Anda di halaman 1dari 10

1.

Empedu Empedu merupakan cairan berwarna cokelat hingga hijau gelap yang diproduksi oleh
hati dan disimpan di kantong empedu. Empedu akan dilepaskan ke usus saat pencernaan makanan.
Zat terpenting dalam empedu yaitu garam empedu, yang berfungsi seperti sabun untuk memecah
lemak makanan. Dengan bantuan garam empedu, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak bisa
diserap. Garam empedu juga mencegah kolestrol yang terkandung dalam empedu di kantong
empedu membentuk batu empedu.  Anehnya, sekitar 15 gram garam empedu diekskresikan ke
dalam usus setiap hari, namun tubuh manusia hanya memiliki sekitar 5 gram secara keseluruhan.
Bagaimana mungkin? Jawabannya adalah, garam empedu didaur ulang,  di serap ke dalam darah
melalui usus kecil, kemudian disekresikan lagi oleh hati.  

2. Darah Mungkin, cairan tubuh yang paling penting adalah darah. Rata-rata tubuh orang dewasa
mengandung sektiar enam liter darah. Darah berfungsi untuk mengangkut oksigen ke sel-sel,
mengangkut produk sisa metabolisme seperti karbondioksida dari sel dan mengangkut sel darah
putih, glukosa, hormon, dan zat penting lain di seluruh tubuh. Darah juga mengandung fragmen sel
yang disebut keping darah yang berfungsi untuk menutup luka.  Tubuh orang dewasa mengandung
sekitar 24 triliun sel darah merah—sekitar sepertiga dari semua sel-sel tubuh. Sel darah merah
bertahan hidup rata-rata sekitar 120 hari, yang berarti bahwa setiap detik manusia dewasa
menghasilkan sekitar 2 juta sel darah merah. Jika disambungkan, pembuluh kapiler dapat mencapai
panjang sekitar 60.000 mil, cukup panjang untuk mengelilingi Bumi dua kali.

3. Cairan menstruasi Rata-rata volume cairan menstruasi adalah sekitar 40 mililiter, atau total sekitar
2,5 sendok makan. Cairan tersebut berupa setengah darah dan mengandung jaringan dari lapisan
dalam rahim, lender dan sekresi dari vagina. Jika jumlah perdarahan abnormal tinggi, dapat
menyebabkan anemia, defisit sel darah merah. Seiring dengan darah dan air mani, cairan
menstruasi merupakan salah satu cairan tubuh dengan nuansa psikologis dan kultur terkuat. Secara
tradisional, menstruasi berhubungan dengan transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa.
Timbulnya siklus menstruasi telah lama memberikan bukti terbaik bahwa seorang wanita tidak hamil.

4. Lendir Meski terdengar agak menjijikkan, namun tak satu pun dari kita yang bisa hidup tanpanya.
Cairan bening dan licin yang dihasilkan oleh kelenjar lendir itu melapisi sel-sel bronkus di paru-paru,
melapisi sel-sel perut dan usus, saluran urin dan reproduksi, mata dan telinga. Lendir mengandung
berbagai zat penting, termasuk enzim antiseptik dan antibodi. Rata-rata orang dewasa
menghasilkan sekitar satu liter lendir per hari. Lendir menjaga lapisan sistem pernafasan dari
kekeringan serta menyaring debu dan zat-zat penyebab infeksi dari udara yang kita hirup. Proyeksi
seperti rambut mikroskopis dari sel-sel yang melapisi saluran udara paru-paru membantu
mendorong lendir kembali ke mulut dengan kecepatan sekitar satu millimeter per menit, di mana
lendir dapat ditelan atau di ekspektorasi.

5. Nanah Nanah mungkin terdengar tidak menyenangkan, namun ia berfungsi sebagai tanda bahwa
sistem kekebalan tubuh bekerja. Nanah merupakan cairan kental berwarna putih, kuning atau coklat
yang terkumpul di bagian tubuh yang infeksi. Nanah biasanya terdiri dari bakteri, sel darah putih dan
protein lain dari puing-puing sel. Nanah di bawah kulit sering ditemukan pada jerawat tapi jauh di
dalam tubuh terdapat kumpulan nanah yang disebut abses.

6. Mani Mani merupakan cairan yang dikeluarkan oleh laki-laki saat ejakulasi, umumnya
mengandung spermatozoa, gamet yang memfertilisasi telur wanita, meskipun hal ini tidak berlaku
untuk laki-laki yang telah menjalani prosedur sterilisasi yang paling umum, vasektomi. Selain
menyediakan media yang membuat sperma dapat ‘berenang’, cairan mani juga mengandung
fruktosa, gula yang memelihara sperma, serta sekresi alkali yang membantu menetralisir lingkungan
vagina yang biasanya bersifat asam. Mengapa diproduksi dalam jumlah besar sementara umumnya
hanya satu sperma yang dapat membuahi sel masih menjadi teka-teki. Namun, satu penjelasan
yang mungkin adalah bahwa persaingan antara sperma membantu untuk memilih sperma yang
paling cocok.

7. Air liur Air liur disekresikan oleh kelenjar ludah di dalam dan di sekitar mulut. Rata-rata orang
dewasa menghasilkan sekitar satu liter air liur per hari, dengan sekresi puncak saat makan. Seperti
lendir, air liur mengandung enzim antibakteri dan antibodi, serta lendir itu sendiri. Air liur membantu
untuk melembabkan makanan, yang penting untuk melumasi saat mengunyah dan menelan. Air liur
juga dapat meningkatkan rasa, sebab jika zat kimiawi dalam makanan tidak dalam media cair,
mereka tidak bisa dideteksi oleh reseptor rasa. Beberapa enzim dalam air liur juga berfungsi
memecah zat dalam makanan, seperti pati yang dipecah oleh amylase. Karena enzim umumnya
dinetralkan dalam hitungan detik setelah mencapai sekresi yang sangat asam diperut, mereka
memungkinkan untuk berfungsi sebagai pemecah partikel makanan yang terjebak di antara gigi,
membantu mencegah gigi berlubang

8. Keringat Keringat, seperti halnya air liur, hampir seluruhnya terdiri dari air, meskipun juga
mengandung mineral yang menyebabkan rasa asinnya. Produksi keringat dapat bervariasi antara
sepersepuluh dari satu liter dan delapan liter per hari, dan selama latihan intens, orang dewasa
dapat menghasilkan dua liter per jam atau lebih. Peran keringat yang paling penting adalah regulasi
panas, membantu untuk mendinginkan tubuh ketika mulai panas. Sebagai perbandingan, anjing,
yang minim kelenjar keringat harus menjulurkan lidahnya untuk mengusir panas melalui penguapan.
Otak merangsang tubuh untuk berkeringat melalui saraf, tak hanya untuk mengusir panas, namun
juga sebagai respon emosi. Berbeda dengan berkeringat karena panas, respon emosi dikaitkan
dengan berkeringat hanya di bagian telapak tangan, telapak kaki dan ketiak.

9. Air mata Air mata diproduksi oleh kelenjar lakrimal di atas dan di sisi mata, serta tersebar di
permukaan mata dengan berkedip. Air mata dapat mengalir ke rongga hidung, itulah sebabnya
hidung kita berair ketika kita menangis. Air mata memiliki tiga fungsi: untuk melumasi mata,
menghilangkan iritasi seperti asap, dan berkaitan dengan emosional, seperti kegembiraan dan
kesedihan.

10. Urine Rata-rata orang dewasa memproduksi sekitar 1,5 liter urine per hari. Diproduksi oleh
ginjal dan disimpan oleh kandung kemih, urine mengandung banyak zat yang harus dikeluarkan dari
tubuh untuk mempertahankan keadaan kesehatan. Termasuk produk pemecahan metabolisme
protein, yang akan menjadi racun jika dibiarkan menumpuk dalam darah. Urine juga berfungsi
sebagai sarana utama untuk menghilangkan kelebihan garam dan air dari tubuh.

