Anda di halaman 1dari 10

Nama : Fajari Ani Novita Sari

Regu : Tulip

Gudep : 05052

Pangkalan : SMP N 1 Banguntapan

SURVIVAL TRAINING (CARA BERTAHAN HIDUP DI ALAM BEBAS)

Pertahanan hidup atau dalam bahasa Inggris disebut survival merupakan


kemampuan untuk bertahan hidup di dalam suatu kondisi atau keadaan. Pertahanan
hidup juga bisa diartikan sebagai teknik (ilmu) dalam menghadapi berbagai ancaman
terhadap keselamatan diri. Di kalangan penggiat kegiatan alam bebas pertahanan
hidup dimaknai sebagai kemampuan dan teknik bertahan terhadap kondisi yang
membahayakan kelangsungan hidup yang terjadi di alam terbuka dengan
mempergunakan perlengkapan seadanya. Seseorang yang melakukan Survival
disebut Survivor

Definisi Survival

Survival berasal dari kata “ Survive ” yang artinya mampu mempertahankan diri dari
suatu keadaan / kondisi tertentu. Arti dari survival sendiri ialah suatu usaha dari
seseorang untuk mampu bertahan hidup / mempertahankan diri dalam suatu
keadaan tertentu ( darurat ) denagn memanfaatkan potensi yang ada
disekelilingnya.

Jenis-Jenis Survival dapat diklasifikasikan / dibedakan menjadi 4 :

Ø Jungle Survival ( Hutan ) Ø Desert Survival ( padang pasir )

Ø Sea Survival ( Laut ) Ø Artic Survival ( kutub / es )

Ada 8 pokok yang harus diperhatikan dalam melaksanakan survival adalah sebagai
berikut :

S : Sadari sungguh-sungguh situasimu.

U : Untung malang tergantung ketenangan

R : Rasa takut dan panik harus dikuasai ( dihadapi )

V : Vakum ( Kekosongan ) isilah dengan segera

I : Ingatlah dimana kamu berada


V : Vivo berarti hidup hargailah hidup

A : Adat istiadat setempat harus dipatuhi

L : Latihlah dirimu dan belajarlah selalu

Faktor-Faktor yang menunjang dalam melakukan survival :

1. Kehabisan pembekalan dari suatu pembekalan / ekspedisi dapat menggunakan


tumbuhan / buah-buahan / berburu disekitar

2. Kecelakaan dalam suatu ekspedisi

3. Tersesat dalam suatu daerah asing atau rawan

4. Berada dalam suatu daerah yang tidak kenal

Motivasi Survival :

Situasi / tantangan yang harus dihadapi dalam survival

1. Faktor Psikologis :

· Rasa Takut

· Rasa Kebersamaan

· Rasa Panik

· Rasa Kesunyian

2. Faktor Fisiologi

· Rasa Kelaparan

· Rasa Kelelahan

· Rasa Kehausan

· Rasa Kesunyian

3. Faktor Lingkungan :

· Rasa Kepanasan

· Basah
· Rasa Kedinginan

· Angin

· Kering

· Fauna

THE IMPORTANT THINES FOR SURVIVAL (FAKTOR - FAKTOR PENTING


UNTUK TETAP HIDUP)

Ø Adanya kemauan Besar untuk tetap hidup

Ø Kondisi Fisik dan alat-alat yang dapat membantu

Ø Pengetahuan dan pengalaman – pengalaman

Ø Pengetahuan dan tumbuhan – tumbuhan apa saja yang bisa kita makan dan
hewan yang bagaimana yang layak untuk dimakan ditambah lagi pengalaman kita
dalam survival.

Permasalahan / Bahaya yang diahadapi di kategorikan menjadi 2 :

1. Subjective Danger : Bahaya yang berasal dari diri kita sendiri ( mental dan
fisik )

Misal : Keteledoran, kurangnya pengetahuan pendidikan PA, kurangnya


Persiapan, tidak sabar ( tidak dapat mengontrol emosi ).

2. Objective Danger : Bahaya yang berasal dari lingkungan sekitar kita


( keadaan / Alam, Makhluk Lainnya ).

Misal : Cuaca, Kondisi medan, Binatang buas, tumbuhan, manusia /penduduk Asli.

