Regu : Tulip
Gudep : 05052
Definisi Survival
Survival berasal dari kata “ Survive ” yang artinya mampu mempertahankan diri dari
suatu keadaan / kondisi tertentu. Arti dari survival sendiri ialah suatu usaha dari
seseorang untuk mampu bertahan hidup / mempertahankan diri dalam suatu
keadaan tertentu ( darurat ) denagn memanfaatkan potensi yang ada
disekelilingnya.
Ada 8 pokok yang harus diperhatikan dalam melaksanakan survival adalah sebagai
berikut :
Motivasi Survival :
1. Faktor Psikologis :
· Rasa Takut
· Rasa Kebersamaan
· Rasa Panik
· Rasa Kesunyian
2. Faktor Fisiologi
· Rasa Kelaparan
· Rasa Kelelahan
· Rasa Kehausan
· Rasa Kesunyian
3. Faktor Lingkungan :
· Rasa Kepanasan
· Basah
· Rasa Kedinginan
· Angin
· Kering
· Fauna
Ø Pengetahuan dan tumbuhan – tumbuhan apa saja yang bisa kita makan dan
hewan yang bagaimana yang layak untuk dimakan ditambah lagi pengalaman kita
dalam survival.
1. Subjective Danger : Bahaya yang berasal dari diri kita sendiri ( mental dan
fisik )
Misal : Cuaca, Kondisi medan, Binatang buas, tumbuhan, manusia /penduduk Asli.
Semua buah dihutan dapat dimakan oleh kera / kalong / musang/( mamalia )
Tumbuhan yang tidak bergetah susu
Tumbuhan yang tidak berbulu
Tumbuhan yang tidak berduri
Buah yang terasa manis dan agak asam
Warna tidak mencolok yang berlebihan
Dimasak
DIjilati / Dioleskan sedikit kebibir dan tunggu reaksinya, bila tidak bereaksi
berarti aman.
Makan tumbuh – tumbuhan yang sudah dikenal saja
Jangan makan hanya satu tumbuhan saja
Jangan makan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu
Dalam memakan tumbuhan yang belum biasa / kita kenal sebaiknya jangan
terlalu kenyang
Untuk melindungi diri dari pengaruh alam, seperti panas, hujan, angin dan
dingin. Perlindungan bisa dibuat dari bangsa yang sengaja dibawa, ataupun bahan-
bahan yang tersedia dari alam.
1. Tenda Standar :Tali direntangkan dan diikat antara dua pohon kemudian
diatasnya ditaruh ponco atau parasut.
2. Bivak sisi terbuka :Bivak bisa dibuat dengan cara menopangkan batang-batang
kayu dan daun-daunan pada sebatang pohon roboh untuk sisinya yang masih
terbuka, untuk alas sebarkan daun-daun dan ranting-ranting yang kecil. Bivak akan
terasa hangat.
AIR
Air adalah faktir yang sangat penting dan lebih penting dari faktor yang lainnya. Ingat
dengan air saja seseorang dapat bertahan hidup sampai kurang lebih 3 minggu,
tetapi tanpa air rata-rata orang hanya dapat bertahan 2 sampai 5 hari (tidak terluka).
Mata air
Air dari tumbuhan
Air selokan
Air hujan
API
Bila kalian punya bahan membuat api jangan buat api yang terlalu besar. Tapi
buatlah yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan memberi panas yang baik
dari sebuah api yang besar.
Dengan optic
Dengan gesekan (gesekan kayu dg kayu, gesekan bambu dengan bambu)
Dengan mengadu batu
Busur Gurdi
b. Fungsi api :
Menghangatkan tubuh
Sebagai penerangan
Memasak
Membuat tanda – tanda atau kode
Menghindari / menjauhkan dari binatang buas
Pedoman Memilih Jalan
Kedua adalah berjalan di dekat batang air atau sungai. Untuk hutan-hutan dataran
rendah, berjalan didekat sungai memungkinkan untuk bertemu dengan jalan setapak
seperti diatas. Jalan-jalan ini biasanya berpangkal di kelokan sungai atau didekat
hulu-hulu sungai di bagian yang landai merupakan lekuk pendaratan bagi perambah
hutan. Dengan mengikuti jalur sungai ada beberapa keuntungan yang dapat diraih.
Yang jelas survivor tidak perlu khawatir kehabisan air dan bahan makanan. Ikan,
reptil, dan bahkan mamalia kecil banyak bersarang didekat tepi sungai.
Keuntungan yang lain adalah umumnya pemukiman orang dibuat di dekat atau di
tepi sungai, sehingga peluang untuk bertemu manusia lebih besar.
Yang perlu diperhatikan dalam berjalan di tepi sungai adalah bahaya yang berasal
dari binatang buas dan datangnya banjir secara tiba-tiba. Demikian pula berjalan
mengikuti jalur air / sungai tidak dianjurkan karena khawatir terjebak dalam lembah
sungai yang curam dan atau bertemu dengan tebing air terjun yang tak terlewati.