11. Muntah Muntahan berbeda dari cairan tubuh lain yang dibahas di sini karena tidak diproduksi
dalam keadaan sehari-hari. Semua orang muntah di beberapa kesempatan dalam hidup mereka
guna menanggapi salah satu dari beberapa jenis rangsangan. Pusat keseimbangan telinga bagian
dalam dapat menyebabkan muntah, seperti saat mabuk. Penyebab lain adalah iritasi pada saluran
pencernaan oleh infeksi dan racun. Dalam beberapa kasus, muntah merupakan proses
pembersihan tubuh dari racun, tetapi dalam kasus lain muntahan hanya berupa makanan. Dalam
suatu kasus, cairan biasanya sangat asam, karena asam biasanya disekresikan oleh lambung. Pada
individu yang sering muntah, seperti pasien pengidap bulimia, asam ini dapat mengikis permukaan
gigi dan menyebabkan perubahan berbahaya dalam keseimbangan pH darah. Adanya darah dalam
muntahan umumnya merupakan tanda perdarahan dari kerongkongan atau perut.
Mengenal Berbagai Elektrolit dalam Tubuh
   
Cairan di dalam tubuh kita terdiri dari banyak zat, salah satunya adalah elektrolit.
Elektrolit ini memiliki peran penting dalam fungsi tubuh kita. Apa sajakah itu?
Di dalam darah, urine, jaringan tubuh, dan cairan tubuh kita lainnya terdapat zat yang
bernama elektrolit. Elektrolit merupakan mineral yang membawa muatan listrik,
contohnya kalsium, klorida, magnesium, fosfat, kalium (potasium), dan natrium
(sodium). Elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang kita
konsumsi. Zat kimia terkecil ini dibutuhkan oleh sel agar tubuh dapat berfungsi dengan
baik dan normal.

Berbagai Elektrolit: Manfaatnya dan Dampaknya pada Tubuh


Tiap elektrolit tersebut memainkan peran penting dan spesifik dalam tubuh kita. Namun
terkadang, jumlah elektrolit dalam tubuh kita bisa berkurang atau berlebih. Hal tersebut
terjadi karena jumlah air dalam tubuh kita berubah, bisa disebabkan oleh kekurangan
cairan, mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau menderita suatu penyakit. Yuk, kenali
lebih dalam elektrolit-elektrolit yang ada dalam tubuh kita.
Sodium atau natrium
Sodium dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit, mengendalikan
cairan dalam tubuh, memengaruhi tekanan darah, dan mengatur kontraksi otot dan
fungsi saraf. Normalnya, kadar sodium dalam darah adalah 135-145 milimol/liter
(mmol/L). Kelebihan sodium, atau disebut juga hipernatremia, biasanya terjadi karena
kurang minum air; dehidrasi parah akibat pengeluaran cairan berlebihan, misalnya
akibat muntah yang berkepanjangan, diare, berkeringat, atau gangguan ginjal dan
pernapasan; atau minum obat tertentu, contohnya kortikosteroid.
Sedangkan kekurangan sodium, atau disebut juga hiponatremia, dapat terjadi karena
tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat atau luka bakar; muntah atau diare;
terlalu banyak mengonsumsi cairan; kecanduan alkohol; mengonsumsi obat tertentu
seperti obat diuretik, obat kejang; menderita gizi buruk, kelainan tiroid, kelainan
hipotalamus, kelainan kelenjar adrenal, gagal ginjal, gagal jantung, gagal hati, atau
mengalami penyakit yang mengganggu hormon antidiuretik (SIADH).
Kalsium
Kalsium merupakan mineral penting yang digunakan oleh tubuh untuk menstabilkan
tekanan darah, mengendalikan kontraksi otot rangka, membangun tulang dan gigi yang
kuat, berperan dalam penghantaran impuls saraf dan gerakan otot, serta membantu
proses pembekuan darah.
Kelebihan kalsium disebut hiperkalsemia, dan kondisi ini bisa terjadi apabila kita
menderita hiperparatiroidisme; penyakit ginjal; gangguan tiroid; penyakit paru-paru
seperti tuberkulosis atau sarkoidosis; beberapa jenis kanker; mengonsumsi suplemen
vitamin D, kalsium, atau antasida secara berlebihan; atau minum obat litium dan teofilin.
Sedangkan kekurangan kalsium dapat disebabkan oleh gagal ginjal,
hipoparatiroidisme, kekurangan vitamin D, pankreatitis, kanker prostat, gangguan
pencernaan, dan obat tertentu termasuk heparin, obat osteoporosis, dan obat
antiepilepsi.
Kalium atau potasium
Manfaat kalium adalah untuk mengatur fungsi jantung dan tekanan darah, membantu
hantaran rangsang saraf, kontraksi otot, kesehatan tulang, dan keseimbangan elektrolit;
serta menjaga kesehatan saraf dan otot. Dalam darah, jumlah kalium normal berada di
kisaran 3,5-5 milimol/liter (mmol/L).
Kekurangan kalium disebut hipokalemia. Dapat terjadi pada orang yang memiliki
gangguan makan; menderita diare, muntah parah, atau dehidrasi; minum obat
pencahar, diuretik, atau kortikosteroid. Sedangkan hiperkalemia adalah kondisi di mana
jumlah kalium dalam darah berlebih, biasanya disebabkan oleh dehidrasi parah, gagal
ginjal, asidosis berat, minum obat penurun tekanan darah atau diuretik, atau karena
kadar hormon kortisol dalam tubuh terlalu rendah.
Klorida
Klorida dibutuhkan untuk membantu keseimbangan elektrolit atau cairan tubuh,
menjaga asam/basa (pH) tubuh, dan penting untuk pencernaan. Tubuh dapat
mengalami hipokloremia (kekurangan klorida) akibat gagal ginjal akut, terlalu banyak
berkeringat, muntah, menderita gangguan makan, gangguan kelenjar adrenal, cystic
fibrosis, atau karena disengat kalajengking. Sedangkan hiperkloremia (kelebihan
klorida) bisa terjadi akibat dehidrasi parah, gangguan kelenjar paratiroid, gagal ginjal,
atau menjalani cuci darah. Nah, berapakah kadar klorida yang normal itu? Kadar klorida
yang normal adalah 98-108 mmol/L.
Magnesium
Magnesium merupakan mineral elektrolit penting untuk produksi DNA dan RNA,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatur kadar glukosa darah, menjaga irama
atau ritme jantung, serta berkontribusi pada fungsi saraf dan kontraksi otot. Magnesium
juga dapat memperbaiki kualitas tidur pada penderita insomnia. Kelebihan magnesium
atau hipermagnesemia biasanya terjadi pada pasien penyakit Addison atau penderita
penyakit ginjal stadium akhir. Dan tubuh dapat kekurangan magnesium
(hipomagnesemia), biasanya karena gagal jantung, keringat berlebihan, diare kronis,
gangguan pencernaan, kecanduan alkohol, atau minum obat seperti diuretik dan
antibiotik.
Fosfat
Bersama dengan kalsium, fosfat bertugas menguatkan tulang dan gigi, serta membantu
sel menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
Kekurangan fosfat (hipofosfatemia) biasanya diakibatkan oleh kelenjar paratiroid yang
terlalu aktif, kekurangan vitamin D, kelaparan, luka bakar parah, penyalahgunaan
alkohol akut, atau obat-obatan tertentu. Sementara kelebihan fosfat (hiperfosfatemia),
biasanya terjadi karena cedera otot parah, kelenjar paratiroid kurang aktif, gagal nafas,
penyakit ginjal kronis, kadar kalsium rendah, sedang menjalani pengobatan kanker, dan
minum obat pencahar yang mengandung fosfat secara berlebihan.
Bikarbonat
Mineral yang kadar normalnya 22-30 mmol/L ini berfungsi membantu tubuh
mempertahankan pH yang sehat, mengatur kadar cairan tubuh dan mengatur fungsi
jantung. Gangguan pada jumlah bikarbonat dalam darah bisa disebabkan oleh
gangguan pernapasan, gagal ginjal, dan penyakit metabolik.
Gangguan elektrolit ringan bisa saja tidak menimbulkan gejala. Gejala akibat gangguan
elektrolit seringkali muncul ketika sudah masuk dalam derajat yang lebih berat. Gejala-
gejala yang dapat terjadi gangguan elektrolit yaitu:

