Lampiran Belakang SDKI Cikwanto
Lampiran Belakang SDKI Cikwanto
Lampiran 1
SURAT IZIN PENELITIAN
148
Lampiran 2
UJI LAIK ETIK
149
Lampiran 3
Nama :
RENCANA KEPERAWATAN No. RM :
Tgl. Lahir :
DIAGNOSIS : Jenis Kelamin : □ laki-laki □ perempuan
LEMBAR OBSERVASI
EVALUASI STANDAR INSTRUMEN DOKUMENTASI DALAM
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Dokumen :
No Standar Instrumen Diagnosis Keperawatan Keterangan Kategori
Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab
1
kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan pasien
2 Dibuat sesuai dengan wewenang perawat
Komponen terdiri dari masalah, penyebab, gejala
3
(PES) atau masalah dan penyebab (PE)
Dokumen :
No Standar Instrumen Diagnosis Keperawatan Keterangan Kategori
Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab
1
kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan pasien
2 Dibuat sesuai dengan wewenang perawat
Komponen terdiri dari masalah, penyebab, gejala
3
(PES) atau masalah dan penyebab (PE)
Dokumen :
No Standar Instrumen Diagnosis Keperawatan Keterangan Kategori
Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab
1
kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan pasien
2 Dibuat sesuai dengan wewenang perawat
Komponen terdiri dari masalah, penyebab, gejala
3
(PES) atau masalah dan penyebab (PE)
Dokumen :
No Standar Instrumen Diagnosis Keperawatan Keterangan Kategori
Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab
1
kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan pasien
2 Dibuat sesuai dengan wewenang perawat
Komponen terdiri dari masalah, penyebab, gejala
3
(PES) atau masalah dan penyebab (PE)
152
Lampiran 4
&
PANDUAN FGD
153
Nama : Cikwanto
NPM : 2015980068
Alamat : Komplek Griya Sejahtera Blok H1 kel. Gunung Terang
Kec. Langkapura Bandar Lampung
Status : Mahasiswa Program Magister Keperawatan (S2)
Peminatan Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Cikwanto
154
PERSETUJUAN MENJADI
PARTISIPAN PENELITIAN (Concent)
Nama (Inisial) :
Jenis Kelamin :
Umur :
_________________
155
PANDUAN FGD
Penelitian
Pengembangkan Instrumen Penegakkan Diagnosis Keperawatan menurut Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Tahun 2017
PROSEDUR (5 minutes)
• Apapun yang akan anda sampaikan dalam diskusi ini akan disimpan dan dirahasiakan dan
hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian.
• Kami akan menggunakan alat perekam dan membuat catatan tentang perjalanan diskusi
ini dan apa yang anda sampaikan, tetapi kami tidak akan menuliskan nama ataupun siapa
yang menyatakan pernyataan. Hal ini semata-mata dimaksudkan agar seluruh pendapat
Bapak/Ibu dapat tercatat dengan baik.
• Oleh karena ini merupakan diskusi kelompok, Bapak/Ibu dipersilakan menyampaikan
pendapatnya tanpa harus menunggu penunjukan dari kami. Yang penting Bapak/Ibu
berbicara satu per satu, sehingga pendapat Bapak/Ibu dapat terekam dengan jelas dan
lengkap.
• Kita akan membicarakan berbagai hal tentangp endokumentasian dan penegakan
diagnosis keperawatan. Mungkin saja saya berganti pembicaraan atau melanjutkan ke
topik lain. Jangan segan-segan untuk menghentikan saya, apabila Bapak/Ibu masih ingin
menambahkan apa yang telahBapak/Ibu sampaikan sebelumnya.
156
No. Responden :
Tgl Pengisian :
Petunjuk :
1. Saudara tidak perlu menuliskan nama.
2. Berikan jawaban sejujurnya, karena kejujuran anda sangat penting dalam penelitin ini.
3. Saudara dipersilakan memilih salah satu jawaban yang tersedia dengan memberikan
tanda (√) pada lingkaran jawaban yang tersedia.
