Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2020
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 11
B. SARAN ..................................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
2
salah satu bawahan kekuasaannya yaitu Pasai justru telah memeluk agama islam. Toleransi
positif dalam bidang agama dijunjung tinggi sejak zaman bahari yang telah silam.
Kehidupan dua agama yakni Hindu dan Budha secara berdampingan yang
membuktikan sifat toleransi bangsa Indonesia, pada zaman itu dilukiskan oleh Empu Tantular
dalam kitabnya Sutasoma. Oleh karena itu kedua zaman kerajaan tersebut kita jadikan pula
sebagai tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita.
A. ZAMAN PENJAJAHAN
Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah agama
islam dengan pesatnya di Indonesia. Bersamaan dengan itu berkembang pulalah
kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Demak, dan mulailah berdatangan orang-orang
Eropa di nusantara. Mereka itu antara lain orang Portugis yang kemudian diikuti oleh
orang-orang Spanyol yang ingin mencari pusat tanaman rempah-rempah.
Bangsa asing yang masuk ke Indonesia yang pada awalnya berdagang adalah
orang-orang bangsa portugis. Namun lama-kelamaan bangsa portugis mulai
menunjukkan peranannya dalam bidang perdagangan yang meningkat menjadi praktek
penjajahan misalnya malaka sejak tahun 1511 dikuasai oleh portugis.
Pada akhir abad XVI bangsa Belanda datang pula ke Indonesia dengan menempuh
jalan yang penuh kesulitan. Untuk menghindarkan persaingan diantara mereka sendiri
(Belanda), kemudian mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama VOC
(Vorenidge Oost Indisce Compagnie), yang dikalangan rakyat dikenal dengan istilah
„Kompeni‟.
Praktek-praktek kompeni mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan sehingga rakyat
mulai mengadakan perlawanan. Mataram dibawah pemerintahan Sultan Agung (1613-
1645) berupaya mengadakan perlawanan dan menyerang ke Batavia pada tahun 1628
dan tahun 1629, walaupun tidak berhasil meruntuhkan namun Gubernur jendral J.P.
Coen tewas dalam serangan Sultan Agung yang kedua itu.
Pada abad itu sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dengan keras untuk
memperkuat dan mengintensifkan kekuasaannya di seluruh Inddonesia. Mereka ingin
membulatkan kan kan hegemoninya hegemoninya ssampaiampai kepelosok- kepelosok-
pelosok nusantara kita. Melihat praktek-prakek penjajahan Belanda tersebutmaka
meledaklah perlawanan di berbagai wilayah nusantara antara lain:
3
a) Pattimura di Maluku (1817),
e) Jlentik, Polim, Teuku Tjik di Tiro, Teuku Umar dalam perang Aceh (1860),
B. KEBANGKITAN NASIONAL
Pada abad XX di panggung internasional terjadilah pergolakkan kebangkitan Dunia
Timur dengan suatu kesadaran akan kekuatannya sendiri. Gerakan inilah yang merupakan
awal gerakan nasional untuk mewujudkn suatu bangsa yang memiliki kehormatanakan
kemerdekaan dan kekuatannya sendiri
Organisasi Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 mei 1908 inilah yang
merupakan pelopor pergerakkan nasional, sehingga setelah itu muncullah organisasi-
organisasi pergerakkan lainnya. Organisasi-organisasi pergerakkan nasional itu antara lain:
Sarekat Dagang Islam (SDI 1909), yang kemudian dengan cepat mengubah bentuknya
menjadi gerakan politik denga mengganti namanya menjadi Sarekat Islam (SI 1911) di
bawah HOS Cokroaminoto.
Berikutnya munculah Indische Partij (1913), yang dipimpin oleh tiga serangkai yaitu:
Douwes Dekker, Ciptomangunkusumo, Suwardi Suryaningrat (yang kemudian lebih
dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantoro).
Dalam situasi yang menggoncangkan itu muncullah Partai Nasional Indonesia (PNI)
(1927) yang dipelopori oleh Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono, dan tokoh
lainnya.Mulailah kini perjuangan nasional Indonesia dititikberatkan pada kesatuan
nasional dengan tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka.
Kemudian PNI oleh para pengikutnya dibubarkan, dan diganti bentuknya dengan
Partai Indonesia dengan singkatan Partindo (1931). Kemudian golongan demokrat antara
lain Moh. Hattandan St. Syahir mendirikan PNI baru yaitu Pendidikan Nasional Indonesia
(1933), dengan semboyan kemerdekaan Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri.
4
C. ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG
Janji Belanda tentang Indonesia dengan merdeka kelak di kemudian hari dalam
kenyataannya hanya suatu kebohongan belaka.Bahkan sampai akhir pendudukan pada
tanggal 10 Maret 1940, kemerdekaan bangsa Indonesia itu tidak pernah terwujud.
Fasis Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang Pemimpin Asia, Jepang
saudara tua bangsa Indonesia”. Akan tetapi dalam perang melawan Sekutu Barat yaitu
(Amerika, Inggris, Rusia, Prancis, Belanda, dan negara sekutu lainnya) nampaknya Jepang
semakin terdesak . Oleh karena itu agar mendapat dukungan dari bangsa Indonesia, maka
pemerintahan Jepang berrsikap bermurah hati terhadap bangsa Indonesia, yaitu
menjanjikan Indonesia merdeka kelak di kemudian hari. Janji kedua pemerintahan Jepang
berupa „kemerdekaan tanpa syarat‟.Janji itu disampaikan kepada bangsa Indonesia
seminggu sebelum bangsa Jepang menyerah, dengan Maklumat Gunseikan (Pembesar
Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer di seluruh Jawa dan Madura).Dalam janji
kemerdekaan yang kedua tersebut bangsa Indonesia diperkenankan untuk
memperjuangkan kemerdekaannya.
Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai
realisasinya janji tersebut maka dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki
usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokritsu Zyunbi Tioosakai.
D. SIDANG BPUPKI 1
a. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)
Mr.Muh Yamin mendapat kesempatan pertama untuk mengemukakan
pemikirannya tentang dasar Negara dihadapan sidang lengkap Badan Penyelidik.pidato
Mr.Muh Yamin itu berisikan lima dasar asas Negara Indonesia,sebagai berikut :
1) Peri Kebangsaaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan (A. Permusyawaratan, B. Perwakilan, C. Kebijaksanaan)
5) Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial)
b. Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945)
Pada tanggal 1 juni dalam pidatonya Ir. Soekarno mengusulkan 5 hal yang menjadi
dasar- dasar negara merdeka, yang perumusa serta sistematikanya sebagai berikut :
1) Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
5
2) Internasonalisme (Peri Kemanusiaan)
3) Mufakat (Demokrasi)
4) Kesejahteraan Sosial
5) Ketuhanan Yang Maha Esa
Untuk lima dasar negara itu oleh beliau usulkan pula agar diberi nama pancasila
yang kemudian diterima oleh sidang.
7
2. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berdirinya negara RIS dalam sejarah ketatanegaraan indonesia adalah sebagai
taktik secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi proklamasi yang
terkandung dalam pembukaan undang undang 1945.
5. Masa Reformasi
Secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu
masa,di Indonesia berarti adanya perubahan dari masa orde baru yang telah runtuh
oleh presiden Soeharto pada tahun 1998,dan sekarang beralih menjadi masa reformasi
(demokrasi).
Tujuan Reformasi :Untuk kesejahteraan rakyat, maksudnya kebebasan berekpresi
yang disertai lembaga politik, dan lembaga sosial.
9
makmur. Salah satu butir implementasi sila kelima bersikap adil dan menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.
Maka tentu jika berbicara mengenai perjuangan terbentuknya negara Indonesia akan
banyak sekali peristiwa yang muncul di dalamnya, baik itu sebelum kemerdekaan
maupun pasca kemerdekaan. Selain banyaknya peristiwa, muncul pula tokoh-tokoh yang
cukup berperan, baik dalam memperjuangkan kemerdekaan RI maupun mempertahankan
kemerdekaan ini.
B. SARAN
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia harus kita pertahankan, sebagai generasi muda
Indonesia, selayaknya kita mempertahankan hasil perjuangan ini melalui cara yang sesuai
dengan bidang yang kita geluti dan tentunya kita harus mengimplmentasikan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
11
DAFTAR PUSTAKA
12