Orientasi medan dapat dilakukan siang dan malam hari, namun berjalan hanya
boleh dilakukan di siang hari. Khususnya dipegunungan, orientasi dapat dilakukan
dengan memanfaatkan punggung atau puncak tebing yang terbuka, pohon yang
mungkin dipanjat atau pandangan dari celah-celah lembah sungai. Dimalam hari
orientasi dapat dilakukan dengan bantuan cahaya lampu-lampu dari pemukiman.
Meskipun nampak dekat, berjalan dimalam hari sama sekali tidak dianjurkan.
Bahaya tersesat, terjebak atau terjatuh dalam jurang atau serangan binatang liar
amat besar kemungkinannya.
Setiap kali berpindah tempat, usahakan untuk selalu meninggalkan jejak yang jelas.
Torehan di batang pohon, bekas-bekas tebasan semak belukar, dedaunan yang
dipatahkan atau diletakkan dengan posisi tertentu. Jejak yang dibuat amat
bermanfaat untuk apabila survivior menemui jalan buntu dan ingin merunut kembali
jalan semula. Selain itu jejak ini juga bermanfaat bagi tim pencari untuk menelusuri
arah yang ditempuh survivor.
Dalam mencari jalan keluar perhatikan kondisi pikiran maupun fisik yang ada.
Apabila sudah buntu / belum menemukan jalan keluar maka kita jangan
memaksakan diri untuk terus berjalan. Dengan pertimbangan yang matang maka
lebih baik kita bertahan disuatu tempat yang sekiranya aman. Untuk dapat bertahan
hidup di tempat tersebut dalam beberapa waktu maka pengetahuan tentang survival
mutlak harus di kuasai.
JERAT
Bahan yang biasanya dari tali yang kita miliki, jerat yang dapat kita gunakan di hutan
Indonesia ialah jerat kelinci, jerat burung dan jerat untuk binatang-binatang kecil.
Untuk menangkap ikan jelas bahwa ikan tidak dijerat melainkan dipancing atau
ditangkap. Beberapa cara untuk menangkap ikan :
Memancing yang mata kailnya dapat kita buat dari peniti, ranting kayu dan
lain-lain.
Dengan cara memukul ikan dengan golok tebas, tangan kanan memegang
obor, ikan akan mendekat karena cahaya obor, setelah dekat golok ayunkan
ke ikan tersebut. Hal ini dapat dilakukan di daerah berawa pada sore atau
malam hari.
SURVIVAL KIT
Adalah Perlengkapan untuk survival yang harus kita bawa dalam perjalanan kita.
Survival Kit tentunya bukan hanya sekedar nama saja, hal tersebut bisa dikatakan
hal yang paling diutamakan dalam kegiatan Mendaki Gunung, tetapi masih banyak
orang yang menganggab dan seringkali menganggab remeh hal tersebut.
Membawa benda-benda untuk alat bertahan hidup di alam bebas Survival Kit
sewaktu bepergian, memang rasanya ribet atau bikin repot. Tapi bagi kita yang
mempunyai hobi di alam bebas sebagai penggiat pecinta alam, harus dapat
mengantisipasi suatu keadaan darurat sampai hal yang kecil sekalipun sangat
diperlukan. Telah banyak kejadian yang diakibatkan karena ketidaksiapannya
Survival Kit saat melakukan aktifitas alam bebas yakni membuktikan pada peristiwa
kecelakaan di laut dan udara, korban yang kebetulan selamat kebanyakan tidak siap
bertahan hidup. Padahal upaya penyelamatan SAR atau polisi belum tentu datang
segera.
Dalam keadaan Survival (bertahan hidup di alam bebas) tentunya tak ada pilihan,
korban harus bertahan hidup di alam yang sama sekali asing. Jika tanpa persiapan
Survival Kit, ditambah kelelahan mental dan fisik, nyawa bisa jadi taruhannya. Hal ini
secara tidak langsung, dan juga tidak dapat kita duga dapat terjadi pada siapa saja
dan dimana saja. bagaimana jika mimpi buruk tersebut terjadi pada kita, apa yang
dapat kita lakukan dan kita perbuat jika kita berada dalam keadaan tersebut.
Persiapan menghadapi situasi buruk sebenarnya sederhana. Sebelum perjalanan
paling tidak menyiapkan kotak Survival Kit beserta perlengkapan penyelamatan diri
yang standar.
Survival Kit bukan hanya digunakan pada saat kita mengalami Survival, tetapi
disetiap jalur atau perjalanan yang akan ditempuh tentunya pasti akan digunakan,
misalnya pada saat kita ingin memotong sesuatu tentunya harus menggunakan
Survival Kit. Maka dari itu hal yang sangat wajib dalam dunia kepecintaalaman
selain mematuhi KODE ETIK, yakni memahami betapa pentingnya sebuah Survival
Kit.
Untuk survival dilaut bila kita mengadakan perjalanan pelayaran, yang dibawa :
Peralatan pancing
Penutup kapala
Pisau lipat
Kain Parasut (untuk layar, dll)
Tali Parasut