4. Setelah semua diisi mohon diserahkan kembali kepada peneliti.
DATA DEMOGRAFI
1. Umur
20-25 tahun 41-45 tahun
26-30 tahun 46-50 tahun
36-40 tahun > 50 tahun
2. Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
3. Lama bekerja
Kurang dari 1 tahun 6-10 tahun
1-5 tahun > 15 tahun
4. Pendidikan Terakhir
SPK S1 Keperawatan
D3 Keperawatan S2 Keperawatan
5. Status Kepegawaian
Pegawai Tetap Pegawai Magang
Pegawai Kontrak
159
Lampiran 6
dibuktikan dengan
Tanda & Gejala (symptom) ⃝ mengeluh lelah ⃝ RR. x/menit
Mayor pada sebelah kiri, ⃝ N. x/menit sebelum aktivitas ⃝ TD. mmhg sebelum aktivitas
harus diisi () lebih dari 80% ⃝ N. x/menit setelah aktivitas ⃝ TD. mmhg setelah aktivitas
⃝ tidak nyaman setelah aktivitas
⃝ lemah
Tanda & Gejala (symptom) ⃝ sianosis
Minor pada sebelah kanan, ⃝ EKG; aritmia
diisi () jika ditemukan ⃝ EKG; iskemia
tanda tersebut
161
Nama :
RENCANA KEPERAWATAN No. RM :
Tanggal Lahir :
DIAGNOSIS : Diabetus Mellitus Jenis Kelamin : ⃝ laki-laki ⃝ perempuan
Tanggal:
D.0019 Defisit Nutrisi
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memnuhi kebutuhan metabolisme
berhubungan dengan
Jam: ⃝ ketidakmampuan menelan makanan
⃝ ketidakmampuan mencerna makanan
⃝ ketidakmampuan mengabsorsi makanan
⃝ peningkatan kebutuhan metabolism
⃝ faktor ekomoni; finansial tidak cukup
⃝ faktor psikologis; stress/enggan makan
dibuktikan dengan
⃝ berat badan turun >10% dari ideal ⃝ cepat kenyang setelah makan
⃝ BB. kg saat sehat ⃝ kram/nyeri abdomen
⃝ BB. kg saat sakit ⃝ nafsu makan menurun
⃝ bising usus hiperaktif
⃝ otot menguyah lemah
⃝ otot menelan lemah
⃝ membran mukosa pucat
⃝ sariawan
⃝ serum abumin menurun
⃝ rambut rontok berlebihan
⃝ diare
164
Tanggal:
D.0023 Hipovolemia
Definisi: Penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial dan/atau intravaskuler
berhubungan dengan
Jam: ⃝ kehilangan cairan aktif
⃝ kegagalan mekanisme regulasi
⃝ peningkatan permabilitas
⃝ kekurangan intake cairan
⃝ evaporasi
dibuktikan dengan
⃝ N. x/menit ⃝ merasa lemah
⃝ nadi lemah ⃝ mengeluh haus
⃝ tekanan nadi menyempit ⃝ pengisian vena menurun
⃝ TD. mmhg ⃝ perubahan status mental
⃝ turgor kulit menurun ⃝ konsentasi urin meningkat
⃝ membran mukosa kering ⃝ BB turun tiba-tiba :
⃝ volume urin menurun
⃝ hematokrit meningkat :
Tanggal: Ketidakberdayaan
D.0092 Definisi: persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan mempengaruhi hasil secara
signifikan; persepsi kurang kontrol pada situasi ini atau yang akan datang
Jam: berhubungan dengan
⃝ regimen terkait penyakit
⃝ lingkungan perawatan
⃝ interaksi interpersonal yang tidak memuaskan
dibuktikan dengan
⃝ menyatakan frustasi atau tidak mampu ⃝ menyatakan asing
⃝ melakukan aktifitas sebelumnya ⃝ menyatakan keraguan tentang kinerja peran
⃝ bergantung pada orang lain ⃝ menyatakan kurang kontrol
⃝ menyatakan rasa malu
⃝ depresi karena gangguan fisik
⃝ tidak berpartisipasi dalam perawatan
169
Nama :
RENCANA KEPERAWATAN No. RM :
Tanggal Lahir :
DIAGNOSIS : Cronic Heart Failure (CHF) Jenis Kelamin : ⃝ laki-laki ⃝ perempuan
Tanggal: Hipervolemia
D.0022
Definisi: Peningkatan volume cairan intravaskuler, interstisial dan/atau intravaskuler
berhubungan dengan
Jam: ⃝ gangguan mekanisme regulasi
⃝ kelebihan asupan cairan
⃝ kelebihan asupan natrium
⃝ gangguan aliran balik vena
⃝ efek agen farmakologis
dibuktikan dengan
⃝ edema anasarka ⃝ distensi vena jugularis
⃝ edema perifer ⃝ suara napas tambahan :
⃝ BB. kg ⃝ hepatomegali
⃝ ortopnea ⃝ kadar Hb :
⃝ RR. x/menit ⃝ kadar Ht :