 mual muntah
 lemas
 bengkak pada tubuh
 detak jantung cepat (dada berdebar)
 keram atau kelemahan otot
 sakit kepala
 kejang
 penurunan kesadaran
 koma
Mengingat bahwa kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, penting untuk
mendapat pemeriksaan dan penanganan yang dini oleh dokter. Jika Anda mengalami
gejala-gejala gangguan elektrolit segeralah datangi unit gawat darurat terdekat untuk
mendapatkan pengobatan tepat.
5 Peranan Penting Elektrolit Bagi Tubuh yang
Wajib Diketahui
Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc

18 February 2018

Vitamin dan Suplemen


Hidup Sehat
Halodoc, Jakarta – Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik yang ada pada tubuh manusia.
Elektrolit terdapat di dalam darah, keringat, air seni, dan cairan tubuh lainnya. Kadar elektrolit
pada tubuh bisa berkurang yang disebabkan karena tubuh berkeringat secara berlebihan sehabis
berolahraga atau disebabkanmuntah dan diare. Kondisi tersebut bisa menjadikan tubuh
mengalami dehidrasi dan ketidakseimbangan mineral. Dalam kasus tersebut, cara mengatasinya
tidak cukup bila hanya dengan minum air putih saja. Untuk mengembalikan kadar elektrolit di
dalam tubuh, sebaiknya kamu perlu meminum minuman yang mengandung elektrolit agar tubuh
kembali ke kadar air dan mineral yang normal.

Zat-zat yang disebut sebagai elektrolit, antara lain sodium, kalsium, bikarbonat, dan potasium.
Setiap zat elektrolit tersebut memiliki fungsi masing-masing di dalam tubuh. Berikut adalah
fungsi elektrolit bagi tubuh berdasarkan zat-zatnya:

Sodium (Na+)

Sodium berfungsi untuk membantu mengontrol cairan di tubuh kamu yang berefek ke tekanan
darah, membantu fungsi otot dan saraf, serta membantu menyeimbangkan elektrolit di dalam
tubuh kamu.

Kalsium

Fungsi elektrolit kalsium bagi tubuh adalah menjaga kesehatan tulang dan gigi serta penting
untuk pergerakkan impuls saraf dan pergerakan otot.

Klorida

Elektrolit yang satu ini berperan penting untuk pencernaan dan membantu menyeimbangkan
keasaman pH tubuh kamu agar tetap sehat, dan menyeimbangkan elektrolit di dalam tubuh
kamu.

Potasium

Fungsi elektrolit potasium adalah untuk membantu menjaga kesehatan fungsi otot dan saraf,
menjaga pertumbuhan tubuh yang normal, dan mengontrol keseimbangan asam-basa tubuh
maupun menjaga kesehatan jantung.

Minum Minuman Elektrolit

Bila sehabis melakukan olahraga berat, tubuh biasanya akan kehilangan banyak cairan.
Disarankan sehabis berolahraga untuk meminum minuman elektrolit, seperti minuman energi
untuk mengembalikan cairan serta energi yang hilang.

Minumlah minuman elektrolit yang telah terdaftar di BPOM RI karena minuman tersebut sudah
aman untuk dikonsumsi selama mengikuti saran penggunaan. Selain itu, komposisi minuman
elektrolit tersebut telah disesuaikan sehingga tidak membuat kamu mengalami sakit perut.

Minuman elektrolit selain bisa dibeli di luar, kamu juga bisa mengonsumsi minuman elektrolit
dengan membuatnya sendiri. Minuman elektrolit buatan sendiri bisa dibuat dari campuran 1 liter
air putih, 6 sendok teh gula pasir, dan ½ sendok teh garam. Dengan larutan elektrolit ini bisa
membantu untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Pada umumnya, air putih cukup untuk menggantikan air yang telah hilang dari tubuh melalui
keringat saat berolahraga. Namun jika kamu berolahraga lebih dari satu jam, minuman elektrolit
lebih direkomendasikan untuk memulihkan kembali kadar air dan mineral dalam tubuh. Selain
itu, minuman elektrolit juga mengandung karbohidrat yang berguna untuk memberikan tenaga
dibandingkan air putih biasa.

Kadar elektrolit juga dapat berkurang bila kamu mengalami muntah atau diare. Sebaiknya untuk
kondisi seperti ini, kamu bisa berdiskusi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi
minuman elektrolit yang dijual di pasaran.

Untuk menanyakan perihal masalah kesehatan, kamu bisa berdiskusi dengan dokter yang ada
di Halodoc untuk mendapatkan solusi dari keluhan yang kamu alami. Lewat aplikasi Halodoc,
kamu bisa berbincang soal kesehatan dengan dokter yang ahli dibidangnya. Interaksi bisa kamu
lakukan dengan chat, call, atau video call. Selain itu, kamu juga bisa memesan obat langsung
dengan  smartphone di aplikasi Halodoc yang bisa di download pada App Store atau Google
Play.

Secara ringkas kompartemen cairan dibagi menjadi dua kompartemen utama,


yaitu:
1) Cairan intraseluler (CIS)
CIS adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa, kira-kira dua
per tiga dari cairan tubuh adalah intraseluler, sama kira-kira 25 L pada rata-rata
pria dewasa (70 Kg). sebaliknya, hanya setengah dari cairan tubuh bayi adalah
cairan intraseluler.
2) Cairan ekstraseluler (CES)
CES adalah cairan di luar sel. Ukuran relatif dari CES menurun
dengan
meningkatnya usia. Pada bayi baru lahir, kira-kira setengah cairan
tubuh
terkandung di dalam CES. Setelah usia satu tahun, volume relatif CES menurun
sampai kira-kira sepertiga dari volume total. CES dibagi menjadi:
a) Cairan interstisiel (CIT)
Cairan ini berada di sekitar sel. Cairan limfe termasuk dalam volume
interstisial. Volume CIT kira-kira sebesar dua kali lebih besar pada bayi baru
lahir dibanding orang dewasa.
b) Cairan intravaskuler (CIV)
Cairan yang terkandung dalam pembuluh darah. Volume relatif dari CIV sama
pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-
kira 5-6 L, 3 L dari jumlah itu adalah plasma, sisanya 2-3 L terdiri dari sel
darah merah (SDM), sel darah putih (SDP) dan trombosit.
c) Cairan transeluler (CTS)
Cairan yang terdapat di dalam rongga khusus dari tubuh. Cairan CTS meliputi
cairan cerebrospinal, pericardial, pleural, sinovial, cairan intraokular dan
sekresi lambung. Sejumlah besar cairan ini dapat bergerak ke dalam dan ke
luar ruang transeluler setiap harinya. Contoh, saluran gastrointestinal (GI)
secara normal mensekresi dan mereabsopsi sampai 6-8 L per hari.

Anda mungkin juga menyukai