PENDIDIKAN KESEHATAN
Dosen Pengampu: Tutik Rahayuningsih S.Kep.,Ns MPH
Tutik Yulianti S.Kep.,Ns M.Kes
DISUSUN OLEH :
Nama : Anjarani Rahmawati
NIM : 19121081
Prodi : DIII Keperawatan Semester IV
B. Pendidikan Kesehatan Keluhan Ibu Hamil Trimester III dan Cara Mengatasinya
1. Insomnia
Kesulitan tidur alias insomnia kerap dialami wanita selama kehamilan. Namun,
pada sebagian wanita, gangguan tidur akan lebih parah terjadi di trimester tiga. Banyak
bumil juga tidak bisa tidur nyenyak pada trimester akhir kehamilan. Hal tersebut
utamanya disebabkan oleh perut yang sudah sangat membuncit sehingga sulit untuk
berganti posisi tidur. Alasan lainnya adalah pengaruh hormon estrogen dan janin yang
aktif bergerak saat ibu beristirahat.
Bumil yang menderita insomnia dapat bermeditasi atau menyetel musik sebelum
tidur untuk tenangkan pikiran. Mendapatkan pijatan ringan dengan essential oil, seperti
chamomile, lavender, atau kayu cendana juga bisa bikin rileks.
2. Kontraksi Braxton Hicks
Memasuki trimester akhir, ibu hamil umumnya akan lebih sering mengalami
kontraksi. Digambarkan, kontraksi ini berupa rasa kencang di sekitar perut yang terjadi
beberapa saat. Selama kontraksi hanya terjadi sementara, tidak sampai ganggu aktivitas,
dan tidak disertai keluarnya darah, itu adalah normal. Kontraksi yang terjadi tanpa
gejala penyerta dinamakan Braxton hicks alias kontraksi palsu.
Untuk mengatasinya, Anda hanya perlu beristirahat sejenak dan mengatur napas
panjang. Bila perlu, ambil posisi berbaring dan miring ke kiri. Posisi ini akan membuat
aliran darah ke rahim dan janin lebih lancar. Kontraksi pun lebih cepat berlalu.
3. Kaki Bengkak
Besarnya ukuran rahim saat hamil tua bisa membentuk “bendungan” pembuluh
darah di pangkal paha. Bendungan ini menyebabkan aliran darah balik dari kaki ke
jantung sedikit terhambat, sehingga menyebabkan kaki bengkak.
Untuk mengatasi kaki bengkak saat hamil tua, salah satu yang dapat dilakukan
adalah menyanggah kaki saat duduk. Anda perlu memosisikan kaki lebih tinggi dari
jantung ketika berbaring. Posisi ini akan membantu memperbaiki aliran darah balik ke
jantung, sehingga bengkak dapat berkurang. Gunakan alas kaki yang terbuka dan tidak
memiliki hak guna menghindari tekanan berlebih pada kaki. Meski umumnya terjadi
secara normal, kaki bengkak saat hamil dapat menjadi tanda bahaya, yaitu jika terdapat
protein pada urine. Bila hal itu terjadi, Anda wajib segera memeriksakan diri ke dokter
atau klinik dengan fasilitas penunjang yang lengkap.
4. Depresi
Depresi dapat terjadi sejak trimester pertama. Namun, sebagian besar bumil lebih
berat mengalaminya di trimester ketiga, bahkan bisa berlanjut pasca-melahirkan.
Perasaan sedih, cemas, atau takut berlebihan menjelang waktu persalinan sangat
dipengaruhi fluktuasi hormonal.
Untuk mengurangi risikonya, cobalah untuk tekan perasaan stres dengan
bermeditasi dan melakukan yoga prenatal. Anda juga bisa membaca buku motivasi
yang membuat hati nyaman, atau mendengar musik agar rileks.
5. Kram Otot
Masalah ibu hamil di trimester 3 yang kerap dialami lainnya adalah kram otot juga
bisa terjadi pada ibu yang sedang hamil tua. Kondisi ini utamanya terjadi di pagi hari,
saat ibu baru bangun tidur. Kram saat hamil tua terjadi akibat aliran darah yang
terhambat karena penekanan rahim. Selain itu, keluhan ini juga dilatari oleh stres otot
akibat membawa beban berat (janin).