⃝ paroxysmal nocturnal dyspnea ⃝ oliguria
⃝ JVP / CVP meningkat ⃝ balance cairan posistif
⃝ reflek hepatojugular positif ⃝ kogestif paru
172
Lampiran 7
Diabetes Mellitus
Lampiran 8
DISUSUN OLEH :
CIKWANTO
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pelatihan tentang penerapan SDKI dalam dokumentasi
keperawatan diharapkan para peserta mengetahui tentang cara penerapan SDKI
dalam dokumentasi keperawatan
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pelatihan dalam waktu selama 1 bulan diharapkan perawat mampu:
a. Menjelaskan pengertian SDKI
b. Mejelaskan alasan SDKI direkomendasikan menjadi
c. Menjelaskan cara pengisian dokumentasi keperawatan berbasis
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian penggunaan SDKI
2. Alasan SDKI direkomendasikan menjadi
3. Petunjuk Teknis Dokumentasi Keperawatan Berbasis SDKI
C. Media
1. LCD
2. Fotokopi materi
3. Alat rekam suara
4. buku SDKI
D. Metode
Ceramah & Tanya jawab
182
E. Setting Tempat
F. Pengorganisasi
1. Pemateri : Cikwanto
2. Dokumentasi :
3. Perlengkapan :
Pembagian Tugas
1. Pemateri : Menyajikan materi
2. Dokumentasi : Mendokumentasikan acara kegiatan
3. Perlengkapan : Menyediakan kelengkapan sarana prasarana kegiatan
H. Evaluasi
1. Struktur
a. Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan sosialisasi
b. Ketersediaan sarana prasarana
2. Proses
a. Kegiatan para peserta selama kegiatan berlangsung,
b. Proses diskusi tanya jawab
c. pengisian 183nstrument dokumentasi keperawatan berbasis SDKI
3. Hasil
a. Jumlah kehadiran peserta
b. Antuasisme peserta saat kegiatan berlangsung
c. Kemampuan peserta dalam menerima materi yang disampaikan
d. Jumlah perawat yang bersedia mengisi instrumen dokumentasi keperawatan
berbasis SDKI
e. Kemampuan perawat dalam mengisi instrumen dokumentasi keperawatan
berbasis SDKI dengan lembar observasi
184
Materi
STANDAR DIAGNOSIS
KEPERAWATAN INDONESIA
(SDKI)
Sosialisasi
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Dalam Dokumentasi Keperawatan
185
STANDAR DIAGNOSIS
KEPERAWATAN INDONESIA
SDKI merupakan salah satu standar yang di butuhkan dalam penyelenggaraan praktik
keperawatan di Indonesia. Diagnosis keperawatan yang digunakan dalam praktik
keperawatan selama ini mengacu pada standar-standar diagnosis Internasional, namun
belum dibakukan di Indonesia sehingga diagnosis yang digunakan dalam institusi-institusi
pelayanan kesehatan yang menyediakan jasa pelayanan keperawatan di Indonesia masih
beragam dan memerlukan penyesuaian untuk dipergunakan dalam lingkup Indonesia
dengan keberagaman budaya, kepercayaan dan agama. SDKI yang telah dilaunching PPNI
menjadi solusi atas tantangan tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN SDKI
B. Tujuan SDKI
1. Menjadi panduan atau acuan bagi perawat dalam menegakkan diagnosis
keperawatan
2. Meningkatkan otonomi perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan
3. Memudahkan komunikasi intraprofesional dan interprofesional dengan
menggunakan istilah yang seragam dan terstandarisasi
4. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
BAB II
KETENTUAN UMUM SDKI
BAB III
KETENTUAN KHUSUS SDKI
Diagnosis Keperawatan
Aktivitas &
Istirahat
Neurosensor
i
Reproduksi
&Seksualitas
2. Diagnosis Risiko
Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap suatu kondisi kesehatan
atau proses kehidupannya yang menyebabkan klien berisiko mengalami masalah
kesehatan. Tidak ditemukan tanda/gejala mayor dan minor pada klien, namun klien
memiliki faktor risiko mengalami masalah kesehatan.
3. Diagnosis Promosi Kesehatan
Diagnosis ini menggambarkan adanya keinginan dan motivasi klien untuk
meningkatkan kondisi kesehatannya ke tingkat yang lebih baik dan optimal.
1. Masalah (Problem)
Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang menggambarkan inti
dari respons klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya. Label
diagnosis terdiri atas Deskriptor atau perjelas dan Fokus Diagnostik (lihat tabel 3.1)
2. Indikator Diagnostik
Pada diagnosis aktual indikator diganostiknya terdiri atas penyebab dan tanda/gejala
dengan uraian sebagai berikut.
a. Penyebab (etiology) merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
status kesehatan. Etiologi dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori yaitu : a)
Patofisiologis, Biologis atau Psikologis; b) efek terapi/tindakan; c) Situasional
(lingkungan dan personal), dan d) Maturasional.
b. Tanda (sign) dan Gejala (symptom). Tanda merupakan data obyektif yang di
peroleh dari hasil pemeriksaan fisik pemeriksaan laboratorium dan prosedur
diagnostik sedangkan gejala merupakan tanda subyektif yang di peroleh dari
hasil anamnesis. Tanda/gejala di kelompokkan dua kategori, yaitu:
a) Mayor: tanda/gejala ditemukan sekitar 80%-100% untuk validasi diagnosis.
b) Minor: tanda/gejala tidak harus ditemukan, namun jika di temukan dapat
mendukung penegakan diagnosis.
Pada perawat yang telah berpengalaman proses ini dapat dilakukan secara
simultan namun pada perawat yang belum memiliki pengalaman yang memandai maka
perlu melakukan latihan dan pembiasaan untuk melakukan proses penegakan diagnosis
secara sistematis. Proses penegakan diagnosis diuraikan sebagai berikut:
1. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Bandingkan data dengan nilai normal
Data-data yang didapatkan dari pengkajian di bandingkan dengan nilai-
nilai normal dan diidentifikasi tanda/gejala yang bermakna (significant cues).
192
b. Kelompokkan data
Tanda /gejala yang dianggap bermakna dikelompokkan berdasarkan pola
kebutuhan dasar yang meliputi respirasi, sirkulasi, nutrisi/cairan, eliminasi,
aktivitas/istirahat, neurosensori, reproduksi/ seksualitas, nyeri/kenyamanan,
intgritas ego, pertumbuhan/ perkembangan, kebersihan diri, penyuluhan/
pembelajaran, interaksi sosial, dan keamanan/proteksi. Proses pengelompokan
data dilakukan baik secara induktif atau dedukti. Secara induktif dengan memilah
data sehingga membentuk sebuah pola, sedangkan secara deduktif dengan
menggunakan kategori pola kemudian mengelompokkan data sesuai
kategorinya.
2. Identifikasi Masalah
Setelah data di analisis, perawat dan klien sama-sama mengidentifikasi
masalah aKtual, risiko dan/atau promosi kesehatan. Pernyataan masalah kesehatan
merujuk ke label diagnosis keperawatan.
3. Perumusan Diagnosis Keperawatan
Perumusan atau penulisan diagnosis keperawatan disesuaikan dengan jenis
diagnosis keperawatan. Terdapat dua metode perumusan diagnosis keperawatan,
yaitu:
a. Penulisan Tiga Bagian
Metode penulisan ini terdiri dari masalah, penyebab dan tanda/gejala.
Metode penulisan ini dilakukan pada diagnosis aktual, dengan formulasi sebagai
berikut:
Frase ‘berhubungan dengan’ dapat di singkat b.d. dan ‘dibuktikan dengan’ dapat
disingkat d.d.
Contoh penulisan:
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas
dibuktikan dengan batuk tidak efektif, sputum berlebih, mengi, dispnea, gelisah.
b. Penulisan Dua Bagian
Metode penulisan ini dilakuakn pada diagnosis risiko dan diagnosis promosi
kesehatan, dengan formulasi sebagai berikut:
1) Diagnosis Risiko
Contoh penulisan:
Risiko aspirasi dibuktikan dengan tingkat kesadasaran menurun.
193
Contoh penulisan:
Kesiapan peningkatan eliminasi urin dibuktikan dengan pasien ingin
meningkatkan eliminasi urin, jumlah dan karakteristik urin normal.
Komponen-komponen diagnosis pada masing-masing jenis diagnosis keperawatan dan
metode penulisandiagnosisnya dapat dilihat pada table 3.3 berikut:
BAB IV
STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN INDONESIA
Diagnosis yang termuat dalam standar ini diurutkan sesuai dengan ketegori dan sub
kategori diagnosis keperawatan. Diagnosis-diagnosis keperawatan yang berada dalam satu
subkategori diurutkan secara alfabetis untuk memudahkan pencarian diagnosis
keperawatan dalam satu subkategori yang akan dirujuk.
Daftar diagnosis keperawatan dalam Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
adalah sebagai berikut:
1. Kategori: Fisiologis
a. Subkategori: Respirasi
D.0001 Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
D.0002 Gangguan Penyapihan Ventilator
D.0003 Gangguan Pertukaran Gas
D.0004 Gangguan Ventilasi Spontan
D.0005 Pola Nafas Tidak Efektif
D.0006 Risiko Aspirasi
b. Subkategori: Sirkulasi
D.0007 Gangguan Sirkulasi Spontan
D.0008 Penurunan Curah Jantung
D.0009 Perfusi Perifer Tidak Efektif
D.0010 Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
D.0011 Risiko Penurunan Curah Jantung
D.0012 Risiko Perdarahan
D.0013 Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif
D.0014 Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
D.0015 Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
D.0016 Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif
D.0017 Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
c. Subkategori: Nutrisi/Cairan
D.0018 Berat Badan Lebih
D.0019 Defisit Nutrisi
D.0020 Diare
D.0021 Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
D.0022 Hipervolemia
D.0023 Hipovolemia
D.0024 Ikterik Neonatus
D.0025 Kesiapan Peningkatan Keseimbangan Cairan
D.0026 Kesiapan Peningkatan Nutrisi
D.0027 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
D.0028 Menyusui Efektif
D.0029 Menyusui Tidak Efektif
D.0030 Obesitas
195
3. Kategori: Perilaku
a. Subkategori: Kebersihan Diri
D.0108 Defisit Perawatan Diri
b. Subkategori: Penyuluhan dan Pembelajaran
D.0109 Defisit Kesehatan Komunitas
D.0110 Defisit Pengetahuan
D.0111 Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
D.0112 Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
D.0113 Ketidakpatuhan
D.0114 Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
D.0115 Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
D.0116 Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
4. Kategori: Relasional
a. Subkategori: Interaksi Sosial
D.0117 Gangguan Interaksi Sosial
D.0118 Gangguan Komunikasi Verbal
D.0119 Gangguan Proses Keluarga
D.0120 Isolasi Sosial
D.0121 Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua
D.0122 Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga
D.0123 Ketegangan Peran Pemberi Asuhan
D.0124 Penampilan Peran Tidak Efektif
D.0125 Pecapaian Peran Menjadi Orang Tua
D.0126 Risiko Gangguan Perlekatan
D.0127 Risiko Proses Pengasuhan Tidak Efektif
5. Kategori: Lingkungan
a. Subkategori: Keamanan dan Proteksi
D.0128 Gangguan Integritas kulit/ jaringan
D.0129 Hipertermia
D.0130 Hipotermia
