Anda di halaman 1dari 23

A.

Pengertian SURVIVAL

Survival berasal dari kata Survive, yang


artinya bertahan hidup. Sedang survival
sendiri adalah suatu kondisi yang tidak
menentu yang dihadapi oleh seorang atau
sekelompok orang pada suatu daerah yang
asing dan terisolir bagi orang/kelompok yang
sedang mengalaminya.
B. Sikap Mental
Sikap Mental yang dimaksud tercermin
seperti dalam buku “Komando Para”
S : Sadarilah sungguh- sungguh situasimu
U : Untung malang tergantung ketenangan
R : Rasa takut dan panik harus kau kuasai
V : Vakum/kosong, isilah dengan segera
I : Ingatlah dimana kau berada
V : Viva/hidup, hargailah dia
A : Adat istiadat setempat patut ditiru
L : Latihlah dirimu dan belajarlah selalu
Selanjutnya perlu patokan untuk bertindak
meliputi hal-hal sebagai berikut :

S : Stop/ berhenti, jika anda ragu-ragu


T : Thinking/ berpikir, mulailah untuk berpikir
dengan tenang
O : Observasi/ penelitian,pengamatan pada
lingkungan sekitar
P : Planning/ rencana, mulai membuat rencana
selanjutnya
5 faktor utama dalam survival di alam bebas :

1.Pengetahuan tali temali (pionering)


2.Memenfaatkan peralatan yang dibawa dan
yang ada di alam
3.Pengetahuan peta dan kompas
4.Menguasai tanda-tanda alam
5.Pertolongan Pertama
1. Kompas dan Peta 3. Pisau lipat multi guna
2. Senter dan peluit 4. Tali karnmentel,
paracord, webbing, prusik.
5. Jas Ponco atau Flysheet
6. Lakban
7. P3K
Bivak yaitu tempat berlindung atau
berteduh untuk sementara atau dalam
keadaan darurat.
Membuat bivak bertujuan untuk
melindungi diri dari faktor-faktor alam
seperti hujan, panas dan dingin. Bivak kata
lainnya adalah tenda darurat yang di buat
seminim mungkin dan bisa menggunakan
ponco(mantrol, pohon beserta daun-daun
yang telah tumbang, ranting-ranting dan
kayu yang kering.
Hal Yang perlu diperhatikan dalam membuat bivak
adalah :

1. Jangan mendirikan bivak di puncak bukit


2. Jika pada lereng, sebaiknya bivak di dirikan tegak
lurus dengan lereng
3. Jangan mendirikan bivak di bekas aliran sungai yang
kering
4. Jangan ditempatkan yang becek/banjir ( jalan air di
waktu hujan)
5. Hindari tempat yang berangin keras/kencang
6. Usahakan dekat dengan sumber air dan tumbuh-
tumbuhan yang bisa di makan
7. Usahakan tidak mendirikan bivak di semak-semak,
jika terpaksa, maka dibersihkan terlebih dahulu.
8. Disarankan jangan mendirikan bivak di bawah
pohon besar dan melawan arah angin.
1. Jenis air yang dapat langsung diminum:
 Berasal dari mata air (sengai kecil)
 Air sumur
 Tampungan air hujan
 Air dalam tanaman ( tanaman rambat, air buah
kelapa)
2. Jenis air yang harus dimurnikan terlebih
dahulu :
 Air yang tergenang
 Air sungai besar
 Air yang didapatkan dengan menggali pasir
1. Jernih (tidak keruh)
2. Tidak berbau
3. Tidak berlendir
4. Tidak berbusa
5. Tidak berwarna
6. Tidak berasa (air murni)
7. Dihinggapi oleh serangga
1. Plastik
2. Botol
3. Ponco
4. Kain
5. Tali
6. Daun Basah
7. Pasir, krikil
Makanan merupakan kebutuhan pokok
yang kedua setelah air. Banyak makanan (
buah-buahan, daun-daunan, akar dan
berbagai jenis binatang) yang dengan mudah
dapat diperoleh di hutan hujan tropik . Yang
penting adalah mengetahui bagaimana
caranya memperoleh dan mengolah makanan
itu, agar dapat tetap bertahan hidup di hutan
dan terhindar dari berbagai macam buah atau
tumbuhan yang berbahaya.
Ragam tumbuhan yang dapat dimanfaatkan
sbb:

 Murbia.
 Cecendet / ciplukan.
 Umbi dalam tanah: ketela, bengkoan,
kentang dan talas.
 Jamur,
 Daun Semanggi, dll.
Tips untuk menghindari tumbuhan beracun :
1. menghindari tumbuhan yang berwarna
mencolok
2. tumbuhan yang bergetah putih susu, kemerahan
atau kehitaman dan seringkali membuat gatal
daun dan batang tumbuhan yang berbulu juga
perlu dihindari
3. tumbuhan beracun bila dicicipi akan
menimbulkan rasa panas dan pahit
jangan memakan satu jenis tumbuhan terlalu
banyak
Selain tumbuhan, hewan juga dapat dimanfaatkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari hewan :
1. hewan buas dan mengandung bisa, misal :
macan, singa, ular, kalajengking, tawon, dll
2. hewan yang bisa menimbulkan alergi
3. hewan yang berbau khas dan menyengat. Misal :
celurut, sigung
1. Nyamuk
Mengatasi gangguan nyamuk bisa dengan membri
lotion anti nyamuk atau minyak sirih yang dibalurkan ke
seluruh tubuh.
Beberapa cara mengusir nyamuk dari shelter atau
tenda :
1. Membakar kain yang dibasahi minyak tanah,
kemudian matikan simpan dalam kaleng dan tarulah
didalam tenda. Lakukan sebelum tidur
2. Bakarlah bunga keluwih kering
3. Gunakan piring seng yang telah dilumuri minyak
kelapa, kemudian pukulah nyamuk dengan piring
tersebut.

*cara mengobati gatal setelah gigitan adalah dengan


garam. Gosokkan pada daerah yang yang gatal.
2. Laron
Sebenarnya laron sangat bermanfaat saat survival
karena bisa dijadikan makanan, tetapi jika berlebihan
dapat diusir dengan cara menggantungkan cabe di
dekat lampu.
3. Lebah
Cara mengobati gigitan lebah
a. Potong pangkal pohon pisang yang sedang berbuah
atau yang baru timbul buahnya, ambilhati pohon
pisang yang masih dalam keadaan segar kemudian
tumbuk sampai airnya keluar kurang lebih satu
gelas dan minumlah
b. Remas 2-3 siung bawang merah hingga keluar
airnya. Oleskan airnya pada bekas gigitan lebah dan
lakuakan beberapa kali
c. Haluskan asam jawa (Tamarindus indica) lalu
tempelkan pada bekas gigitan

* Jika disengat lebah, jangan dipijat karena racunya


akan masuk dalam pembuluh darah.
4. Lintah
Cara menangulangi gigitan lintah :
 Gunakan tembakau yang dimasukkan dalam
kain kemudian tambahkan air. Peraslah diatas
lintah. Lintah akan lepas karena kandungan
nikotin dan tembakau.
 Gunakan sari jeruk yang masih mentah.
 Menaburkan garam di atas lintah.
* Setelah lepas bekas gigitan segera dipijat
agar luka benar-benar bersih dan darah akan
berhenti dalam beberapa menit, dengan
begitu resiko infeksi dapat dihindari.
5. Semut
Cara menanggulangi gigitan semut merah :
 Gunakan obat gosok di bekas gigitan
 Jika masuk gendang telinga, biarkan semut
masuk ke gendang telinga meski terdengar
gaduh dan sedikit nyeri. Basahi salah satu jari
oleskan di belakang telinga sebelah bawah,
tepat pada lekukan. Lakukan berulang,
nantinya semut akan keluar.
 Taruhlah cabai merah pada jalan yang
dilewati semut, karena cabi merah
mengandung asitris dan juga daun sirih.
6. Kalajengking dan Lipan
Cara mengobati gigitan kalajengking dan
lipan :
 Haluskan asam jawa (tamarindus indica), lalu
tempelkan pada bekas gigitan lipan.
 Jika digigit kalajengking, gunakan lada (paper
ningrum),tumbuk lada sampai halus
campukan minyak kelapa,taruh pada bekas
gigitan dan balut
7. Ular
Tindakan yang perlu dilakukan jika digigit ular :
 Tetap berbaringdan diam karena percepatan
aliran darah bisa membahayakan.
 Ikat bagian atas luka. Gunakan bahan yang
kenyal seperti syal, ikat pinggang, sapu tangan
dan sebagainya.
 Beri obat merah atau yodium tintur disekitar luka
 Jika ular bercun, lakukan irisan pada bagian luka
dengan pisau yang sudah disucihamakan seperti
dibakar. Keluarkan darahnya dari luka irisan
sebelum ikatan dikendorkan
 Bekas luka bisa ditutup dengan betadin 5%atu
bubuk sulfa dan tutup dengan kain

Anda mungkin juga menyukai