur : Tidak ada
Overbite : 13 = 3 mm
12 = 4 mm
11 = 4,5 mm
21 = 4,5 mm
22 = 4 mm
23 = 3,1 mm
Overjet : 13 = 3,4 mm
12 = 4,1 mm
11 = 5 mm
21 = 4,8 mm
22 = 4,4 mm
23 = 3,7 mm
Hubungan Gigi Posterior (cusp marginal ridge) :
Kanan = 14 dengan 24 dan 25, 15 dengan 25
Kiri = -
Hubungan gigi posterior (cusp to fossa) :
Kanan = -
Kiri = 28 dengan 38
Artikulasi : UBO
FOTO INTRAORAL

Intra Oral Samping Kanan Intra Oral Samping Kiri

Intra Oral Anterior

Oklusal RA Oklusal RB

ODONTOGRAM
Keterangan odontogram:
1. Gigi hilang pada gigi 24, 36, 37,46,47
2. Resin komposit pada gigi 11,14, 38,48
3. Karies enamel : 18, 17, 16, 15, 25, 27
4. Supraposisi gigi 17, 27

ANALISA RADIOGRAFIK
Foto Panoramik
Evaluasi Radiograf :
1. Kontras, detil, ketajaman baik
2. TMJ s/d tepi mandibula terlihat jelas
3. Septum nasal dan palatum durum terlihat jelas
4. Tampak gambaran cervical vertebrae
5. Kelengkungan RB baik
6. Terdapat gambaran asimetris pada kondilus mandibula kanan dan kiri
Interpretasi Radiograf :
1. Ketinggian Puncak Alveolar Ridge klasifikasi Wical dan Scope RB : Klas 1
2. Dukungan tulang
 Tinggi ridge alveolar : Normal
 Kualitas Tulang : RA-RB = tulang kortikal dan kanselus normal
 Sendi Temporomandibular : Asimetris pada kondilus

Foto Periapikal
Tidak terdapat lesi periapikal pada gigi 48.
Terdapat resorbsi tulang alveolar horizontal mild
pada mesial gigi 48. Perbandingan mahkota : akar
gigi 48 = 1 : 2.

Tidak terdapat lesi periapikal pada gigi 38.


Terdapat resorbsi tulang alveolar horizontal mild
pada mesial gigi 38. Terdapat gambaran radiopak
pada mahkota gigi 38
Perbandingan mahkota : akar gigi 38 = 1 : 2.

Tidak terdapat lesi periapikal pada gigi 44, 45.


Terdapat resorbsi tulang alveolar horizontal mild
pada distal gigi 45. Perbandingan mahkota : akar
gigi 44, 45 = 1 : 2

Tidak terdapat lesi periapikal pada gigi 34.


Terdapat resorbsi tulang alveolar horizontal mild
pada distal gigi 34. Perbandingan mahkota : akar
gigi 34 = 1 : 2
DIAGNOSIS
1. Edentulous ridge pada regio 35, 36, 37, 46, 47
2. Pulpitis Reversible gigi 18, 17, 16, 15, 25, 27
3. Maloklusi gigi 17, 27

RENCANA PERAWATAN
1. IKGMP : PRR pada gigi 18, 17, 16, 15, 25, 27
2. Prosthodonsia : GTSL RB pada gigi 35, 36, 37, 46, 47

PROGNOSIS
Baik

DESAIN GIGI TIRUAN


Desain Utama
Rahang Bawah
GTSL Klasifikasi Kennedy kelas II modifikasi 1
Basis Akrilik
Anasir gigi akrilik pada gigi 35, 36, 37, 46, 47
Klamer jackson pada gigi 48
Klamer 3 jari pada gigi 45
Klamer 2 jari pada gigi 34
Pelebaran plat akrilik sampai 1/3 singulum gigi
33, 32, 31, 41, 42, 43
Desain Utama
Rahang Bawah
Basis metal frame lingual bar
Anasir gigi akrilik pada gigi 35, 36, 37, 46, 47
Ring clasp pada gigi 48
Akers clasp pada 34, 45
TAHAPAN PEKERJAAN
TAHAPAN PEKERJAAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN
Tahapan Klinis Pertama :

1. Mencetak RA dan RB
2. Membuat catatan gigit
3. Survey
4. Mounting Okludator
Sebelum tahap klinis kedua :

1. Merencanakan dukungan GT
2. Merencanakan konektor
3. Merencanakan retensi
Tahapan Klinis kedua :

1. Perbaikan permukaan oklusal, persiapan rongga mulut


2. Mencetak fungsional
3. Pembuatan model kerja
4. Pembuatan lempeng galangan gigit
5. Penetapan gigit/MMR, pembuatan garis median pada model kerja
6. Penentuan warna gigi menggunakan shade guide VITA/VITA 3D
Tahapan Laboratoris

1. Mounting artikulator
2. Pembuatan klamer
3. Penyusunan anasir gigi
Tahapan Klinis Ketiga
Pasang coba anasir gigi pada model malam
Tahapan Laboratoris

1. Flasking, buang malam, Packing dan prosesing akrilik


2. Deflasking
Tahapan Klinis Keempat

1. Model akrilik kasar


2. Remounting I dan Selective grinding I
3. Poles
4. Selective grinding II pada pasien
5. Pasang coba (Try In)
6. Pulas akhir
7. Insersi
Kontrol
Kontrol 1 : H+1 Insersi
Kontrol 2 : H+3 dari kontrol 1
Kontrol 3 : H+7 dari kontrol 2

Anda mungkin juga menyukai