Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Disiplin adalah perasaan taat dan patuh terhadap nilai – nilai yang

dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi

tanggung jawab. Kita memerlukan perilaku disiplin dimana saja seperti di rumah,

sekolah, dan masyarakat.

Diadakannya peraturan adalah untuk menciptakan suasana sekolah yang

aman dan tertib sehingga akan terhindar dari kejadian-kejadian yang bersifat

negatif. Hukuman yang diberikan ternyata tidaklah ampuh untuk menangkal

beberapa bentuk pelanggaran, malahan akan bertambah keruh permasalahan.

Sikap tidak disiplin tidak selalu tumbuh di dalam diri seseorang.

Tergantung juga dari orang lain dan lingkungan. Misalnya guru sekolah sendiri

yang membuat suatu peraturan di sekolah tetapi guru tersebut malah meyimpang

perilakunya dari peraturan yang telah ada. Hal ini dapat dianggap semua murid

tidak adil karena kenapa hanya mereka yang harus menaati peraturan di sekolah,

sedangkan guru mereka tidak.Terlebih lagi pada murid yang berasal dari keluarga

broken home.

1
2

Mereka sangat kekurangan perhatian karena tidak adanya tata tertib di

lingkup keluarga mereka, sehingga mereka dapat melakukan aktifitas di luar

rumah sesuka hati mereka, misalnya pulang larut malam, setelah pulang sekolah

bermain ke tempat teman tanpa seijin orang tua, dan masih banyak lagi.

Dari sudut pandang yang saya dapatkan, seseorang yang melakukan

pelanggaran contohnya yang ada di SMP Negeri 2 Tarogong Kidul, Siswa yang

melanggar kebanyakan malah seperti bangga terhadap apa yang ia lakukan. Saya

fikir, mereka melakukannya agar dirinya berbeda dari yang lain. Atau dalam kata

lain ia mencari perhatian dengan melakukan tindakan yang berbeda.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan oleh siswa – siswi saat ini

sudah sangat mengkhawatirkan,pelanggaran tersebut suatu masalah yang rumit.

1. Apa saja faktor penyebab siswa melakukan pelanggaran?

2. Apa saja macam – macam pelanggaran yang biasanya sering dilakukan

oleh siswa disekolah?

3. Mengapa pelanggaran menjadi budaya bagi para siswa ?

4. Bagaimana upaya dalam mengatasi pelanggaran yang dilakukan oleh

siswa?
3

1.3 TUJUAN

a. Mengetahui apa saja pelanggaran yang dilakukan oleh siswa SMP Negeri

2 Tarogong Kidul

b. Menambah wawasan bagi pembaca

c. Memberi saran untuk mengatasi siswa yang melakukan pelanggaran

d. Mengetahui penyebab terjadinya Pelanggaran yang dilakukan siswa SMP

Negeri 2 Tarogong Kidul

e. Mengetahui penyebab pelanggaran menjadi budaya siswa SMP Negeri 2

Tarogong Kidul

1.3 METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode landasan

teori juga membaca beberapa sumber,diharapkan dapat memberikan data - data

yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan hasil yang telah kami peroleh dan

hasil melalui bantuan dari internet.Selain itu, kami mencari sumber dari beberapa

hasil wawancara / secara lisan langsung dengan sumer datanya, baik melalui tatap

muka atau rekaman.


4

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisam :

JUDUL

PENGESAHAN

MOTTO

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Metode Pengumpulan Data
1.5 Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelanggaran


2.2 Macam – macam Pelanggaran
2.3 Upaya Mengatasi Pelanggaran
2.4 Penyebab Terjadinya Pelanggaran
2.5 Penyebab Pelanggaran Menjadi Budaya

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

4.1 Lampiran Wawancara


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelanggaran

Pelanggaran adalah sebuah kesalahan atau penyimpangan norma yang

dilakukan oleh seseorang yang melanggar aturan yang telah ditetapkan di suatu

wilayah atau tempat. Penyimpangan ini adalah tindakan menurut kehendak

mereka sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang telah dibuat. Pelanggaran

yang dibicarakan ini adalah salah satu pelanggaran yang dilakukan oleh pelajar

SMP Negeri 2 Tarogong Kidul, yang disebabkan oleh beberapa pengaruh dari

lingkungan pergaulan yang salah, atau kenakalan siswa yang berdampak negatif

besar bagi siswa-siswi di sekolah ini. Siswa atau remaja memang sering

melakukan pelanggaran akibat masa kritis remaja yang sedang dilalui-nya, yang

menyebabkan pemikiran penyimpangan sosial yang tidak benar oleh siswa di

sekolah. yang mendorong siswa atau siswi melakukan pelanggaran tersebut

disekolah, hal ini membutuhkan upaya mengatasi kebudayaan melakukan

pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Dengan adanya tindakan kepada siswa

yang melakukan pelanggaran, oleh pihak sekolah atau dari orang tua siswa dalam

mendidik anak-nya terhadap perbuatan melanggar norma atau aturan yang di

lakukan siswa di sekolah tersebut.

5
6

2.2 Macam-Macam Pelanggaran Yang Menjadi Kebudayaan Siswa SMP

Negeri 2 Tarogong Kidul

1. Tidak hormat terhadap guru.

Siswa sering kali tidak sopan dan tidak hormat dalam menghargai guru,

perilaku ini tampak sering ada di dalam hubungan siswa dengan guru yang mana

siswa sering mengabaikan guru, membuat guru jengkel, dan tanpa disadari

perilaku yang ini dapat merugikan siswa tersebut. Perilaku negatif lainnya yang

tidak pantas dilakukan oleh siswa terhadap guru, seperti melawan atau

membangkan perkataan guru, bisa juga tidak memperhatikan saat guru

menerangkan di depan kelas. Hal ini dapat terjadi di dalam maupun luar ruangan

SMP Negeri 2 Tarogong Kidul .

2. Kurangnya kedisiplinan.

Kedisiplinan yang di ajarkan di sekolah sering kali di abaikan oleh siswa,

siswa sering kali dengan sengaja melanggar peraturan yang telah di tetapkan di

sekolah, seperti siswa yang masih terlambat masuk kelas, bolos dan tidak sekolah,

atau tidak memakai seragam dengan lengkap, sering memakai jaket walaupun

tidak sakit, sering memakai kaos kaki pendek, atau ber-sepatu warna-warni, Ini

adalah bukti siswa yang kurang disiplin terhadap waktu dan tidak memperhatikan

peraturan dan ketentuan yang ada di sekolah.


7

3. Tidak memelihara kebersihan lingkungan sekolah.

Banyak sekali siswa-siswi SMP Negeri 2 Tarogong Kidul ini yang kurang

memelihara kebersihan lingkungan, perilaku ini tampak dengan adanya perbuatan

seperti mencoret-coret dinding sekolah atau kelas, merusak tanaman sekolah, dan

membuang sampah sembarangan tanpa memperhatikan akibatnya yang timbul

atas pelanggaran-nya tersebut.

4. Tingkah laku negatif siswa-siswi di sekolah.

Di sekolah Sering terjadi perkelahian antar siswa atau siswi, yang

membuat salah satu atau keduannya menjadi korban, mereka tidak memikirkan

akibat dari hal yang telah diperbuatnnya. Ada pula kejadian siswa yang merokok,

hal ini disebabkan karena salah atau penyimpangan pergaulan yang dijalani oleh

siswa. Adanya sebuah kelompok seperti Geng yang di bentuk oleh siswa, ataupun

perilaku negatif secara lisan yang diucapkan kepada temannya, seperti menghina

atau sikap hal buruk lainnya.

5. Menyontek.

Menyontek adalah suatu perilaku siswa dimana siswa tersebut melihat,

menyalin hasil kerja siswi lain. Perilaku ini juga banyak terjadi di SMP Negeri 2

Tarogong Kidul , apalagi pada saat KBM atau ulangan sedang berlangsung.

Bahkan perilaku ini sudah menjadi kebiasaan dan aktivitas rutin siswa.
8

Menyontek adalah salah satu pelanggaran dan perilaku buruk siswa yang

terus menerus dilakukan, hal ini dapat menjadikan siswa menjadi keenakan dan

malas akan belajar dengan hasil mereka sendiri, mereka hanya mengandalkan

hasil kerja orang lain.

2.3 Upaya dalam mengatasi pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.

Upaya mengatasi pelanggaran ini adalah dengan adanya sikap toleransi

bahkan hukuman bagi para siswa yang telah melanggar peraturan berkali-kali, dan

tidak dapat dihentikan dengan sikap toleransi atau teguran saja, karena jika tidak

segera di atasi, siswa akan senantiasa terus-menerus melakukan pelanggaran

tersebut di lingkungan sekolah Ada juga hal yang dapat mengatasi pelanggaran

siswa tersebut, diantaranya :

- Siswa harus datang kesekolah selambat-lambatnya 10 menit sebelum sholat

dhuha di mulai, siswa diwajibkan mengaji Al-Qur’an sebelum pelajaran dimulai.

Siswa harus bekerja sesuai waktu dan regu kerja piket kebersihan yang telah

ditentukan di setiap kelas, tidak boleh Alpa, atau izin tanpa surat keterangan

kepada guru atau wali kelas


9

- Siswa harus meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan yang maha Esa. Dengan

cara harus melakukan ibadah tepat waktu, juga siswa harus bergaul dengan

lingkungan yang baik, karena ini akan menyadarkan siswa bahwa sebuah

pelanggaran termasuk dosa dan dilarang oleh Allah dan bisa merugikan dirinya,

maka dari itu siswa harus menaati norma atau aturan yang di tetapkan.

- Siswa harus senantiasa ingat terhadap orang tua yang telah memperjuangkan

demi pendidikan anak-nya. Maka dari itu siswa tidak boleh melakukan

pelanggaran, karena secara otomatis siswa akan mengecewakan orang tua-nya.

- Jika siswa terus-menerus melakukan kesalahan atau pelanggaran di lingkungan

sekolah, dan enggan berhenti, walaupun sudah di beri toleransi oleh guru, siswa

wajib diberi sanksi atas semua pelanggaran yang di buatnya.

2.4 Penyebab Tejadinya Pelanggaran Yang Dilakukan Oleh Siswa SMP

Negeri 2 Tarogong Kidul

Segala sesuatu pasti ada penyebabnya,sama seperti pelanggaran yang

dilakukan oleh siswa – siswi saat di sekolah. Pelanggara ini terjadi dengan

sendirinya,melainkan ada faktor – faktor yang menyebabkannya.

Menurut pendapat dan pengamatan kami selama ini,ada beberapa

penyebab terjadinya pelanggaran yang dilakukan siswa :


10

Pergaulan yang semakin bebas yang menyebabkan siswa – siswi acuh

terhadap aturan yang ada.

Lewat pergaulan ini banyak sekali manfaat yang bisa diambil. Namun

manfaat itu akan benar – benar dirasakan apabila caranya dilakukan dengan benar

dan sebagaimana mestinya. Namun,bagi para remaja khususnya siswa,pergaulan

seperti sudah menjadi kebudayaan. Apalagi dengan adanya teknologi yang

canggih,pergaulan menjadi bebas dan luas.

Faktor internal pelanggaran yang dilakukan oleh siswa – siswi juga

dipengaruhi dari dalam diri dan lingkungan sekitar itu sendiri.

Karena pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dipengaruhi oleh

sekitarnya. Berikut ini contoh penyebab – penyebab terjadinya pelanggaran yang

dilakukan oleh siswa –siswi SMP Negeri 2 Tarogong Kidul :

1. Siswa yang kurang kasih sayang dari keluarga terutama orang tua.

2. Sifat yang memang tidak terbiasa mematuhi aturan.

3. Ingin berbeda dari yang lain.

4. Ingin diperhatikan oleh pihak sekolah.

5. Bosan dengan aturan.

6. Terbawa oleh teman yang melakukan pelanggaran.


11

2.5 Penyebab Pelanggaran Menjadi Budaya Bagi Siswa Di SMP Negeri 2

Tarogong Kidul

Pelanggaran mungkin sudah menjadi budaya di negeri ini. Banyak yang

menjadi faktor penyebabnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi pelanggaran

menjadi budaya adalah karena terbiasanya melakukan pelanggaran tanpa ada

sanksi yang diberikan. Sehingga para pelanggar merasa acuh terhadap apa yang ia

langgar.

