Anda di halaman 1dari 4

Pertahanan hidup

Pertahanan hidup atau penyintasan (bahasa Inggris: survival) merupakan kemampuan untuk
bertahan hidup di dalam suatu kondisi atau keadaan. Pertahanan hidup juga bisa diartikan
sebagai teknik atau ilmu dalam menghadapi berbagai ancaman terhadap keselamatan diri.
Di kalangan penggiat kegiatan alam bebas pertahanan hidup dimaknai sebagai kemampuan
dan teknik bertahan terhadap kondisi yang membahayakan kelangsungan hidup yang terjadi
di alam terbuka dengan mempergunakan perlengkapan seadanya. Seseorang yang bertahan
hidup disebut penyintas (bahasa Inggris: survivor)

Mendirikan tenda merupakan salah satu cara mempertahankan hidup di alam bebas

Pembagian teknik mempertahankan hidup

Aktivitas pertahanan hidup digolongkan berdasarkan medan (lokasi) berlangsungnya


aktivitas. Berdasarkan medannya, aktivitas pertahanan diri dapat digolongkan menjadi:

1. Mempertahankan hidup di hutan


2. Mempertahankan hidup di laut

3. Mempertahankan hidup di padang pasir

4. Mempertahankan hidup di daerah kutub

Elemen dasar dalam pertahanan hidup

Api

Api memegang peranan yang sangat penting dalam aktivitas pertahanan hidup karena
berfungsi sebagai penghangat tubuh (ketika malam), menghalau binatang buas, penerangan,
memberikan sinyal bahaya dan untuk memasak makanan dan minuman.

Pelindung

Pelindung dapat diartikan sebagai apa pun yang mampu melindungi tubuh dari sengatan
matahari, dingin, angin hujan ataupun salju. Pelindung dapat berupa pakaian dan tempat
tinggal.

Makanan dan minuman

Pertolongan pertama

Senjata (Tombak,panah,DLL)

Pertolongan pertama adalah pertolongan darurat atau sementara untuk menghindari bahaya
yang lebih besar sebelum mendapatkan pertolongan dari orang yang lebih ahli (dokter atau
tenaga medis).

Sinyal

Sinyal adalah segala sesuatu yang bisa dijadikan alat untuk meminta pertolongan atau
memberitahukan kondisi dan lokasi kita. Alat yang dapat digunakan seperti api, cermin,
lampu senter, bendera.

Istilah sintas

Sintas adalah bertahan hidup dalam kondisi yang tidak diinginkan, dalam jangka waktu yang
lama. Seseorang yang mengalami kondisi demikian disebut penyintas. Penderita suatu
penyakit berkepanjangan, orang yang mengalami perlakuan tidak adil dalam waktu yang
lama, atau orang yang bertahan selama dalam pengasingan atau peperangan, adalah
penyintas. Kata penyintas kali pertama muncul sekitar tahun 2005. Kata tersebut
dipopulerkan oleh para aktivis kemanusiaan dan relawan saat terjadi bencana. Istilah ini
merupakan terjemahan dari kata survivor dari bahasa Inggris yang berarti ‘orang yang
selamat'. Meskipun semua penyintas mengalami penderitaan, tetapi tidak selalu sama
dengan korban akibat suatu kejadian. Sebab, korban, pada umumnya tidak memiliki
kemampuan (berdaya) untuk bertahan dalam suatu kondisi, bahkan ada yang meninggal
dunia. Dengan demikian, apabila seseorang yang menjadi korban dari suatu kejadian atau
bencana, tetapi ia berhasil bangkit, maka ia disebut sebagai penyintas.[1]

Referensi

1. ^ Balai Bahasa Jateng Penyintas (http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/ho


me/infobahasa_detail/103/Penyintas) Diarsipkan (https://web.archive.org/web/2019093
0141304/http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/infobahasa_detail/1
03/Penyintas) 2019-09-30 di Wayback Machine., diakses 31 Desember 2016

Pranala luar

Yayasan Survival Indonesia (http://survival01.multiply.com/) Diarsipkan (https://web.arch


ive.org/web/20120824123106/http://survival01.multiply.com/) 2012-08-24 di Wayback
Machine.

Mengenal survival (http://alamendah.wordpress.com/2009/06/06/mengenal-survival/)

Artikel bertopik ilmu pengetahuan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu
Wikipedia dengan mengembangkannya (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pertaha
nan_hidup&action=edit).

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Pertahanan_hidup&oldid=18390729"


Terakhir disunting 1 bulan yang lalu oleh InternetArchiveBot

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali


dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai