Anda di halaman 1dari 6

Terapi oksigen

Penggunaan oksigen sebagai perawatan


medis

Terapi oksigen adalah tindakan medis untuk menyalurkan oksigen ke dalam tubuh lewat alat
bantu. Tujuannya adalah kadar oksigen di dalam tubuh tercukupi sehingga fungsi organ
berjalan lancar. Pada tingkat sel, oksigen dibutuhkan oleh mitokondria untuk menghasilkan
energi. Namun, sebelum mencapai mitokondria, oksigen perlu melewati berbagai
penghalang. Setelah melewati alveolus, pembuluh nadi, pembuluh darah kapiler, dan
interstitium, oksigen akhirnya mencapai mitokondria dalam tekanan tertentu. Berkurangnya
tekanan ini disebut kaskade oksigen dan menimbulkan masalah bagi kerja sel.

Penggunaan oksigen dalam kedokteran mulai umum sejak tahun 1917 pada Perang Dunia
I.[1][2] Menurut Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, oksigen adalah 'obat' paling
manjur untuk kesehatan.[3]
Pasien dengan kanula hidung

Penggunaan

Di rumah sakit, terapi oksigen banyak diberikan kepada pasien pengidap penyakit paru
obstruktif kronik dan dispnea. Penelitan menunjukkan bahwa pemberian terapi ini
memperpanjang kemungkinan masa hidup pasien paru obstruktif kronik,[4] namun kurang
berdampak pada pasien dispnea.[5] Terapi oksigen juga diberikan kepada penderita
hipotermia, strok, trauma mayor, renjatan.[6] Di luar rumah sakit, terapi oksigen dapat
digunakan untuk mengobati sakit kepala akut.[7]

Peralatan

Pemberian oksigen membutuhkan titrasi karena dosis berlebih dapat membawa efek
buruk.[8]

Kanula Hidung

Konsentrasi oksigen yang diberikan lewat kanula hidung tergantung pada kekuatan bernapas
pasien. Sebagai perhitungan umum, setiap peningkatan kecepatan aliran oksigen sebesar 1
liter per menit, akan meningkatkan FiO2 (fraksi oksigen yang dihirup) sekitar 4% di atas udara
ruangan. Laju aliran oksigen 6 liter per menit akan menghasilkan FiO2 maksimal yang dapat
dicapai oleh hidung, biasanya dalam kisaran 40 hingga 50%. Kecepatan aliran lebih dari 4-5
liter per menit dapat menyebabkan kekeringan pada hidung, iritasi dan ketidaknyamanan.[9]
Masker Wajah

Lubang samping pada masker wajah sederhana memungkinkan masuknya udara dengan
kecepatan pernapasan yang tinggi. Peningkatan aliran oksigen dari 5 hingga 10 liter per
menit akan meningkatkan konsentrasi oksigen yang dikirim dari sekitar 40 hingga 60%. Tidak
disarankan untuk mengurangi aliran oksigen di bawah 5 liter per menit sambil menggunakan
masker wajah sederhana, karena aliran udara rendah tidak efektif menyaring karbon dioksida
dari masker.[9]

Masker Venturi

Masker ini dapat memberikan konsentrasi oksigen mulai dari 24 hingga 50%. Masker ini
dirancang untuk mengalirkan udara dengan rasio tertentu untuk mempertahankan FiO2 yang
konstan. Peningkatan aliran oksigen akan menambah lebih banyak udara dan meningkatkan
total aliran gas yang dikirim tanpa mengubah konsentrasi oksigen. Peningkatan ventilasi
menit atau hiperventilasi akan mengurangi konsentrasi oksigen yang dikirim ke trakea.[10]
Masker venturi berguna ketika digunakan dengan tepat, misalnya pada pasien COPD (Chronic
Obstructive Pulmonary Disease).[9]

Masker Tanpa Bernapas (non-rebreathing mask)

Masker ini dilengkapi dengan kantong yang terus diisi dengan pasokan oksigen. Ketika
pasien menghirup, mereka menarik kandungan oksigen tinggi dari kantong. Katup satu arah
yang terletak di bagian tengah mencegah masuknya CO2 yang dikeluarkan. Aliran oksigen 10
hingga 15 liter per menit diperlukan untuk menjaga kondisi kantong. Masker ini mampu
memberikan konsentrasi oksigen dalam kisaran 60 hingga 90%.[9]

Masker Trakeostomi

Masker ini digunakan untuk pengiriman oksigen tambahan untuk napas spontan pasien
dengan metode trakeostomi.[9]

Masker Tekanan Jalan Napas Positif Kontinu (Continuous positive airway


pressure-CPAP)

Masker ini terus menerus meningkatkan kadar oksigen melalui dua mekanisme, dengan
meningkatkan tekanan jalan napas rata-rata dan dengan memberikan FiO2 yang sesuai.
Masker wajah-penuh atau masker hidung yang pas dapat digunakan dan tekanan jalan napas
positif dan FiO2 ditentukan. Ini meningkatkan kapasitas residual fungsional dan
memungkinkan lebih banyak alveoli untuk pertukaran gas.[9] Efek menguntungkan lainnya
dari CPAP termasuk mengurangi kerja pernapasan, menghilangkan penghalang jalan napas
bagian atas yang dinamis, mengurangi preload dan afterload, dan mengurangi resistensi
pembuluh darah paru-paru.[11]

Tekanan jalan napas positif kontinu direkomendasikan dalam pengobatan hipoksemia


sekunder akibat apnea tidur dan gagal jantung akut. CPAP juga digunakan pada pasien gagal
napas akibat kecelakaan setelah operasi abdominal mayor dan dalam kasus pneumotoraks.
Beberapa orang tidak tahan terhadap pemasangan masker yang ketat dan lama karena dapat
menyebabkan efek tekanan lokal pada jembatan hidung.[9]

Efek Samping

Ketika pasien mengalami peningkatan karbon dioksida secara kronis, terjadi hipoksia. Jika ini
ditangani dengan menggunakan oksigen, maka apnea mungkin terjadi. Untuk mencegah hal
ini, pasien pada awalnya harus diberikan oksigen secara perlahan, mulai dari kadar 24% dan
terus ditingkatkan tergantung pada efeknya.[12] Peralatan yang digunakan dalam terapi juga
berisiko terbakar atau meledak karena sifat oksigen yang memicu pembakaran.[13]

Referensi

1. Agasti 2010, hlm. 398"In 1917, Haldane had first popularised the modern medical use of
oxygen"

2. Rushman 1996, hlm. 39"Modern medical use of oxygen was popularized in 1917 by J. S.


Haldane (1860-1936) during World War I, (...)."

3. "WHO | WHO Model Lists of Essential Medicines" (http://www.who.int/medicines/publicati


ons/essentialmedicines/en/) . WHO. Diakses tanggal 2019-12-23.

4. Stoller, James K.; Panos, Ralph J.; Krachman, Samuel; Doherty, Dennis E.; Make, Barry
(2010-07). "Oxygen Therapy for Patients With COPD" (https://linkinghub.elsevier.com/retrie
ve/pii/S0012369210603649) . Chest (dalam bahasa Inggris). 138 (1): 179–187.
doi:10.1378/chest.09-2555 (https://doi.org/10.1378%2Fchest.09-2555) . PMC 2897694
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2897694)  . PMID 20605816 (https://ww
w.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20605816) .

5. Abernethy, Amy P.; McDonald, Christine F.; Frith, Peter A.; Clark, Katherine; Herndon, James
E.; Marcello, Jennifer; Young, Iven H.; Bull, Janet; Wilcock, Andrew (2010-09-04). "Effect of
palliative oxygen versus medical (room) air in relieving breathlessness in patients with
refractory dyspnea: a double-blind randomized controlled trial" (https://www.ncbi.nlm.nih.g
ov/pmc/articles/PMC2962424/) . Lancet. 376 (9743): 784–793. doi:10.1016/S0140-
6736(10)61115-4 (https://doi.org/10.1016%2FS0140-6736%2810%2961115-4) .
ISSN 0140-6736 (https://www.worldcat.org/issn/0140-6736) . PMC 2962424 (https://ww
w.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2962424)  . PMID 20816546 (https://www.ncbi.nlm.
nih.gov/pubmed/20816546) .