Faktor lain dari pelanggaran yang menjadi budaya adalah karena orang tua

yang kurang tahu secara rinci apa yang harus anak pakai atau lakukan. Karena,

pada masa kini, anak lebih cenderung melakukan kebohongan kepada

orangtuanya. Sehingga orangtua yang tidak tahu akan terus saja merasa bahwa

yang dipakai anaknya itu benar.

Faktor berikutnya adalah karena pergaulan yang menyebabkan siswa

terbiasa melakukan pelnggaran. Pertama kali melakukan pelanggaran mungkin

siswa merasa takut. Tapi ketika melakukan pelanggaran tak ada satu orang pun

yang menegur,menyebabkan siswa merasa bebas untuk terus melakukan

pelanggaran.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pernyataan yang telah di sampaikan adalah diantaranya:

- Bentuk - bentuk pelanggaran siswa yang di lakukan di lingkungan sekolah

sebenarnya akibat penyimpangan pergaulan bebas yang salah, kurangnya

perhatian dari orang tua, bahkan sikap kritis remaja siswa yang tidak dapat di

kendalikan oleh siswa tersebut.

- Oleh karena itu siswa diharapkan sadar terhadap pelanggaran yang

dilakukannya dan tidak mengulanginya kembali, karena hal itu dapat merugikan

dirinya sendiri.

- Siswa harus menghayati perjuangan kedua orang tua untuk menyekolah

kan,agar semangat belajar terus bertambah,dan siswa harus punya impian juga cita

– cita untuk membanggakan orang tua.

- Siswa harus senantiasa memperkuat Iman dan Taqwa-nya agar tidak

melakukan hal yang tercela itu di lingkungan sekolah SMP Negeri 2 Tarogong

Kidul maupun di lingkungan luar.

12
13

3.2 Saran

Saran disini adalah agar mendorong siswa ke jalan yang benar dan tidak

sewenang-wenang dalam mempermainkan aturan di sekolah ,dan agar siswa tidak

mudah melanggar aturan tersebut.Menurut kami saran yang harus di berikan

kepada siswa yang melanggar diantaranya dengan cara :

Ditegur dengan cara yang baik,tetapi apabila masih melanggar

peraturannya maka lebih baik di serahkan kepada pihak yang lebih

berkaitan,contohnya guru bimbingan konseling,orang tua (keluarga)

Bergaul-lah dengan lingkungan yang baik. Jangan bergaul dengan orang-

orang yang dapat menyesatkan diri kita sendiri, dan pandai-pandai lah dalam

memilih teman dalam pergaulan, agar kita tidak melakukan pelanggaran, seperti

dalam peribahasa“Bergaulah dengan pedagang minyak wangi agar terbawa

wangi,jangan bergaul dengan pedagang besi karena akan terbawa bau besinya.”
DAFTAR PUSTAKA

 http://cybersix-diary.blogspot.co.id/2012/05/beberapa-faktor-penyebab

pelanggaran.html

 https://eldomenico.wordpress.com/tag/pelanggaran-di-sekolah/

 https://www.google.com/search?q=peraturan&ie=utf-8&oe=utf-8

 https://www.google.com/search?

q=upaya+mengatasi+pelanggaran&ie=utf-8&oe=utf-8

 https://www.google.com/search?q=logo+duta&ie=utf-8&oe=utf-8

 http://sarwono-supeno.blogspot.co.id/2012/04/pengertianpelanggaran.html

 https://adnandhika.wordpress.com/contoh-karya-tulis-ilmiah/

14

Anda mungkin juga menyukai