Anda di halaman 1dari 13

SISTEM GALAKSI

disusun sebagai salah satu syarat


untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

Dosen Pengampu:
Dr. Khumaedi, M.Si
Dr. Suharto Linuwih, M.Si

Disusun Oleh:
Indah Beti Lestari (0402519013)
Ninda Yera Setyo N (0402519034)

PENDIDIKAN IPA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “sistem
galaksi”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
memenuhi mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa di Universitas Negeri
Semarang.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya


kepada Yth:
1. Dr. Suharto Linuwih, M.Si dan Dr. Khumaedi, M.Si selaku Dosen Ilmu Pengetahuan
Bumi dan Antariksa.
2. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi.
3. Rekan-rekan satu rombel yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Semarang, 14 Desember 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Galaksi adalah salah satu dari isi alam semesta yang memiliki bentuk serta ciri
tersendiri, dimana galaksi adalah suatu sistem bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas,
yang juga anggotanya saling mempengaruhi secara gravitasional. Galaksi di daerah rendah
memiliki pembentukan bintang-bintang yang lebih tinggi tingkatnya dibanding galaksi di
daerah yang lebih tinggi. Efek evolusi galaksi yang pertama kali terpadat di alam semesta
yaitu gugusan galaksi.
Dalam alam semesta ini memiliki begitu banyak galaksi, bahkan sampai berjuta-juta
galaksi, salah satu dari galaksi tersebut yaitu galaksi bima sakti, dimana galaksi bima sakti ini
adalah galaksi yang merupakan bumi kita sendiri, selain itu galaksi bima sakti memiliki
jumlah yang terdiri dari 200 milyar bintang serta memiliki tiga komponen utama yaitu disk
dimana tata surya berada, pusat tonjolan yang berada di inti, dan mencakup semua halo.
Dalam evolusi galaksi memiliki pengaruh dari dark matter, dimana dark matter
adalah materi yang diduga ada berdasarkan efek gravitasinya pada materi biasa dan radiasi
latarnya, tetapi tidak terdeteksi sebagai emisi radiasi atau radiasi elektromagnetik yang
menyebar. Metode yang paling kuat untuk mengukur sejarah pembentukan bintang dari
populasi bintang, datang dari analisis diagram warna cosmic microwave background (CMD)
yang meliputi bintang-bintang raksasa yang terang dan bintang-bintang kerdil yang samar.
Didalam mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa ini penulis akan
membahas tentang Galaksi. Seperti yang kita ketahui Galaksi adalah sebuah sistem pada
antariksa yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang, gas dan debu kosmik
medium antar bintang. Galaksi sendiri terbentuk dari teori dan pendapat para ilmuan, salah
satunya yaitu teori ledakan yang dasyat dimana ledakan itu disebut dengan teori Big Bang.
Untuk lebih jelas hal tersebut akan penulis paparkan dalam halaman pembahasan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang makalah ini, maka beberapa masalah yang dapat di
rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan galaksi?
2. Bagaimana bentuk galaksi?
3. Apakah ciri-ciri galaksi?
4. Apa saja macam-macam galaksi?
5. Bagaimanakah hipotesis terbentuknya galaksi ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian tersebut, secara terperinci tujuan dari makalah ini adalah:
1. Pengertian galaksi
2. Bentuk galaksi
3. Ciri-ciri galaksi
4. Macam-macam galaksi
5. Hipotesis terbentuknya galaksi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Galaksi


Galaksi (galaxy) adalah sistem kumpulan bintang dalam jumlah besar, terdiri atas
berjuta atau bermiliar bintang. Dengan menggunakan teleskop dengan jarak jangkau 5 miliar
tahun cahaya, diperkirakan terdapat 500 juta galaksi. Salah satu galaksi di mana Matahari dan
kesembilan planet lain berinduk diberi nama Bimasakti (Milky Way). Adapun, di antara
galaksi yang paling dekat dengan Bimasakti adalah Andromeda, yakni terletak pada jarak 2,2
juta tahun cahaya. Galaksi ini berbentuk spiral dan memiliki diameter dua kali lebih besar
daripada Bimasakti.
Studi tentang galaksi dirintis dengan menggunakan teleskop sederhana tepatnya pada
Abad 17 dan 18, yakni dengan ditemukannya bercak-bercak cahaya di angkasa. Bercak dan
lintasan cahaya tersebut diberi nama nebulae (kabut). Pada sekitar akhir Abad 18 dan
permulaan abad 19, dilakukan studi lebih intensif tentang galaksi oleh William Herschel
pakar astronomi berkebangsaan Inggris dan anaknya dengan menggunakan teleskop yang
dilengkapi alat pemotret. Dalam perjalanan waktu melalui teknik spektrografi diketahui
bahwa sebagian nebulae tersebut berupa kabut dan gas. Gas tersebut bersinar karena emisi
balik sinar ultraviolet dari bintang yang berada di dekatnya. Sebagai pembeda di antara
galaksi, sampai saat ini dikenal empat bentuk galaksi, yakni berbentuk spiral, spiral
bercabang, elips, dan tidak beraturan.
Berdasarkan pengamatan apabila dilihat dari atas Bimasakti tampak berwujud seperti
spiral pipih yang berputar, namun bila dilihat dari samping tampak sebagai cakram. Galaksi
Bimasakti bergaris tengah 100.000 tahun cahaya (Gambar 1.2). Bimasakti sebagai tempat
berinduk Matahari memiliki inti yang cukup jauh jaraknya, diprediksi jarak inti galaksi
dengan matahari berkisar 20.000 tahun cahaya. Bintang-bintang yang berdekatan dengan
Matahari mengalami rotasi dalam lintasan galaksi dengan kecepatan 260 km/detik, sedangkan
Matahari beredar dalam satu putaran terhadap pusat galaksi Bimasakti menempuh waktu 225
juta tahun (Gambar 1).
Gambar 1. Galaksi Bimasakti (Milky Way) Nampak dari Samping (Berbentuk
Cakram)

