Sintas adalah bertahan hidup dalam kondisi yang tidak diinginkan, dalam jangka waktu yang
lama. Seseorang yang mengalami kondisi demikian disebut penyintas. Penderita suatu
penyakit berkepanjangan, orang yang mengalami perlakuan tidak adil dalam waktu yang
lama, atau orang yang bertahan selama dalam pengasingan atau peperangan, adalah
penyintas. Kata penyintas kali pertama muncul sekitar tahun 2005. Kata tersebut
dipopulerkan oleh para aktivis kemanusiaan dan relawan saat terjadi bencana. Istilah ini
merupakan terjemahan dari kata survivor dari bahasa Inggris yang berarti ‘orang yang
selamat'. Meskipun semua penyintas mengalami penderitaan, tetapi tidak selalu sama dengan
korban akibat suatu kejadian. Sebab, korban, pada umumnya tidak memiliki kemampuan
(berdaya) untuk bertahan dalam suatu kondisi, bahkan ada yang meninggal dunia. Dengan
demikian, apabila seseorang yang menjadi korban dari suatu kejadian atau bencana, tetapi ia
berhasil bangkit, maka ia disebut sebagai penyintas. Survival skill ini juga sangat berguna
ketika terjadi bencana alam.
”SURVIVAL”
S : Size up the situation (Sadar akan situasi yang dihadapi)
U : Undue haste make taste (Gunakan semua pikiran sehat kamu, jangan tergesa-
gesa)
R : Remember where you are (Ingat dimana kamu berada)
V : Vaquish fear and panic (Kuasai dirimu dari rasa takut dan panic)
I : Improvise (Improvisasi sesuatu yang ada di sekitar kita)
V : Value living (Hargailah hidup)
A : Act like the natives (Sesuaikan dirimu dengan lingkungan setempat)
L : Learn Basic Skill (Pelajari dasar-dasar keterampilan)