Anda di halaman 1dari 222

Penulis : YUSTINUS ULUNG ANGGRAITO

WIWI ISNAENI
SAIFUL RIDLO

Hak Cipta © 2016, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan

Semua hak cipta dilindungi undang-undang.

Dilarang memperbanyak (mereproduksi), mendistribusikan, atau memindahkan sebagian atau


seluruh isi buku teks dalam bentuk apapun atau dengan cara apapun, termasuk fotokopi, rekaman,
atau melalui metode (media) elektronik atau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, kecuali dalam kasus lain, seperti diwujudkan dalam
kutipan singkat atau tinjauan penulisan ilmiah dan penggunaan non-komersial tertentu lainnya
diizinkan oleh perundangan hak cipta. Penggunaan untuk komersial harus mendapat izin tertulis dari
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Hak publikasi dan Direktorat Sekolah
Menengah dan Kejuaruan dari seluruh isi buku teks dipegang oleh Kementerian Pendidikan &
Kebudayaan.

Untuk permohonan izin dapat ditujukan kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
melalui alamat berikut ini:

Pusat Pengembangan & Pemberdayaan Pendidik & Tenaga Kependidikan Bidang


Kelautan dan Perikanan:

DISKLAIMER (DISCLAIMER)
iii
Penerbit tidak menjamin kebenaran dan keakuratan isi/informasi yang tertulis di dalam buku teks ini.
Kebenaran dan keakuratan isi/informasi merupakan tanggung jawab dan wewenang dari penulis.

Penerbit tidak bertanggung jawab dan tidak melayani terhadap semua komentar apapun yang ada
didalam buku teks ini. Setiap komentar yang tercantum untuk tujuan perbaikan isi adalah tanggung jawab dari
masing-masing penulis.

Setiap kutipan yang ada di dalam buku teks akan dicantumkan sumbernya dan penerbit tidak
bertanggung jawab terhadap isi dari kutipan tersebut. Kebenaran keakuratan isi kutipan tetap menjadi
tanggung jawab dan hak diberikan pada penulis dan pemilik asli. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap
setiap perawatan (perbaikan) dalam menyusun informasi dan bahan dalam buku teks ini.

Penerbit tidak bertanggung jawab atas kerugian, kerusakan atau ketidaknyamanan yang disebabkan
sebagai akibat dari ketidakjelasan, ketidaktepatan atau kesalahan didalam menyusun makna kalimat didalam
buku teks ini.

Kewenangan Penerbit hanya sebatas memindahkan atau menerbitkan mempublikasi, mencetak,


memegang dan memproses data sesuai dengan undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan data.

iv
KATA PENGANTAR

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan
bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Implementasi dari Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tersebut yang dijabarkan dalam
sejumlah peraturan pemerintan, memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan
standar nasional pendidikan, diantaranya adalah standar sarana dan prasarana. Guna peningkatan kualitas
lulusan SMK maka salah satu sarana yang harus dipenuhi oleh Direktorat Pembinaan SMK adalah
ketersediaan buku siswa khususnya buku Peminatan C1 SMK sebagai sumber belajar yang memuat materi
dasar kejuruan
Kurikulum yang digunakan di SMK baik kurikulum 2013 maupun kurikulum KTSP pada dasarnya
adalah kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik serta rumusan proses pembelajaran dan
penilaian yang diperlukan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Buku Siswa
Peminatan C1 SMK ini dirancang dengan menggunakan proses pembelajaran yang sesuai untuk mencapai
kompetensi yang telah dirumuskan dan diukur dengan proses penilaian yang sesuai.
Sejalan dengan itu, kompetensi keterampilan yang diharapkan dari seorang lulusan SMK adalah
kemampuan berpikir dan bertindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Kompetensi itu
dirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) melalui
kegiatan-kegiatan berbentuk tugas (project based learning), dan penyelesaian masalah (problem solving
based learning) yang mencakup proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Khusus untuk SMK ditambah dengan kemampuan mencipta .
Buku ini merupakan penjabaran hal-hal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan kurikulum yang digunakan, peserta didik diajak
berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Buku ini merupakan
edisi ke-1. Oleh sebab itu buku ini perlu terus menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.
Kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya sangat kami
harapkan; sekaligus, akan terus memperkaya kualitas penyajian buku ajar ini. Atas kontribusi itu, kami
ucapkan terima kasih. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada kontributor naskah, editor isi, dan
editor bahasa atas kerjasamanya. Mudah-mudahan, kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia
pendidikan menengah kejuruan dalam rangka mempersiapkan Generasi Emas seratus tahun Indonesia
Merdeka (2045).

Direktorat Pembinaan SMK

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................................................v


DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................................... vii
PENDAHULUAN ...............................................................................................................................................x
RUANG LINGKUP BIOLOGI ...........................................................................................................................1
A. BIOLOGI SEBAGAI ILMU ......................................................................................................................3
B. RUANG LINGKUP BIOLOGI ................................................................................................................11
C. MANFAAT DAN BAHAYA BIOLOGI...............................................................................................22
D. KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM ....................................................................................25
A. PENGERTIAN SEL .................................................................................................................................44
B. BAGIAN-BAGIAN SEL ..........................................................................................................................47
E. Perbedaan antara Sel Hewan dan Sel Tumbuhan .....................................................................................60
F. Transport Zat melalui Membran Sel ......................................................................................................63
JARINGAN TUBUH - TUMBUHAN DAN HEWAN ...................................................................................75
A. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN .......................................................................78
D. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN .............................................................104
RANGKUMAN...............................................................................................................................................115
UJI KOMPETENSI .....................................................................................................................................116
ENZIM BIDANG PERIKANAN DAN KELAUTAN ...................................................................................121
A. Pengertian Enzim ....................................................................................................................................123
B. Komponen Enzim ...................................................................................................................................124
C. Karakteristik Enzim ................................................................................................................................126
D. Cara Kerja Enzim ...................................................................................................................................127
E. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim ..............................................................................................129
F. Macam- Macam Enzim ...........................................................................................................................132
G. Kelainan Metabolisme Akibat Gangguan Produksi Enzim ....................................................................135
H. Peran Enzim di Bidang Perikanan dan Kelautan ....................................................................................137
RANGKUMAN...........................................................................................................................................153
UJI KOMPETENSI .....................................................................................................................................155

FUNGI DAN PERANANNYA DALAM KEHIDUPAN ...............................................................................161


vi
A. Ciri-Ciri Jamur (Fungi) ...........................................................................................................................163
B. Klasifikasi Jamur ....................................................................................................................................174
C. Peran Jamur dalam Kehidupan ...............................................................................................................185
RANGKUMAN...........................................................................................................................................189
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................196
GLOSARIUM .................................................................................................................................................198

DAFTAR GAMBAR

vii
Gambar 1.1. Eksplorasi kehidupan ......................................................................................................................1
Gambar 1.2 Gambar Contoh penelitian berdasarkan hipotesis tentang lampu senter yang mati ........................6
Gambar 1.3. Beberapa tokoh yang berperan dalam perkembangann lmu biologi .............................................10
Gambar 1.5. Cabang-cabang biologi .................................................................................................................21
Gambar 1.6. Simbol-simbol keselamatan kerja pada bahan-bahan praktikum..................................................29
Sumber: www.google.com ................................................................................................................................42
Gambar 2.1 Dari organ sampai organella ..........................................................................................................42
Gambar 2.1 Telur Ayam ....................................................................................................................................45
Gambar 2.2 Sel bakteri ......................................................................................................................................46
Gambar 2. 3 Struktur membran plasma .............................................................................................................47
Gambar 2.4 Nukleus .........................................................................................................................................49
Gambar 2.5 Struktur mitokondria......................................................................................................................50
Gambar 2.6 Struktur ribosom ............................................................................................................................51
Gambar 2.7 Struktur Retikulum Endoplasma....................................................................................................52
Gambar 2.8 Struktur badan golgi dan keterlibatannya dalam proses ................................................................54
sintesis produk-produk sel. ................................................................................................................................54
Gambar 2.9 Kloroplas, peroksisom, dan mitokondria dalam sel tumbuhan ......................................................56
Gambar 2.11. Struktur mikrofilamen pada sel .................................................................................................58
Gambar 2.12. Vakuola pada sel tumbuhan ........................................................................................................60
Gambar 2.13 Susunan kloroplas .....................................................................................................................61
Gambar 2.15 Proses difusi dipermudah atau difusi fasilitasi ...........................................................................64
Gambar 2.17 Akibat dari peristiwa osmosis .....................................................................................................65
Gambar 2.18 Transport aktif melalui membran sel ..........................................................................................66
Gambar 2.19 Eksositosis dan endositosis .........................................................................................................67
Gambar 3.2 Meristem apikal .............................................................................................................................80
Gambar 3.3 Meristem lateral dan gambaran pertumbuhan primer dan sekunder ..............................................80
Gambar 3.4 Meristem primer ujung batang menurut teori Schmidt ..................................................................81
Gambar 3.5 Sel-sel parenkim pada daun Elodea, dengan kloroplas..................................................................82
Gambar 3.6 Macam-macam jaringan parenkim ................................................................................................84
Gambar 3.7 Tipe-tipe kolenkim ........................................................................................................................85
Gambar 3.8 Sklerenkim tumbuhan ....................................................................................................................86
Gambar 3.9 Stomata dan bagian-bagiannya ......................................................................................................87
Gambar 3.10 Macam-macam trikoma ...............................................................................................................89
Gambar 3.11 Unsur-unsur xilem .......................................................................................................................91
Gambar 3.13 Tipe-tipe berkas pengangkut........................................................................................................93
Gambar 3.15 Struktur anatomi akar dikotil dan monokotil ...............................................................................98
Gambar 3.16 Batang termodifikasi....................................................................................................................98
Gambar 3.17 Struktur anatomi batang dikotil dan monokotil .........................................................................100
viii
Gambar 3.19 Teknik kultur jaringan ...............................................................................................................103
Gambar 3.21 Macam-macam jaringan hewan .................................................................................................106
Gambar 3.22 Macam-macam jaringan epitel ..................................................................................................108
Gambar 3.23 Macam-macam jaringan otot .....................................................................................................110
Gambar 3.24 Struktur sel saraf ........................................................................................................................110
Sumber: http://slideshare.net/fitri_rizkiyah/kerja-enzim-4325921..................................................................125
Gambar 4.1. Komponen enzim ........................................................................................................................125
Sumber: http://slideshare.net/fitri_rizkiyah/kerja-enzim-4325921..................................................................125
Gambar 4.2. Bagian sisi aktif dan substrat pada enzim ...................................................................................127
Gambar 4.4 Mekanisme kerja enzim induced fit theory .................................................................................128
Gambar 4.5. Aktivitas Inhibitor.......................................................................................................................131
Gambar 5.2 Macam-macam bentuk hifa pada jamur.......................................................................................165
Gambar 5.3 Hifa yang termodifikasi menjadihaustorium ...............................................................................166
Gambar 5.4 Contoh jamur parasit ...................................................................................................................167
Gambar 5.5 Lichens yang menempel di pohon ..............................................................................................168
Gambar 5.6 Proses pembentukan tunas pada ragi ............................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.7 Bentuk-bentuk perkembangbiakan generatif jamur ....................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.8 Siklus hidup jamur secara umum ................................................................................................172
Gambar 5.9 Gambar filogenik jamur ...............................................................................................................175
Gambar 5.10 Siklus hidup Rhizopus sp (kapang roti) .....................................................................................176
Gambar 5.11 Zigomikota: Pilobolus sp ...........................................................................................................176
Gambar 5.12 Contoh jamur divisi Askomikota ...............................................................................................178
Gambar 5.13 Zigomikota: Pilobolus sp ...........................................................................................................179
Gambar 5.14 Contoh jamur divisi Basidiomikota ...........................................................................................181
Gambar 5.15 Siklus hidup Basidiomikota .......................................................................................................182
Gambar 5.16 Monilia sitophila pada oncom bungkil kacang ..........................................................................184

ix
PENDAHULUAN

Kenalkah kalian dengan istilah Bios dan Logos? Mungkin Ibu/Bapak Gurumu di SMP bahkan SD
telah mengenalkannya. Kata Biologi berasal dari kedua kata tersebut. “Bios” dalam bahasa Yunani berarti
hidup dan “logos” bermakna ilmu. Jadi pengertian biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk
hidup.
Buku ini akan mengenalkan kepada kalian dunia makhluk hidup meskipun baru sebagian kecil. Bab 1
akan menjelaskan biologi sebagai sebuah ilmu, tentang objek kajian dan metode ilmiah dalam mempelajari
biologi, dan perkembangan biologi. Pada bab yang sama, Kamu juga akan dapat mempelajari ruang lingkup
biologi, tentang organisasi kehidupan dalam biologi, dan berbagai cabang biolog serta manfaat biologi dalam
kehidupan manusia. Bab 1 akan diakhiri dengan keselamatan kerja di laboratorium khususnya laboratorium
biologi.
Bab 2 akan menguraikan berbagai hal tentang sel. Cabang biologi yang mempelajari sel dikenal
sitologi. Sel dikenal sebagai unit fungsional terkecil dari makhluk hidup atau organisme. Berbagai makhluk
hidup telah dikenal oleh ilmuwan dan digolongkan menjadi mikroorganisme yang umumnya berupa
organisme uniselluler dan makroorganisme atau organisme multiselluler. Kamu akan belajar sel dari
organisme prokariotik dan eukariotik. Sebagai unit terkecil yang berfungsi, sel memiliki berbagai organel
atau bagian-bagian protoplasmik yang bersifat hidup dan benda ergasitik yang tidak hidup. Berbagai organel
dengan struktur dan fungsi yang serupa dapat ditemui baik dalam sel tumbuhan maupun hewan. Meskipun
demikian beberapa organel spesifik yang dimiliki sel hewan atau tumbuhan saja sehingga keduanya dapat
dibedakan. Kamu bisa bayangkan sel sebagai sebuah pabrik yang memiliki berbagai unit produksi sehingga
aktivitasnya dapat menghasilkan produk tertentu. Produk yang dihasilkan, agar dapat dimanfaatkan maka
diperlukan transportasi. Bagaimana produk sel dapat ditransport juga akan dipelajari pada bab ini.
Setelah mengenal sitologi, Kamu akan belajar lanjut tentang histologi yaitu cabang biologi yang
mempelajari jaringan. Dalam biologi, jaringan dikenal sebagai sekelompok sel yang memiliki struktur serupa
dan mendukung satu fungsi. Berarti jaringan hanya dimiliki oleh organisme multiselluler. Selanjutnya
berbagai jaringan akan memerankan satu sistem jaringan. Berbagai sistem jaringan dapat dijumpai dalam satu
organ. Berbagai organ tersebut akhirnya menyusun satu bentuk organisme sehingga setiap jenis organisme
memiliki karakteristik dan kelengkapan organ yang berbeda-beda. Dengan pengertian tersebut dan perbedaan
sel pada tumbuhan dan hewan yang telah dipelajari, Kamu semestinya langsung dapat berfikir bahwa
tumbuhan dan hewan memiliki berbagai macam jaringan. Itulah yang akan dipelajari pada Bab 3.

x
Kemudian, bagaimana berbagai sel dan jaringan dapat mendukung fungsi hidup atau kegiatan
fisiologi yang menyebabkan sebuah organisme menunjukkan kehidupan. Berbagai bahan kimia organik harus
diolah oleh ‘pabrik’ sel agar dapat diproduksi menjadi bahan yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup.
Pengolahan bahan kimia organik yang berasal dari makanan sumber protein, karbohidrat, dan lemak
memerlukan bahan kimia lain untuk mengubahnya bahkan mempercepat terjadinya reaksi atau berfungsi
sebagai katalis. Senyawa kimia yang memiliki fungsi sebagai katalisator dikenal sebagai enzim. Pada Bab 4,
Kamu akan belajar tentang komponen enzim, karakteristiknya, cara kerjanya, faktor yang mempengaruhi
kerjanya, dan apa yang terjadi jika tidak ada enzim. Pada bab ini, Kamu juga akan mempelajari pemanfataan
enzim dalam dunia bioteknologi, cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa. Kamu yang tertarik pada dunia pertanian, akan lebih baik jika mau
memperdalam cabang biologi yang satu ini. Saat ini dan di masa yang akan datang, berbagai produk
bioteknologi dalam bidang pertanian akan semakin diperlukan oleh masyarakat.
Sebelum mengakhiri semester gasal di kelas X, Kamu akan dikenalkan lebih dalam lagi tentang
jamur atau fungi. Di SMP, telah sedikit dikenalkan tentang jamur. Pada Bab 5, akan menguraikan ciri-ciri
makhluk hidup yang dikelompok dalam kelompok fungi, klasifikasi jamur, dan peran jamur dalam kehidupan
manusia. Sebagai calon pengusaha bidang pertanian dan ilmuwan bidang pertanian, jamur merupakan objek
biologi yang menarik dipelajari. Saat ini dan di masa yang akan datang jamur, terutama jamur konsumsi yang
bernilai ekonomis, menjadi salah satu produk pertanian yang mendukung keanekaragaman pangan. Oleh
karena itu sebelum benar-benar menjadi pengusaha atau ilmuwan bidang pertanian di masa yang akan datang,
Kamu lebih baik mengenal dunia jamur. Akan lebih baik jika pemahamanmu tentang jamur dipraktekkan
dengan cara membentuk kelompok ekstrakulikuler ‘bertani jamur’. Lakukan latihan budidaya jamur sambil
belajar biologinya (struktur, fungsi dan perannya).
Agar buku ini dapat membantumu dalam belajar biologi, Kamu harus memerhatikan berbagai
bagian/fitur yang ada di dalam buku. Lakukanlah berbagai kegiatan atau tugas yang ada dalam bagian-bagian
tersebut. Jangan hanya membaca uraian/deskripsi materi, karena hal tersebut tidak akan menghasilkan
pemahaman yang utuh.

xi
Judul bab mencerminkan cakupan
sebuah kompetensi standar
Gambar awal bab dimaksudkan
untuk epitome sebagai alat untuk
menarik perhatian siswa
Uraian pendahuluan tiap awal bab
berisi kompetensi yang harus
dikuasai siswa pada setiap bab
Istilah berisi daftar kata penting
yang merupakan istilah spesifik
dalam bab yang dibahas dikuasai
siswa pada setiap bab

Peta konsep mencerminkan kaitan


berbagai konsep yang akan kalian
pelajari. Peta konsep membantu
kalian membangun pemahaman
yang utuh dalam bab yang
dibahas, agar isi setiap bab dapat
kalian kuasai dengan baik.

Konsep penting disisipkan pada


sub-bab tertentu sebagai informasi
yang harus diperhatikan

xii
Subbab mencerminkan sebuah materi pokok
yang akan kalian pelajari.

Fakta ilmiah memuat temuan hasil


penelitian yang menarik dicermati sesuai bab
yang dibahas
Deskripsi materi, berupa uraian materi yang
semestinya kalian pelajari, dimulai dari
mengorganisir pengetahuan awal kalian.
Pada deskripsi dilengkapi dengan gambar-
gambar, ilustrasi, dan tabel. Kalian tidak
akan mendapatkan keterampilan yang utuh
jika hanya membaca deskripsi materi tanpa
melakukan/ mempraktikkan hal-hal yang
disarankan dalam deskripsi

Tugas dimaksudkan mengajak kalian


terutama secara sendiri untuk melakukan
sesuatu, dengan membaca, mencari bahan
bacaan di perpustakaan, bertanya pada ahli,
mempraktikkan sesuatu, agar kalian
memperoleh pemahaman yang utuh.

Mari kita mencoba, mengajak siswa secara


berkelompok untuk melakukan sesuatu,
dengan membaca, mencari bahan bacaan di
perpustakaan, bertanya pada ahli, dan yang
paling utama mempraktikkan / mengamati
sesuatu objek di laboratorium atau lapangan
sehingga pemahaman siswa semakin utuh

xiii
Rangkuman berisi hal-hal penting yang
semestinya kalian pahami setelah
mempelajari satu bab

Evaluasi berisi contoh soal dalam bentuk


pilihan ganda dan soal uraian untuk menguji
pemahaman kalian setelah mempelajari satu
bab yang merupakan cerminan satu
kompetensi dasar

Pada dasarnya fitur ayo berpikir kritis


mengajak kalian lebih banyak menggali
pengetahuan dari membaca atau bertanya
pada ahli.

Penulis

xiv
RUANG LINGKUP
BIOLOGI

Manusia senantiasa berinteraksi


dengan berbagai jenis makhluk hidup dan alam
sekitarnya. Interaksi tersebut memicu rasa ingin
tahu manusia terhadap sesuatu tentang makhluk
hidup dan kehidupannya. Pernahkah kalian
berpikir mengapa burung kolibri memiliki paruh
runcing yang panjang? Burung kolibri pada
Gambar 1.1 di samping memperoleh ‘bahan

Sumber: Campbell bakar’ dalam bentuk nektar dari bunga. Energi

Gambar 1.1. Eksplorasi kehidupan kimia yang tersimpan dalam makanan


digunakan kolibri untuk terbang dan melakukan
gerakan lain. Sementara pada gambar di sebelahnya tanaman venus mengatupkan perangkapnya dengan cepat
sebagai respon terhadap rangsangan lingkungan, berupa capung untuk memperoleh nutrisi berupa nitrogen.
Kedua contoh tersebut merupakan sedikit dari berbagai permasalahan-permasalaan dalam kajian biologi.
Dengan mempelajari biologi, kalian dapat mengetahui peranan makhluk hidup tidak hanya manusia, hewan,
tumbuhan, bahkan sampai dengan makhluk hidup yang tak kasat mata atau disebut mikroorganisme dalam
menyeimbangkan kehidupan di bumi.
Kehidupan makhluk hidup juga tidak bisa dilepaskan dari daya Istilah
dukung lingkungan alam sekitar. Lingkungan abiotik sekitar makhluk hidup
juga ikut menyeimbangkan kehidupan di bumi melalui mekanisme yang telah keselamatan kerja
diatur oleh Tuhan. Perlu diingat, manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha makhluk hidup
Esa menjadi khalifah di muka bumi. Sebagai khalifah, manusia diberi metode ilmiah
objek biologi
tanggung jawab untuk mengelola alam dan makhluk hidup lain agar tetap
organisasi kehidupan
lestari dan eksis dalam keseimbangan. Dengan mempelajari biologi, kalian
juga diharapkan dapat berbuat secara bijaksana dalam mengelola makhluk
hidup lain dan alam sekitarnya. Setelah membaca uraian ini, kalian diharapkan dapat menjelaskan ruang
lingkup biologi, objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan, mampu
melakukan kerja ilmiah dan bersikap ilmiah. Kalian dapat mengidentifikasi cabang-cabang biologi menurut
objek dan persoalan yang dikaji dan menganalisis manfaat dan bahaya perkembangan biologi bagi manusia
dan lingkungannya. Selain itu kalian juga diharapkan mampu menjelaskan prinsip-prinsip keselamatan kerja
dalam laboratorium.

1
RUANG LINGKUP
BIOLOGI
meliputi

Biologi sebagai Ilmu Ruang lingkup biologi Prinsip keselamatan kerja

meliputi meliputi aspek

Biologi Metode Perkembangan Objek Permasalahan Cabang- Manfaat Aspek yang diperhatikan:
sebagai ilmiah biologi Biologi biologi cabang dan bahaya laboratorium yang baik,
sains dalam biologi biologi tata tertib keselamatan
mempelajar kerja, alat keselamatan
i biologi kerja, simbol-simbol
terdiri keselamatan kerja, cara
tingkat memindahkan bahan
bidang kimia, penyimpanan alat
meliputi
dan bahan, pembuangan
limbah, dan penanganan
Kerja Ilmiah Sikap ilmiah di tingkat Terdiri dari di bidang kecelakaan
1. Molekuler 1. Keratan vertikal 1. Pertanian
Metode imiah: jujur, dapat 2. Organel menggambarkan 2. Kesehatan
1. menemukan perma- membedakan antara 3. Sel berbagai cabang biologi 3. Menyelesaikan
salahan, fakta dan opini, santun, 4. Jaringan berdasarkan kelompok masalah
2. mengajukan hipotesis, rasa ingin tahu tinggi, 5. Organ makhluk hidup yang 4. Industri
3. mencari landasan teori, peduli terhadap 6. Sistem organ dikajinya 5. Konservasi
4. melakukan percobaan, lingkungan dan mampu 7. Indivdu 2. keratan 6. Dan lain-lain
5. menarik kesimpulan, dan berpendapat secara 8. Populasi horizontalnya
6. membuat laporan ilmiah dan kritis, serta 9. Komunitas menggambarkan
percobaan 10. Ekosistem cabang-cabang biologi
bertanggung jawab
11. Bioma berdasarkan aspek
12. biosfer yang dikajinya

2
A. BIOLOGI SEBAGAI ILMU

1. Biologi Merupakan Ilmu Pengetahuan Alam


Jika ditanya, apa itu biologi ? Mungkin orang tersebut akan menjawab
biologi itu merupakan mata pelajaran di sekolah, temannya fisika dan kimia.
Jawaban demikian tidak salah karena biologi merupakan bagian dari Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu pengetahuan alam (sains) membahas berbagai
gejala kehidupan di semesta alam, berupa gejala makhluk hidup (biologi), atau
gejala-gejala yang berhubungan dengan fisika dan kimia. Sehingga biologi
merupakan bagian dari sains. Biologi mempelajari gejala pada makhluk hidup dan
segala permasalahan kehidupannya mulai dari tingkat yang paling rendah seperti
molekul-molekul penyusun makhluk hidup sampai tingkatan paling tinggi yaitu
biosfer.
Karena cakupan bilogi yang sangat luas maka keilmuan biologi memberikan
tantangan bagi pihak-pihak yang tertarik untuk mempelejari ilmu ini. Misalnya
siapa saja yang tertarik untuk mempelajari distribusi makhluk hidup, maka secara
tidak langsung harus menguasai berbagai pengetahuan yang berkaitan seperi
geografi, evolusi, dan matematika. Geografi dibutuhkan untuk mempelajari
persebaran makhluk hidup juga perlu mengetahui geografis permukaan bumi.
Evolusi diperlukan untuk mengetahui hubungan antar makhluk hidup penghuni
suatu wilayah, karena tidak menutup kemungkinan terdapat spesies yang ada di
suatu wilayah bukan merupakan spesies asli tempat tersebut melainkan wilayah
lain. Matematika digunakan untuk menganalisis secara kuantitatif persebaran
yang sedang berlangsung dan kemungkinan-kemungkin yang dapat terjadi di
masa yang akan datang. Dengan demikian keilmuan biologi berkaitan dengan
berbagai ilmu lainnya.
Biologi dapat disebut sebagai salah satu dari ilmu pengetahuan karena
memiliki dua aspek, yaitu adanya objek kajian dan metode ilmiah. Objek kajian
biologi dibagi menjadi dua yaitu objek material dan objek formal. Objek material
biologi adalah bahan atau materi yang dibahas yaitu makhluk hidup (tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme) dan makhluk yang pernah hidup (fosil). Sedangkan
objek formal adalah cara memandang sesuatu atau hal yang dipandang meliputi
struktur, fungsi, dan interaksi makhluk hidup. Adapun metode ilmiah merupakah

3
tahap-tahap sistematis untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Suatu ilmu tidak
serta merta langsung diutarakan tanpa adanya bukti, melainkan melalui proses
yang sistematis yang akhirnya didapatkan kesimpulan yang universal, artinya
dimanapun dilakukan akan didapatkan hasil sama. Jadi waktu, tempat, dan
pelaku percobaan yang berbeda tidak akan memengaruhi hasil percobaan yang
sesuai dengan metode ilmiah

TUGAS 1.1

Setelah membaca sub bab biologi sebagai ilmu pengetahuan, kerjakanlah beberapa soal
berikut, kemudian diskusikan jawaban kalian di depan kelas!
1. Apakah biologi dapat dikatakan sebagai sains? Sebutkan alasannya!
2. Sebutkan tiga ilmu yang termasuk sains dan jelaskan alasannya!
3. Apakah ada kaitan antara biologi dengan ilmu lainnya, jelaskan keterkaitan biologi
dengan tiga sains yang telah kalian sebutkan di atas!

2. Metode Ilmiah dalam Mempelajari Biologi


a. Kerja Ilmiah
Seperti disinggung pada sub bab sebelumnya, dalam mempelajari biologi
digunakan sebuah tahapan yang dinamakan metode ilmiah, yaitu serangkaian
kegiatan atau tahapan tertentu yang dilakukan secara sistematis untuk
memecahkan sebuah permasalahan. Adapun langkah-langkahnya meliputi 1)
menemukan permasalahan, 2) mengajukan hipotesis, 3) melakukan percobaan,
4) menguji hipotesis, 5) menarik kesimpulan, dan 6) membuat laporan
percobaan.
Sebuah masalah didapatkan ketika terdapat kesenjangan atau perbedaan
antara hal yang seharusnya dan kenyataan yang terjadi. Contoh, apabila sebuah
lampu senter yang sudah diberikan baterai baru maka harapannya lampu
tersebut dapat menyala. Tetapi kenyataannya lampu tersebut masih tidak menyala.
Hal tersebut bisa menjadi permasalahan ilmiah, yaitu mengapa lampu senter
tidak menyala setelah diberikan baterai? Perhatikan Gambar 1.2!
Untuk menjawab permasalahan tersebut seorang dapat mengajukan jawaban
sementara atau dugaan yang disebut hipotesis. Misalnya, hipotesis pertama
dinyatakan “bola lampu tidak bisa menyala dikarenakan muatan listrik dalam

4
baterai habis”, dan hipotesis kedua dinyatakan “lampu tidak menyala
dikarenakan bola lampu tersebut putus”. Untuk dapat menentukan sebuah
hipotesis diperlukan sebuah referensi atau pengetahuan yang mendukung, agar
dapat diperoleh hasil yang diinginkan. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh
dari membaca buku atau hasil penelitian yang pernah ada sebelumnya. Inilah
yang dinamakan sebagai studi pustaka.
Hipotesis perlu diuji untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan
ilmiah. Pengujian hipotesis ini melalui sebuah percobaan/eksperimen. Dalam
percobaan diperlukan metode (langkah-langkah) sistematis serta ditentukan
bahan dan alat yang relevan untuk menguji hipotesis. Langkah yang harus
dilakukan adalah dengan mengganti baterai baru sehingga alat yang
digunakan adalah sepasang baterai baru yang berfungsi normal. Dalam
percobaan kalian perlu mengamati, apakah benar lampu senter dapat
menyala setelah baterai diganti? Hal-hal apa saja yang terjadi di dalam
percobaan itu merupakan hasil penelitian. Hasil penelitian kadang-kadang sesuai
dengan hipotesis kadang-kadang juga tidak sesuai hipotesis. Jika hasil percobaan
tidak sesuai hipotesis maka kalian perlu mencari hipotesis lainnya dan menguji
hipotesis lain tersebut.
Data-data hasil percobaan dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
Data tersebut kemudian dianalisis dengan teknik tertentu, untuk dibahas
dengan teliti apakah hipotesis yang diajukan terbukti atau tidak. Setelah itu
ditarik kesimpulan, yang merupakan intisari hasil dan pembahasan dikaitkan
dengan permasalahan ilmiah. Misalnya hasil pengamatan menunjukkan bahwa
“setelah baterai diganti ternyata lampu tidak menyala” maka dapat
disimpulkan bahwa lampu senter tersebut tidak menyala bukan karena
kehabisan baterai. Dalam contoh tersebut, hasil pengujian menyalahkan/
kekeliruan atau memfalsifikasi hipotesis. Dengan demikian kalian harus
beralih untuk menguji hipotesis kedua, yaitu menganti lampu senter.
Ternyata setelah lampu diganti, lampu senter menyala. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa lampu senter tersebut tidak menyala dikarenakan
bola lampu putus. Hasil pengujian tidak memfalsifikasi (tidak
menyalahkan) hipotesis.

5
pengamatan

pertanyaan

Hipotesis # 1 Hipotesis # 1
Baterai habis Bola lampu putus

Prediksi Prediksi
Mengganti baterai akan Mengganti bola lampu akan
menyelesaian masalah menyelesaian masalah

Pengujian prediksi Pengujian prediksi

Hasil pengujian memfalsifikasi Hasil pengujian tidak memfalsifikasi


hipotesis- hipothesis hipotesis -hipothesis

Sumber : Campbell & Reece, 2010


Gambar 1.2 Gambar Contoh penelitian berdasarkan hipotesis tentang lampu senter yang mati

Agar hasil dapat dilihat dan dijadikan acuan bagi orang lain, maka
hasil penelitian dari serangkaian tahapan ilmiah dilaporkan dalam sebuah
laporan ilmiah. Laporan ilmiah perlu ditulis secara sitematis, menggunakan
bahasa ilmiah dan sesuai kaidah bahasa penulisan laporan ilmiah, misalnya
sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Adapun
sistematika penulisan ilmiah secara umum adalah sebagai berikut.

6
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Intisari atau Abstrak
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


A. DasarTeori
B. Hipotesis
BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
B. Cara Kerja
C. Analisis Data
BAB 4 HAS IL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. S a r a n
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

b. Sikap ilmiah
Sikap ilmiah merupakan salah satu akhlak dalam menjalankan
penyelidikan atau penelitian ilmiah. Sebagai contoh, dalam mengekplorasi atau
mengamati makhluk hidup kalian harus tetap peduli dan mempertimbangkan
keseimbangan ekosistem di lingkungan. Jika ingin membawa sebuah tanaman
dari hutan untuk diidentifikasi di laboratorium maka kalian perlu
memperhatikan apakah tanaman itu merupakan tanaman endemik dan langka,
yang menyebabkan tanaman tersebut akan sulit ditemukan lagi di alam jika

7
kalian mengambilnya. Jika keadaannya demikian maka patut kiranya untuk
tidak membawanya, akan tetapi cukup kalian mengambil gambarnya saja
(dengan memotretnya) menggunakan kamera, untuk diidentifikasi di
laboratorium.
Adapun sikap-sikap ilmiah tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Berani berbuat jujur dalam setiap pebuatan dan perkataan.
2. Mampu membedakan antara fakta dan opini.
3. Santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.
4. Memiliki rasa keingintahuan tinggi dan mampu mengembangkan rasa
ingin tahu tersebut.
5. Memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
6. Kemampuan berpendapat secara ilmiah dan kritis, dan bertanggung jawab
terhadap usulannya.
Sebelum mempelajari lanjutan dari bagian ini, lakukan tugasmu sesuai
petunjuk yang diuraikan pada Kegiatan 1.1! Apabila Kegiatan 1.1 sudah
kalian kerjakan, kalian dapat mempelajari isi buku ini lebih lanjut.
3. Perkembangan Biologi
Jika seorang ditanya tentang bakteri maka mungkin akan menjawab bahwa
bakteri merupakan organisme mikro (kecil). Jawaban demikian dikarenakan pada
zaman sekarang sudah ditemukan mikroskop, sebuah alat untuk mengamati benda-
benda kecil dengan berbagai perbesaran, terlebih mikroskop elektron yang mampu
melihat sampai tingkat organel. Seandainya kita hidup pada tahun 500 M, apakah
kita sudah mengenal mikroskop? Apakah kita juga akan mengenal bakteri? Biologi
berkembang seiring dengan perkembangan alat-alat modern. Semakin modern alat-
alat yang digunakan, maka keilmuan biologi semakin berkembang dan didapatkan
teori-teori baru. Pada zaman dahulu sebelum orang mengenal alat-alat seperti
sekarang ini, terutama zaman Yunani, orang lebih banyak mempelajari filsafat. Dari
filsafat ini, selanjutnya berkembang adanya filsafat alam dan filsafat moral. Filsafat
alam mempunyai turunan ilmu-ilmu alam (the natural sciences), sedangkan filsafat
moral berkembang menjadi ilmu-ilmu sosial (the social sciences). Ilmu-ilmu alam
ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni ilmu abiotik/non hayati (the physical
science) dan ilmu hayat (the biological science). Ilmu hayat inilah yang biasa disebut
dengan nama biologi (bios yang berarti ‘hidup’ dan logos yang berarti ‘ilmu’).

8
Mari Kita
Kegiatan 1.1 Kerja Ilmiah Mencoba! ☺
Tujuan: Menerapkan metode ilmiah

Setelah mempelajari sub bab metode ilmiah di atas, buatlah kelompok diskusi
dengan anggota 3-5 orang teman sekelasmu, kemudian siapkanlah kertas folio
bergaris. Selanjutnya, rencanakan dan tulislah serangkaian metode ilmiah untuk
memecahkan dua permasalahan berikut!
a.
1. Seorang petani menanam benih padi yang sejenis di dalam 2 lahan. Selama 3
bulan kedua lahan diberikan pupuk dan pengairan normal. Setelah musim
panen ternyata hasil panen lahan 1 lebih besar dibandingkan lahan 2.
Mengapa hal ini bisa terjadi?

2. Dua orang nelayan pergi mencari ikan di laut. Nelayan A mencari ikan di
sebuah perairan dekat dengan pabrik kain di seberang pantai. Sementara
nelayan B pergi mencari ikan di perairan yang lebih jauh dari pantai. Ternyata
setelah kembali ke darat nelayan A memperoleh ikan yang jauh lebih sedikit
dari pada nelayan B. Mengapa demikian?

Tugas kalian selanjutnya ialah sebagai berikut.

a. Tuliskan jawaban sementara (hipotesis) kelompok kalian sebelum


melakukan eksplorasi dengan cara membaca literatur atau bertanya kepada
ahli

b. Lakukan pengamatan dengan cara mencari informasi untuk menemukan


jawaban sebenarnya, dan

c. Laporkan secara tertulis hasil pencarian kalian!

9
Aristoteles Fransisco Redi Lazzaro Anthony van
Sumber: www.glogster.co Spallanzani Leeuwenhoek
www.google.com m www.losai.eu www.seesentialverm
ee r.com

Robert Hooke Teodor Schwann Matthias Charles Darwin George Mendel


Schleiden
www.en.wikipedia.orgwww.merke.ch www.nndb.com www.ottmag.com www.britanica.com
Gambar 1.3. Beberapa tokoh yang berperan dalam perkembangann lmu biologi

Gambar 1.3 adalah potret para ilmuwan yang berjasa pada perkembangan biologi,
mulai teori asal-usul kehidupan sampai muncul cabang-cabang biologi seperti dikenal
sekarang ini. Tanpa disadari, Biologi sebenarnya sudah ada sejak kehadiran makhluk
hidup di bumi. Kehadiran manusia yang selalu berpikir dan berusaha mencari solusi
atas setiap permasalahan, memberikan sumbangsih terhadap kemajuan dan
perkembangan biologi. Akan tetapi sumbangan keilmuan tersebut baru sebatas ilmu
pengetahuan dari mulut ke mulut, belum tercatat dengan baik, dan belum dapat diacu
karena tidak melalui metode ilmiah. Aristoteles (384-322 SM) merupakan orang yang
pertama sekali meletakkan dasar ilmu biologi pada zaman Yunani. Ia mengemukakan
teori abiogenesis atau generation spontanea, suatu teori tentang asal muasal makhluk
hidup yang menyebut bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Teori ini mampu
bertahan berabad-abad lamanya sebelum beberapa tokoh menentangnya. Salah satu
penentang teori abiogenesis adalah Fransisco Redi (1668) melalui percobaannya, yang
meluruskan pendapat Aristoteles dengan mengajukan teori kebalikannya. Teori ini
dinamakan teori biogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup juga. Teori tersebut mendapat dukungan posistif dari Lazzaro

10
Spallanzani (1765). Setelah itu, biologi semakin berkembang dengan
ditemukannya mikroskop oleh Anthony van Leeuwenhoek. Penemuan mikroskop
memberikan perkembangan ilmu pengetahuan yang jauh lebih besar dan menggiring
para ilmuan untuk meneliti strukur mikroskopis. Akhirnya Robert Hook menemukan
struktur fungsional terkecil dari makhluk hidup, yang dinamakan sel. Teori Hook
tentang sel kemudian disempurnakan oleh Teodor Schwann dan Matthias Schleiden
(1938-1939). Perkembangan lainnya adalah munculnya teori evolusi yang
dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882) yang mengetengahkan teori evolusi
melalui seleksi alam dalam buku The Origin of Species atau Asal Usul Spesies.
Selanjutnya berkembang ilmu yang mempelajari pewarisan sifat makhluk hidup
(genetika), dipelopori oleh George Mendel (1822-1884). Sekarang ini penerapan ilmu
genetika sangat beragam, terlebih lagi dalam dunia kedokteran, contohnya ialah terapi
gen dan vaksin.