Gambar 2. Galaksi Bimasakti Berbentuk Spiral

Galaksi merupakan konglomerat dari berbagai bintang muda dan bintang tua yang
keseluruhan massanya mencapai 90% dari massa galaksi, selebihnya berupa awan dan debu
kosmik. Kandungan gas yang berada di antara bintangbintang tersebut terutama terdiri atas
atom-atom hidrogen dan helium. Di samping itu, juga terdapat campuran unsur lain, seperti
karbon, oksigen, neon, besi, kalsium, dan sebagainya. Kandungan unsur yang terdapat dalam
debu kosmik antara lain karbon, nitrogen, dan oksigen dengan sedikit besi.
Para pakar kosmologi sepakat bahwa jagat raya ini mengalami evolusi perkembangan.
Kemungkinan seratus miliar tahun yang lalu seluruh massa galaksi tersebut berada bersama
dalam volume yang relatif kecil, kemudian terjadi ekspansi dan saling menjauhi. Proses
terjadinya galaksi Bimasakti sendiri lebih-kurang pada separuh waktu itu. Selain galaksi
Bimasakti kita juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata telanjang ataupun dengan
alat. Yang diungkap oleh para ilmuan yakni galaksi Andromeda, Awan Megallianic Besar
dan Awan Megallanic Kecil. Galaksi Andromeda lebih besar daripada Milky way.
2.2 Bentuk-Bentuk Galaksi
a. Elips
Penampakan galaksi ini terlihat seperti elips. Galaksi yang termasuk dalam tipe elips
ini mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat.
Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung
materi antarbintang dan anggotanya adalah bintang-bintang tua, lebih redup cahayanya
dibandingkan dengan tipe spiral dengan banyak bintang merah besar. Contoh galaksi tipe ini
adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
b. Spiral
Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan
spiral) dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Anggota galaksi spiral terdiri atas
bintang-bintang tua dan muda. Bintang-bintang tua terdapat pada kumpulan bintang-bintang
yang berjumlah ratusan dan berbentuk bola (gugus bola). Bintang-bintang muda terdapat di
lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi. Galaksi spiral berotasi dengan cepat
sehingga membuat galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Jumlah galaksi ini
kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Contoh dari galaksi tipe ini adalah galaksi
Andromeda dan galaksi Bimasakti. Di galaksi Bimasakti inilah Bumi sebagai bagian dari
sistem Tata Surya berada.
c. Tak Beraturan
Galaksi ini tidak memiliki bentuk khusus. Galaksi Tak Beraturan terdiri dari
bermiliar-miliar bintang muda berwarna putih kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat
panas. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil,
dua buah galaksi tetangga terdekat Bimasakti, yang hanya berjarak sekitar 180.000 tahun
cahaya dari Bimasakti. Galaksi tak beraturan ini banyak mengandung materi antarbintang
yang terdiri atas gas dan debu-debu. Banyaknya galaksi berbentuk tak beraturan ialah 3% dari
antariksa.

Gambar 3. Bentuk Galaksi


2.3 Ciri-Ciri Galaksi
Galaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya pantulan; 
- Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun cahaya; 
- Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti; 
- Galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips, dan bentuk tidak
beraturan.

2.4 Macam-Macam Galaksi


Dalam jagat raya ini, terdapat begitu banyak galaksi. Ada beberapa galaksi di
antaranya telah dikenal dengan baik, misalnya galaksi Andromeda, galaksi Magellan, galaksi
Ursa Mayor, galaksi jauh, galaksi Black Eye dan galaksi kita yitu galaksi Bimasakti.
a. Galaksi Bimasakti
Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris
William Hershel. Galaksi BImasakti terdiri dari 400 milyar bintang, dengan garis tengah
sekitar 130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya sama dengan 9.500 milyar kilometer). Galaksi
Bimasakti merupakan rumah bagi matahari kita beserta planet-planet yang mengelilinginya.
b. Galaksi Magellan
Galaksi Magellan adalah galaksi yang paling dekat dengan galaksi Bimasakti.
Jaraknya kurang lebih 160.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan. Galaksi ini
memiliki bentuk tak beraturan.
c. Galaksi Ursa Mayor
Galaksi Ursa Mayor berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti. Galaksi ini
mempunyai bentuk elips dan rapat.
d. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda dikategorikan sebagai galaksi raksasa karena memiliki diameter
sekitar 200 ribu tahun cahaya atau dua kali lebih besar dari galaksi Bimasakti. Andromeda
memiliki massa 300 sampai 400 biliun kali masa matahari. Bentuknya yang bulat khas dan
ukurannya yang besar membuat galaksi ini mudah diamati dengan menggunakan teleskop
sederhana. Galaksi Andromeda berjarak 2,5 juta tahun cahaya dari galaksi Bimasakti.
e. Galaksi Jauh
Galaksi ini terletak lebi dari 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti, dan
termasuk galaksi jauh. Contoh galaksi jauh lainnya yaitu galaksi Silvery, Triangulum, dan
Whipool.
f. Galaksi Black Eye
Pada tahun 1781 seorang astronom Prancis, Charles Messier menemukan sebuah
galaksi dengan sifat yang aneh yaitu memiliki cincin kabut dan berwarna gelap. Cincin kabut
tersebut mengelilingi intinya yang terang benerang, karena tampak seperti mata manusia,
Messier memberi nama galaksi tersebut Black Eye. Galaksi ini termasuk galaksi spiral
dengan lengannya seperti belalai yang menujulur dari inti yang terang. Jarak galaksi Black
Eye dari Bimasakti sekitar 17 juta tahun cahaya.

2.5 Hipotesis Terbentuknya Galaksi


a. Hipotesis Fowler (1957)
Menurut Fowler, 12000 juta tahun yang lalu galaksi kita tidaklah sepeti sekarang ini,
bentuknya berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar yang bentuknya berada diluar
angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat.
Karena gaya beratnya ia mengadakan kontraksi. Pada bagian yang berkisar lambat dan
mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang itupun semakin turun
temperaturnya setelah berpuluh-puluh ribu tahun. Ia mempunyai bentuk yang dikatakan tetap,
seperti halnya matahari, hipotesis itu diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan pada
pusat galaksi, tempat dilahirkannya bintang baru, baik secara perlahan-lahan maupn secara
eksplosif.
b. Edwin Hubble (1929)
Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak
selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-
galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita
tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian
ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari pengembangan di masa
lampau yang dinamakan Dentuman Besar.
Big Bang (terjemahan bebas: Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar) dalam
kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan
bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari
kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu.
Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata surya dan galaksi.
Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan
hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan
meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari
Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan
kerapatan yang jauh lebih tinggi.

Teori terbentuknya galaksi:


1. Teori Top-Down, menurut teori ini galaksi terbentuk dari awan gas yang besar dan
padat kemudian pecah-pecah, pecahnya tersebut berubah menjadi galaksi melalui
proses kontraksi awan gas. Kontraksi awan gas terjadi karena adanya pengaruh
gravitasi akhirnya menghasilakan bintang-bintang.
2. Teori Botton-Up, menurut teori ini galaksi terbentuk dari bagian-bagian kecil menjadi
besar karena gaya gravitasi, daerah-daerah ini bersatu dan berbentuk susunan yang
lebih besar dan akhirnya membentuk galaksi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan materi, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Galaksi (galaxy) adalah sistem kumpulan bintang dalam jumlah besar, terdiri atas
berjuta atau bermiliar bintang. Galaksi merupakan bintang yang membentuk suatu
sistem, terdiri atas satu atau lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi
oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai anggotanya yang bergerak mengelilinginya
secara teratur.
2. Dari hasil pengamatan ternyata di alam semesta ini terdapat beribu-ribu galaksi
dengan berbagai bentuk dan ukuran yakni : Galaksi Elips, Galaksi Spiral, Galaksi Tak
Beraturan.
3. Galaksi mempunyai ciri-ciri tertentu, salah satunya yaitu sumber cahaya berasal dari
galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya pantulan.
4. Ada beberapa galaksi di antaranya telah dikenal dengan baik, misalnya galaksi
Andromeda, galaksi Magellan, galaksi Ursa Mayor, galaksi jauh, galaksi Black Eye
dan galaksi kita yaitu galaksi Bimasakti.
5. Banyak teori-teori yang mengungkapkan tentang proses pembentukan Galaksi, yang
paling kuat teori ini adalah teori Big Bang, dari ledakan diakibatkan suatu titik dimana
titik tersebut menjadi pusat atau inti alam semesta ini meledak dan membentuk
galaksi-galaksi. namun masih menjadi misteri bagi manusia terhadap teori
pembentukan alam semesta dan galaksi ini. kususnya manusia yang hidup di zaman
moderen ini.
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Y. 2019. Mengenal Struktur Alam Semesta. Jakarta: Badan Tenaga Nuklir Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai