Anda di halaman 1dari 28

oleh: Muhammad Rofif Baihaqi

Divisi:Madakaripura

0
Kata pengantar

Salam lestari…Puji syukur kehadirat Allah subhaanahu wa ta’la yang telah mencurahkan
rahmat kepada para hamba-nya sehingga dapat ikut serta dalam organisasi Himalaya sebagai
pecinta alam yang insyaAllah diridhoi-Nya.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam yang telah mengenalkan kita iman,islam,serta ihsan.

Daftar isi
Tentang Himalaya…………………………………………………3
arti lambang himalaya………………………………………….4
Survival………………………………………………………………..5
Bivak……………………………………………………………………11
Cara mengatasi ganggun hewan………………………….14
Cara membaca jejak…………………………………………….16
Cara membaca kompas……………………………………….19
Cara mencari air di alam……………………………………..19
Ciri tanaman yang dapat dimakan & tidak bisa
dimakan……………………………………………………………..22
Cara membuat api……………………………………………..25
Definisi hipotermia & cara mengatasinya…………..28
Cara mengatasi cidera otot………………………………..29
peralatan p3k…………………………………………………….29
cara packing yang benar…………………………………….30
alat standar naik gunung……………………………………34
ikrar kode etik pecinta alam……………………………….36
10 alasan mengapa naik gunung………………………..37

1
Tentang himalaya

HIMALAYA merupakan singkatan dari Himpunan Anak Alam Raya, yaitu organisasi
kelompok pecinta alam Indonesia, yang saat ini berpusat di Solo, Indonesia. Dan tersebar
diberbagai daerah di Indonesia seperti Yogyakarta, Semarang, Bandung, Bogor, Kendal, Malang,
Jakarta dan Blitar dan juga wilayah lain.

HIMALAYA merupakan komunitas bebas atau freelance yang setiap warga negara Indonesia
berhak untuk bergabung, tidak membatasi ras, agama, suku, umur dan lain sebagainya.

Arti lambang himalaya

Warna merah melambangkan kesan energi kekuatan, hasrat, keberanian, simbol api, pencapaian
tujuan, resiko, ketenaran, cinta perjuangan, bahaya warna merah mengindikasikan bersiap untuk
beraksi atau antusias.

Warna cokelat menunjukan persahabatan kejadian yang khusus, bumi, reliabilitas, kedamaian,
produktivitas, praktis, kerja keras.

2
Abu-abu mencerminkan keamanan, kepandaian, tenang dan serius kesederhanaan, kedewasaan,
konservatif, praktis, profesional, kualitas, tenang.

Simbol H besar sekaligus A


mewakili nama HIMALAYA

Dan huruf A yang berbentuk lambang gunung dengan petir di kaki sebelah kiri melambangkan
hubungan teguh kita kepada Sang Pencipta. Disertai iman yang kuat dan tebal yang
dilambangkan oleh lingkaran tudung diatas lambang gunung. Simbol arah mata angin yang
menjadi background mengingatkan bahwa hidup ini harus memiliki tujuan.

Survival

Pengertian survival
Survival, alias bertahan hidup merupakan basic instinct, naluri dasar setiap makhluk hidup. Baik
manusia, hewan, maupun tumbuhan semuanya punya naluri untuk bertahan hidup. Kita punya

3
tiga kebutuhan dasar yakni sandang, pangan, papan untuk menunjang keberlangsungan hidup
kita sebagai manusia.

Alam merupakan sahabat sekaligus musuh terbesar manusia. Alam memberi kita manfaat,
namun alam juga memberi kita nestapa. Bisa dibilang, jika kita mampu menguasai alam, maka
kita dapat bertahan hidup lebih lama lagi, itulah seni dari survival.
Definisi survival
Usaha apa saja yang perlu kita lakukan agar keluar dari kondisi survival, dalam arti dapat
menguasai keadaan, dapat ditemukan dalam kata kunci survival itu sendiri.

 Size up the situation


Sadarilah kondisi survival ini. Bagaimana kondisi teman-teman dan anda sendiri. Apakah ada
yang cidera?. Berapa banyak persediaan bahan makanan yang tersisa?. Dalam lingkungan sperti
apakah kita berada?.

 Undue haste makes waste


Tindakan terburu-buru cenderung membuat kesia-siaan. Berpikir dan bertindaklah secara
bijaksana. Setiap langkah harus dipikirkan secara mendalam.

 Remember where you are


Pengenalan akan lingkungan atau daerah sekitar akan memberikan rasa kenal yang berpengaruh
pada rasa aman, apapun yang kita putuskan untuk diam ataupun mencari bantuan. Pengenalan
medan merupakan hal yang esensial.

 Vanquish fear and panic


Kuasailah rasa takut dan panik. Merasa takut adalah normal dan perlu. Takut merupakan reaksi
normal tubuh yang berfungsi untuk menyiapkan tubuh dalam kondisi yang mengancam. Perlu
dengan ini diberikan tambahan energi pada tubuh bilamana diprlukan. Namun rasa takut perlu
dikuasai dan dikontrol. Apabila tidak dikuasai rasa takut akan berubah menjadi rasa panik. Panik
akan membuat orang terburu-buru dan membuang energi. Panik juga bisa disebabkan oleh rasa
sepi yang selanjutnya mengakibatkan putus asa.

 Improvice
Salah satu menagatasi rasa takut adalah dengan

panas mengisi waktu yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang ditujukan usaha-usaha dalam
mengatasi kondoisi survival. Menerima kondisi yang ada dab berdasarkan hal itu merencanakan
dan mengusahakan kebutuhan-kebutuhan dasar dengan berimprovisasi. Ubahlah cara pandang
terhadap apa saja yang ada. Inilah hal terpenting dalam berimprovisasi.

 Value living (hargailah hidup!)

4
Dalam keadaan survival hidup adalah sebuah harga yang sangat mahal, Orang dapat bertahan
dan dengan hal itu dapat keluar dari kondisi survival karena mereka mengahargai hidup atau
tidak berputus asa.

 Act like the natives


Belajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih mengetahui dan mengusai medan. Jika bertemu
dengan penduduk asli bersikaplah ramah.

 Learn basic skills


Belajarlah dan latihlah teknik-teknik dasar. Jaminan yang terbaik adalah menguasai dan
memahami teknik-teknik dan prosedur survival sehingga merasuk dan dapat dikerjakan secara
otomatis. Berlatih dan tambah tingakatan pengetahuan tentang survival.