6. Joint Royal Colleges Ambulans Liaison Committee/Warwick University (April 2009).


" "Clinical Guidelines Update – Oxygen" (PDF)" (http://www2.warwick.ac.uk/fac/med/resea
rch/hsri/emergencycare/prehospitalcare/jrcalcstakeholderwebsite/clinicalpracticeupdate
s/oxygen_guideline_combined_final_published_version_22apr09sb.pdf) (PDF). Diakses
tanggal 19 Desember 2019.

7. "Oxygen Therapy" (https://headaches.org/2007/10/25/oxygen-therapy/) . National


Headache Foundation (dalam bahasa Inggris). 2007-10-25. Diakses tanggal 2019-12-23.

8. Lellouche, François; L'Her, Erwan (2012-08-01). "Automated Oxygen Flow Titration to


Maintain Constant Oxygenation" (http://rc.rcjournal.com/content/57/8/1254) .
Respiratory Care (dalam bahasa Inggris). 57 (8): 1254–1262. doi:10.4187/respcare.01343
(https://doi.org/10.4187%2Frespcare.01343) . ISSN 0020-1324 (https://www.worldcat.or
g/issn/0020-1324) . PMID 22348812 (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2234881
2) .

9. Hegazy, Ahmed F.; McConachie, Ian (2014/12). "Oxygen therapy" (https://www.cambridge.


org/core/books/handbook-of-icu-therapy/oxygen-therapy/78AEB1E23E79578136391D586
E123013) . Handbook of ICU Therapy (dalam bahasa Inggris).
doi:10.1017/cbo9781107323919.004 (https://doi.org/10.1017%2Fcbo9781107323919.0
04) . Diakses tanggal 2019-12-12.

10. Gibson, Robert; Comer, Paul; Beckham, Richard; McGraw, C. P. (1976-01). "Actual Tracheal
Oxygen Concentrations with Commonly Used Oxygen Equipment" (http://insights.ovid.co
m/) . Anesthesiology (dalam bahasa Inggris). 44 (1): 73. doi:10.1097/00000542-
197601000-00019 (https://doi.org/10.1097%2F00000542-197601000-00019) .
ISSN 0003-3022 (https://www.worldcat.org/issn/0003-3022) . PMID 1244782 (https://ww
w.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1244782) .

11. Berg, Katherine M.; Lang, Gerald R.; Salciccioli, Justin D.; Bak, Eske; Cocchi, Michael N.;
Gautam, Shiva; Donnino, Michael W. (2012-10). "The rapid shallow breathing index as a
predictor of failure of noninvasive ventilation for patients with acute respiratory failure" (htt
ps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22417884) . Respiratory Care. 57 (10): 1548–1554.
doi:10.4187/respcare.01597 (https://doi.org/10.4187%2Frespcare.01597) . ISSN 0020-
1324 (https://www.worldcat.org/issn/0020-1324) . PMID 22417884 (https://www.ncbi.nl
m.nih.gov/pubmed/22417884) .
12. Kanani 2003, hlm. 170"To prevent this, the patient must initially be given 24% oxygen whixh
is steadily increased depending on the effect"

13. Kanani, Mazyar. Surgical Critical Care Vivas (https://www.cambridge.org/core/terms%201


70%20%20.%20https://doi.org/10.1017/CBO9780511584251.047) . Cambridge:
Cambridge University Press. hlm. 169–170. doi:10.1017/cbo9780511584251.047 (https://
doi.org/10.1017%2Fcbo9780511584251.047) . ISBN 978-0-511-58425-1.

Daftar Pustaka

Agasti, T. K. (2010). Textbook of Anaesthesia for Postgraduates. Dordrecht. ISBN 93-80704-94-1.


OCLC 754630904 (https://www.worldcat.org/oclc/754630904) .

Kanani, Mazyar (1974). Surgical Critical Care Vivas. Cambridge: Cambridge University Press.
doi:10.1017/cbo9780511584251.047 (https://doi.org/10.1017%2Fcbo9780511584251.047) .
ISBN 978-0-511-58425-1.

Rushman, Geoffrey B.; Davies, N. J. H.; Atkinson, Richard Stuart (1996). A Short History of Anaesthesia:
The First 150 Years. ISBN 9780750630665.

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Terapi_oksigen&oldid=18931510"


Terakhir disunting 12 hari yang lalu oleh HsfBot

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali


dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai