Anda di halaman 1dari 18

Materi Pembahasan

1. Prinsip dan psikologi survival

Survival adalah salah cara hidup di alam bebas. Kata survibal


berasal dari bahasa inggris “survive”, yang artinya tetap hidup
(bisa bertahan hidup), sedangkan pengertian yang lebih luas adalah
mampu melepaskan diri dari keadaan yang sulit guna
mempertahankan hidup dialam bebas.

Keadaan sulit (keadaan buruk atau kritis) diantaranya adalah :

1. Tidak adanya ( habisnya ) persedian makanan.


2. Ancaman kondisi medan yan berat
3. Tersesat atau terpisah dari suatu kelompok ( induk pasukan ).
4. Hilang atau tersesat diwaktu pendakian ( pengembaraan ).
5. Terbatasnya perlengkapan tang dimiliki atau tersisa.
6. Mengalami kecelakaan dialam bebas, dsb.

Untuk memudahakan pengertian tentang survival, maka dari


kata tersebutdapat dibuat kiasan makna untuk dijadikan pedoman
umum, yaitu :

1. Size Up the Situation, pandailah dalam menilai situasi, setiap


kondisi lingkungan dan perubahan-perubahannya harus betul-
betul diperhatikan agar selamat.
2. Undue Haste Make Taste, jangan tergesa-gesa, biar lambat asal
selamat. Setiap tindakan hendaknya dipikirkan untung ruginya.

1
Kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat berakibat
kematian.
3. Remember Where You Are, Ingat dimana kamu berada. Baik
posisi harfiah yang berarti lokasi dimana berada maupun posisi
yang berarti kondisi dan kedudukan diri pada saat itu.
4. Vanquish fear and panic, Kuasai diri dari rasa takut dan panic
yang dapat menumpulkan nalar dan pikiran yang jernih.
5. Improvise, Perbaiki diri dari kesulitan. Gunakan segenap
kemampuan dan pengetahuan untuk keluar dari kesulitan yang
sedang dihadapi.
6. Value living, Hargailah kehidupan. Jangan siasakan hidup
dengan mengambil keputusan yang ceroboh. Buang pikiran
jauh-jauh dari keinginan bunuh diri.
7. Act like the native, Sesuaikan diri dengan penduduk setempat,
sesuaikan dirimu dengan lingkungan disekitarmu.
8. Learn basic skill, Pelajari dasar-dasar pengetahuan dan latihlah
kemampuan di alam bebas.

2. Cara membuat shelter

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Membuat Shelter /


Bivak adalah :

1. Jangan membangun Shelter / Bivak di tempat yang riskan


tergenang air (banjir), seperti di tepi sungai. Walaupun tempat
itu terlihat bersih dan kering, akan sangat berbahaya apabila
datang hujan.
2. Usahakan dalam pembuatan SHELTER / Bivak tidak dibawah
pohon yang berdahan rapuh atau di bawah pohon kelapa.

2
Karena dapat membahayakan jika dahan rapuh atau buah kelapa
itu jatuh menimpa SHELTER / Bivak kita.
3. Tidak di tempat yang dicurigai sebagai sarang binatang buas
atau sarang nyamuk/serangga. Karena dapat mengganggu
kenyamanan beristirahat.
4. Bahan pembuat SHELTER / Bivak harus kuat dan
pengerjaannyapun sebaik-baiknya, karena akan mempengaruhi
dalam kenyamanan kita.
5. Dekat dengan sumber air.

Jenis jenis bivak , yaitu :

1. Taching

2. Mob (somali) biasa dibuat oleh suku-suku di Afrika

3. Cagak (shelter)

4. Para-para (tenda seperti yang digunakan bangsa indian)

5. Teepee (tenda seperti yang digunakan bangsa indian)

6. Zulu,dan sebagainya.

Tipe tipe bivak adalah :

1. Bought shelter

2. Root shelter

3. Fallen trunks

4. Stone Barriers

3
Tipe tipe Shelter Sheet (Bivak dengan lembaran poncho) adalah

1. Natural shelter

2. Triangular shelter

3. Curl shelter

4. Double shelter

3. Cara mencari air

Air adalah faktor yang paling penting di dalam survival. Tanpa


makanan manusia dapat bertahan hidup lebih lama dibandingkan
tanpa air minum.

Cara cara mendapatkan air, antara lain dengan cara :

1. Memeras tumbuhan lumut untuk diambil airnya, kemudian


disaring.

2. Mengambil air rembesan dari tebing tebing.

3. Memotong batang pohon rotan secara miring, dan airnya ditadah

4. Memeras akar alang alang, rumput gajah/gelagah.

5. Mengambil dari beberapa jenis talas talasan.

6. Menadah atau mengumpulkan air embun yang menempel pada daun

7. Menampung air hujan.

8. Meminum air selokan, sungai kecil pegunungan.

9. Mengambil air dari tumbuhan kantung semar.

10. Mengambil air dari tebasan pohon pisang

4
Cara Penyulingan :

1. Carilah pohon yang sehat dan bersih, lalu carilah dahan


ranting yang mudah dicapai dan masukkan plastic (jangan
bocor) kemudian ikat dengan tali atau benda apa saj. Keadaan
tersebut akan menyebabkan terjadinya proses penguapan air
minum.
2. Carilah pohon yang bersih dan timbuhnya di atas tanah yang
tidak berbau. Galilah tanah sehingga membentuk cekungan,
tapi jangan terlalu dalam dari tempat pohon tumbuh.
Masukkan plastic dan atur sedemikian rupa agar air terapung
dengan baik. Lalu ikat ujungnya (hingga menutupi seluruh
tanaman) dan gantung pada batang kayu yang disangga dengan
baik. Cara ini akan menyebabkan terjadinya penguapan yang
menghasilkan air.

Catatan : jangan meminum air yang menggenang dan tidak mengalir


dalam waktu yang lama. Air belerang bisa diminum tetapi cukup
sedikit saja, air laut tidak bisa diminum sebab akan menimbulkan rasa
haus yang lebih. Dan terkahir jangan meminum air sawah (walau
kelihatan jernih) karena biasanya mengandung zat zat beracun dari
beberapa jenis pupuk dan insektisida.

Hewan yang dapat menunjukan adanya air :

1. Mamalia. 4. Serangga

5
2. Burung.

3. Reptil

4. Cara membuat api

Cara membuat api di alam liar memang cukup penting. Di alam


liar, setiap orang harus mengerti ketrampilan membuat api khususnya
untuk bertahan hidup sekaligus untuk membuat sinyal darurat. Anda
tidak pernah tau kapan anda ada di dalam kondisi dimana api sangat
dibutuhkan, namun tidak ada korek api. Dalam situasi survival ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat api.

Membuat api yang paling utama adalah sumbu. Yang dimaksud


disini adalah rumput dan daun kering yang bisa memicu api. Berikut
metode yang bisa digunakan untuk membuat api di alam liar :

A. Hand Drill

Metode ini tergolong primif karena hanya menggunakan kayu


poros yang diputar dengan tangan kosong. Yang dibutuhkan adalah
kayu kering yang panjang sebagai poros, papan kayu sebagai alas dan
sumbu.
Buat titik yang besarnya sama dengan kayu poros dan potong tepinya
seperti huruf agar serbuk api jatuh ke sumbu. Letakkan sumbu di
bawah papan alas, kemudian putarlah kayu poros dengan tangan
hingga terbentuk api.

6
B. Bow Drill

Sesuai namanya, busur memang dibutuhkan untuk membuat api


dengan teknik bow drill. Anda perlu membuat alat semacam busur
untuk memutar kayu poros. Gunakan kayu yang segar agar kulitnya
bisa dugunakan sebagai tali busur. Caranya sama dengan metode
Hand Drill. Pasang kayu poros di busur dan putarlah di atas alas.

C. Fire Plough

Berbeda dengan drill, keyu poros pada metode ini tidak diputar
namun digesekkan kedepan dan belakang hingga ada serbuk kayu
yang terbakar. Buat lekukan panjang pada alas kayu sebagai tempat
gesekan serbuk kayu

7
D. Metode Gesekan

Teknik ini sudah cukup modern. Yang diperlukan adalah baja,


batu api dan char cloth (arang kain). Arang kain bisa dibuat dengan
memasukkan kain perca di dalam kaleng besi yang sudah dilubangi,
kemudiandibakar.
Cara membuat api adalah letakkan arang kain di atas batu api dan
gesekkan dengan baja. Percikan api akan membakar arang kain,
kemudian letakkan pada sumbu agar api menyala.

Itu adalah beberapa metode untuk membuat api dalam kondisi


survival. Selain pengetahuan tentang alat dan bahan tersebut,
diperlukan juga kreatifitas untuk bisa menciptakan api lebih cepat.

8
5. Cara mencari makanan

Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam teknik


survival, bagaimana kita mendapatkannya dialam dan yang manakah
yang aman dikonsumsi adalah memerlukan pengetahuan tersendiri.
Oleh karena itu seorang penggiat alam terbuka harus paling tidak
sedikit sedikit mengetahui ilmu Biologi dan Zoologi Praktis…ini akan
sangat menolong ketika kondisi tertentu. Salah satu penunjang bagi
perlindungan tubuh yang berasal dari dalam tubuh adalah makanan
yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada
otot, and mengganti sel-sel yang rusak.

A. Sumber-sumber makanan

Makanan dari hewan :

1. Binatang lunak ( ulat kayu, cacing, siput, keong dll ).


2. Serangga.
3. Reptil.
4. Unggas.
5. Binatang bertulang belakang.

Makanan dari tumbuhan :

9
Tumbuhan yang memberikan karbohidrat dan seratnya
memperlancar pencernaan.

Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :

1. Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/tunas)


2. Tumbuhan yang tidak mengandung getah
3. Tumbuhan yang tidak berbulu
4. Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
5. Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera

Langkah-langkah yang diperlukan apabila akan memakan tumbuhan :

1. Makan tumbuhan yang sudah dikenal


2. Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja
3. Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu
karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid

Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan


mengoleskan sedikit ke tangan tunggu reaksinya, apabila tidak ada
rasa aneh (panas, pahit ) berarti cukup aman kemudian ke bibir, lidah
dengan prosedur yang sama setelah itu di makan tunggu 30 menit
apabila tidak ada reaksi berarti aman.

1. Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang


akan dimakan
2. Lebih baik jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur
adalah jenisnya dari yang beracun.

Contoh tumbuhan yang dapat dimakan.

Umbi tanahnya : talas, kentang, besusu, paku tanah

10
Bagian batang : umbut muda pisang, sagu, rumput madu,rebung

Buah : kelapa, arbei, strawbery hutan, nipah dll

Biji : padi, jagung, rumput teki madura

Bunga : turi, pisang

Daun : rasamala, melinjo, tangkai dan daun begonia ,daun selada air
( arnong )

Tunas/pucuk : cemara

6. Botani dan zoologi

Mempelajari botani dan zoologi praktis dianggap penting untuk


lebih mengenal jenis tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan
sebagai makanan darurat (survival food) atau obart-obatan. Selain itu
kita dapat mengenal jenis tumbuh-tumbuhan dan hewan yang harus
dijauhi karena beracun, berbisa, atau dapat menganmcam keselamatan

11
jiwa. Hal ini penting karena alam Tropis memiliki karakteristik yang
berbeda dengan alam Sub Tropis.

Daerah tropis memiliki karakteristik sebagai berikut :


Keanekaragaman species yang tinggi tetapi dalam satu species jumlah
populasinya rendah. Artinnya harus lebih banyak mengenal
keanekaragaman species yang lebih banyak bila dibandingkan dengan
yang di Sub Tropis. Selain itu alam tropis dengan jumlah populasi
yang tidak terlalu banyak menyebabkan kita harus sedikit berusaha
lebih keras lagi guna memanfaatkannya. Yang terakhir cuaca alam
tropis relatif stabil dan perbedaan yang drastic dan ekstrim jarang
ditemukan.

A. Botani Praktis
Permasalah dalam survival mengenai masalah Botani Praktis
adalah survivor harus mengenal karakteristik alamnya. Karena daerah
di Indonesia ini dapat dikelompokan menjadi beberapa zona geografi
tumbuhan.

Secara garis besar, tumbuh-tumbuhan dibedakan pada dua hal :


1. Tumbuhan yang dapat dimakan (berguna, mengandung air, dapat
dipakai sebagai obat-obatan, dll)
2. Tumbuhan yang berbahaya (beracun).

Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :


a. Bagian tumbuhan yang masih muda /tunas.
b. Tumbuhan yang tidak mengandung getah.
c. Tumbuhan yang tidak berbulu.

12
d. Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap.
e. Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia.

