Survival adalah salah satu cara hidup di alam bebas. Kata survival berasal dari Bahasa Inggris
“Survive” yang artinya tetap hidup (bisa bertahan hidup) sedangkan pengertian yang lebih
luas adalah mampu melepaskan diri dari keadaan yang sulit guna mempertahankan hidup di
alam bebas.
Keadaan sulit (keadaan buruk atau kritis) diantaranya adalah :
Tidak adanya (habismya) persediaan makanan
Ancaman dikondisi medan yang berat
Tersesat atau tepisah dari kelompok
Terbatasnya perlengkapan yang dimiliki/tersisa
Mengalami kecelakaan di alam bebas , dll.
Untuk memudahkan pengertian tentang survival, maka dari kata tersebut dapat dibuat kiasan
makna untuk dijadikan pedoman umum, yaitu :
S Sadarlah sungguh – sungguh situasi dan kondisi diri sendiri, medan yang dihadapi dan
ancaman – ancaman bahaya yang mungkin ada.
U Untung dan ruginya situasi yang dihadapi tergantung pada ketenangan serta penggunaan
akal sehat.kita
R Rasa takut dan panik harus dikendalikan, dengan cara mengatur keseimbangan emosi
V Vakum (kekosongan), artinya kekosongan waktu harus diisi dengan kegiatan yang
menenangkan serta dapat menghibur diri sambil senantiasa mencari jalan keluar.
I Ingatlah selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa.
V Vivo (vivere) dari bahasa latin yang artinya hidup. Tetap optimis untuk dapat bertahan,
jangan mudah putus asa.
A Adaptasi dengan lingkungan sangatlah penting
L Latihlah selalu diri dan belajar terus agar jadi biasa
Bivak (tenda darurat)
Bivak adalah suatu tempat dimana kita bisa terlindung, sifatnya sementara (darurat),
gunanya untuk melindungi kita dari cuaca buruk serta dapat memberikan rasa aman.
Jenis – jenis bivak :
Taching
Mob (somali) biasa dibuat oleh suku – suku di Afrika
Cagak (shelter)
Para – para (dibuat diatas pohon/treehouse)
Teepee (tenda seperti yang digunakan bangsa Indian)
Zulu dll.
Materi penunjang pembuatan bivak ada dua yaitu :
a. Dari bahan alam seperti pepohonan (dahan, ranting, dan daun), batu – batuan , gua dll
b. Dari bahan yang sudah jadi/ ada, seperti jas hujan, ponco, fly sheet atau parasut.
Yang perlu diperhatikan sewaktu pembuatan bivak :
Pemilihan tempat yang baik dan menguntungkan,seperti terhindar dari
hembusan angin. Mudah dilihat dari tempat yang jauh( jika kita sedang
tersesat, tim pencari akan mudah menemukan kita).
Faktor keamanan bivak baik dari bahaya pohon tumbang , tanah longsor,
banjir dll.
Kesehatan yang memenuhi syarat.
Teknik menghemat tenaga
Dalam hidup dialam bebas kita dapat melakukan tindakan pencegahan (preventif) untuk
mengurangi keadaan darurat.
Cara-caranya adalah :
Usahakan tubuh dalam keadaan kering, tubuh yang basah akan banyak
menguras energy.
Usahakanlah mengurangi keluarnya keringat yang berlebihan, jangan
melakukan tindakan yang tidak perlu/sia – sia.
Lakukanlah pekerjaan dengan tenang, untuk menghemat tenaga agar tidak
cepat lelah dan berkeringat.
Beristirahatlah yang cukup, jika berjalan untuk setiap jamnya harus
beristirahat sekitar 5 – 10 menit.
Minumlah cairan ( minuman) yang hangat setelah dipanaskan.
Pakailah tutup kepala/topi.
Lindungi diri dari tiupan angin dengan pakaian yang tebal dan hangat.
Jangan panik.
Cara mendapatkan air saat survival
Berikut adalah cara untuk mendapatkan air dihutan :
Memeras tumbuhan lumut untuk diambil airnya, kemudian disaring
Mengambil air rembesan dari tebing – tebing
Memotong batang pohon rotan secara miring, kemudian airnya ditadah
Meremas akar alang – alang, rumput gajah/gelagah
Mengambil dari beberapa jenis talas – talasan
Menadah atau mengumpulkan air embun yang menempel pada daun di pagi
hari
Menampung air hujan
Meminum air selokan , sungai kecil pegunungan
Mengambil air dari tumbuhan kantung semar
Mengambil air dari tebasan pojon pisang
Ciri – ciri air yang aman dikonsumsi saat survival
1. Tidak keruh
2. Tidak berbau
3. Tidak berwarna
4. Tidak memiliki rasa/Tawar
Jenis – jenis makanan yang aman dikonsumsi saat survival
Hewan
1. Binatang lunak
2. Serangga
3. Reptile unggas
4. Binatang bertulang belakang
Tumbuhan
1. Buah
2. Alang – alang
3. Jamur
4. Lumut hati
5. Dedaunan
Ciri – ciri tumbuhan yang aman dikonsumsi saat survival
Tidak bergetah
Tidak berbulu
Tidak memiliki bau yang tidak sedap
Dapat dikonsumsi oleh binatang
Cara memasak saat survival
1. Sayuran/dedaunan di rebus
2. Umbi-umbian di bakar
3. Daging binatang di panggang
4. Buah berair di rebus
5. Buah berkulit tebal di bakar /di panggang
6. Biji-bijian di bakar
7. Akar-akaran di bakar/di panggang
8. Ikan kecil di bakar/di panggang Ikan besar di rebus dipotong kecil, lalu di
bakar /di panggang.