B. RUANG LINGKUP BIOLOGI


Walaupun biologi sangat luas, akan tetapi biologi tetap memiliki ruang
lingkup yang membatasi keilmuannya sehingga terhindar dari pengertian-
pengertian ilmu lainnya. Luasnya ilmu dikarenakan biologi mempelajari makhluk
hidup, cara interaksinya satu sama lainnya, dan cara interaksi makhluk hidup
dengan lingkungannya. Inilah yang menjadikan biologi berbeda dan menjadi
istimewa di antara sains lainnya. Akan tetapi biologi juga sangat berkaitan dengan
ilmu lainnya. Ruang lingkup biologi meliputi objek biologi dan permasalahannya pada
berbagai tingkat organisasi kehidupan. Adapun penjabarannya adalah sebagai
berikut.

1. Objek Biologi
Objek yang dipelajari dalam biologi adalah makhluk hidup. Makhluk hidup
memilki ciri/karakteristik khusus, yang membuatnya dapat dibedakan dengan
makhluk tak hidup. Sebuah patung pemain bola di lapangan yang memiliki
bentuk tubuh dan ukuran yang sama dengan pemain aslinya, disebut sebagai
benda mati karena tak mampu melakukan hal - hal yang bisa dilakukan pemain
aslinya. Adapun ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut.

11
a. Tersusun oleh sel
Tubuh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel merupakan unit terkecil
yang mampu mengatur metabolisme dirinya sendiri. Makhluk hidup yang
terdiri atas satu sel dinamakan uniseluler, contohnya Amoeba. Sedangkan
mahkluk hidup yang terdiri atas banyak sel dinamakan multiseluler, misalnya
kita/manusia, yang tubuhnya disusun oleh miliyaran sel. Milyaran sel di tubuh
kita ini bersatu padu untuk menghasilkan bentuk dan fungsi tertentu yang
sesuai. Bentuk yang dimaksud dapat berupa bentuk atau struktur tubuh berupa
sel, jaringan, organ, maupun sistem organ.
b. Melakukan respirasi
Proses respirasi/bernapas merupakan proses pengambilan oksigen
menuju paru-paru. Dari paru-paru oksigen akan diangkut oleh darah dibawa
ke setiap sel di tubuh, yang akan menggunakannya untuk membakar makanan.
Pembakaran makanan dalam sel akan menghasilkan energi yang bermanfaat
untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Dari proses tersebut juga dihasilkan
residu berupa karbondioksida dan uap air. Hal ini dapat dibuktikan apabila
kita menahan napas sekitar 1 menit, maka tubuh akan lemas akibat
kekurangan energi.
c. Mengalami pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang tidak dapat
dipisahkan. Apabila kalian memperhatikan pada bayi maka kalian akan dapat
menyaksikan pertumbuhan, terbukti dari ukuran dan massa tubuhnya yang
berubah menjadi lebih besar, juga mengalami perkembangan dengan
bertambahnya berbagai kemampuan seperti tengkurap, merangkak, dan
bahkan dapat memanggil ibu kandungnya.

d. Menanggapi rangsang dengan menghasilkan respon


Tanaman venus tidak mampu mengambil nitrogen dari dalam tanah
layaknya tanaman kacang-kacangan (dengan bantuan bakteri). Oleh karena itu
tanaman venus mengambil nitrogen dari dalam tubuh serangga, khususnya
serangga yang mampu terbang. Agar dapat menyerap/mendapatkan nitrogen
tersebut, ia membuat perangkap terbuka berbentuk seperti penjerat tikus. Pada
saat serangga menyentuh rambut-rambut yang berada dalam perangkap venus,
secara cepat venus menanggapi rangsangan sentuhan tersebut dengan

12
menutupkan perangkap, sampai akhirnya tubuh serangga akan diurai dengan
bantuan cairan enzim, dan venus pun dapat memperoleh nitrogen.
e. Beradaptasi terhadap lingkungan sekitar
Burung kolibri memiliki bentuk paruh panjang dan runcing yang sesuai
dengan makanannya, yaitu nektar pada bunga. Apabila kolibri memiliki paruh
yang lebih besar seperti pada kebanyakan burung atau seperti pada burung
elang, dapat dipastikan bahwa kolibri tak akan mampu mengambil nektar
secara efektif. Berbagai macam bentuk pada bagian tubuh makhluk hidup
diciptakan dalam keadaan yang sesuai dengan fungsinya dalam memenuhi
berbagai kebutuhan hidupnya.
f. Berreproduksi
Untuk mempertahankan kelestarian jenisnya, berbagai macam hewan
(misalnya penyu) akan kawin dan bertelur. Telur-telur tersebut akan dierami
(dengan cara yang bervariasi) hingga menetas, dan akhirnya akan berubah
menjadi penyu kecil/tukik. Dalam keadaan demikian, penyu kecil akan
melakukan hal yang sama seperti induknya, yaitu berusaha mempertahankan
kelestarian jenisnya dari kepunahan, dengan berreproduksi.
g. Melakukan metabolisme
Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi berbagai reaksi penyusunan dan
penguraian senyawa-senyawa, yang disebut metabolisme. Saat kita lapar, kita
memerlukan makanan. Makanan yang kita makan dapat berupa nasi, roti, ikan,
ayam, sayur-sayuran dan buah-buahan. Semua makanan tersebut akan
dikunyah oleh gigi secara mekanik menjadi bahan yang lebih halus, yang
nantinya akan diuraikan lebih lanjut secara kimiawi oleh organ-organ
pencernaan lainnya, dengan menghasilkan berbagai macam zat seperti
glukosa, asam amino, asam lemak, vitamin, mineral dan lain sebagainya, yang
dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Proses metabolisme itu terjadi terus-menerus.
Selama berlangsungnya proses metabolisme, pertumbuhan, perkembangan,
maupun proses lainnya, kemungkinan besar tubuh akan mengalami perubahan.
Meskipun demikian, perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuh makhluk
hidup akan selalu diatur, sehingga hewan atau makhluk hidup lainnya akan
selalu kembali kedalam keadaan homeostasis. Homeostasis ialah keadaan
lingkungan internal yang selalu seimbang, meskipun ada perubahan. Keadaan

13
tersebut menggambarkan keadaan tubuh makhluk hidup yang selalu ada dalam
keadaan keseimbangan yang dinamis.

Biologi mempelajari makhluk hidup yang tersusun atas sel. Makhluk


hidup uniseluler memiliki struktur tubuh yang lebih sederhana dibandingkan
makhluk hidup multiseluler. Di dalam organisme multiseluler, sel-sel yang
sejenis berkumpul membentuk jaringan, kumpulan jaringan membentuk organ,
dan organ-organ tersebut membentuk sistem organ, serta sistem organ
menyusun organisme. Demikian seterusnya sampai tingkat tertinggi yang
disebut biosfer. Struktur yang demikian dinamakan struktur organisasi
kehidupan. Perhatikanlah Gambar 1.4. untuk memudahkan mempelajari struktur
kehidupan dari tingkat biosfer sampai tingkat molekul.
Berbagai tingkat struktur organisasi kehidupan dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a. Biosfer
Tingkat kehidupan paling besar dan paling luas adalah semua lingkungan
di bumi ini yang dihuni oleh kehidupan dinamakan biosfer. Biosfer mencakup
sebagian besar wilayah daratan, sebagian besar badan air, dan atmosfer sampai
ketinggian beberapa kilometer. Biosfer ini terdiri atas beberapa kumpulan
bioma, meliputi bioma gurun, bioma padang rumput, bioma hutan gugur,
bioma hutan hujan tropis, bioma taiga dan bioma tundra.

14
Biosfer
Ekosistem

Komunitas

Populasi

Individu

Sistem
Organ &
Organ

Molekul

Jaringan

Organel Sel

Sumber: Campbell & Reece, 2010

Gambar 1.4. Tingkatan organisasi kehidupan (Biosfer-Ekosistem-Komunitas-Populasi-


Organisme-Sistem Organ-Jaringan-Organel-Molekul)

a. Ekosistem
Ekosietem terdiri atas semua makhluk hidup di daerah tertentu, bersama
dengan komponen tak hidup dalam lingkungan yang saling berinteraksi. Suatu
wilayah dikatakan ‘ekosistem’ jika memiliki 2 komponen yaitu 1) komponen
biotik dan abiotik. Contoh komponen biotik misalnya ikan, elang, manusia
dan makhluk hidup lain. Contoh komponen abiotik ialah tanah, air, gas-gas di
atmosfer dan cahaya. Dalam ekosistem, kedua komponen tersebut saling
berinteraksi. Dalam ekosistem sawah biasanya terdapat komponen biotik
seperti padi, tikus, ular serta komponen abiotik seperti tanah, air, udara yang

15
kesemuanya saling berinteraksi untuk menjadi satu-kesatuan membentuk
ekosistem sawah. Kumpulan ekosistem di bumi ini akan membentuk bioma
kemudian biosfer.
b. Komunitas
Seluruh organisme yang menghuni suatu ekosistem dinamakan komunitas
biologis. Pada gambar di atas, penghuni komunitas hutan tersebut adalah
seekor beruang, seekor monyet dan berbagai macam tanaman dan pepohonan
sebagai makanan maupun tempat tinggal keduanya. Jadi dapat dikatakan
bahwa komunitas merupakan salah satu dari dua komponen ekosistem.
c. Populasi
Suatu populasi terdiri dari semua individu sejenis yang hidup dalam
batas-batas tertentu. Pada gambar hutan di atas mencakup populasi
pepohonan. Dari hal ini kita dapat mempertajam makna komunitas yaitu
beberapa populasi yang menghuni daerah tertentu yang saling berinteraksi.
d. Organisme (individu)
Makhluk hidup individual disebut organisme. Pada gambar di atas setiap
1 pohon merupakan suatu organisme. Demikian pula halnya dengan satuan
individu penghuni hutan misalnya seekor kijang, seekor bajing, dan seekor
serangga.
e. Sistem organ dan organ
Daun merupakan salah satu contoh organ. Sama halnya dengan akar, dan
batang yang merupakan organ-organ utama lain pada tumbuhan. Pada manusia
alat-alat vital seperti jantung, otak dan ginjal merupakan organ. Beberapa
organ yang saling bekerja sama menjalankan fungsi terpadu dan spesifik
disebut sistem organ. Misalnya sistem pencernaan manusia mencakup organ-
organ seperti lidah, lambung, dan usus.
f. Jaringan
Untuk melihat jaringan pada daun dibutuhkan sebuah mikroskop karenak
ukuran jaringan yang jauh lebih kecil dan lebih tipis dibandingkan organ itu
sendiri. Jaringan berbentuk seperti sarang lebah (lhat gambar jaringan bagian
bawah) di interior daun merupakan lokasi utama tempat terjadinya fotosistesis.
Jaringan ini dinamakan jaringan parenkim palisade. Sementara jaringan
seperti puzzle (lihat gambar jaringan bagian atas) merupakan jaringan
epidermis (kulit) daun yang tampak adanya pori-pori yang disebut stomata.

16
Pori-pori yang menembus epidermis ini memungkinkan gas karbon dioksida,
bahan mentah untuk fotosintesis, mencapai jaringan fotosintetik. Jaringan
pada manusia ada 4 macam yakni jaringan epitel, pengikat, otot dan saraf.
h. Sel
Sel adalah unit fungsional terkecil dari makhluk hidup. Sel berukuran
lebih kecil daripada jaringan, karena sel merupakan penyususun jaringan.
Pada gambar di atas tampak sebuah sel tumbuhan berbentuk segi enam. Sel
tersebut diamati dari jaringan fotosintetik pada gambar sebelumnya. Lebar
setiap sel kira-kira hanya 25 mikrometer (um). Pada sel tersebut tampak
bulantan-bulatan hijau yang disebut kloroplas yang bertanggungjawab
melaksanakan fotosintesis.
g. Organel
Gambar diatas merupakan sebuah bulatan hijau (kloroplas) dalam sel
tumbuhan yang diperbesar menggunakan mikroskop elektron. Satu kloroplas
ini dinamakan organel. Organel merupakan komponen fungsional penyusun
sel. Selain kloroplas terdapat mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma
dan organel lainnya.
h. Molekul
Jika organel kloroplas kita amati dengan skala yang lebih besar akan
didapatkan kehidupan tingkat molekuler. Molekul adalah struktur kimia yang
terdiri dari 2 atau lebih unit kimia kecil yang disebut atom, yang
dipresentasikan sebagai bola-bola dalam molekul klorofil oleh komputer.
Klorofil sendiri merupakan molekul pigmen yang meyebabkan daun tertentu
berwarna hijau dan berperan penting dalam menyerap cahaya matahari pada
tahap pertama fotosintesis. Dalam setiap kloroplas terdapat jutaan molekul
klorofil dan molekul lain yang bertujuan mengubah energi cahaya menjadi
energi kimia.

17
TUGAS 1.2

Setelah mempelajari sub bab objek biologi, sekarang jawablah


pertanyaan berikut ini!
1. Sebutkan urutan struktur organisasi pada tubuh makhluk hidup dari
yang terkecil sampai yang terbesar!

2. Berikan 3 contoh objek biologi tingkat organ pada hewan dan pada
tumbuhan!

3. Pada tingkat organisasi sistem pernapasan pada tumbuhan dan hewan,


identifikasikan organ apa saja yang terlibat, dan jelaskan fungsinya
masing-masing!

2. Permasalahan Biologi
Pernahkah kalian menyaksikan peristiwa kebakaran hutan secara langsung
atau menonton di televisi? Jika pernah, perkirakan hal apa saja yang terkena dampak
kebakaran itu? Tentu banyak pepohonan yang terbakar, hutan menjadi gundul,
udara semakin panas, tanah lebih mudah mengalami erosi, dan mudah terjadi banjir.
Kebakaran merupakan salah satu contoh permasalahan biologi pada tingkat bioma.
Semakin tinggi tingkat organisasinya maka semakin luas dampaknya. Beberapa
contoh permasalahan pada manusia, hewan dan tumbuhan dari tingkat molekuler
sampai dengan tingkat biosfer dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Permasalahan pada tingkat molekul, seperti terjadinya kelainan
pembentukan hemoglobin dalam darah, menyebabkan penyakit anemia
bulan sabit. Anemia bulan sabit adalah kondisi serius yang ditandai degan
adanya sel-sel darah merah berbentuk seperti huruf C, sehingga dinamakan
bulan sabit. Sel darah merah normal berbentuk seperti donat tanpa lubang
(lingkaran, pipih di bagian tengahnya), sehingga memungkinkan sel-sel
tersebut mengalir melewati pembuluh darah dengan mudah, dan mampu
memasok oksigen bagi seluruh bagian tubuh. Sel darah merah berbentuk
bulan sabit akan sulit untuk melewati pembuluh darah, terutama di bagian
pembuluh darah yang menyempit, karena sel darah merah ini akan
tersangkut dan akan menimbulkan rasa sakit, infeksi serius, dan kerusakan
organ tubuh

18
b. Permasalahan pada tingkat sel, contohnya terjadinya lisis sel darah merah
(pecahnya sel darah merah) saat terinfeksi bakteri atau virus.
c. Permasalahan pada tingkat jaringan, contohnya pada penyakit osteoporois
yang menyebabkan hilangnya massa tulang keras, sehingga tulang menjadi
rapuh.
d. Permasalahan pada tingkat organ, contohnya pada gangguan rabun senja
(kelainan pada organ mata), tuli (kelainan pada organ telinga), dan rusaknya
organ ginjal yang sering dinamakan gagal ginjal.
e. Permasalahan pada tingkat sistem organ, contohnya gangguan bernafas
akibat penyempitan saluran nafas pada penderita asfiksi, dan ambien atau
wasir (gangguan pada sistem pencernaan) akibat adanya pelebaran
pembuluh darah di sekitar anus.
f. Permasalahan pada tingkat individu, misalnya AIDS diderita seseorang yang
mengalami gangguan sistem imun, dan membuatnya mudah terinfeksi
penyakit.
g. Permasalahan pada tingkat populasi, misalnya penyebaran AIDS dari satu
orang ke orang lain pada suatu area/wilayah tertentu.
h. Permasalahan pada tingkat komunitas, misalnya masalah penangkapan
burung pemakan serangga secara liar, yang dapat berdampak negatif
terhadap kelestarian makhluk hidup lainnya dalam suatu rantai makanan,
contohnya meningkatnya populasi serangga yang tak terkendali akibat
predatornya (burung) hilang/mati diburu.
i. Permasalahan pada tingkat ekosistem, misanya terjadinya penggundulan
hutan untuk dijadikan jalan tol, dapat mengancam habitat satwa liar, dan
dapat menimbulkan perubahan berupa penurunan kandungan oksigen.
j. Permasalahan yng terjadi pada tingkat bioma contohnya ialah dampak
kebakaran hutan hujan tropis.
k. Permasalahan pada tingkat biosfer contohnya ialah penipisan lapisan ozon di
atmosfer yang akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan makhluk hidup
di bumi.

19
3. Cabang-Cabang Biologi
Seorang siswa mempelajari buku morfologi tumbuhan. Apakah siswa tersebut
sedang belajar biologi? Selanjutnya teman kalian meminjam buku dari perpustakaan
tentang anatomi tubuh manusia. Apakah buku tersebut bisa dikategorikan buku
biologi? Jawabannya, adalah “benar”. Morfologi dan anatomi merupakan cabang
biologi. Jika kalian ingin memperdalam keilmuan biologi maka kalian dapat
menemukan banyak sekali iilmu yang merupakan cabang biologi. Pendalaman materi
biologi diperlukn, karena ada begitu banyak materi dalam biologi yang tak mampu
dibahas secara mendetail dalam satu buku. Oleh karena itu dibuatlah buku atau
pengetahuan yang membahas suatu bagian materi biologi secra lebih mendalam dan
lebh rinci, dalam cabang biologi. Dengan pendalaman pada cabang-cabang biologi
ini, para ilmuan biologi dapat menanggapi berbagai masalah biologi secara lebih
baik.
Untuk memudahkan kalian dalam memahami cabang-cabang biologi
cobalah perhatikan Diagram Kue Lapis pada Gambar 1.5. Jika diperhatikan
terdapat keratan-keratan (bagian-bagian) vertikal dan horisontal. Keratan vertikal
menggambarkan berbagai cabang biologi berdasarkan kelompok makhluk hidup yang
dikaji, sedangkan keratan horizontal menggambarkan cabang-cabang biologi
berdasarkan aspek yang dikaji. Sebagai contoh, wilayah c pada Gambar 1.5
adalah wilayah mikrobiologi yang mempelajari dunia mikroorganisme
(contohnya bakteri). Wilayah (sub wilayah) c1 adalah mikrobiologi ditinjau dari
kajian morfologinya, c2 adalah mikrobiologi ditinjau dari kajian fisiologinya.
Begitu seterusnya sesuai dengan keterangan yang ditunjukkan oleh huruf dan
angka pada Gambar 1.5 tersebut. Letak a, b, c, d, e, f, g, h, i tidak harus seperti
pada Gambar 1.5, begitu juga letak 1, 2, 3, 4, dan 5. Supaya lebih mudah, dapat
dinyatakan lapisan vertikal sebagai kajian tentang kelompok makhluk hidup
(pada Tabel 1.1), sedangkan cabang biologi berdasarkan aspek yang dikaji pada
Tabel 1.2.

20
Keterangan Gbr.

a. Entimologi 1. Morfologi
b. Botani 2. Fisiologi
c. Mikrobiologi 3. Genetika
d. Briologi 4. Ekologi
e. Mikologi 5. biokimia
f. Zoologi
g. Fikologi
h. Mamalogi
i. herpetologi

Mikrofilamen Sumber : www.acityawara.com


Gambar 1.5. Cabang-cabang biologi

Tabel 1.1 Cabang-cabang biologi berdasarkan kelompok makhluk hidup kajiannya


Cabang ilmu Bidang kajian
Mempelajari jasad renik, meliputi keanekaragaman jenis,
Mikrobiologi
fisiologi, reproduksi, peranan, dan lain sebagainya.
Mempelajari dunia tumbuhan, meliputi morfologi, fisiologi,
Botani
klasifikasi, manfaatnya bagi manusia, dan lain sebagainya.
Mempelajari dunia hewan meliputi morfologi, struktur
Zoologi
tubuh, peranannya dalam kehidupan, dan lain sebagainya.
Mamalogi Mempelajari dunia hewan yang spesifik kepada mamalia
Mempelajari dunia hewan yang spesifik kepada reptil dan
Herpetologi
amfibi

Tabel 1.2. Cabang-cabang biologi berdasarkan aspek kajiannya


Cabang ilmu Bidang kajian
Morfologi Bentuk luar tubuh
Anatomi Bagian-bagian dalam tubuh
Histologi Jaringan
Fisiologi Faal atau proses kerja tubuh
Genetika Pewarisan sifat
Embriologi Perkembangan embrio
Ekologi Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
Perkembangan makhluk hidup dari masa lalu sampai masa
Evolusi
kini

21
TUGAS 1.3
Kalian cari atau belilah surat kabar, kemudian cari informasi tentang
permasalahan di bidang biologi. Selanjutnya, lakukan tugas berikut.
1. Buatlah kliping tentang berbagai permasalahan dalam bidang biologi pada
kertas tugasmu.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini, terkait dengan kliping karya kalian!
a. Termasuk ke dalam cabang biologi manakah permasalahan yang
kalian temukan dalam surat kabar?

b. Berikan alasan atau tanggapan kalian tentang masalah tersebut!

c. Berikan alternatif pemecahan masalah (solusi) yang kalian


pandang sesuai/tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut!

C. MANFAAT DAN BAHAYA BIOLOGI

1. Manfaat Biologi bagi Kehidupan


Segala bidang ilmu harus dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan
hidup, tak terkecuali biologi. Seiring dengan perkembangan alat-alat modern,
keilmuan biologi pun semakin berkembang untuk mendukung berbagai bidang
kehidupan dan kemanfaatan dalam berbagai bidang, misalnya di bidang pertanian,
kehutanan, perkebunan, agrobisnis, sosial, kedokteran, ekonomi, pangan,
kesehatan, obat-obatan (farmasi) dan banyak lagi yang lainnya.
a. Pemanfaatan biologi di bidang pertanian
Dalam bidang pertanian, dewasa ini telah banyak ditemukan bibit unggul
sebagai hasil hibridisasi. Teknik hibridisasi ini terbukti mampu menghasilkan
varietas unggul pada beberapa kelompok tanaman seperti kacang-kacangan
dan serealia. Varietas padi yang bersifat unggul memiliki rasa yang enak,
tahan penyakit, daya simpan lama dan berumur pendek.
Cara berpikir (mindset) manusia dalam mengendalikan hama selama
beberapa tahun terakhir telah mengalami perubahan. Pengendalian hama
secara kimiawi berangsur ditinggalkan dan beralih menjadi pengendalian
hama secara biologis. Penggunaan pestisida kimiawi semakin diyakini dapat

22
menyebabkan timbulnya hama yang menjadi resisten, dan sisa pestisida dapat
mencemari lingkungan serta residunya tersimpan dalam tanaman, yang
selanjutnya akan menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan manusia.
Pengendalian hama biologis dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
1) memanfaatkan predator alamiah, seperti hama lebah penyengat untuk
kupu-kupu artona yang merusak kelapa.
2) memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan rotasi
tanaman.
3) menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW (Varietas
Unggul Tahan Wereng).
b. Pemanfaatan biologi di bidang kesehatan
Pemanfaatan biologi dalam bidang kesehatan antara lain terjadi dari
temuan tentang antibiotik dari Jamur Penicillium. Penisilin dalam jumlah
banyak dapat diperoleh dengan cara mengkulturkan Penicillium sp dalam
tangki fermentasi yang berisi larutan yang mendukung pertumbuhannya.
Penemuan vaksin yang dpat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
seseorang yang divaksinasi, bermanfaat melindungi tubuh dari serangan virus
dan bakteri tertentu. Contohnya adalah vaksinasi terhadap hepatitis dan
vaksinasi terhadap batuk rejan.
c. Pemanafatan biologi dalam menyelesaikan masalah sosial
Dalam penyelesaian masalah sosial, polisi dapat malacak pelaku kasus
pembunuhan menggunakan jaringan atau darah pelaku yang tercecer di tempat
kejadian perkara (TKP). Demikian pula kasus perebutan anak di pengadilan
dapat diselesaikan dengan adanya hasil tes DNA.
d. Pemanfaatan biologi dalam bidang industri
Temuan tentang kandungan zat dalam tubuh tumbuhan/pohon Kina,
ternyata bermanfaat dalam pengembangan industri/pabrik pembuat pil Kina.
Pil Kina bermanfaat sebagai obat pencegah penyakit malaria. Contoh lain
keterlibatan biologi dalam bidang industri adalah produksi alkohol, kecap,
tape, tempe, dan tahu yang menggunakan prinsip fermentasi mikrobiologi.
e. Pemanfaatan biologi dalam bidang konservasi
Terjaganya kelestarian flora dan fauna menjadi bukti akan peran biologi
dalam bidang konservasi. Pemanfaatan flora dan fauna secara arif dapat
menjamin kelestarian sumber daya hayati. Akibatnya, manfaat yang kita

23
peroleh dari keberadaan tumbuhan dan hewan tersebut bisa optimal sekaligus
terjaga kelestariannya. Menjaga kelestarian flora berarti pula menjaga
kelestarian sumber air di muka bumi ini.

2. Bahaya Biologi bagi Kehidupan


Selain memberikan banyak manfaat, biologi juga dapat memberikan
dampak negatif karena tidak sedikit orang yang menyalahgunakan perkembangan
ilmu biologi ini. Berikut beberapa contoh bahaya dan dampak negatif dari
perkembangan ilmu biologi.
a. Digunakan untuk senjata biologis. Bakteri dan virus yang mematikan dapat
digunakan sebagai senjata biologis untuk memusnahkan manusia.
b. Memunculkan organisme strain jahat. Dengan adanya rekayasa genetika,
sifat makhluk hidup dapat diubah dengan mudah, termasuk menyisipkan gen
jahat yang dapat digunakan untuk membunuh atau meneror manusia.
c. Mengganggu keseimbangan lingkungan. Organisme baru hasil rekayasa
manusia dikhawatirkan akan bisa memenangkan kompetisi dan
menyingkirkan organisme yang telah ada lebih dahulu di alam sehingga
menimbulkan ketidakseimbangan alam.
d. Pelanggaran hukum dan nilai-nilai masyarakat. Misalnya ada seorang ibu
yang hamil dengan menggunakan teknik bayi tabung dengan sperma bukan
dari suaminya. Perbuatan demikian selain melanggar norma-norma agama
juga melanggar hukum Indonesia karena menggantung status anak dan akan
menimbulkan permasalahan suatu saat nanti, seperti pembuatan akte
kelahiran dan hal warisan.
e. Dampak dari penggunaan pestisida oleh para petani secara berlebihan dapat
meracuni makhluk yang memakan sayuran atau buah tersebut karena terlalu
banyak pestisida yang menempel pada sayur dan buah. Selain itu
penggunaan pestisida secara berebihan dan terus-menerus akan membuat
hama menjadi kebal.

24
TUGAS 1.4

Setelah mempelajari sub bab manfaat dan bahaya biologi cobalah berdiskusi
dengan teman (3-5 orang) terhadap beberapa kasus di bawah ini. Presentasikan
hasil diskusi di depan kelas untuk bisa berbagi informasi dengan kelompok
lainnya!
1. Di beberapa negara sudah menjadi tren memperoleh keturunan menggunakan
metode bayi tabung. Bagaimana pendapatmu tentang hal ini?
2. Bagaimana pendapatmu tentang beredarnya bibit-bibit unggul seperti
semangka tanpa biji sehingga menyebabkan beberapa benih lokal menjadi
tidak disukai?
3. Bakteri dan virus yang mematikan dapat digunakan sebagai senjata biologis
untuk memusnahkan manusia. Bagaimana pendapatmu tentang hal ini?

D. KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM


Keselamatan kerja perlu diperhatikan saat melakukan percobaan.
Penggunaan prosedur yang tepat dapat mengurangi risiko kecelakaan dan
meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja. Misalnya dalam praktikum, untuk
membuktikan karbohidrat sebagai hasil fotosintesis dibutuhkan cairan etanol
(alkohol) untuk melarutkan klorofil. Alkohol memiliki sifat anestesi. Jika seorang
tidak menyadari akan sifat alkohol tersebut kemudian sering menggunakannya
dekat dengan hidung, maka dalam kurun waktu lama dapat mengakibatkan
kebingungan, pusing, merasa ingin pingsan. Sifat lain alkohol adalah cepat
menguap jika dibiarkan terdedah/terbuka masuk udara. Membawa alkohol
menggunakan wadah tak berpenutup kemungkinan ketika sampai tujuan alkohol
akan berkurang bahkan sudah habis sebelum digunakan. Inilah pentingnya
pengetahuan tentang prosedur percobaan maupun tentang sifat-sifat bahan atau alat
yang digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja, mengoptimalkan hasil dan
mengurangi kerugian dalam bereksperimen.

25
Keselamatan kerja erat kaitannya dengan laboratorium. Percobaan biasanya
menggunakan bahan-bahan biologi dan kimia yang mungkin mudah meledak,
mudah terbakar, beracun, maupun dapat menyebabkan kanker. Percobaan di
laboratorium mungkin juga menggunakan peralatan gelas yang mudah pecah. Perlu
kehati-hatian dalam melakukan percobaan di laboratorium dan perhatikan prosedur
khusus agar dicapai hasil sesuai tujuan. Pada sub bab ini akan dibahas prosedur
keselamatan kerja, berbagai sifat bahan-bahan kimia dan pertolongan pertama jika
terjadi kecelakaan di laboratorium.

1. Laboratorium yang Baik


Apakah laboratorium di sekolahmu sudah baik? Laboratorium dikatakan
baik jika memenuhi standar kelayakan. Semua standar tersebut menunjang
kenyamanan dan keselamatan kerja serta dapat menuntun mencapai hasil yang
dituju. Beberapa syarat laboratorium yang baik ditinjau dari kenyamanan dan
keselamatan kerja adalah sebagai berikut.
a. Ruangan laboratorium memiliki sistem ventilasi yang baik.
b. Penempatan bahan kimia dan peralatan percobaan rapi, termasuk penempatan
bahan kimia yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan pisahkan
dari bahan kimia yang dapat menimbulkan ledakan bila bereaksi.
c. Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi yang baik
terutama kotak P3K dan alat pemadam api.
d. Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik setidaknya memiliki
dua pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh.

2. Tata Tertib Keselamatan Kerja


Apa yang terjadi jika dalam laboratorium tidak ada tata tertib? Sudah
bisa ditebak pasti akan gaduh sekali apalagi jika ada yang suka usil kepada
teman. Di laboratorium berisi berbagai zat yang mungkin berbahaya. Oleh
karena itu perlu adanya tata tertib yang bertujuan meningkatkan keselamatan
kerja saat percobaan di laboratorium. Tata tertib sangat diperlukan untuk
mengorganisasi siswa saat percobaan. Secara umum tata tertib di dalam
laboratorium adalah sebagai berikut.

26
a. Praktikan harus hadir paling lambat 10 menit sebelum praktikum dimulai.
b. Praktikan yang terlambat hanya boleh mengikuti praktikum atas izin
pengawas praktikum.
c. Praktikan harus menggunakan seragam laboratorium (jas laboratorium)
selama praktikum berlangsung.
d. Praktikan tidak diperkenankan melakukan eksperimen sebelum mengetahui
informasi mengenai prosedur eksperimen pada materi yang akan
dipraktikumkan, meliputi tujuan, alat dan bahan serta metode praktikum
yang bisa dibaca dalam buku petunjuk praktikum.
e. Mengetahui sifat-sifat bahan yang akan digunakan apakah bersifat mudah
terbakar, bersifat racun, karsinogenik atau membahayakan dan sebagainya,
sehingga dapat terhindar dari potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari
bahan kimia yang digunakan.
f. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja seperti betadin, kain
kasa, alkohol dan lain sebagainya.
g. Jika bekerja dengan zat kimia yang berbahaya, gunakan sarung tangan yang
sesuai, gunakan juga pelindung mata. Gunakan masker jika bekerja dengan
zat kimia yang memiliki butiran yang halus seperti SDS (Sodium Deodecyl
Sulfat).
h. Jika bekerja dengan asam keras seperti HCl, H2SO4 pekat, maka bekerjalah
di tempat khusus.
i. Jika ada zat kimia yang tumpah, bersihkan segera dan menyeluruh dengan
lap atau kertas tissu. Jika tidak mampu mengatasi keadaan, laporkan kepada
guru atau laboran.
j. Wajib memelihara ketenangan selama praktikum berlangsung.
k. Keluar masuk ruangan harus seizin pengawas praktikum.
l. Dilarang makan atau minum atau membawa makanan atau minuman dalam
laboratorium.
m. Hanya boleh menggunakan meja praktikum sesuai dengan tempat yang telah
ditentukan untuk setiap praktikan.
n. Dilarang memindahkan peralatan praktikum dari tempat semula.
o. Setelah selesai digunakan, semua bahan praktikum harus dikembalikan pada
tempatnya semula dalam keadaan rapi dan bersih.

27
p. Semua bahan dan peralatan praktikum harus digunakan dan diperlakukan
dengan baik dan penuh tanggung jawab.
q. Praktikan hanya boleh meninggalkan laboratorium dengan seizin
pengawas setelah semua bahan dan peralatan praktikum dibersihkan /
dibereskan sebagaimana mestinya.
r. Setiap kelompok praktikan harus menyusun jadwal piket untuk memelihara
kebersihan laboratorium.
s. Praktikan diminta untuk bertanya jika merasa ragu atau tidak mengerti saat
melakukan percobaan.
3. Alat Keselamatan Kerja
Ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka seluruh praktikan,
baik siswa, guru dan laboran harus sigap untuk memberikan pertolongan
pertama. Pertolongan dapat dilakukan jika setiap orang di dalam laboratorium
mengetahui keberadaaan alat-alat keselamatan kerja. Oleh karena itu di dalam
laboratorium sudah seharusnya telah tersedia seluruh alat keselamatan kerja.
Alat-alat keselamatan kerja yang ada di laboratorium misalnya pemadam
kebakaran (hidrant), eye washer, water shower, kotak P3K (Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan), jas laboratorium, peralatan pembersih, obat-obatan,
kapas, dan plaster pembalut.
4. Simbol-Simbol Keselamatan Kerja
Pada botol bahan-bahan kimia tentu dijumpai simbol-simbol khusus
seperti gambar tengkorak, api menyala atau bahkan percikan ledakan. Simbol-
simbol tersebut bukan tanpa makna akan tetapi memberikan informasi bagi
pengguna untuk lebih berhati-hati karena bahan yang akan digunakan bisa jadi
beracun, mudah terbakar, mudah meledak dan sifat lain yang patut diketahui
untuk menghindari kecelakaan kerja. Beberapa contoh simbol keselamatan kerja
dapat dilihat pada Gambar 1.6.

28
Sumber : www.stfi.ac.id
Gambar 1.6. Simbol-simbol keselamatan kerja pada bahan-bahan praktikum

Makna simbol-simbol tersebut adalah sebagai berikut.


a. Animal hazard, bahaya yang berasal dari hewan. Bahaya ini bermacam-
macam makna, bisa saja hewan bersangkutan beracun, suka menggigit dan
mencakar, atau menularkan zat berbahaya jika tersentuh.
b. Sharp instrument hazard, bahaya yang berasal dari benda-benda yang tajam
seperti pisau. Oleh karena itu perlu kehati-hatian agar tidak terluka saat
menggunakan.
c. Heat hazard, bahaya yang berasal dari benda yang panas. Perlu kewaspadaan
karena benda yang berlogo demikian dapat menyebabkan tangan kita panas
saat aktif atau menyala.
d. Glassware hazard, bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah seperti
gelas kimia.
e. Chemical hazard, bahaya yang berasal dari bahan kimia seperti beracun atau
iritasi.
f. Electrical hazard, bahaya yang berasal dari benda-benda yang mengeluarkan
listrik. Artinya kita akan tersengat listrik jika tersentuh dengan alat tersebut.
g. Eye & facehazard, bahaya yang berasal dari benda-benda yang dapat
membuat iritasi pada mata dan wajah. Sebaiknya sebelum menggunakan

29
bahan-bahan ini kita terlebih dahulu menggunakan masker atau pelindung
wajah.
h. Fire hazard, bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar seperti
adalah alkohol, kerosin (minyak tanah) dan spiritus.
i. Biohazard, bahaya yang berasal dari bahan biologis. Misalnya bahan tersebut
bisa dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti AIDS seperi pada tempat
pembuangan jarum suntik.
j. Laser radiation hazard, bahaya yang berasal dari sinar laser.
k. Radioactive hazard, bahaya yang berasal dari benda radioaktif. Benda ini
dapat mengeluarkan radiasi yang berakibat kanker jika terpapar terlalu lama.
l. Explosive hazard, bahaya yang berasal dari benda yang mudah meledak jika
tersulut api.
5. Cara Memindahkan Bahan Kimia
Pemindahan bahan kimia harus berhati-hati. Terlebih dahulu perlu
mengetahui segala informasi tentang bahan kimia yang akan digunakan. Seperti
cara membawa, bahaya yang ditimbulkan jika tersentuh langsung atau terhirup,
dan lain sebagainya. Pemindahan bahan kimia berwujud cair dengan
menggunakan batang pengaduk atau pipet tetes. Percikan atau tetesan zat kimia
cair bisa jadi berbahaya oleh karena itu perlu menghindari keduanya.
Pemindahan bahan kimia yang berwujud padat dapat menggunakan sendok atau
alat lain yang tidak terbuat dari logam. Selain itu perlu menghindari adanya
kontaminasi akibat penggunaan satu sendok untuk berbagai bahan.
6. Penyimpanan Alat dan Bahan
Prinsip dari penyimpanan alat dan bahan adalah aman, mudah diambil dan
mudah dicari. Alat dan bahan perlu disimpan supaya aman dari pencuri dan
kerusakan. Selain itu untuk memudahkan mencari letak masing-masing alat dan
bahan, perlu diberi tanda dengan menggunakan label pada setiap tempat
penyimpanan alat (lemari, rak, atau laci). Dalam menyimpan alat atau bahan
perlu penataan yang rapi sehingga memudahkan untuk menggunakannya
kembali sewaktu-waktu tanpa menggeser bahan dan alat lainnya.

30
7. Pembuangan Limbah
Praktikum di laboratorium khususnya setelah menggunakan bahan-bahan
kimia sudah pasti akan ada bahan-bahan yang perlu dibuang. Bahan ini juga
dinamakan dengan limbah. Limbah dapat mencemari lingkungan oleh karena
itu perlu ditangani dengan tepat. Untuk limbah kimia hendaknya dibuang di
tempat khusus karena beberapa jenis zat kimia sangat berbahaya bagi
lingkungan. Sementara limbah lainnya seperti kertas, korek api, dan lainnya
dibuang di tempat sampah. Sebaiknya pisahkan limbah organik dan nonorganik
supaya pengolahan sampahnya lebih mudah
8. Penanganan Kecelakaan
Semua orang akan berharap tidak terjadi kecelakaan di dalam laboratorium.
Akan tetapi tidak ada salahnya mengetahui contoh-contoh kecelakaan dan
bagaimana mengatasinya jika hal tesebut terjadi. Dengan mengetahui hal ini
akan lebih berhati-hati dan berusaha mencegah timbulnya kecelakaan. Beberapa
contoh kecelakan yang dapat terjadi di laboratorium akibat penggunaan alat dan
bahan yang tidak hati-hati seperti percikan zat, keracunan, ledakan atau
kebakaran, bahaya listrik, bahaya yang ditimbulkan oleh hewan infeksi, bahaya
yang ditimbulkan oleh mikroorganisme, bahaya yang ditimbulkan oleh
tumbuhan.
Jika terjadi kecelakaan pada temanmu maka perlu segera diberikan
pertolongan pertama melalui tindakan medis mendasar, untuk mencegah risiko
bahaya yang lebih parah/besar, baik bahaya fisik maupun mental pada korban.
Walaupun tergolong awam, kalian semua sebaiknya mengetahui teknik
pertolongan pertama ini dengan baik. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk
memberi tindakan pertolongan pertama adalah sebagai berikut.

a. Dalam keadaan apapun kalian harus berusaha tetap tenang, tidak panik.
Berpikir jernih akan menciptakan kondisi yang tenang dan nyaman bagi
korban dan orang lain.
b. Dengan sigap kalian mulai mengidentifikasi bahaya dan seleksi penanganan
secara jernih melalui analisis gejala-gejala yang ada serta jenis obat atau
penanganan yang tepat.

31
c. Kemudian memberikan bantuan penanganan sesegera mungkin secara tepat
dan representatif termasuk menghubungi tenaga medis yang lebih
berkompeten untuk penanganan yang lebih baik, atau segera mengirimkan
korban ke rumah sakit.
Secara spesifik, tindakan penanganan terhadap kecelakaan berikut dapat
kalian lakukan untuk kasus-kasus kontaminasi bahan kimia, kebakaran, dan luka
atau infeksi.
a. Kontaminasi bahan kimia pada mata atau kulit.
Jika bahan-bahan kimia mengenai mata segera membasuh mata dengan air
jernih yang mengalir, minimal 15 menit atau sampai gejala risiko berkurang.
b. Kebakaran yang mengenai kulit
Kebakaran digolongkan menjadi dua, minor dan mayor. Apabila kebakaran
bersifat minor, artinya luas areanya masih kecil perlu membasuh area yang
terbakar dengan kapas basah dan memberi krim pelembab pencegah iritasi.
Apabila terjadi kebakaran mayor, sebaiknya tidak membasuhnya dengan air,
akan tetapi langsung melilitnya dengan kasa kering, dan mengupayakan tetap
dalam keadaan hangat untuk menghindari syok. Bila kebakaran terjadi pada
baju praktikum salah satu teman maka segera memadamkan api dengan
kain/selimut basah, busa pemadam, atau air pancuran.
c. Luka atau infeksi
Sama seperti kebakaran, luka atau infeksi juga dapat dibedakan menjadi dua
golongan, minor dan mayor. Apabila luka bersifat minor dan darah mengucur,
maka segera menggunakan sarung tangan non-alergenik untuk mengendalikan
pendarahan. Jika terdapat luka yang terbuka maka dibersihkan dahulu
mengunakan alkohol dan ditutup dengan krim dan perban.

32
RANGKUMAN

1. Bilogi merupakan ilmu pengetahuan (sains) yang mempelajari gejala pada makhluk
hidup dan segala permasalahan kehidupannya mulai dari tingkat yang paling rendah
sampai tingkat yang paling tinggi, yaitu tingkat molekul penyusun makhluk hidup
sampai biosfer.
2. Biologi dapat disebut sebagai salah satu dari ilmu pengetahuan karena memiliki dua
aspek, yaitu adanya objek kajian dan metode ilmiah.
3. Metode ilmiah merupakah tahap-tahap yang dilakukan secara sistematis untuk
menyelesaikan suatu permasalahan. Adapun langkah-langkahnya meliputi: 1)
menemukan permasalahan, 2) mengajukan hipotesis, 3) mencari landasan teori, 4)
melakukan percobaan, 5) menarik kesimpulan, dan 6) membuat laporan percobaan.
4. Seorang peneliti harus memiliki sifat-sifat ilmiah meliputi jujur, dapat membedakan
antara fakta dan opini, santun, rasa ingin tahu tinggi, peduli terhadap lingkungan dan
mampu berpendapat secara ilmiah dan kritis, serta bertanggung jawab.
5. Ilmu biologi bersal dari ilmu filsafat. Filsafat terbagi menjadi dua, filsafat alam dan filsafat
moral. Filsafat alam mempunyai turunan ilmu-ilmu alam (the natural sciences),
sedangkan filsafat moral berkembang menjadi ilmu-ilmu sosial (the social sciences).
Ilmu-ilmu alam ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni ilmu abiotik/non hayati (the
physical science) dan ilmu hayat (the biological science). Ilmu hayat inilah yang biasa
disebut dengan nama biologi (bios yang berarti ‘hidup’ dan logos yang berarti ‘ilmu’).
6. Beberapa tokoh yang mempengaruhi perkembangan ilmu biologi adalah Aristoteles,
Fransisco Redi, Lazzaro Spallanzani, Anthony van Leeuwenhoek, Robert Hook, Teodor
Schwann dan Matthias Schleiden, Charles Darwin dan George Mendel.
7. Ruang lingkup biologi meliputi objek biologi dan permasalahannya pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan. Objek biologi adalah makhluk hidup sedangkan
permasalahan biologi terdiri dari berbagai tingkatan organisasi, dari molekuler,
organel, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, komunitas, populasi, bioma
sampai biosfer.
8. Luasnya ilmu biologi menyebabkan adanya pendalaman materi sehingga terbentuk
cabang-cabang biologi. Cabang-cabang biologi tersebut berupa keratan-keratan
dalam diagram kue lapis. Keratan vertikal menggambarkan berbagai cabang biologi

33
berdasarkan kelompok makhluk hidup yang dikajinya. Sedangkan keratan horizontalnya
menggambarkan cabang-cabang biologi berdasarkan aspek yang dikajinya
9. Keilmuan biologi memberikan manfaat di berbagai bidang, seperti pertanian,
kehutanan, perkebunan, agrobisnis, sosial, kedokteran, ekonomi, pangan, kesehatan,
obat-obatan (farmasi) dan lain-lain. Selain memberikan banyak manfaat, biologi juga
dapat memberikan dampak negatif karena tidak sedikit orang yang menyalahgunakan
perkembangan biologi ini.
10. Keselamatan kerja perlu diperhatikan saat melakukan percobaan. Penggunaan
prosedur yang tepat dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan
keamanan dan keselamatan kerja.
11. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dengan baik dan benar dalam
keselamatan kerja ini meliputi: laboratorium yang baik, tata tertib keselamatan kerja,
alat keselamatan kerja, simbol-simbol keselamatan kerja, cara memindahkan bahan
kimia, penyimpanan alat dan bahan, pembuangan limbah, dan penanganan
kecelakaan.

34
UJI KOMPETENSI
A. Pilihlah satu jawaban yang tepat!
1. Objek kajian biologi antara lain ....
a. struktur bebatuan di sungai tempat tumbuhnya lumut dan alga
b. lingkungan sosial budaya manusia dalam memenuhi kebutuhan
c. interaksi antar berbagai jenis makhluk hidup dalam sebuah wilayah
d. makhluk hidup di planet yang dekat dengan matahari
e. bagaimana manusia memenuhi kebutuhan primer dan sekunder

2. Pada zaman dahulu khususnya pada zaman Yunani belum dikenal biologi. Biologi
berkembang dari akar atau rumpun ilmu ....
a. alam
b. humaniora
c. sosial
d. IPA
e. Filsafat

3. Biologi tergolong salah satu dari ilmu pengetahuan karena memilki 2 syarat, yaitu
memiliki ....
a. tujuan dan metode
b. objek kajian dan tujuan
c. objek kajian dan metode ilmiah
d. metode ilmiah dan universal
e. kebermanfaatan dan penerapan

4. Berikut adalah tahapan dalam metode ilmiah


I. menarik kesimpulan
II. melakukan percobaan untuk menguji hipotesis
III. mengajukan hipotesis
IV. menemukan permasalahan
Urutan tahap yang benar adalah ....
a. I-II-III-IV
b. III-II-I-IV

35
c. I-III-II-IV
d. IV-III-II-I
e. III-I-II-IV

5. Fransisco Redi (1668) melalui percobaannya meluruskan pendapat Aristoteles dengan


mengajukan teori kebalikannya. Teori F. Redi ini disebut ......
a. teori biogenesis
b. generatio spontanea
c. teori kreasi khusus
d. teori evolusi
e. teori cosmozoan

6. Munculnya teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882) yang
mengetengahkan teori evolusi dalam buku ......
a. The Origin of Life
b. The Origin of Human
c. The Origin of Organism
d. The Origin of Apes
e. The Origin of Species

7. Kloroplas dalam daun tanaman merupakan contoh dari ....


a. molekul
b. sistem organ
c. sel
d. komunitas
e. Organ

8. Kumpulan sistem organ yang saling bekerjasama dalam makhluk hidup akan
membentuk ....
a. molekul
b. jaringan epitelium
c. organ tubuh
d. sistem organ
e. individu

36
9. Penderita rabun senja maupun tuli merupakan salah satu permasalahan biologi di
tingkat ....
a. ekosistem
b. bioma
c. sel
d. Sistem organ
e. Organ

10. Penggundulan hutan untuk dijadikan jalan tol dapat mengancam habitat satwa liar
serta terjadi perubahan kandungan oksigen yang semakin menipis. Peristiwa ini
merupakan salah satu permasalahan biologi di tingkat ....
a. ekosistem
b. bioma
c. komunitas
d. populasi
e. Habitat

11. Dalam sebuah hutan terdapat kumpulan orang utan, beruang dan burung. Kumpulan
ini dinamakan ....
a. ekosistem
b. bioma
c. komunitas
d. populasi
e. Habitat

12. Di dalam areal persawahan terdapat padi, sekelompok belalang beserta lingkungan
abiotiknya. Kelompok ini akan membentuk suatu ....
a. komunitas
b. bioma
c. habitat
d. perkumpulan
e. ekosistem

37
13. Dalam cabang-cabang biologi terdapat morfologi tumbuhan, evolusi mamalia,
genetika mikrobiologi, dan cabang lainnya. Keberadaan cabang-cabang itu
memberikan manfaat bagi ilmuan yang mempelajari biologi karena ....
a. lebih simpel dan fokus dalam mengkajinya
b. ditemukan banyak hal selain makhluk hidup
c. ditemukan manfaat objek yang dikaji
d. memudahkan dalam pemahaman
e. memberikan bahasan lebih mendalam

14. Dalam suatu tugas lapangan peserta didik diminta mengamati burung. Buku atau
pustaka yang tepat untuk membantu tugas kalian adalah tentang ....
a. anatomi
b. botani
c. ekologi
d. embriologi
e. ornitologi

15. Jika adik kalian berkeinginan mempelajari bentuk bagian dalam tubuh makhluk
hidup, maka buku referensi yang mendukung keinginannya adalah tentang ...
a. morfologi
b. ekologi
c. anatomi
d. taksonomi
e. fisiologi
16. Terdapat kasus dimana dua orang ibu memperebutkan seorang anak yang diakui
sebagai anak keduanya. Jika kalian sebagai seorang polisi maka akan melakukan tes
DNA untuk mengetahui siapa sebenarnya orang tua kandung si bayi. Cabang biologi
yang dapat membantunya adalah ....
a. bakteriologi
b. genetika
c. anatomi
d. mikrobiologi
e. morfologi

38
17. pembuatan kecap, tape, tempe, dan tahu menggunakan prinsip fermentasi
mikrobiologi merupakan manfaat biologi dalam bidang ….
a. pertanian
b. sosial
c. kesehatan
d. industri
e. konservasi

18. Ditemukannya antibiotik dari Jamur Penicillium memungkinkan dihasilkannya


penisilin dalam jumlah banyak dengan cara mengkulturkannya dalam tangki
fermentasi yang berisi larutan untuk pertumbuhannya. Hal tersebut merupakan
manfaat biologi di bidang ….
a. pertanian
b. sosial
c. kesehatan
d. industri
e. konservasi

19. Yang bukan merupakan ciri laboratorium yang baik adalah ….


a. ruangan laboratorium memiliki sistem ventilasi yang baik.
b. penempatan bahan kimia dan peralatan percobaan rapi.
c. alat keselamatan kerja harus selalu tersedia
d. alasnya terbuat dari ubin
e. memiliki jalur evakuasi yang baik

20. Yang bukan merupakan alat-alat keselamatan kerja yang ada di laboratorium yaitu ...
a. pemadam kebakaran
b. eye washer
c. water shower
d. alat tulis
e. kotak P3K

39
B. Jawablah soal-soal berikut!
1. Seorang peneliti harus menggunakan metode ilmiah dalam setiap percobaannya.
Sebutkan langkah-langkah metode ilmiah dan berikan penjelasan!
2. Sebuah patung pemain bola di lapangan yang memiliki bentuk tubuh dan ukuran yang
sama dengan pemain aslinya. Berikan perbedaan antara keduanya!
3. Urutkan tingkatan organisasi kehidupan dari yang paling tinggi ke paling rendah
disertai penjelasannya!
4. Berikan 3 contoh permasalahan biologi di tingkat ekosistem dan bagaimana upaya
untuk mengatasinya!
5. Perhatikan gambar berikut ini!

Sebutkan pembagian cabang biologi secara vertikal dan horisontal.


6. Berikan 5 contoh manfaat biologi di bidang kesehatan!
7. Berikan 5 contohdari bahayabiologi!
8. Apa peranan biologi di bidang konservasi? Jelaskan.

40
9. Perhatikan gambar di bawah ini, kemudian berilah nama pada simbol-simbol tersebut
dan jelaskan arti dari masing-masing simbol!

10. Jelaskan bagaimana penanganan korban yang terkena bahan kimia pada mata dan
kulit!

41
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

Sumber:www.google.com
Gambar 2.1 Dari organ sampai organella

Pada bab sebelumnya telah dikenalkan objek kajian biologi yang sangat luas
mulai dari tingkat molekul sampai biosfier. Meskipun demikian, makhluk hidup baik
sebagai individu maupun interaksinya dengan lingkungan menjadi objek kajian
utamanya. Unit fungsional terkecil dari makhluk hidup dinamakan ‘sel’. Tahukah Kalian,
bahwa di dalam sebuah sel berlangsung proses yang sangat kompleks. Satu sel mampu
mengatur rumah tangganya sendiri karena mampu menyelenggarakan berbagai proses
hidup yang menunjukkan ciri hidup termasuk berreproduksi. Gambar di atas
mengilustrasikan bagaimana jika kulit tangan manusia dilihat sampai komponen
terkecilnya berupa sel-sel yang memiliki inti sebagai pengendali aktivitas sel dan
organella lain yang kegiatannya diatur oleh inti. Organel tersebut antara lain mitokondria,
retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, dan kloroplas.

42
PETA KONSEP

Pengertian Sel

Perbedaan antara
Sel Prokariotik dengan sel
Eukariotik
Membran plasma
Bagian-bagian
Sel Hewan dan Sitoplasma
Sel Tumbuhan
Organel-organel sel
Perbedaan antara
Sel Hewan dan Nukleus
Sel Tumbuhan
Sel Mitokondriaia
Sel Hewan

Sel Tumbuhan Ribosom

RE
Kloroplas
Vakuola Badan Golgi

Dinding Sel
Lisosom

Transport melalui Peroksisom


Membran Sel

Difusi Mikrotubulus

Osmosis Mikrofilamenn

Transpor Aktif

Endoosmosis dan
Eksositosis

43
Pada bab ini kalian akan mempelajari sel tumbuhan
Istilah penting:
dan hewan sehingga kalian akan mampu memahami
konsep tentang keterkaitan antara struktur, fungsi dan • sel eukariotik
• sel prokariotik
proses yang berlangsung di dalam sel. Apabila Kalian
• membran sel
mempelajarinya dengan mengerjakan atau mempraktikkan • nukleus
pengamatan tentang sel dengan metode ilmiah, Kalian • organel
juga akan mampu menyajikan data hasil pengamatan • kloroplas
• sel hewan
struktur sel dengan menggunakan berbagai media. Secara
• sel tumbuhan
rinci, peserta didik akan mampu menjelaskan pengertian • sitoplasma
sel, mengidentifikasi struktur dan fungsi sel, membedakan • transport membran
sel prokariotik dengan eukariotik, menjelaskan organel- • dinding sel

organel sel, membandingkan struktur sel hewan dengan


sel tumbuhan, dan menjelaskan mekanisme transport molekul dalam sel.

A. PENGERTIAN SEL

Sel merupakan unit terkecil dari struktur dan fungsi makhluk hidup. Setiap sel
terbentuk melalui proses pembelahan sel yang telah ada sebelumnya. yang mampu
bereplikasi. Sel merupakan bagian dasar penyusun makhluk hidup. Sel sangat beragam
dalam hal struktur maupun ukurannya. Dalam hal ukuran, ada sel yang berukuran
mikroskopik (contohnya antara lain bakteri, sel darah, dan sel sperma) dan ada pula
yang berukuran sangat besar contohnya sel saraf para jerapah yang panjangnya
mencapai 5 meter. Sel yang paling besar ialah sel
telur burung unta yang ukurannya hampir Ayo berpikir kritis!
seukuran jeruk bali. Dalam tubuh manusia Pernahkah kamu mengamati
ditemukan sel yang berbeda-beda dalam ukuran, struktur telur ayam?

bentuk, dan warnanya. Semua perbedaan tersebut Ketika telur ayam tersebut
kalian pecahkan, bagian-bagian
berkaitan dengan fungsi sel. apa saja yang dapat kalian
temukan?
Menurut kalian telur tersebut
bersifat uniseluler atau
multiseluler?

44
Istilah sel dikemukakan seorang ilmuwan bernama Robert Hooke, yang
berhasil menemukan ruang-ruang kosong berbentuk kotak pada saat mengamati
jaringan gabus pada tumbuhan menggunakan mikroskop. Selanjutnya pada tahun 1839,
seorang ahli fisiologi bernama Purkinye memperkenalkan istilah protoplasma untuk
menamai zat hidup pada sel. Purkinye tidak memberi pengertian yang jelas tentang
sifat-sifat kimia dan fisika protoplasma. Istilah protoplasma tidak dapat digunakan
untuk menyebut semua zat yang terorganisasi dalam sel.
Pada tahun 1839 Matthias Schleiden dan Theodor Schwan berhasil
membuktikan bahwa sel hidup berisi cairan sitoplasma yang merupakan tempat
berlangsungnya segala aktivitas dasar makhluk hidup. Pembuktian ini berkembang
menjadi teori sel yang menyatakan bahwa semua tubuh
hewan dan tumbuhan terdiri atas sel. Sel merupakan
unit dasar dari kehidupan.
Dalam jenjang organisasi biologis, sel
merupakan kumpulan materi paling sederhana yang
dapat hidup. Sel memiliki bentuk beraneka ragam. Sel-
Sumber: http://sidomi.com/
sel yang sejenis akan membentuk suatu jaringan yang Gambar 2.1 Telur Ayam
nantinya akan mengalami spesialisasi, memiliki fungsi
khusus, dan memiliki fungsi atau kerja yang spesifik.
Sel dan jaringan yang beragam terdapat pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi
(organisme multiselluler).
Mari kita cermati gambar telur ayam pada Gbr. 2.1 itu! Telur merupakan salah
satu contoh dari bagian tubuh makhluk hidup. Menurut kalian, teluar ayam itu
bersifat hidup atau tidak hidup? Jelaskan jawabanmu! Coba kalian pikirkan pula,
apakah telur ayam itu merupakan benda unisel ataukah multisel?
Sel terdiri dari tiga bagian utama, yaitu membran sel, sitosol atau sitoplasma
dan organel-organel sel. Membran sel juga sering disebut sebagai membran plasma
atau selaput plasma. Komponen sel seperti yang dimaksud disebut sebagai sel
eukariotik. Keadaan sel dapat bervariasi, tergantung kepada jenis selnya. Keadaan
sel hewan berbeda dengan keadaan sel tumbuhan. Perbedaan keadaan sel juga dapat
ditemukan diantara sel eukariotik dan prokariotik.

45
Perbedaan antara sel prokariotik dengan sel
eukariotik adalah letak DNA. DNA sel eukariotik Ayo berpikir kritis!
Mengapa bakteri tidak
terletak dalam organel nukleus yang dibatasi oleh
memiliki membran
membran ganda, sedangkan DNA sel prokariotik nukleus?
terletak dalam nukleid, yaitu organel yang memiliki
satu lapis membran saja. Contoh sel yang tergolong dalam sel prokariotik adalah
bakteri dan arkea bakteri (Gambar 2.2).

Sumber: Campbell & Reece, 2009


Gambar 2.2 Sel bakteri

Pada bagian selanjutnya akan diuraikan bagian-bagian sel yang dijumpai


dalam sel hewan dan sel tumbuhan pada umumnya.

46
B. BAGIAN-BAGIAN SEL
Membran plasma adalah selaput yang membatasi bagian dalam sel dengan
lingkungan luar, sehingga bagian dalam sel tidak secara langsung berhubungan dengan
lingkungan luar. Selain itu, membran plasma juga berfungsi untuk mengatur kegiatan
transpor materi dalam sel dengan lingkungan luar sel maupun sebaliknya. Materi yang
ditranspor diantaranya adalah oksigen, nutrient dan zat buangan yang cukup untuk
melayani keseluruhan sel (Gambar 2.3).

Sumber: Campbell & Reece, 2010


Gambar 2. 3 Struktur membran plasma

47
1. Membran Plasma
Membran plasma dan membran organel terdiri
Ayo berpikir kritis!
dari lapisan ganda (bilayer). fosfolipid dengan
berbagai protein yang melekat atau tertanam dalam Mengapa membran organel
sel harus memiliki
lapisan tersebut. Di interior membrane, ekor fosfolipid
susunan molekul yang
bersifat hidrofobik, demikian pula dengan bagian terdiri atas fosfolipid
interior protein membran yang bersentuhan dengan bilayer? Mengapa
bagian ekor. Kepala fosfolipid bersifat hidrofilik, demikian?

seperti protein atau bagian protein yang bersentuhan Selain sebagai pembatas
dengan larutan berpelarut air di kedua sisi membran. sel, apa fungsi lain
Membran plasma bersifat semipermeabel, membran sel?

mempunyai pori-pori ultramikroskopik yang dapat


dilalui zat-zat tertentu. Ukuran pori-pori ini menentukan ukuran maksimal molekul
yang dapat melalui membran. Selain ukuran molekul, faktor lain yang
mempengaruhi masuknya suatu zat ke dalam sel adalah muatan listrik, jumlah
molekul air, dan daya larut partikel dalam air.

2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan material cair yang mengisi sel, terdapat di antara
membran sel dan membran inti. Sebagian besar bahan sitoplasma adalah air. Di
dalam sitoplasma terdapat organel-organel sel dan sejumlah molekul kecil seperti
garam, gula, asam amino, asam lemak, nukleotida, vitamin, dan gas-gas tertentu,
serta ion dan sejumlah besar protein. Bahan cair penyusun sitoplasma ini, disebut
sitosol.
Fungsi utama sitoplasma adalah sebagai wadah organel dan bahan kimia yang
vital. Pada sitoplasma terkandung sejumlah enzim yang diperlukan untuk
metabolisme sel. Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia yang
vital, bahan dasar sitoplasma juga merupakan tempat proses metabolisme tertentu,
misalnya glikolisis. Glikolisis adalah proses pemecahan gula menjadi dua molekul
asam piruvat, dengan menghasilkan energi berupa ATP melalui proses glikolisis
(walaupun hanya 2 ATP), dengan menggunakan berbagai enzim yang terkandung di
dalam sitoplasma. Fungsi sitoplasma lainnya adalah sebagai penghantar sinyal dari
membran sel ke organel-organel sel dan nukleus. Sitoplasma juga berperan dalam

48
transportasi molekul-molekul seperti asam amino, asam lemak, sterol dan glukosa,
juga sebagai tempat pergerakan organel.

3. Organel Sel
a. Nukleus (inti sel)
Nukleus atau inti sel merupakan organel terbesar dalam sel, memiliki diameter
sekitar 5 μm. Sel umumnya memiliki satu nukleus pada tiap selnya, namun ada juga
sel yang memiliki nukleus lebih dari satu, seperti pada Paramecium yang memiliki
dua nukleus, yaitu mikronukleus dan makronukleus.
Nukleus pada sel eukariotik memiliki selaput atau membran ganda. Kedua
membran tersebut tersusun atas lipid beserta protein-protein tertentu, dipisahkan oleh
ruang selebar 20-40 nm (lihat gambar 2.4). Nukleus memiliki peranan yang sangat
penting bagi kehidupan sel, karena nukleus memiliki fungsi untuk mengendalikan
seluruh kegiatan sel. Pengendalian kehidupan sel ini disebabkan karena di dalam
nukleus terdapat materi genetik dalam bentuk DNA. DNA terorganisasi secara rapi,
membentuk unit diskrit (tampak jelas) yang disebut kromosom (chromosom).
Kromosom merupakan struktur yang membawa informasi genetik. Setiap
kromosom terbuat dari materi yang disebut dengan kromatin (chromatin), yaitu
komplek dari protein dan DNA.

Sumber: http://fungsi.web.id/
Gambar 2.4 Nukleus

49
b. Mitokondria
Mitokondria dan kloroplas merupakan organel sel yang bertugas untuk
mengubah energi menjadi ATP, bentuk energi yang dapat digunakan oleh sel.
Mitokondria adalah tempat berlangsungnya respirasi seluler, yaitu proses
membentuk ATP menggunakan bahan baku berupa gula, lemak, protein dengan
bantuan oksigen. Kloroplas hanya ditemukan pada sel tumbuhan dan alga.
Mitokondria memiliki 2 lapis membran. Membran dalam maupun
membran luar mitokondria terdiri atas suatu lapisan ganda molekul fosfolipid.
Membran luar mitokondria bersifat licin/halus, tidak memiliki banyak lipatan.
Membran dalam mitokondria memiliki lekukan-lekukan yang masuk ke dalam
rongga mitokondria, sehingga permukaan membran dalam mitokondria menjadi
lebih luas. Lipatan atau lekukan membran dalam itu membentuk struktur khusus
yang biasa disebut krista atau membran krista (perhatikan gambar 2.5).

Sumber: Campbell & Reece, 2010


Gambar 2.5 Struktur mitokondria

Di sebelah dalam membran krista terdapat matriks mitokondria


(mitochondrial matrics). Matrik mengandung berbagai jenis enzim yang terlibat
dalam katalisis beberapa langkah reaksi respirasi/pernapasan selular. Diantara
enzim-enzim tersebut terdapat enzim yang diperlukan dalam proses membuat
ATP, yang terletak pada membran dalam mitokondria. Proses respirasi sel
berlangsung melalui serangkaian proses reaksi, secara berturut-turut yaitu

50
glikolisis, siklus Krebs atau siklus asam sitrat, dan rantai transport elektron.
Keberadaan krista sangat memperluas membran dalam mitokondria, dan hal itu
sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas respirasi selular. Dalam
matrik mitokondria juga terdapat DNA mitokondra dan ribosom. DNA
mitokondria biasanya berbentuk sirkular dan melekat pada membran dalam
mitokondria.

c. Ribosom
Ribosom merupakan organel sel yang memiliki ukuran paling kecil,
dengan diameter sebesar kurang lebih 20 nm. Ribosom merupakan struktur
kompleks yang tersusun dari RNA ribosom dan protein, yang berfungsi sebagai
tempat sintesis protein. Makin tinggi laju sintesis protein, makin banyak pula
jumlah ribosom di dalam sel. Ribosom dapat terikat pada retikulum endoplasma
maupun berada bebas dalam sitoplasma sel (lihat gambar 2.6).

.
Sumber: Campbell & Reece, 2010
Gambar 2.6 Struktur ribosom

51
d. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma (biasa disingkat RE) merupakan sistem membran
yang sangat luas di dalam sel. RE memiliki bentuk seperti tabung pipih yang
saling berhubungan. RE memiliki lumen (rongga) RE atau ruang sisterna, dari
sitosol. Karena membran RE tersambung dengan membran nukleus, ruang
diantara kedua membran luar selaput nukleus tersambung dengan lumen RE
(perhatikan gambar 2.7).
Retikulum endoplasma (RE) dibedakan menjadi dua, yaitu RE kasar (RE
granular) yang mengikat ribosom, dan RE halus (RE agranular) yang
membrannya tidak mengikat ribosom. RE granular berfungsi sebagai tempat
sintesis protein sedangkan RE agranular merupakan tempat untuk sintesis lemak,
fosfolipid dan steroid. RE juga berfungsi sebagai sistem transpor substrat dari
sitoplasma ke luar sel maupun ke nukleus.

Sumber:Campbell & Reece, 2010


Gambar 2.7 Struktur Retikulum Endoplasma

52
e. Badan golgi
Vesikel - vesikel yang meninggalkan RE kemudian masuk ke aparatus
Golgi atau badan Golgi. Badan Golgi merupakan pusat pembuatan, sekali gus
sebagai tempat penimbunan, pemilahan dan pengiriman berbagai macam produk
sel. Produk-produk sel yang berasal dari RE akan dikirimkan ke berbagai tujuan
lain.
Badan Golgi terdapat di dalam semua sel, kecuali dalam sel sperma dewasa
dan dalam sel darah merah. Badan Golgi terdiri dari kantong-kantong pipih
bermembran yang bertumpuk-tumpuk, yang tidak teratur dan tampak seperti
susunan membran yang sejajar tanpa granula (lihat gambar 2.8). Bagian-bagian
tertentu pada sistem ini tampak memiliki bentuk seperti saluran yang membesar,
membentuk suatu kantung atau vesikula yang berisi zat tertentu.
Badan Golgi amat penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam
sekresi. Badan Golgi digunakan sebagai tempat penimbunan sementara protein
dan zat-zat lain yang dibuat dalam retikulum endoplasma. Zat-zat ini dalam
badan Golgi dibungkus kembali dalam kantung-kantung besar (vesikula).
Kemudian vesikula tersebut bergerak ke permukaan sel (membran plasma),
membran vesikula membuka dan mengeluarkan isinya ke luar sel. Badan Golgi
juga merupakan tempat sintesis polisakarida, misalnya pada sel-sel penghasil
mukus. Badan Golgi juga merupakan tempat untuk sintesis komponen
pembentuk dinding sel, dan tempat pembentuk selulosa yang disekresikan oleh
sel tumbuhan.

53
Sumber: Campbell & Recce, 2010
Gambar 2.8 Struktur badan golgi dan keterlibatannya dalam proses
sintesis produk-produk sel.
f. Lisosom
Lisosom adalah struktur yang agak bulat
dengan diameter sekitar 1,5 µm dan dibatasi oleh Ayo berpikir kritis!
Apa yang akan terjadi
membran tunggal. Lisosom diproduksi oleh
pada sel, jika lisosom
badan Golgi melalui pertunasan membran pada gagal dalam menja-
lankan fungsinya?
sisi trans badan Golgi. Lisosom mengandung
Carilah informasi dari
enzim hidrolitik yang mampu melakukan berbagai sumber
hidrolisis berbagai makromolekul, seperti tentang penyakit
yang disebabkan oleh
fosfolipid, lipid, polisakarida, asam nukleat, dan kegagalan fungsi
protein di dalam sel. Enzim-enzim hidrolitik ini lisosom!
terbungkus dalam lisosom, sehingga tidak dapat
mencerna komponen-komponen dalam sel. Jika enzim-enzim hidrolitik ini
merembes keluar dari lisosom, maka isi sel dapat terhidrolisis, dan dapat
menyebabkan kematian sel. Oleh karena itu, lisosom sering disebut sebagai
kantung pembunuh diri.

54
Apabila bahan di dalam sel perlu dihancurkan, mula-mula bahan tersebut
didekati lisosom, isi lisosom digabungkan dengan bahan tersebut sehingga bahan
tersebut dihidrolisis. Bahan-bahan yang dihancurkan itu dapat berupa struktur
subseluler lain, misalnya mitokondria yang telah tua/kurang berfungsi, partikel-
partikel makanan, atau bakteri yang merugikan.
Lisosom juga berperan penting untuk menghancurkan sel-sel yang tidak
berfungsi lagi. Bila sel luka atau mati, lisosomnya membantu dalam
menghancurkannya. Sebagai contoh, proses penghancuran jaringan pada ekor
kecebong yang sedang bermetamorfosis, yang secara bertahap dihancurkan oleh
lisosom.

g. Peroksisom
Peroksisom adalah kompartemen metabolik khusus dan bermembran
tunggal (lihat Gbr. 2.9). Peroksisom ukurannya hampir sama dengan ukuran
lisosom (0,3-15µm). Peroksisom dihasilkan oleh retikulum endoplasma.
Peroksisom mengandung enzim-enzim yang mentransfer hydrogen dari berbagai
substrat ke oksigen, dengan menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) sebagai
produk sampingan.
Peroksisom menggunakan oksigen untuk memecah asam lemak menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana seperti karbohidrat, kemudian
mentransportnya ke mitokondria. Pada hewan, peroksisom terdapat pada sel-sel
hati dan ginjal. Peroksisom di dalam hati mendetoksifikasi alkohol dan senyawa
berbahaya lain dengan cara mentransfer hidrogen dari racun-racun itu ke oksigen.
H2O2 dalam peroksisom bersifat toksik, tetapi peroksisom dapat mengubahnya
menjadi air.
Pada tumbuhan, peroksisom terdapat pada berbagai jenis sel. Peroksisom
sel-sel tumbuhan sering mengandung bahan-bahan yang terkristalisasi.
Peroksisom ada yang mengalami spesialisasi, dan disebut sebagai glioksisom.
Glioksisom ditemukan dalam jaringan penyimpan lemak pada biji tumbuhan.
Glioksisom dapat mengubah asam lemak menjadi gula sehingga tumbuhan
mampu melakukan fotosintesis sendiri.

55
Sumber: Cambpbell & Reece, 2010
Gambar 2.9 Kloroplas, peroksisom, dan mitokondria dalam sel tumbuhan

Kegiatan 2.1 Enzim Katalase Mari kita


Tujuan: Mengamati kerja enzim katalase mencoba!

Alat dan Bahan:



• Tabung reaksi, pipet tetes, dan mortar
• Larutan H2O2 10%
• 1 buah hati ayam yang dihaluskan dan dilarutkan dalam air sekitar 50 ml
• Daun papaya yang sudah dihaluskan dan di larutkan dalam air sekitar 50 ml

Cara Kerja
1. Masukkan 10 tetes larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi dengan hati-hati, lalu tutup
tabung reaksi itu dengan gabus!
2. Teteskan 5 tetes hati ayam ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan H2O2!
3. Ulangi cara kerja 1 dan 2 lagi, namun mengunakan larutan daun papaya!
4. Amati perubahan apa yang terjadi?
a. Perhatikan apakah ada gelembung-gelembung gas yang dihasilkan?
b. Menurut pendapatmu gas apakah itu? Bagaimana membuktikannya? Diskusikan
dengan temanmu.
c. Badingkan hasil pengamatan menggunakan hati ayam dengan daun papaya.

56
h. Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah silinder protein yang terdapat pada sebagian besar sel
hewan dan tumbuhan. Diameter luarnya kirakira 25 nm dan diameter lumennya
sekitar 15 nm. Protein yang membentuk mikrotubulin disebut tubulin. Ada dua
macam tubulin,yaitu a tubulin dan ß tubulin. Kedua tubulin ini memiliki susunan
asam amino yang berbeda. Dua molekul (a tubulin dan ß tubulin) bergabung
membentuk dimer. Dimer adalah blok bangunan yang membentuk mikrotubulus.
Dimer membentuk Dinding silinder dalam bentuk heliks (lihat Gambar 2.10).
Mikrotubulus bersifat kaku sehingga penting dalam memperta hankan atau
mengontrol bentuk sel.

Sumber: Campbell & Reece, 2010


Gambar 2.10 Struktur mikrotubul dalam sel

57
i. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah serat tipis panjang berdiameter 5 - 6 nm, terdiri atas
protein yang disebut aktin (sejenis protein globular). Sekumpulan mikrofilamen
akan membentuk jaringan di berbagai bagian di dalam se (Gambar 2.11).
Kumpulan mikrofilamen tersebut antara lain terbentuk pada pada sel yang sedang
membelah, yang akan memisahkan kedua sel anak yang terbentuk. Selain itu,
mikrofilamen berperan dalam gerakan atau aliran sitoplasma. Mikrofilamen juga
menjadi ciri yang penting pada sel yang mampu berubah bentuk.

Mikrofili

Membran Plasma

Mikrofilamen

Filamen
intermediet

Sumber: Campbell &0.25 µm 2010


Reece,

Gambar 2.11. Struktur mikrofilamen pada sel

58
Mari kita mengamati! ☺

Kegiatan 2.2 Bentuk dan Struktur Sel


Tujuan: Mengamati bentuk dan struktur sel tumbuhan dan hewan
Alat dan Bahan:
1. Mikroskop
2. Kaca benda dan kaca penutup
3. Pipet tetes
4. Cutter atau silet
5. Pinset dan Cutton bud
6. Umbi bawang merah segar dan daun Rhoe discolor
7. Aquades.
Cara Kerja:
A. Mengamati Sel Tumbuhan
1. Buatlah preparat dari selapis umbi bawang merah dan epidermis bawah daun
Rhoe discolor. Ambil selapis bagian dalam umbi bawang merah dengan
menggunakan pinset. Sayat searah permukaan daun / membujur daun Rhoe
discolor menggunakan silet.
2. Letakkan hasil sayatan masing-masing pada kaca benda kemudian tetesi 1-2 tetes
aquades dan tutup menggunakan kaca penutup.
3. Amatilah di bawah mikroskop
4. Gambarlah beberapa bentuk sel yang kalian temukan di bawah mikroskop, dan
tuliskan nama-nama bagiannya!

B. Mengamati Sel Hewan


1. Buatlah preparat dari epitel rongga mulut dengan mengeruk bagian dalam pipi
secara hati-hati menggunakan cutton bud!
2. Oleskan cutton bud pada kaca benda, kemudian tetesi aquades 1-2 tetes,
kemudian tutup dengan gelas penutup.
3. Amatilah preparat buatan kalian di bawah mikroskop!
4. Gambarlah bentuk sel yang kalian temukan di bawah mikroskop dan beri nama
pada bagian yang kalian temukan!

59
Dinding sel
Vakuola

Sumber: Campbell & Reece, 2010


Gambar 2.12. Vakuola pada sel tumbuhan

C. Berdasarkan hasil pengamatan yang kalian dapatkan, jelaskan perbedaan antara sel
tumbuhan dan sel hewan!

D. Buatlah laporan praktikum yang kalian lakukan!

E. Perbedaan antara Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Pada umumnya sel hewan dan sel tumbuhan memiliki organel sel seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Tetapi, sel hewan dan sel tumbuhan masing-masing memiliki ciri
khas yang menjadi pembeda antara sel hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan itu
dikarenakan ada organel dari sel hewan yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan dan
sebaliknya. Organel yang hanya ada pada sel hewan yaitu sentriol, sedangkan organel
yang hanya ada pada sel tumbuhan yaitu dinding sel, vakuola dan kloroplas (Gambar
2.12).

60
1. Sel Hewan
Organel sel yang hanya ada pada sel hewan yaitu sentriol. Sel hewan memiliki dua
sentriol yang berada dalam sentrosom, masing-masing sentriol terdiri dari sembilan set
triplet mikrotubulus yang tersusun membentuk cincin. Kedua sentriol biasanya
berhadapan tegak lurus. Sebelum sel hewan membelah, sentriol bereplikasi. Gambar 2.10
mengilustraikan struktur sentriol yang dimiliki sel hewan.

2. Sel Tumbuhan
Sel tumbuhan memiliki struktur sel yang berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan
memiliki kloroplas, vakuola dan dinding sel.
a. Kloroplas
Kloroplas adalah tempat berlangsungnya proses fotosintesis dengan bantuan
cahaya matahari untuk sintesa senyawa organik seperti gula dari karbndioksida dan
air. Kloroplas memiliki pigmen hijau yang disebut klorofil. Kloroplas berbentuk
seperti lensa yang banyak ditemukan pada daun dan organ hijau lain pada tumbuhan.
Kloroplas memiliki dua selaput membran. Di dalam kloroplas terdapat sistem
bermembran lain yang berbentuk kantong-kantong pipih yang saling berhubungan
yang disebut dengan tilakoid (thylakoid). Tilakoid dalam kloroplas tidak hanya satu,
tetapi sangat banyak sehingga terkadang membentuk tumpukan-tumpukan tilakoid
yang disebut dengan grana. Cairan diluar tilakoid disebut dengan stroma, dalam
stroma terdapat DNA kloroplas dan ribosom serta banyak enzim. Susunan stroma,
grana, dan tilakoid dalam kloroplas dapat dilihat pada Gambar 2.13.

Kloropl
as

Riboso
m Stro
DNA ma
Kloroplas Membran
dalam dan
luar

Gran
a
1 µm
Tilakoi
d Sumber: Campbell & Reece,2010
Gambar 2.13 Susunan kloroplas

61
b. Vakuola
Vakuola pada sel tumbuhan dibatasi oleh selapis membran yang disebut
tonoplas, yang berasal dari retikulum endoplasma dan berperan mengatur
transportasi zat yang keluar masuk vakuola (perhatikan gambar 2.13). Sel
dewasa umumnya memiliki satu vakuola yang besar dan terletak di bagian
tengah (vakuola sentral), sedangkan pada sel muda terdapat beberapa vakuola
kecil. Vakuola tumbuhan berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan hasil
sintesis ataupun sisa metabolisme, antara lain garam mineral, karbohidrat,
asam amino, alkaloid, dan antosianin yang menentukan warna bunga.
Vakuola pada sel hewan lebih kecil dan tidak dilengkapi tonoplas. Pada
beberapa protozoa terdapat vakuola makanan yang mengandung enzim- enzim
pencerna intraseluler, juga terdapat vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai
osmoregulator, yaitu mengatur konsentrasi cairan sel.
c. Dinding sel
Sebagian besar sel tumbuhan dan ganggang memiliki pembungkus sel
yang berbeda dari sel hewan. Membran atau pembungkus sel tumbuhan
disebut dengan dinding sel. Dinding sel sangat keras karena tersusun oleh
selulosa dan polisakarida. Dinding sel melindungi sel tumbuhan,
mempertahankan bentuk sel dan mencegah pengambilan air secara berlebihan.
Untuk mengetahui perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan,
mari cermati gambar 2.14.

Sumber: Campbell & Reece, 2010


Gambar 2.14 Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

62
TUGAS 2.1

Setelah mempelajari perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan, perhatikan tabel
bawah ini, kemudian beri tanda (v) pada kolom hewan atau tumbuhan bila organel tersebut
terdapat pada sel hewan atau pada sel tumbuhan. Selanjutnya, berikan penjelasan tentang
fungsi dari masing-masing organel yang dimaksud!

F. Transport Zat melalui Membran Sel


Organisme multiselular memiliki kemampuan mentransport ion dalam tubuhnya.
Tranportasi ini melibatkan membran sel. Berbagai organel yang terdapat di dalam
sitoplasma memiliki membran yang strukturnya sama dengan membran plasma.
Walaupun tebal membran plasma hanya ± 0,1µm, membran plasma merupakan
penghalang bagi gerakan molekul dan ion zat-zat. Keleluasaan gerak ion dan molekul
sangat penting untuk menjaga kestabilan pH yang sesuai, mengendalikan konsentrasi
ion di dalam sel untuk kegiatan enzim, memperoleh pasokan zat makanan bahan energi
dan bahan mentah lainnya, serta membuang sisa-sisa metabolisme yang dapat bersifat
racun. Hal tersebut di atas dilakukan dengan cara difusi, osmosis, transpor aktif, dan
endositosis atau eksositosis.

1. Difusi
Difusi adalah gerakan molekul-molekul dari daerah dengan konsentrasi yang
tinggi ke daerah yang berkonsentrasi lebih rendah oleh energi kinetik molekul-molekul
tersebut. Pada umumnya, zat-zat yang larut dalam lipid, yaitu molekul hidrofobik lebih
mudah berdifusi melalui membran daripada molekul hidrofilik. Selain itu, membran sel
juga bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang tidak bermuatan seperti
H2O, CO2, dan O2. Dalam keadaan yang sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi
melalui membran seldaripada molekul besar. Difusi sederhana dari molekul hidrofilik
yang besarnya lebih dari 7 - 8 Å (Å = angstrom = 10-10 m) hampir tidak dapat
berlangsung karena terhalang oleh membran sel, tetapi molekul tersebut dapat masuk ke
dalam sel dengan cara difusi dipermudah atau facilitated diffusion (perhatikan gambar
2.15).

63
Difusi fasilitasi/dipermudah tergantung pada suatu mekanisme transpor khusus
dari membran sel, contohnya permease. Permease adalah suatu protein (enzim)
membran sel yang akan memberi jalan bagi ion dan molekul polar tidak bermuatan agar
dapat melintasi dua lapisan lipid hidrofobik dari membran sel. Difusi ADP ke dalam
mitokondria dan keluar ATP dari mitokondria juga memerlukan difusi fasilitasi. Dalam
semua proses difusi fasilitasi, molekul bergerak ke arah gradien konsentrasi.

Ayo berpikir kritis!


Apa perbedaan
antara transport zat
secara difusi dan
osmosis?

Sumber: http://www.edubio.info/
Gambar 2.15 Proses difusi dipermudah atau difusi fasilitasi

2. Osmosis
Osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel
secara diferensial. Pelarut universal adalah air. Jadi, dapat dikatakan bahwa osmosis
adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari pelarut
berkonsentrasi tinggi (banyak air) ke pelarut yang berkonsentrasi rendah (sedikit air).
Proses osmosis akan berhenti jika konsentrasi di dalam dan di luar sel telah seimbang
(lihat gambar 2.16).

64
Sumber: http://www.edubio.info/
Gambar 2.16 Gambaran proses osmosis

Bila sel hewan (misalnya sel darah meah) memiliki konsentrasi zat terlarut lebih
tinggi daripada di luar sel (hipertonis) maka air dari luar sel akan masuk ke dalam
sel. Peristiwa masuknya air ke dalam sel tersebut dapat mengakibatkan penambahan
volume sel. Jika air terus menerus masuk ke dalam sel maka sel tersebut dapat
pecah/lisis. Proses pecahnya sel darah merah dalam contoh tersebut dinamakan
hemolisis. Sedangkan, pada sel tumbuhan, sel hanya akan menggembung karena
ditahan oleh dinding sel. Konsentrasi air yang tinggi di luar sel disebut sel dalam
kondisi hipotonik (lihat Gambar 2.17).
Apabila sel memiliki konsentrasi zat terlarut lebih rendah daripada di luar sel
(hipotonis) maka air yang ada di dalam sel akan keluar sel. Keluarnya air dari sel
akan mengakibatkan sel mengerut. Pada sel hewan, mengerutnya sel ini disebut
krenasi, sedangkan pada sel tumbuhan disebut plasmolisis.

Sumber: http//www.fungsi.web.id
Gambar 2.17 Akibat dari peristiwa osmosis

65
3. Transpor Aktif
Difusi dan osmosis merupakan sistem
transpor pasif, tidak memerlukan energi. Proses Ayo berpikir kritis!
itu berlangsung apabila ada perbedaan Mengapa proses transport aktif
membutuhkan energy (ATP)?
konsentrasi di luar dan di dalam sel. Transpor
Menurut kalian, manakah cara
aktif merupakan transpor yang memerlukan
transport yang lebih efisie,
energi untuk mengeluarkan atau memasukkan apakah transport aktif atau
molekul atau ion-ion melalui membran, tranpor pasif? Jelaskan alasan
kalian.
molekul-molekul berpindah dari konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi (ke arah yang
berlawanan). Berbeda dengan difusi yang dapat
berjalan dua arah, transport aktif merupakan gerakan satu arah dan dipengaruhi oleh
muatan listrik di dalam dan di luar sel. Perhatikan gambar 2.18.

Secara rinci, prose transpor aktif dapat dijelaskan sebagai berikut.


a. Dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
b. Melalui membran plasma.
c. Memerlukan molekul pengangkut (protein pengangkut).
d. Memerlukan energi berupa ATP

Sumber: https://id.wikipedia.org
Gambar 2.18 Transport aktif melalui membran sel

66
4. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis adalah suatu mekanisme pengangkutan bahan, seperti
makromolekul protein dari cairan di luar sel ke dalam sel dengan membungkus
makromolekul tersebut dengan cara melekukkan sebagian dari membran sel ke
dalam. Kantung yang terbentuk kemudian melepaskan diri dari bagian luar membran
dan membentuk vakuola di dalam sitoplasma. Kemudian, lisosom menyatu dengan
vakuola endositik tersebutdan isi dari organel tersebut menjadi satu membentuk
lisosom sekunder. Enzim-enzim lisosom akan mencerna makromolekul menjadi
bahan yang dapat larut (asam amino, gula, dan nukleotida).
Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Pada sel-sel yang mengeluarkan
protein dalam jumlah yang besar, protein tersebut pertama-tama berkumpul di dalam
sebuah kantung yang dilapisi membran di dalam aparat Golgi, kemudian bergerak ke
permukaan sel, lalu mendekat pada membran sel dan mengosongkan isinya ke luar
(perhatikan gambar 2.19)

Sumber: http://biology4ibdp.weebly.com/
Gambar 2.19 Eksositosis dan endositosis

67
RANGKUMAN

1. Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup


2. berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, makhluk hidup dibedakan menjadi
makhluk hidup uniselular dan multiselular
3. berdasarkan ada tidaknya selaput inti, sel dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel
eukariotik.
4. Sel tersusun atas membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel sel (Nukleus,
mitokondria, badana Golgi, RE, ribosom, mikrotubul, dan mikrofilamen)
5. Membran sel terdiri atas lapisan lipoprotein (lemak dan protein) yang berfungsi
untuk melindungi sel (proteksi), mengatur transportasi zat, juga sebagai reseptor
(penerima rangsang)
6. Sitoplasma, berupa koloid yang dapat berubah dari fase sol ke fase gel atau
sebaliknya. Tersusun atas air, garam mineral, vitamin, asam amino, dan glukosa.
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya metabolism sel.
7. Inti sel (nukleus), berhubungan dengan membran plasma melalui retikulum
endoplasma, berbentuk bulat atau oval. Pada umumnya setiap sel memiliki 1 buah
inti sel. Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma yang terdiri atas benang-benang
kromatin dan protein. Nukleus berfungsi untuk mengendalikan kehidupan sel dan
mengatur pewarisan sifat.
8. Retikulum endoplasma, berbentuk benang yang tersusun atas tubulus dan sisterna,
susunannya sama dengan membran sel. Dibedakan menjadi reticulum endoplasma
granuler (kasar) karena ditempeli ribosom yang berfungsi dalam sintesis protein dan
reticulum endoplasma agranuler (halus) yang berfungsi untuk menyintesis lemak.
9. Ribosom, terdiri atas unit terkecil dan unit terbesar, tersusun atas protein dan RNA,
ribosom yang menempel pada reticulum endoplasma berfungsi sebagai tempat
sintesis protein untuk dikeluarkan dari sel, sedangkan yang terdapat pada sitoplasma
menghasilkan protein untuk sel itu sendiri.
10. Badan Golgi merupakan organel yang menampung protein yang dihasilkan oleh
retikulum endoplasma granuler, modif ikasi, transpor, menyimpan atau sekresi
protein.

68
11. Mitokondria, memiliki membran rangkap, membran dalam membentuk lipatan yang
disebut dengan krista, cairan di dalamnya disebut dengan matrik. Mitokondria
berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel.
12. Lisosom, berupa kantung kecil, berisi enzim hidrolitik, berfungsi untuk mencernakan
zat yang masuk ke dalam sel. Sentrosom, hanya terdapat pada sel hewan, letaknya
dekat dengan nukleus. Sentrosom berfungsi untuk menentukan arah pembelahan sel.
13. Mikrotubulus merupakan penyusun benang spindel, silia flagel, dan juga merupakan
rangka dari sel.
14. Mikrofilamen tersusun atas protein aktin dan miosin, berfungsi dalam gerakan sel,
kontraksi otot dan gerakan sitoplasma.
15. Kloroplas, hanya terdapat pada sel tumbuhan, termasuk plastid berklorofil dan
berfungsi untuk fotosintesis.
16. Vakuola merupakan ruangan dalam sel, tempat cadangan makanan menimbun sisa
metabolisme, menyimpan pigmen, dan minyak atsiri.

69
UJI KOMPETENSI

1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x)
pada huruf a, b, c, d atau d!

1. Sel merupakan satuan fungsi makhluk hidup karena . . . .


a. semua jenis sel mempunyai fungsi yang sama
b. melakukan apa yang dilakukan oleh suatu individu organisme sebagai
keseluruhan
c. semua mahluk hidup terdiri atas sel-sel
d. semua sel mempunyai jumlah dan macam organel yang sama
e. Sel adalah unit terkecil makhluk hiduP.

2. Organel sel yang berfungsi untuk menghasilkan energi adalah . . . .


a. ribosom
b. badan Golgi
c. vakuola
d. mitokondria
e. retikulum endoplasma

3. Organisme yang termasuk organisme uniselular adalah . . . .


a. Amoeba dan protista
b. Amoeba dan bakteri
c. Bakteri dan Jamur
d. Jamur dan alga
e. tumbuhan dan hewan

4. Manakah pasangan struktur-fungsi yang salah . . . .


a. nukleolus : menghasilkan subunit ribosom
b. lisosom : pencernaan intraselular
c. ribosom : sintesis protein
d. badan Golgi : lalu-lintas protein
e. mikrotubulus : kontaksi otot

70
5. Perhatikan gambar berikut ini!

2
3

Berdasarkan gambar di atas, yang memiliki fungsi untuk penimbunan protein


sementara adalah nomor . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
6. Berdasarkan gambar pada soal nomor 4, organel lisosom dan reticulum
endoplasma ditunjukan pada nomor . . . .
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
e. 5 dan 1

7. Yang memiliki fungsi untuk mensintesis protein adalah . . . .


a. RE halus
b. RE kasar
c. ribosom
d. mitokondria
e. nukleus

71
8. Kantong bermembran berisi enzim-enzim hidrolitik adalah ciri-ciri organel....
a. peroksisom
b. lisosom
c. reticulum endoplasma
d. kloroplas
e. sentriol

9. Perhatikan gambar berikut ini!

C
D
E

Berdasarkan gambar tersebut, organel yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan
ditunjukan oleh huruf . . . .
a. A, B dan C
b. A, C dan D
c. C, D dan F
d. C, E dan F
e. D, E dan B

10. Organel yang ditunjukan oleh huruf D memiliki fungsi . . . .


a. mensintesis protein
b. respirasi selular
c. tempat cadangan makanan
d. sintesis lipid
e. fotosintesis

72
11. Organ sel yang berperan mengarahkan kromosom ke kutub pada saat pembelahan sel
adalah . . .
a. nucleolus
b. sentriol
c. nukleus
d. ribosom
e. badan Golgi

12. Membran sel bersifat selektif permeabel sehingga dapat berfungsi untuk . . .
a. tempat reaksi kimia seperti reaksi oksidasi
b. penerima rangsang dari luar seperti hormon
c. pembatas antara isi sel dengan lingkungannya
d. melindungi agar isi sel tidak keluar
e. mengontrol transportasi zat keluar dan ke dalam sel

13. Pengangkutan secara aktif adalah . . . .


a. Gerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah
b. Gerakan air dari konsentrasi yang rendah ke konsentrasi yang tinggi
c. Pengangkutan air yang masuk ke dalam sel dan merupakan gerakan dua darah
d. Pengangkutan yang tidak memerlukan energi dengan gerakan bolak-balik
e. Pengangkutan yang memerlukan energi dan merupakan gerakan satu arah

14. Keluarnya air dari sel akan menyebabkan sel mengkerut. Pada sel hewan peristiwa
mengkerutnya sel ini disebut . . . .
a. plasmolisis
b. hipotonik
c. hemolisis
d. endositosis
e. krenasi

73
15. Peristiwa mengkerutnya sel pada sel tumbuhan karena air keluar dari sel disebut . . .
.
a. plasmolisis
b. hipotonik
c. hemolisis
d. endositosis
e. krenasi

74
JARINGAN TUBUH - TUMBUHAN DAN HEWAN

Tumbuhan ialah organisme multiseluler, termasuk dalam kingdom Plantae. Tubuh


semua jenis organisme, tidak terkecuali tumbuhan dan hewan, tersusun atas berbagai tipe
sel. Kumpulan sel yang mempunyai asal, fungsi, dan struktur yang sama disebut jaringan.
Pernahkah kalian mengamati tumbuhan yang ada di sekitarmu? Seperti apakah
sesungguhnya keadaan sel-sel jaringan yang ada pada tumbuhan yang kalian amati?
Susunan jaringan pada permukaan daun (salah satu bagian tumbuhan), dapat kalian amati
pada Gambar 3.1.
Istilah penting

Jaringan meristem
Jaringansekretori
Jaringan dewasa
jaringan pelindung
Jaringan dasar
Jaringan penguat

Sumber: Biologimediacentre.co Jaringan pengangkut


Gambar 3.1 Susunan jaringan pada Jaringan epitel
permukaan daun Jaringan otot
Banyak orang yang tidak berkesempatan untuk Jaringan saraf
melihat keindahan permukaan daun jika dilihat di bawah Jaringan ikat
mikroskop. Ternyata keagungan Tuhan Yang Maha Kultur jaringan
Pencipta juga ditunjukkan-Nya pada permukaan helaian
daun dengan susunan sel-sel yang beragam. Peserta didik dapat melihat keagungan-Nya
tercebut dengan menyayat secara membujur atau sejajar permukaan daun semangka atau
labu dan mengamatinya dengan mikroskop. Sel-sel epidermis dan derivatnya berupa
stoma atau mulut daun memegang peran penting sebagai pelindung dan tempat
berlangsungnya pertukaran gas dari luar ke dalam daun dan sebaliknya. Dengan
mempelajari struktur jaringan berbagai macam organ tumbuhan dan hewan bukan saja
akan mengetahui berbagai bentuk dan susunan sel-sel tetapi sekaligus menemukan
keagungan Tuhan.

75
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu mengidentifikasi dan
menjelaskan macam-macam jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan hewan. Lebih
baik kemampuan tersebut diperoleh dengan melakukan pengamatan. Selain itu kalian
juga diharapkan mampu memahami konsep keterkaitan antara struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan dan hewan. Sebelum mempelajari bab ini lebih lanjut, kalian
disarankan untuk memperhatikan peta konsep pada halaman berikutnya, agar kalian lebih
mudah dalam memahamiisi bab ini. Kalian juga perlu memperhatikan sejumlah konsep
penting yang disajikan pada halaman sebelum ini.

76
PETA KONSEP

Jaringan

Tumbuhan Hewan

Meristem Dewasa/Permanen

• Berdasarkan letaknya: 1. Jaringan Dasar 1. Jaringan Epitel


1) Meristem apikal (Parenkim) 2. Jaringan Otot
2) Meristem lateral
2. Jaringan Pelindung 3. Jaringan Saraf
• Berdasarkan asalnya: (Epidermis) 4. Jaringan Konektif
1) Meristem Primer
2) Meristem Sekunder 3. Jaringan Penguat

4. Jaringan Pengangkut

5. Jaringan Sekretori

Organ Hewan

Organ Tumbuhan

Organ Organ
1. Akar Luar Dalam
2. Batang
3. Daun

77
Mari Kita
Mencoba! ☺
Kegiatan 3.1 Jaringan pada Tumbuhan

Tujuan: mengidentifikasi macam-macam jaringan tubuh tumbuhan

Lakukan kegiatan di bawah ini secara berkelompok agar Kamu lebih memahami
macam-macam jaringan tumbuhan.
Alat dan Bahan
1. mikroskop
2. preparat non permanen penampang lintang akar jagung (Zea mays)
Cara kerja:
1. Amati preparat awetan penampang melintang akar jagung dengan menggunakan
mikroskop perbesaran 100x.
2. Gambar hasil pengamatanmu, kemudian identifikasi macam-macam jaringan
tumbuhan yang terdapat pada akar jagungdengan memberikan keterangan pada
gambar.
3. Konsultasikan hasil pengamatanmu pada guru.

A. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN


Coba perhatikan tumbuhan yang ada di sekitar. Jika diamati, tumbuhan memiliki
tiga organ pokok, yaitu akar, batang, dan daun. Organ-organ tersebut tersusun atas
bermacam-macam jaringan yang mempunyai bentuk, ukuran dan fungsi yang berbeda-
beda. Contohnya, daun yang berada di bawah permukaan air berstruktur seperti bulu.
Struktur daun yang demikian merupakan suatu adaptasi yang melindungi daun dari
kerusakan dengan cara mengurangi resistensinya terhadap air yang mengalir. Contoh lain
yang dapat kita amati yaitu tumbuhan kaktus. Duri yang terdapat pada kaktus merupakan
modifikasi daun yang bertujuan untuk mengurangi terjadinya penguapan air.
Batang hijau yang berdaging pada tumbuhan kaktus berperan sebagai organ
fotosintetik utama. Faktor genetik maupun lingkungan mempengaruhi bentuk atau
struktur jaringan pada tumbuhan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai macam-
macam jaringan tumbuhan, lakukan kegiatan di bawah ini.

78
1. Macam-Macam Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh
tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda (meristem)
adalah jaringan yang bersifat embrionik sehinggaterus menerus aktif membelah.
Sedangkan jaringan dewasa bersifat permanen sehingga sel-selnya tidak aktif
membelah.

a. Jaringan muda (Meristem)


Tumbuhan dapat tumbuh sepanjang hidupnya. Proses tersebut dikenal
sebagai pertumbuhan indeterminat. Beberapa organ tumbuhan berhenti
tumbuh setelah mencapai ukuran tertentu dan proses ini disebut pertumbuhan
determinat. Meristem mampu melakukan pertumbuhan indeterminat. Sifat-
sifat jaringan meristem yaitu sel-selnya mempunyai dinding tipis, bentuk sel
isodiametris dengan inti besar, kaya protoplasma, protoplas tidak mengandung
makanan cadangan dan kristal-kristal, plastida dalam bentuk proplastida dan
memiliki vakuola yang kecil.
Jaringan meristem digolongkan berdasar bermacam-macam kriteria,
antara lain berdasarkan letak dan asalnya. Berdasarkan letaknya pada tubuh
tumbuhan, meristem dibedakan sebagai berikut.
1) Meristem apikal, letaknya pada ujung akar, ujung tunas dan di dalam
kuncup aksilaris tunas. Meristem apikal memungkinkan tunas dan akar
tumbuh memanjang. Proses ini dikenal sebagai pertumbuhan primer.
Gambar 3.2 menunjukkan letak meristem apikal pada ujung akar dan
tunas.
2) Meristem lateral, yaitu meristem yang sejajar dengan permukaan organ,
misalnya kambium vaskular dan kambium gabus (felogen). Meristem
lateral menambah ketebalan tumbuhan berkayu dan proses tersebut
dikenal sebagai pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder
merupakan ciri khas Gymnospermae dan Angiospermae. Pada
Angiospermae pertumbuhan sekunder dijumpai pada kebanyakan spesies
tumbuhan dikotil. Gambar 3.3 menunjukkan meristem lateral dan
gambaran umum pertumbuhan primer dan sekunder.

79
Sumber: Campbell & Reece, 2012
Gambar 3.2 Meristem apikal

Sumber: Campbell & Reece, 2012


Gambar 3.3 Meristem lateral dan gambaran pertumbuhan primer dan sekunder

80
Berdasarkan asalnya jaringan meristem dibedakan menjadi dua, yaitu meristem
primer dan meristem sekunder. Meristem primer, yaitu meristem yang terdiri atas sel-sel
yang berasal dari sel-sel embrionik (sel initial), yaitu promeristem. Meristem ini terletak
pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan.
Bedasarkan teori yang dikemukakan oleh Hanstein, bagian ujung akar dibagi
menjadi tiga daerah, yaitu dermatogen, periblem,dan pleron. Dermatogen akan
berkembang menjadi epidermis, periblem berkembang menjadi korteks dan
pleronberkembang menjadi stele.
Menurut Schmidt, meristem ujung batang dibedakan menjadi dua, yaitu korpus
dan tunika. Korpus merupakan bagian pusat dari titik tumbuh tumbuhan dengan area yang
luas. Sel-sel pada bagian korpus relatif kecil dan membelah secara tidak beraturan.
Tunika merupakan bagian terluar dari titik tumbuh tumbuhan. Tunika terdiri dari satu
atau beberapa lapis sel dengan ukuran sel yang relatif kecil dan mengalami pembelahan
ke arah samping. Perhatikan Gambar 3.4 untuk lebih memahami meristem ujung batang
(Tunika-Korpus

Sumber: www.belajarbiologi.com
Gambar 3.4 Meristem primer ujung batang menurut teori Schmidt

Meristem sekunder adalah meristem yang berasal dari jaringan dewasa


yang berubah menjadi embrional kembali. Misalnya kambium vaskular dan
kambium gabus (felogen). Kambium vaskular menambahkan lapisan-lapisan
jaringan vaskular yang disebut xilem sekunder (kayu) dan floem sekunder. Kambium

81
gabus menggantikan epidermis dengan lapisan yang lebih tebal dan keras, yaitu
periderm.

b. Jaringan dewasa
Sel-sel yang menyusun jaringan dewasa merupakan pertumbuhan dan
perkembangan dari sel-sel meristem. Jaringan ini sudah mengalami diferensiasi
sehingga sel-selnya tidak aktif membelah. Jaringan dewasa memiliki ciri vakuola
yang besar dan terdapat ruang antar sel diantara sel-selnya. Berdasarkan struktur dan
fungsinya jaringan dewasa dibedakan sebagai berikut.
1) Jaringan dasar (Parenkim)
Jaringan dasar (parenkim) terdapat pada semua bagian organ tumbuhan.
Parenkim merupakan sel hidup yang berdinding tipis, bentuk sel bermacam-macam,
antara lain isodiametris, bulat seperti tiang, bunga karang dan seperti bintang. Sel
parenkim sering mengandung kristal-kristal, lemak, minyak dan sekresi lain, zat
tepung, butir aleuron dan plastida. Parenkim yang mengandung kloroplas disebut
klorenkim. Perhatikan Gambar 3.5!

Sumber: Campbell & Reece, 2012


Gambar 3.5 Sel-sel parenkim pada daun Elodea, dengan kloroplas

82
Berdasarkan fungsinya parenkim digolongkan menjadi beberapa macam.
a) Parenkim asimilasi. Parenkim asimilasi dapat dijumpai pada bagian tubuh
tumbuhan yang berwarna hijau. Parenkim ini bermanfaat untuk proses
fotosintesis. Pada daunbentuk parenkim asimilasi ada dua macam, yaitu
berbentuk seperti tiang yang disebut jaringan tiang (parenkim palisade) dan
berbentuk seperti bunga karang disebut jaringan bunga karang (parenkim
spons). Pada Pinus yang daunnya mereduksi seperti jarum, parenkim asimilasi
dindingnya melipat ke arah dalam disebut parenkim lipatan.
b) Parenkim udara. Parenkim udara terdapat pada alat pengapung, misalnya pada
daun Canna (bunga tasbih), pada empulur batang Juncus. Biasanya sel-selnya
bercabang membentuk jari-jari atau berbentuk bintang. Pada parenkim ini juga
terdapat ruang antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas pada tanaman air.
Sel parenkim yang berfungsi untuk menyimpan udara disebut aerenkim.
c) Parenkim penimbun. Sel-sel parenkim penimbun berisi cadangan makanan
terdapat pada endosperm, daun lembaga, tuber atau umbi, dan lain-lain.
Cadangan makanan tersebut dapat berupa tepung, protein, lemak, dan tetes-
tetes minyak. Jaringan parenkim penimbun dapat dijumpai pada umbi akar,
empulur batang, akar rimpang (rizoma), atau biji.
d) Parenkim air. Parenkim ini berfungsi untuk menyimpan air di dalam tubuh
tumbuhan. Sel-sel parenkim penuh dengan air untuk mempertahankan diri
terhadap kekeringan. Contoh tumbuhan yang memiliki parenkim air yaitu
jenis lidah buaya (Aloe sp.).
e) Parenkim pengangkut. Terdapat pada jaringan pengangkut.Jaringan ini
berfungsi sebagai alat pengangkut yang menghubungkan jaringan-jaringan di
sebelah luar dengan jaringan di sebelah dalam.Pada jaringan ini dinding
parenkim dapat mengalami penebalan sekunder.
Coba kalian perhatikan Gambar 3.6. Pada Gambar 3.6 kalian dapat menemukan
gambar macam-macam jaringan parenkim yang terdapat pada beberapa tumbuhan.

83
A. Aerenkim pada daun Canna sp. B. Aerenkim pada petiolus
Zantredeschia

C. Parenkim pada Oryza sativa D. Parenkim pada Diospyros


Sumber: www.belajarbiologi.com
Gambar 3.6 Macam-macam jaringan parenkim

2. Jaringan penguat
Makhluk hidup memerlukan jaringan penguat untuk memperkokoh
tubuhnya, termasuk tumbuhan. Coba perhatikan tumbuhan yang ada di sekitarmu!
Mengapa tumbuhan tersebut dapat berdiri kokoh? Jaringan apakah yang berperan
memperkokoh berdirinya tumbuhan? Ada dua macam jaringan penguat yang
menyusun tubuh tumbuhan, yaitu kolenkim dan sklerenkim.
a) Kolenkim
Kolenkim berfungsi sebagai jaringan penguat/ penyokong pada organ tumbuhan
yang sedang tumbuh. Ciri-ciri kolenkim yaitu sel-selnya bersifat hidup, dinding
sel mengandung selulosa, pectin, dan hemiselulosa. Dinding sel semacam ini

84
menjadikan kolenkim dapat meregang secara permanen bersama pertumbuhan
organ tempat kolenkim itu terdapat.
Berdasarkan cara penebalan sel-selnya ada beberapa tipe kolenkim, yaitu
kolenkim sudut (angular), kolenkim lempeng (lamelar), kolenkim tubular
(lakunar), dan kolenkim cincin. Untuk lebih memahami tipe-tipe kolenkim pada
tumbuhan coba perhatikan Gambar 3.7.

Sumber: Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Gambar 3.7 Tipe-tipe kolenkim

b) Sklerenkim
Sklerenkim terdapat pada bagian tumbuhan dewasa. Ciri-ciri sklerenkim
yaitu dindingnya sangat tebal, kuat, dan mengandung lignin. Dinding sel
mempunyai penebalan yang bersifat sekunder dan pada waktu dewasa
umumnya sel bersifat mati. Sklerenkim dapat dibedakan dari kolenkim, karena
sklerenkim tidak mengandung protoplasma dan dinding selnya mengalami
lignifikasi. Dinding sklerenkim yang sangat tebal dan kuat tidak hanya
berfungsi sebagai penguat, tetapi juga sebagai pelindung jaringan di bawahnya.

85
Sel sklerenkim menunjukkan variasi dalam bentuk, struktur, asal, dan
perkembangannya. Sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat
(serabut). Dinding sklereid tersusun atas selulosa yang mengandung zat lignin.
Sel-selnya memiliki noktah sempit dan membentuk saluran noktah. Serat
sklerenkim berupa untaian terpisah-pisah atau dalam bentuk lingkaran di dalam
korteks dan floem. Serat biasanya lebih panjang dari sklereid. Perhatikan
Gambar 3.8 untuk lebih memahami sklereid dan serat sklerenkim.

Sklereid Serat

Sumber: Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya


Gambar 3.8 Sklerenkim tumbuhan

3. Jaringan Epdermis dan Derivatnya


Epidermis merupakan jaringan terluar yang terdapat pada daun, bunga, buah,
biji, serta batang dan akar yang belum mengalami pertumbuhan sekunder. Pada
kebanyakan Spermatophyta, epidermis terdiri atas satu lapisan sel yang kompak,
berdinding tipis dan tanpa ruang antar sel. Garam-garam dalam bentuk kristal
sering terdapat di dalam sel epidermis. Fungsi umum jaringan epidermis yaitu
untuk melindungi lapisan sel di bawahnya.
Jaringan epidermis mempunyai beberapa bentuk modifikasi dan fungsi yang
berbeda atau biasa dikenal sebagai derivat epidermis.

86
a) Stomata (sel penutup)
Sel penutup dengan lubangnya disebut stoma (jamak: stomata).
Stomata terdapat hampir pada semua bagian permukaan tanaman dan jumlah
terbanyak ditemukan pada daun dan batang muda. Sel penutup biasanya
mengandung kloroplas dan pada umumnya berbentuk ginjal, tetapi pada
tumbuhan monokotil ada yang berbentuk halter. Stomata berguna bagi
berlangsungnya proses fotosintesis, pernafasan, dan penguapan.
Berdasarkan letaknya terhadap epidermis, stomata dibedakan menjadi
tiga, yaitu fanerofor, menonjol, dan kriptofor. Stomata fanerofor jika letak
stomata sama tinggi dengan permukaan epidermis disebut fanerofor, stomata
menonjol jika letak stomata lebih tinggi atau menonjol ke luar epidermis, dan
stomata yang tenggelam di bawah permukaan epidermis disebut kriptofor.
Perhatikan gambar stomata pada Gambar 3.9!

Sumber: Campbell & Reece, 2012


Gambar 3.9 Stomata dan bagian-bagiannya

Berdasarkan susunan sel yang ada di dekatnya, stomata pada


tumbuhan dikotil dibedakan menjadi enam tipe, yaitu tipe anomositik,
anisositik, diasitik, parasitik, aktinositik, siklositik. 1). Stomata anomositik,
adalah stomata yang jumlah sel tetangga yang mengelilingi sel penutup tidak
tertentu dan sel tetangga tidak dapat dibedakan dengan sel epidermis lainnya.
2) Stomata anisositik, adalah stomata yang biasanya memiliki tiga sel

87
tetangga, 1 sel lebih kecil dari 2 lainnya. 3) Stomata diasitik, adalah stomata
yang dua sel tetangganya mengelilingi sel penutup dan letaknya tegak lurus
terhadap poros panjang sel penutup. 4) Stomata parasitik, adalah stomata yang
poros panjang sel penutupnya sejajar dengan sel tetangga. 5) Stomata
aktinositik, adalah stomata yang jumlah sel tetangganya empat atau lebih, sel-
selnya memanjang ke arah radial terhadap sel penutup. 6) Stomata siklositik,
adalah stomata yang jumlah sel tetangganya empat atau lebih dan sel-selnya
tersusun melingkar seperti cincin.

b) Trikoma
Trikoma merupakan tonjolan epidermis ke arah luar. Trikoma berfungsi
untuk mengurangi penguapan, menyerap air dan garam mineral. Trikoma
dapat bersifat kelenjar (glandular) atau bukan kelenjar (non glandular).
Trikoma glandular dapat menghasilkan sekret, sedangkan trikoma non
glandular tidak menghasilkan sekret. Macam-macam trikoma glandular
meliputi hidatoda, kelenjar madu, kelenjar garam, dan rambut gatal. Trikoma
non glandular dapat berupa papila, rambut sisik, atau rambut. Rambut atau
bulu dipakai untuk penyerapan pada akar. Perhatikan gambar macam-macam
trikoma pada Gambar 3.10!

88
Keterangan :
A. Glanduler pada epideermis daun tembakau (Nicotiana tabacum)
B. Trikoma glanduler pada tembakau menunjukkan kandungan yang karakteristik
C. trikoma glanduler pada Humulus
D. Trikom glanduler panjang yang melipat
E. Trikoma pendek yang mengandung sisteolit pada Boelmeria
F. trikoma dengan sistolit pada canabis
G dan H. Trikoma pada Humulus dilihat dari samping dan atas
Sumber: Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Gambar 3.10 Macam-macam trikoma

c) Sel silika dan sel gabus


Epidermis pada tumbuhan Gramineae terdiri atas sel-sel panjang dan dua
macam sel pendek, yaitu sel silika dan sel gabus. Sel silika biasanya penuh
dengan kristal SiO2 dan sel gabus sering mengandung bahan organik yang
padat dengan dinding sel yang mengandung suberin.

89
d) Sel kipas
Epidermis pada tumbuhan Gramineae dan beberapa monokotil yang lain
mempunyai sel epidermis khusus yang disebut sel kipas (bulliform cell). Sel-
selnya besar, dengan dinding tipis dan vakuola besar. Sel tersebut banyak
mengandung air dengan sedikit atau tanpa klorofil. Sel kipas berfungsi untuk
mengurangi penguapan dengan jalan menggulung daun.
e) Litosit
Litosit adalah sel yang dindingnya mengalami penebalan secara
sentripetal dari bahan pektin dan selulosa. Sel litosit berukuran besar dan
berbeda dengan sel-sel disekitarnya karena mengandung sistolit yang tersusun
atas kristal kalsium karbonat. Sistolit ini menggantung pada suatu tangkai
yang dinamakan tangkai selulosa. Litosit terdapat pada Acanthaceae,
Moraceae, Urticaceae,dan Cucurbitaceae.
f) Sel mirosin
Pada Cruciferae, sel mirosin sering kali terdapat di dalam epidermis. Sel
ini merupakan kelenjar yang besar, berisi enzim mirosin, berwarna merah
dengan tes Millon dan berwarna violet dengan larutan orcein dan HCl pekat.

4. Jaringan Pengangkut
Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang karena adanya air dan zat-zat
makanan bagi tumbuhan. Bagaimana tumbuhan dapat memperoleh air dan zat-
zat makanan tersebut? Sistem pengangkutan sangat penting bagi tumbuhan
karena berfungsi untuk mengangkut air dan makanan bagi pertumbuhannya.
Xilem dan floem merupakan jaringan kompleks yang bersama sama menyusun
sistem pengangkutan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
a. Xilem
Xilem terdiri dari beberapa tipe sel berbeda, dapat bersifat hidup atau
mati. Fungsi utama xilem yaitu untuk pengangkutan air, dan pada tahap
tertentu berfungsi sebagai penguat. Xilem berkembang dengan diferensiasi
secara terus menerus dari unsur baru yang dihasilkan oleh prokambium. Xilem
yang dihasilkan oleh prokambium pada tubuh primer disebut xilem primer.
Xilem yang dibentuk oleh kambium pembuluh disebut xilem sekunder.
Unsur xilem terdiri atas trakeida dan trakea. Sel trakeida tidak berlubang,
tetapi terdapat noktah berhalaman diantaranya. Trakeida ditemukan di dalam

90
xilem hampir semua tumbuhan vaskular. Trakea biasanya berlubang pada
ujung dinding atupun sisi dindinya. Perhatikan Gambar 3.11 tentang unsur-
unsur xilem.

Sumber: Campbell & Reece, 2012


Gambar 3.11 Unsur-unsur xilem

b. Floem
Floem tersusun dari unsur tapisan yang membantu pengangkutan hasil
fotosintesis. Selain itu ada sel parenkim khusus, yaitu sel pengiring dan sel
beralbumin, yang berkaitan fungsinya dengan unsur tapisan.Serabut sklereida
sering kali berupa pembuluh getah. Dalam jaringan floem juga dapat
ditemukan resin. Floem dibedakan menjadi floem primer dan sekunder. Floem
primer seperti halnya xilem primer berasal dari prokambium. Perhatikan
gambar unsur-unsur pembuluh tapis pada floem pada Gambar 3.12.

91
Sumber: Campbell & Reece, 2012
Gambar 3.12. Unsur-unsur pembuluh tapis

Berdasarkan letak floem terhadap xilem maka dibedakan beberapa tipe berkas
pengangkut.
1) Tipe berkas kolateral
Pada tipe ini floem dan xilem berdampingan. Ada dua tipe, yaitu kolateral
terbuka dan tertutup. Berkas kolateral terbuka, antara floem dan xilem
terdapat kambium. Berkas seperti ini terdapat pada batang tumbuhan
dikotil dan Gymnospermae. Jaringan pengangkut merupakan lingkaran.
Sedangkan pada berkas kolateral tertutup, antara floem dan xilem tidak
terdapat kambium, tetapi terdapat parenkim penghubung. Letak berkas
biasanya tersebar dan terdapat pada batang monokotil.
2) Tipe berkas bikolateral
Xilem diapit oleh floem luar dan floem dalam. Batas antara xilem dan
floem luar adalah kambium, sedang antara xilem dan floem dalam
terdapat parenkim penghubung. Berkas ini biasanya terdapat pada
tumbuhan yang tergolong Solanaceae, Cucurbitaceae, Apocynaceae.
3) Tipe berkas konsentris

92
4) Berkas pengangkut tipe berkas konsentris berdasarkan letak xilem
terhadap floem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tipe konsentris
amfivasal dan amfikribral. Konsentris amfivasal, bila xilem mengelilingi
floem. Misalnya pada batang tumbuhan Acorus, Cordyline, Testudinaria,
Aloe, Agave, dan lain-lain. Konsentris amfikribral, bila xilem dikelilingi
floem. Misalnya pada tumbuhan paku dan rizom.
5) Tipe berkas radial. Berkas pengangkut ini terdapat pada akar. Letak
xilem dan floem berganti-ganti (berselang-seling). Pada tumbuhan
Gymnospermae dan dikotil, akar dapat mengalami pertumbuhan
sekunder, sehingga kambium pembuluh menghasilkan xilem dan floem
sekunder.
Untuk dapat lebih memahami tipe-tipe berkas pengangkut, perhatikan Gambar
3.13

Sumber: Biologi Makhluk Hidup dan Lingkunganny


Gambar 3.13 Tipe-tipe berkas pengangkut

93
5. Jaringan Sekretori
Manusia dan hewan mampu mengeluarkan zat-zat sisa hasil metabolisme,
begitu juga dengan tumbuhan. Pada tumbuhan, proses pengeluaran senyawa dari
tubuh tumbuhan dibedakan tiga, yaitu ekskresi, sekresi, dan rekresi. Ekskresi
merupakan pembuangan hasil akhir metabolisme. Sekresi adalah proses pengeluaran
senyawa yang masih dipakai dalam proses metabolisme, sedangkan rekresi, yaitu
pengeluaran garam, suatu proses yang terlibat dalam pengaturan ion dalam sel.
Ada dua macam struktur sekretori pada tumbuhan, yaitu eksternal dan internal.
Struktur sekretori eksternal meliputi: 1) rambut kelenjar dan kelenjar; 2) nektaria
(kelenjar madu); dan 3) hidatoda. Struktur sekretori internal meliputi: 1) sel kelenjar;
dan 2) ruang dan saluran kelenjar.

TUGAS 3.1
Setelah kalian mempelajari sub bab macam-macam jaringan tumbuhan, jawablah
beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan perbedaan antara jaringan meristem dan jaringan dewasa, kemudian
sebutkan ciri dari masing-masing jaringan tersebut!
2. Sebutkan macam-macam jaringan dewasa pada tumbuhan dan berikan masing-
masing contohnya.
3. Jelaskan satu contoh pemanfaatan bidang teknologi yang meniru/ terinspirasi dari
struktur jaringan tumbuhan!

B. Organ pada Tumbuhan


Apakah yang dimaksud dengan organ? Apakah setiap makhluk hidup memiliki
organ yang sama? Organ apa saja yang menyusun tubuh tumbuhan? Untuk mengetahui
lebih lanjut, lakukan kegiatan berikut ini secara individu atau berkelompok!
Organ merupakan gabungan dari beberapa tipe jaringan yang bersama-sama
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu.Berdasarkan hasil pengamatan Anda pada kegiatan
di atas, organ dasar tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun. Peneliti seperti Wolff
dan Goethe di abad 18, de Candolle pada awal abad 19, dan peneliti lain menyatakan
bahwa organ bunga merupakan turunan langsung dari helaian daun

94
Mari Kita
Mencoba! ☺

Kegiatan 3.2 Organ Tumbuhan


Tujuan: Mengamati macam-macam organ penyusun tubuh tumbuhan

• Alat & Bahan : Lup (kaca pembesar) dan lima jenis tanaman
• Cara kerja:
1. Amati tumbuhan yang telah kalian bawa dengan menggunakan lup, tentukan
organ apa saja yang menyusun masing-masing tumbuhan tersebut!
2. Catat hasil pengamatan kalian dan diskusikan dengan teman-temanmu

1. Akar
Semua tumbuhan berpembuluh (vaskular) mempunyai akar.Akar merupakan
organ multiselular yang berfungsi untukmenambatkan tumbuhan terhadap tanah,
menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah, dan menyimpan nutrisi
organik.Kebanyakan tumbuhan memiliki akar yang termodifikasi seperti Gambar 3.14.

Saat berjalan-jalan di pantai, pernahkah kalian melihat dan mengamati tanaman


bakau (mangrove)? Pada tanaman bakau yang menghuni rawa-rawa pasang surut
dihasilkan akar udara atau pneumatofor. Bentuk akar yang menonjol ke atas permukaan
air memungkinkan sistem akar memperoleh oksigen yang tidak banyak terdapat di dalam
lumpur tebal yang terendam air.

95
Pertumbuhan dan diferensiasi akar dikontrol oleh aktivitas meristem apikal ujung
akar.Meristem ini dilindungi oleh tudung akar yang berfungsi sebagai jaringan
pelindung.Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil sedikit berbeda dengan tumbuhan
dikotil. Untuk lebih jelasnya, lakukan kegiatan berikut secara berkelompok!

Mari Kita
Kegiatan 3.3 Anatomi Akar Tumbuhan Mencoba! ☺

Tujuan: Mengamati dan memahami struktur anatomi akar tumbuhan

• Alat : Mikroskop
• Bahan: preparat akar jagung (Zea mays),dan
preparat akar bunga matahari (Helianthus anuus)
• Langkah kerja:
1. Amati preparat awetan penampang melintang akar jagung yang termasuk
tumbuhan monokotil dan akar bunga matahari yang termasuk tumbuhan dikotil
dengan menggunakan mikroskop pada perbesaran 100x.
2. Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya secara urut dari luar ke dalam!

Berdasarkan hasil pengamatan dari kegiatan di atas, struktur anatomi akar dari luar
ke dalam terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
a. Epidermis. Pada kebanyakan akar, epidermis berdinding tipis. Pada epidermis
terdapat bulu-bulu akar yang berfungsi untuk penyerapan. Pada akar udara suku
Orchidaceae tropik dan suku Araceae yang hidup sebagai epifit serta beberapa
monokotil yang terestrial, epidermis berkembang menjadi jaringan yang multiseriat
berlapis-lapis dan disebut velamen. Velamen berfungsi sebagai pelindung dan
mengurangi hilangnya air di daerah korteks.
b. Korteks. Korteks terdiri atas sel-sel parenkimatis. Pada beberapa tumbuhan air, sel-
sel korteks banyak dijumpai ruang udara, dan parenkim ini disebut aerenkim.
Korteks pada akar lebih luar dibanding korteks batang.
c. Endodermis. Lapisan terdalam korteks akar terdiferensiasi menjadi endodermis.
Endodermis terdiri atas selapis sel. Pada sel endodermis muda dijumpai adanya
penebalan dinding suberin yang berbentuk pita dan disebut pita Caspary.

96
d. Silinder pusat (Stele). Stele terletak disebelah dalam endodermis. Stele tersusun dari
beberapa jaringan, yaitu: perisikel, pengangkut, dan empulur. Perisikel merupakan
lapisan tunggal yang terdapat di sebelah dalam endodermis, terdiri dari sel-sel
parenkimatis dan letaknya berbatasan dengan jaringan pengangkut. Jaringan
pengangkut terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari-
jari. Empulur merupakan pusat stele yang terdiri atas sel-sel parenkimatis.
Perhatikan gambar anatomi akar pada Gambar 3.15! Selanjutnya, bandingkan dengan
hasil pengamatan kalian, dan perhatikan apakah kesamaan antara gambar tersebut dengan
hasil pengamatan kalian?

2. Batang
Batang adalah organ tumbuhan yang terdiri dari sistem nodus yang berselang-
seling dan internodus. Nodus merupakan titik tempat daun melekat dan internodus yaitu
segmen batang diantara nodus-nodus. Fungsi batang antara lain menyalurkan air dan
garam mineral dari akar ke daun, menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan dan tempat penyimpanan cadangan makanan.
Beberapa tumbuhan memiliki batang yang termodifikasi. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan Gambar 3.16. Pada batang, tumbuhan monokotil dan dikotil juga memiliki
struktur anatomi yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, lakukan kegiatan berikut ini secara
berkelompok.

97
Sumber: Campbell & Reece, 2012
Gambar 3.15 Struktur anatomi akar dikotil dan monokotil

Sumber: Campbell & Reece, 2012


Gambar 3.16 Batang termodifikasi

98
Mari Kita
Mencoba! ☺
Kegiatan 3.4 Anatomi Batang Tumbuhan

Tujuan: Mengamati dan memahami struktur anatomi batang tumbuhan

• Alat : Mikroskop
• Bahan : preparat penampang melintang batang jagung(Zea mays), dan
preparat penampang melintang batang bunga matahari (Helianthus anuus)
• Langkah kerja:
1. Amati preparat awetan penampang melintang batangjagung yang merupakan
tumbuhan monokotil dan batangbunga matahari yang merupakan tumbuhan
dikotildengan menggunakan mikroskop pada perbesaran 100x.
2. Gambar dan beri keterangan nama bagian-bagiannya secara urut dari luar ke dalam!

Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan di atas, kalian dapat menepukan


bahwa struktur anatomi batang dari luar ke dalam tersusun atas jaringan epidermis,
korteks dan silinder pusat (stele). Pada epidermis batang yang melakukan fotosintesis
dijumpai adanya stomata. Bagian terluar dari korteks pada kebanyakan batang terdiri dari
kolenkim dan sel-sel parenkimatis yang mengandung kloroplas dan berfungsi untuk
fotosintesis. Pada batang muda, misalnya Phaseolus, sel-sel dibagian terdalam korteks
banyak mengandung zat tepung.Pada batang monokotil, batas antara korteks dengan
empulur tidak jelas. Ciri khas dari batang monokotil yaitu memiliki berkas pengangkut
yang tersebar di seluruh jaringan dasar. Pada Gymnospermae dan kebanyakan dikotil,
berkas pengangkut tersusun dalam satu lingkaran yang tertutup yang menyelubungi
bagian pusat batang. Perhatikan Gambar 3.17 untuk lebih memahami struktur anatomi
batang.
Tipe batang ditentukan oleh struktur primer dan sekunder. Batang tumbuhan dikotil
biasanya berkayu, dapat dalam bentuk herba atau merambat. Batang monokotil umumnya
tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Bertambahnya diameter batang disebabkan oleh
adanya pembelahan dan pembentangan sel-sel parenkim.

99
Sumber: Campbell & Reece, 2012
Gambar 3.17 Struktur anatomi batang dikotil dan monokotil

3. Daun
Daun pada kebanyakan tumbuhan vaskular merupakan organ fotosintetik utama.
Jaringan apa sajakah yang menyusun organ daun? Ayo cari tahu dengan melakukan
kegiatan berikut. Setelah melakukan kegiatan peserta didik akan mengetahui bahwa daun
tersusun atas tiga jaringan, yaitu jaringan dermal (epidermis), dasar (mesofil), dan
jaringan pengangkut.

100
Jaringan dermal daun tersusun dari selapis sel-sel kompak. Dinding selnya dilapisi
kutikula dan diantara sel-selnya terdapat stomata. Stomata berfungsi sebagai alat
pertukaran gas. Pada tumbuhan air, letak stomata biasanya di permukaan atas daun,
sedangkan pada tumbuhan darat stomata terdapat di permukaan bawah daun.

Mari kita
Kegiatan 3.5 Anatomi Daun Tumbuhan Mengamati!

Tujuan: Mengamati dan memahami struktur anatomi daun tumbuhan

• Alat : Mikroskop
• Bahan : preparat penampang melintang daun jagung(Zea mays), dan
preparat penampang melintang daun karet-karetan(Ficus sp.)
• Langkah kerja:
1. Amati preparat awetan penampang melintang daun jagung yang merupakan
tumbuhan monokotildan daun karet-karetan yang termasuk tumbuhan dikotil
dengan menggunakan mikroskop pada perbesaran 100x.
2. Gambar dan beri keterangan nama bagian-bagiannya secara urut dari luar ke
dalam!

Jaringan dasar (mesofil) pada kebanyakan dikotil terdiferensiasi menjadi parenkim


palisade dan parenkim spons. Parenkim spons tersusun lebih longgar dan terletak di
bawah parenkim palisade. Pada daun rumput-rumputan dan padi-padian mesofilnya
terdiri dari sel-sel parenkimatis yang kompak susunannya.Jaringan pengangkut pada daun
bersambungan dengan jaringan pengangkut pada batang. Urat daun adalah berkas
pengangkut yang berfungsi sebagai rangka daun.Setiap berkas dilindungi oleh seludang
berkas. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 3.18.

101
TUGAS 3.2

Setelah kalian belajar mengenai sub bab organ tumbuhan, jawablah beberapa pertanyaan
di bawah ini!
1. Apa sajakah organ dasar penyusun tubuh tumbuhan? Sebutkan fungsi masing-masing
organ tersebut!
2. Jelaskan struktur anatomi akar, batang, dan daun dari luar ke dalam!
3. Jelaskan perbedaan struktur anatomi akar, batang, dan daun pada tumbuhan dikotil
dan monokotil!

C. Kultur Jaringan
Pada bab sebelumnya telah belajar mengenai sel. Apakah yang dimaksud dengan
sel totipoten? Sel totipoten (totipotent) adalah sel yang dapat menghasilkan organisme
baru yang lengkap. Teori totipotensi menyatakan bahwa setiap sel hidup mempunyai
kemampuan untuk bereproduksi, membentuk organ, dan berkembang menjadi individu
baru yang sempurna jika ditumbuhkan pada media dan lingkungan yang sesuai. Teori ini
dijadikan sebagai dasar untuk melakukan teknik kultur atau lebih dikenal sebagai kultur
jaringan. Kultur jaringan merupakan teknik menumbuhkan sel atau jaringan tumbuhan
menjadi organ atau tumbuhan utuh secara in vitro.
Bagaimana cara melakukan kultur jaringan? Langkah-langkah teknik kultur
jaringan adalah seperti diilustrasikan pada Gambar 3.19.
Langkah-langkah kultur jaringan adalah sebagai berikut.
1. Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral berisi unsur
makro dan mikro, asam amino, vitamin, gula, serta hormon tumbuhan dengan
perbandingan tertentu.
2. Menyiapkan eksplan (jaringan yang akan dikultur).
3. Menanam eksplan pada media yang telah disiapkan.
4. Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka pindahkan ke media tanah
untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa.

102
Sumber: Campbell & Reece, 2012
Gambar 3.19 Teknik kultur jaringan

Teknik kultur jaringan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Perbanyakan tanaman


secara kultur jaringan mempunyai kelebihan sebagai berikut.
1. Dapat menghasilkan bibit tanaman yang banyak dalam waktu singkat.
2. Tidak memerlukan tempat yang luas
3. Tidak tergantung pada musim sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun.
4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat.
5. Memungkinkan dilakukannya rekayasa genetik.

Sedangkan kekurangan dari teknik kultur jaringan adalah sebagai berikut.


1. Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium dan
menggunakan bahan kimia.
2. Memerlukan keahlian khusus
3. Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil kultur
biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa berada di tempat
yang mempunyai kelembaban udara tinggi.
Beberapa masalah juga dapat terjadi saat melakukan kultur jaringan, antara lainsebagai
berikut.

103
1. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus dan lain-lain. Agar terhindar dari kontaminasi
maka langkah-langkah pelaksanaanya harus mengikuti prosedur yang benar dan
dalam keadaan steril.
2. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbsi fenol
penyebab pencoklatan dengan arang aktif.

TUGAS 3.3

Kalian telah belajar mengenai sub bab kultur jaringan. Carilah artikel jurnal
mengenai kultur jaringan tumbuhan untuk lebih memahami teknik kultur
jaringan. Selanjutnya analisislah artikel jurnal tersebut berdasarkan pertanyaan
berikut.
1. Jelaskan langkah-langkah kultur jaringan yang dibahas pada artikel jurnal.
2. Hambatan atau masalah apakah yang ditemui dalam melakukan kultur
jaringan tersebut?
3. Sebutkan keuntungan yang diperoleh dari teknik kultur jaringan yang
dibahas pada artikel jurnal!

D. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN


1. Macam-Macam Jaringan Hewan
Adakah yang pernah melihat ikan badut seperti pada Gambar 3.20 ? Jika
diperhatikan, tubuh ikan tersebut tersusun oleh berbagai jaringan. Jaringan yang terdapat
pada tubuh tumbuhan berbeda dengan jaringan pada tubuh hewan. Jaringan pada hewan,
khususnya mamalia hampir sama dengan jaringan yang ada pada tubuh manusia.

Sumber: Campbell & Reece, 2012

Gambar 3.20 Ikan badut (Amphiprion ocellaris)

104
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai macam-macam jaringan hewan, lakukan
kegiatan di bawah ini secara berkelompok

Kegiatan 3.6 Pengamatan Jaringan pada Hewan


Tujuan: Mengidentifikasi macam-macam jaringan pada hewan
• Alat : Mikroskop
• Bahan :
Preparat permanen dari berbagai macam jaringan seperti jaringan epitel, otot, saraf,
dan tulang rawan

• Langkah kerja:
1. Amati masing-masing preparat dengan menggunakan mikroskop.
2. Gambarlah hasil pengamatan Anda dan berikan keterangan dari masing-masing
jaringan tersebut.
3. Jawablah pertanyaan berikut.
a. Jelaskan struktur sel yang menyusun masing-masing jaringan yang diamati!
b. Pada organ tubuh mana sajakah masing-masing jaringan tersebut ditemukan?

Setelah melakukan kegiatan di atas, mari kita bahas lebih lanjut mengenai
macam-macam jaringan pada tubuh hewan. Jaringan dasar yang menyusun organ tubuh
hewan yaitu jaringan epitel, otot, saraf,dan jaringan ikat. Perhatikan Gambar 3.21 tentang
empat macam jaringan pada hewan!

a. Jaringan epitel
Apakah yang dimaksud dengan jaringan epitel? Dimana jaringan tersebut
dapat ditemukan? Epitel diartikan sebagai semua bentuk lapisan sel yang terdiri atas
lembaran sel (cellular membrane) yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi
rongga-rongga tubuh.Sebagian besar epitel tumbuh dari lapisan ektoderm dan
entoderm, meskipun ada beberapa epitel tumbuh dari mesoderm embrio.Epitel
terdapat pada setiap permukaan luar dan dalam tubuh untuk melapisi organ-organ
tubuh.

105
Sumber: www.belajarbiologi.com
Gambar 3.21 Macam-macam jaringan hewan

Jaringan epitel mempunyai sifat dasar umum, yaitu 1) bentuk dan ukuran sel
epitel bervariasi, 2) pada permukaan basalnya mempunyai permukaan basalis, 3)
kohesi yang kuat diantara sel-sel epitel, 4) tidak mempunyai/sedikit sekali substansi
interseluler karena sel-selnya tersusun sangat rapat, dan 5) bersifat nonvaskuler.
Jaringan epitelium memiliki banyak fungsi di dalam tubuh, antara lain seperti
berikut.
1) Melindungi jaringan yang ada di bawahnya, misalnya epitel kulit.
2) Melakukan fungsi absorbsi, misalnya epitel jonjot usus.
3) Melakukan fungsi filtrasi, misalnya epitel pada nefron ginjal.
4) Sebagai pintu gerbang masuk dan keluarnya zat, misalnya epitel alveolus paru-
paru.
5) Melakukan fungsi sekresi, yaitu menghasilkan getah cair. Misalnya epitel
kelenjar ludah, tiroid, hipofisis, dan lain-lain.
6) Melakukan fungsi sebagai neuroreseptor, yaitu menerima rangsang dari luar.
Epitelium ini terdapat pada alat-alat indra.
Secara morfologis, jaringan epitel dapat digolongkan menurut jumlah lapisan
sel dan morfologi sel-sel dalam lapisan permukaan. Epitel selapis hanya mengandung
satu lapisan sel dan semua selnya bertumpu pada membrana basalis, sedangkan epitel
berlapis mengandung lebih daripada satu lapis sel. Jaringan epitel dapat digolongkan
sebagai berikut.

106
a) Berdasarkan bentuk sel di lapisan atas atau luarnya
Jaringan epitel ini dibedakan menjadi epitel pipih, kubus, dan silindris.
• Epitel pipih, bentuknya pipih, sitoplasma tidak berwarna dan nukleus
terletak di tengah sel.
• Epitel kubus, selnya berbentuk seperti kubus. Pada organ, seperti ginjal, sel
epitel kubus memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut mikrovili.
• Epitel silindris, bentuknya memanjang seperti batang, sitoplasma memiliki
vesikel berwarna gelap dan berisi bahan sekresi lendir.
b) Berdasarkan susunan sel dan jumlah lapisan selnya
Jaringan epitel ini dibedakan menjadi dua, yaitu selapis dan berlapis banyak.
• Epitel selapis, tersusun atas selapis sel
• Epitel berlapis banyak, tersusun atas lapisan sel-sel bawah yang menempel
pada membran basal.
c) Berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan selnya
Jaringan epitel ini dibedakan menjadi berbagai macam berdasarkan bentuk dan
jumlah lapisan selnya.
• Epitel pipih selapis,terdapat pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh
limfe, glomerulus ginjal.
• Epitel kubus selapis, terdapat pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
• Epitel silindris selapis, terdapat pada lambung, jonjot usus, kantung empedu,
saluran pernafasan bagian atas.
• Epitel pipih berlapis banyak, terdapat pada kulit, rongga mulut dan vagina.
• Epitel kubus berlapis banyak, terdapat pada saluran kelenjar minyak dan
kelenjar keringat pada kulit.
• Epitel silindris berlapis banyak, terdapat pada alat-alat tubuh.
• Epitel silindris semu berlapis banyak, terdapat pada rongga hidung dan
trakea. Bentuk epitel ini berlapis-lapis dan pada permukaan terluarnya
memiliki bulu getar (silia) yang berfungsi menyaring benda asing yang
masuk.
• Epitel transisional, terdapat pada kandung kemih, ureter, dan pelvis ginjal.
Epitel ini merupakan epitel berlapis banyak, tetapi bila jaringannya
menggelembung maka bentuk selnya berubah. Epitel ini berperan dalam
menahan regangan dan tekanan.

107
Beberapa epitelum yang diuraikan di atas dapat diplihat pada Gambar 3.22.

Sumber: http://iklimaistiqomah27.blogspot.com/
Gambar 3.22 Macam-macam jaringan epitel

b. Jaringan otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel yang dapat berkontraksi sehingga
mampu melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Sel otot dapat
berkontraksi karena mengandung protein kontraktif yang disebut miofibril.
Miofibril tersusun dari aktin dan miosin. Sel tersebut dikelilingi satu lapisan
yang disebut sarkolema.
Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Otot memiliki
kemampuan berkontraksi dan berelaksasi sehingga dapat menggerakkan
tubuh. Otot dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1) Otot lurik/kerangka
Otot kerangka disebut otot lurik karena memiliki corak lurik. Ciri-ciri otot
lurik, yaitu: berbentuk silindris panjang, berinti banyak di tepi,
kontraksinya di bawah kesadaran, memiliki gerakan cepat dan kuat, mudah
lelah. Disebut juga otot kerangka karena melekat pada kerangka, misalnya
tendon, otot bisep, dan triseps.

108
2) Otot polos
Ciri-ciri otot polos, yaitu: bentuk selnya seperti gelendong, memiliki satu
inti di tengah,kontraksinya spontan, bekerja terus-menerus tanpa disadari
(involunter) dan tidak mudah lelah. Otot polos berukuran antara 30-200
milimikron. Otot ini dilengkapi dengan saraf yang berasal dari sistem saraf
tak sadar. Untuk berkontraksi otot polos memerlukan waktu antara 3 detik
sampai 3 menit. Otot polos terdapat pada organ dalam, misalnya, usus,
lambung, ginjal, pembuluh darah.
3) Otot jantung
Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung. Otot ini memiliki struktur
seperti pada otot lurik, tetapi miofibrilnya bercabang-cabang. Sel-sel otot
jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk
sinsitium. Cara kerja otot jantung seperti otot polos yaitu di luar kesadaran
(involunter), terus-menerus, dan tidak mudah lelah. Perhatikan Gambar
3.23 untuk lebih memahami macam-macam jaringan otot.

c. Jaringan saraf
Jaringan saraf berfungsi menerima dan menghantarkan rangsangan.
Jaringan ini tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Setiap sel saraf
terdiri atas badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan selubung saraf. Badan
sel-sel saraf kemudian berkumpul membentuk ganglion. Perhatikan gambar
struktur sel saraf pada Gambar 3.24.

109
Otot lurik Ototot polos

Otot jantung
Sumber: Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar
Gambar 3.23 Macam-macam jaringan otot

Sumber: www.belajarbiologi.com
Gambar 3.24 Struktur sel saraf

Jalannya impuls dimulai dari adanya rangsangan atau stimulan dari luar
yang ditangkap oleh dendrit, kemudian dilanjutkan ke badan sel. Dari badan
sel impuls akan diteruskan ke akson (neurit). Akson inilah yang akan
menyampaikan impuls ke sel-sel saraf yang akhirnya disampaikan ke organ
efektor.
Berdasarkan fungsinya, sel-sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
saraf sensorik, saraf motorik dan saraf konektor.

110
1) Saraf Sensorik (Neuron Aferen)
Saraf sensorik yaitu saraf yang bertugas membawa impuls dari reseptor
(indra) ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
2) Saraf Motorik (Neuron Eferen)
Saraf motorik bertugas membawa impuls dari pusat saraf ke efektor (otot
dan kelenjar). Setelah bagian efektor menerima rangsang maka tubuh akan
melakukan respon.
3) Saraf Konektor (Asosiasi)
Saraf konektor bertugas menghubungkan antara saraf sensorik dan
motorik.Antara saraf yang satu dengan lainnya di hubungkan oleh akson.
Hubungan antara sesama saraf melalui titik temu antara ujung akson neuron
yang satu dengan dendrit neuron yang lain disebut sinaps. Fungsi sinaps
adalah meneruskan rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain.
Sinaps mengeluarkan zat untuk mempermudah meneruskan rangsang yang
disebut neurotransmiter.
d. Jaringan ikat (jaringan konektif)
Jaringan ini berhubungan dengan jaringan-jaringan yang lain sehingga
disebut jaringan konektif. Jaringan ini mempunyai sel-sel yang susunannya
tidak terlalu rapat. Jaringan konektif dibedakan sebagai berikut.
1) Jaringan Pengikat
Jaringan pengikatberfungsi untuk mengikat atau mengaitkan organ-organ
tubuh. Berdasarkan susunan serabut selnya, jaringan pengikat dibedakan
menjadi dua, yaitu ikat padat dan ikat longgar.
a) Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat tersusun dari serabut kolagen yang rapat dan
kompak antara satu dengan yang lain. Contohnya terdapat pada tendon,
ujung otot yang melekat pada tulang, dermis kulit, ligamen (jaringan
pengikat yang menghubungkan tulang-tulang). Jaringan ikat padat
berfungsi untuk memberikan sokongan dan proteksi, menghubungkan
otot-otot pada tulang-tulang (pada tendon) dan menghubungkan tulang
ke tulang (pada ligamen).

111
b) Jaringan Ikat Longgar
Susunan serabut sel pada jaringan ini tidak rapat dan kompak(longgar).
Pada jaringan ini terdapat sel-sel dan serabut saraf, antara lain fibroblas
dan makrofag yang mengandung serabut kolagen dan elastis. Jaringan
ini mengisi ruang di antara organ, juga membungkus saraf dan
pembuluh darah yang memberikan makanan pada jaringan-jaringan di
sekitarnya.
2) Jaringan Penunjang/Penguat
Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh yang lunak.
Jaringan penguatmeliputi jaringan tulang rawan dan tulang sejati.
a) Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan tulang rawan tersusun oleh sel-sel tulang rawan. Jaringan ini
mempunyai banyak matriks dan bersifat lentur yang disebut kondrin.
Sel-sel tulang rawan ini terletak di dalam suatu rongga kecil yang
disebut lakuna. Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu tulang rawan hialin, fibrosa, dan elastis.
b) Jaringan Tulang Sejati (Osteon)
Jaringan tulang sejati tersusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit.
Diantara sel-sel tulang terdapat bahan dasar (matriks) yang mengandung
zat kapur, sehingga menyebabkan tulang menjadi keras. Proses
pengapuran ini disebut kalsifikasi. Jaringan tulang ini banyak terdapat
di dalam tubuh menyusun rangka. Fungsinya adalah melindungi organ-
organ tubuh yang lunak dan mengikat otot-otot. Berdasarkan jumlah
matriksnya jaringan tulang sejati dibedakan menjadi dua, yaitu tulang
kompak dan spons (bunga karang).
3) Jaringan Darah dan Limfe
Jaringan ini terdiri dari sel-sel darah dan plasma darah. Darah merupakan
cairan tubuh yang berfungsi sebagai alat transportasi. Darah juga
merupakanpenghasil imunitas dan homeostasis. Pada dasarnya darah
dibedakan menjadi duakomponen, yaitu sebagai berikut.
a) Sel-Sel Darah
Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih(leukosit), dan sel darah pembeku (trombosit). Sel darah merah
berbentuk cakram, bikonkaf, dantidak berinti.Sel darah putih terdiri atas

112
monosit, limfosit, netrofil, basofil,dan eosinofil. Fungsi sel darah putih
ini adalah sebagai penghasil imunitas. Sedangkan trombosit adalah sel
darah yang bertugas dalam proses pembekuan darah. Ukurannya lebih
kecil dari sel darah merah dan berbentuk cakram. Sel-sel trombosit
tidak memiliki inti.
c) Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan yang mengandung sel-sel darah. Di dalam
plasma darah terlarut berbagai macam zat antara lain zat makanan,
protein, zat sekresi, dan gas (O2, CO2, dan N2). Plasma darah
mengandung serumyang berfungsi sebagai tempat pembentukan
antibody.
4) Jaringan Penghubung Berserat
Jaringan penghubung berserat tersusun dari sel-sel lemak.
Jaringan ini berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan berupa lemak,
sebagai bantalan lemak diantara alat-alat tubuh dan melindungi organ tubuh
dari suhu dingin. Sel-sel lemak terdapat di seluruh tubuh, yaitu di bawah
lapisan kulit, sekitar ginjal, dalam bantalan/sekitar persendian, dan dalam
sumsum tulang panjang. Jaringan ini sering kita jumpai pada lapisan bawah
kulit, sekitar persendian, dan di antara organ-organ dalam tubuh.

TUGAS 3.4

Setelah mempelajari sub bab macam-macam jaringan hewan,


jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan ciri khas dari jaringan epitel, otot, saraf, dan jaringan ikat!
2. Buatlah tabel perbedaan antara otot lurik, polos, dan otot jantung!
3. Jelaskan bagaimana proses berjalannya impuls dari reseptor sampai
dengan efektor!
4. Jelaskan fungsi jaringan ikat bagi organ tubuh!

113
2. Organ pada Hewan
Organ merupakan kumpulan bermacam-macam jaringan yang bekerjasama
untuk melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh. Berdasarkan letaknya, organ di
dalam tubuh dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ
luar.Contoh organ dalam yaitu paru-paru, jantung, hati, limpa, lambung, pancreas,
dan usus. Sedangkan organ luar contohnya yaitu mulut, hidung, dan kulit.
Beberapa organ saling bekerja sama melangsungkan suatu fungsi tertentu
dan membentuk sistem organ. Di dalam tubuh hewan dan manusia terdapat beberapa
sistem organ, antara lain sistem pernapasan, pencernaan, ekskresi, peredaran darah,
rangka, gerak, koordinasi, dan reproduksi. Sistem organ selanjutnya akan
membentuk individu. Kerjakan tugas di bawah ini untuk lebih memahami mengenai
organ dan sistem organ.

TUGAS 3.5

Sebutkan macam-macam sistem organ yang terdapat pada tubuh manusia


beserta fungsi dan organ-organ penyusunnya.Buatlah dalam bentuk tabel dengan
format sebagai berikut.

Sistem Organ Organ penyusun Fungsi

114
RANGKUMAN

1. Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai asal, fungsi serta struktur yang sama.
2. Organ merupakan kumpulan bermacam-macamjaringan yang bekerjasama untuk
melakukan fungsi tertentu.
3. Berdasarkan sifatnya, jaringan tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu meristem dan
jaringan dewasa.
4. Meristem adalah jaringan yang terus menerus bersifat embrionik sehingg aktif
membelah. Sedangkan jaringan dewasa bersifat permanen sehingga sel-selnya tidak
aktif membelah.
5. Jaringan dewasa meliputi jaringan dasar (parenkim), jaringan penutup (epidermis),
jaringan penguat, jaringan pengangkut dan jaringan sekretori.
6. Organ dasar tumbuhan tersusun atas akar, batang, dan daun.
7. Sel totipoten (totipotent) adalah sel yang dapat menghasilkan organisme baru yang
lengkap.
8. Kultur jaringan merupkan teknik menumbuhkan sel atau jaringan tumbuhan menjadi
organ atau tumbuhan utuh secara in vitro.
9. Jaringan hewan meliputi jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan
konektif
10. Berdasarkan letaknya, organ di dalam tubuh dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu organ dalam dan organ luar.
11. Organ dalam contohnya yaitu paru-paru, jantung, hati, limpa, lambung, pancreas, dan
usus. Sedangkan organ luar contohnya yaitu mulut, hidung, dan kulit.
12. Beberapa organ saling bekerja sama melangsungkan suatu fungsi tertentu dan
membentuk sistem organ.

VALUASI

115
UJI KOMPETENSI

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Jaringan yang berasal dari jaringan embrionik dan sel-selnya aktif membelah adalah
….
a. parenkim
b. epidermis
c. kolenkim
d. xilem
e. meristem
2. Floem merupakan jaringan yang berfungsi untuk ….
a. mengangkut air dan mineral
b. mengangkut hasil fotosintesis
c. pertukaran gas
d. mengurangi penguapan
e. menyimpan cadangan makanan
3. Tipe berkas pengangkut dimana xilem mengelilingi floem yaitu ….
a. kolateral terbuka
b. kolateral tertutup
c. konsentris amfivasal
d. konsentris amfikribal
e. bikolateral

4. Perhatikan gambar berikut ini!


Gambar di samping adalah penampang
melintang dari … tumbuhan ….
a.akar dikotil, Helianthus anuus
b.akar monokotil, Zea mays
c.batang dikotil, Cucurbita sp
d.batang monokotil, Zea mays
e.batang dikotil, Helianthus anuus

116
5. Stomata yang letaknya sejajar dengan permukaan epidermis disebut ….
a. fanerofor
b. kriptofor
c. menonjol
d. diasitik
e. anisositik

6. Perbedaan antara struktur anatomi akar dan batang adalah ….


a. pada akar tidak terdapat epidermis sedangkan pada batang terdapat epidermis
b. pada akar terdapat epidermis sedangkan pada batang tidak terdapat epidermis
c. pada akar tidak terdapat endodermis sedangkan pada batang terdapat endodermis
d. pada akar terdapat endodermis sedangkan pada batang tidak terdapat endodermis
e. pada akar tidak terdapat stele sedangkan pada batang stele

7. Perhatikan gambar di bawah ini!


Berdasarkan gambar di atas, floem dan xilem
ditunjukkan pada bagian bernomor ….
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 5
d. 3 dan 4
e. 3 dan 5

8. Berikut ini yang bukan merupakan jaringan hewan adalah jaringan ….


a. epitel
b. sekretori
c. otot
d. saraf
e. ikat

117
9. Pernyataan di bawah ini yang menunjukkan struktur anatomi akar dari luar ke dalam
yang benar adalah ….
a. epidermis–endodermis-korteks–silinder pusat
b. epidermis–korteks-endodermis–silinder pusat
c. epidermis–korteks–silinder pusat-endodermis
d. epidermis-silinder pusat-korteks-endodermis
e. epidermis-silinder pusat-endodermis-korteks

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

(1) (2) (3)

(4) (5)
Jaringan epitel yang terdapat pada kulit ditunjukkan oleh gambar nomor ….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
11. Berbentuk cakram, bikonkaf, tidak berinti merupakan karakteristik dari ….
a. sel darah putih
b. sel darah merah
c. trombosit
d. plasma darah
e. limfosit

118
12. Sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan disebut ….
a. dendrit
b. neurit
c. badan sel
d. ganglion
e. badan sel
13. Pernyataan berikut yang benar mengenai otot polos adalah adalah ….
a. bekerja secara sadar
b. bekerja secara tidak sadar
c. melekat pada rangka
d. respon cepat terhadap rangsang
e. inti sel di tepi
14. Jaringan yang berfungsi untuk mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan
dari berbagai organ membentuk sistem organ disebut ....
a. jaringan pengikat
b. jaringan penguat
c. jaringan otot
d. jaringan epitel
d. jaringan saraf
15. Ovarium, oviduk, uterus, tuba falopi adalah organ-organ yang menyusun sistem ....
a. reproduksi
b. koordinasi
c. sirkulasi
d. digesti
e. respirasi

119
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Jelaskan perbedaan antara jaringan dan organ!
2. Gambarkan struktur anatomi daun dikotil beserta keterangannya!
3. Apakah yang dimaksud dengan totipotensi?
4. Jelaskan perbedaan antara otot polos, otot lurik, dan otot jantung!
5. Tuliskan empat jenis jaringan epitel pada tabel berikut ini!

Nama Jaringan Fungsi Letak


….. ….. …..
….. ….. …..
….. ….. …..
….. ….. …..

120
Bab
ENZIM BIDANG PERIKANAN DAN KELAUTAN 4

Pada bagian ni dipelajari tentang enzim yang banyak berkaitan dengan bidang
perikanan dan kelautan. Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu dalam
hal-hal berikut.
1. Memahami peran enzim dalam proses metabolisme pada tumbuhan dan hewan.
2. Melaksanakan pengamatan cara kerja enzim dalam proses metabolisme tumbuhan
dan hewan.
Kemampuan kalian dalam kedua hal itu dapat diukur dari kemampuan kalian dalam
mendefinisikan arti enzim, memahami komponen penyusun enzim, memahami
karakteristik enzim, menjelaskan cara kerja enzim, mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja enzim, dan dalam kemampuan kalian dalam melakukan
pengamatan cara kerja enzim dalam proses metabolisme tumbuhan dan hewan.

121
PETA KONSEP

ENZIM
PENGERTIAN CARA FAKTOR-FAKTOR MACAM- GANGGUAN PERAN
KOMPONEN KARAKTERISTIK YANG MACAM ENZIM PADA ENZIM DI
KERJA
MEMPENGARUHI ENZIM METABOLISME BIDANG
PERIKANAN
Berfungsi DAN
sebagai katalis Teori Gembok Suhu KELAUTAN
Ion-ion dan Kunci (Lock
organik Merupakan pH
protein and Key Theory)
Gugus Kadar air
Bekerja secara Teori Kecocokan
prostetik yang Terinduksi Hasil akhir
spesifik (produk)
Koenzim (Induced Fit
Bekerja bolak- Theory) Konsentrasi
balik enzim
Dipengaruhi Konsentrasi
oleh faktor substrat
lingkungan
Inhibitor

122
PENDAHULUAN

Pada tahun 1850, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa fermentasi gula menjadi
alkohol oleh ragi yang dikatalisis ‘fermen’. Pasteur mengemukakan bahwa fermen ini
dinamakan enzim (‘di dalam ragi’) tidak dapat dipisahkan dari struktur sel ragi hidup,
suatu pendapat yang bertahan selama bertahan-tahun. Penemuan penting oleh Eduard
Buchner tahun 1897 berhasil mengekstrak ke dalam larutan, suatu bentuk aktif dari sel
ragi, yaitu serangkaian enzim yang mengkatalisis fermentasi gula menjadi alkohol.
Penemuan ini membuktikan bahwa enzim mengkatalisis lintas metabolik utama
penghasil energi, dapat tetap berfungsi jika dipindahkan dari struktur sel hidup. Baru pada
tahun 1926, enzim urease dapat diisolasi dan dikristalkan oleh James Sumner. Beliau
juga menemukan bahwa semua enzim adalah protein yang memiliki berat molekul antara
12.000 - 1.000.000. Pada tahun 1930 John Northrop berhasil mengkristalkan enzim
pepsin dan tripsin.

ENZIM

A. Pengertian Enzim
Kata enzim berasal dari bahasa Yunani
“enzyme” yang berarti “di dalam sel”. Willy FAKTA ILMIAH
Kuchne (1876) mendefinisikan enzim sebagai Makanan menjadi cepat basi
disebabkan oleh aktivitas enzim.
fermen (ragi) yang bentuknya tidak tentu dan
Bakteri di udara hinggap di
tidak teratur, yang dapat bekerja tanpa adanya makanan dan berkembangbiak
secara cepat sambil mengeluarkan
mikroba dan dapat bekerja di luar mikroba.
enzim-enzim pencernaan di media
Definisi tersebut berubah setelah dilakukan makanan. Enzim-enzim
pencernaan dari bakteri inilah
penelitian lanjutan oleh Buchner pada tahun
yang menyebabkan makanan
1897. Enzim dapat diproduksi oleh mikroba berubah menjadi basi. Aktivitas
enzim dapat dihambat dengan cara
atau bahan lainnya seperti hewan dan
pemanasan atau pendinginan.
tumbuhan. Enzim juga dapat diisolasi dalam Sumber: Aryulina, 2006
bentuk murni. Enzim merupakan senyawa
protein yang dapat mengkatalisis seluruh reaksi kimia dalam sistem biologis. Semua
enzim murni yang telah diamati sampai saat ini adalah protein. Aktivitas katalitiknya

123
bergantung kepada integritas strukturnya sebagai protein. Enzim dapat mempercepat
reaksi biologis, dari reaksi yang sederhana, sampai ke reaksi yang sangat rumit.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa enzim adalah
makromelekul yang bekerja sebagai katalis, agen kimiawi yang mempercepat reaksi tanpa
ikut terkonsumsi oleh reakis. Jika tidak ada regulasi oleh enzim, lalu-lintas kimiawi
melalui jalur-jalur metabolisme akan macet total karena banyak reaksi kimia akan
berlangsung terlalu lama.

B. Komponen Enzim
Secara kimia enzim terdiri atas dua bagian (enzim
lengkap/ holoenzim), yaitu bagian protein (apoenzim) Konsep Penting
dan bagian bukan protein (gugus prostetik) yang Kofaktor enzim terdiri
dari ion-ion anorganik,
dihasilkan dalam sel makhluk hidup. Jika gugus gugus prostetik, dan
prostetiknya berasal dari senyawa organik kompleks koenzim.

(misalnya, NADH, FADH, koenzim A dan vitamin B) disebut koenzim, apabila berasal
dari senyawa anorganik (misalnya, besi, seng, tembaga) disebut kofaktor. Enzim
disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam
lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam
pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim
tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen. Secara ringkas
struktur sebuah enzim yang aktif dapat dilihat pada Gambar 4.1
Kofaktor pada beberapa enzim dapat terikat secara lemah atau terikat secara kuat
(permanent). Jika kofaktor terikat kuat dengan protein enzim dinamakan bagian
prostetik. Beberapa jenis logamsebagai bagian kofaktor dari beberapa enzim dapat
dilihat pada Tabel 1. Tidak semua enzim memiliki struktur yang lengkap terdiri dari
apoenzim dan kofaktor. Contoh enzim ribonuklease pankreas hanya terdiri atas
polipeptida dan tidak mengandung gugus kimiawi yang lain.

124
Enzim
(Holoenzim)

Protein
Gugus Prostetik
(Apoenzim)

KOENZIM
KOFAKTOR
Molekul organik
Molekul Anorganik
Contoh: Vitamin,
Contoh: Fe+2, Mn+2
FAD

Sumber: http://slideshare.net/fitri_rizkiyah/kerja-enzim-4325921
Gambar 4.1. Komponen enzim

Tabel 4.1. Beberapa logam sebagai kofaktor


LOGAM NAMA ENZIM

Fe+2dan Fe Oksidase sitokrom, Katalase, Peroksidase


Cu+2 Oksidase sitokrom
Zn+2 Polymerase DNA, Anhidrase karbonik, Dehidrogenase alcohol

Mg+2 Heksokinase, 6-fosfatase glukosa


Mn+2 Arginase
K+ Kinase piruvat (juga memerlukan Mg+2)
+2
Ni Urease
Mo Reduktase nitrat
Se Peroksidase glutasion
Sumber: http://slideshare.net/fitri_rizkiyah/kerja-enzim-4325921

125
C. Karakteristik Enzim
Karakteristik enzim sebagai biokatalisator ddapat diuraikan sebagai berikut.
1. Enzim Berfungsi sebagai Katalis
Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi tanpa ikut
bereaksi. Katalis mengubah kecepatan reaksi, namun tidak mengubah produk akhir
yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi.
2. Enzim adalah Protein
Struktur dari suatu enzim tidak lain adalah protein, karena aktivitas
katalitiknya bergantung pada integritas strukturnya sebagai protein, walaupun ada
beberapa senyawa yang dapat bertindak sebagai katalis, misalnya RNA.
3. Enzim Bekerja secara Spesifik
Fungsi enzim itu tertentu, tiap perubahan zat tertentu diperlukan suatu jenis
enzim tertentu pula. Misalnya enzim amilasehanya untuk mengkatalisis amilum
sebagai substratnya.
4. Enzim dapat Bekerja secara Bolak-Balik
Beberapa enzim kerjanya dapat bolak balik, misalnya enzim lipase dapat
bekerja untuk mengkatalisis molekul lemak menjadi komponen penyusunnya, yaitu
asam lemak dan gliserol atau sebaliknya menyusun lemak dari komponennya.

Lemak ↔ gliserol + asam lemak

5. Enzim Diperlukan dalam Jumlah Sedikit


Sesuai dengan fungsinya sebagai katalis, enzim hanya diperlukan dalam
jumlah sedikit. Enzim dalam jumlah sedikit mampu meningkatkan kecepatan reaksi
yang signifikan.
6. Enzim Dipengaruhi oleh Faktor Lingkungan
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH,
aktivator (pengaktif) dan inhibitor (penghambat), serta konsentrasi enzim dan
substrat.

Mengapa enzim hanya menggarap substrat yang sangat spesifik?


Diskusikan dengan teman sebangku!

126
D. Cara Kerja Enzim
Sisi aktif enzim (active site) adalah bagian dari molekul enzim tempat
berikatannya substrat, untuk membentukkompleks enzim substrat, dan selanjutnya
membentuk produk akhir.

Substrat

Sisi aktif

Enzim Substrat Enzim


Komplek

Sumber: Campbell dkk. 2014


Gambar 4.2. Bagian sisi aktif dan substrat pada enzim

Sisi aktif suatu enzim berbentuk tiga dimensi, seringberupa lekukan pada
permukaan protein enzim, tempat substrat berikatan secara lemah. Substrat berikatan
dengan sisi aktif suatu enzim melalui beberapa bentuk ikatan kimia yang lemah (misalnya
interaksi elektrostatik, ikatan hidrogen, ikatan van der Waals, dan interaksi hidrofobik).
Setelah berikatan dengan bagian sisi aktif enzim, substrat bersama-sama enzim kemudian
membentuk suatu kompleks enzim-substrat, selanjutnya terjadi proses katalisis oleh
enzim untuk membentuk produk. Ketika produk sudah terbentuk enzim menjadi bebas
kembali untuk selanjutnya bereaksi kembali dengan substrat.
Dua model telah diusulkan untuk menjelaskan bagaimana enzim berikatan
dengan substrat, yaitu:
1. Teori Gembok dan Kunci (Lock and Key Theory)
Sisi aktif enzim tersusun dari sejumlah kecil asam amino. Bentuk sisi aktif sangat
spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi
substrat bagi enzim. Enzim dan substrat akan begabung bersama membentuk
kompleks, seperti kunci yang masuk ke dalam gembok. Subsrat dapat bereaksi
dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan
melepaskan produk serta membebaskan enzim (Gambar 4.3).

127
Substrat
Ikatan substrat dan Produk
enzim

Sisi aktif

Enzim Substrat Enzim Enzim

Sumber: Campbell, dkk. 2014


Gambar 4.3. Mekanisme kerja enzim lock and key theory

2. Teori Kecocokan yang Terinduksi (Induced Fit Theory)


Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan
bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif
termodifikasi melingkupinya membentuk kompleks. Ketika produk sudah
terlepas dari kompleks, enzim kembali tidak aktif menjadi bentuk yang lepas,
hingga substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut (Gambar 4.4).

Sumber:Campbell, dkk. 2014


Gambar 4.4 Mekanisme kerja enzim induced fit theory

128
E. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
1. Suhu
Umumnya enzim bekerja pada suhu
FAKTA ILMIAH
yang optimum. Apabila suhu turun, maka
Banyak antibiotik yang bekerja
aktivitas akan terhenti tetapi enzim tidak rusak.
sebagai penghambat enzim.
Sebaliknya, pada suhu tinggi aktivitas menurun Contohnya, penisilin
dan enzim menjadi rusak. Tiap kenaikan suhu menghambat enzim bakteri
yang berguna dalam
10º C, kecepatan reaksi enzim menjadi dua kali
pembentukan dinding sel
lipat. Hal ini berlaku dalam batas suhu yang bakteri. Oleh karena manusia
wajar. Kenaikan suhu berhubungan dengan tidak memiliki enzim ini,
manusia aman untuk
meningkatnya energi kinetik pada molekul
mengkonsumsi antibiotik pada
substrat dan enzim. Pada suhu yang lebih dosis tertentu.
tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat. Sumber: Aryulina, 2006
Sehingga, pada saat bertubrukan dengan enzim,
energi molekul substrat berkurang. Hal ini memudahkan molekul substrat terikat
pada sisi aktif enzim. Peningkatan suhu yang ekstrim dapat menyebabkan atom-atom
penyusun enzim bergetar sehingga ikatan hidrogen terputus dan enzim terdenaturasi.
Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim dan menyebabkan enzim
terlepas dari substratnya. Hal ini, menyebabkan aktivitas enzim menurun, denaturasi
bersifat irreversible (tidak dapat balik). Setiap enzim mempunyai suhu optimum,
sebagian besar enzim manusia mempunyai suhu optimum 37º C. Sebagian besar
enzim tumbuhan mempunyai suhu optimum 25º C.

2. Derajat Keasaman (pH)


Perubahan pH dapat membalikkan kegiatan enzim, yaitu mengubah hasil
akhir kembali menjadi substrat.
3. Kadar Air
Air berperan dalam memulai kegiatan enzim. Contoh pada waktu biji dalam
keadaan kering kegiatan enzim tidak kelihatan. Baru setelah ada air, melalui imbibisi
mulailah biji berkecambah.

4. Hasil Akhir (Produk)

129
Kecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu konstan. Misal, kegiatan
pada awal reaksi tidak sama dengan kegiatan pada pertengahan atau akhir reaksi.
Apabila hasil akhir (banyak), maka akan menghambat aktivitas enzim.
5. Konsentrasi Enzim
Pada reaksi dengan konsentrasi enzim yang jauh lebih sedikit daripada substrat,
penambahan enzim akan meningkatkan laju reaksi. Peningkatan laju reaksi ini terjadi
secara linier. Akan tetapi, jika konsentrasi enzim dan substrat sudah seimbang, laju
reaksi akan relatif konstan.
6. Konsentrasi Substrat
Substrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat
hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi
enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia
dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat.
7. Inhibitor
Kerja enzim dapat dihambat oleh zat penghambat (inhibitor). Terdapat dua jenis
inhibitor, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor non-kompetitif.
a. Inhibitor kompetitif
Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara berikatan
dengan enzim pada sisi aktifnya. Oleh karena itu, inhibitor ini bersaing dengan
substrat menempati sisi aktif enzim. Hal ini terjadi karena inhibitor memiliki
struktur yang mirip dengan substrat. Enzim yang telah berikatan dengan inibitor
tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai biokatalisator (lihat Gambar 4.5

130
(a) Pengikatan normal

Substrat dapat
berikatan normal
dengan situs aktif
enzim

(b) Inhibitor kompetitif

Meniru substrat
berkompetisi
memperebutkan
situs aktif

(c) Inhibitor Non-kompetitif

Berikatan dengan enzim


selain dibagian sisi aktif,
substrat dapat berikatan
dengan sisi aktif tetapi
kurang efektif

Sumber: Campbel, dkk. 2014


Gambar 4.5. Aktivitas Inhibitor

b. Inhibitor non-kompetitif
Berbeda dengan inhibitor kompetitif, inhibitor non-kompetitif tidak
bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan enzim. Inhibitor jenis ini
akan berikatan dengan enzim pada sisi yang berbeda (bukan sisi aktif). Jika
telah terjadi ikatan enzim-inhibitor, sisi aktif enzim akan berubah sehingga
substrat tidak dapat berikatan dengan enzim. Banyak ion logam berat bekerja
sebagai inhibitor non-kompetitif, misalnya Ag+, Hg2+, dan Pb2+ (Gambar 5).

131
AYO BERFIKIR LOGIS

Ketika terjadi demam suhu tubuh akan meningkat. Bagaimanakah aktivitas


enzim di dalam tubuh pada saat itu? Dampak apakah yang ditimbulkan
dari rekasi kimia yang terjadi di dalam tubuh?

F. Macam- Macam Enzim


Enzim terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat dikelompokkan menjadi
beberapa macam, didasarkan kepada cara penggolongan yang berbeda. 1.
Penggolongan Enzim berdasar Fungsinya.
Didasarkan kepada fungsinya, macam enzim dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Golongan enzim karbohidrase, mencakup enzim-enzim sebagai berikut.
1) Enzim Amilase adalah enzim yang berperan mengubah amilum atau
polisakarida menjadi senyawa maltosa yaitu senyawa disakarida.
2) Enzim Sukrase adalah enzim yang berperan mengubah sukrosa menjadi glukosa
dan fruktosa.
3) Enzim Laktase adalah enzim yang berperan mengubah senyawa laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa.
4) Enzim Maltase adalah enzim yang berperan dan berfungsi mengurai maltosa
menjadi senyawa glukosa.
5) Enzim Selulase adalah enzim yang berperan mengurai selulosa atau
polisakarida menjadi senyawa selabiosa atau disakarida.
6) Enzim Pektinase adalah enzim yang berperan atau berfungsi mengubah petin
menjadi senyawa asam pektin.
b. Golongan enzim protease, mencakup enzim-enzim sebagai berikut.
1) Enzim tripsin adalah enzim yang berfungsi mengurai pepton menjadi senyawa
asam amino
2) Enzim peptidase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurangi senyawa
peptide menjadi senyawa asam amino
3) Enzim renin adalah enzim yang berfungsi dalam mengurangi senyawa kasein
dan susu
4) Enzim galaktase adalah enzim yang berperan mengurai senyawa gelatin

132
5) Enzim entrokinase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurai senyawa
pepton menjadi sentawa asam amino
6) Enzim pepsin adalah enzim yang berperan dalam memecah senyawa protein
menjadi asam amino
c. Golongan enzim esterase, mencakup enzim-enzim sebagai berikut.
1) Enzim lipase adalah enzim yang berperan atau berfungsi dalam mengurangi
lemak menjadi senyawa gliserol dan juga asam lemak.
2) Enzim fostatase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurangi ester dan
mendorong pelepasan asam fosfor.
2. Penggolongan Enzim berdasar Proses Metabolismenya.
Didasarkan kepada tipe reaksi kimia yang dikatalisnya, macam enzim dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Enzim katalase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu mengubah
hidrogen peroksida menjadi H2O (air) dan O2 (Oksigen).
b. Enzim oksidase adalah enzim yang berfungsi mempercepat penggabungan
oksigen (O2) pada substrat tertentu yang disaat bersamaan juga mereduksikan
oksigen (O2), sehingga membentuk air (H2O).
c. Enzim hidrase adalah enzim yang berfungsi menambah atau mengurangi air
(H2O) dari senyawa tertentu tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang
bersangkutan. Contohnya : akonitase, fumarase, dan enolase.
d. Enzim dehidrogenase adalah enzim yang berfungsi dalam memindahkan
hidrogen dari suatu zat ke zat yang lainnya.
e. Enzim transphosforilase adalah enzim yang berfungsi dalam memindahkan
H3PO4 dari molekul satu ke molekul yang lainnya yang dibantu oleh ion Mg2+.
f. Enzim karbosilase adalah enzim yang berfungsi dalam mengubah asam organik
secara bolak balik. Contohnya : mengubah asam piruvat menjadi asetaldehida
yang dibantu oleh karbosilase piruvat
g. Enzim desmolase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu pemindahan
/penggabungan ikatan karbon. Contoh : aldolase diubah dalam pemecahan
fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton
h. Enzim peroksida adalah enzim yang berfungsi dalam membantu oksidasi
senyawa fenolat, sedangkan dari oksigen yang digunakan, diambil dari H2O2.

133
3. Macam-Macam Enzim Pencernaan Manusia serta Fungsinya
Enzim dalam pencernaan manusia terdapat dalam beberapa organ tubuh yang
menghasilkan enzim, yaitu mulut, lambung, usus halus, dan pankreas.
a. Macam-macam enzim mulut, enzim ptialin berfungsi dalam mengubah amilum
menjadi maltosa.
b. Macam-macam enzim lambung, mencakup 1) enzim renin berfungsi mengubah
kasionogen menjadi kasein (protein susu) dan mengendapkan kasein susu; 2)
enzim pepsin berfungsi dalam mengubah protein menjadi pepton, dan 3) enzim
lipase gastrik berfungsi dalam mengubah trigliserida menjadi asam lemak.
c. Macam-macam enzim usus halus, mencakup enzim-enzim berikut ini.
1) Enzim maltase berfungsi dalam mengubah maltosa menjadi glukosa
2) Enzim laktase berfungsi dalam mengubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa
3) Enzim lipase berfungsi dalam mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol
4) Enzim peptidase berfungsi dalam mengubah polipeptida menjadi asam amino
5) Enzim enterokinase berfungsi dalam mengubah tripsinogen menjadi tripsin
6) Enzim sukrase berfungsi dalam mengubah sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa
c. Macam-macam enzim pancreas, mencakup enzim-enzim berikut ini
1) Enzim amilase berfungsi dalam menguraikan amilum menjadi maltosa atau
disakarida
2) Enzim tripsin berfungsi dalam mengubah pepton (protein) menjadi asam
amino
3) Enzim lipase pankreas berfungsi dalam melakukan imulsi lemak menjadi
asam lemak dan gliserol
4) Enzim karbohidrase berfungsi dalam mencerna amilum menjadi maltosa
atau disakarida lainnya

134
AYO BERPIKIR LOGIS

Berbagai reaksi yang terjadi pada proses metabolisme melibatkan


enzim. Apakah yang terjadi jika reaksi metabolisme sel tidak
melibatkan enzim?

G. Kelainan Metabolisme Akibat Gangguan Produksi Enzim


Metabolisme meliputi reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh untuk
menghasilkan energi. Termasuk diantaranya adalah pemecahan lemak, karbohidrat,
dan protein. Enzim adalah salah satu komponen penting pada proses metabolisme.
Adanya gangguan pada produksi ataupun fungsi enzim dapat mengganggu proses
metabolisme. Gangguan metabolisme ada yang bersifat keturunan. Pada kebanyakan
gangguan metabolisme yang bersifat keturunan (inherited metabolic disorder),
terjadi kerusakan genetik yang menjadikan kurangnya produksi enzim. Gangguan
metabolisme yang diturunkan ini mempunyai banyak jenis. Namun apabila
dijumlahkan bersama pun, gangguan-gangguan ini termasuk jarang terjadi.
Pengidap gangguan metabolisme yang diturunkan umumnya dapat mengalami
gejala-gejala kurang nafsu makan, muntah, sakit kuning (jaundice), berat badan
berkurang, sakit perut, kelelahan, pertumbuhan terlambat, kejang, hingga koma.
Gejala-gejala ini dapat muncul secara bertahap ataupun tiba-tiba dan dapat dipicu
oleh berbagai faktor, seperti obat-obatan dan makanan. Pemeriksaan untuk
mendiagnosis penyakit ini mencakup prosedur tes DNA atau tes darah secara
spesifik.
Berikut beberapa kelainan yang disebabkan oleh kurangnya produksi enzim:
1. Penyakit Fabry: Penyakit fabry ialah penyakit yang disebabkan oleh adanya
kelainan atau kekurangan enzim ceramide trihexosidase atau alpha-galactosidase-
A, yang digunakan untuk metabolisme lipid. Lipid adalah substansi yang
mengandung asam lemak, lilin, dan minyak. Adanya mutasi pada gen yang
mengatur kerja enzim ini dapat membahayakan ginjal, mata, sistem
kardiovaskular, dan sistem saraf otonom akibat pemrosesan lipid menjadi tidak
sempurna. Efek penyakit ini bisa berbeda terhadap wanita dan pria.

135
Wanita yang mengalami mutasi genetik ini umumnya mengalami gejala-
gejala seperti bercak-bercak kecil berwarna merah keunguan pada kulit serta
tangan yang terasa perih. Rasa perih menjadi lebih parah saat mandi air hangat
atau saat berolahraga. Sedangkan pada pria, gejala penyakit ini dapat berupa
adanya kornea yang menjadi berkabut. Penumpukan lipid dapat meningkatkan
risiko stroke dan serangan jantung, serta gangguan pada sirkulasi arteri.
2. Penyakit MSUD (Maple Syrup Urine Disease): penyakit ini ditandai dengan
adanya urin dengan aroma menyerupai aroma karena kekurangan enzim BCKD.
Hal itu terjadi karena adanya penumpukan asam amino yang menyebabkan
kerusakan saraf.
3. Phenylketonuria (PKU): yaitu keadaan yang ditandai dengan tingginya kadar
fenilalanin dalam darah, yang mengakibatkan keterbelakangan mental akibat
kekurangan enzim PAH.
4. Penyakit Nimann-Pick: Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan saraf, susah
makan, dan pembesaran organ hati pada bayi.
5. Sindrom Hurler: Penyakit ini dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
dan adaya struktur tulang yang tidak normal.
6. Penyakit Tay-Sachs: Penyakit ini biasanya terjadi pada bayi. Pada keadaan ini,
penderita mengalami kerusakan saraf yang progresif. ita penyakit ini. Biasanya
balita penderita kelainan/penyakit hanya dapat bertahan hingga usia 4-5 tahun.
Salah satu contoh peran enzim di tubuh ikan dapat diketahui dari adanya enzim
dalam saluran pencernaan ikan. Enzim ini berasal dari tubuh ikan sendiri dan mikroba
yang hidup di saluran pencernaan, baik mikroba menguntungkan maupun merugikan.
Kedua jenis mikroba ini hidup berdampingan dalam jumlah seimbang. Adanya gangguan
dapat menyebabkan keseimbangan populasi mikroba di dalam saluran pencernaan
berubah. Bila gangguan tersebut menyebabkan populasi mikroba menguntungkan
meningkat, maka proses pencernaan akan berlangsung dengan baik, begitu juga
sebaliknya.

136
H. Peran Enzim di Bidang Perikanan dan Kelautan
Berikut merupakan salah satu contoh peran enzim dalam bidang perikanan yang
diperoleh dari pohon papaya.

Pemberian pakan pada ikan, terutama pada stadia benih, seringkali


tidak termanfaatkan dengan baik oleh ikan dan tidak berdampak
pada pertumbuhan yang optimal. Hal ini berpengaruh terhadap
konversi pakan yang tinggi dan pemborosan pakan.
Pemanfaatan pakan yang rendah pada benih ikan salah satunya
disebabkan sistem pencernaan yang belum sempurna. Pakan yang
masuk ke dalam saluran pencernaan ikan akan mengalami proses
pencernaan. Kemampuan ikan mencerna pakan tergantung pada
faktor fisik dan kimia makanan, umur ikan, jenis makanan, serta
jumlah enzim pencernaan.
Sistem pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan pada ikan
meliputi mulut, rongga mulut, pharynx, esophagus, lambung, usus,
dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan adalah bagian saluran
pencernaan yang menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya
akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.
Adanya enzim dalam saluran pencernaan sangat mempengaruhi
daya cerna ikan. Protease membantu memecah molekul protein
menjadi senyawa sederhana, sehingga penyerapan protein dapat
dioptimalkan oleh ikan. Pencernaan protein dimulai pada bagian
lambung dan dikatalis oleh pepsin dalam kondisi pH antara 1-4.
Pada ikan stadia benih, produksi enzim endogenous masih sangat
minim, sehingga proses pemecahan protein tidak sempurna dan
daya cerna protein menjadi rendah. Enzim endogen mempunyai
fungsi untuk menghidrolisis pakan sehingga nutrisi pakan dapat
diserap oleh tubuh. Oleh karena itu mulai digunakan pakan yang
mengandung enzim untuk membantu kerja dari enzim endogen.
Penambahan enzim pada pakan untuk ikan merupakan konsep yang
mulai banyak diteliti. Penambahan enzim eksogen berupa amilase,

137
protease, lipase, dan selulase mampu meningkatkan pertumbuhan
ikan agar penggunaan pakan buatan lebih efisien, serta tingkat
kelangsungan hidup dapat ditingkatkan.
Pepaya sebagai Sumber Enzim
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu
tanaman yang berlimpah di Indonesia. Produksi nasional pepaya
2012-2014 tercatat berturut-turut sebesar 906.312 ton, 909.827, dan
840.119 ton. Sementara kelimpahan daun yang dihasilkan
mencapai 942.215 ton pada 2012 (Ditjen Hortikultura 2014).
Tanaman pepaya merupakan tanaman multifungsi, yang hampir
seluruh bagian tubuhnya. Misalnya buah dan daunnya, dapat
dimanfaatkan untuk manusia, juga untuk bahan tambahan pada
pakan ikan.
Lebih jauh, tanaman pepaya juga berpotensi sebagai sumber enzim,
khususnya enzim protease. Enzim protease komersil sudah banyak
tersedia, biasanya digunakan untuk industri pengolahan daging
seperti kornet dan sosis. Namun harganya mahal, sehingga tidak
cukup ekonomis bila digunakan sebagai sumber enzim dalam pakan
ikan.
Pepaya mengandung enzim proteolitik papain yang digunakan
hidrolisis protein. Selain itu pepaya mengandung bahan kimia yang
bermanfaat di antaranya pektin, D-galaktosa, L-arabinosa, papain,
papayotimin papain, serta fitokinase. Sedangkan pada bagian
daunnya mengandung berbagai macam enzim seperti papain,
alkaloid carpaine, pseudokarpain, glikosid, karposid, saponin,
sakarosa, dekstrosa, dan levulosa.
Seluruh bagian tanaman papaya memiliki aktivitas enzim
proteolitik. Papain merupakan satu dari enzim paling kuat yang
dihasilkan oleh seluruh bagian tanaman papaya. Namun hasil
penelitian menunjukkan bahwa enzim papain pada buah papaya
yang masih mentah dua kali lipat lebih banyak dibandingkan
papaya yang sudah matang

138
Aplikasi Pepaya
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa enzim protease
dalam tanaman pepaya dapat meningkatkan pertumbuhan dan FCR
(konversi pakan) beberapa jenis ikan. Penambahan tepung daging
pepaya (simplisia) dalam pakan komersial dengan dosis berkisar 5–
15% menunjukkan terjadinya peningkatan laju pertumbuhan dan
kelangsungan hidup, serta FCR yang semakin rendah pada ikan
lele, patin, gurami, dan nila. Pemberian tepung daun pepaya
sebanyak 5% memberikan laju pertumbuhan tertinggi 1.704%,
konversi pakan 1.648, dan kelangsungan hidup 100% bagi benih
ikan lele sangkuriang (Nugraha, 2016).
Penggunaan dalam bentuk enzim murni memerlukan dosis yang
lebih kecil, yaitu berkisar 2,25-2,5% dalam pakan. Meskipun
peningkatan pertumbuhan dengan nilai kecil, namun sudah
menunjukkan bahwa tanaman pepaya memiliki kemampuan
enzimatis untuk membantu memecah protein dalam pakan.
Adapun kemampuannya terkait pada jumlah enzim dan aktivitas
enzim protease yang terkandung di dalam pepaya. Analisis aktivitas
enzim protease buah pepaya menunjukkan nilai hanya 2,16 Unit/mg
protein sedangkan nilai aktivitas enzim protease murni mencapai
32,88Unit/mg protein.
*Staf Pengajar Prodi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan
Manajer Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Sekolah
Pascasarjana Universitas Padjadjaran
Sumber: Yuli Andriani, Minggu, 15 Mei 2016

Peran enzim dalam bidang perikanan yang lainnya antara lain dalam hal berikut.
1. Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri probiotik karena telah lolos dari uji klinis,
enzim yang dihasilkan oleh bakteri tersebut mampu mengatasi intoleransi terhadap
laktosa dan menormalkan komposisi bakteri saluran pencernaan pada ikan.

139
2. Beberapa enzim dalam sistem pencernaan ikan antara lain:
a. Tripsin
Tripsin adalah suatu enzim pemecah protein atau proteose, yang dihasilkan oleh
sel-sel pankreas dalam bentuk molekul tripsinogen yang tidak aktif. Tripsinogen
akan diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase yaitu enzim yang dihasilkan
oleh usus. Tripsin dapat bekerja maksimal pada pH 8-9. Pembuktian adanya
enzim tripsin dapat dilakukan dengan uji biuret, apabila bahan uji mengandung
protein yang memiliki dua atau lebih ikan peptida akan berwarna keunguan bila
diuji dengan reagen biuret.
b. Amilase
Amilase(α-amilase) terdapat pada saliva dan usus halus. Amilase berfungsi
sebagai katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin dan glikogen menjadi
maltosa. Maltosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa.
Ikatan yang terjadi adalah antara karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4, oleh
karenanya maltosa masih memiliki gugus –OH glikosidik dan demikian masih
mempunyai sifat mereduksi. Maltosa merupakan hasil hidrolisis amilum dengan
asam maupun enzim. Dalam tubuh amilum mengalami hidrolisis menjadi maltosa
oleh enzim amilase. Pengujian enzim amilase dapat dilakukan dengan uji
Benedict. Glukosa akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang kemudian mengendap
sebagai Cu2O. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah
bata tergantung konsentrasi bahan uji yang diperiksa.

c. Lipase
Lipase dalam cairan pankreas berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis
lemak menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol dan diasilgliserol.
Aktivitas enzim lipase dapat bertambah dengan adanya ion Ca2+ dan asam
empedu, dan bekerja secara optimal pada pH 7-8,8.
3. Katepsin dan kolagenase merupakan enzim proteolitik yang terdapat pada jeroan ikan
BANDENG (Chanos chanos) dan memiliki peranan penting dalam penguraian
protein.
4. Pemberian pakan yang memiliki nilai gizi tinggi pada ikan akan menambah jumlah
mikroba yang menghasilkan enzim pencernaan pada ikan sehingga ikan akan
mengalami pertumbuhan yang baik.

140
5. Penambahan ekstrak batang nanas dalam pakan berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan bobot, pertumbuhan spesifik, pertumbuhan harian, konversi pakan, dan
efisiensi pakan ikan betok, serta penambahan ekstrak batang nanas dalam pakan
meningkatkan daya cerna protein ikan betok (Anabas testudineus). Hal ini
dikarenakan batang nanas merupakan sumber enzim bromelin, yaitu salah satu
kelompok enzim protease. Bomelin memiliki kemampuan untuk menghidrolisis ikatan
peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam
amino.
6. Penambahan enzim fitase dalam pakan buatan berpengaruh sangat nyata terhadap laju
pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus). Pakan buatan dalam bentuk
pellet kering berbentuk crumble/remahan.
7. Pemberian Cr dengan starter Rhyzhopus oryzae dalam pakan dapat meningkatkan laju
pertumbuhan dan efisiensi pakan pada ikan betok (Anabas testudineus).

TUGAS

Setelah kalian membaca peranan enzim di bidang perikanan dan kelautan,


bentuklah 2-3 orang dalam 1 kelompok dan carilah berita terkait tentang peran enzim
di bidang perikanan yang ada koran, majalah atau media cetak lainnya!
1. Buatlah kliping!
2. Temukan istilah yang menarik dan buatlah rangkuman dari setiap berita yang
kelompok kalian temukan!

TUGAS MANDIRI

141
PROSPEK
PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Langkat (15/8/2015) 16:48

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki biodiversitas perairan yang


melimpah yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi industri dan jasa di bidang
bioteknologi. Saat ini berbagai produk bioteknologi yang menggunakan bahan baku
marine added value yang tinggi. Berbagai produk seperti obat-obatan, enzim untuk
keperluan industri telah membanjiri Indonesia. Bioteknologi kelautan untuk farmasi,
kosmetik, pangan, pakan dan produk non konsumtif, memiliki peluang yang sangat besar
untuk mengisi kebutuhan lokal dan internasional.
Industri bioteknologi kelautan belum begitu berkembang di Indonesia, meskipun
beberapa perusahaan telah menggali potensinya secara komersil. Potensi sumberdaya
hayati perairan untuk industri bioteknologi kelautan meliputi 1) industri bioproses yaitu
proses yang memanfaatkan organisme untuk menghasilkan berbagai produk dan jasa
seperti bioenergi dari rumput laut dan mikroalga,
2) industri budidaya organisme perairan dan turunannya, seperti budidaya rumput laut
untuk bahan obat dan kosmetik,
3) industri pengujian bahan-bahan berbahaya pada produk seafood melalui metode
bioteknologi untuk meningkatkan keamanan dan daya saing ekspor, dan lain sebagainya.
Pengembangan industri bioenergi dari organisme perairan seperti biodisel dan
bioetanol dari rumput laut dan limbah industri sampai saat ini masih dalam tahap
penelitian, meskipun potensi pengembangannya sangat besar karena Indonesia memiliki
keragaman mikroalga yang tinggi dan sumber nutrisi yang melimpah dari limbah industri
dan cahaya matahari sepanjang tahun.
Isu penting dan strategis yang dihadapi Indonesia untuk menciptakan dan
membangun industri dan jasa di bidang bioteknologi kelautan antara lain:
1. Eksplorasi sumberdaya perairan untuk industri bioteknologi tidak memberikan
dampak negatif bagi lingkungan.
2. Kurangnya pemahaman tentang bioteknologi kelautan oleh yang instansi terkait

142
3. Belum adanya aturan yang jelas dalam implementasi dan pengembangan industri
bioteknologi kelautan
4. Belum terbentuknya kemitraan yang ekstensif antara lembaga riset dengan dunia
usaha
Kedepan industri dan jasa bioteknologi berbasis kelautan yang berkelanjutan
akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kemandirian bangsa dengan
menyikapi dan menindak lanjuti issu penting di atas.
Kontributor:
Markus Sembiring,S.Pi.,M,I.L
Penyuluh Perikanan Muda
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat

PERTANYAAN
1. Menurut pendapat saudara, apakah upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan industri bioteknologi di bidang kelautan?
2. Menurut pengamatan saudara, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
rendahnya industri bioteknologi di bidang kelautan?
3. Apa kontribusi yang bisa saudara berikan untuk mengatasi isu pada wacana di
atas!

143
4.
WAWASAN BIOLOGI

Penggunaan enzim untuk


pengempukan daging sebenarnya telah
lama dilakukan. Nenek moyang kita
dahulu sudah menggunakan daun papaya
untuk membungkus daging yang akan
diolah. Sekarang, cara pengempukan
daging dengan menggunakan enzim
pemecah protein bahkan telah diproduksi
dalam skala industri. Untuk dapat
menghargai mutu daging dan hasil
pengolahannya, konsumen harus mengetahui tentang kriteria mutu daging yang baik.
salah satu penilaian mutu daging ialah sifat keempukannya, yang dinyatakan dengan sifat
mudah tidaknya dikunyah. Faktor yang mempengaruhi keempukan daging ada
hubungannya dengan komposisi daging itu sendiri, yaitu berupa tenunan pengikat,
serabut daging, sel-sel lemak yang ada diantara serabut daging, serta rigor morti daging
yang terjadi setelah ternak dipotong.
Untuk mendapatkan daging yang empuk telah diusahakan berbagai cara di
antaranya dengan melakukan pemuliaan ternak. Hal itu dikarenakan 50% dari faktor yang
menentukan keempukan daging ialah fator genetika atau keturunan. Selain itu, digunakan
cara pemberian pakan ternak yang baik sebab akan berperan dalam pembentukan tekstur
daging, serta dengan cara peremanan (penyimpanan dalam suhu dingin). Terjadinya
keempukan daging selama peremanan disebabkan protein daging mengalami perubahan
oleh enzim proteolitik. Kini cara pengempukan daging sudah maju, yaitu dengan
menggunakan protease (enzim pemecah protein) kasar maupun murni. Bahkan enzim
tersebut sudah diproduksi dalam skala industri dan penggunaannya dalam keluarga
maupun restoran sudah diterima dengan baik.

144
Enzim protease yang telah
lama digunakan untuk pengempukan
daging erasal dari tanaman terutama
papain, bromelin, fisin yang berturut-
turut berasal dari buah papaya muda,
nanas matang, dan getah pohon Ficus.
Enzim papain paling banyak
digunakan. Enzim ini tergolong
protease sulfhidril. Dalam getah
papaya terdapat tiga jenis enzim,
yaitu papain, kimopapin, dan lisozim.
Anselme Payen (1795-1871) adalah
seorang ahli kimia asal perancis yang Kestabilan papain baik pada larutan
menemukan enzim kali pertama. Ia yang mempunai pH 5. Papain
bekerja pada sebuah pabrik gula dan
semakin tertarik pada reaksi kimia di mempunyai keaktifan sintetik dan
tumbuhan. Pada 1833, Payen
menemukan bahwa kecambah
daya tahan panas yang lebih tinggi
menghasilkan zat yang dapat dari enzim lain. Selain keaktifan
mengubah pati menjadi gula. Ia
menyebut zat ini diastase. Zat ini untuk memecah protein, papain
masih dapat bekerja meskipun telah
mempunyai kemampuan untuk
dikeluarkan dari tanaman yang
membuatnya. membentuk protein baru atau
senyawa menyerupai protein yang
disebut plastein dari hasil hidrolisis protein. Pembuatan enzim papain sangat
sederhana dan praktis, yaitu buah papaya diambil getahnya dengan jalan melukai
bagian luar kulit papaya, kemudian getah tersebut ditampung dan dikeringkan.
Setelah kering berbentuk tepung maka dihasilkan papain yang masih kasar. Tinggi
rendahnya keaktifan enzim papain yang dihasilkan tergantung dari cara
pengolahannya. (Sumber: Santoso, 2007)

145
AYO DISKUSI!

1. Diskusikan Dengan teman sebangkumu. Apa perbedaan antara Lock and Key
Thoery dan Induced Fit Theory!

2. Diskusikan dengan teman sebangkumu. Bagaimana dengan kerja enzim apabila


suhu diturunkan sampai O° C atau di bawahnya?

LEMBAR DISKUSI SISWA


Diskusikan dengan kelompokmu jawaban dari pertanyaan di bawah ini:
1. a. Apa yang dimaksud dengan enzim ?

b. Sebutkan komponen penyusun dari enzim

2. Jelaskan sifat-sifat enzim!

146
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas kerja enzim!

4. Suatu enzim dapat bekerja aktif menghidrolisis suatu substrat apabila ada ikatan antara
substrat dan enzim. Ada dua mekanisme kerja enzim yaitu menurut teori lock and key
dan teori induced fit. Jelaskan kedua teori tersebut, lengkapi dengan gambar!

Gambar Teori Lock and key

147
Gambar Teori Induced Fit

5. Bagaimanakah peranan enzim dibidang perikanan? Berikan beberapa contohnya!

148
LEMBAR KERJA SISWA

EKSPERIMEN PENGUJIAN ENZIM PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

A. Rumusan Masalah
a. Adakah pengaruh enzim katalase sebagai biokatalisator?
b. Apa saja faktor yang mempengaruhi kerja enzim?
B. Tujuan
a. mengetahui peranan enzim katalase
b. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
c. menegtahui serta memahami reaksi reaksi kimia yang terjadi pada pengujian
enzim katalase

C. Alat dan Bahan

Alat: Bahan:
- Rak tabung reaksi - Hati ayam (secukupnya)
- 8 buah tabung reaksi - Daun papaya (secukupnya)
- 2 buah pipet ukur - 5 ml larutan H2O2
- 2 buah tabung ukur - 5 ml larutan HCl
- 5 buah gelas kimia - 5 ml larutan KOH
- 1 set penumbuk - Akuades secukupnya
- Korek api
- 1 buah kaki tiga
- 1 buah kassa
- 1 buah lampu spirtus
- Penjepit tabung
- Tissue

149
D. Cara Kerja
Menyiapkan bahan
• Ekstrak hati ayam
1. Haluskan (blender) hati ayam yang masih segar
2. Tuangkan ke dalam 4 tabung ukur masing-masing sebanyak 2 ml
3. Simpan di rak tabung reaksi
• Ekstrak daun pepaya
1. Masukkan daun papaya ke dalam tumbukan
2. Tumbuk hingga halus menggunakan ulekan
3. Setelah halus masukkan ke dalam tabung reaksi
4. Simpan di rak tabung reaksi
• Larutan
1. Masukkan larutan KOH sebanyak 5 ml ke dalam gelas kimia
2. Masukkan larutan H202 sebanyak 5 ml ke dalam gelas kimia
3. Masukkan larutan HCl sebanyak 5 ml ke dalam gelas kimia
4. Masukkan air sebanyak 5 ml ke dalam gelas kimia

Eksperimen
Pastikan alat dan bahan sudah tersedia:
• Tabung A
1. Siapkan 2 ml ekstrak hati
2. Masukkan 2 ml larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi tersebut
3. Segera tutup tabung reaksi menggunakan ibu jari (pastikan tabung benar-
benar tertutup rapat)
4. Sementara anggota lain membakar lidi, sehingga muncul bara api
5. Sesudah bara api siap, buka perlahan-lahan tabung reaksi dan letakkan bara
api di atas tabung reaksi
6. Amati pembentukan gelembung pada tabung dan keadaan bara api
7. Catat dan potret perubahan yang terjadi

150
• Tabung B
1. Masukkan 10 tetes HCl pekat ke dalam 2 ml larutan ekstrak hati
2. Ulangi langkah no. 2 s.d. 7 pada Tabung A
• Tabung C
1. Masukkan 10 tetes KOH 20% ke dalam 2 ml ekstrak hati
2. Ulangi langkah no. 2 s.d. 7 pada Tabung A
• Tabung D
1. Panaskan 2 ml ekstrak hati
2. Ulangi langkah no. 2 s.d. 7 pada Tabung A
• Tabung E
1. Siapkan 2 ml ekstrak daun papaya
2. Ulangi langkah no. 2 s.d. 7 pada Tabung A

E. Hasil Pengamatan
No Tabung Jumlah gelembung Nyala bara api
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E

F. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
G. Pertanyaan
1. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung yang paling banyak terbentuk?
Mengapa demikian?

151
2. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan berdasarkan hasil
percobaanmu!

3. Apakah peranan enzim katalase?

4. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan berdasarkan


hasil percobaanmu!

5. Di dalam sel yang hidup dihasilkan hidrogen peroksida, dari peristiwa apakah
dihasilkan nya zat tersebut dan apakah yang akan terjadi bila di dalam sel tidak
ada enzim katalase?