Kebutuhan survival
Sikap mental
 -Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
-Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman

2. Pengetahuan
 -Cara membuat bivak
 -Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
 -Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan

3. Pengalaman dan latihan


- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll

4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll

5. Kemauan belajar

5
Bahaya survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :Ketegangan dan panic
Cara Pencegahan : Sering berlatih, Berpikir positif dan optimis dan Persiapan fisik dan mental
Matahari / panas
•Kelelahan panas
•Kejang panas
•Sengatan panas
•Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas : Penyakit akut / kronis, Baru sembuh dari
penyakit Demam, Baru memperoleh vaksinasi, Kurang tidur, Kelelahan, Terlalu gemuk,
Penyakit kulit yang merata, Pernah mengalami sengatan udara, Minum alkohol, Dehidrasi.

Pencegahan keadaan panas :


•Aklimitasi
•Persedian air
•Mengurangi aktivitas
•Garam dapur
•Pakaian : Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong Serangan penyakit Penyakit
yang biasa diderita pegiat alam bebas adalah :Demam, Disentri, Typus, Malaria
Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah atau keadaan lingkungan mencekamPencegahan :
Usahakan tenang dan tentu saja banyak berlatih
Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
• Gejala ; Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret,
kejang kejang seluruh badan, bisa pingsan.
• Penyebab : Makanan dan minuman beracun
• Pencegahan : Air garam di minum, Minum air sabun mandi panas, Minum teh
pekat atau di tohok anak tekaknya
Mengapa ada survival?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang
dihadapi yang berasal dari instingnya sendiri. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain : Keadaan
alam (cuaca dan medan), Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan),
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan).

6
Bivak

Pengertian bivak

7
Bivak (bahasa prancis: Bivouac) adalah tempat berlindung sementara (darurat) di alam bebas
dari aneka gangguan cuaca, binatang buas, dan angin. Mendirikan bivak adalah teknik penting
yang harus dikuasai jika hendak berkemah. Bivak merupakan salah satu kemampuan wajib
survival di alam bebas. Karena pembuatannya yang mudah dengan peralatan yang seadanya.
Jenis-jenis bivak
Bivac Alam Bivac jenis ini dibuat dengan memanfaatkan sumberdaya alam di sekitar. seperti
menggunakan dedaunan sebagai atap, dinding ataupun alas. memanfaatkan akar-akaran maupun
kulit pohon sebagai tali pembuat bivac, bentuk lain dari alam juga dapat digunakankan sebagai
bivak seperti gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang - lubang dalam tanah dan
sebagainya. Apabila memilih gua, kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa.
Goa yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada
tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya
tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.
Kita juga bisa memanfaatkan tanah berlubang atau tanah yang rendah sebagai tempat berlindung.
Tanah yang berlubang ini biasanya bekas lubang perlindungan untuk pertahanan, bekas
penggalian tanah liat dan lainnya. Pastikan tempat - tempat tersebut tidak langsung menghadap
arah angin. Kalau terpaksa menghadap angin bertiup kita bisa membuat dinding pembatas dari
bahan - bahan alami. Selain menahan angin, dinding ini bertugas untuk menahan angin untuk
tidak meniup api unggun yang dibuat di muka pintu masuk
Bivac Semi buatan Bivac jenis ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan buatan industri
yang digabungkan dengan bahan bahan alami. seperti menggunakan ponco sebagai atap dan
beberapa akar gantung sebagai tali. menggunakan dedaunan sebagai atap dan menggunakan
ponco sebagai dinding ataupun menggunakan ponco sebagai atap dan dadaunan sebagai dinding
juga merupakan bivac semi buatan atau dapat di sebut sebagai Bivac semi alam.
Bivac Buatan Bivac jenis ini merupakan bivac yang di buat menggunakan bahan-bahan buatan
atau bahan industri, seperti membuat bivac menggunakan ponco dengan memanfaatkan tali rafia
sebagai bahan penunjangnya. bivac buatan dapat didirikan menggunakan bahan lainnya seperti
plastik, parasut deklit, kain, dll.
Syarat-syarat bivak
- Usahakan bivak jangan sampai bocor.
- Lokasi yang aman, nyaman dan strategis.
- Jangan terlalu merusak alam sekitarnya, gunakanlah fasilitas dialam sesuai dengan kebutuhan.
-Buatlah tempat untuk menyalakan api unggun dan memasak.

8
Cara mengatasi gangguan hewan
1.Singa

Seekor singa berisiko menerkam atau mencekik manusia hingga tewas, ketika dia merasa ada
bahaya di dekatnya. Saat berhadapan dengan karnivora tersebut, Anda harus menjaga agar mata
tetap bertatapan (eye contact) dengan binatang tersebut dan jangan lepaskan pandangan
Anda.Mundurlah secara perlahan-lahan. Jangan pernah membalikkan punggung, dan jangan lari!
Singa biasanya akan mencoba menggertak, sebelum menyerang. Saat itu, bentangkan tangan
Anda selebar-lebarnya agar mereka menganggap kita punya tubuh lebih besar -- dan buatlah
suara gaduh. Hal ini akan membuat hewan buas itu berpikir dua kali sebelum menyerang dan
memilih untuk lari.

2.Macan tutul

Berbeda dengan singa, jika Anda menatap mata macan tutul, itu malah akan menganggapnya
sebagai sebuah tantangan. Jadi, jangan pernah tatap matanya. Buatlah diri Anda berdiri tegap dan
terlihat besar serta jangan lupa untuk membuat gaduh. Macan tutul lebih memilih untuk
mencekik mangsanya hingga tewas dalam diam. Mereka khawatir jika mengeluarkan suara,
predator lain akan mencuri buruannya

9
3.Kerbau liar

Hampir tidak ada kesempatan untuk selamat dari amukan kerbau liar, jika Anda tidak cepat-cepat
lari dan memanjat pohon. Hewan tersebut dapat berlari dengan sangat cepat dan memiliki tanduk
yang tajam serta keras. Jadi, panjatlah pohon untuk menghindari serudukannya.

4.Beruang

Berbeda dengan menghadapi singa dan macan tutul, saat berhadapan dengan beruang, jangan
berlari, memanjat pohon, ataupun membuat kegaduhan. Hewan itu akan menganggap pergerakan
Anda sebagai ancaman. Cobalah untuk tidak banyak bergerak dan tenang.

