Anda di halaman 1dari 2

Review Jurnal No.

1
Judul Helping Students Help Themselves: Generative Learning Strategies
Improve Middle School Students' Self-Regulation in a Cognitive
Tutor
Jurnal Computers in Human Behavior 65 (2016) 121-126, Article in Press
(ELSEVIER)
Penulis Celeste Pilegard, Logan Fiorella
Latar Kemampuan membuat penilaian metakognitif yang akurat merupakan
Belakang keterampilan penting untuk pengaturan dan pembelajaran mandiri yang efektif.
Namun penilaian metakognitif yang berhubungan dengan pemahaman diri
sendiri sering tidak akurat, hal ini disebabkan secara psikologi sulit menggakui
kelamahan dan kekurangannya diketahui oleh orang banyak. Salah satu
pendekatan yang menjanjikan untuk memperbaiki kalibrasi metakognitif dan
hasil belajar adalah untuk mendorong siswa untuk terlibat dalam strategi
pembelajaran generatif sebelum membuat penilaian pengetahuan. Strategi
pembelajaran generatif mendorong siswa untuk secara aktif memahami materi
dengan menata ulang dan menyempurnakannya dengan pengetahuan mereka
yang ada. Namun, hal ini tidak berlaku bagi mahasiswa yang minat bacanya
rendah, seperti Akmam(2016). Strategi pembelajaran generatif seperti
merangkum, menjelaskan sendiri, dan menguji diri sendiri dapat digunakan
untuk memperbaiki pembelajaran, karena dalam strategi ini mahasiswa harus
konstruksi pengetahuan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan.
Teori Pembelajaran Generatif (PG) merupakan pembelajaran menekankan pada
pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan pengetahuan mahasiswa
sebelumnya. Strategi generatif telah terbukti meningkatkan ketepatan penilaian
tentang pemahaman (metacomprehension), ketepatan ringkasan, menghasilkan
kata kunci, membuat peta konsep dan menyelesaikan masalah. Pengujian
pengaruh strategi pembelajaran generatif terhadap penilaian pembelajaran, serta
perilaku self-regulation telah dilakukan (Pilegard & Fiorella (2016). Pengaruh
strategi generatif terhadap akurasi metamorfibilitas dapat dijelaskan oleh teori
validitas isyarat yang menunjukkan bahwa seeorang membuat penilaian
pembelajaran yang akurat sejauh mereka memiliki sense yang benar dalam
mengambil keputusan. Oleh karena itu, strategi pembelajaran generatif dapat
meningkatkan akurasi metacomprehension siswa sehingga dapat diggunakan
sebagai dasar penilaian pemahaman, namun tidak untuk siswa yang
berkesadaran metakognitif rendah. Penggunaan strategi generatif dapat
menyebabkan siswa secara sistematis salah dalam menilai pembelajaran,
terutama penilaian pembelajaran yang tidak berhubungan dengan kinerja secara
teknis. Pilegard & Fiorella (2016) meneliti efek dari meminta siswa terlibat
dalam strategi pembelajaran generatif pada penilaian perilaku belajar dan
pengaturan mandiri pada pelajaran Matematika siswa sekolah menengah.
Tujuan untuk menguji prediksi bahwa strategi pembelajaran generatif menghasilkan
keputusan penilaian pembelajaran yang berkalibrasi lebih baik (berdasarkan
kinerja selama tahap pendahuluan tutor), dan pada akhirnya lebih baik mengatur
perilaku perilaku belajar mandiri yang lebih baik (berbasis pada perilaku
mencari bantuan selama tutor bagian berikutnya).
Metoda Metoda eksprimen dengan peserta dikelompokan secara acak kedalam
yang kelompok ringkasan generatif, kelompok penjelasan generatif, atau kelompok
Digunakan kontrol
Subjek Peserta adalah 78 siswa di sekolah menengah, yang dibagi kedalam (25 di
Penelitian kelompok ringkasan generatif dan 25 di kelompok eksploratif generatif) dan 28
siswa bertugas dalam kondisi kontrol.
Teknik dan Alat pengambil data adalah lembaran kerja dan lembaran observasi yang
Alat terbuka, namun tidak dijelaskan secara jelas dalam penelitian ini. Ada tiga versi
Pengumpul dari setiap lembar kerja: ringkasan generatif, penjelasan generatif, dan kontrol
an data yang mencakup pengingat tentang apa yang baru saja dipelajari siswa, dan
instruksi dan sebuah prompt untuk membuat penilaian pembelajaran (yaitu,
berapa banyak pertanyaan yang akan mereka dapatkan pada tes 10 item topik)
Teknik Analisa data yang digunakan statistik uji t independen (dengan signifikansi
Analisa 0,05)
data
Hasil Strategi pembelajaran generatif memperbaiki perilaku peraturan diri siswa
Penelitian sekolah menengah di kelas tutur kognitif pra aljabar. Namun, siswa muda sulit
menerjemahkan penilaian internal ini ke dalam penilaian belajar laporan sendiri
(seperti meminta siswa untuk memperkirakan seberapa baik kinerja mereka
pada tes masa depan). Dengan demikian, penelitian saat ini menunjukkan
pentingnya penelitian lebih lanjut untuk menemukan ukuran alternatif penilaian
metakognitif siswa yang lebih muda, dan menggunakan sistem seperti tutor
kognitif yang mencatat perilaku belajar mandiri siswa. Hal ini Ini
menunjukkan bahwa penilaian pembelajaran yang dilaporkan sendiri oleh siswa
tidak bermanfaat untuk penelitian metakognitif dari strategi generatif.
Implikasinya adalah penelitian untuk mendapatkan penilaian pembelajaran yang
menghasilkan penilaian metognitif global. Untuk sementara siswa yang lebih
muda harus tetap menggunakan penilaian terstruktur dan dengan tetap diawasi
saat mereka mengerjakan tes evaluasi tersebut, agar kemampuan generative
betul-betul dapat diukur dengan baik.
Kekuatan Penelitian telah mengambil mengelompokan perserta secara acak. Penelitian ini
Penelitian membedakan siswa mengotrol usia responden dalam penelitiannya. Hal ini
cukup bagus untuk tinjau lebih lanjut.
Kelemahan Tidak adanya data demografi siswa dapat memperlemah kesimpulan penelitian
Penelitian ini, karena beberapa penelitian menunjukan bahwa demografi ikut
mempengaruhi perilaku seseorang dalam bertindak. Hal juga berlaku dimana
sampel diambil dari tiga guru yang berbeda, subjek penelitian dari 3 kebiasaan
yang berbeda, jadi uji statistik t, tidak tepat digunakan disini. Uji t harus
digunakan untuk sampel yang berasal kondisi awal yang sama (Sujana, 2011).

Anda mungkin juga menyukai