6. Berilah contoh enzim lain yang terlibat dalam proses metabolisme berikut
peranannya!

7. Tuliskan persamaan reaksi dari kerja enzim katalase!

8. Bagaimanakah sifat enzim berdasarkan hasil percobaanmu?

152
RANGKUMAN

1. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk reaksi-reaksi


kimia di dalam sistem biologi. Katalisator mempercepat reaksi kimia.
2. Enzim terdiri atas dua bagian (enzim lengkap/holoenzim), yaitu bagian protein
(apoenzim) dan bagian bukan protein (gugus prostetik)
3. Karakteristik enzim sebagai biokatalisator meliputi: enzim berfungsi sebagai
katalis, enzim adalah protein, enzim bekerja secara spesifik, enzim dapat bekerja
secara bolak-balik, enzim diperlukan dalam jumlah sedikit, enzim dipengaruhi
oleh faktor lingkungan.
4. Terdapat dua model telah diusulkan untuk menjelaskan bagaimana enzim
berikatan dengan substrat, yaitu teori kunci gembok dan teori kecocokan yang
terinduksi
5. Faktor yang mempengaruhi kinerja enzim diantaranya adalah suhu, derajat
keasaman (pH), kadar air, hasil akhir (produk), konsentrasi enzim, konsentrasi
substrat, dan inhibitor.
6. Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara berikatan dengan
enzim pada sisi aktifnya sedangkan inhibitor non-kompetitif tidak bersaing
dengan substrat untuk berikatan dengan enzim. Inhibitor jenis ini akan berikatan
dengan enzim pada sisi yang berbeda (bukan sisi aktif).
7. Enzim terdiri dari berbagai macam jenis yang dikelompokkan beberapa bagian.
Macam-Macam Enzim Berdasarkan Penggolongannya (Golongan Enzim
Karbohidrase, Golongan Enzim Protease, Golongan Enzim Ekterase), Macam-
Macam Enzim Berdasarkan Proses Metabolisme atau Tipe Reaksi Kimia yang
dikatalis, dan Macam-Macam Enzim Pencernaan Manusia (Enzim mulut, Enzim
Lambung, Enzim Usus Halus, dan Enzim Pankreas)

153
8. Enzim adalah salah satu komponen penting pada proses metabolisme. Adanya
gangguan pada produksi ataupun fungsi enzim dapat mengganggu proses
metabolisme. Metabolisme meliputi reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh
untuk menghasilkan energi. Termasuk diantaranya adalah pemecahan lemak,
karbohidrat, dan protein. Beberapa kelainan yang disebabkan oleh kurangnya
produksi enzim antara lain, Penyakit Fabry, Penyakit MSUD (Maple Syrup Urine
Disease), Phenylketonuria (PKU), Penyakit Nimann-Pick, Sindrom Hurler, dan
Penyakit Tay-Sachs.
9. Enzim memiliki banyak peranan penting dalam bidang perikanan dan kelautan.
Misalnya dalam hal peningkatan mutu ikan serta pertumbuhan ikan.

154
UJI KOMPETENSI

SOAL-SOAL PILIHAN GANDA ENZIM


1. Enzim bisa bekerja terhadap berapa macam substrat .…
a. banyak substrat
b. 3 substrat
c. 2 substrat
d. 1 substrat
e. Semua substrat

2. Enzim membantu proses katalisi karena memiliki penyusun struktural yang penting
yaitu ….
a. gugus alkali
b. gugus hidrogen
c. gugus prostetik
d. gugus koenzim
e. gugus substrat

3. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!


1) Memiliki struktur yang mirip dengan substrat
2) Berikatan dengan sisi aktif enzim
3) Berikatan dengan sisi alosterik enzim
4) Dapat dihilangkan dengan penambahan subtrat
5) Tidak dapat dihilangkan dengan penambahan substrat.
Ciri-ciri dan inhibitor nonkompetitif ditunjukkan oleh nomor ….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 5
d. 2 dan 4
e. 3 dan 5

155
4. Keseluruhan enzim lengkap yang terdiri dari komponen protein dan komponen non
protein disebut ….
a. apoenzim
b. koenzim
c. kofaktor
d. holoenzim
e. gugus prostetik

5. Bagian dari enzim yang merupakan komponen non protein berupa molekul anorganik
disebut ….
a. apoenzim
b. koenzim
c. kofaktor
d. holoenzim
e. gugus prostetik

6. Berikut yang merupakan contoh koenzim adalah ….


a. Mg2+
b. NAD+
c. Fe2+
d. Mn
e. Zn

7. Berikut yang merupakan salah satu sifat enzim adalah ….


a. enzim dapat menaikkan energi aktivasi
b. enzim dapat menurunkan energi aktivasi
c. enzim merupakan reaktan dalam reaksi kimia metabolisme
d. enzim dapat berikatan dan dapat mengenal bermacam-macam substrat
e. enzim ikut bereaksi dan terlibat langsung dengan substrat untuk membentuk
senyawa produk

156
8. Inhibitor kompetitif dalam enzim mempunyai sifat ….
a. merupakan zat yang mempercepat reaksi enzimatis
b. berikatan dengan enzim pada sisi aktifnya
c. salah satu contohnya adalah pestisida DDT
d. strukturnya sangat berbeda dengan substrat
e. berikatan bukan pada sisi aktif

9. Berikut termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, kecuali ….


a. pH
b. suhu
c. kadar air
d. inhibitor
e. struktur enzim

10. Tipe penghambat enzim dengan cara merusak enzim ialah ….


a. kompetitif
b. non kompetitif
c. feed back effect
d. menyerupai substrat
e. bergabung dengan sisi aktif enzim

11. Enzimmerupakankatalis.Katalis yang bekerja dalam tubuh makhluk


hidupdisebutjuga....
a. fotosintesis
b. endergonik
c. metabolism
d. biokatalisator
e. eksoterm

12. Penyusunutamaenzimdalambentuk molekulprotein,disebut....


a. Kofaktor
b. Apoenzim
c. Haloenzim
d. ko-enzim

157
e. gugusprostetik

13. Faktoryangmempengaruhiaktivitas enzim,yaitu....


a. panasdankelembapan
b. suhudankelembapan
c. suhudanPH
d. pHdanenergy
e. jumlahsubstratdankelembapan

14. Enzimmengkatalisreaksidengan cara meningkatkan laju reaksi. Peningkatan


lajureaksidilakukan enzimmelalui....
a. peningkatanenergiaktivasi
b. energiaktivasimeningkatkankerjaenzim
c. penurunanenergiaktivasi
d. energiaktivasitidakmempengaruhikerjaenzim
e. kerjaenzimtidakadahubungannyadenganenergiaktivasi

15. Dibawahiniyangbukansifat-sifat enzim sebagai biokatalisator, yaitu ....


a. enzimmengubahkecepatanreaksi
b. enzimbekerjasecaraspesifikataukhusus
c. enzimmengubahprodukakhiryangdibentuk
d. enzimbekerjasecarabolak-balik
e. enzimadalahprotein

16. Enzim Oksidase terdiri dari …


a. Sitokrom oksidase & Oksidase dengan Flavoprotein
b. Oksidase dengan Flavoprotein & Asam L- amio oksidase
c. Asam L-amino oksidase & Xantin oksidsase
d. Xantin oksidase & Glukosa oksidase
e. Oksidase dengan Flavoprotein & Glukosa oksidase

158
17. Enzim katalase terdapat dalam, kecuali …
a. darah
b. sumsum tulang
c. ginjal
d. hepar
e. jantung
18. Katalase dan oksidase terdapat dalam …
a. Membran mukosa
b. Hepar
c. Sumsum tulang
d. Peroksisom
e. Peroksidase

19. Enzim katalase bekerja maksimal pada ph ….


a. 7.0
b. 3
c. 4
d. 10
e. 13
20. Sekumpulan enzim terlibat dalam reaksi reduksi –oksidasi disebut enzim …
a. Oksidase
b. Oksidureuktase
c. Redukse
d. Koenzim
e. Dehidrogenase

159
ESSAY

1. Jelaskan struktur/komponen dari enzim!


2. Mengapa enzim diperlukan dalam jumlah sedikit?
3. Bagaimana mekanisme kerja enzim menurut teori ketepatan induksi (induced fit
theory)?
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim?
5. Mengapa enzim sangat berperan bagi kehidupan manusia?

160
FUNGI DAN PERANANNYA
DALAM KEHIDUPAN

Jika jalan-jalan ke hutan, kebun, taman


bunga atau tempat-tempat lain yang lembab
dan teduh akan menemukan organisme kecil
seperti tumbuhan, berwarna putih atau
kecoklatan, berbentuk seperti payung.
Organisme tersebut adalah jamur yang masuk
kedalam kingdom Fungi (dunia jamur). Jamur
(a.) Jamur palawan memiliki banyak keistimewaan yang
Sumber : www.trubus-online.co.id
menakjubkan, seperti pada Gambar 5.1(a)
adalah jamur palawan yang merupakan
primadona jika kita berkunjung ke Bangka
Belitung. Jamur palawan merupakan jamur
termahal di Indonesia, harga 1 kg jamur
palawan bisa mencapai 2 juta rupiah karena
rasanya sangat enak. Jamur palawan berwarna
(b) Jamur truffle
Sumber:Campbell& Reece. 2012 merah jambu dan hanya bisa tumbuh disela-
Gambar 5.1. Jamur palawan dan sela pohon palawan. Jamur palawan dapat kita
jamur truffle

Istilah:
jumpai pada musim penghujan terutama saat fungi
banyak kilat dan petir menyambar, petir jamur
tersebut dipercaya menjadi salah satu khamir
penyebab tumbuhnya jamur palawan, hal klasifikasi jamur
tersebut ternyata ada benarnya karena petir peranan jamur dalam kehidupan

yang menyambar akan menghasilkan reproduksi jamur

senyawa asam nitrat yang dibutuhkan jamur


untuk tumbuh pada fase vegetatif. Selain jamur termahal di Indonesia juga terdapat jamur
termahal di dunia pada Gambar 5.1 (b), harganya mencapai 120 juta/kg. Jamur tersebut

161
adalah jamur truffle (Tuber melanosporum), jamur ini hanya tumbuh dengan melakukan
simbiosis dengan akar pohon oak dan hazel saja, sehingga jamur yang tumbuh di dalam
tanah ini akan sangat sulit ditemui. Dalam bab ini kita akan belajar tentang ciri-ciri, cara
hidup, klasifikasi, dan peran jamur dalam kehidupan. Selain itu kita juga akan melakukan
pengamatan terhadap jamur, membuat laporan secara tertulis, serta kita juga akan
melakukan uji coba fermentasi bahan makanan dengan jamur.
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan dapat mendeskripsikan
perbedan jamur dengan tumbuhan tinggi, memahami ciri-ciri dan cara hidup jamur,
mengetahui tentang klasifikasi jamur, dan menjelaskan peranan jamur dalam kehidupan.

PETA KONSEP

Kingdom fungi dan peranannya dalam kehidupan

Peran jamur dalam


Ciri-ciri jamur Klasifikasi jamur
kehidupan

Mengetahui Mendeskripsikan
Memahami

1. Peranan jamur yang


1. Struktur tubuh jamur 1. Divisi Zogomikota menguntungkan
2. Cara memperoleh 2. Divisi Askomikota 2. Peranan jamur yang
makan 3. Divisi Basidiomikota merugikan
3. Reproduksi jamur 4. Divisi Deuteromikota

162
A. Ciri-Ciri Jamur (Fungi)

Jamur (fungi: jamak, fungus: tunggal) banyak ditemukan disekitar kita terutama di
tempat-tempat yang lembap, di bawah pohon dan di dalam air. Saat ini para ahli telah
menemukan sekitar 100.000 jenis jamur yang telah diketahui dan ada sekitar 1.000 jenis
jamur baru yang telah ditemukan dan berhasil diidentifikasi. Bahkan diperkirakan masih
ada sekitar 200.000 jenis lain yang masih belum ditemukan dan diidentifikasi. Sementara
itu, kegiatan manusia dalam mengeksplorasi alam dapat mengancam keberlangsungan
hidup organisme tersebut. Seperti, rusaknya habitat karena revolusi industri yang banyak
dicanangkan dibeberapa negara, serta rusaknya hutan sebagai habitat alami fungi karena
penebangan liar atau pun dialihkan sebagai lahan perkebunan dengan tanaman homogen.
Secara kasat mata kita mungkin menganggap jamur adalah tumbuhan atau masuk
kingdom Plantae (dunia tumbuhan), akan tetapi hal tersebut tidaklah benar. Jamur
berbeda dengan tumbuhan tinggi, perbedaan tersebut antara lain: (1) Jamur tidak
memiliki klorofil maka tidak dapat melakukan fotosintesis, sedangkan tumbuhan
memiliki klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis. (2) Jamur memperoleh
makanan dengan mensekresikan enzim ke substrat dan menyerap hasil pencernaan enzim
tersebut. (3) Jamur tidak memproduksi struktur gamet untuk reproduksi generatif (secara
kawin), sedangkan tumbuhan menghasilkan gamet, berupa ovum yang terletak pada dasar
putik dan serbuk sari. (4) Dinding sel jamur terbuat dari zat kitin, glukan, dan manan,
sedangkan tumbuhan dari selulosa. (5) Pembelahan mitosis nukleus pada jamur tidak
disertai dengan pembelahan sel, sedangkan tumbuhan disertai pembelahan sel. Selain
beberapa perbedaan tersebut, juga terdapat persamaan antara jamur dan tumbuhan tinggi
yaitu kedua kelompok organisme ini tidak dapat bergerak bebas. Dari uraian diatas maka
jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik yang tidak berklorofil,
memperoleh makanan dengan menyerap senyawa organik, dinding sel terbuat dari zat
kitin, glukan, dan manan, serta jamur berkembangbiak secara seksual dan aseksual.

163
1. Struktur Tubuh Jamur
Saat ini kita mengenal jamur dengan beberapa istilah seperti
kapang (mold), khamir (yeast), ragi, atau cendawan (mushroom).
Istilah kapang (mold) digunakan untuk menyebut jamur pada tahap reproduksi
secara vegetatif (aseksual). Tahap tersebut, miselium tumbuh dengan cepat dan
menghasilkan banyak spora vegetatif. Contohnya kapang yang tumbuh pada
roti (Rhizopus sp.). Istilah ragi dan khamir digunakan untuk menyebut jamur
bersel satu (uniseluler), misalnya ragi pengembang adonan roti Saccharomyces
cerevisiae. Istilah cendawan digunakan untuk menyebut jamur pada saat
membentuk tubuh buah, misalnya jamur merang (Volvariella volvacea) yang
berbentuk seperti payung. Organisme yang termasuk jamur bisa terdiri atas satu
sel (uniseluler) maupun terdiri atas banyak sel (multiseluler). Jamur bersel
tunggal berupa jamur mikrokopis, sedangkan jamur yang tubuhnya bersel banyak
bisa berupa jamur mikroskopis maupun jamur makroskopis. Jamur mikroskopis
adalah jamur yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop karena ukurannya sangat
kecil.
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa struktur dinding sel
jamur pada umumnya terbuat dari zat kitin. Zat kitin tersusun atas polisakarida
yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, tetapi fleksibel. Zat kitin pada jamur
mirip dengan zat kitin yang ditemukan pada kerangka luar serangga atau
Arthropoda seperti udang-udangan. Sehingga, jika kita mengkonsumsi jamur
maka kita seperti merasakan saat mengkonsumsi udang.
Pada jamur multiseluler, terdapat sel-sel yang memanjang dan berbentuk
seperti benang yang disebut hifa. Kumpulan hifa membentuk kumpulan massa
yang disebut miselium/mycellia. Biolog mengenal ada dua macam miselium,
yaitu miselium vegetatif (berfungsi sebagai alat penyerap makanan) dan miselium
generatif (berfungsi sebagai alat reproduksi). Struktur miselium yang mirip
filamen (benang) tersebut memberikan luas permukaan yang sangat besar; Ahli
mikologi memperkirakan, 10 cm3 tanah organik yang subur dapat ditumbuhi hifa
jamur berdiameter 10 µm sepanjang 1 km. Hal tersebut memberikan korelasi
antara struktur miselium dan fungsinya yaitu sebagai penyerap makanan dari
permukaan substrat (tempat hidup jamur). Ujung-ujung hifa berbentuk
menyerupai tabung yang disebut konidia dengan bagian dalam berisi ratusan
spora. Spora dalam konidia mempunyai warna yang berbeda-beda, misalnya

164
kapang yang tumbuh pada roti berwarna hijau, berwarna oranye pada oncom,
serta berwarna putih dan hitam dengan miselium seperti kapas yang tumbuh pada
tempe.
Ada tiga macam hifa yang dapat kita temui, yaitu aseptat (senositik), septat
uninukleat (Gambar 5.2), dan septat multinukleat.
a. Aseptat (senositik) merupakan hifa yang tidak mempunyai sekat (septum).
b. Septat dengan sel-sel uninukleat merupakan hifa bersekat yang setiap ruang
atau selnya berisi satu nukleus.
c. Septat dengan sel-sel multinukleat merupakan hifa bersekat yang setiap
ruang atau sel-selnya berisi lebih dari satu nukleus.

Dinding sel
Dinding sel
Nukleus
Pori

Septum

Nukleus

(a) Hifa berseptat atau yang (b) Hifa senositik

Sumber: Campbell & Reece,. 2012


Gambar 5.2 Macam-macam bentuk hifa pada jamur

Jamur yang hidup parasit pada organisme lain memiliki hifa yang termodifikasi
menjadi haustorium. Haustorium adalah ujung hifa yang menembus jaringan inang dan
berfungsi untuk menyerap sari makanan. Perhatikan Gambar 5.3 berikut ini.

165
Hifa jamur Dinding sel
tumbuhan

Sel tumbuhan

Membran plasma
Haustorium

Sumber: Campbell & Reece,. 2012


Gambar 5.3 Hifa yang termodifikasi menjadihaustorium

2. Cara Jamur Memperoleh Makanan


Jamur memperoleh makanan (nutrisi) untuk kebutuhan energinya dari
organisme lain sebagai substrat, baik organisme yang masih hidup atau yang
sudah mati. Sehingga, jamur dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan cara
memperoleh makanannya yaitu jamur saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit
memperoleh makanan dari organisme yang telah mati atau membusuk dengan
cara mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah
diserap oleh hifa. Jamur payung, jamur ragi (Saccharomyces cerevisiae), dan
jamur tempe (Rhizopus oryzae) termasuk dalam kelompok jamur ini.
Jamur parasit menyerap makanan dari organisme yang ditumpanginya.
Jamur parasit dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1) Jamur parasit obligat adalah
jamur yang seluruh kebutuhan nutrisinya berasal dari organisme yang
ditumpanginya. Jamur ini sangat bergantung pada substratnya sehingga jamur
parasit obligat tidak dapat hidup diluar dari organisme yang ditumpanginya. (2)
Jamur parasit fakultatif adalah jamur yang sebagian kebutuhan nutrisinya berasal
dari organisme yang ditumpanginya, jamur ini akan bersifat parasit ketika
mendapatkan hospes (inang). Contoh jamur parasit adalah jamur parasit pada
paru-paru penderita AIDS (Pneumonia carinii), jamur parasit pada tanaman
jagung (Ustilago maydis), serta jamur parasit pada manusia seperti jamur panu
(Tinea versicolor), jamur penyebab keputihan (Candida albicans) (Gambar 5.4).

166
Jamur

(a) Pneumonia carinii (b) Ustilago maydis


www.library.med.utah.edu www.wikipedia.org

(b) Tinea versicolor (d) Candida albicans


www.myhealthtissues.com www.kesimpulan.jurnal.com

Gambar 5.4 Contoh jamur parasit

Beberapa jenis jamur ada yang membentuk hubungan simbiosis mutualisme


dengan akar tumbuhan. Dalam hal ini, jamur menyediakan materi organik bagi
tumbuhan dan sebaliknya, jamur memperoleh materi organik dari tumbuhan.
Selain itu beberapa jenis jamur ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang
hijau (Chlorophyta) atau ganggang hijau-biru (Cyanobacteria) membentuk lumut
kerak atau lichens (Gambar 5.5).

167
(a) Lichens berbentuk seperti
semak

(b) Lichens berbentuk seperti (c) Lichens berbentuk seperti


daun
Sumber: Campbell& Reece, 2012 udang
Gambar 5.5 Lichens yang menempel di pohon

3. Cara Jamur Bereproduksi


Reproduksi atau cara berkembang biak jamur terjadi secara vegetatif (aseksual) dan
generatif (seksual). Biasanya jamur bereproduksi secara generatif ketika terjadi
perubahan pada kondisi lingkungannya. Reproduksi yang dilakukan secara generatif
menghasilkan keturunan yang memiliki beragam genetik yang lebih tinggi dibandingkan
dengan reproduksi yang dilakukan secara vegetatif. Dari adanya variasi genetik tersebut
memungkinkan akan menghasilkan keturunan yang lebih adaptif jika terjadi perubahan
kondisi pada lingkungannya.

Reproduksi dengan vegetatif pada jamur dapat kita jumpai pada jamur bersel satu
(uniseluler) yang dilakukan dengan cara pembentukan tunas yang akan tumbuh menjadi
individu baru misalnya proses pembentukan tunas pada ragi (Saccharomyces cerevisiae)
(Gambar 5.6). Jamur membentuk sel berukuran kecil yang kemudian tumbuh menjadi sel
ragi dengan ukuran sempurna kemudian terlepas dari sel induknya menjadi individu baru.

168
Sel ragi yang baru

Sumber: Widayati, et al. 2009


Gambar 5.6 Proses pembentukan tunas pada ragi

Selain itu reproduksi secara vegetatif pada jamur multiseluler dapat dilakukan
dengan fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual.
a. Fragmentasi (pemutusan) hifa. Potongan hifa yang terpisah kemudian akan
tumbuhan menjadi jamur baru.
b. Pembentukan spora aseksual. Spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau
konidiospora.
Jamur yang sudah dewasa akan menghasilkan sporangiosfor (tangkai kotak spora).
Di ujung sporangiofor terdapat sporangium (kotak spora). Sedangkan dalam kotak spora
akan terjadi pembelahan sel secara mitosis yang menghasilkan banyak sporangiospora
dengan kromosom haploid (n). Pada jamur yang lainnya jika sudah dewasa dapat
menghasilkan konidiofor (tangkai konidium). Pada ujung konidiofor terdapat konidium
(kotak konidiospora). Dalam konidium akan terjadi pembelahan sel yang dilakukan
secara mitosis dengan menghasilkan banyak konidiospora dengan kromosom haploid (n).
Baik sporangiospora maupun konidiospora, jika jatuh pada tempat yang cocok akan
tumbuh menjadi hifa baru yang haploid (n).

169
Reproduksi jamur dengan generatif (seksual) ialah pembentukan spora seksual
melalui peleburan antara hifa yang memiliki jenis berbeda (hifa + dan hifa -). Mekanisme
reproduksi secara generatif adalah sebagai berikut.
a. Hifa (+) dan hifa (-), masing-masing akan berkromosom haploid (n), dengan
berdekatan membentuk gametangium. Gametangium adalah organ yang dapat
menghasilkan gamet pada tumbuhan yang memiliki tingkat rendah.
b. Gametangium mengalami plasmogami (peleburan sitoplasma) yang membentuk
zigosporangium dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus yang
kromosom haploid yang belum bersatu. Pada zigosporangium memiliki lapisan
yang dinding selnya tebal dan kasar untuk bertahan pada kondisi yang buruk atau
kering.
c. Jika kondisi lingkungan membaik akan terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga
zigosporangium memiliki inti berkromosom diploid (2n).
d. Inti diploid (2n) zigosporangium segera mengalami pembelahan yang secara
mitosis akan menghasilkan zigospora haploid (n) didalam zigosporangium.
e. Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium yang berangkai
pendek dengan kromosom haploid (n).
f. Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora-spora yang haploid (n). Spora-
spora ini akan memiliki keanekaragaman genetik.
g. Jika spora-spora haploid (n) jatuh pada tempat yang cocok, hal ini akan terjadi
kecambah (germinasi) yang menjadi sebuah hifa jamur yang haploid (n). Hifa
tersebut akan tumbuh dengan membentuk jaringan miselium yang semuanya
haploid (n).
Peleburan dua hifa yang berbeda disebut konjugasi. Berdasarkan gametnya, proses ini
dapat dikelompokkan sebagai isogami, anisogami, oogami, gametangiogami, somatogami,
dan spermatisasi. Perhatikanlah Gambar 5.7.
a. Isogami adalah peleburan dua gamet yang secara morfologi bentuk dan ukurannya
sama.
b. Anisogami adalam peleburan dua gamet yang secara morfologi ukurannya berbeda.
c. Oogami adalah peleburan dua gamet yang secara morfologi bentuk dan bentuknya
berbeda.
d. Gametogami adalah pelebutan dua gamet yang berbeda jenis dan menghasilkan
zigospora.

170
e. Somatogami adalah peleburan dua sel hifa yang tidak terdiferensiasi pada inti
selnya, kemudian hifa tersebut membentuk hifa diploid (2n) dan dibentuk
askospora.
f. Spermatisasi adalah pelebuan antara gamet jantan (spermatium) dan gamet betina
(hifa) yang membentuk gamet baru bersifat diploid (2n) dan menghasilkan
askospora.

Saluran
fertilisasi
oogeniu Ovum
m
Isogami

Spermatogeniu
m Hifa

Spermatogoniu
Spermatis m
Somatoga
mi asi
Sumber: Widayati, et al. 2009
Gambar 5.7 Bentuk-bentuk perkembangbiakan generatif jamur

Reproduksi seksual fungi terdiri atas dua tahap yaitu plasmogami (peleburan
sitoplasma) dan kariogami. Plasmogami akan menghasilkan suatu tahapan dikariotik (n +
n), dan tahapan kariogami (peleburan nuleus) yang menghasilkan tahapan diploid,
perhatikan Gambar 5.8 berikut ini.

171
Keterangan
Haploid
Dikariotok (n + n)
(n)
Heterokariotik
Plasmogami (penyatuan
sitoplasma)
Diploid
Kariogami (penyatuan
nukleus)
penghasil spora
zigot

Miselium (n) Reproduksi


Reproduksi
SporaAn seksualAnisogami
aseksusal
teridium

meiosis
germinasi germinasi
Penghasil
Spora sporaGametangioga
mi

Sumber : Campbell & Reece, 2012


Gambar 5.8 Siklus hidup jamur secara umum

TUGAS 5.1

Setelah Kamu mempelari ciri-ciri jamur, cobalah selesaikan soal-soal berikut ini dengan tepat!
1. Jelaskan cara reproduksi jamur!
2. Apa yang dimaksud dengan isogami, anisogami, oogami, gamiogami, somatogami, dan
spermatisasi? Apa bedanya dengan konjugasi?
3. Jelaskan perbedaan antara jamur dan tumbuhan tinggi!
4. Jelaskan perbedaan mikoriza dan lichens!
5. Jelaskan perbedaan jamur saprofit dan jamur parasit!

172
Mari Kita
Mencoba! ☺
Kegiatan 5.1 Tubuh Jamur

Tujuan: Mengamati struktur tubuh jamur

A. Dasar Teori
Jamur adalah organisme yang sel-selnya berinti sejati atau eukariotik, berbentuk benang,
bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung khitin, heterotrof, absortif, dan
sebagian besar tubuhnya terdiri dari bagian vegetatif berupa hifa dan bagian generatif berupa
spora.

B. Tujuan
Memahami struktur tubuh jamur tempe (Rhizopus oligosporus), jamur roti (Rhizopus
nigricans, dan jamur nasi (Rhizopus sitophila).

C. Alat dan Bahan


Alat : mikroskop, kaca objek, pipet, kaca menutup, tusuk gigi
Bahan : air, jamur tempe (Rhizopus oligosporus), jamur roti (Rhizopus
Nigricans), dan jamur nasi (Rhizopus sitophila).

D. Langkah Kerja

1. Ambillahbagian jamur yang akan diamati dengan menggunakan tusuk gigi.


2. Letakkan jamur diatas kaca objek, tetesi dengan air, kemudian tutup dengan kaca penutup.
3. Amati dengan menggunakan mikroskop dari perbesaran lemah hingga perbesaran maksimal.
4. Amati bagian-bagian dan struktur tubuh jamur kemudian gambar hasil pengamatan pada tabel
pengamatan.

E. Hasil dan Pembahasan

No. Hasil/Gambar Deskripsi

Perbesaran:

173
B. Klasifikasi Jamur
Salah satu ciri jamur adalah bereproduksi dengan spora, baik spora berflagela
maupun spora tidak berflagela. Berdasarkan pengelompokan makhluk hidup menjadi
lima kingdom oleh R.H. Whittaker, jenis-jenis jamur yang sporanya berflagela
dikelompokkan dalam kingdom Protista. Sedangkan yang memiliki spora tidak
berflagela dimasukkan ke dalam kingdom Fungi.
Cabang ilmu yang mempelajari jamur adalah mikologi (mycology), sedangkan
ahli jamur atau orang yang mempelajari tentang jamur disebut mikologis
(mycologyst). Kingdom Fungi (dunia jamur) dikelompokkan menjadi empat divisi
berdasarkan cara reproduksinya. Divisi-divisi tersebut adalah Divisi Zygomycotina,
Ascomycotina, Basidiomycotina dan Deuteromycota. Perhatikan gambar filogenik
jamur berikut ini (Gambar 5.9).
Secara umum masing-masing divisi pada jamur memiliki ciri tertentu.
Zygomycotina membentuk zigospora hasil pembiakan secara kawin, Ascomycotina
membentuk spora generatif di dalam askus, Basidiomycotina membentuk spora
generatif pada basidium dan umumnya memiliki tubuh buah berukuran besar, serta
Deuteromycotina membentuk spora secara vegetatif dan belum diketahui fase
kawinnya. Bentuk pengelompokkan lain pada jamur adalah khamir (jamur
uniselular, memperbanyak diri dengan budding), kapang (jamur bermiselium), dan
cendawan (jamur yang memiliki tubuh buah makroskopis). Pengelompokkan yang
terakhir tersebut adalah pengelompokan yang bersifat umum, bukan klasifikasi
ilmiah.

174
Sumber: Campbell & Reece, 2012
Gambar 5.9 Gambar filogenik jamur

1. Divisi Zigomikota (Zigomycota)


Para ahli mikologi telah mengidentifikasi 600 jenis spesies jamur yang termasuk
divisi ini. Jamur dalam divisi ini memiliki ciri-ciri: 1) tubuh terdiri atas hifa tak bersekat
dan banyak inti sel, 2) menghasilkan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual, 3) septa
hanya terdapat pada sel untuk reproduksi, 4) dinding sel mengandung zat kitin, 5) tidak
memiliki tubuh buah, serta (6) bersifat multiseluler.
Reproduksi vegetatif/ aseksual dengan cara membentuk spora vegetatif/ spora
aseksual yaitu sporangiospora terjadi bila kondisi lingkungan baik dan mendukung serta
ada juga secara seksual dapat terjadi bila kondisi lingkungan kering dan tidak
menguntungkan.
Reproduksi Zigomikota terjadi secara aseksual dan seksual. Perhatikan Gambar
5.10 yang menggambarkan siklus hidup Rhizopus sp. Pada reproduksi seksual, jamur ini
menghasilkan zigospora. Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan perkecambahan
(germinasi) spora. Spora tersebut tersimpan di dalam sporangium (kotak spora). Jika
spora matang, sporangium akan pecah, sehingga spora menyebar terbawa angin. Apabila
spora tersebut jatuh di tempat yang sesuai, maka spora akan tumbuh menjadi hifa baru.

175
Sumber: campbell& reece,2012
Gambar 5.10 Siklus hidup Rhizopus sp (kapang roti)

Beberapa jenis zigomikota yang sering kita temui adalah kapang hitam yang
tumbuh di roti (Rhizopus stolonifer), jamur penghasil asam fumarat (Rhizopus icans),
Mucor mucedo danPilobolussp.yang tumbuh pada kotoran hewan (Gambar 5.11).
Siklus hidup Rhizopussp.
pada Gambar 5.10 terdiri dari
beberapa tahap. (1) Miselia – dan +
akan berdekatan untuk berfusi. (2)
Membentuk perluasan hifa yang
(a) Pilobolus sp disebut gametangia, nukleus
Sumber: www.pf.chiba.u.ac.jb haploid dibatasi oleh septum. (3)
Gambar 5.11 Zigomikota: Pilobolus sp
Gametangia mengalami
plasmogami dan nukleus haploid
akan terpisah membentuk

176
zigosporangium dikariotik. (4) Sel zigosporangium membentuk suatu lapisan dengan
dinding kasar dan tebal. (5) Nukleus berpasangan dan menyatu (kariogami) dengan cepat
diikuti dengan pembelahan meiosis. (6) Spora yang telah masak menyebar. (7) Spora
berkecambah membentuk miselia baru.
Kapang Rhizopus sp dimanfaatkan dalam berbagai industri makanan. Salah satu
produk hasil makanan dengan memanfaatkan kelompok kapang rhozopus adalah tempe.
Bagi orang Indonesia tempe sudah sangat terkenal sebagai makanan dangan kandungan
protein cukup tinggi. Tempe merupakan makanan hasil fermentasi kedelai atau bahan lain
mengunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopusoligosporus,
Rhizopusoryzae, Rhizopus stolonifer atau Rhizopusarrhizius, sehingga membentuk
padatan kompak berwarna putih. Sediaan kapang Rhizopus ini dikenal dengan ragi
tempe. Jenis kapang ini tidak menghasilkan zat toksin (racun) sehingga aman untuk
dimakan.
Jika kalian pernah melihat tempe maka akan didapati serabut halus berwarna putih
yang melingkupi di seluruh permukaan kedelai. Serabut halus ini tidak lain adalah miselia
jamur yang saling berhubungan sehingga akan menjadikan tempe lebih padat dan
kompak. Kapang Rhizopus merupakan jamur paling dominan menghasilkan enzim-
enzim yang mampu merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana. Rhizopus oryzae misalnya mampu menguraikan lemak kompleks menjadi
trigliserida dan asam amino. Bentuk senyawa sederhana tersebut dapat digunakan dengan
cepat oleh tubuh. Kemampuan dalam pemecahan protein menjadi asam amino disebabkan
keberadaan enzim protease.

2. Divisi Askomikota (Ascomycota)


Divisi jamur Ascomycota memiliki ciri utama, yaitu alat reproduksi generatifnya
disebut askus (tunggal, aski: jamak) yang dihasilkan dari askospora. Kumpulan dari askus
membentuk tubuh buah yang disebut askorkarp atau askoma (tunggal, askomata: jamak).
Askomata biasanya berbentuk seperti mangkok, botol, atau balon. Contoh jamur dalam
divisi ini dapat dilihat pada Gambar 5.12.

177
(a) Morchella asculenta
(b) Aleuriaaurantia

(c) Trufel
(d) Neurospora crassa
Sumber: Campbell& Reece, 2012
Gambar 5.12 Contoh jamur divisi Askomikota

Contoh lain jamur anggota Divisi Ascomycotina yang banyak dimanfaatkan oleh
manusia adalah sebagai berikut.
a. Saccharomyces cerevisiae
Jamur Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur mikroskopis, uniseluler, dan
tidak memiliki badan buah, sering disebut sebagai ragi, khamir, atau yeast. Jamur
Saccharomyces cerevisiae dapat dimanfaatkan dalam beberapa farmentasi roti, tape,
peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake (arak jepang).
Reproduksi aseksualnya adalah dengan membentuk kuncup atau tunas. Pada
kondisi optimal, khamir dapat membentuk lebih dari 20 tunas. Tunas-tunas tersebut
semakin membesar dan akhirnya terlepas dari sel induknya. Tunas yang terlepas ini
kemudian tumbuh menjadi individu baru.
Reproduksi seksualnya dengan membentuk askus dan askospora. Askospora dari
dua tipe aksus yang berlainan bertemu dan menyatu menghasilkan sel diploid.
Selanjutnya terjadi pembelahan secara meiosis, sehingga beberapa askospora (haploid)
dihasilkan lagi. Askospora haploid tersebut berfungsi secara langsung sebagai sel ragi
baru.

178
b. Penicilliumsp.
Penicillium sp. dapat kita temukan pada nasi, roti, dan buah yang telah ranum atau
substrat yang mengandung gula. Konidia jamur ini berwarna biru atau kehijauan.
Reproduksi Penicillium sp. berlangsung secara vegetatif (konidia) dan secara generatif
(askus). Penicillium sp. dimanfaatkan dalam pembuatan antibiotik penisilin (Penicillium
notatum dan Penicillium chrysogenum) dan dimanfaatkan dalam memberi cita rasa atau
mengharumkan keju (Penicillium roquefortii dan Penicillium camemberti).
c. Morchella esculenta
Karena rasanya yang lezat Morchella esculenta(Gambar 5.12 (b) banyak
dikonsumsi (willian C. Roody, 2003). Jamur ini dapat kita temukan di bawah pohon
dipermukaan tanah. Tubuhnya berair, seperti spons dan berwarna coklat kemerahan.

(a) Pilobolus sp
Sumber: www.pf.chiba.u.ac.jb
Gambar 5.13 Zigomikota: Pilobolus sp

Siklus hidup Ascomycotina (Neurospora crassa) dimulai dari askospora yang


tumbuh menjadi benang (hifa) yang bercabang-cabang (Gambar 5.13). Kemudian, salah
satu dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium, yang
ukurannya lebih lebar dari hifa biasa. Sedangkan ujung hifa yang lainnya membentuk
anteridium. Anteridium dan askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki
sejumlah inti yang haploid (n). Askogonium akan membentuk jembatan penghubung
yang nantinya akan menjadi jalan inti anteridium menuju inti askogonium, jembatan
tersebut adalah trikogin. Kemudian terjadi plasmogami Setelah inti anteridium masuk
kedalam hifa askogonium maka terbentuk hifa dikariotik dan bagian ujungnya
membentuk bakal askus dikariotik dengan dua inti. Dua inti dalam bakal askus akan
membentuk inti diploid yang kemudian membelah secara meiosis untuk menghasilkan

179
delapan spora askus (askospora). Apabila askospora tersebut jatuh pada lingkungan yang
sesuai maka ia akan tumbuh membentuk hifa atau miselium baru.
Reproduksi aseksual yang terjadi pada askomikota dengan cara pembentukan tunas
(pada askomikota uniseluler) dan pembentukan spora aseksual (pada askomikota
multiseluler). Spora aseksual tersebut terbentuk pada ujung hifa khusus yang disebut
konidiofor dan sporanya disebut konidia. Konidia merupakan spora yang dihasilkan
secara eksternal, yaitu di luar kotak spora atau sporangium.

3. Divisi Basidiomikota (Basidiomycota)


Lebih dari 25.000 jamur dari divisi Basidiomikota telah ditemukan di alam.
Basidiomokota memiliki basidium menyerupai gada sehingga disebut fungi gada
(clubfungi). Spesies basidiomikota diantaranya merupakan jamur yang biasa kita temui
sehari-hari, seperti jamur merang, jamur kuping, jamur kayu dan jamur tiram yang dapat
kita konsumsi (Gambar 5.14).
Siklus hidup Basidiomycota dimulai dari spora basidium atau konidium yang
tumbuh menjadi hifa yang bersekat dengan satu inti (monokariotik). Hifa tersebut
kemudian tumbuh membentuk miselium. Hifa-hifa yang berbeda, hifa (+) dan hifa (-),
bersinggungan pada masing-masing ujungnya dan melebur diikuti dengan larutnya
masing-masing dinding sel. Kemudian inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang
lainnya, sehingga sel tersebut memiliki dua inti sel (dikariotik). Sel dikariotik tersebut
akhirnya tumbuh menjadi miselium dikariotik dan selanjutnya menjadi tubuh buah
(basidiokarp).

180
(a) Jamur merang (b) Jamur kuping (c) Jamur kayu (d) Jamur tiram

Sumber: www.wikipedia.org
Gambar 5.14 Contoh jamur divisi Basidiomikota

Basidiokarp memiliki bentuk seperti payung. Pada bagian bawahnya terdapat


basidium yang terletak pada bilah-bilah (lamela). Masing-masing basidium memiliki dua
inti (2n). Kemudian dua inti tersebut mengalami meiosis dan akhirnya terbentuk empat
inti haploid. Apabila mendapatkan lingkungan yang sesuai, inti haploid tersebut akan
tumbuh menjadi spora basidium, atau disebut juga spora seksual (Gambar 5.15).

181
Sumber: Campbell& Reece, 2012
Gambar 5.15 Siklus hidup Basidiomikota

WAWASAN BIOLOGI

CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM


Jamur tiram paling banyak dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat. Banyak olahan makanan
menggunakan bahan dasar jamur ini. Dari mulai jamur krispi yang dijual oleh pedagang kaki lima di
pinggir jalan sampai dengan olahan makanan di warung-warung makanan. Oleh karena itu tidak ada
salahnya kita mengetahui cara budidaya jamur tiram untuk membekali diri dalam persaingan ekonomi
yang semakin kompetitif nantinya.

Langkah-langkah budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut.

182
A. Mengenal Jenis-Jenis Jamur Tiram yang dapat Dibudiayakan
beberapa jenis jamur tiram yang dapat dibudiayakan seperti Pleurotus floridae jamur tiram ini
memiliki warna putih bersih, P. ostreatus jamur tiram ini memiliki warna putih, dan putih kekuningan,
P. cystidious jamur tiram ini memiliki warna putih, kemerahan, P. citrinopileatus jamur tiram ini
memiliki warna kuning keemasan, P. djamor jamur tiram ini memiliki warna ungu kemerahan, P.
eryngii jamur tiram ini memiliki warna kebiruan, P. euosmus jamur tiram ini memiliki warna
kecoklatan, P. flabellatus jamur tiram ini memiliki warna merah jambu, P. pulmonarius jamur tiram ini
memiliki warna putih keabu-abuan, dan P. sajor-caju jamur tiram ini memiliki warna kelabu
B. Memilih Bibit Jamur Tiram yang Berkualitas
Pemilihan bibit dapat dilakukan dengan 2 cara. Yang pertama membuat sendiri dengan membibitkan
bibit murni dan mendapatkan bibit F1, dan yang kedua, membeli bibit yang berkualiitas pada petani
jamur atau beli di instansi penyedia bibit yang dapat dipercaya
C. Menyiapkan Media Tanam untuk Jamur Tiram
Bahan-bahan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut.
1. Serbuk gergaji kayu sebanyak 80%
2. Bekatul sebanyak 10-15%
3. Kapur CaCo₃ sebanyak 3%
4. Dan Air kurang lebih 40-60%
Cara membuatnya:
Untuk membuat 100 kg media jamur tiram dibutuh kan 80 kg serbuk gergaji kayu, 10-15 kg bekatul,
dan 3 kg kapur semua bahan-bahan tersebut aduk sampai merata, kemudian tambahkan air sekitar
60%. Untuk mengetahui media sudah tercampur dengan baik, cara mengetesnya apabila digenggam
tidak keluar air dan apabila dilepas tidak pecah. Ukuran diatas cukup untuk 100 baglog.
media selanjutnya difermentasi dengan mendiamkan selama 5-10 hari atau disesuaikan dengan kondisi
bahan. Media yang telah difermentasi selanjutnya dimasukkan ke dalam
kantong plastik jenis polipropilen. Media tersebut kemudian dipadatkan hingga berbentuk seperti botol
(baglog). Selanjutnya, pada bagian atas plastik (leher kantong plastic) dipasang ring, disumbat
menggunakan kapas, dan dipasang penutup baglog agar air tidak masuk ke dalam kantong pada saat
pengukuran. Kemudian dilakukan sterilisasi menggunakan uap air pada suhu 95-110°C dalam waktu
8-10 jam
D. Inokulasi
Inokulasi dilakukan dengan cara menyemprotkan alkohol ke botol bibit. kemudian mulut botol
dipanaskan menggunakan api dan mengaduknya menggunakan kawat yang sudah disterilkan diatas
api. Bibit implan baru bisa dimasukkan ke baglog (10 g bibit) hingga leher baglog penuh, lalu tutup
kembali dengan kapas.
E. Inkubasi dan Pemanenan
Inkubasi dilakukan pada suhu suhu 24-29°C, kelembapan 90-100%, cahaya 500-1.000 lux, dan
sirkulasi udara 1-2 jam. Setelah 15-30 hari masa inkubasi, baglog dipindahkan ke rumah kumbung
untuk dibudidayakan hingga proses pemanenan.

183
4. Divisi Deuteromikota (Deuteromycota)
Kelompok Deuteromycota meliputi jenis jamur yang belum diketahui cara
perkembangbiakan generatifnya, sehingga jamur tersebut tidak dapat dimasukan kedalam
kelas-kelas jamur sebelumnya. Oleh karena itu kelompok ini disebut kelompok jamur
tidak sempurna (imperfecti). Jamur ini tidak mengalami reproduksi seksual atau mereka
menunjukkan tahap aseksual (anamorph) dari jamur yang memiliki tahap seksual
(teleomorph). Reproduksi aseksual Deuteromikota dengan membentuk konidia.
Divisi Deuteromikota memiliki ciri-ciri: 1) multiseluler, 2) hifanya yang bersekat,
3) bereproduksi vegetatif dengan konidiospora, 4) saprofit atau parasit, 5) mikroskopis,
serta 7) hidup didaratan dan tempat lembab. Contoh jamur Deuteromycota adalah Monilia
sitophila, yaitu jamur oncom. Jamur Deuteromycota umumnya digunakan untuk
pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti, sisa-sisa
makanan, tongkol jagung, pada tonggak–tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya
sangat banyak dan berwarna jingga (Gambar 5.16). Contoh lain Deuteromikota adalah
Chalado sporium, Curvularia, Gleosporium, dan Diploria.

Sumber: www.botany.hawaii.edu
Gambar 5.16 Monilia sitophila pada oncom bungkil kacang

184
C. Peran Jamur dalam Kehidupan
1. Peranan Jamur yang Menguntungkan
Jamur mempunyai peran sebagai dekomposer, yaitu menguraikan sisa–
sisa organisme yang telah mati sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain.
Hal ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi, karena yang
menjadi kunci keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara
produksi biomassa oleh organisme fotosintetik dan perombakan atau daur ulang
nutrien yang dikandungnya. Proses daur ulang senyawa organik ini, jamur
memiliki peran yang menonjol di semua ekosistem utama.
Jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan akar
tumbuhan tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikroriza merupakan
struktur yang berperan penting dalam suplai unsur hara. Kalian bisa membaca
kembali bagian awal dari bab ini yang membicarakan bagaimanacara jamur
memperoleh makanan. Berdasarkan posisi jamur terhadap akar tumbuhan, dikenal
adanya endomikoriza (bila hifa menembus korteks akar) dan ektomikoriza (bila hifa
hanya menembus epidermis akar). Perhatikan Gambar 5.16. Kelompok jamur yang
sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan umumnya termasuk anggota Divisi
Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina.
Bentuk simbiosis lain dari jamur adalah lumut kerak. Lumut kerak
merupakan organisme yang mampu hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrim
dan sangat sensitif terhadap pencemaran udara. Sehingga lumut kerak ini biasa
digunakan sebagai bioindikator kualitas udara. Bersama dengan kelompok
tumbuhan lain, seperti tumbuhan lumut (Bryophyta) dan anggrek, lumut kerak
banyak menghiasi pepohonan mulai dari daerah dataran rendah sampai
pegunungan yang tinggi sebagai epifit.
Jamur juga berperan sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-
obatan. Sebagai contoh, jamur yang termasuk kelompok Zygomycota, misalnya
Rhizopus dapat digunakan secara komersial pada pembuatan tempe. Beberapa
jenis lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk mengempukkan
daging. Ada pula jenis lain yang mampu memproduksi pigmen kuning yang
digunakan untuk memberi warna pada margarin.
Berikut adalah tabel beberapa jenis jamur yang menguntungkan serta
peranannya dalam kehidupan.

185
Tabel 5.1. Peranan jamur menguntungkan

Jenis jamur Manfaat


Rhizopus stolonièra untuk membuat tempe
Saccharomyces cerevisiae untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir
Aspergillus oryzae mengempukkan adonan roti
untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam ok-
Aspergillus wentii
salat, dan asam formiat
untuk menghilangkan O2 dari sari buah, dan
Aspergillus niger
menjernihkan sari buah
Penicillium notatum dan menghasilkan penisilin (antibiotik)
P. chrysogenum
Ganoderma lucidum bahan obat
Penicillium roquefortii dan meningkatkan kualitas (aroma) keju
P. camemberti
Trichoderma sp. menghasilkan enzim selulose
Neurospora crassa (jamur oncom) untuk membuat oncom
Volvariella volvaceae (jamur jamur konsumsi
merang), Auriculariapolytricha
(jamur kuping), danPleurotus sp.
(jamur tiram)

2. Peranan Jamur yang Merugikan


Beberapa jenis jamur ada juga yang merugikan karena menyebabkan penyakit
pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Misalnya beberapa jamur mikroskopis
menghasilkan rancun, seperti aflatoksin yang dihasilkan oleh sejenis kapang. Selain itu,
jamur juga dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Jenis-jenis jamur
yang merugikan disajikan dalam Tabel 5.2.

Jenis jamur Kerugian


Aspergillus flavus menghasilkan aflatoksin, menyebabkan kanker pada
manusia
Aspergillus fumigatus kanker pada paru-paru burung.
Amanita phalloides mengandung racun balin yang menyebabkan kematian
bagi yang memakannya
Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung dan tembakau
Epidermophyton floocosum penyakit kaki atlet
Microsporum sp. dan menyebabkan kurap atau panu
Trichophyton sp.
Helminthosporium oryzae parasit dan merusak kecambah dan tubuh buah serta
menimbulkan noda-noda berwarna hitam pada hospes
(inangnya)
Candida albicans infeksi pada vagina

186
Kegiatan 4.1 Fermentasi Bahan Makanan
Tujuan: Mengamati fermentasi bahan makanan dengan jamur Mari
Kita
Mencoba
A. Dasar Teori
aaa! ☺
Tempe merupakan bahan makanan tradisional yang dibuat dengan
menggunakan jamur. Prosesnya disebut fermentasi. Jamur yang berperan
dalam pembuat tempe ini adalah Rhizopus stolonifera. Selama fermentasi
terjadi perubahan-perubahan protein, karbohidrat, dan lipida. Perubahan-
perubahan tersebut disebabkan oleh aktivitas jamur yang tumbuh pada
kedelai. Hal ini dapat dilihat dengan kenaikan temperatur selama inkubasi,
selanjutnya menurun perlahan-lahan sesuai dengan aktivitas pertumbuhan
jamur tersebut.
Selama fermentasi, protein dirombak menjadi asam-asam amino misalnya
serin, lisin, alanin. Selain itu, juga terjadi kenaikan bahan padat yang
dapat larut. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan selama fermentasi ialah
aerasi, kelembaban, dan temperatur.

187
B. Tujuan
Melakukan serta memahami percobaan farmentasi bahan makanan dengan
menggunakan jamur.
C. Alat dan Bahan
Alat : dandang untuk merebus, panci, tampah/nampan
Bahan : ragi tempe (Rhizopus oligosporus), kedelai, daun pisang
D. Cara Kerja
1. Merebus kacang kedelei sampai setengah matang/ sampai kacang kedelai dapat
dikupas kulit arinya.
2. Mengupas kulit ari kacang kedelai dan mencuci bersih.
3. Mengukus kacang kedelai selama +30 menit.
4. Meniriskan kacang kedelai diatas tampah sampai kering
5. Mencampur kedelai dengan ragi tempe.
6. Bungkus kedelai dengan daun pisang, kemudian simpan beberapa hari.
7. Mengamati setiap hari.

E. Hasil dan Pembahasan


No. Hari ke- Hasil Pengamatan

Pembahasan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………..

188
RANGKUMAN
1. Jamur dalam pengelompokkan makhluk hidup dikelompokkan dalam kerajan
tersendiri, yaitu kingdom fungi.
2. Kelompok jamur dapat dibedakan dengan tumbuhan karena memiliki ciri-ciri
tersendiri. Organisme dalam kelompok sebagai organisme eukariotik yang tidak
berklorofil, tubuhnya tersusun atas hifa yang membentuk misellium atau
termodifikasi menjadi haustorium, memperoleh makanan dengan menyerap
senyawa organik, dinding sel terbuat dari zat kitin, glukan, dan manan, serta jamur
berkembangbiak secara seksual dan aseksual.
3. Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dikelompokkan sebagai
organisme saprofit dan organisme parasit. Jamur payung, jamur ragi
(Saccharomyces cerevisiae), dan jamur tempe (Rhizopus oryzae) merupakan jamur
saprofit. Contoh jamur parasit adalah Pneumonia carinii, Ustilago maydis, jamur
panu (Tinea versicolor), jamur penyebab keputihan (Candida albicans). Selain
sebagai saprofit dan parasit, beberapa jamur juga hidup bersimbiosis mutualisme.
4. Jamur diklasifikasikan menjadi empat divisi, yaitu Zygomycotina, Ascomycotina,
Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.
5. Dari berbagai spesies yang ada pada keempat divisi tersebut ada yang
menguntungkan dan ada yang merugikan. Jamur yang menguntungkan seperti
Penicilium sp. bahkan menandai era bioteknologi modern dengan penemuan
penicilin. Peranan yang dapat dilakukan oleh jamur sebagai dekomposer, simbion,
dan dalam fermentasi makanan dan obat-obatan membuat substrat memiliki nilai
ekonomis yang lebih tinggi. Bahkan, jamur dalam kelompok Basidiomycotina
dapat dikonsumsi sebagai sumber makanan. Meskipun demikian sebagian jamur
juga bisa merugikan manusia karena menjadi penyebab penyakit pada tumbuhan,
hewan, dan manusia.

189
UJI KOMPETENSI
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Ilmu yang mempelajari tentang jamur adalah....
a. botani
b. fungilogi
c. zoologi
d. mikologi
2. Jamur memperoleh nutrisi dengan cara sebagai berikut, kecuali....
a. membusukkan materi genetik
b. parasit pada tumbuhan
c. menyebarkan toksin pada makanan
d. bersimbiosis dengan organisme lain
3. Simbiosis antara jamur dengan alga akan membentuk....
a. mikoriza
b. lichens
c. konidiospora
d. miselium
4. Simbiosis antara jamur dengan akar tanaman (leguminoseae) akan membentuk....
a. mikoriza
b. lichens
c. konidiospora
d. miselium
Untuksoal nomor 5 dan 6, perhatikan nama-nama jamur berikut ini
1) Penicillium notatum
2) Ustilago maydis
3) Ganoderma lucidum
4) Aspergillus wentii
5) Aspergilus fumogatus

190
5. Berdasarkan jenis-jenis jamur diatas manakan yang termasuk jamur yang
menguntungkan?
a. 1,2,3
b. 1,4,5
c. 1,3,4
d. 2,3,5
6. Berdasarkan jenis-jenis jamur diatas manakah yang merupakan parasit pada
tanaman jagung?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
7. Yang bukan merupakan peranan jamur dalam bidang industri adalah ....
a. dimanfaatkan untuk pembuatan roti
b. dimanfaatan untuk pembuatan tempe
c. sebagai penghasil antibiotik
d. untuk bioremediasi

8. Jenis jamur anggota divisi Basidiomycotina yang banyak dimakan oleh manusia
antara lain adalah ....
a. Saccaromyces cereviceae dan Vovariella volvaceae
b. Rhizophus oryzae dan Auricula politrica
c. Pinicillium camemberti dan Volvariela volvaceae
d. Auricularia polytricha dan Volvariella valvaceae

9. Bagian tubuh jamur yang berperan untuk menyerap makanan di lingkungan yang
lembab adalah ....
a. miselium
b. gametangium
c. sporangium
d. basidium

191
10. Berikut ini ciri-ciri suatu organisme ….
1) dinding sel dari selulosa
2) tipe sel eukariotik
3) berbentuk hifa
4) tipe sel prokariotik
5) tidak berklorofil
Ciri-ciri yang dimiliki jamur adalah nomor ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 5
d. 2, 4, dan 5

11. Divisi dalam jamur dengan ciri tubuhmakroskopik, miseliumbersekat,


memilikitubuhbulat (basidiokarp), hidupbersifatsaprofitdanparasit,
reproduksiseksuallebihdominan, sedangkan aseksual jarang terjadi, adalah ….
a. Zigomikota (Zygomycota)
b. Askomikota (Ascomycota)
c. Basidiomikota (Basidiomycota)
d. Deuteromikota (Deuteromycota)

12. Gametangiogami ditunjukkan oleh gambar....


a.

b.

192
c.

d.

13. Spora aseksual pada jamur Basidiomycotina adalah ....


a. sporangiospora
b. basidiospora
c. konidiospora
d. blastospora
e. zoospora

14. Jamur yang berperan dalam pembuatan kecap adalah....


a. Auricularia polytricha
b. Amanita muscaria
c. Saccharomyces tuae
d. Aspergilus wentii

15. Berikut ini contoh jamur yang bukan dari divisi Zigomikota adalah ....
a. Volvariela volvaceae
b. Rhizophus stolonifer
c. Mucor mucedo
d. Pilobolus sp

193
16.

1 2 3 4

Berdasarkan gambar filogeni diatas, yang merupakan divisi Askomikota adalah ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
17. Gambar berikut merupakan reproduksi aseksual pada divisi....

a. Zigomikota (Zygomycota)
b. Askomikota (Ascomycota)
c. Basidiomikota (Basidiomycota)
d. Deuteromikota (Deuteromycota)
18. Peran penting jamur sebagai bioindikator pencemaran udara adalah bersimbiosis
dengan akar membentuk....
a. mikoriza
b. lumut kerak
c. lumut kerak
d. endomikoriza
19. Berikut ini yang bukan merupakan contoh divisi Askomikota adalah....

194
a c

b d

20. Jenis jamur anggota divisi Ascomycotina yang dapat menghasilkan zat antibiotik
yang disebut penisilin adalah ....
a. Penicillium notatum dan Penicillium camemberti
b. Penicllium chrysogenum dan Penicillium camemberti
c. Penicillium chrysogenum dan Penicillium requefortii
d. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum

Kerjakan soal-soal berikut dengan benar dan jelas!


1. Sebutkan macam-macam hifa, kemudian jelaskan dengan gambar!
2. Sebutkan perbedaan jamur parasit fakultatif dan parasit obligat, serta berikan
contohnya masing-masing!
3. Jelaskan perbedaan mikoriza dan lichens!
4. Sebutkan beberapa peranan jamur dalam bidang industrii makanan!
5. Sebutkan tiga contoh jamur yang menguntungkan dan jamur yang merugikan

195
DAFTAR PUSTAKA
Adi . P. & Dimas. 2011. Penggunaan Enzim dalam Industri Pangan. Semarang: UNDIP
Aryulina, D. 2006. Biologi 3 SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Esis
Campbell, N.A. & Reece, J.B. 2010. Biologi: Jilid 1 Edisi 8. Jakarta: Erlangga
Campbell, N.A. & Reece, J.B. 2012. Biologi: Jilid 2 Edisi 8. Jakarta: Erlangga
Firmansyah, R. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII SMA/MA IPA.
Bandung: PT. Setia Purna Inves
Hanum, E. L., Purwianingsih, W., Atikah, T., Herlina, I., Yani, R., & Peniasiani, D.
2009. Biologi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Hotimah, K. 2010. The Secret of Enzymes For Life. Yogyakarta: Tiara Pustaka.
James, S. 2015. Plant Cells: How Plants Grow. https://www.lovethegarden.com/
community/fun-facts/plant-cells-how-plants-grow. [diakses pada tanggal 16 Juli
2016]
Karim, S. 2015. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Depdiknas: Pusat
Perbukuan.
Karmana, O. 2006. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XII SMA/MA IPA Edisi 3.
Jakarta: Grafindo
Khandelwal, G., & Uthaman, D. 2015. Membrane Transport.
http://biology4ibdp.weebly.com/14-membrane-transport.html. [diakses pada
tanggal 16 Juli 2016]
Kistinnah, I., dan E. S. Lestari. 2009. BIOLOGI 3 Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional;
Jakarta.
Lestari, E.S. & Kistinnah, I. 2009.Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya.
Depdiknas: Pusat Perbukuan Neil Campbell and Jane Reece. 2010. Biology Eight
Edition. Jakarta: Erlangga
Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius
Novita, C. 2015. Telur Ayam Kampung Lebih Sehat dibanding Ayam Ras.
http://sidomi.com/376430/telur-ayam-kampung-lebih-sehat-dibanding-ayam-ras/.
[diakses pada tanggal 16 Juli 2016]
Panji. 2015. Difusi, Difusi terbantu dan Osmosis. http://www.edubio.info/2015/07/difusi-
difusi-terbantu-dan-osmosis.html [diakses pada tanggal 16 Juli 2016]
Priadi, A. 2009. Biology 2 For Senior High Schoo Year XI. Bogor: Yudistira.
Rachmawati, Faidah., Nurul Urifah, Ari Wijayanti. 2009. Biologi. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Peter V. Minorsky, P.V., &
Jackson, R.B. 2013. Campbell Biology 10thEd. Benjamin Cumming Publisher
Richana, N. 2002. Produksi dan Prospek Enzim Xilanase dalam Pengembangan
Bioindustri di Indonesia. Vol 5, No. 1. Bogor : Balai Penelitian dan Sumberdaya
Genetik Pertanian
Roody, W.C. 2003. Mushrooms of west Virginia and the Central Appalachians. The
University Press od Kentuky. ISBN 978-0-8131-9039. P.485.
Santoso, B. 2007. Biologi untuk SMA/MA.Jakarta: Interplus
Subardi. 2008. BIOLOGI 3 Untuk Kelas XII SMA dan MA. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidkan Nasional; Jakarta.
Sumardi, I. & Pudjoarinto, A. 1992.Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta:
Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada
Widayati, S., Rochmah, S.N., & Zubedi. 2009. Biologi SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

196
http://fungsi.web.id/2015/02/fungsi-nukleus-inti-sel.html. Diunduh 24 Agustus 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Transpor_aktif. Diunduh 24 Agustus 2016.
http://fungsi.web.id/2015/04/pengertian-osmosis-dan-tekanan-osmosis. Diunduh 24
Agustus 2016
www.glogster.com. Diunduh 24 Agustus 2016
www.losai.eu. Diunduh 24 Agustus 2016
www.seesentialvermeer.com Diunduh 28 Agustus 2016
www.en.wikipedia.org. Diunduh 27 Agustus 2016
www.merke.ch. Diunduh 26 Agustus 2016
www.nndb.com. Diunduh 24 Agustus 2016
www.ottmag.com. Diunduh 24 Agustus 2016
www.britanica.com. Diunduh 24 Agustus 2016
www.stfi.ac.id. Diunduh 29 Agustus 2016
www.acityawara.com. Diunduh 29 Agustus 2016
http://www.belajarbiologi.com/ Diunduh 29 Agustus 2016
http://iklimaistiqomah27.blogspot.com/ Diunduh 29 Agustus 2016
www.botany.hawaii.edu. Diunduh 29 Agustus 2016
www.kesimpulan.jurnal.com. Diunduh 29 Agustus 2016
www.library.med.utah.edu . Diunduh 29 Agustus 2016
www.myhealthtissues.com. Diunduh 29 Agustus 2016
www.wikipedia.org Diunduh 29 Agustus 2016
www.trubus-online.co.id. Diunduh 29 Agustus 2016

197
GLOSARIUM

Abiogenesis : teori asal usul kehidupan yang dapat muncul dari benda yang tidak
hidup
Akar banir : dikenal dengan akar papan, akar yang di hutan hujan tropika yang
rendah seperti pohon kenari dan kempas, umumnya ditemukan di
hutan rawa.
Akar gantung : akar yang tumbuh pada bagian atas tumbuhan beringin yang
berfungsi menyerap uap air dan gas di udara
Akar : akar yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
penyimpanan makanan misalanya pada akar ketela pohon
Aktinositik : tipe stomata dengan jumlah sel tetangga 4 atau lebih dan sel-
selnya memanjang ke arah radial terhadap sel penutup
Aktivator : protein yang berikatan ke DNA dan merangsang transkripsi gen.
Pada prokariota, aktivator berikatan di dalam atau di dekat
promotor; pada eukariota, ativator berikatan ke elemen control
pada enhanser (enhancer)
Amilase : sejenis enzim di dalam ludah yang menghidrolisis pati (polimer
glukosa dari tumbuhan) dan glikogen (polimer glukosa dari
hewan) menjadi polosakarida yang lebih kecil dan disakarida
maltose
Anisositik : tipe stomata yang biasanya memiliki tiga sel tetangga dimana1 sel
lebih kecil dari 2 lainnya
Anomositik : tipe stomata dimana jumlah sel tetangga yang mengelilingi sel
penutup tidak tertentu dan sel tetangga tidak dapat dibedakan
dengan sel epidermis lainnya
Asam amino : sejenis molekul organik yang memiliki gugus karboksil sekaligus
gugus amino. Asam amino berperan sebagai monomer polipeptida
Asam lemak : asam karboksilat berantai karbon panjang. Panjang dan jumlah
serta lokasi ikatan ganda dari asam lemak bermacam-macam; tiga
asam lemak tertaut pada satu molekul gliserol membentuk molekul
lemak, juga dikenal sebagai triasilgliserol atau trigliserida
Askomikota : salah satu divisi jamur yang perkembangbiakan seksualnya

198
menghasilkan spora askus (askospora)
Basidiomikota : salah satu divisi jamur yang perkembangbiakan seksualnya
menghasilkan sporabasidium. Ciri khas divisi ini adalah terdapat
basidiokarp berbentuk seperti payung
Bikolateal : tipe berkas pembuluh dimana xilem diapit oleh floem luar dan
floem dalam
Biogenesis : lawan abiogensis, hipotesis yang menyebut bahwa makhluk hidup
muncul hanya dari makhluk hidup sebelumnya
Biologi : ilmu yang mempelajari gejala pada makhluk hidup dan segala
permasalahan kehidupannya mulai dari tingkat yang paling rendah
seperti molekul-molekul penyusun makhluk hidup sampai tingkatan
paling tinggi yaitu biosfer
Bioteknologi : manipulasi organisme atau komponen-komponennya untuk
menghasilkan produk yang berguna
Cendawan : sebutan untuk jamur pada saat membentuk tubuh buah, misalnya
jamur merang (Volvariella volvacea) yang berbentuk seperti
payung
Deuteromikota : salah satu divisi jamur yang belum diketahui cara
perkembangbiakan generatifnya
Diasitik : tipe somata dimana2 sel tetangga mengelilingi sel penutup dan
letaknya tegak lurus terhadap poros panjang sel penutup
Difusi gerakan molekul-molekul dari daerah dengan konsentrasi yang
tinggi ke daerah yang berkonsentrasi lebih rendah oleh energi
kinetik molekul-molekul tersebut
Eksositosis sekresi selular molekul biologis elalui fusi vesikel
Endodermis : lapisan kortek paling dalam yang menyelubungi stele
Endositossis pengambilan molekul biologis dan partikel zat oleh sel melalui
pembentukan vesikel baru dan membrane plasma
Enhanser : segmen DNA eukariotik yang mengandung elemen kontrol
majemuk, biasanya terletak jauh dari gen yang regulasinya diatur
oleh enhanser
Enzim : makromolekul yang berperan sebagai katalis, agen kimiawi yang
mengubah laju reaksi tanpa ikut terlibat dalam reaksi

199
Epidermis : lapisan pelindung terluar batang, akar dan daun
Eukariotik : makhluk hidup yang inti selnya bermembran
Fermentasi : proses katabolik yang membuat ATP dalam jumlah yang terbatas
dari glukosa tanpa rantai transport electron dan proses katabolic
yang menghasilkan produk akhir yang khas, misalnya eltil alcohol
atau asam laktat
Filsafat : studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia
secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.
Floem : Pembuluh tapis, pembuluh yang menyalurkan hasil fotosintesis
dalam daun ke seluruh tubuh
Fungi : bentuk jamak dari fungus, salah satu kingdom makhluk hidup yan
g memiliki ciri memiliki membran inti (eukariotik), uniseluler
maupun multiseluler, tidak dapat berfotosintesis, menyerap
makanan dari zat organik melalui dinding sel yang terbuat dari
kitin, cadangan makanan dalam betuk glikogen dan
berkembangbiak secara seksual dan aseksual
Generatif : perkembangbiakan secara seksual, pada fungi perkembangbiakan
generatif menghasilkan spora seksual, melalui peleburan antara
hifa yang memiliki jenis berbeda (hifa + dan hifa -), kebalikan dari
generatif adalah vegetatif (aseksual) melalui tunas, fragmentasi
atau spora aseksual
Glioksisom : peroksisom yang terspesialisasi yang ditemukan pada biji
tumbuhan
Grana : tumpukan tilakoid
Haustorium : ujung hifa pada jamur parasit yang termodifikasi menembus
jaringan inang dan berfungsi untuk menyerap sari makanan
tumbuhan lain
Hidrofilik : memiliki afinitas dengan air
Hidrofobik : menjauhi air, cenderung mengumpul dan membentuk tetesan
dalam air
Hifa : sel-sel yang memanjang dan berbentuk seperti benang pada jamur
multiseluler. Kumpulan hifa membentuk kumpulan massa yang
disebut miselium/mycellia

200
Hipertonik : larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi,larutan
hipertonik akan menyebabkan sel kehilangan air
Hipotesis : dugaan/ pernyataan sementara yang diungkapkan secara deklaratif/
yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan,pernyataan
tersebut diformulasikan dalam bentuk variabel agar bisa di uji
secara empiris.
Hipotonik : larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah, larutan
hipotonik akan menyebabkan air masuk ke dalam sel
Ion : atom yang memperoleh atau kehilangan satu electron atau lebih,
sehingga menjadi bermuatan
Jaringan epitel : semua bentuk lapisan sel yang terdiri atas lembaran sel (cellular
membrane) yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-
rongga tubuh
Jaringan ikat : jaringan yang berfungsi untuk mengikat atau mengaitkan organ-
organ tubuh
Jaringan : jaringan muda pada tumbuhan yang aktif melakukan pembelahan
meristem sel, berdasarkan letaknya terdapat 3 macam meristem yaitu apikal
lateral dan interkalar, sedangkan berdasarkan asalnya terdapat 2
macam yaitu meristem
Jaringan otot : jaringan yang tersusun atas sel-sel yang dapat berkontraksi
sehingga mampu melakukan pergerakan pada berbagai bagian
tubuh, terdapat 3 jenis jaringan otot yaitu otot lurik, polos dan
jantung.
Jaringan : jaringan dasar, suatujaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup,
parenkim dengan struktur morfologi dan juga fisiologi yang bervariasi dan
masih melakukan segala kegiatan proses fisiologi
Jaringan saraf : jaringan yang berfungsi menerima dan menghantarkan rangsangan
Katalis : agen kimiawi yang meningkatkan laju reaksi tanpa ikut terlibat
dalam reaksi
Kloroplas : tempat berlangsungnya proses fotosintesis
Kolateral : tipe berkas pembuluh pada tumbuhan dimana xilem dan floem
berdampingan
Koenzim : molekul organik yang berperan sebagai kofaktor. Kebanyakan

201
vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi metabolik
Kofaktor : setiap molekul nonprotein atau ion nonprotein apa saja yang
dibutuhkan agar suatu enzim bisa berfungsi dengan benar.
Kofaktor dapat terikat secara permanen ke situs aktif atau mungkin
berikatan secara longgar dengan substrat selama katalisis
Konsentris : tipe berkas pembuluh dimana xylem dikelilingi floem
amfikribral
Konsentris : tipe berkas pembuluh dimana floem dikelilingi xilem
amfivasal
Korteks : lapisan jaringan parenkim pada bantang dan akar tumbuhan
dikotil dan terletak antara jaringan pembuluh dan epidermis
Krenasi proses mengerutnya sel hewan
Krista : lipatan atau lekukan yang masuk ke dalam mitokondria
Kromosom : struktur dalam sel yang berfungsi sebagai pembawa materi genetik
Kultur jaringan : teknik memperbanyak makhluk hidup menggunakan jaringan
tubuh makhluk hidup tersebut
Larutan : cairan yang merupakan campuran homogen dari dua zat atau lebih
Lisosom : kantong berselubung membrane yang berisi enzim-enzim
hidrolisis.
Lisozim : enzim yang menghancurkan dinding sel bakteri; pada mamalia,
ditemukan dalam keringat, air mata, dan ludah
Litosit : sel yang dindingnya mengalami penebalan secara sentripetal dari
bahan pektin dan selulosa
Makromolekul : molekul raksasa yang terbentuk dari penggabungan molekul-
molekul yang lebih kecil, biasanya melalui reaksi kondensasi.
Polisakarida, protein, dan asam nukleat merupakan makromolekul
Membran : merupakan membrane yang membatasi setiap sel, bertindak
plasma sebagai sawar selektif
Metode ilmiah : proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan
fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis
tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.

202
Mikologi : Ilmu yang mempelajari jamur. Ahli jamur disebut mikologis
Mikrofilamen : struktur mirip kabel yang tersusun atas protein aktin dalam
sitoplasma
Mikrotubulus : batang berongga yang tersusun atas protein-protein tubulin dalam
sitoplasma
Mikroskopis : bersangkutan dengan mikroskop; sifat ukuran yang sangat kecil
dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sehingga diperlukan
mikroskop untuk dapat melihatnya dengan jelas
Mitokondria : organel sel yang berfungsi sebagai tempat respirasi sel
Multiselular : organisme yang tubuhnya tersusun atas banyak sel, lawan:
uniselular
Nukleus : inti sel
Objek kajian : suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan
pengetahuan atau hal yang di selidiki, di pandang atau di sorot
oleh suatu disiplin ilmu
Osmosis perpindahan dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel
secara diferensial
Pankreas : kelenjar dengan fungsi ganda berikut ini: bagian non endokrin
berfungsi dalam pencernaan, menyekresikan berbagai enzim dan
larutan basa ke dalam usus kecil melalui sebuah saluran; bagian
endokrin buntu berfungsing dalam homeostasis, menyekresikan
hormone insulin dan glucagon ke dalam darah
Parasitik : tipe stomata dengan poros panjang sel penutup sejajar dengan sel
tetangga
Penghambat zat yang mengurangi aktivitas enzim dengan cara berikatan ke
nonkompetitif lokasi yang jauh dari situs aktif, mengubah bentuk enzim sehingga
sisi aktif tidak lagi berfungsi secara efektif
Pepsin : enzim yang terdapat dalam getah lambung yang memulai
hidrolisis protein
Peroksisom : organel yang berfungsi untuk mentransfer enzim-enzim hydrogen
dari berbagai substrat ke oksigen, kemudian mendegradasi
hydrogen peroksida
Plasmolisis proses mengerutnya sel tumbuhan

203
Pneumatofor : cabang akar atau akar nafas yang dimiliki oleh mangrove
Prokariotik : makhluk hidup yang selnya tidak memiliki membrane inti
Protein : molekul biologis fungsional yang terdiri atas satu atau lebih
polipepetida yang melipat dan menggulung menjadi struktur
spesifik tiga dimensi
Radial : tipe berkas pembuluh angkut pada tumbuhan dimana letak xilem
dan floem berganti-ganti (berselang-seling), umumnya terdapat
akar semua jenis tanaman Pteridophyta dan Spermatophyta
Ragi dan : sebutan untuk jamur bersel satu (uniseluler), misalnya ragi
khamir pengembang adonan roti Saccharomyces cerevisiae
RE : retikulum endoplasma. Terdapat dua jenis yaitu re halus dan kasar
Reaksi kimia : pembuatan dan pemecahan ikatan kimia, menyebabkan perubahan
dalam hal komposisi zat
RE halus : bagian dari retikulum endoplasma yang tidak mengandung
ribosom
RE kasar : bagian dari retikulum endoplasma yang mengandung ribosom
Ribosom : organel sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein
Sel : unit terkecil makhluk hidup
Sentriol : struktur dalam sentrosom sel hewan yang terdiri atas silinder-
silinder triplet mikrotubulus yang tersusun dalam pola 9+0. Satu
sentrosom memiliki sepasang sentriol.
Sentrosom : struktur yang terdapat dalam sitoplasma sel hewan, pentong dalam
proses pembelahan berfungsi sebagai pusat pengorganisasian
mikrotubulus.
Sikap ilmiah : sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar
yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga
keterbukaan
Siklositik : tipe stomat dengan jumlah sel tetangga 4 atau lebih dan sel-selnya
tersusun melingkar seperti cincin
Sisi aktif : bagian spesifik dari suatu enzim yang berikatan dengan substrat
melalui banyak interaksi lemah dan yang membentuk kantong
tempat terjadinya katalisis
Sitoplasma : cairan dalam sel

204
Situs aktif : lihat = sisi aktif
Substrat : reaktan tempat bekerjanya suatu enzim
Suhu : besaran intensitas panas dalam derajat, mencerminkan energi
kinetik rata-rata dari molekul
Tilakoid : sistem bermembran yang berbentuk kantong-kantong pipih yang
saling berhubungan
Transpor aktif : transpor yang memerlukan energi untuk mengeluarkan atau
memasukkan molekul atau ion-ion melalui membran
Trikoma : merupakan tonjolan epidermis ke arah luar
Vakuola : ruang kososng dalam sel tumbuhan sebagai tempat cadangan
makanan
Vesikel : kantong yang terbuat dari membran pada sitoplasma
Vitamin : molekul organik yang diperlukan sebagai bagian dari diet dari
jumlah yang sangat kecil. Vitamin terutama berperan sebagai
koenzim atau bagian dari koenzim
Xilem : Pembuluh kayu, pembuluh yang menyalurkan air dan mineral dari
akar ke daun
Zigomikota : Salah satu divisi jamur yang perkembangbiakan seksualnya
menghasilkan spora zigospora

205
BIODATA PENULIS 1
Yustinus Ulung Anggraito, lahir di Brebes Jawa Tengah 52 tahun
yang lalu. Kecintaan terhadap dunia pendidikan diwujudkan dalam
aktivitasnya diluar tridarma perguruan tinggi sebagai pembina OSN.
Bidang keahliannya yang utama adalah genetika dan kultur jaringan
tumbuhan. SD, SMP, dan SMA diselesaikan di Brebes. Sarjana
pendidikan diraihnya dari Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP
Semarang pada tahun 1989. Magister Sains diraih dari Biologi PPs
UGM untuk bidang genetika. Sedangkan gelar doktor diraih dari IPB
dalam bidang Kultur Jaringan Tumbuhan. Saat ini penulis mengajar di
Jurusan Biologi S1 UNNES dan S2 Pendidikan IPA PPs UNNES.
Berbagai penelitian dan pengabdian sesuai bidangnya termasuk
kependidikan biologi telah dilakukan dan dipublikasikannya melalui
berbagai seminar dan jurnal. Ketelitian dalam mencermati tulisan
ilmiah telah daikui oleh mahasiswa dan koleganya.

BIODATA PENULIS 2
Wiwi Isnaeni, lahir di Banyumas Jawa Tengah pada bulan Agustus
tahun 1958. Penulis menyelsaikan pendidikan SD, SMP, dan SMA di
Banyumas. S1 diraih dari Pendidikan Biologi IKIP Yogyakarta. S2
ditempuh di Biologi, PPs UGM. Kemudian doktor bidang
kependidikan diraih dari program Pengukuran dan Evaluasi
Pendidikan PPs UNY. Saat ini yang bersangkutan menjadi dosen
untuk berbagai matakuliah biologi dan kependidikan di Program Studi
Pendidikan Biologi dan Biologi S1 FMIPA UNNES, Prodi
Pendidikan IPA, PEP dan Pendidikan Dasar S2, PPs UNNES, Prodi
Pendidikan IPA S3 dan pada Program Profesi Guru di Jurusan Biologi
UNNES, juga sebagai asesor di PLPG UNNES. Berbagai penelitian
khsusunya di bidang fisiologi hewan dan kependidikan biologi telah
dilakukan dan dipublikasikan melalui seminar dan jurnal. Buku ini
bukan buku pertama yang ditulis dan diterbitkan.

206
BODATA PENULIS 3
Saiful Ridlo, lahir di Brebes Jawa Tengah 50 tahun yang lalu. SD
sampai SMA diselesaikannya di daerah kelahirannya. Selepas SMA,
penulis melanjutkan di Program Studi S1 Pendidikan Biologi IKIP
Semarang dan selesai tahun 1990. Setahun kemudian diangkat sebagai
PNS di almamaternya. S2 diselesaikan pada tahun 1998 dari Jurusan
Biologi PPs UGM dengan kekhususan bidang Anatomi Tumbuhan.
Kecintaannya terhadap dunia pendidikan, diwujudkannya dengan
menyelesaikan S3 bidang pengukuran dan evaluasi pendidikan di PPs
UNY. Berbagai penelitian bidang biologi dan pendidikan telah
dihasilkan dan dipublikasikan pada berbagai seminar dan jurnal. Buku
ini merupakan salah satu wujud kepeduliannya terhadap biologi dan
pendidikan biologi, khususnya pendidikan kejuruan di Indonesia. Saat
ini penulis mengajar S1, S2 dan S3 di Universitas Negeri Semarang,
UNNES. Aktivitasnya selain tridarma perguruan tinggi, juga
membantu menyusun dan mereview berbagai program pengujian yang
bersifat nasional.

207
208

Anda mungkin juga menyukai