D.0131 Perilaku Kekerasan
D.0132 Perlambaan pemulihan pasca bedah
D.0133 Risiko Alergi
D.0134 Risiko Bunuh Diri
D.0135 Risiko Cedera
D.0136 Risiko Cedera Pada Ibu
D.0137 Risiko Cedera Pada Janin
D.0138 Risiko Gangguan Integritas Kulit/ Jarigan
D.0139 Risiko Hipotermia
D.0140 Risiko Hipotermia Perioperatif
D.0141 Risiko Infeksi
D.0142 Risiko Jatuh
D.0143 Risiko Luka Tekan
198
LEMBAR EVALUASI
KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MENGISI INSTRUMEN
DIAGNOSIS KEPERAWATAN BERBASIS SDKI
200
LEMBAR EVALUASI
KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MENGISI INSTRUMEN
DIAGNOSIS KEPERAWATAN BERBASIS SDKI
A. Diabetes Mellitus
No Komponen Instrumen Benar Salah
D.0027 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
1 Identifikasi masalah sesuai kondisi pasien
2 Terdapat faktor yang berhubungan dengan diagnosis aktual
3 Terdapat 80%-100% indikator mayor
4 Terdapat 1 atau lebih indikator minor
5 Terdapat TT dan nama Perawat
Skor
D.0038 Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
1 Identifikasi masalah sesuai kondisi pasien
2 Terdapat faktor yang berhubungan dengan diagnosis risiko
3 Terdapat TT dan nama Perawat
Skor
D.0009 Perfusi Perifer Tidak Efektif
1 Identifikasi masalah sesuai kondisi pasien
2 Terdapat faktor yang berhubungan dengan diagnosis aktual
3 Terdapat 80%-100% indikator mayor
4 Terdapat 1 atau lebih indikator minor
5 Terdapat TT dan nama Perawat
Skor
D.0128 Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
1 Identifikasi masalah sesuai kondisi pasien
2 Terdapat faktor yang berhubungan dengan diagnosis aktual
3 Terdapat 80%-100% indikator mayor
4 Terdapat 1 atau lebih indikator minor
5 Terdapat TT dan nama Perawat
Skor
D.0141 Risiko Infeksi
1 Identifikasi masalah sesuai kondisi pasien
2 Terdapat faktor yang berhubungan dengan diagnosis risiko
3 Terdapat TT dan nama Perawat
D.0092 Ketidakberdayaan
1 Identifikasi masalah sesuai kondisi pasien
2 Terdapat faktor yang berhubungan dengan diagnosis aktual
3 Terdapat 80%-100% indikator mayor
4 Terdapat 1 atau lebih indikator minor
5 Terdapat TT dan nama Perawat
Skor
D.0110 Defisit Pengetahuan
1 Identifikasi masalah sesuai kondisi pasien
2 Terdapat faktor yang berhubungan dengan diagnosis aktual
3 Terdapat 80%-100% indikator mayor
4 Terdapat 1 atau lebih indikator minor
5 Terdapat TT dan nama Perawat
Skor
201
B. CHF
Petunjuk Pengisian
1. Beri tanda centang () pada kolom yang Saudara anggap sesuai dengan pendapat Saudara.
2. Tuliskan kritik dan saran Saudara terhadap pengembangan instrumen diagnosis
keperawatan berbasis SDKI.
3. Keterangan singkatan:
SS = Sangat setuju
S = Setuju
KS = Kurang setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
No PERTANYAAN SS S KS TS STS
Instrumen diagnosis keperawatan mampu
menggambarkan kondisi pasien dengan tepat
1
(kesesuaian antara masalah keperawatan dan
penyebab masalah)
Instrumen idiagnosis keperawatan mampu
menunjukan tindakan dan target yang diinginkan
2 perawat yang sesuai dengan kondisi yang dialami
pasien
Instrumen diagnosis keperawatan berupa check list
3 sangat membantu perawat dalam merumuskan
diagnosis keperawatan sesuai SDKI
Instrumen diagnosis keperawatan berupa check list
4 menghemat waktu perawat dalam pengisian catatan
perkembangan pasien
Instrumen diagnosis keperawatan mudah untuk
5 digunakan perawat untuk merumuskan diagnosis
keperawatan
Bahasa dalam instrumen diagnosis keperawatan
mudah untuk dipahami dan diaplikasikan dalam
dokumentasi keperawatan
Kritik :
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Saran :
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
204
Lampiran 10