Tindakan – Tindakan dalam Survival yang harus dilakukan :

 Menguasai dan mengontrol diri sendiri


 Mengkoordinasi anggota ( Team )
 Melakukan pertolongan pertama
 Melihat kemampuan dan keadaan anggota
 Melakukan orientasi medan
 Pengurangan jatah makanan
 Membuat rencana kegiatan dan pembagian tugas
 Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
 Membuat jejak dan mencari perhatian

Sumber – sumber makanan, Cara – cara mengolah sesuatu dan fungsinya :

1. Tumbuhan yang dapat dimakan :

 Semua buah dihutan dapat dimakan oleh kera / kalong / musang/( mamalia )
 Tumbuhan yang tidak bergetah susu
 Tumbuhan yang tidak berbulu
 Tumbuhan yang tidak berduri
 Buah yang terasa manis dan agak asam
 Warna tidak mencolok yang berlebihan

2. Langkah – Langkah yang perlu dilakukan apabila akan memakan tumbuhan :

 Dimasak
 DIjilati / Dioleskan sedikit kebibir dan tunggu reaksinya, bila tidak bereaksi
berarti aman.
 Makan tumbuh – tumbuhan yang sudah dikenal saja
 Jangan makan hanya satu tumbuhan saja
 Jangan makan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu
 Dalam memakan tumbuhan yang belum biasa / kita kenal sebaiknya jangan
terlalu kenyang

3. Hewan –hewan yang dapat dimakan :

 Burung dan telurnya


 Kera, babi, dan kijang
 Binatang air dan amphibi
 Semua jenis serangga
 Penyu dan telurnya
 Binatang melata
 Semua jenis ular kecuali ular cabe dan ular tanah, karena mengandung
racun
TEMPAT PERLINDUNGAN (SHELTER/BIVAK)

Untuk melindungi diri dari pengaruh alam, seperti panas, hujan, angin dan
dingin. Perlindungan bisa dibuat dari bangsa yang sengaja dibawa, ataupun bahan-
bahan yang tersedia dari alam.

a. Beberapa Syarat – Syarat yang perlu diperhatikan dalam Mendirikan Bivak :

· Bangunlah pada tempat yang datar


· Jangan mendirikan bivak di pucuk gunung / daerah tertinggi dan
tidak terlindungi, dipinggir sungai atau bekas aliran sungai.
· Tidak membuat shelter berada di bawah pohon lapuk / mati, atau
dibawa pohon yang berbuah keras.
· Usahakan daerah yang terbuka tidak menghadap mata angin
· Cukup dekat dengan sumber air.
· Tidak ditempati oleh serangga dan nyamuk, juga tanaman busuk
karena kurang sehat.
· Bukan jalur binatang buas.
· Bila medan berupa pantai dirikan bivak cukup jauh dari garis pantai
tertinggi.
· Usahakan membuat shelter sebaik mungkin demi kenyamanan.
· Bivak jangan sampai bocor.
· Jangan terlalu merusak alam sekitar.

b. Bahan –Bahan membuat bivak :

 Dari bahan alam : pohon yang utuh / tumbang, gua, dedaunan,


ranting, ijuk, gua, Lubang dalam tanah, lekukan tebing/batu, dan lain – lain
 Dari bahan yang kita bawa : Ponco, jas hujan, parasut, ransel.

c. Beberapa Jenis Shelter / Bivak yang dapat kita buat.

1. Tenda Standar :Tali direntangkan dan diikat antara dua pohon kemudian
diatasnya ditaruh ponco atau parasut.

2. Bivak sisi terbuka :Bivak bisa dibuat dengan cara menopangkan batang-batang
kayu dan daun-daunan pada sebatang pohon roboh untuk sisinya yang masih
terbuka, untuk alas sebarkan daun-daun dan ranting-ranting yang kecil. Bivak akan
terasa hangat.
AIR

Air adalah faktir yang sangat penting dan lebih penting dari faktor yang lainnya. Ingat
dengan air saja seseorang dapat bertahan hidup sampai kurang lebih 3 minggu,
tetapi tanpa air rata-rata orang hanya dapat bertahan 2 sampai 5 hari (tidak terluka).

a. Cara mendapatkan air :

 Memotong bagian tumbuhan


 Menampung embun / air hujan

b. Air yang tidak perlu dimurnikan :

 Mata air
 Air dari tumbuhan

d. Air yang perlu dimurnikan :

 Air selokan
 Air hujan

API

Bila kalian punya bahan membuat api jangan buat api yang terlalu besar. Tapi
buatlah yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan memberi panas yang baik
dari sebuah api yang besar.

a. Cara membuat api :

 Dengan optic
 Dengan gesekan (gesekan kayu dg kayu, gesekan bambu dengan bambu)
 Dengan mengadu batu
 Busur Gurdi

b. Fungsi api :

 Menghangatkan tubuh
 Sebagai penerangan
 Memasak
 Membuat tanda – tanda atau kode
 Menghindari / menjauhkan dari binatang buas
Pedoman Memilih Jalan

Berjalan di hutan-hutan pegunungan memiliki kiat yang tersendiri. Sedapat mungkin


berjalan di punggung gunung. Pilihan ini memungkin untuk melakukan orientasi
medan lebih mudah dari pada kita berjalan di lembah. Di bagian-bagian tertentu
punggungan biasanya ada celah terbuka yang memungkin untuk memperkirakan
arah dan posisi survivor. Lagi pula ada kebiasaan orang utas (perambah hutan)
untuk membuat jalan di punggung gunung. Bila menemukan jalan setapak ikutah
jalan tersebut. Hampir dapat dipastikan akan menemukan pemukiman orang.

Kedua adalah berjalan di dekat batang air atau sungai. Untuk hutan-hutan dataran
rendah, berjalan didekat sungai memungkinkan untuk bertemu dengan jalan setapak
seperti diatas. Jalan-jalan ini biasanya berpangkal di kelokan sungai atau didekat
hulu-hulu sungai di bagian yang landai merupakan lekuk pendaratan bagi perambah
hutan. Dengan mengikuti jalur sungai ada beberapa keuntungan yang dapat diraih.
Yang jelas survivor tidak perlu khawatir kehabisan air dan bahan makanan. Ikan,
reptil, dan bahkan mamalia kecil banyak bersarang didekat tepi sungai.

Keuntungan yang lain adalah umumnya pemukiman orang dibuat di dekat atau di
tepi sungai, sehingga peluang untuk bertemu manusia lebih besar.

Yang perlu diperhatikan dalam berjalan di tepi sungai adalah bahaya yang berasal
dari binatang buas dan datangnya banjir secara tiba-tiba. Demikian pula berjalan
mengikuti jalur air / sungai tidak dianjurkan karena khawatir terjebak dalam lembah
sungai yang curam dan atau bertemu dengan tebing air terjun yang tak terlewati.

Orientasi medan dapat dilakukan siang dan malam hari, namun berjalan hanya
boleh dilakukan di siang hari. Khususnya dipegunungan, orientasi dapat dilakukan
dengan memanfaatkan punggung atau puncak tebing yang terbuka, pohon yang
mungkin dipanjat atau pandangan dari celah-celah lembah sungai. Dimalam hari
orientasi dapat dilakukan dengan bantuan cahaya lampu-lampu dari pemukiman.
Meskipun nampak dekat, berjalan dimalam hari sama sekali tidak dianjurkan.
Bahaya tersesat, terjebak atau terjatuh dalam jurang atau serangan binatang liar
amat besar kemungkinannya.

Setiap kali berpindah tempat, usahakan untuk selalu meninggalkan jejak yang jelas.
Torehan di batang pohon, bekas-bekas tebasan semak belukar, dedaunan yang
dipatahkan atau diletakkan dengan posisi tertentu. Jejak yang dibuat amat
bermanfaat untuk apabila survivior menemui jalan buntu dan ingin merunut kembali
jalan semula. Selain itu jejak ini juga bermanfaat bagi tim pencari untuk menelusuri
arah yang ditempuh survivor.
Dalam mencari jalan keluar perhatikan kondisi pikiran maupun fisik yang ada.
Apabila sudah buntu / belum menemukan jalan keluar maka kita jangan
memaksakan diri untuk terus berjalan. Dengan pertimbangan yang matang maka
lebih baik kita bertahan disuatu tempat yang sekiranya aman. Untuk dapat bertahan
hidup di tempat tersebut dalam beberapa waktu maka pengetahuan tentang survival
mutlak harus di kuasai.

JERAT

Bahan yang biasanya dari tali yang kita miliki, jerat yang dapat kita gunakan di hutan
Indonesia ialah jerat kelinci, jerat burung dan jerat untuk binatang-binatang kecil.

Untuk menangkap ikan jelas bahwa ikan tidak dijerat melainkan dipancing atau
ditangkap. Beberapa cara untuk menangkap ikan :

 Memancing yang mata kailnya dapat kita buat dari peniti, ranting kayu dan
lain-lain.
 Dengan cara memukul ikan dengan golok tebas, tangan kanan memegang
obor, ikan akan mendekat karena cahaya obor, setelah dekat golok ayunkan
ke ikan tersebut. Hal ini dapat dilakukan di daerah berawa pada sore atau
malam hari.

SURVIVAL KIT

Adalah Perlengkapan untuk survival yang harus kita bawa dalam perjalanan kita.
Survival Kit tentunya bukan hanya sekedar nama saja, hal tersebut bisa dikatakan
hal yang paling diutamakan dalam kegiatan Mendaki Gunung, tetapi masih banyak
orang yang menganggab dan seringkali menganggab remeh hal tersebut.

Membawa benda-benda untuk alat bertahan hidup di alam bebas Survival Kit
sewaktu bepergian, memang rasanya ribet atau bikin repot. Tapi bagi kita yang
mempunyai hobi di alam bebas sebagai penggiat pecinta alam, harus dapat
mengantisipasi suatu keadaan darurat sampai hal yang kecil sekalipun sangat
diperlukan. Telah banyak kejadian yang diakibatkan karena ketidaksiapannya
Survival Kit saat melakukan aktifitas alam bebas yakni membuktikan pada peristiwa
kecelakaan di laut dan udara, korban yang kebetulan selamat kebanyakan tidak siap
bertahan hidup. Padahal upaya penyelamatan SAR atau polisi belum tentu datang
segera.

Dalam keadaan Survival (bertahan hidup di alam bebas) tentunya tak ada pilihan,
korban harus bertahan hidup di alam yang sama sekali asing. Jika tanpa persiapan
Survival Kit, ditambah kelelahan mental dan fisik, nyawa bisa jadi taruhannya. Hal ini
secara tidak langsung, dan juga tidak dapat kita duga dapat terjadi pada siapa saja
dan dimana saja. bagaimana jika mimpi buruk tersebut terjadi pada kita, apa yang
dapat kita lakukan dan kita perbuat jika kita berada dalam keadaan tersebut.
Persiapan menghadapi situasi buruk sebenarnya sederhana. Sebelum perjalanan
paling tidak menyiapkan kotak Survival Kit beserta perlengkapan penyelamatan diri
yang standar.

Dalam melakukan perjalanan kita harus mempersiapkan bekal pribadi, terutama


peralatan bertahan hidup dan beberapa Survival Kit juga harus memadai. Barang-
barang kecil yang amat vital harus tersedia seperti lampu senter, korek api, pisau
lipat kecil, peralatan jahit, pluit, tisu basah, perlengkapan P3K, obat-obatan, dsb.
Meski perjalanan diraa tidak terlalu jauh, biasakan juga selalu membawa makanan
dan minuman cadangan. Setelah Survival Kit semuanya siap, tempatkan peralatan
dan perlengkapan tadi kedalam sebuah wadah atau tas yang memenuhi syarat,
seperti cukup ringan, kuat dan tahan air. Buat perbedaan antara wadah tadi dengan
tas atau barang-barang lain, agar mudah dikenali. Tempatkan juga diruang yang
mudah terjangkau, jangan sampai kita bingung harus memprioritaskan barang mana
yang harus diselamatkan saat kecelakaan.

Survival Kit bukan hanya digunakan pada saat kita mengalami Survival, tetapi
disetiap jalur atau perjalanan yang akan ditempuh tentunya pasti akan digunakan,
misalnya pada saat kita ingin memotong sesuatu tentunya harus menggunakan
Survival Kit. Maka dari itu hal yang sangat wajib dalam dunia kepecintaalaman
selain mematuhi KODE ETIK, yakni memahami betapa pentingnya sebuah Survival
Kit.

a. Untuk Survival di laut.

Untuk survival dilaut bila kita mengadakan perjalanan pelayaran, yang dibawa :

 Peralatan pancing
 Penutup kapala
 Pisau lipat
 Kain Parasut (untuk layar, dll)
 Tali Parasut

b. Survival di Hutan Gunung

Perlengkapan yang kita bawa ialah :

 Ponco dan atau plastik


 Peluit
 Obat-Obatan
 Lampu Senter
 Tali
 Jarum, Benang, Peniti
 Golok tebas / pisau pinggang.
 Cermin
 Alat Tulis
 Garam
 Lilin
 Kompas Dan Peta Topografi

Anda mungkin juga menyukai