Ipba - Kelompok 4 - Bencana Angin Topan
Ipba - Kelompok 4 - Bencana Angin Topan
Dosen Pengampu:
Dr. Khumaedi, M.Si
Dr. Suharto Linuwih, M.Si
Disusun Oleh:
Indah Beti Lestari (0402519013)
Ninda Yera Setyo N (0402519034)
PENDIDIKAN IPA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Bencana
Angin Topan”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
memenuhi mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa di Universitas Negeri
Semarang.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada Yth :
1. Dr. Khumaedi, M.Si dan Dr. Suharto Linuwih, M.Si selaku Dosen Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
2. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi.
3. Rekan-rekan satu rombel yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menguasai pengertian angin topan
2. Memahami tanda-tanda terjadinya angin topan
3. Menguasai proses terjadinya angin topan
4. Menganalisis dampak yang ditimbulkan dari angin topan
5. Mampu mengatasi terjadinya angin topan.
BAB II
PEMBAHASAN
Ciri-ciri datangya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari terlihat adanya awan putih
menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang menjadi awan gelap yang disertai
hembusan udara dingin, dan angin mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan,
tidak lama kemudian angin semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan
es. Terlihat di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah (bumi).
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting
beliung.
Proses Terjadinya Angin Puting Beliung
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada
siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan
kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara
acak.
Proses terjadinya puting beliung sangat terkait erat dengan fase tumbuh awan
Cumulonimbus (Cb).
Fase Tumbuh
Dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik
air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Fase Dewasa/ Masak
Titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan. Hujan turun
menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun. Temperatur massa udara yang turun
ini lebih dingin dari udara sekelilingnya. Antara arus udara yang naik dan turun dapat timbul
arus geser memuntir, membentuk pusaran. Arus udara ini berputar semakin cepat, mirip sebuah
siklon yag “menjilat” bumi sebagai angin puting beliung. Terkadang disertai hujan deras yang
membentuk pancaran air (water spout).
Fase Punah
Tidak ada massa udara naik. Massa udara yang turun meluas di seluruh awan.
Kondensasi berhenti. Udara yang turun melemah hingga berakhirlah pertumbuhan awan Cb.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa:
1. Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau
lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan,
kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.
2. Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut
terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau
melalui satelit cuaca.
3. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada
suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari
yang di terima oleh permukaan bumi.
4. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan angin akan berpengaruh pada berbagai bidang
khususnya bidang perhubungan, telekomunikasi, pariwisata, pertanian, dan
sebagainya.
5. Cara mengatasi angin topan dilakukan dengan peringatan dini: strategi mitigasi dan
upaya pengurangan bencana serta tindakan persiapan dan pencegahan.