Langkah-langkah yang perlu bila akan memakan tumbuhan :


a. Makan tumbuh-tumbuhan yang sudah dikenal.
b. Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja.
c. Sebaiknya jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna
ungu, karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid.
d. Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan
mengoleskan sedikit ke bibir dan tunggu reaksinya. Bila tidak ada rasa
aneh (panas, pahit) berrati cukup aman.
e. Yan paling baik adalah terlebih dahulu memasak bagian tumbuhan
yang akan dimakan.

Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :


a. Umbi di dalam tanah : jenis talas, kentang, bengkuang, paku tanah.
b. Bagian batangnya : umbut muda pisang, sagu, begonia.
c. Buah : kelapa, arbei hutan, konyal (markisa hutan), nipah (dirawa)
d. Biji : padi, jagung, biji rumput teki (di Madura), biji saniten yang
sudah tua
e. Bunga : turi, pisang.
f. Daun : rasamala, melinjo, babadotan, tespong, antanan.

Tumbuhan obat-obata dapat dikelompokan menjdai dua :


a. Dimakan/diminum, contoh :
Bratawali (Anamitra cocculus), tumbuhannya merayap. Terdapat di
hutan, di kampung. Batangnya direbus, rasanya pahit. Gunanya obat
anti demam, anti malaria, pembersih luka, penambah nafsu makan.
Keji Beling/ngokilo (Strobilateses). Tumbuhan semak dan di hutan.

13
Ambil daunnya, dimasak untuk obat pinggang dan infeksi/keracunan
pada pencernaan.

b. Tumbuhan Obat Luar, untuk luka


Getah pohon Kamboja, untuk menghilangkan bengkak, juga untuk
terkilir.
Air rebusan Bratawali untuk mencuci luka, juga air batang pohon
randu (kapuk hutan).
Daun Sambiloto ditumbuk halus, atau daun Ploso untuk anti sengatan
kalajengking.

Tumbuhan Beracun
1. Getah pohon paku putih dapat menyebabkan kebutaan.
2. Getah pohon Rengas, ingas/semplop, sangat berbahaya karena
merusak jaringan.
3. Getah Jambu Monyet menyebabkan gatal-gatal.
4. Buah Aren mentah menyebabkan gatal-gatal.
5. Kecubung, beracun bila dimakan.
6. Rarawean, dapat menyebabkan gatal-gatal dan pedih.
7. Daul Pulus dapat menyebabkan gatal-gatal dan panas
8. Si Cantik Beracun.

Tumbuhan berguna yaitu penyimpan air : tumbuhan beruas


(bamboo, rotan, dll), tumbuhan merambat, kantung semar, kaktus dll.
Tumbuhan pembuat atap/perlindungan : daun nipah, aren, sagu dll.
Pengusir ular dan serangga : lemo
Indikator air bersih : tespong, selada air.

14
Jamur di hutan sebaiknya jangan dimakan karena sulit untuk
membedakan Janis yang bias dimakan atau yang beracun, keculai bagi
yang sudah ahli, selain itu kadar kalori jamur sangat rendah karena
tubuh jamur banyak mengandung air. Pedoman umum untuk
menentukan jamur yang dapat dimakan, seperti : tidak berwarna
menyolok, tidak bercahaya, tidak memiliki gelang pada tangakinya,
tidak berbau memuakkan, tidak memberi efek warna hitam bila
disentuh kan ke benda-benda perak.
Pedoman seperti itu sebenarnya terkadang sangat berbahaya. Banyak
juga jamur yang mempunyai cirri-ciri diatas justru mengandung racun.
Contohnya Amanita phallolder berwarna putih kecoklatan, tidak
mempunyai gelang, justru memiliki racun yang mematikan manusia.
Amanita Verna dan Amanita virosa yang berwarna berwarna putih
bersih memiliki racun yang mematikan. Ketiga jamur itu bila
dimakan, setelah 30 menit kemudian akan mengakibatkan perut sakit
sekali. Bila tidak dirawat segera, 6 jam kemudian dapat menyebabkan
kematian.

B. Zoologi Praktis

Sebagaian besar hewan pada dasarnya dapat dimakan.


Kesulitannya adalah bagaimana cara mendapatkannya. Untuk itu
diperlu pengetahuan tentang habitat, dan tingkah laku hewan tersebut.
Untuk menangkap hewan diperlukan keberanian dalam mengambil
keputusan, misalnya : hewan selalu mencari air untuk keperluan
sehari-harinya. Apabila kita ingin mendapatkan bermacam hewan,
harus menuju sumber air. Dalam hal ini kita akan dihadapkan pada
satu masalah. Bila di dekat sumber air banyak hewannya berarti juga
banyak hewan yang berbahaya bagi kita.

15
1. Habitat Hewan

Habitat yang paling banyak jenis hewannya adalah pantai dan


laut dangkal. Semakin tinggi permukaan tanah, jenis hewan yang ada
semakin sedikit. Jadi bila tersesat digunung dan ingin mencari
makanan (hewan), jangan terus naik ke puncak gunung. Lebih baik
turun, kemungkinan besar akan menemukan berbagai jenis hewan.

2. Prilaku Hewan

Prilaku setiap hewan adalah khas. Kapan kita akan mudah


menangkap suatu hewan, kapan harus menghindarinya. Pada musim
kawin, hewan-hewan biasanya kurang peka terhadap sekelilingnya.
Saat seperti inilah yang baik untuk menangkapnya. Burung-burung
pindah dari daerah dingin ke daerah panas. Ikan salem atau
belut/lindung yang berpindah tempat di sungai dan laut untuk bertelur.
Ular yang menjaga telur atau anaknya biasanya bertambah ganas.

Binatang Berbahaya

a. Nyamuk di daerah malaria.


b. Lalat dayak/lalat kerbau (besarnya 2 kali lalat biasa)
c. Lebah, sengatannya beracun, dalam jumlah besar/banyak dapat
mematikan.
d. Kelabang, kalajengking. Bekas sengatannya sakit, bengkak. Untuk
mengurangi rasa sakit dapat dengan ammonia, tembakau dan
sambiloto.
e. Pacet, lintah. Menghispa darah, untuk melepaskannya siram dengan
air tembakau.
f. Ular berbisa : ular Hijjau, ular bakau, ular tanah, ular sendok/kobra,

16
ular belang dll. Ular yang banyak menyebabkan kematian antara lain
ular tanah (angkistrodon), ular hijau (Trimeresurus), ular Anang,
Biludah.

Macam gigi bisa:

a. AGLYPHA, tidak mempunyai gigi bisa. Contoh : ular Sanca /


phyton, ular sawah (umumnya dari keluarga Colubridae).
b. PHISTOGLYPHA, mempunyai gigi bisa dibelakang. Contoh : Ular
Cincin Mas (Boiga dendrophila), Ular Pucuk/Ular Daun (Dryophis).
c. PROTEROGLYPHA, mempunyai gigi bisa di depan, yang efektif
untuk menyalurkan bias. Contohnya Elapidae, Hydrophiidae.
d. SOLENOGLYPHA, mempunyai gigi bisa di depan dan dapat
dilipat. Umumnya gigi bias tersebut besar. Contohnya Crotalidae,
Viperridae.

Macam bisa :

a. Neurotoksin, yang menyerang jaringan saraf dan bersifat


bertentangan dengan tranmisi rangsangan saraf. Menyebabkan
kelumpuhan pada alat pernafasan dan rusaknya jaringan otak.
b. Hemotoksin, yang menyerang darah dan system peredarannya.
Dapat menguraikan protein, menyebabkan sel darah rusak dan
menggumpal.
c. Kardiotoksin, yang diserang adalah otot jantung.
Miksotoksin, yang diserang cairan dalamtubuh.

Penanggulangan Gigitan Ular :

17
a. Korban jangan banyak melakukan gerakan, dan tidak panaik.
Luka dibersihkan.
b. Torniket digunakan untuk mencegah kemungkinan menjalarnya
bias ke Jantung. Torniket diletakkan antara luka dengan jantung (luka
di daerah anggota badan).
c. Ular yang menggigit harus ditangkap dan diketahui jenisnya. Bila
berbisa, dapat ditentukan jenis bisanya.
Korban dibawa ke puskesmas setempat / rumah sakit terdekat.

Obat yang biasa digunakan untuk menawarkan bisa:

a. Aspirin untuk menghilangkan rasa sakit.


b. Vitamin B kompleks dan Paracetamol untuk menghilangkan rasa 3.
nyeri dan panas.
c. Antivenin Polyvalent, serum anti bias yang bersifat umum.
d. Antivenin Taipan, serumuntuk gigitan ular Taipan.
e. Antivenin Brown Snake, serum untuk gigitan ular Mulga.
f. Antivenin Papua Black Snake, serum untuk gigitan ular hitam Irian,

18

Anda mungkin juga menyukai