Setelah tenang, bentangkan tangan Anda selebar mungkin untuk membuat tampilan Anda terlihat
lebih besar di mata mereka.

Berbicaralah dengan nada yang pelan, sehingga membuat beruang menyadari keberadaan Anda
sebagai manusia. Setelah itu, mundurlah dengan perlahan-lahan.

10
5.Ular

Saat berhadapan dengan ular berbisa, cobalah untuk mundur secara perlahan sambil
menghentakkan kaki Anda ke tanah, untuk membuat getaran. Getaran tersebut dapat membuat
takut hewan melata berbisa itu dan memaksanya menjauh.Jika digigit, posisikan bagian tubuh
yang terinfeksi lebih rendah dari jantung, untuk mencegah racun menyebar ke saluran
darah.Setelah itu (jika memungkinkan) ikat bagian yang digigit -- sekitar satu jengkal dari pusat
gigitan -- dan segera menuju rumah sakit terdekat.

Cara membaca jejak


1. Tanda jejak di atas tanah
Tanda jejak jenis ini biasanya berupa gambar yang digores cukup dalam di atas bidang tanah
yang datar. Untuk membuat tanda ini, seseorang biasanya akan memilih area tanah yang lapang
dan mudah terlihat.
Adapun maksud dari tanda jejak atau gambar di atas tanah adalah sebagai berikut.
- Gambar segitiga: ada bahaya.
-Gambar segitiga dengan garis gelombang di dalamnya: air tidak dapat diminum.
-Gambar oval dengan garis gelombang di dalamnya: air dapat diminum. -
-Gambar panah: ikuti jalan sesuai petunjuk atau arah panah.
-Gambar lingkaran dengan lingkaran kecil di tengah (menyerupai gambar donat): saya telah
kembali atau pulang.
-Gambar tiga garis vertikal berjajar dengan garis gelombang di tengah: sungai dangkal.
-Gambar persegi panjang dengan angka 3 di dalamnya dan panah di bagian pinggirnya: 3
langkah ada surat.
-Gambar persegi panjang dengan lingkaran di dalamnya: bahaya, tolonglah.
-Gambar dua panah yang menyimpang ke arah berbeda: kami berpisah.
-Gambar lingkaran dengan panah di bagian tepinya: kembali ke tempat semula.
-Gambar silang: jangan melalui jalan ini.
-Gambar persegi panjang yang meliputi persegi panjang yang lebih kecil: tunggu.

11
-Gambar segitiga yang meliputi segitiga yang lebih kecil dengan panah di bawahnya: ke
perkemahan.
-Gambar dua panah yang berlawanan arah: kembali.
-Gambar panah dengan dua garis vertikal di tengah panah: melalui rintangan
2.Tanda jejak menggunakan batu
Bukan dengan digambar, tanda jejak ini dibuat dengan menyusun batu menjadi bentuk tertentu.
Berikut ini adalah makna tanda jejak menggunakan batu di alam bebas.
-Dua batu disusun ke atas dengan satu batu kecil di bagian kiri: jalan ke kiri.
-Dua batu disusun ke atas dengan satu batu kecil di bagian kanani: jalan ke kanan.
-Dua batu disusun ke atas: jalan terus.
-Sejumlah batu disusun hampir membentuk setengah lingkaran: jalan ke arah yang ditunjuk oleh
batu paling ujung.
-Sejumlah batu diletakkan di jalan membentuk garis horizontal: jangan ikuti jalan ini.
-Sembilan batu disusun mengerucut ke atas: ada bahaya.
-Lima batu disusun mengerucut ke atas dengan satu batu diletakkan di bagian paling atas: jalan
ke kanan.
-Dua batu diletakkan di masing-masing jalan: jalan ke arah yang tidak ada batu.

Cara membaca kompas

Letakkan kompas di depan tubuh kemudian arahkan bingkai kompas ke arah utara. Pastikan
jarum kompas berada di atas angka utara pada skala arah. Baca angka pada skala arah yang
berada di bawah jarum kompas. Angka yang terbaca menunjukkan arah atau sudut dari arah
utara ke arah tujuan yang ditentukan.
Cara mencari air di alam

1. Cari danau, kolam, sungai atau aliran air


rawa-rawa, sungai, aliran air atau air terjun. Carilah air yang mengalir dari tempat yang tinggi
karena kemungkinan lebih bersih dan lebih higienis untuk diminum, jelas laman Know Prepare
Survive.

12
Kamu harus menemukan air dengan cepat, karena dehidrasi akan membuatmu lemas dan
menghambat kemampuan berpikir. DampakKetika tersesat di hutan dan cadangan air semakin
menipis, kamu harus segera menemukan sumber mata air. Entah itu danau, nya, kamu akan
kesulitan menemukan cara untuk keluar dari hutan. Ingat, manusia bisa bertahan 14 hari tanpa
makanan, tetapi manusia akan mati dalam 3-4 hari apabila tidak menemukan air untuk diminum.
2. Kalau tidak ketemu, carilah genangan air
Hutan itu sangat luas, tidak semudah itu mencari sungai, danau atau sumber mata air lain.
Sebagai alternatif, kamu bisa mencari genangan air untuk diminum. Genangan air bisa
ditemukan di berbagai tempat, misalnya di bebatuan besar, lembah, cekungan tanah atau di
lekukan pohon, saran laman Know Prepare Survive.
Tetapi, air yang tergenang rawan akan kontaminasi. Sebelum diminum, periksa dulu apakah ada
alga atau hewan yang hidup di dalamnya. Untuk memastikan airnya bersih, rendam kain ke
genangan air, lalu peras ke dalam wadah. Ini berguna supaya kotorannya terperangkap di kain
dan tidak ikut diminum. Apabila sempat, rebus air terlebih dahulu.
3. Tampunglah air ketika hujan turun
Jas hujan ponco sangat membantu apabila kita berkegiatan di alam liar. Selain bisa melindungi
dari hujan dan membuat tenda darurat (bivak), kamu bisa menemukan air dengan jas hujan.
Caranya, bentangkan jas hujan ponco di tanah lapang ketika hujan turun. Ikatlah setiap sudutnya
dengan tali ke pohon, sehingga air bisa ditampung di tengah.
Apabila tidak ada jas hujan, kamu bisa memanfaatkan plastik atau kain yang kedap air. Kamu
bisa menggali lubang kecil di tanah, lalu melapisinya dengan plastik untuk menampung air.
Lakukan ini ketika hujan turun untuk mendapatkan stok air sebanyak-banyaknya. Air hujan tentu
lebih bersih dari genangan air dan bisa langsung diminum.
4. Minum air embun yang ada di dedaunan
Ternyata, embun kecil di dedaunan bisa diminum ketika harus bertahan hidup di hutan. Embun
biasanya muncul di dini hari, ketika matahari belum menampakkan sinarnya. Lalu, kumpulkan
embun dengan cara mengusapkan kain ke dedaunan. Pilih kain yang bisa menyerap air, seperti
kaus katun, handuk ringan atau kaus kaki yang masih bersih.
Selanjutnya, ambil wadah dan peras kain tersebut, saran laman Tactical Intelligence. Air akan
perlahan-lahan menetes dari kain. Mengambil air dari embun di dedaunan memang
membutuhkan kesabaran dan waktu. Catat ini, jangan mengambil embun dari tanaman beracun
atau di tempat ekstrem dan curam, seperti di pinggir tebing.

5. Gunakan plastik untuk memerangkap air di tanaman


Pada prinsipnya, ini sama dengan memanfaatkan embun di daun. Bahan yang kamu butuhkan
adalah kantung plastik untuk menampung air dan tali untuk mengikat, jelas laman Instructables
Outside. Cari pohon yang tidak terlalu tinggi, lalu ambil segerombol dedaunan dan masukkan ke
dalam kantung plastik. Ikat erat di bagian ujungnya.
FYI, pohon menghasilkan air melalui proses transpirasi. Proses ini terjadi ketika daun pohon
melepaskan oksigen dan air, biasanya di pagi hingga sore hari. Manfaatkan momen ini untuk

13
mendapatkan air dari dedaunan. Jangan melakukan cara ini di malam hari, karena di malam hari
pohon menyerap oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
6.Bagian tanaman tertentu mengandung air, manfaatkanlah!
Kamu bisa melakukan cara ini apabila kamu memiliki parang untuk menebas bagian tertentu di
pohon. Misalnya, air bisa didapatkan dari akar pohon di dekat permukaan tanah. Kamu bisa
menebas kulit kayu dan menyedot kelembapan di dalamnya, saran laman Know Prepare
Survive. Of course, butuh tenaga ekstra untuk melakukannya.
Selain itu, beberapa tanaman merambat mengandung air. Hati-hati, karena banyak di antaranya
yang beracun. Tanaman merambat yang tepat akan menghasilkan air yang cukup banyak dan
rasanya manis, ungkap laman Wonder How to Survival Training. Lalu, minumlah dengan
menengadah ke atas.
7. Menggali lubang dan memerangkap air lewat proses kondensasi
Terakhir, kamu bisa memakai metode ini untuk mendapatkan air. Pertama, gali lubang dengan
kedalaman 3-4 kaki (90-120 cm) dan tempatkan wadah di dalamnya. Wadah ini berfungsi untuk
menangkap air yang terkondensasi. Gunakan plastik untuk melapisi lubang, taruh batu sebagai
pemberat di ujung dan di tengah plastik.
Agar semakin lembap, tambahkan dedaunan di lubang. FYI, proses kondensasi adalah perubahan
wujud dari padat ke cairan. Tanah dan dedaunan yang lembap akan menghasilkan uap air,
ungkap laman Know Prepare Survival memberi penjelasan.
Lalu, uap air akan naik ke atas dan mengembun di bagian bawah plastik. Karena diberi pemberat,
embun ini akan mengalir ke tempat yang lebih rendah dan menetes di wadah. Proses ini memang
memakan waktu yang lama, tetapi bisa dicoba untuk memperoleh air.

Ciri tanaman yang bisa dimakan & tidak bisa dimakan

Tanaman yang bisa dimakan


Berikut ini ciri-ciri tumbuhan yang bisa dimakan di alam bebas, seperti dikutip dari berbagai
sumber.
1.Tidak Berbulu
Bulu pada tumbuhan memiliki fungsi melindungi diri, apabila tersentuh oleh kulit kita dapat
mengakibatkan gatal-gatal atau panas.

2. Tidak Berwarna Mencolok


Tumbuhan yang memiliki warna mencolok terutama berwarna ungu dikhawatirkan mengandung
racun. Kecuali tumbuhan yang memang kita kenal dan bisa dimakan seperti ketela ungu, terong
dan lain-lain.

14
3.Tidak Berduri
Sama seperti tumbuhan berbulu, duri dijadikan sebagai alat melindungi diri sehingga kita tidak
dianjurkan untuk mengkonsumsinya.

4. Tidak Bergetah
Hindarilah tumbuhan yang bergetah terlebih lagi apabila getahnya pekat. Tumbuhan ini memiliki
fungsi lain, bukan untuk dimakan.

5. Tidak Berbau Menyengat


Apabila kita menghirup baunya saja kita bisa merasakan pusing atau gangguan pada bagian
tubuh kita yang lain terutama yang memiliki bau busuk.

6. Dikonsumsi oleh Hewan Mamalia


Tumbuhan yang dikonsumsi oleh hewan mamalia dapat kita jadikan sebagai acuan dapat
dikonsumsi.

Ciri-Ciri Umum Tanaman Yang tidak bisa dimakan


Untuk mengidentifikasi apakah tanaman beracun atau tidak, ada tiga ciri-ciri umum tanaman
beracun yang perlu kita ketahui:

1. Warna Mencolok
Warna mencolok pada beberapa hewan dan serangga merupakan tanda bahwa mereka beracun.
Begitu juga dengan tanaman. Kebanyakan tanaman dengan warna daun atau bunga yang
mencolok, berwarna-warni, dan kontras, merupakan tanaman beracun.

Jamur beracun juga mempunya warna-warni yang mencolok. Hewan biasanya akan menghindari
memakan tanaman yang berwarna mencolok ini. Indah namun mematikan.
2. Bau Menyengat
Kebanyakan tanaman beracun memiliki aroma atau bau yang tidak enak, kuat dan menyengat.
Tanaman dengan kadar racun yang cukup tinggi, ketika menghirup aromanya dapat membuat
kita membuat pusing, mual-mual, hingga tidak enak badan.
Untuk itu, identifikasilah dengan mencium baunya. Jika tanaman tersebut mengeluarkan bau
menyengat yang tidak enak maka segera hindari tanaman tersebut.

3. Tidak Dimakan hewan


Setiap hewan ataupun serangga punya naluri untuk melindungi diri, termasuk dalam mengenali
ciri-ciri tanaman beracun.

Apabila hewan mendekati dan memakan tanaman tersebut, maka kemungkinan besar tanaman
tersebut tidak beracun dan aman untuk dikonsumsi.

15
Peringatan: Tidak semua hewan menghindari tanaman beracun, karena tidak semua hewan
punya insting yang kuat dan ada beberapa hewan yang memang tahan terhadap tanaman beracun
tertentu. Ada beberapa hewan yang memakan tanaman beracun, dan kemudian mati. Ada juga
yang memakannya namun selamat karena tubuh mereka bisa beradaptasi dengan racun tersebut.

Karakteristik Morfologi Tanaman Beracun


Tanaman beracun mempunyai karakteristik khusus pada bagian-bagian tubuhnya. Walaupun
tidak baku, namun ciri-ciri ini kebanyakan ada pada tanaman beracun.
 Mempunyai buah / berry berwarna putih
 Mempunyai getah berwarna putih
 Berbau seperti kacang almond
 Mempunyai biji, kacang atau umbi di dalam polongnya.
 Mempunyai duri atau rambut (kecuali kaktus).
 Rasanya pahit
 Kepala biji dengan taji pink atau hitam.
 Kumpulan dengan tiga daun.
 Bunga berbentuk payung
 Daun berkilau
Jangan berpatokan jika hewan memakannya maka tanaman itu aman. Selalu uji terlebih dahulu
tanaman tersebut.

Cara membuat api

16
Api menjadi hal yang penting dalam hampir semua kegiatan di alam bebas, tanpa api kita tidak
bisa memasak atau bahkan sekadar membuat kopi panas. Api juga menjadikan udara malam di
bawah taburan bintang akan terlewat dengan hangat.

Ada 3 unsur dasar pembuat api, yaitu:

1.Sumber api
Anda bisa menggunakan korek api, zippo, pemantik atau sejenisnya. Bila Anda tidak membawa
benda-benda tersebut, Anda bisa mencoba beberapa cara tradisional yang ada di artikel ini.

2.Bahan bakar
Gunakan bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti kertas, plastik bekas, ranting kering, daun
kering, serbuk kayu kering atau benda lainnya yang bisa digunakan sebagai pemancing nyala api
agar lebih besar.

3.Udara
Gerakan udara diperlukan untuk mendorong laju api agar mudah menjalar, cara yang paling
mudah adalah dengan meniup kearah yang diingingkan, bisa menggunakan kipas untuk area
yang lebih luas, durasi yang lebih lama dan area yang lebih luas.

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat api di alam bebas:

 Jangan menebang pohon atau merusak alam.


 Perhatikan lokasi dalam membuat api, jangan sampai mengganggu ekosistem yang ada.
 Jaga nyala api agar tidak terlalu besar dan menjalar ke sekitar.
 Pastikan api telah mati sebelum ditinggal, baik tidur atau pergi dari termpat tersebut.
Anda bisa menggunakan air untuk memadamkannya atau ditimbun dengan tanah.
 Perhatikan jenis permukaan di mana Anda membuat api, hindari membuat di permukaan
yang mudah terbakar, hal ini bertujuan untuk mencegah menjalarnya nyala api hingga
terjadi kebakaran.

Apabila kehabisan sumber api, Anda dapat menggunakan cara tradisional untuk membuat
sumber api, walaupun Anda memerlukan usaha maksimal dan kesabaran ekstra.

Berikut beberapa metode yang bisa Anda gunakan untuk membuat sumber api:

1.Hand Drill
Metode ini menggunakan batang kayu sebagai poros yang diputar (kayu poros), kayu yang
dijadikan sebagai alas kayu poros (kayu alas), dan rumput atau daun kering sebagai pemancing
nyala api.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Siapkan daun kering atau rumput kering atau sejenisnya.


2. Letakkan rumput kering dibawah kayu alas, tujuannya untuk menampung serbuk kayu
yang terbakar.

17
3. Buatlah lubang pada kayu alas dengan luas yang sama dengan kayu poros, tujuannya agar
kayu poros tidak berpindah tempat.
4. Buatlah jalan dari lubang hingga ke tepi kayu alas, hal ini dilakukan untuk membuat jalan
agar serbuk kayu yang terbakar jatuh langsung pada daun kering yang telah disiapkan.
5. Mulailah memutar dengan usaha dan kesabaran serta do’a untuk membuat segera
membuat munculnya serbuk kayu yang terbakar.
6. Setelah serbuk api muncul, segera tambahkan benda-bendar yang murah terbakar lainnya,
tiuplah perlahan hingga apinya membersar.

2. Fire Plough
Metode ini konsepnya hampir sama dengan metode hand drill, namun berbeda dalam cara
menampung serbuk kayu yang terbakar. Metode ini menggunakan metode gesekan dengan arah
maju mundur.

Bahan yang digunakan sama dengan metode hand drill, hanya saja pada kayu alas di buat sebuah
lekukan untuk menampung serbuk kayu yang terbakar sebelum dipindahkan ke bahan-bahan
pemancing api.

3. Menggunakan lensa
Metode ini menggunakan lensa cembung, konsepnya adalah memusatkan panas dari sinar
matahari yang mengenai penampang lensa pada satu titik. Titik tersebut diarahkan pada bahan
yang mudah terbakar seperti kertas, daun kering atau sejenisnya.

Metode ini sangat bergantung pada intensitas cahaya matahari yang masuk dan tingkat
kemudahan terbakarnya media pemancing api yang digunakan.

4. Balon air /botol bening


Konsepnya sama dengan metode dengan menggunakan lensa cembung, memanfaatkan cahaya
yang datang hingga memusatkannya pada satu titik jatuh. Balon / botol bening cukup diisi air
kemudian diarahkan pada benda yang mudah terbakar.

5. Kaleng aluminium
Bentuk bagian bawah kaleng aluminium dalam metode ini adalah yang berbentuk cekung, botol
aluminium seperti ini sangat mudah kita temukan. Gosok bagian bawah kaleng tersebut hingga
mengkilap, bisa menggunakan pasta gigi atau cokelat. Cara ini cukup memakan waktu dan
kesabaran. Setelah mengkilap, tinggal Anda arahkan ke benda yang mudah terbakar, dan
besarkan apinya.

Definisi hipotermia dan cara mengatasinya

Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35oC. Akibatnya,
jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi. Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat
menyebabkan henti jantung, gangguan sistem pernapasan, bahkan kematian.

18
Mengingat hipotermia tergolong sebagai kondisi yang bisa membahayakan nyawa, orang yang
mengalaminya harus segera mendapatkan pertolongan.

Berikut adalah berbagai langkah pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan.

1. Pindahkan orang yang mengalami hipotermia ke tempat yang lebih hangat bila
memungkinkan. Kemudian, baringkan orang tersebut di atas selimut atau permukaan hangat
lainnya.
2. Lindungi orang tersebut dari hawa dingin dan angin menggunakan selimut atau mantel
kering. Tutupi juga bagian kepala, biarkan hanya wajahnya yang terbuka.
3. Bila ia menggunakan pakaian yang basah, segera lepaskan. Jika perlu, potong pakaian untuk
menghindari gerakan yang berlebihan.
4. Gunakan kompres hangat dan kering. Gunakan kompres hanya pada leher, dinding dada,
atau selangkangan. Jangan memberikan kompres pada tangan atau kaki.
5. Pantaulah pernapasannya. Bila pernapasan terhenti atau terlihat rendah, segera berikan napas
buatan (CPR).
6. Bila orang yang terkena hipotermia masih dalam keadaan sadar dan mampu menelan,
berikan minuman hangat yang manis dan tanpa kafein untuk membantu menghangatkan
tubuh.

Cara mengatasi cidera otot


Dipercaya jika metode PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression, and Elevation), yang
merupakan singkatan dari beberapa metode, yaitu perlindungan, istirahat, penerapan es,
kompresi, dan elevasi dapat membantu cedera otot agar menjadi lebih baik. Berikut cara
penerapan metode ini:

 Pertama, lepaskan semua pakaian yang menyempit pada area otot yang tegang.
 Kedua, lindungi otot yang tegang dari cedera lebih lanjut.
 Ketiga, istirahatkan otot yang tegang dan hindari aktivitas lanjutan yang berpotensi
memperparah masalah.
 Keempat, terapkan es di area otot yang terasa sakit. Es dipercaya ampuh sebagai obat
anti-inflamasi dan pereda nyeri. Tempelkan es dengan lapisan kain agar tidak langsung
menyentuh kulit.
 Kelima, kompresi dapat diterapkan dengan lembut dengan perban elastis untuk
memberikan dukungan dan mengurangi pembengkakan. Namun, jangan dibungkus
terlalu rapat.

Setelah itu, pastikan untuk meletakkan bagian yang cedera di tempat yang lebih tinggi untuk
mengurangi pembengkakan. Contohnya, kamu dapat menyangga otot kaki yang tegang saat

19
duduk. Pastikan juga untuk mengurangi aktivitas yang dapat meningkatkan nyeri otot atau
membebani bagian tubuh yang bengkak, hingga perasaan sakitnya membaik secara signifikan.
Peralatan P3K

Beban perlengkapan P3K yang dibawa saat pendakian tidak lah seberat beban bawaan pribadi
kita, akan tetapi justru masih banyak yang sering melupakan atau terlupakan oleh kita. Sehingga
apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kita akan kebingungan mengatasinya. Berikut ini
barng-barang yang harus dibawa atau di persiapkan sebelum pendakian, diantaranya:

 Obat merha atau cairan antiseptik lainnya, berguna untuk mencegah pertumbuhan bakteri
yang sangat mungkin ada dalam kondisi badan kita terkena luka terbuka, lecet, dsb.
 Kasa Steril, berguna untuk melindungi luka agar tidak terkontiminasi dengan kotorn dan
bakteri agar luka tidak cepat infeksi.
 Kapas, dengan permukaan yang halus berguna untuk membersihkan luka.
 Plester Perekat, berguna untuk menjaga posisi kasa steril ataupun dapat digunkan sebagai
pemblut luka kecil.
 Tensocrepe/Tsensocraft, sangat berguna untuk menjaga sendi yang keseleo ataupun
dislokasi sendi/tulang yang lebih parah.
 Painkiller semprot, obat semprot, kecil, harganya cukup mahal, berfungsi meredakan rasa
nyeri sementara.
 Paracetmol, obat ini berguna untuk meredkn rsa nyeri seperti sakit kepala ataupun demam.
 Obat diare, kita berkegiatn di alam terbuka, bisa jadi makanan yang kit makn itu tidak
bersih yang dpat mengakibtkan dire, terutama yang mempunyai organ pencernaan cukup
sensitif. Jangan menganggap remeh dire karen kalau kita terserang penyakit ini
kemungkinn tubuh kita kehilangan energi dan cairn jauh lebih cepat dn lebih banyak.
 Gunting, berfungsi untuk memotong plester perekt.
 Kompas dan Thermometer.
 Korek Api, sebagai sumber perpian kita sewaktu-waktu kit dlam kondisi jauh dari
Campsite ataupun sebagai peraltan memasak, kit selalu mersa korek dapat menjadi salah
satu sumber penyelamat untuk membuat api yang cept. Perlu diingt bahwa salah satu
kebutuhan Survival kita salah satunya adalah sumber api.

Cara packing yang benar

Tas carrier memiliki kapasitas yang besar untuk membawa perlengkapan kita selama berada di
gunung. Kapasitas yang besar tersebut berpeluang akan membuat berat yang ditanggung oleh tas
carrier akan semakin besar, sedangkan tas carrier tersebut akan digendong oleh kita selama
kegiatan pendakian. Diperlukan cara packing carrier yang benar agar kita merasa nyaman dan
tidak cepat merasa pegal karena membawa carrier selama berkegiatan di gunung.

1. Kelompokan Barang
Pengelompokan barang dimaksudkan untuk mempermudah dalam pencarian barang tersebut
ketika diperlukan. Pengelompokan barang juga akan mengurangi resiko lupa akan seuatu barang,

20
karena biasanya satu barang akan berhubungan dengan benda lainnya. Semisal saat Anda
mengambil tabung gas, pasti Anda akan memeriksa dimana kompor dan alat masak lainnya.
Pastikan benda yang akan Anda bawa adalah barang yang telah Anda buat daftarnya, sehingga
akan mengurangi membawa barang yang tidak perlu dan membuat tidak ada barang yang
tertinggal.
2. Siapkan Kantong Anti Air
Setelah barang-barang tersebut siap sesuai dengan kategorinya, masukanlah ke dalam kantong
anti air. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar barang bawaan tidak basah apabila terjadi hujan.
Pastikan kantong anti air tersebut menutup rapat pada barang bawaan Anda seperti sleeping bag,
kaos atau sejenisnya, karena hawa dingin bisa masuk dan membuat barang tersebut terasa
lembab dan kurang nyaman saat pertama kali dipakai.

Tujuan lainnya adalah untuk memudahkan dalam mengambil barang sesuai kategori dalam tas
carrier Anda, menghindarkan barang-barang Anda berceceran di dalam tas carrier Anda.

3. Atur Penempatan
Ada 2 prioritas penempatan barang dalam tas carrier, pertama adalah dengan prioritas berat, yang
kedua adalah prioritas kebutuhan.

21
Warna merah: beban berat kita letakkan mendekat ke punggung dan berada di bagian setengah
carrier ke atas. Tujuannya adalah membuat beban berat tidak bertumpuk pada pinggang dan paha
Anda. Pundak Anda akan berperan dalam menopang beban tersebut. Benda berat tersebut
semisal air atau beras.
Warna orange: berat benda ini berukuran sedang, seperti nesting, kompor. Diletakkan dibawah
benda berat guna menopang agar tidak meluncur ke bawah.
Warna kuning: barang ringan yang jarang kita gunakan, seperti menempatkan sleeping bag dan
baju ganti di bawah, kemudian menempatkan gulungan tenda pada bagian yang mudah
dijangkau.
Warna hijau: pada daerah ini kita meletakkan barang dengan sifat ringan yang bisa ditekan
ukurannanya, serta yang sering digunakan ketika kondisi mendesak. Seperti mantel, flysheet,
cemilan atau tisu bawah.

4. Seimbangkan Tas Carrier


Tas carrier Anda harus dalam posisi seimbang. Cara mengetesnya adalah dengan mendirikannya,
jika miring ke satu arah, maka segera atur kembali barang yang ada di dalam tas carrier Anda.
Tas carrier yang seimbang akan memudahkan Anda dalam bergerak dan melaju di alam bebas.
5. Sisipkan Benda di Luar Tas Carrier
Tas carrier biasanya memiliki saku-saku kecil di sekitaranya, bisa kita gunakan untuk
menempatkan semisal botol minum atau alat pemotong dengan sarungnya. Matras juga bisa kita
sisipkan di samping tas carrier dengan posisi vertikal.

Barang kecil lainnya seperti korek, kompas, senter kecil bisa kita sisipkan di kantong baju kita.
Pastikan benda-benda tersebut tidak mengganggu gerakan kita.

6. Jangan Lupa Untuk Membawa Tas Kecil


Tas kecil sangat berguna untuk membawa benda kecil dan berharga, seperti dompet, ponsel,
plester, kamera saku dan sebagainya. Tas kecil ini ditujukan untuk kemudahan dalam mengambil
dan menyimpan benda-benda berharga yang sering kita pakai.
7. Peletakkan Matras
Baik di dalam atau di luar tas carrier, pastikan matras Anda dalam posisi vertikal. Jangan
meletakkan matras dalam posisi horisontal karena lebarnya akan lebih lebar dari badan Anda.
Hal ini menyebabkan gerakan Anda bisa terganggung ketika matras tersebut menabrak atau
tersangkut sesuatu. Penempatan matras di dalam tas carrier memiliki kekurangan dan kelebihan
sebagai berikut.

+ Carrier akan terlihat kokoh, mudah mengatur packing karena dinding carrier menjadi keras
+ Bagian samping terlindung dari rembesan air.
+ Melindungi gesekan lapisan dalam tas carrier dengan benda-benda yang di bawa.

– Ruangan dalam tas carrier akan berkurang


– Tidak bisa melepas matras saat istirahat karena sudah terjepit.
– Mengeluarkan matras baru bisa dilakukan dengan mudah setelah sebagian besar barang telah
dikeluarkan dari dalam carrier.
– Untuk tas berbentuk melengkung, matras gulungan tidak bisa dimasukkan ke dalam tas carrier,
solusinya dengan membawa matras aluminium.

22
Sedangkan, penempatan matras di luar tas carrier memiliki kekurangan dan kelebihan sebagai
berikut.

+ Membuat ruang di dalam tas carrier lega


+ Mudah ketika matras akan digunakan sewaktu-waktu

– Akan basah ketika kehujanan, solusinya adalah menutup kedua ujung matas dengan plastik.
– Bagi beberapa orang, menyisipkan matras di luar tas carrier akan menggangu gerak mereka.

Alat standar naik gunung

1. Tas Carrier

Saat mendaki, kamu membutuhkan tas yang bisa menampung seluruh barang bawaan dengan
baik. Pilih tas carrier yang terbuat dari polyester supaya tahan air.

Misalnya, jika kamu ingin mendaki gunung selama 2 hari, pilih tas dengan kapasitas 30 liter.
Sedangkan buat kamu yang mau mendaki selama 4-7 hari, maka pilih tas carrier berkapasitas 70
liter.

2. Sleeping Bag

Sleeping bag jadi perlengkapan naik gunung yang tidak boleh ketinggalan, apalagi kalau kamu
ingin berkemah selama beberapa hari. Soalnya, alas satu ini bisa membuat kamu tidur dengan
nyaman meskipun sedang berada di alam luar.

3. Tenda

Ingin mendaki gunung yang membutuhkan waktu menginap, seperti Pangrango? Maka, kamu
harus membawa tenda untuk kebutuhan istirahat dan tidur di malam hari. Sesuaikan ukuran tenda
dengan jumlah orangnya.

4. Sepatu Gunung

Kamu tidak bisa mendaki gunung dengan jenis sepatu sembarangan. Soalnya, sepatu gunung
didesain khusus untuk melindungi kaki dari memar dan abrasi hutan belantara yang kasar. Jadi,
kamu bisa melalui jalanan menanjak dan bebatuan dengan lebih mudah.

5. Alat Masak

23
Perlengkapan naik gunung lainnya yang tak kalah penting adalah set alat masak. Soalnya, kamu
perlu menyiapkan hidangan sendiri selama berkemah di alam. Agar tidak repot, pilih alat masak
esensial, seperti wajan dan spatula, yang ukurannya mini.

6. Perlengkapan Makan

Jangan lupa untuk membawa perlengkapan makan saat naik gunung. Beberapa jenis
perlengkapan makan yang perlu kamu bawa adalah sendok, garpu, dan tempat makan sederhana.

7. Jas Hujan

Untuk berjaga-jaga, kita perlu membawa jas hujan ketika naik gunung. Jadi, kamu tidak perlu
khawatir kebasahan jika hujan datang. Pilih jas hujan yang sudah dilengkapi resleting agar
praktis saat dipakai.

8. Jaket

Fungsi jaket sebagai perlengkapan naik gunung ini cukup esensial. Soalnya, kamu bisa
mencegah hipotermia atau kondisi kedinginan ekstrem. Jika sedang musim dingin, bawa jaket
yang cukup tebal. Sedangkan di cuaca panas, pilih jaket ringan.

9. Lampu Senter

Kamu bisa menggunakan senter untuk menerangi jalan setapak yang dilalui saat mendaki gunung
dan membuat sinyal marabahaya di malam hari. Bahkan, kamu bisa menggunakan senter untuk
membela diri ketika berada di dalam keadaan darurat.

24
Ikrar kode etik pecinta alam

1. Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Pecinta Alam sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab
kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air.
3. Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa segenap pecinta alam adalah saudara, sebagai
makhuk yang mencintai alam sebagai anugerah Tuhan Tang Maha Esa.

Sesuai dengan hakekat diatas, kami dengan sadar menyatakan sebagai berikut :

1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Memelihara alam beserta isinya, serta mempergunakan sumber alam sesuai dengan batas
kebutuhan.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku kepada masyarakat sekitarnya serta
menghargai manusia sesuai dengan martabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam dengan asas tujuan pecinta
alam.
6. Berusaha saling membantu serta saling menghargai dalam melaksanakan pengabdian
kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air.
7. Selesai.

25
10 alasan mengapa naik gunung

1. Jalan kaki menjernihkan pemikiran dan kurangi depresi


Hidup kita lebih repot dari awal sebelumnya. Sembilan sampai lima tugas, kalender sosial
yang komplet, dan menjadi admin dikehidupan setiap hari cukup untuk menbuat kita di
tingkat depresi. Dengan mendaki gunung tentu akan mengurangi tekanan darah dan
kandungan kortisol Anda dan menghasilkan dampak yang menentramkan yang cuma bisa
ditawari oleh alam - karena ini lebih dari olahraga biasa.

2. Mendaki membuat kita lebih berbahagia


Keluar dan melihat alam mengurangi apa yang oleh beberapa psikiater disebutkan
'rumination' , yakni sudut pandang negatif yang terus-terusan ada di kepala kita seperti
pikirkan saat yang malu-maluin atau menyebalkan atau pikirkan segala hal yang menurut
kita salah dengan hidup kita. Jangan sampai menyepelekan 'efek kebahagiaan' ada di
outdoor.

3. Mendaki gunung tingkatkan kualitas tidur


Jalan kaki atau mendaki di medan yang tidak rata memakai energi 28% semakin banyak
dibanding berjalan pada tanah datar. Anda pun hilangkan semua rangsangan jaman yang
kerap kita rasakan selama seharian dan ketika saat sebelum jam tidur (handphone,
computer, TV, dan semacamnya).

4. Tambahkan daya ingat Anda lewat hiking


Riset sudah memperlihatkan jika orang yang teratur habiskan waktu di alam, hiking atau
yang lain, mempunyai memory dan daya ingat yang lebih bagus .

5. Mendaki gunung mengurangi kekhawatiran dan stres


Berkaitan dengan manfaat turunkan tingkat depresi, mendaki gunung sudah bisa
dibuktikan kurangi kekhawatiran dengan menentramkan pemikiran dan
memungkinkannya mengatur pernafasan ke kondisi meditasi. Untuk hilangkan depresi
secara natural serta tingkatkan situasi hati secara instant, pergilah ke luar ruang anda.

6. Mampu mengatasi permasalahan untuk dipecahkan


Beberapa periset yakin jika semua rangsangan psikis extra dan pemboman informasi yang
kita temui tiap hari membuat otak kita kerepotan hingga mengurangi sumber daya
kognitif kita, batasi kreasi dan kekuatan perpecahan permasalahan kita. Keluar ke alam
jauh dari rangsangan ini mengembalikan circuit perhatian kita yang terkuras, melepaskan
semakin banyak kemampuan otak untuk kreasi (jadi meninggalkan handphone di dalam
rumah!).

7. Mendaki membuat kita lebih baik hati


Setiap kita mendaki track atau jalan setapak untuk pertamanya kali, atau mendapati
permata mutlak dari feature alam, kita selalu kembali lagi ke rumah dengan animo baru
untuk alam ibu dan karunianya. Kenaikan yang sama sesuai dalam emosi positif

26
sebetulnya membuat kita rasakan rasa sukur yang tinggi dan tingkatkan kemurahan hati
kita pada beberapa orang disekitaran kita.

8. Sambungkan kembali dan sempatkan diri untuk diri kita


Saat Anda mendapati diri Anda terjerat dalam perlombaan, pergi mendaki ialah peluang
untuk berefleksi, isi ulangi, dan tersambung kembali dengan diri Anda sendiri saat Anda
terlampau repot untuk memerhatikan. Terkadang cuma menyempatkan diri dan menyetel
diri kita bisa menolong Anda mengenali apa Anda berasa sedikit kurang sehat, ataupun
lebih depresi dari umumnya.

9. Mendaki bersama rekan


Mendaki sendiri menjadi pengalaman religius dan meremajakan, tapi mendaki bersama
rekan dan share pengalaman bisa membuat Anda lebih dekat untuk membuat ikatan yang
semakin kuat dan membuat masa lalu lebih kekal.

10. Belajar untuk hidup di sekarang ini


Kapan akhir kali Anda betul-betul fokus untuk betul-betul datang dan ada di sekarang
ini? Kesederhanaan yang cantik untuk keluar ke alam hilangkan penghambat di antara
Anda dan lingkungan alam. Semua dekat dan riil. Tidak ada filter, cuma alam.

SEKIAN

27

Anda mungkin juga menyukai