Untuk membantu mengurangi kram otot saat hamil tua, bumil harus minum air
putih setidaknya 8 gelas sehari. Ibu hamil juga perlu melakukan olahraga ringan secara
rutin dan gerakan peregangan di area kaki. Hal tersebut dilakukan agar otot-otot yang
tegang bisa kembali rileks sehingga frekuensi kram jarang terjadi.
6. Kesulitan Bernapas
Masalah pernapasan selama trimester ketiga kehamilan terutama disebabkan oleh
pembesaran rahim. Saat rahim membengkak, hanya ada sedikit ruang bagi paru-paru
untuk mengembang, sehingga menyulitkan wanita untuk bernapas.
Keluhan saat hamil tua tersebut bisa diatasi dengan meninggikan sedikit kepala dan
bahu dengan lebih banyak bantal ketika berbaring atau istirahat.
7. Nyeri Tulang Belakang
Janin yang terus membesar membuat berat badan ibu bertambah. Kondisi ini bisa
membuat tulang belakang kewalahan dalam memberi topangan. Akibatnya, ibu hamil
akan merasa pegal dan terkadang nyeri.
Untuk membantu meredakannya, gunakan bantal hangat yang ditempelkan di area
punggung yang terasa nyeri. Selain itu, usahakan juga memilih tempat duduk yang bisa
menyanggah tulang belakang dengan baik.
8. Rasa Terbakar di Dada (Heartburn)
Keluhan saat hamil tua berikutnya adalah sensasi terbakar di dada. Kondisi ini
disebabkan oleh adanya aliran balik asam lambung ke kerongkongan. Selain karena
lambung yang tertekan oleh rahim, heartburn juga bisa terjadi akibat pengaruh hormon
kehamilan. Risiko terjadinya heartburn lebih tinggi bila ibu gemar mengonsumsi
makanan yang digoreng, pedas, dan juga asam.
Untuk mencegahnya, ibu hamil wajib menghindari makanan maupun minuman
yang bisa jadi pemicu keluhan ini. Anda juga perlu makan tepat waktu, dengan porsi
lebih kecil, tapi sering. Trimester ketiga sangat penting dan mungkin menjadi waktu
yang sangat menantang bagi Anda dan bayi yang akan lahir. Namun, jangan panik
ataupun stres sendiri karenanya.
F. Proses Persalinan
1. Pengertian
Menurut Syafrudin ( 2012 ) posisi dalam persalinan adalah posisi yang digunakan
untuk persalinan yang dapat mengurangi rasa sakit pada saat bersalin dan dapat
mempercepat proses persalinan. Persalinan dan kelahiran merupakan suatu peristiwa
yang normal, tanpa disadari dan mau tidak mau harus berlangsung Saat ibu
memberikan dukungan fisik ,aupun emosional dalam persalinan, atau membantu
keluarga untuk memberikan dukungan persalnan, bidan tersebut harus melakukan
semuanya itu dengan cara yang bersifat saying ibu meliputi :
a. Aman sesuai dengan evidence Base pada keselamatan ibu
b. Memungkinkan ibu merasa nyaman, aman, secara emosional serta merasa didukung
dan didengarkan
c. Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami
Keuntungan dan manfaat pilihan posisi meneran/ mengejan berdasarkan keinginan ibu:
a. Mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan
b. Lama kala II lebih pendek
c. Laserasi Perinium lebih sedikit
d. Nilai APGAR lebih baik
2. Posisi-posisi pada proses persalinan antara lain
a. Setengah Duduk Atau Duduk
Posisi setengah duduk juga posisi melahirkan yang umum diterapkan di RS atau
klinik diseluruh Indonesia. Posisi ini mengharuskan ibu duduk dengan punggung
bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka kearah samping, tangan pasangan
membantu memegang perut ibu ( Rohani, dkk, 2011 : 52). Posisi ini akan membantu
dalam penurunan janin dengan bantuan gravitasi bumi untuk menurunkan janin ke
dalam panggul dan terus turun kedasar panggul.
Keuntungan :
1) Posisi ini memanfaatkan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi
2) Memberi kesempatan untuk beristirahat diantara dua kontraksi
3) Memudahkan melahirkan bayi
4) Suplay oksigen dari ibu ke janin berlangsung optimal
5) Posisi ini bagus untuk posisi bayi besar
Kekekurangan :
1) Posisi ini menyebabkan keluhan pegal di punggung dan kelelahan apalagi kalau
2) Proses persalinan berlangsung lama.
b. Lateral
Posisi ini mengharuskan ibu berbaring ke kiri atau kekanan. Salah satu kaki diangkat
sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Biasanya dilakukan bila kepala bayi
belum tepat. Normalnya posisi ubun-ubun bayi berada di depan jalan lahir, menjadi
tidak normlal ,bila posisi ubun ubun bayi berada dibelakang atau disamping. Miring
ke kiri atau kekanan tergantung posisi ubun-ubun bayi. Jika dikanan, ibu diminta
miring ke kanan dengan harapan bayinya akan memutar. Posisi ini juga bisa
digunakan bila persalinan berlangsung lama an ibu sudah kelelahan dngan posisi
lain.
Keuntungan :
1) Peredarah darah balik ibu mengalir lancar, pengiriman oksigen dalam darah ibu
ke janin melalui plasenta tidak terganggu karena tidak terlalu menekan
2) Proses pembukaan berlangsung perlahan – lahan sehingga persalinan relative
lebih nyaman dan dapat mencegah terjadinya laserasi.
Kekurangan :
1) Posisi ini membuat dokter atau bidan sedikit kesulitan membantu proses
persalinan
2) Kepala bayi lebih sulit dipegang atau diarahkan
3) Bila harus melakukan episiotimi prosesnya lebih sulit
c. Berdiri Atau Jongkok
Posisi persalinan ini jarang dilakukan karena praktisi penoong tidak bisa fleksibel.
Variasai berdiri tegak adalah posisi saling berdiri tegak dan berhadapan dengan
bertahapan menggoyangkan dengan tujuan memepermudah bagian janin segera
turun ke jalan lahir. Posisi ini sangat baik pada kala aktif dan melebarkan untuk
melebarkan panggul.
Keuntungan:
1) Possi menguntungkan karena pengaruh gravitasi sehingga ibu tidak susah payah
mengejan bayi akan keluar lewsat jalan lahir dengan sendirinya ( mempercepat
pada kala II) sehingga oksitosin kurang diperlukan untuk mempercepat
persalinan, sehingga dengan posisi ini mengurangi terjadinya induksi dalam
persalinan
2) Membantu dalam pengosongan kandung kemihn dan rasa nyeri
3) Pada posisi jongkok berdasarkan bukti radiologis menyebabkan peregangan pada
simfis pubis akubat berat badan sehiungga 28% terjadinya perluasan pintu
panggul
Kekurangan:
1) Bila tidak disiapkan dengan baik posisi ini sangat berpeluang membuat kepala
bayi cedera sebab bayi dapat meluncur dengan cepat
2) Dokter dan bidan sedikit kesulitan bila harus membantu persalinan melalui
episiotomy atau memantau perkembangan pembukaan
d. Merangkak
Posisi ini dengan lengan vertikal dengan bahu anda tidak jauh kebelakang atau
kedepan dan tidak lebih lebar dengan bahu anda sehingga tidak membuang energi,
namun memungkinkan tubuh untuk lebih rileks dengan posisi yang paling nyaman.
Keuntungan:
1) Meringankan rasa sakit
2) Lebih sedikit resiko robek poerine
3) Posisi terbaik untuk bayi besar
4) Mengurangi keluhan hemorid
e. Posisi telentang
Kelebihan:
1) Perawat atau bidan leluasa membantu persalinan
2) Prediksi pembukaan dan waktu lebih akurat
3) Kepala bayi lebih mudah dipegang dan diarahkan
Kelemahan
1) Proses persalinan berlangsung lama
2) Terjadinya robekan pada perineum
3) Peredaran darah balik ke ibu ke janin melaui plasenta menjadi berkurang
sehingga bayi menjadi hypoxia